SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MANAJEMEN STRATEJIK
Dosen pengampu : Ade Fauji. SE.MM
Oleh :
Rizal Fadli Hidayat
11150521
Jurusan Manajemen
UNIVERSITAS BINA BANGSA
(UNIBA)
2017
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah yang telah
melimpahkan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah ini. Shalawat beserta salam saya ucapkan kepada Nabi Muhammad yang
telah membawa umatnya dari alam jahiliah menuju alam penuh ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan manajemen strategi . Selain itu juga untuk memenuhi tugas
matakuliah manajemen stratejik, saya menemukan banyak kesulitan dalam
melakukan pengumpulan bahan referensi dan penulisannya. Maka sekiranya ada
ketidak sesuain dalam penulisan makalah ini saya mohon maaf.. Saya menyadari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritikan yang
sifatnya mendukung kesempurnaan makalah ini sangat saya harapkan dari
seluruh pembaca.
Akhirnya kepada Allah saya meminta hidayah dan taufik, semoga usaha saya
mendapat ridho dariNya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin
Serang, 13 November 2017
Rizal Fadli Hidayat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari
manajemen strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya,
dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling
efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus
memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam
organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus.
Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu
dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap
sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring
dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat
penyesuaian dan revisi.
Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan cara yang paling
baik sekalipun menjadi usang ketika lingkungan eksternal dan internal organisasi
berubah. Sangatlah penting bagi para penyusun strategi untuk menelaah,
mengevaluasi, dan mengontrol pelaksanaan strategi secara sistematis. Makalah ini
menyediakan kerangka kerja yang bisa memandu usaha manajer dalam
mengevaluasi aktivitas manajemen strategis, memastikan ia bekerja dengan baik,
dan untuk melakukan perubahan antar waktu.
Sistem informasi manajemen sebagai alat yang selama ini dipakai untuk
mengevaluasi strategi juga akan didiskusikan. Panduan akan diberikan dalam
melakukan formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Proses manajemen
strategis bisa menghasilkan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang
yang signifikan. Keputusan strategi yang salah bisa mengakibatkan kerugian dan
untuk meemperbaiki kesalahan tersebut adalah hal yang sulit, bila tak mau tidak
mau dikatakan tidak mungkin. Hampir semua penyusun strategi sepakat bahwa
evaluasi strategi sangat vital bagi kelangsungan organisasi ; evaluasi antar waktu
dapat memberi peringatan dini kepada manajemen terhadap masalah atau potensi
masalah sebelum situasi menjadi lebih parah.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK
Pengertian Manajemen Strategik
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan
menggunakan sumberdaya organisasi. Sedangkan strategic adalah serangkaian
keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada
penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi,
Manajemen strategic dapat diartikan sebagai penentuan serangkaian keputusan
dan tindakan yang menyangkut arah perjalanan perusahaan dimasa depan,
penyelarasan sasaran setiap bagian perusahaan, pengelolaan sumberdayanya
sesuai dengan lingkungannya, serta pembuatan siasat yang benar, yang
dimaksudkan untuk pencapaian sasaran-sasaran. Pengertian tersebut menunjukkan
bahwa yang mula-mula harus di tetapkan dalam manajemen stratejik adalah arah
perusahaan dimasa depan. Arah ini dapat berupa misalnya, jenis usaha dalam
mana perusahaan melakukan kegiatan.
Adapun pendapat yang lain tentang pengertian manajemen stratejik adalah
proses yang berkesinambungan dimulai dari perumusan strategi, dilanjutkan
dengan pelaksanaan kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan kembali dan
penyempurnaan stratejik tersebut, karena keadaan dalam dan diluar perusahaan
atau organisasi yang selalu berubah. Pengertian manajemen stratejik menurut para
ahli :
1. Hunger & Wheelen
Manajemen stratejik adalah serangkaian dari pada keputusan manajerial dan
kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka
panjang.
2. Budiman CHR
Manajemen stratejik adalah serangkaian keputusan-keputusan dan
tindakan – tindakan yang menuju kepada penciptaan sebuah atau beberapa
stratejik efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara umum dapat di
simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan para penyusun
strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat keputusan-keputusan
strategik. Terdapat tiga elemen utama yang merupakan jantung manajemen
stratejik pertama manajemen stratejik yaitu:
a. Analisis: manajemen stratejik menitikberatkan pada analisis hirarki tujuan
stratejik (visi,misi, dan sasaran stratejik), bersama dengan analisis lingkungan
internal dan eksternal organisasi.
b. Keputusan: menjawab dua pertanyaan dasar : dalam industry apa seharusnya
perusahaan bersaing? Bagaimana perusahaan berkompetisi dalam industry
tersebut?
c. Aksi: perusahaan harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk
pengimplementsikan strategi.
2. Ruang Lingkup Manajemen Strategik
Ruang lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang
dicakup oleh manajemen strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi-
fungsi manajemen strategik yang akan membantu para pemimpin organisasi atau
perusahaan dalam merancangnya. Keseluruhan kegiatan manajemen strategik
mempunyai dua lingkup utama yaitu:
a. Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik pada dasarnya merupakan perumusan putusan-
putusan strategik. putusan-putusan strategik adalah putusan-putusan yang
mempunyai pengaruh atau akibat jangka panjang atas misi, falsafah ,kebijakan,
sasaran, termasuk cara-cara pencapaian sasaran perusahaan.putusan-putusan
strategik dirumuskan sebagai persiapan untuk menyongsong peluang-peluang dan
ancaman-ancaman yang di ramalkan akan terwujud di masa yang akan datang.
Kegiatan perencanaan strategik merupakan serangkaian pembuatan putusan yang
terdiri dari:
a. Perumusan tujuan, misi, dan visi perusahaan
b. Perumusan nilai, keyakinan, falsafah, dan kebijakan perusahaan.
c. Penaksiran atau pengukuran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
berkaitan dengan perusahaan
d. Perumusan sasaran-sasaran strategik perusahaan
e. Perumusan siasat perusahaan
b. Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat
Pemberlakuan dan pengendalian siasat adalah pembuatan berbagai putusan
manajerial seperti jenis susunan organisasi, gaya kepemimpinan, sistem informasi
manajemen, serta pemantauan dan penilaian sistem yang di gunakan untuk
menjamin keberhasilan penggunaan siasat tersebut. Pemberlakuan dan
pengendalian siasat merupakan serangkaian kegiatan pembuatan putusan yang
terdiri dari:
a. Pemberlakuan siasat
b. Penilaian dan pengendalian siasat.
3. Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik
Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam
kalangan militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan
suatu tatanan kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta
kedaulatan bangsa dan negara. Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai
sistem manajemen sumberdaya pertahanan dan keamanan dengan Sistem
Perencanaan Strategis Pertahanan Keamanan Negara (Sisrenstra Hanneg) sebagai
perwujudan rencana tindakan dan kegiatan mendasar dalam pola impelementasi.
Ketika itu ada kecenderungan manajemen strategis versi ABRI ini hendak
dijadikan model untuk mendukung perencanaan strategis pembangunan nasional
versi pemerintah, akan tetapi hal ini tidak berkembang sebagai keputusan
manajerial, kecuali pro dan kontra kehendak masing-masing. Ketika lingkungan
mendadak berubah dalam suatu era reformasi menuju pemerintahan demokratis
(demokratic governance) yang mengandaikan semua itu dirumuskan dan
dilaksanakan dengan parameter prinsip supremasi otoritas politik (civilian
supremacy), mekanisme checks and balances dan tersedianya instrumen
transparansi kebijakan yang membuka peluang bagi akuntabilitas publik, maka
berkembanglah pemahaman dan pengetahuan praktis tentang perencanaan
strategis sehingga banyak pihak mulai melihat secara terbuka dan meragukan
kontribusi riil yang disumbangkan oleh manajemen strategis untuk mendukung
pencapaian tujuan organisasi yang overlap dengan tujuan ABRI.
Lalu mulai dikeluhkan tentang fungsi dan efektifitas perencanaan strategis,
di saat yang sama juga mulai dirasakan sulitnya melakukan eksekusi strategi
seperti yang telah direncanakan. Manajemen strategik hanya memberi perhatian
pada faktor internal organisasi (ABRI), khususnya manajemen keuangan. Dengan
kata lain, baik dalam wilayah perencanaan strategik maupun implementasi
strategik, posisi manajemen strategik dikalangan TNI saat ini sedang
dipertanyakan terlebih dengan semakin meningginya turbulensi lingkungan
strategis dan intensitas pembaruan.
Sementara itu sebagai buah reformasi telah terbentuk dasar-dasar
perubahan di bidang manajemen pemerintahan dan pembangunan yang
terwujudkan dalam UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kemudian ditindak-lanjuti
oleh pemerintah dengan menerbitkan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah. Dari sinilah diawali tahap baru dimana
manajemen strategik berusaha memperoleh posisinya seirama dengan
kompleksitas permasalahan negara. Sekalipun hingga saat ini hasilnya belum
sepenuhnya dapat dicapai, dalam arti bahwa belum sepenuhnya instansi
pemerintah, termasuk Dephan dan TNI mampu melaksanakannya, akan tetapi
tanda-tanda positif tampak terlihat secara transparan. Konsep, asumsi, proses dan
teknik analisis dicoba diperbarui dan sedapat mungkin dikembangkan untuk
memperoleh perannya sebagai alat bantu pengambilan keputusan manajerial yang
handal.
Semua itu menggambarkan bahwa dalam era reformasi ini, manajemen
strategis berada dalam nuansa transisi, termasuk di dalamnya manajemen sumber
daya pertahanan dan keamanan sebagai manajemen strategik TNI yang saat ini
menghadapi turbulensi perubahan lingkungan strategik demikian cepat.
Seharusnya diperlukan juga mencari bentuk baru, tidak dengan cara slow motion
akan tetapi proaktif dengan menyikapi perubahan lingkungan strategik.
Dengan demikian TNI akan memilliki kesiapan yang lebih dari cukup
untuk mengantisipasi dan mengeksploitasi peluang yang muncul. Mereka
diharapkan tidak terjebak pada sikap anti perubahan yang lebih disebabkan oleh
perumusan strategi pertahanan yang hanya dilandasi oleh kebiasaan, tunduk
(loyalitas) pada pimpinan, berpikir incremental dan gradual . Perkembangan
Manajemen Strategik. Perkembangan manajemen strategik di negara maju melalui
empat tahapan yaitu :
1. Anggaran dan kontrol keuangan.
2. Perencanaan Jangka Panjang
3. Perencanaan Strategik perusahaan
4. Manajemen Strategik
Hirarki Strategik
Dalam manajemen sebuah perusahaan maupun public, memeliki heirarki
(tingkatan) manajemen yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Manejemen Puncak
Ruang lingkup dari manajemen puncak (top management) adalah
mengelola perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak menyusun
kebijakan perusahaan dalam jangkapanjang sekaligus mengevaluasi kinerja
manajemen tangah (middle management). Manajemen puncak menetapkan tujuan
(goal) dan untuk sasaran yang dicapai oleh perusahaan/organisasi serta menjalin
kemitraan, rencan investasi dalam rangka mengembangkan perusahaan serta
menetapkan SOP (Standard Operating Procedures) perusahaan/organiasasi. Level
ini lebih banyak waktunya untuk berfikir, menimbang, review analisa dan test.
Manajemen Tengah
Manajemen tengah (middle management) waktunya seimbang dipakai
untuk mennerjemahkan kebijakan strategis yang dikeluarkan oleh manajemen
puncak, dan waktunya dipakai untuk menerapkannya melalui manajemen garis
pertama dan operasional (first line management andoprational). Dengan demikian
tingkatan inilah memiliki tanggungjawab untuk memonitor hasil dari setiap
rencana (plan) dan mengusulkan penyesuaian (adjustment) yang diperlukan untuk
memastikan tujuan atau sasaran tercapai.
Manajemen Garis Pertama dan Operasional
Level ini menyusun jadwal dari setiap karyawan serta prosedur kinerja
dilapangan. Level ini juga bertanggungjawab untuk memonitor setiap individu
bekerja sebagaimana mestinya dan memastikan bahwa individu bekerja fit,
antusias, dan displin mematuhi tenggat waktu dan target individu.
Hierarki Strategi
Dengan kemampuan analisa, diagnostic, dan implementasi hasil generic
lingkungan maka setiap peluang,gangguan dan ancaman diperlukan strategi untuk
mengekplorasi peluang dan mengatasi ancaman dan gangguan. Posisi strategi
seperti tersebut dalam hierarki strategi .
Bagan Hierarki Strategi
Startegi objectives 80:20. Top management menghabiskan 80% waktunya
mendesain dan memikirkan strategi, 20 % lagi menggunakan untuk mengerjakan
pekerjaan secara fisik.
Tactical objectives 50:50. Middle Management menggunakan 50%
waktunya untuk menjabarkan dan menginformasikan strategi yang diterima dari
top management dan 50% untuk mengerjakan aktivitasnya secara factual
operational objective. Operational 20:80. First line management menggunakan
80% waktu untuk bekerja, 20% untuk berfikir.
4. TUJUAM MANAJEMEN STRATEGIK
Manajemen strategi memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah untuk
menjalankan dan mengevaluasi efektifitas dan efisiensi strategi yang
sudah dipilih. Misalnya mengevaluasi kinerja, menyesuaikan strategi
dengan lingkungan, dan merevisi setiap penyimpangan atau kesalahan
yang ada saat pelaksanaan strategi.
Selain itu manajemen strategi dapat digunakan untuk meninjau kembali
kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman bisnis yang ada. Sehingga
perusahaan bisa melakukan inovasi produk atau barang yang sesuai
dengan keinginan konsumen.
VISI, MISI dan TUJUAN PERUSAHAAN
1. Pengertian Visi dalam Perusahaan
Visi yaitu merupakan suatu imajinasi atau gambaran mengenai cara yang
akan ditempuh sebuah organisasi atau perusahaan akan seperti apa dimasa yang
akan datang. Visi dapat juga disebut sebagai pandangan jangka panjang, selain itu
visi tidak hanya digunakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan tapi dapat
juga diterapkan pada individu. Bayangkan gambaran perusahaan anda dimasa
depan akan menjadi seperti apa kemudian deskripsikan saja karena dari situlah
visi terbentuk. Kebanyakan visi membahas hal-hal seperti, bentuk usaha dimasa
yang akan datang, cita-cita yang nantinya ingin dicapai oleh perusahaan, arah
serta strategi bisnis yang mesti dilakukan dalam mengembangkan usaha. Tidak
lupa juga wawasan yang menjadi tolak ukur arah perkembangan usaha.
2. Pengertian Misi dalam Perusahaan
Selanjutnya ada Misi, Misi merupakan usaha yang dilakukan untuk dapat
mewujudkan visi. Berkaitan dengan hal-hal yang harus dicapai oleh perusahaan
dan misi juga merupakan bentuk penjabaran apa yang harus dilakukan untuk
mengembangkan visi perusahaan. Singkatnya bahwa misi merupakan strategi dari
visi. Dalam misi mengandung hal-hal sebagai berikut, langkah-langkah yang
harus dilakukan suatu organisasi, alasan mengapa bisnis tersebut haruslah
berkembang dan juga cara-cara untuk mewujudkannya.
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan misi sangat diperlukan dengan
alasan untuk menginspirasi serta memotivasi karyawan, membantu dalam
membuat keputusan sehari-hari dan lainnya. Misi dibuat harus secara jelas,
menunjukan tindakan yang akan dilakukan dan apa yang hendak dicapai, harus
dibuat dalam bentuk kalimat tindakan.
Bila tadi kita sudah membahas visi dan misi dari pembahasan kita mengenai
pengertian visi, misi, sasaran dan tujuan perusahaan, selanjutnya yaitu akan kita
bahas mengenai Sasaran.
3. Pengertian Sasaran dalam Perusahaan
Sasaran adalah sebuah target atau penjabaran dari tujuan, yang akan
dicapai oleh perusahaan pada jangka waktu tertentu. Sasaran sebuah usaha harus
spesifik dan juga kriterianya harus jelas sehingga mampu tercapai secara efektif.
Sasaran biasanya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif dengan jangka waktu
pencapaian tertentu, selain itu sasaran sangat penting fungsinya dalam
menentukan kinerja. Apabila sasaran kerja ini mampu tercapai dengan baik, maka
pelaksanaan dari program dapat berjalan dengan baik serta tidak menyimpang dari
visi dan juga misi. Meskipun demikian, sasaran juga harus diperhatikan dengan
tujuannya.
4. Pengertian Tujuan dalam Perusahaan
Tujuan yaitu merupakan suatu pernyataan yang mengenai apa yang
hendak dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya sebuah
tujuan maka visi dan juga misi akan semakin terwujud. Tujuan juga berisikan
tentang komitmen beserta resikonya. Tujuan juga untuk menggambarkan arahan
bagi perusahaan secara jelas, dalam merumuskannya tujuan harus memberikan
ukuran yang lebih spesifik.
MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK
1. Pengertian Proses Manajemen Strategik
Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena ia
berlangsung terus menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu
memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan dimasa depan.
Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang
dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu
berubah-ubah pula.
Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi
menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang
berhasil adalah organisasi yang tingkat evektifitasnya dan produktivitasnya makin
lama makin tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya
dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan.
Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu
perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang
pertama menjelaskan perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan
evaluasi juga sama pentingnya. Bahkan strategi terbaik pun dapat saja gagl bila
manajemen tidak mengimplementasikan atau mengevaluasinya secara layak.
Sedangkan menurut Ismail Solihin dalam bukunya “Pengantar Manajemen”
Proses manajemen strategi antara lain sebagai berikut :
A. Tahap Manajemen Strategik
1. Tahap Strategy formulation (perencanaan)
Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan
strategi. Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan
tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai
dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan
perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan
perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan.
2. Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan)
Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi
yang dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan. Tujuan dan
strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan dengan baik
apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian kegiatan dalam
bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber
daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (butget) yang
akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan harus mengembangkan
struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi strategi yang telah
dipilih perusahaan.
3. Tahap Evaluation and Control
Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual
(actual performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil
evaluasi akan dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian,
yakni apakah kesenjangan yang terjadi antara actual performance dengan standard
performance masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja
aktual dengan kinerja stantdar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu
dilakukan tindakan koreksi.
Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik
(feedback) bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan melakukan
perbaikan dalam setiap langkah langkah proses manajemen strategis mulai dari
formulasi, implementasi, hingga sampai ke tahap evaluasi dan pengendal.
B. Lingkungan Internal
Merupakan hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari
organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program dan kebijakan
organisasi . Beberapa pihak yang termasuk dalam lingkungan internal organisasi
adalah :
a. Pemilik Organisasi, adalah para pemilik yang menyertakan modal, ide, ataupun
berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi.
b. Tim Manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola
organisasi dalam aktivitas sehari-hari.
c. Para anggota atau para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan
pada perusahaan.
d. Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk
informasi.
C. LINGKUNGAN EXTERNAL
Merupakan berbagai hal yang berada diluar orgamnisasi yang turut
mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan eskternal terbagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan makro.
Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari :
a. Pelanggan, adalah mereka yang secara langsung menggunakan barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan.
b. Pesaing, adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan
bisnisyang kita jalankan
c. Pemasok, adalah perusahaan atau organisasi lain yang menyediakan bahan baku
bagi perusahaan kita.
d. Partner strategi, adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda
dengan perusahaan kita, tetapi secara menjadi mitra dalam menjalankan bisnis
yang saling menguntungkan.
Lingkugan Makro perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan local dan
internasional. Termasuk kedalam lingkungan local adalah :
a. Pembuat peraturan, adalah pihak-pihak yang menciptakan peraturan agar
kegiatan bisnis adil dan aman bagi semua pihak.
b. Pemerintah, adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu disuatu negara,
diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik.
c. Masyarakat, adalah keseluruhan pihak yang terkait baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
Lingkungan Internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah
negara yang akan mempengaruhi perusahaan terutama perusahaan yang
melakukan kegiatan bisnis internasional.
Ciri-ciri utama organisasi berkinerja tinggi, antara lain sebagai berikut :
1. Mempunyai arah dan tujuan yang jelas untuk ditempuh.
Arah tersebut tercermin pada visi yang dimiliki oleh para menejer dalam
organisasi tentang mau kemana organisasi akan dibawa dimasa depan dan
mengapa. Para manejer dalam organisasi memiliki kebaranian dalam mengambil
resiko dan tidak ragu-ragu meninggalkan cara kerja, metoda, teknik,kultur lama
apabila dipandang bahwa hal-hal tersebut tidak sesuai lagi dengan hal-hal yang
tidak sesuai dengan tuntunan internal dan eksternal yang baru.
2. Didalam organisasi tersedia tenaga-tenaga berpengetahuan dan keterampilan
tinggi disertai oleh semangat kewirausahaan.
Dalam hal ini seorang menejer sangat peka terhadap kebutuhan dan
perilaku para pengguna produk yang dihasilkannya dalam rangka untu memahami
kecendrungan-kecendrungan yang terjadi dipasaran. Serta harus cekatan dalam
memanfaatkan setiap peluang yang timbul.
3. Para menejer membuat komitmen yang kuat pada suatu rencana aksi strategik,
yaitu rencana aksi yang diharapkan membuahkan keuntungan finansial yang
memuaskan dan yang menempatkan organisasi pada posisi bersaing yang dapat
diandalkan.
4. Orientasi suatu perusahaan berkinerja tinggi adalah “hasil” dan memiliki
kesadaran yang tinggi tentang pentingnya efektifitas dan produktivitas yang
meningkat.
5. Kesediaan membuat komitmen yang mendalam pada strategi yang telah
ditentukan dan berupaya bersama seluruh komponen organisasi lainnya agar
strategi dapat membuahkan hasil yang diharapkan.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa menejer yang efektif dan berhasil
adalah mereka yang mampu berperan selaku penentu strategi yang tangguh,
wirausahawan yang handal dan pemimpin yang efektifmbagi para bawahanny
Menurut Sondang P.Siagian dalam bukunya manajemen stratejik, Proses
manajemen stratejik terdiri dari berbagai tahap, diantaranya ada duabelas tahap
yang dilalui dalam proses manajemen stratejik, yaitu:
a) Perumusan misi organisasi/perusahaan
Bagi suatu organisasi atau perusahaan penentu misi sangat penting karena
misi itu bukan hanya sangat mendasar sifatnya, akan tetapi membuat organisasi
memiliki jati diri yang khas. Dengan kata lain misilah yang membedakan suatu
organisasi dari suatu organisasi yang sejenis, dalam arti bergerak dalam bidang
bisnis yang serupa.
b) Penentuan profil organisasi
Setiap organisasi menghadapi keterbatasan kemampuan meyediakan dan
memperoleh sumber-sumber yang diperlukannya, baik dalam arti dana, sarana,
prasarana, waktu dan tenaga kerja. Profil dimaksudkan menggambarkan kuantitas
dan kualitas berbagai sumbar yang dapat dikuasai untuk dimanfaatkan dalam
rangka pelaksanaan strategi yang ditentukan.
Hasil analisis tersebut menggambarkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan
organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian jelas bahwa profil organisasi
memperkuat identitas yang telah dinyatakan dalam misi.
c) Analisis dan pilihan stratejik
Dalam melakukan analisis tentang berbagai kemungkinan yang terjadi
menejer mutlak perlu melakukan penyaringan yang cermat sehingga terlihat
perbedaan nyata antara kemungkinan sebagai peluang dan kemungkinan yang
diinginkan. Jika proses tersebut dilalui dengan tepat, hasilnya ialah suatu pilihan
yang sifatnya stratejik. Suatu pilihan stratejik harus bermuara pada penggabungan
antara sasaran jangka panjang dan strategi dasar organisasi yang pada gilirannya
menempatkan perusahaan pada posisi yang optimal dalam menghadapi
lingkungannya dalam rangka mengemban misi yang telah ditetapkan sebelumnya.
d) Penetapan sasaran jangka panjang
Pada umumnya suatu atau berbagai sasaran dapat dikatakan bersifat
jangka panjang apabila cakupan kurun waktunya “multi tahun”. agar mempunyai
makna operasional yang dipahami oleh semua orang dalam organisasi,
manajemen puncak harus mennyatakan secara jelas apa yang ingin dicapai oleh
perusahaan dalamsatu kurun waktu tertentu dimasa yang akan datang, karena
itulah yang dimaksud dengan sasaran. Pencapaian sasaran melibatkan berbagai
unsur perusahaan seperti tingkst keuntungan, deviden bagi para pemilik modal,
keunggulan kompetitif, kepemimpinan dalam memanfaatkan teknologi yang
berkembang pesat, tingkat produktivitas, hubungan yang serasi dengan para
karyawan,pengembangan karyawan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
e) Penentuan stratejik induk
Stratejik induk ialah suatu pernyataan oleh manajemen puncak tentang
cara-cara yang akan digunakan dimasa depan untuk mencapai berbagai sasaran
yang telah ditetapkan. Berbagai cara tersebut maksudnya adalah berbagai
pendekatan yang akan digunakan dalam menjalankan roda organisasi yang
semuanya dikaitkan dangan pencapaian sasaran, karena dengan demikian
diperoleh suatu jaminan bahwa organisasi akan mampu tidak hanya
mempertahankan eksistensinya, akan tetapi juga terus tumbuh
f) Penentuan stratejik operasional
Satu hal yang menonjol dalam strategi operasional ialah rencana dan
program kerja yang dinyatakan dalam bentuk anggaran.
g) Penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan.
Sasaran jangka panjang suatu organisasi atau perusahaan memerlukan
kongretisasi. Salah satu cara melakukan kongretilasi itu ialah dengan melakukan
periodisasi, antara lain dengan menetapkan sasaran tahunan
h) Perumusan kebijaksanaan
Yang dimaksud dengan kebijaksanaan ialah suatu prosedur operasional
yang baku yang di dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Standard
Operating Prosedures”(SOP). Maksud ditetapkannya prosedur yang baku tersebut
ialah untuk meningatkan efektifitas kerja para menejer yang diharapkan
memusatkan erhatian pada operasionalisasi misi dan strategi dasar organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran baik jangka panjang
maupun jangka pendek karena telah dibkali dengan cara dan pendekatan yang
tepat digunakan dalam mengambil keputusan rutin.
i) Pelembagaan strategi
Pelembagaan membuat hal-hal menjadi mendarah daging disemua tingkat,
kalangan dan komponen organisasi yang bersangkutan. Pelembagaan tidak terjadi
dengan sendirinya, melainkan harus melakukan secara terprogram dan
berkelanjutan. Dalam kelembagaan tersebut harus memiliki tiga unsur organisasi
yang mutlak perlu mendapatkan sorotan perhatian yaitu: struktur organisasi, gaya
kepemimpinan serta kultur organisasi.
j) Penciptaan sistem pengawasan
Mengawasi berarti mengamatu dan memantau dengan berbagai
cara seperti pengamatan langsung kegiatan-kegiatan operasional dilapangan,
membaca laporan dan berbagai cara lainnya, sementara berbagai kegiatan
operasional sedang berlangsung. Maksiudnya adalah untuk mengetahui apakah
dalam pelaksanaan terdapat penyimpangan disengaja atau tidak dari rencana dan
program yang telah ditentukan sebalumnya. Para pakar sering menekankan bahwa
pengawasan diperlukan bukan sebagai cermin ketidak percayaan manajer kepada
para bawahannya, melainkan karena manusia memang tidak sempurna dan oleh
karenanya mungkin saja berbuat kesalahan atau kekhilafan. Dengan disiplin
ketekunan dan kehati-hatian yang tinggi sekalipun bisa saja terjadi penyimpangan
dari rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Karena itulah sering ditekankan
bahwa pengawasan yang efektif seyogiyanya ditujukan pada sistem yang berlaku
dan tidak serta merta pada manusiannya.
k) Penciptaan sistem penilaian
Penilaian sebagai upaya sadar untuk membandingkan hasil yang
seharusnya dicapai dengan hasil yang nyatanya dicapai dalam rangka pencapaian
tujuan suatu organisasi. Penilaian menjadi sangat penting karena dari penilaian itu
tiga hal dapat terliht, yaitu sasaran dapat terlampaui, hasil yang diperoleh sama
denga sasaran yang telah ditetapkan atau sasaran tidak tercapai.
l) Penciptaan sistem umpan balik
Dalam setiap dan semua jenis kegiatan yang berlangsung dalam organisasi
sangat diperlukan yang namanya umpan balik. Karena dengan adanya umpan
balik manajemen puncak memperoleh pengetahuan dan informasi tentang segi-
segi keberhasilan maupun kekurangberhasilannya, atau bahkan kegagalannya.
Sekaligus dapat diketahui faktor-faktor penyebabnya yang pda gilirannya
dimanfaatkan dalam melakukan proses manajemen stratejik berikutnya.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS
DAN AUDIT STRATEJI
Hakikat Audit Internal
• Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area
fungsional bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, ditambah dengan peluang
ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, memberi landasan
untuk menetapkan tujuan dan strategi.
• Tujuan dan strategi ditetapkan dengan tujuan untuk mendayagunakan
kekuatan serta mengatasi kelemahan internal.
Pandangan Berbasis Sumberdaya
 Pendekatan Pandangan Berbasis Sumber Daya terhadap keunggulan
kompetitif meyakini bahwa sumber daya internal lebih penting bagi
perusahaan daripada berbagai faktor eksternal dalam upaya untuk meraih
serta mempertahankan keunggulan kompetitif.
 kinerja organisasional akan sangat ditentukan oleh beragam sumber daya
internal yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori luas yaitu sumber
daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya organisasional.
Agar bernilai, suatu sumber daya hendaknya :
 Langka
 Sulit untuk ditiru
 Tidak dapat dengan mudah dicarikan penggantinya.
Karakteristik sumber daya itu disebut indikator – indikator
empiris, yang memampukan sebuah perusahaan untuk menerapkan
strategi yang meningkatkan efisiensi dan keefektifan dan membawanya
pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.
Menyatukan Strategi Dengan Budaya
• Proses manajemen strategis sebagian besar terjadi di dalam suatu
budaya organisasi tertentu.
• Budaya sebuah organisasi harus mendukung komitmen kolektif
anggota-anggotanya pada satu tujuan bersama.
• budaya organisasi mempengaruhi keputusan – keputusan bisnis
dan harus dievaluasi selama audit manajemen strategis internal.
• Jika strategi mampu mendayagunakan kekuatan budaya, seperti
etika kerja yang kuat atau keyakinan etis yang dijunjung tinggi,
manajemen sering kali dapat dengan cepat dan mudah menerapkan
perubahan.
MANAGER STRATEJIK
Seorang manajer adalah pilihan dari Top Management dalam mengelola orang,
mengendalikan pekerjaan dan mencapai target. Manajer harus mempunyai
kompetensi yang baik, Pengetahuan yang Luas serta Ketrampilan yang
lengkap. Bagaimana mungkin seorang Marketing Manager tidak paham mengenai
Product Knowledge, atau Pricing atau Boosting Program yang akan dijualnya kepada
Rekanan, Kolega atau Pelanggan? Apakah ada seorang Marketing Manager tidak tahu
Cara Negosiasi Harga kepada calon vendor rekanannya?. Ketrampilan dan Pengetahuan
adalah Pengejawantahan dari Kompetensi, dan sebagai seorang Manajer, Anda akan
dituntut sebagai master dalam bidangnya. Berikut ini adalah Konsep Dasar dalam
Manajemen Strategi mengenai Tugas Utama seorang Manajer.
1. Planning and Decision (Perencanaan dan Keputusan)
Planning atau Perencanaan adalah fundamental atau pondasi dasar dalam
manajemen strategi. Dan tanpa adanya perencanaan yang matang, maka fungsi
lainnya tidak akan berjalan efektif. Perencanaan adalah cara untuk Melihat
Ekspektasi Proyek Kerja, cara untuk Antisipasi Potensi Masalah, panduan untuk
Pengambilan Keputusan.
2. Organizing Tasks (Organisasi Tugas)
Manajer harus mengatur untuk melihat rencana mereka membuahkan
hasil, sehingga menetapkan tugas kepada individu dan mengatur mereka dalam
sebuah kerangka kerja yang memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat.
3. Staffing Roles (Peran Staff)
Organisasi yang kuat akan berisikan orang-orang yang berada pada posisi
yang tepat, Right Man on The Right Place. Peran penting seorang manajer adalah
mampu menempatkan anak buah mereka pada posisi dan kompetensi yang
sesuai. Memberi Peran pada Staff adalah tugas yang krusial seorang manajer,
untuk membuat Proses Bisnis berjalan lancar. Jangan sampai seorang admin fail
ditempatkan pada posisi call center, misalnya.
4. Leading Teams (Memimpin Tim)
Manajer tidak hanya memberikan arahan dan petunjuk kerja yang jelas,
dan meminta hasil akhir yang optimal. Manajer yang baik akan menjadi
Pemimpin Tim dalam bekerja, sesuai aturan dan prosedur yang tetap, sehingga
tujuan akhir Tim akan tercapai secara bersama-sama. Pemimpin Tim akan
menjalankan proses sesuai perencanaan awal, dan membangun efektivitas masing-
masing individu dalam tim.
5. Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan)
Organisasi akan menggunakan pengetahuan untuk melakukan Identifikasi,
Pengembangan, Penentuan, Distribusi, dan Penerapan Strategi atau Proses
Kerja. Manajer mampu membuat anggotanya paham akan hal-hal penting dalam
pekerjaan mereka, tujuan kerja, Job Description, Alat Bantu Teknologi dan
Pengembangan Diri anggotanya.
6. Controlling Activities (Kontrol Aktivitas)
Tujuan seorang manajer melakukan kontrol terhadap pekerjaan anak
buahnya adalah agar organisasi bisnis bergerak sesuai perencanaan dan
melakukan tiap-tiap bagian proses kerja secara baik dan benar. Aturan SOP yang
dibuat perlu dijalankan secara konsisten. Kontrol bertujuan membuat kinerja
perusahaan tidak melewati target yang dicanangkan, menghadapi risiko yang
toleran serta kualitas yang baik.
7. Customer Experience Management (Manajemen Kepuasan Pelanggan)
Pada akhirnya sebuah produk atau jasa perusahaan perlu dinikmati
pelanggan individual. Dan pelanggan adalah penilaian terakhir bagi sebuah
prestasi kerja tim. Manajer yang baik akan fokus pada Operasional dan Proses
Bisnis yang berpangku pada kepentingan pelanggan atau konsumen. Tujuan
akhirnya adalah membuat Konsumen menjadi Pelanggan, dan Pelanggan menjadi
Loyal.
LINGKUNGAN INTERNAL DAN EXTERNAL
1. Pengertian lingkungan internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu
yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan
dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi
kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan
itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan
betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan
faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna
dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar
sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
 Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness).
 Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti
struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami
lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara
tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai
kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai
pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan Internal, ialah
lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the functional areas of business
2. Management
3. Marketing
4. Finance/Acounting
5. Production/operation
6. Research and development
7. Computer information system
8. Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi,
yang meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan
profesi.
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan
pendidikan maupun amsyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan
serta menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu
diri yang berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai
falsafah hidup.
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia
tanpa membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya
saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi
internal perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan
sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang
memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan
keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini
mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung
oleh kegiatan utama dan penunjang. Kegiatan utama merupakan aktivitas utama
perusahaan, meliputi fungsi :
 Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan
atau jadwal pengiriman.
 Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input
produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan,
pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
 Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
 Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen
dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan,
penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
 Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai
dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang,
perbaikan dan pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
 Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup
semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar
perusahaan.
 Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam
hal mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan
sistem.
 Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua
aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
 Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum,
perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi.
Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang
dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi
inti perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan
kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk
inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan
kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal
bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing,
kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan.
Identifikasi faktor-faktor Strategik Intern
Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana
yang perlu dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan
sebagai landasan bagi strategi y.a.d. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan
potensial itu menurut Robinson (1997:238-230), mencakup:
1. Pemasaran
2. Keuangan dan Akunting
3. Produksi, Operasi dan Teknik
4. Personalia
5. Manajemen Mutu
6. Sistem Informasi
7. Organisasi dan Manajemen Umum
8. Layanan
9. Pengembangan Teknologi
10. Manajemen Sumberdaya Manusia
11. Logistik kedalam
Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern
1. Membandingkan kinerja dengan masa lalu
2. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan
3. Perbandingan dengan pesaing
4. Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industri
Menganalisis dan Memilih Strategi (StrategyAnalysis and Choice)
ST strategi yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi
tantangan eksternal.WT strategi merupakan taktik defensi yang langsung
dimaksudkan untuk mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan
lingkungan. Untuk menentukan dan memilih setrategi yang paling tepat
perlu dilakukan analisis situasi sebagai beriktut:
Internal Situation Analisys
2. Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam
penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang
berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih
lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya :
a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah-
Internal Strategic
Factors
Weighte
d
Ratin
g
Weighted
Score
Commen
ts
STRENGHT
1.
2.
3.
4.
Dst.
WEAKNESS
1.
2.
3.
4.
Dst.
ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak
ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu :
a. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”
b. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”
Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh”
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor-
faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari
situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi
mempunyai dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi (
perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” meliputi
beberpa faktor yaitu :
1. Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi
Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu
kebijakan/ keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam
lingkungan mana suatu perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal-
hal yang perlu diperhitu ngkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan
suatu keputusan yaitu :
- Perkembangan global di bidang ekonomi
- Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan
- Kehadiran korporasi multinasional
- “Kejutan” di bidang energi,dan Pendanaan .
b. Faktor-faktor Politik
Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis
antara lain berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu
memahami percaturan kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu
masyarakat bangsa di lingkungan mana ia bergerak, termasuk percaturan
kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para
negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menyangkut
hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan kebijakan-kebijakan dalam
suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para pemegang kekuasaan
pada suatu periode tertentu.
Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain
ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di
selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat
untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk
menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan
umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni :
1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk
memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya, atau,
2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda
pemerintahan negara untuk periode berikutnya.
Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik, tentunya
penting pula untuk mengetahui dan mengenal dampak dari faktor-faktor politik
yang timbul secara regional, bahkan global. Pemahaman tersebut mutlak
diperhitungkan dan diperlukan karena mempunyai implikasi yang harus
diperhitungkan terhadap berbagai segi perekonomian secara domestik. Contohnya
seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan ekspor-impor, penanaman modal asing,
pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja asing, serta
persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan
internasional .
c. Faktor-faktor Sosial
Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam
kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial sangat
penting untuk di sadari oleh para pengambil keputusan. stratejik. Berbagai faktor
seperti keyakinan, system nilai yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup
harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu berubah-ubah menjadi
suatu hal penting yang harus di respon sedemikian rupa oleh para pengambil
keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun
mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya:
a. Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang.
b. Gaya memilih dan menggunakan busana.
c. Penggunaan produk yang sedang “trendy”
d. Bahan bacaan yang disenangi
e. Bentuk hiburan yang diminati
f. Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan anak-
anaknya.
g. Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni.
h. Makna kehidupan kekaryaan.
Berbagai implikasi daloam bidang social yang ada kaitannya dengan manajemen
strategic terlihat pada lima hal yaitu :
1) Pendidikan
2) Fakto kultur
3) Konfigurasi ketenagakerjaan
4) Faktor demografi
5) Etos kerja sebagai faktor sosial.
d. Faktor Teknologi
Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan
teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan
menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses
bisnis yang akan di lakukan.
Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan besar
bagi kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para
pengambil keputusan stratejik semata-mata orientasi efisiensi, pemanfaatan
teknologi akan cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan
proses organisasional. Namun orientasi terhadap kecanggihan teknologi harus di
imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM yang tepat, karena tanpa di
dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun tidak dapat beroperasi secara
maksimal . Justru terkadang bisa menimbulkan masalah baru bagi usaha tersebut
e. Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh
Manajemen stratejik dalam suatu organisasi mutlak untuk mengenali dalam
bidang mana perusahaan bergerak dan faktor lingkungan eksternal mana yang
turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang bersangkutan.
Para pakar manajemen stratejik menyoroti lima hal dalam kondisi industri yang
harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu:
a. Ancaman dari para pendatang baru
b. Faktor Pemasok
c. Faktor Pembeli
d. Faktor Produksi
e. Faktor Persaingan
Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat”
Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada
operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan erat
tersebut bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha, akan
tetapi juga berkaitan dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam
perolehan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan dan dalam memasarkan
produk yang dihasilkan. Selain itu pula, faktor-faktor lingkungan eksternal yang
”dekat” pada umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit dipengaruhi oleh
perusahaan yang bersangkutan.
Adapun faktor-faktor eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam
pengambilan suatu keputusan adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan Kompetitif Perusahaan
Dalam kondisi dan iklim persaingan,suatu perusahaan perlu melakukan
analisis tentang kedudukannya dalam suatu percaturan usaha. Untuk
mengetahui kedudukan kompetitif suatu perusahaan, dapat dikaji dan di
analisis dengan menggunakan pendekatan ”SWOT”. Dengan mengetahui
berbagai hasil analisa tersebut para pengambil keputusan (Top
Manajement) harus mampu menentukan kebijkan yang bertujuan untuk
mengembangkan usahanya.
b. Profil para Pelanggan
Para pengambil keputusan stratejik perlu mengetahui profil yang tepat
tentang para pelanggan terutama para calon pengguna produk yang
dihasilkan. Para pakar menekankan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh
pada profil para konsumen yang perlu dikenali dan dianalisis antara lain
ialah
1. Faktor Geografi
2. Faktor Demografi
3. Faktor Psikografi.
Jika dilihat secara sepintas, faktor ini tidak mempunyai kaitan dengan
cara-cara yang seyogianya ditempuh oleh para pengambil keputusan
stratejik dalam suatu perusahaan. Secara langusng memang tidak, akan
tetapi tetap penting untuk dikenali karena faktor-faktor tersebut pasti
berpengaruh pada perilaku mereka dalam memuaskan berbagai kebutuhan
dan kepentingannya, yang pada gilirannya tercermin pada cara-cara
mereka memuaskan berbagai kebutuhan mereka, termasuk cara mereka
mengambil keputusan membeli suatu produk atau tidak.
c. Perilaku Pembeli
Pada umumnya, para pembeli suatu produk tertentu pasti menggunakan
berbagai pertimbangan dalam membeli/ tidak membeli suatu produk.
Pertimbangan antar pembeli yang satu dengan yang lain juga tentunya
berbeda. Apakah karena produk itu bersifat primer, sekunder maupun
tersier bagi mereka, atau hanya karena adanya gaya hidup ataupun
pertimbangan lain yang membuat mereka membutuhkan barang/jasa
tersebut. Yang jelas di sini bahwa perilaku para pembeli tidak pernah
konsisten dan beragam. Inkonsisten itulah yang menjadi salah satu
penyebab utama mengapa profil para pembeli——— dan calon pembeli—
-perlu dikenali dengan baik oleh para pengambil keputusan/perusahaan.
d. Faktor Pemasok
Posisi para pemasok memiliki peran penting sebagai salah satu faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor
industri, khususnya sektor di mana satu perusahaan bergerak. Selain
sebagai faktor eksternal yang ”Jauh”, faktor ini juga masuk dalam faktor
lingkungan eksternal ’Dekat” mengingat pengenalan terhadap faktor ini
memiliki dampak langsung terhadap pengelolaan suatu perusahaan. Tidak
dapat dipungkiri bahwa para manajer dalam suatu perusahaan mutlak perlu
menumbuhkan dan memelihara hubungan khusus yang didasarkan pada
saling mempercayai dengan para pemasok bahan mentah atau bahan baku
yang diperlukan oleh perusahaan.
e. Faktor Penyandang Dana
Penyandang dana sangat penting dikenali sebagai faktor lingkungan
eksternal yang ”dekat” sebab dampaknya yang bersifat langsung.
Hubungan dengan pihak penyandang dana pun perlu ditumbuhkan,
dikembangkan, dan dipelihara atas dasar saling percaya. Pengenalan
terhadap penyandang dana adalah jawaban atas beberapa permasalahan
yang muncul sepert:
1. Penilaian harga saham perusahaan secara tepat.
2. persepsi yang digunakan para penyandang dana terkait dengan
kredibilitas perusahaan peminjam.
3. Informasi yang tepat tentang situasi permodalan perusahaan
4. persyaratan peminjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan
dalam guna meraih keuntungan pada tingkat yang wajar.
5. sikap dan kebijakan para penyandang dana tenatng kemungkinan
perpanjangan masa waktu pinjaman.
6. tingkat suku bunga yang dikenakan atas kredit.
f. Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan
Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting dan paling
mennetukan dalam berhasil tidkanya suatu organisasi, termsuk organisasi
bisnis, pencapaian tujuan dan sasarannya, terutama dalam hal organisasi
yang bergerak dalam iklim yang sangat kompetitif. Betapa pun pentingnya
perhatian yang harus diberikan oleh para pengambil keputusan stratejik
pada unsur-unsur yang lain, perhatian terbesar tetap harus diberikan
kepada unsur manusia dalam suatu organisasi/ bisnis.
Dalam suatu organisasi, semua proses manajeman sumber daya manusia
harus ditempuh secara benar dan tepat dimana kesemuanya itu berangkat
dari pengakuan dan penghargaan atas harkat dan martabat manusia.
Adapun proses sumber daya manusia yang menyangkut perencanaan
ketenagakerjaan meliputi :
1. Penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia,
2. Rekrutmen,
3. Seleksi,
4. Orientasi dan penempatan,
5. Sistem imbalan,
6. Pendidikan dan pelatihan,
7. Perencanaan dan pengembangan karier,
8. Pemutusan hubungan kerja,
9. Pemeliharaan hubungan industrial,dan
10. Pemensiunan.
Langkah-langkah yang diambil dalam proses manajeman sumber daya
manusia merupakan faktor internal dan mungkin tidak tepat untuk dibahs
sebagai bagian dari pengenalan lingkungan eksternal yang ”dekat. Akan
tetapi, pengambilan langkah-langkah tersebut secara tepat mutlah perlu
dilakukan, mengingat beberpa implikasi yang melandasinya:
a. mampu menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya,
baik dari segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat,
dan intelektualitas sehinggan mampu membangun reputasi perusahaan
yang lebih bona fide dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan
alinnya.
b. Langkah –langkah tersebut lebih menjamin perusahaan untuk tetap
mempertahankan tenaga kerja yang secara kulaitatif memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan, sehingga para karyawan memiliki sikap
positif terhadap perusahaan karena tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
c. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, hakikat pasaran tenaga kerja
dikenali dengan baik dan dengan segera jugadapat menentukan sumber-
sumber tenaga kerja mana yang harus mendapat perhatian utama dalam
penggarapannya.
B. Peramalan Lingkungan
Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan
keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan-
perubahan yang akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan
yang dimaksud berkaitan erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang
dan mengenali berbagai kendala yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk
melakukan hal tersebut langkah-langkah yang perlu diambil antara lain
adalah :
1. Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan
2. Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan
3. Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan
4. Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen
5. Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan.
Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan
tanggung jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun
para manajer pada tingkat yang lebih rendah perlu pula
dilibatkan.Perubahan-perubahan lingkungan eksternal yang harus
diantisipasi dan diramalkan menyangkut berbagai segi bisnis, pendekatan
dan teknis yang digunakan pun harus mencakup aspek ekonomi, politik,
sosial, teknologi dan bahkan juga keperilakuan..
Pengenalan berbagai faktor lingkungan eksternal yang ”Jauh” dan ”Dekat”
dalam lingkungan industri tertentu secara tepat pada intinya
diinkorporasikan pada keseluruhan upaya dalam menciptakan citra atau
profil perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Pada era global, manajemen strategi mengalami tren baru yaitu:
1. peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi
lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki lima
karakteristik, yaitu:
 Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki
atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk menghadapi
pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang mempunyai
persepsi kualitas tinggi. (misalnya; opini: Pengelolaan administrasi yang rapi,
terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat waktu. Merek:
Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
 Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna
semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar
masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan bersaing
dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara memberikan
kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
 Berkesinambungan, Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan
bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
 Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih
dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan
eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat
meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
 Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama
keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada
keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya.
2. Peralihan dari Elitism menjadi EgalitarianismBerpikir strategik dalam
Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit perencana
saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi. Dalam Manajemen
Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah setiap pihak yang juga akan
mengimplementasikan rencana tersebut.
3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen
Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang
bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan
perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek
perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam penyusunan strategi sangat
diperlukan kreatifitas.
4. Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih bersifat
lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan,
menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan
perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan fleksibel
dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
MakalahManajemen Strateji

More Related Content

What's hot

Perencanaan dan pengorganisasian
Perencanaan dan pengorganisasianPerencanaan dan pengorganisasian
Perencanaan dan pengorganisasianMuhammad Badar
 
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
Khafidoh Ms
 
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
Fahrullah Adiansah
 
Organization Plan
Organization PlanOrganization Plan
Organization Plan
Alexander Shwartz Francisco
 
MAKALAH UTS
MAKALAH UTSMAKALAH UTS
MAKALAH UTS
monika lagi
 
fungsi perencanaan
fungsi perencanaanfungsi perencanaan
fungsi perencanaan
Fahrur Aziz
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Puji Winarni
 
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Eti Suhaeti
 
ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834
ayi_sujana23
 
Fungsi manajemen perencanaan
Fungsi manajemen   perencanaanFungsi manajemen   perencanaan
Fungsi manajemen perencanaan
Sthefanie Parera
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategis
Septia Nur'aini
 
Perencanaan operasional
Perencanaan operasionalPerencanaan operasional
Perencanaan operasional
Indra Yulian Kusmayana
 
Slide perencanaan
Slide perencanaanSlide perencanaan
Slide perencanaan
Yaskah Nugrah
 
Makalah manajemen perencanaan
Makalah manajemen perencanaanMakalah manajemen perencanaan
Makalah manajemen perencanaan
la zeki
 
1, sm, agus daman, hapzi ali, overview of strategic management, universitas m...
1, sm, agus daman, hapzi ali, overview of strategic management, universitas m...1, sm, agus daman, hapzi ali, overview of strategic management, universitas m...
1, sm, agus daman, hapzi ali, overview of strategic management, universitas m...
Agus Daman
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Satya Pranata
 
Bab i
Bab iBab i
Jadi
JadiJadi
yussandi rohmatullah makalah UTS
yussandi rohmatullah makalah UTSyussandi rohmatullah makalah UTS
yussandi rohmatullah makalah UTS
YussandiRohmatullah1
 

What's hot (20)

Perencanaan dan pengorganisasian
Perencanaan dan pengorganisasianPerencanaan dan pengorganisasian
Perencanaan dan pengorganisasian
 
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)
 
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
Fahrullah adiansah 11150172 5 x ma (tugas makalah uts man. strategik)
 
Organization Plan
Organization PlanOrganization Plan
Organization Plan
 
MAKALAH UTS
MAKALAH UTSMAKALAH UTS
MAKALAH UTS
 
fungsi perencanaan
fungsi perencanaanfungsi perencanaan
fungsi perencanaan
 
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)
 
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
Makalah uts ke1 nama suaheti nim 111150416
 
ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834
 
Fungsi manajemen perencanaan
Fungsi manajemen   perencanaanFungsi manajemen   perencanaan
Fungsi manajemen perencanaan
 
Perencanaan strategis
Perencanaan strategisPerencanaan strategis
Perencanaan strategis
 
Pelan strategik lengkap
Pelan strategik lengkapPelan strategik lengkap
Pelan strategik lengkap
 
Perencanaan operasional
Perencanaan operasionalPerencanaan operasional
Perencanaan operasional
 
Slide perencanaan
Slide perencanaanSlide perencanaan
Slide perencanaan
 
Makalah manajemen perencanaan
Makalah manajemen perencanaanMakalah manajemen perencanaan
Makalah manajemen perencanaan
 
1, sm, agus daman, hapzi ali, overview of strategic management, universitas m...
1, sm, agus daman, hapzi ali, overview of strategic management, universitas m...1, sm, agus daman, hapzi ali, overview of strategic management, universitas m...
1, sm, agus daman, hapzi ali, overview of strategic management, universitas m...
 
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanFungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan Keputusan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Jadi
JadiJadi
Jadi
 
yussandi rohmatullah makalah UTS
yussandi rohmatullah makalah UTSyussandi rohmatullah makalah UTS
yussandi rohmatullah makalah UTS
 

Similar to MakalahManajemen Strateji

Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
fitryaalfulayla
 
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumManajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Nia Tanjung
 
makalah sebelum uts
makalah sebelum utsmakalah sebelum uts
makalah sebelum uts
oppi novitasari
 
uts management strategik
uts management strategikuts management strategik
uts management strategik
Bayinah Bayinah
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi uts
dwipuji95
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
dwipuji95
 
Manajemen strategik Tugas makalah 2
Manajemen strategik Tugas makalah 2Manajemen strategik Tugas makalah 2
Manajemen strategik Tugas makalah 2
kurnia95
 
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdfMakalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
NartiAlbantani
 
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan DoktoralManajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
PakMahmud2
 
Manajemen strategik.pptx
Manajemen strategik.pptxManajemen strategik.pptx
Manajemen strategik.pptx
KKNMADEPACET
 
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
adesupriadi230194
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
SupriahPiyah
 
Makalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiMakalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategi
andi arfan
 
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
AliMusaaa
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
RinahPuspitasari
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
Iftitah Istifarizka
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
MaharaniGustianingty
 
Overview of Strategic Management - riki ardoni
Overview of Strategic Management  - riki ardoniOverview of Strategic Management  - riki ardoni
Overview of Strategic Management - riki ardoni
Riki Ardoni
 
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalahM.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
Winna Sari Thambunan
 

Similar to MakalahManajemen Strateji (20)

Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
Makalah uts manajemen stratejik fitrya Alfu layla 11150515
 
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumManajemen perusahaan   kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umum
 
makalah sebelum uts
makalah sebelum utsmakalah sebelum uts
makalah sebelum uts
 
uts management strategik
uts management strategikuts management strategik
uts management strategik
 
Ringkasan materi uts
Ringkasan materi utsRingkasan materi uts
Ringkasan materi uts
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
 
Manajemen strategik Tugas makalah 2
Manajemen strategik Tugas makalah 2Manajemen strategik Tugas makalah 2
Manajemen strategik Tugas makalah 2
 
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdfMakalah sunarti 11150072-gabungan pdf
Makalah sunarti 11150072-gabungan pdf
 
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan DoktoralManajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
Manajemen Strategik dalam Perkuliahan Doktoral
 
Manajemen strategik.pptx
Manajemen strategik.pptxManajemen strategik.pptx
Manajemen strategik.pptx
 
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
Makalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiMakalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategi
 
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1TUGAS MAKALAH 1
TUGAS MAKALAH 1
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
1, sm, maharani gustianingtyas, hapzi ali, strategic management, overview of ...
 
Overview of Strategic Management - riki ardoni
Overview of Strategic Management  - riki ardoniOverview of Strategic Management  - riki ardoni
Overview of Strategic Management - riki ardoni
 
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalahM.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
 

MakalahManajemen Strateji

  • 1. MAKALAH DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MANAJEMEN STRATEJIK Dosen pengampu : Ade Fauji. SE.MM Oleh : Rizal Fadli Hidayat 11150521 Jurusan Manajemen UNIVERSITAS BINA BANGSA (UNIBA) 2017
  • 2. KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah yang telah melimpahkan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam saya ucapkan kepada Nabi Muhammad yang telah membawa umatnya dari alam jahiliah menuju alam penuh ilmu pengetahuan. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan manajemen strategi . Selain itu juga untuk memenuhi tugas matakuliah manajemen stratejik, saya menemukan banyak kesulitan dalam melakukan pengumpulan bahan referensi dan penulisannya. Maka sekiranya ada ketidak sesuain dalam penulisan makalah ini saya mohon maaf.. Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritikan yang sifatnya mendukung kesempurnaan makalah ini sangat saya harapkan dari seluruh pembaca. Akhirnya kepada Allah saya meminta hidayah dan taufik, semoga usaha saya mendapat ridho dariNya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin Serang, 13 November 2017 Rizal Fadli Hidayat
  • 3. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari manajemen strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya, dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus. Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat penyesuaian dan revisi. Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan cara yang paling baik sekalipun menjadi usang ketika lingkungan eksternal dan internal organisasi berubah. Sangatlah penting bagi para penyusun strategi untuk menelaah, mengevaluasi, dan mengontrol pelaksanaan strategi secara sistematis. Makalah ini menyediakan kerangka kerja yang bisa memandu usaha manajer dalam mengevaluasi aktivitas manajemen strategis, memastikan ia bekerja dengan baik, dan untuk melakukan perubahan antar waktu. Sistem informasi manajemen sebagai alat yang selama ini dipakai untuk mengevaluasi strategi juga akan didiskusikan. Panduan akan diberikan dalam melakukan formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Proses manajemen strategis bisa menghasilkan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang yang signifikan. Keputusan strategi yang salah bisa mengakibatkan kerugian dan
  • 4. untuk meemperbaiki kesalahan tersebut adalah hal yang sulit, bila tak mau tidak mau dikatakan tidak mungkin. Hampir semua penyusun strategi sepakat bahwa evaluasi strategi sangat vital bagi kelangsungan organisasi ; evaluasi antar waktu dapat memberi peringatan dini kepada manajemen terhadap masalah atau potensi masalah sebelum situasi menjadi lebih parah. BAB II PEMBAHASAN KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK Pengertian Manajemen Strategik Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumberdaya organisasi. Sedangkan strategic adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, Manajemen strategic dapat diartikan sebagai penentuan serangkaian keputusan dan tindakan yang menyangkut arah perjalanan perusahaan dimasa depan, penyelarasan sasaran setiap bagian perusahaan, pengelolaan sumberdayanya sesuai dengan lingkungannya, serta pembuatan siasat yang benar, yang dimaksudkan untuk pencapaian sasaran-sasaran. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa yang mula-mula harus di tetapkan dalam manajemen stratejik adalah arah perusahaan dimasa depan. Arah ini dapat berupa misalnya, jenis usaha dalam mana perusahaan melakukan kegiatan.
  • 5. Adapun pendapat yang lain tentang pengertian manajemen stratejik adalah proses yang berkesinambungan dimulai dari perumusan strategi, dilanjutkan dengan pelaksanaan kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan kembali dan penyempurnaan stratejik tersebut, karena keadaan dalam dan diluar perusahaan atau organisasi yang selalu berubah. Pengertian manajemen stratejik menurut para ahli : 1. Hunger & Wheelen Manajemen stratejik adalah serangkaian dari pada keputusan manajerial dan kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang. 2. Budiman CHR Manajemen stratejik adalah serangkaian keputusan-keputusan dan tindakan – tindakan yang menuju kepada penciptaan sebuah atau beberapa stratejik efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara umum dapat di simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan para penyusun strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat keputusan-keputusan strategik. Terdapat tiga elemen utama yang merupakan jantung manajemen stratejik pertama manajemen stratejik yaitu: a. Analisis: manajemen stratejik menitikberatkan pada analisis hirarki tujuan stratejik (visi,misi, dan sasaran stratejik), bersama dengan analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi. b. Keputusan: menjawab dua pertanyaan dasar : dalam industry apa seharusnya perusahaan bersaing? Bagaimana perusahaan berkompetisi dalam industry tersebut? c. Aksi: perusahaan harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk pengimplementsikan strategi. 2. Ruang Lingkup Manajemen Strategik
  • 6. Ruang lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang dicakup oleh manajemen strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi- fungsi manajemen strategik yang akan membantu para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam merancangnya. Keseluruhan kegiatan manajemen strategik mempunyai dua lingkup utama yaitu: a. Perencanaan Strategik Perencanaan strategik pada dasarnya merupakan perumusan putusan- putusan strategik. putusan-putusan strategik adalah putusan-putusan yang mempunyai pengaruh atau akibat jangka panjang atas misi, falsafah ,kebijakan, sasaran, termasuk cara-cara pencapaian sasaran perusahaan.putusan-putusan strategik dirumuskan sebagai persiapan untuk menyongsong peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang di ramalkan akan terwujud di masa yang akan datang. Kegiatan perencanaan strategik merupakan serangkaian pembuatan putusan yang terdiri dari: a. Perumusan tujuan, misi, dan visi perusahaan b. Perumusan nilai, keyakinan, falsafah, dan kebijakan perusahaan. c. Penaksiran atau pengukuran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang berkaitan dengan perusahaan d. Perumusan sasaran-sasaran strategik perusahaan e. Perumusan siasat perusahaan b. Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat Pemberlakuan dan pengendalian siasat adalah pembuatan berbagai putusan manajerial seperti jenis susunan organisasi, gaya kepemimpinan, sistem informasi manajemen, serta pemantauan dan penilaian sistem yang di gunakan untuk
  • 7. menjamin keberhasilan penggunaan siasat tersebut. Pemberlakuan dan pengendalian siasat merupakan serangkaian kegiatan pembuatan putusan yang terdiri dari: a. Pemberlakuan siasat b. Penilaian dan pengendalian siasat. 3. Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam kalangan militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan suatu tatanan kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta kedaulatan bangsa dan negara. Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai sistem manajemen sumberdaya pertahanan dan keamanan dengan Sistem Perencanaan Strategis Pertahanan Keamanan Negara (Sisrenstra Hanneg) sebagai perwujudan rencana tindakan dan kegiatan mendasar dalam pola impelementasi. Ketika itu ada kecenderungan manajemen strategis versi ABRI ini hendak dijadikan model untuk mendukung perencanaan strategis pembangunan nasional versi pemerintah, akan tetapi hal ini tidak berkembang sebagai keputusan manajerial, kecuali pro dan kontra kehendak masing-masing. Ketika lingkungan mendadak berubah dalam suatu era reformasi menuju pemerintahan demokratis (demokratic governance) yang mengandaikan semua itu dirumuskan dan dilaksanakan dengan parameter prinsip supremasi otoritas politik (civilian supremacy), mekanisme checks and balances dan tersedianya instrumen transparansi kebijakan yang membuka peluang bagi akuntabilitas publik, maka berkembanglah pemahaman dan pengetahuan praktis tentang perencanaan strategis sehingga banyak pihak mulai melihat secara terbuka dan meragukan kontribusi riil yang disumbangkan oleh manajemen strategis untuk mendukung pencapaian tujuan organisasi yang overlap dengan tujuan ABRI.
  • 8. Lalu mulai dikeluhkan tentang fungsi dan efektifitas perencanaan strategis, di saat yang sama juga mulai dirasakan sulitnya melakukan eksekusi strategi seperti yang telah direncanakan. Manajemen strategik hanya memberi perhatian pada faktor internal organisasi (ABRI), khususnya manajemen keuangan. Dengan kata lain, baik dalam wilayah perencanaan strategik maupun implementasi strategik, posisi manajemen strategik dikalangan TNI saat ini sedang dipertanyakan terlebih dengan semakin meningginya turbulensi lingkungan strategis dan intensitas pembaruan. Sementara itu sebagai buah reformasi telah terbentuk dasar-dasar perubahan di bidang manajemen pemerintahan dan pembangunan yang terwujudkan dalam UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kemudian ditindak-lanjuti oleh pemerintah dengan menerbitkan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah. Dari sinilah diawali tahap baru dimana manajemen strategik berusaha memperoleh posisinya seirama dengan kompleksitas permasalahan negara. Sekalipun hingga saat ini hasilnya belum sepenuhnya dapat dicapai, dalam arti bahwa belum sepenuhnya instansi pemerintah, termasuk Dephan dan TNI mampu melaksanakannya, akan tetapi tanda-tanda positif tampak terlihat secara transparan. Konsep, asumsi, proses dan teknik analisis dicoba diperbarui dan sedapat mungkin dikembangkan untuk memperoleh perannya sebagai alat bantu pengambilan keputusan manajerial yang handal. Semua itu menggambarkan bahwa dalam era reformasi ini, manajemen strategis berada dalam nuansa transisi, termasuk di dalamnya manajemen sumber daya pertahanan dan keamanan sebagai manajemen strategik TNI yang saat ini menghadapi turbulensi perubahan lingkungan strategik demikian cepat. Seharusnya diperlukan juga mencari bentuk baru, tidak dengan cara slow motion akan tetapi proaktif dengan menyikapi perubahan lingkungan strategik.
  • 9. Dengan demikian TNI akan memilliki kesiapan yang lebih dari cukup untuk mengantisipasi dan mengeksploitasi peluang yang muncul. Mereka diharapkan tidak terjebak pada sikap anti perubahan yang lebih disebabkan oleh perumusan strategi pertahanan yang hanya dilandasi oleh kebiasaan, tunduk (loyalitas) pada pimpinan, berpikir incremental dan gradual . Perkembangan Manajemen Strategik. Perkembangan manajemen strategik di negara maju melalui empat tahapan yaitu : 1. Anggaran dan kontrol keuangan. 2. Perencanaan Jangka Panjang 3. Perencanaan Strategik perusahaan 4. Manajemen Strategik Hirarki Strategik Dalam manajemen sebuah perusahaan maupun public, memeliki heirarki (tingkatan) manajemen yang dapat digambarkan sebagai berikut : Manejemen Puncak Ruang lingkup dari manajemen puncak (top management) adalah mengelola perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak menyusun kebijakan perusahaan dalam jangkapanjang sekaligus mengevaluasi kinerja manajemen tangah (middle management). Manajemen puncak menetapkan tujuan (goal) dan untuk sasaran yang dicapai oleh perusahaan/organisasi serta menjalin kemitraan, rencan investasi dalam rangka mengembangkan perusahaan serta menetapkan SOP (Standard Operating Procedures) perusahaan/organiasasi. Level ini lebih banyak waktunya untuk berfikir, menimbang, review analisa dan test.
  • 10. Manajemen Tengah Manajemen tengah (middle management) waktunya seimbang dipakai untuk mennerjemahkan kebijakan strategis yang dikeluarkan oleh manajemen puncak, dan waktunya dipakai untuk menerapkannya melalui manajemen garis pertama dan operasional (first line management andoprational). Dengan demikian tingkatan inilah memiliki tanggungjawab untuk memonitor hasil dari setiap rencana (plan) dan mengusulkan penyesuaian (adjustment) yang diperlukan untuk memastikan tujuan atau sasaran tercapai. Manajemen Garis Pertama dan Operasional Level ini menyusun jadwal dari setiap karyawan serta prosedur kinerja dilapangan. Level ini juga bertanggungjawab untuk memonitor setiap individu bekerja sebagaimana mestinya dan memastikan bahwa individu bekerja fit, antusias, dan displin mematuhi tenggat waktu dan target individu. Hierarki Strategi Dengan kemampuan analisa, diagnostic, dan implementasi hasil generic lingkungan maka setiap peluang,gangguan dan ancaman diperlukan strategi untuk mengekplorasi peluang dan mengatasi ancaman dan gangguan. Posisi strategi seperti tersebut dalam hierarki strategi . Bagan Hierarki Strategi Startegi objectives 80:20. Top management menghabiskan 80% waktunya mendesain dan memikirkan strategi, 20 % lagi menggunakan untuk mengerjakan pekerjaan secara fisik. Tactical objectives 50:50. Middle Management menggunakan 50% waktunya untuk menjabarkan dan menginformasikan strategi yang diterima dari
  • 11. top management dan 50% untuk mengerjakan aktivitasnya secara factual operational objective. Operational 20:80. First line management menggunakan 80% waktu untuk bekerja, 20% untuk berfikir. 4. TUJUAM MANAJEMEN STRATEGIK Manajemen strategi memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah untuk menjalankan dan mengevaluasi efektifitas dan efisiensi strategi yang sudah dipilih. Misalnya mengevaluasi kinerja, menyesuaikan strategi dengan lingkungan, dan merevisi setiap penyimpangan atau kesalahan yang ada saat pelaksanaan strategi. Selain itu manajemen strategi dapat digunakan untuk meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman bisnis yang ada. Sehingga perusahaan bisa melakukan inovasi produk atau barang yang sesuai dengan keinginan konsumen. VISI, MISI dan TUJUAN PERUSAHAAN 1. Pengertian Visi dalam Perusahaan Visi yaitu merupakan suatu imajinasi atau gambaran mengenai cara yang akan ditempuh sebuah organisasi atau perusahaan akan seperti apa dimasa yang akan datang. Visi dapat juga disebut sebagai pandangan jangka panjang, selain itu visi tidak hanya digunakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan tapi dapat juga diterapkan pada individu. Bayangkan gambaran perusahaan anda dimasa depan akan menjadi seperti apa kemudian deskripsikan saja karena dari situlah visi terbentuk. Kebanyakan visi membahas hal-hal seperti, bentuk usaha dimasa yang akan datang, cita-cita yang nantinya ingin dicapai oleh perusahaan, arah
  • 12. serta strategi bisnis yang mesti dilakukan dalam mengembangkan usaha. Tidak lupa juga wawasan yang menjadi tolak ukur arah perkembangan usaha. 2. Pengertian Misi dalam Perusahaan Selanjutnya ada Misi, Misi merupakan usaha yang dilakukan untuk dapat mewujudkan visi. Berkaitan dengan hal-hal yang harus dicapai oleh perusahaan dan misi juga merupakan bentuk penjabaran apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan visi perusahaan. Singkatnya bahwa misi merupakan strategi dari visi. Dalam misi mengandung hal-hal sebagai berikut, langkah-langkah yang harus dilakukan suatu organisasi, alasan mengapa bisnis tersebut haruslah berkembang dan juga cara-cara untuk mewujudkannya. Dalam sebuah organisasi atau perusahaan misi sangat diperlukan dengan alasan untuk menginspirasi serta memotivasi karyawan, membantu dalam membuat keputusan sehari-hari dan lainnya. Misi dibuat harus secara jelas, menunjukan tindakan yang akan dilakukan dan apa yang hendak dicapai, harus dibuat dalam bentuk kalimat tindakan. Bila tadi kita sudah membahas visi dan misi dari pembahasan kita mengenai pengertian visi, misi, sasaran dan tujuan perusahaan, selanjutnya yaitu akan kita bahas mengenai Sasaran. 3. Pengertian Sasaran dalam Perusahaan Sasaran adalah sebuah target atau penjabaran dari tujuan, yang akan dicapai oleh perusahaan pada jangka waktu tertentu. Sasaran sebuah usaha harus spesifik dan juga kriterianya harus jelas sehingga mampu tercapai secara efektif. Sasaran biasanya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif dengan jangka waktu pencapaian tertentu, selain itu sasaran sangat penting fungsinya dalam menentukan kinerja. Apabila sasaran kerja ini mampu tercapai dengan baik, maka pelaksanaan dari program dapat berjalan dengan baik serta tidak menyimpang dari visi dan juga misi. Meskipun demikian, sasaran juga harus diperhatikan dengan tujuannya.
  • 13. 4. Pengertian Tujuan dalam Perusahaan Tujuan yaitu merupakan suatu pernyataan yang mengenai apa yang hendak dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya sebuah tujuan maka visi dan juga misi akan semakin terwujud. Tujuan juga berisikan tentang komitmen beserta resikonya. Tujuan juga untuk menggambarkan arahan bagi perusahaan secara jelas, dalam merumuskannya tujuan harus memberikan ukuran yang lebih spesifik. MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK 1. Pengertian Proses Manajemen Strategik Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena ia berlangsung terus menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan dimasa depan. Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu berubah-ubah pula. Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang berhasil adalah organisasi yang tingkat evektifitasnya dan produktivitasnya makin lama makin tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan. Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang pertama menjelaskan perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan
  • 14. evaluasi juga sama pentingnya. Bahkan strategi terbaik pun dapat saja gagl bila manajemen tidak mengimplementasikan atau mengevaluasinya secara layak. Sedangkan menurut Ismail Solihin dalam bukunya “Pengantar Manajemen” Proses manajemen strategi antara lain sebagai berikut : A. Tahap Manajemen Strategik 1. Tahap Strategy formulation (perencanaan) Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan strategi. Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan. 2. Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan) Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi yang dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan. Tujuan dan strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan dengan baik apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian kegiatan dalam bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (butget) yang akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan harus mengembangkan struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi strategi yang telah dipilih perusahaan.
  • 15. 3. Tahap Evaluation and Control Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual (actual performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil evaluasi akan dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian, yakni apakah kesenjangan yang terjadi antara actual performance dengan standard performance masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja aktual dengan kinerja stantdar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu dilakukan tindakan koreksi. Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik (feedback) bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan melakukan perbaikan dalam setiap langkah langkah proses manajemen strategis mulai dari formulasi, implementasi, hingga sampai ke tahap evaluasi dan pengendal. B. Lingkungan Internal Merupakan hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program dan kebijakan organisasi . Beberapa pihak yang termasuk dalam lingkungan internal organisasi adalah : a. Pemilik Organisasi, adalah para pemilik yang menyertakan modal, ide, ataupun berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi. b. Tim Manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola organisasi dalam aktivitas sehari-hari. c. Para anggota atau para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan pada perusahaan. d. Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk informasi.
  • 16. C. LINGKUNGAN EXTERNAL Merupakan berbagai hal yang berada diluar orgamnisasi yang turut mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Lingkungan eskternal terbagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan makro. Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari : a. Pelanggan, adalah mereka yang secara langsung menggunakan barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. b. Pesaing, adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan bisnisyang kita jalankan c. Pemasok, adalah perusahaan atau organisasi lain yang menyediakan bahan baku bagi perusahaan kita. d. Partner strategi, adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda dengan perusahaan kita, tetapi secara menjadi mitra dalam menjalankan bisnis yang saling menguntungkan. Lingkugan Makro perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan local dan internasional. Termasuk kedalam lingkungan local adalah : a. Pembuat peraturan, adalah pihak-pihak yang menciptakan peraturan agar kegiatan bisnis adil dan aman bagi semua pihak. b. Pemerintah, adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu disuatu negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik. c. Masyarakat, adalah keseluruhan pihak yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan. Lingkungan Internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah negara yang akan mempengaruhi perusahaan terutama perusahaan yang melakukan kegiatan bisnis internasional. Ciri-ciri utama organisasi berkinerja tinggi, antara lain sebagai berikut :
  • 17. 1. Mempunyai arah dan tujuan yang jelas untuk ditempuh. Arah tersebut tercermin pada visi yang dimiliki oleh para menejer dalam organisasi tentang mau kemana organisasi akan dibawa dimasa depan dan mengapa. Para manejer dalam organisasi memiliki kebaranian dalam mengambil resiko dan tidak ragu-ragu meninggalkan cara kerja, metoda, teknik,kultur lama apabila dipandang bahwa hal-hal tersebut tidak sesuai lagi dengan hal-hal yang tidak sesuai dengan tuntunan internal dan eksternal yang baru. 2. Didalam organisasi tersedia tenaga-tenaga berpengetahuan dan keterampilan tinggi disertai oleh semangat kewirausahaan. Dalam hal ini seorang menejer sangat peka terhadap kebutuhan dan perilaku para pengguna produk yang dihasilkannya dalam rangka untu memahami kecendrungan-kecendrungan yang terjadi dipasaran. Serta harus cekatan dalam memanfaatkan setiap peluang yang timbul. 3. Para menejer membuat komitmen yang kuat pada suatu rencana aksi strategik, yaitu rencana aksi yang diharapkan membuahkan keuntungan finansial yang memuaskan dan yang menempatkan organisasi pada posisi bersaing yang dapat diandalkan. 4. Orientasi suatu perusahaan berkinerja tinggi adalah “hasil” dan memiliki kesadaran yang tinggi tentang pentingnya efektifitas dan produktivitas yang meningkat. 5. Kesediaan membuat komitmen yang mendalam pada strategi yang telah ditentukan dan berupaya bersama seluruh komponen organisasi lainnya agar strategi dapat membuahkan hasil yang diharapkan. Jadi, kesimpulannya adalah bahwa menejer yang efektif dan berhasil adalah mereka yang mampu berperan selaku penentu strategi yang tangguh, wirausahawan yang handal dan pemimpin yang efektifmbagi para bawahanny
  • 18. Menurut Sondang P.Siagian dalam bukunya manajemen stratejik, Proses manajemen stratejik terdiri dari berbagai tahap, diantaranya ada duabelas tahap yang dilalui dalam proses manajemen stratejik, yaitu: a) Perumusan misi organisasi/perusahaan Bagi suatu organisasi atau perusahaan penentu misi sangat penting karena misi itu bukan hanya sangat mendasar sifatnya, akan tetapi membuat organisasi memiliki jati diri yang khas. Dengan kata lain misilah yang membedakan suatu organisasi dari suatu organisasi yang sejenis, dalam arti bergerak dalam bidang bisnis yang serupa. b) Penentuan profil organisasi Setiap organisasi menghadapi keterbatasan kemampuan meyediakan dan memperoleh sumber-sumber yang diperlukannya, baik dalam arti dana, sarana, prasarana, waktu dan tenaga kerja. Profil dimaksudkan menggambarkan kuantitas dan kualitas berbagai sumbar yang dapat dikuasai untuk dimanfaatkan dalam rangka pelaksanaan strategi yang ditentukan. Hasil analisis tersebut menggambarkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian jelas bahwa profil organisasi memperkuat identitas yang telah dinyatakan dalam misi. c) Analisis dan pilihan stratejik Dalam melakukan analisis tentang berbagai kemungkinan yang terjadi menejer mutlak perlu melakukan penyaringan yang cermat sehingga terlihat perbedaan nyata antara kemungkinan sebagai peluang dan kemungkinan yang diinginkan. Jika proses tersebut dilalui dengan tepat, hasilnya ialah suatu pilihan yang sifatnya stratejik. Suatu pilihan stratejik harus bermuara pada penggabungan antara sasaran jangka panjang dan strategi dasar organisasi yang pada gilirannya menempatkan perusahaan pada posisi yang optimal dalam menghadapi lingkungannya dalam rangka mengemban misi yang telah ditetapkan sebelumnya.
  • 19. d) Penetapan sasaran jangka panjang Pada umumnya suatu atau berbagai sasaran dapat dikatakan bersifat jangka panjang apabila cakupan kurun waktunya “multi tahun”. agar mempunyai makna operasional yang dipahami oleh semua orang dalam organisasi, manajemen puncak harus mennyatakan secara jelas apa yang ingin dicapai oleh perusahaan dalamsatu kurun waktu tertentu dimasa yang akan datang, karena itulah yang dimaksud dengan sasaran. Pencapaian sasaran melibatkan berbagai unsur perusahaan seperti tingkst keuntungan, deviden bagi para pemilik modal, keunggulan kompetitif, kepemimpinan dalam memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat, tingkat produktivitas, hubungan yang serasi dengan para karyawan,pengembangan karyawan dan tanggung jawab sosial perusahaan. e) Penentuan stratejik induk Stratejik induk ialah suatu pernyataan oleh manajemen puncak tentang cara-cara yang akan digunakan dimasa depan untuk mencapai berbagai sasaran yang telah ditetapkan. Berbagai cara tersebut maksudnya adalah berbagai pendekatan yang akan digunakan dalam menjalankan roda organisasi yang semuanya dikaitkan dangan pencapaian sasaran, karena dengan demikian diperoleh suatu jaminan bahwa organisasi akan mampu tidak hanya mempertahankan eksistensinya, akan tetapi juga terus tumbuh f) Penentuan stratejik operasional Satu hal yang menonjol dalam strategi operasional ialah rencana dan program kerja yang dinyatakan dalam bentuk anggaran. g) Penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan. Sasaran jangka panjang suatu organisasi atau perusahaan memerlukan kongretisasi. Salah satu cara melakukan kongretilasi itu ialah dengan melakukan periodisasi, antara lain dengan menetapkan sasaran tahunan
  • 20. h) Perumusan kebijaksanaan Yang dimaksud dengan kebijaksanaan ialah suatu prosedur operasional yang baku yang di dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Standard Operating Prosedures”(SOP). Maksud ditetapkannya prosedur yang baku tersebut ialah untuk meningatkan efektifitas kerja para menejer yang diharapkan memusatkan erhatian pada operasionalisasi misi dan strategi dasar organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran baik jangka panjang maupun jangka pendek karena telah dibkali dengan cara dan pendekatan yang tepat digunakan dalam mengambil keputusan rutin. i) Pelembagaan strategi Pelembagaan membuat hal-hal menjadi mendarah daging disemua tingkat, kalangan dan komponen organisasi yang bersangkutan. Pelembagaan tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan harus melakukan secara terprogram dan berkelanjutan. Dalam kelembagaan tersebut harus memiliki tiga unsur organisasi yang mutlak perlu mendapatkan sorotan perhatian yaitu: struktur organisasi, gaya kepemimpinan serta kultur organisasi. j) Penciptaan sistem pengawasan Mengawasi berarti mengamatu dan memantau dengan berbagai cara seperti pengamatan langsung kegiatan-kegiatan operasional dilapangan, membaca laporan dan berbagai cara lainnya, sementara berbagai kegiatan operasional sedang berlangsung. Maksiudnya adalah untuk mengetahui apakah dalam pelaksanaan terdapat penyimpangan disengaja atau tidak dari rencana dan program yang telah ditentukan sebalumnya. Para pakar sering menekankan bahwa pengawasan diperlukan bukan sebagai cermin ketidak percayaan manajer kepada para bawahannya, melainkan karena manusia memang tidak sempurna dan oleh karenanya mungkin saja berbuat kesalahan atau kekhilafan. Dengan disiplin ketekunan dan kehati-hatian yang tinggi sekalipun bisa saja terjadi penyimpangan dari rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Karena itulah sering ditekankan
  • 21. bahwa pengawasan yang efektif seyogiyanya ditujukan pada sistem yang berlaku dan tidak serta merta pada manusiannya. k) Penciptaan sistem penilaian Penilaian sebagai upaya sadar untuk membandingkan hasil yang seharusnya dicapai dengan hasil yang nyatanya dicapai dalam rangka pencapaian tujuan suatu organisasi. Penilaian menjadi sangat penting karena dari penilaian itu tiga hal dapat terliht, yaitu sasaran dapat terlampaui, hasil yang diperoleh sama denga sasaran yang telah ditetapkan atau sasaran tidak tercapai. l) Penciptaan sistem umpan balik Dalam setiap dan semua jenis kegiatan yang berlangsung dalam organisasi sangat diperlukan yang namanya umpan balik. Karena dengan adanya umpan balik manajemen puncak memperoleh pengetahuan dan informasi tentang segi- segi keberhasilan maupun kekurangberhasilannya, atau bahkan kegagalannya. Sekaligus dapat diketahui faktor-faktor penyebabnya yang pda gilirannya dimanfaatkan dalam melakukan proses manajemen stratejik berikutnya. PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS DAN AUDIT STRATEJI Hakikat Audit Internal • Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, ditambah dengan peluang ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, memberi landasan untuk menetapkan tujuan dan strategi.
  • 22. • Tujuan dan strategi ditetapkan dengan tujuan untuk mendayagunakan kekuatan serta mengatasi kelemahan internal. Pandangan Berbasis Sumberdaya  Pendekatan Pandangan Berbasis Sumber Daya terhadap keunggulan kompetitif meyakini bahwa sumber daya internal lebih penting bagi perusahaan daripada berbagai faktor eksternal dalam upaya untuk meraih serta mempertahankan keunggulan kompetitif.  kinerja organisasional akan sangat ditentukan oleh beragam sumber daya internal yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori luas yaitu sumber daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya organisasional. Agar bernilai, suatu sumber daya hendaknya :  Langka  Sulit untuk ditiru  Tidak dapat dengan mudah dicarikan penggantinya. Karakteristik sumber daya itu disebut indikator – indikator empiris, yang memampukan sebuah perusahaan untuk menerapkan strategi yang meningkatkan efisiensi dan keefektifan dan membawanya pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Menyatukan Strategi Dengan Budaya • Proses manajemen strategis sebagian besar terjadi di dalam suatu budaya organisasi tertentu. • Budaya sebuah organisasi harus mendukung komitmen kolektif anggota-anggotanya pada satu tujuan bersama. • budaya organisasi mempengaruhi keputusan – keputusan bisnis dan harus dievaluasi selama audit manajemen strategis internal.
  • 23. • Jika strategi mampu mendayagunakan kekuatan budaya, seperti etika kerja yang kuat atau keyakinan etis yang dijunjung tinggi, manajemen sering kali dapat dengan cepat dan mudah menerapkan perubahan. MANAGER STRATEJIK Seorang manajer adalah pilihan dari Top Management dalam mengelola orang, mengendalikan pekerjaan dan mencapai target. Manajer harus mempunyai kompetensi yang baik, Pengetahuan yang Luas serta Ketrampilan yang lengkap. Bagaimana mungkin seorang Marketing Manager tidak paham mengenai Product Knowledge, atau Pricing atau Boosting Program yang akan dijualnya kepada Rekanan, Kolega atau Pelanggan? Apakah ada seorang Marketing Manager tidak tahu Cara Negosiasi Harga kepada calon vendor rekanannya?. Ketrampilan dan Pengetahuan adalah Pengejawantahan dari Kompetensi, dan sebagai seorang Manajer, Anda akan dituntut sebagai master dalam bidangnya. Berikut ini adalah Konsep Dasar dalam Manajemen Strategi mengenai Tugas Utama seorang Manajer. 1. Planning and Decision (Perencanaan dan Keputusan) Planning atau Perencanaan adalah fundamental atau pondasi dasar dalam manajemen strategi. Dan tanpa adanya perencanaan yang matang, maka fungsi lainnya tidak akan berjalan efektif. Perencanaan adalah cara untuk Melihat Ekspektasi Proyek Kerja, cara untuk Antisipasi Potensi Masalah, panduan untuk Pengambilan Keputusan. 2. Organizing Tasks (Organisasi Tugas) Manajer harus mengatur untuk melihat rencana mereka membuahkan hasil, sehingga menetapkan tugas kepada individu dan mengatur mereka dalam sebuah kerangka kerja yang memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat. 3. Staffing Roles (Peran Staff)
  • 24. Organisasi yang kuat akan berisikan orang-orang yang berada pada posisi yang tepat, Right Man on The Right Place. Peran penting seorang manajer adalah mampu menempatkan anak buah mereka pada posisi dan kompetensi yang sesuai. Memberi Peran pada Staff adalah tugas yang krusial seorang manajer, untuk membuat Proses Bisnis berjalan lancar. Jangan sampai seorang admin fail ditempatkan pada posisi call center, misalnya. 4. Leading Teams (Memimpin Tim) Manajer tidak hanya memberikan arahan dan petunjuk kerja yang jelas, dan meminta hasil akhir yang optimal. Manajer yang baik akan menjadi Pemimpin Tim dalam bekerja, sesuai aturan dan prosedur yang tetap, sehingga tujuan akhir Tim akan tercapai secara bersama-sama. Pemimpin Tim akan menjalankan proses sesuai perencanaan awal, dan membangun efektivitas masing- masing individu dalam tim. 5. Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan) Organisasi akan menggunakan pengetahuan untuk melakukan Identifikasi, Pengembangan, Penentuan, Distribusi, dan Penerapan Strategi atau Proses Kerja. Manajer mampu membuat anggotanya paham akan hal-hal penting dalam pekerjaan mereka, tujuan kerja, Job Description, Alat Bantu Teknologi dan Pengembangan Diri anggotanya. 6. Controlling Activities (Kontrol Aktivitas) Tujuan seorang manajer melakukan kontrol terhadap pekerjaan anak buahnya adalah agar organisasi bisnis bergerak sesuai perencanaan dan melakukan tiap-tiap bagian proses kerja secara baik dan benar. Aturan SOP yang dibuat perlu dijalankan secara konsisten. Kontrol bertujuan membuat kinerja
  • 25. perusahaan tidak melewati target yang dicanangkan, menghadapi risiko yang toleran serta kualitas yang baik. 7. Customer Experience Management (Manajemen Kepuasan Pelanggan) Pada akhirnya sebuah produk atau jasa perusahaan perlu dinikmati pelanggan individual. Dan pelanggan adalah penilaian terakhir bagi sebuah prestasi kerja tim. Manajer yang baik akan fokus pada Operasional dan Proses Bisnis yang berpangku pada kepentingan pelanggan atau konsumen. Tujuan akhirnya adalah membuat Konsumen menjadi Pelanggan, dan Pelanggan menjadi Loyal. LINGKUNGAN INTERNAL DAN EXTERNAL 1. Pengertian lingkungan internal Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan faktor eksternal. Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya. Lingkungan internal:
  • 26.  Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness).  Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya. Analisis Internal (The Internal Assessment ) Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan Internal, ialah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan kelemahannya, yang meliputi: 1. Relationships among the functional areas of business 2. Management 3. Marketing 4. Finance/Acounting 5. Production/operation 6. Research and development 7. Computer information system 8. Human Resources Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi, yang meliputi: 1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan profesi. 2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan pendidikan maupun amsyarakat. 3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan serta menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu
  • 27. diri yang berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai falsafah hidup. 4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia tanpa membedakan agama dan suku bangsa. 5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya. Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki. Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung oleh kegiatan utama dan penunjang. Kegiatan utama merupakan aktivitas utama perusahaan, meliputi fungsi :  Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan atau jadwal pengiriman.  Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan, pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.  Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
  • 28.  Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan, penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.  Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang, perbaikan dan pemeliharaan. Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :  Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar perusahaan.  Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam hal mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan sistem.  Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.  Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum, perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi. Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing. Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi inti perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing, kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan.
  • 29. Identifikasi faktor-faktor Strategik Intern Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana yang perlu dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan sebagai landasan bagi strategi y.a.d. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan potensial itu menurut Robinson (1997:238-230), mencakup: 1. Pemasaran 2. Keuangan dan Akunting 3. Produksi, Operasi dan Teknik 4. Personalia 5. Manajemen Mutu 6. Sistem Informasi 7. Organisasi dan Manajemen Umum 8. Layanan 9. Pengembangan Teknologi 10. Manajemen Sumberdaya Manusia 11. Logistik kedalam Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern 1. Membandingkan kinerja dengan masa lalu 2. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan 3. Perbandingan dengan pesaing 4. Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industri Menganalisis dan Memilih Strategi (StrategyAnalysis and Choice) ST strategi yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi tantangan eksternal.WT strategi merupakan taktik defensi yang langsung dimaksudkan untuk mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan lingkungan. Untuk menentukan dan memilih setrategi yang paling tepat perlu dilakukan analisis situasi sebagai beriktut:
  • 30. Internal Situation Analisys 2. Lingkungan Eksternal Organisasi Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya : a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah- Internal Strategic Factors Weighte d Ratin g Weighted Score Commen ts STRENGHT 1. 2. 3. 4. Dst. WEAKNESS 1. 2. 3. 4. Dst.
  • 31. ubah. b. Intensitas dampaknya beraneka ragam. c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan. d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk mengendalikannya Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu : a. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh” b. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat” Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh” Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor- faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi mempunyai dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi ( perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” meliputi beberpa faktor yaitu : 1. Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu kebijakan/ keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam lingkungan mana suatu perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal- hal yang perlu diperhitu ngkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan suatu keputusan yaitu : - Perkembangan global di bidang ekonomi - Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan - Kehadiran korporasi multinasional - “Kejutan” di bidang energi,dan Pendanaan .
  • 32. b. Faktor-faktor Politik Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis antara lain berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu memahami percaturan kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu masyarakat bangsa di lingkungan mana ia bergerak, termasuk percaturan kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menyangkut hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan kebijakan-kebijakan dalam suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para pemegang kekuasaan pada suatu periode tertentu. Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni : 1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya, atau, 2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda pemerintahan negara untuk periode berikutnya. Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik, tentunya penting pula untuk mengetahui dan mengenal dampak dari faktor-faktor politik yang timbul secara regional, bahkan global. Pemahaman tersebut mutlak diperhitungkan dan diperlukan karena mempunyai implikasi yang harus diperhitungkan terhadap berbagai segi perekonomian secara domestik. Contohnya seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan ekspor-impor, penanaman modal asing, pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja asing, serta persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan internasional .
  • 33. c. Faktor-faktor Sosial Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial sangat penting untuk di sadari oleh para pengambil keputusan. stratejik. Berbagai faktor seperti keyakinan, system nilai yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu berubah-ubah menjadi suatu hal penting yang harus di respon sedemikian rupa oleh para pengambil keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya: a. Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang. b. Gaya memilih dan menggunakan busana. c. Penggunaan produk yang sedang “trendy” d. Bahan bacaan yang disenangi e. Bentuk hiburan yang diminati f. Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan anak- anaknya. g. Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni. h. Makna kehidupan kekaryaan. Berbagai implikasi daloam bidang social yang ada kaitannya dengan manajemen strategic terlihat pada lima hal yaitu : 1) Pendidikan 2) Fakto kultur 3) Konfigurasi ketenagakerjaan 4) Faktor demografi 5) Etos kerja sebagai faktor sosial. d. Faktor Teknologi Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses
  • 34. bisnis yang akan di lakukan. Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan besar bagi kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para pengambil keputusan stratejik semata-mata orientasi efisiensi, pemanfaatan teknologi akan cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan proses organisasional. Namun orientasi terhadap kecanggihan teknologi harus di imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM yang tepat, karena tanpa di dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun tidak dapat beroperasi secara maksimal . Justru terkadang bisa menimbulkan masalah baru bagi usaha tersebut e. Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh Manajemen stratejik dalam suatu organisasi mutlak untuk mengenali dalam bidang mana perusahaan bergerak dan faktor lingkungan eksternal mana yang turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang bersangkutan. Para pakar manajemen stratejik menyoroti lima hal dalam kondisi industri yang harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu: a. Ancaman dari para pendatang baru b. Faktor Pemasok c. Faktor Pembeli d. Faktor Produksi e. Faktor Persaingan Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat” Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan erat tersebut bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha, akan tetapi juga berkaitan dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam perolehan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan dan dalam memasarkan produk yang dihasilkan. Selain itu pula, faktor-faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” pada umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit dipengaruhi oleh
  • 35. perusahaan yang bersangkutan. Adapun faktor-faktor eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam pengambilan suatu keputusan adalah sebagai berikut : 1. Kedudukan Kompetitif Perusahaan Dalam kondisi dan iklim persaingan,suatu perusahaan perlu melakukan analisis tentang kedudukannya dalam suatu percaturan usaha. Untuk mengetahui kedudukan kompetitif suatu perusahaan, dapat dikaji dan di analisis dengan menggunakan pendekatan ”SWOT”. Dengan mengetahui berbagai hasil analisa tersebut para pengambil keputusan (Top Manajement) harus mampu menentukan kebijkan yang bertujuan untuk mengembangkan usahanya. b. Profil para Pelanggan Para pengambil keputusan stratejik perlu mengetahui profil yang tepat tentang para pelanggan terutama para calon pengguna produk yang dihasilkan. Para pakar menekankan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh pada profil para konsumen yang perlu dikenali dan dianalisis antara lain ialah 1. Faktor Geografi 2. Faktor Demografi 3. Faktor Psikografi. Jika dilihat secara sepintas, faktor ini tidak mempunyai kaitan dengan cara-cara yang seyogianya ditempuh oleh para pengambil keputusan stratejik dalam suatu perusahaan. Secara langusng memang tidak, akan tetapi tetap penting untuk dikenali karena faktor-faktor tersebut pasti berpengaruh pada perilaku mereka dalam memuaskan berbagai kebutuhan dan kepentingannya, yang pada gilirannya tercermin pada cara-cara mereka memuaskan berbagai kebutuhan mereka, termasuk cara mereka mengambil keputusan membeli suatu produk atau tidak. c. Perilaku Pembeli Pada umumnya, para pembeli suatu produk tertentu pasti menggunakan
  • 36. berbagai pertimbangan dalam membeli/ tidak membeli suatu produk. Pertimbangan antar pembeli yang satu dengan yang lain juga tentunya berbeda. Apakah karena produk itu bersifat primer, sekunder maupun tersier bagi mereka, atau hanya karena adanya gaya hidup ataupun pertimbangan lain yang membuat mereka membutuhkan barang/jasa tersebut. Yang jelas di sini bahwa perilaku para pembeli tidak pernah konsisten dan beragam. Inkonsisten itulah yang menjadi salah satu penyebab utama mengapa profil para pembeli——— dan calon pembeli— -perlu dikenali dengan baik oleh para pengambil keputusan/perusahaan. d. Faktor Pemasok Posisi para pemasok memiliki peran penting sebagai salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor industri, khususnya sektor di mana satu perusahaan bergerak. Selain sebagai faktor eksternal yang ”Jauh”, faktor ini juga masuk dalam faktor lingkungan eksternal ’Dekat” mengingat pengenalan terhadap faktor ini memiliki dampak langsung terhadap pengelolaan suatu perusahaan. Tidak dapat dipungkiri bahwa para manajer dalam suatu perusahaan mutlak perlu menumbuhkan dan memelihara hubungan khusus yang didasarkan pada saling mempercayai dengan para pemasok bahan mentah atau bahan baku yang diperlukan oleh perusahaan. e. Faktor Penyandang Dana Penyandang dana sangat penting dikenali sebagai faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” sebab dampaknya yang bersifat langsung. Hubungan dengan pihak penyandang dana pun perlu ditumbuhkan, dikembangkan, dan dipelihara atas dasar saling percaya. Pengenalan terhadap penyandang dana adalah jawaban atas beberapa permasalahan yang muncul sepert: 1. Penilaian harga saham perusahaan secara tepat. 2. persepsi yang digunakan para penyandang dana terkait dengan kredibilitas perusahaan peminjam. 3. Informasi yang tepat tentang situasi permodalan perusahaan
  • 37. 4. persyaratan peminjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan dalam guna meraih keuntungan pada tingkat yang wajar. 5. sikap dan kebijakan para penyandang dana tenatng kemungkinan perpanjangan masa waktu pinjaman. 6. tingkat suku bunga yang dikenakan atas kredit. f. Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting dan paling mennetukan dalam berhasil tidkanya suatu organisasi, termsuk organisasi bisnis, pencapaian tujuan dan sasarannya, terutama dalam hal organisasi yang bergerak dalam iklim yang sangat kompetitif. Betapa pun pentingnya perhatian yang harus diberikan oleh para pengambil keputusan stratejik pada unsur-unsur yang lain, perhatian terbesar tetap harus diberikan kepada unsur manusia dalam suatu organisasi/ bisnis. Dalam suatu organisasi, semua proses manajeman sumber daya manusia harus ditempuh secara benar dan tepat dimana kesemuanya itu berangkat dari pengakuan dan penghargaan atas harkat dan martabat manusia. Adapun proses sumber daya manusia yang menyangkut perencanaan ketenagakerjaan meliputi : 1. Penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia, 2. Rekrutmen, 3. Seleksi, 4. Orientasi dan penempatan, 5. Sistem imbalan, 6. Pendidikan dan pelatihan, 7. Perencanaan dan pengembangan karier, 8. Pemutusan hubungan kerja, 9. Pemeliharaan hubungan industrial,dan 10. Pemensiunan. Langkah-langkah yang diambil dalam proses manajeman sumber daya manusia merupakan faktor internal dan mungkin tidak tepat untuk dibahs sebagai bagian dari pengenalan lingkungan eksternal yang ”dekat. Akan
  • 38. tetapi, pengambilan langkah-langkah tersebut secara tepat mutlah perlu dilakukan, mengingat beberpa implikasi yang melandasinya: a. mampu menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat, dan intelektualitas sehinggan mampu membangun reputasi perusahaan yang lebih bona fide dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan alinnya. b. Langkah –langkah tersebut lebih menjamin perusahaan untuk tetap mempertahankan tenaga kerja yang secara kulaitatif memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, sehingga para karyawan memiliki sikap positif terhadap perusahaan karena tingkat kepuasan kerja yang tinggi. c. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, hakikat pasaran tenaga kerja dikenali dengan baik dan dengan segera jugadapat menentukan sumber- sumber tenaga kerja mana yang harus mendapat perhatian utama dalam penggarapannya. B. Peramalan Lingkungan Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan- perubahan yang akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan yang dimaksud berkaitan erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang dan mengenali berbagai kendala yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk melakukan hal tersebut langkah-langkah yang perlu diambil antara lain adalah : 1. Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan 2. Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan 3. Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan 4. Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen 5. Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan. Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan tanggung jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun
  • 39. para manajer pada tingkat yang lebih rendah perlu pula dilibatkan.Perubahan-perubahan lingkungan eksternal yang harus diantisipasi dan diramalkan menyangkut berbagai segi bisnis, pendekatan dan teknis yang digunakan pun harus mencakup aspek ekonomi, politik, sosial, teknologi dan bahkan juga keperilakuan.. Pengenalan berbagai faktor lingkungan eksternal yang ”Jauh” dan ”Dekat” dalam lingkungan industri tertentu secara tepat pada intinya diinkorporasikan pada keseluruhan upaya dalam menciptakan citra atau profil perusahaan. BAB III KESIMPULAN Pada era global, manajemen strategi mengalami tren baru yaitu: 1. peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki lima karakteristik, yaitu:  Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang mempunyai persepsi kualitas tinggi. (misalnya; opini: Pengelolaan administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).  Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan bersaing
  • 40. dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara memberikan kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.  Berkesinambungan, Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.  Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.  Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya. 2. Peralihan dari Elitism menjadi EgalitarianismBerpikir strategik dalam Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit perencana saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi. Dalam Manajemen Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah setiap pihak yang juga akan mengimplementasikan rencana tersebut. 3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam penyusunan strategi sangat diperlukan kreatifitas. 4. Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih bersifat lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan, menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan fleksibel dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.