Makalah ini membahas konsep dan tujuan manajemen strategik, ruang lingkupnya, sejarah perkembangannya, dan hierarki strategik dalam organisasi. Manajemen strategik adalah proses merencanakan dan mengambil keputusan untuk mencapai tujuan jangka panjang organisasi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Ruang lingkupnya meliputi perencanaan strategis dan pelaksanaan serta pengendalian strategi. Manajemen strategik pertama k
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Terdapat penjelasan mengenai perencanaan stratejik, manajerial, dan lingkungan yang mempengaruhi perencanaan stratejik untuk menciptakan keunggulan bersaing. Hipotesis penelitian adalah bahwa faktor manajerial dan lingkungan mempengaruhi perencanaan stratejik.
Makalah ini membahas tentang manajemen strategik, mulai dari pengertian, konsep, tujuan, proses, dan unsur-unsur penting manajemen strategik seperti visi, misi, sasaran, dan tujuan perusahaan. Dijelaskan pula model-model manajemen strategik dan tahapan-tahapannya seperti perumusan strategi, implementasi, dan evaluasi strategi.
Perencanaan merupakan proses penting dalam manajemen yang digunakan untuk menentukan tujuan dan strategi pencapaian tujuan tersebut secara efektif dan efisien. Perencanaan membantu organisasi mengidentifikasi hambatan dan meminimalisir ketidakpastian dalam mencapai tujuan. Unsur penting dalam perencanaan adalah penetapan tujuan, strategi, sumber daya, waktu dan tanggung jawab.
Makalah ini membahas tentang manajemen strategik mulai dari pengertian, ruang lingkup, sejarah perkembangan, hirarki strategik, visi misi dan tujuan perusahaan, proses manajemen strategik, lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi manajemen strategik, serta tahapan-tahapan dalam manajemen strategik.
Makalah ini membahas:
1. Konsep dan tujuan manajemen strategik serta pentingnya visi, misi, dan tujuan perusahaan.
2. Model deskriptif manajemen strategik dan lingkungan eksternal serta internal yang mempengaruhi strategi.
3. Pengembangan kemampuan konsep metode kasus dan audit strategik serta peran manager strategik.
Manajemen fungsional adalah pendekatan manajemen berdasarkan fungsi atau tugas untuk mempertahankan kontribusi departemen agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Manajemen fungsional mencakup manajemen sumber daya manusia, operasional, pemasaran, dan keuangan. Implementasinya meliputi perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian.
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka, kerangka pemikiran, dan hipotesis penelitian. Terdapat penjelasan mengenai perencanaan stratejik, manajerial, dan lingkungan yang mempengaruhi perencanaan stratejik untuk menciptakan keunggulan bersaing. Hipotesis penelitian adalah bahwa faktor manajerial dan lingkungan mempengaruhi perencanaan stratejik.
Makalah ini membahas tentang manajemen strategik, mulai dari pengertian, konsep, tujuan, proses, dan unsur-unsur penting manajemen strategik seperti visi, misi, sasaran, dan tujuan perusahaan. Dijelaskan pula model-model manajemen strategik dan tahapan-tahapannya seperti perumusan strategi, implementasi, dan evaluasi strategi.
Perencanaan merupakan proses penting dalam manajemen yang digunakan untuk menentukan tujuan dan strategi pencapaian tujuan tersebut secara efektif dan efisien. Perencanaan membantu organisasi mengidentifikasi hambatan dan meminimalisir ketidakpastian dalam mencapai tujuan. Unsur penting dalam perencanaan adalah penetapan tujuan, strategi, sumber daya, waktu dan tanggung jawab.
Makalah ini membahas tentang manajemen strategik mulai dari pengertian, ruang lingkup, sejarah perkembangan, hirarki strategik, visi misi dan tujuan perusahaan, proses manajemen strategik, lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi manajemen strategik, serta tahapan-tahapan dalam manajemen strategik.
Makalah ini membahas:
1. Konsep dan tujuan manajemen strategik serta pentingnya visi, misi, dan tujuan perusahaan.
2. Model deskriptif manajemen strategik dan lingkungan eksternal serta internal yang mempengaruhi strategi.
3. Pengembangan kemampuan konsep metode kasus dan audit strategik serta peran manager strategik.
Manajemen fungsional adalah pendekatan manajemen berdasarkan fungsi atau tugas untuk mempertahankan kontribusi departemen agar sesuai dengan kebutuhan organisasi. Manajemen fungsional mencakup manajemen sumber daya manusia, operasional, pemasaran, dan keuangan. Implementasinya meliputi perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian.
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)Khafidoh Ms
Makalah ini membahas konsep dan tujuan manajemen strategik, pengertian visi, misi, dan tujuan perusahaan, serta model deskriptif manajemen strategik. Makalah ini juga membahas pengembangan kemampuan konsep metode kasus dan audit strategik, pengertian manager strategik, serta lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Makalah ini membahas tentang organisasi bisnis. Ia menjelaskan pengertian perencanaan dan organisasi, ciri-ciri organisasi, pentingnya perencanaan dalam organisasi, struktur organisasi, dan bentuk-bentuk organisasi seperti organisasi garis, fungsional, garis dan staff, serta fungsional dan staff. Makalah ini juga membahas prinsip-prinsip organisasi dan model-model organisasi.
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Puji Winarni
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dalam manajemen. Secara umum, perencanaan adalah proses penentuan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut melalui rencana aktivitas. Dokumen ini menjelaskan definisi, tahapan, jenis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan serta contoh penerapannya dalam organisasi.
Perencanaan adalah fungsi manajemen dasar yang mencakup perumusan rencana untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya terbatas. Perencanaan melibatkan penentuan tujuan, peramalan, pembentukan alternatif, dan pengambilan keputusan untuk memilih rencana terbaik. Perencanaan memberikan manfaat seperti meningkatkan koordinasi, mengurangi ketidakpastian, dan mencapai efisiensi sumber daya.
Perencanaan strategis adalah alat manajemen yang digunakan untuk memproyeksikan kondisi masa depan berdasarkan kondisi saat ini. Proses perencanaan strategis meliputi peninjauan rencana strategis tahun sebelumnya, penetapan asumsi dan pedoman, iterasi rencana untuk menganalisis kesesuaian, dan pengesahan manajemen puncak. Tujuannya adalah membantu organisasi merencanakan strategi untuk mencapai keunggulan kompetit
Perencanaan operasional adalah proses sistematis merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Perencanaan operasional memfokuskan pada efisiensi operasi saat ini dan jenis-jenis perencanaan khusus seperti produksi, keuangan, fasilitas, pemasaran, dan sumber daya manusia.
Makalah ini membahas tentang perencanaan dalam manajemen, meliputi definisi perencanaan, tahap dasar perencanaan, tipe perencanaan seperti perencanaan strategi dan operasional, serta unsur-unsur penting dalam perencanaan seperti penetapan tujuan, analisis kondisi saat ini, dan pengembangan rencana."
1, sm, agus daman, hapzi ali, overview of strategic management, universitas m...Agus Daman
Dokumen tersebut merangkum pengertian manajemen strategis dan komponennya. Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Terdiri atas dua komponen utama yaitu perencanaan strategis dan pelaksanaan strategis. Perencanaan strategis berkaitan dengan visi, misi, dan analisis, sedangkan pelaksanaan strategis adalah implementasi rencana
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanSatya Pranata
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan dalam manajemen organisasi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian perencanaan, fungsi dan manfaat perencanaan, persyaratan perencanaan, jenis-jenis tujuan dan rencana, serta proses pengambilan keputusan termasuk evaluasi alternatif dan keterbatasan dalam pengambilan keputusan.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi strategi perusahaan, meliputi pengertian implementasi strategi, proses implementasi, pihak yang bertanggung jawab melaksanakan strategi, penyusunan program dan anggaran untuk mendukung implementasi, serta faktor-faktor pendukung seperti struktur organisasi dan budaya organisasi.
Makalah ini membahas konsep dan proses manajemen strategi perusahaan, mulai dari analisis lingkungan internal dan eksternal, perumusan visi dan misi, penetapan tujuan strategis dan operasional, serta penerapan model-model strategi seperti diversifikasi, integrasi, dan de-integrasi."
Makalah ini membahas tentang manajemen strategik dengan menjelaskan konsep dan tujuannya, peran serta manfaatnya bagi organisasi. Manajemen strategik merupakan proses penetapan tujuan, kebijakan, dan perencanaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan mengalokasikan sumber daya. Tujuannya adalah memadukan aktivitas fungsional untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumNia Tanjung
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen strategi dan pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan.
2. Dibahas pula pengertian manajemen strategi, peran, manfaat, karakteristik keputusan strategi, serta manfaat dan risiko dari penerapan manajemen strategi.
3. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami manajemen strategi dan mengetahui pentingnya man
Khafidoh.11150372 - Makalah Manajemen Strategik (UTS)Khafidoh Ms
Makalah ini membahas konsep dan tujuan manajemen strategik, pengertian visi, misi, dan tujuan perusahaan, serta model deskriptif manajemen strategik. Makalah ini juga membahas pengembangan kemampuan konsep metode kasus dan audit strategik, pengertian manager strategik, serta lingkungan internal dan eksternal organisasi.
Makalah ini membahas tentang organisasi bisnis. Ia menjelaskan pengertian perencanaan dan organisasi, ciri-ciri organisasi, pentingnya perencanaan dalam organisasi, struktur organisasi, dan bentuk-bentuk organisasi seperti organisasi garis, fungsional, garis dan staff, serta fungsional dan staff. Makalah ini juga membahas prinsip-prinsip organisasi dan model-model organisasi.
Makalah managemen tentang perencanaan (planning)Puji Winarni
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dalam manajemen. Secara umum, perencanaan adalah proses penentuan tujuan organisasi dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut melalui rencana aktivitas. Dokumen ini menjelaskan definisi, tahapan, jenis, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perencanaan serta contoh penerapannya dalam organisasi.
Perencanaan adalah fungsi manajemen dasar yang mencakup perumusan rencana untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya terbatas. Perencanaan melibatkan penentuan tujuan, peramalan, pembentukan alternatif, dan pengambilan keputusan untuk memilih rencana terbaik. Perencanaan memberikan manfaat seperti meningkatkan koordinasi, mengurangi ketidakpastian, dan mencapai efisiensi sumber daya.
Perencanaan strategis adalah alat manajemen yang digunakan untuk memproyeksikan kondisi masa depan berdasarkan kondisi saat ini. Proses perencanaan strategis meliputi peninjauan rencana strategis tahun sebelumnya, penetapan asumsi dan pedoman, iterasi rencana untuk menganalisis kesesuaian, dan pengesahan manajemen puncak. Tujuannya adalah membantu organisasi merencanakan strategi untuk mencapai keunggulan kompetit
Perencanaan operasional adalah proses sistematis merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Perencanaan operasional memfokuskan pada efisiensi operasi saat ini dan jenis-jenis perencanaan khusus seperti produksi, keuangan, fasilitas, pemasaran, dan sumber daya manusia.
Makalah ini membahas tentang perencanaan dalam manajemen, meliputi definisi perencanaan, tahap dasar perencanaan, tipe perencanaan seperti perencanaan strategi dan operasional, serta unsur-unsur penting dalam perencanaan seperti penetapan tujuan, analisis kondisi saat ini, dan pengembangan rencana."
1, sm, agus daman, hapzi ali, overview of strategic management, universitas m...Agus Daman
Dokumen tersebut merangkum pengertian manajemen strategis dan komponennya. Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan untuk merumuskan dan mengimplementasikan rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Terdiri atas dua komponen utama yaitu perencanaan strategis dan pelaksanaan strategis. Perencanaan strategis berkaitan dengan visi, misi, dan analisis, sedangkan pelaksanaan strategis adalah implementasi rencana
Fungsi Perencanaan dan Pengambilan KeputusanSatya Pranata
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi perencanaan dan pengambilan keputusan dalam manajemen organisasi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian perencanaan, fungsi dan manfaat perencanaan, persyaratan perencanaan, jenis-jenis tujuan dan rencana, serta proses pengambilan keputusan termasuk evaluasi alternatif dan keterbatasan dalam pengambilan keputusan.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi strategi perusahaan, meliputi pengertian implementasi strategi, proses implementasi, pihak yang bertanggung jawab melaksanakan strategi, penyusunan program dan anggaran untuk mendukung implementasi, serta faktor-faktor pendukung seperti struktur organisasi dan budaya organisasi.
Makalah ini membahas konsep dan proses manajemen strategi perusahaan, mulai dari analisis lingkungan internal dan eksternal, perumusan visi dan misi, penetapan tujuan strategis dan operasional, serta penerapan model-model strategi seperti diversifikasi, integrasi, dan de-integrasi."
Makalah ini membahas tentang manajemen strategik dengan menjelaskan konsep dan tujuannya, peran serta manfaatnya bagi organisasi. Manajemen strategik merupakan proses penetapan tujuan, kebijakan, dan perencanaan untuk mencapai tujuan organisasi dengan mengalokasikan sumber daya. Tujuannya adalah memadukan aktivitas fungsional untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif.
Manajemen perusahaan kurnia herdiani - matakuliah manajemen umumNia Tanjung
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang manajemen strategi dan pentingnya manajemen strategi bagi perusahaan.
2. Dibahas pula pengertian manajemen strategi, peran, manfaat, karakteristik keputusan strategi, serta manfaat dan risiko dari penerapan manajemen strategi.
3. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami manajemen strategi dan mengetahui pentingnya man
Makalah ini membahas tentang manajemen strategi perusahaan. Pertama, memberikan pengertian manajemen strategi sebagai proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan, perencanaan, dan alokasi sumber daya untuk mencapai tujuan. Kedua, membahas model-model manajemen strategi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti visi misi, lingkungan eksternal dan internal, serta peran manajer strategi. Ketiga, men
Makalah ini membahas tentang manajemen strategi dengan meninjau beberapa poin penting seperti formulasi strategi, analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan, implementasi dan pengawasan strategi, serta etika bisnis dan CSR. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah dan memahami konsep dasar manajemen strategi.
Makalah ini membahas tentang manajemen strategik dengan fokus pada beberapa poin utama yaitu formulasi strategi melalui analisis situasi internal dan eksternal perusahaan, implementasi strategi, etika bisnis dan tanggung jawab sosial perusahaan, serta proses evaluasi strategi.
Makalah ini membahas tentang manajemen strategik dengan menjelaskan konsep dan tujuannya, kenapa visi, misi dan tujuan penting bagi perusahaan, serta model deskriptif dan proses manajemen strategik. Topik utama lainnya adalah lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi perusahaan.
1. Manajemen strategik adalah proses pengambilan keputusan mendasar dan menyeluruh oleh pimpinan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Terdapat tiga aktivitas pokok dalam manajemen strategik yaitu perumusan strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi.
3. Tujuan dari penerapan manajemen strategik antara lain menjadikan organisasi lebih adaptif dan fleksibel serta mampu memenuhi harapan stakeholder.
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Tugas rangkuman msdm strategik semester 6Tugas rangkuman msdm strategik semester 6
Makalah ini membahas konsep dan tujuan manajemen strategik, termasuk membuat visi dan misi perusahaan, serta model dan proses manajemen strategik yang mencakup perumusan strategi, implementasi, dan evaluasi."
Makalah ini membahas tentang manajemen strategi, termasuk pengertian, komponen-komponen, dan prosesnya. Manajemen strategi adalah proses pengambilan keputusan mendasar oleh manajemen puncak untuk mencapai tujuan organisasi jangka panjang. Komponen-komponennya meliputi perencanaan strategi (visi, misi, tujuan), pelaksanaan operasional, dan evaluasi. Prosesnya terdiri dari formulasi strategi, implementasi,
Overview of Strategic Management - riki ardoniRiki Ardoni
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen strategis, yang didefinisikan sebagai proses analisis strategis berkelanjutan, penciptaan strategi, implementasi, dan pemantauan yang digunakan organisasi untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Tujuannya adalah mengintegrasikan seluruh area fungsional organisasi untuk mencapai kinerja yang unggul. Manajemen strategis membantu menentukan visi, misi, dan tuju
M.strategik 5 stie bina bangsa (jumat) kelas 5 x ma tugas makalah
MakalahManajemen Strateji
1. MAKALAH
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS
MANAJEMEN STRATEJIK
Dosen pengampu : Ade Fauji. SE.MM
Oleh :
Rizal Fadli Hidayat
11150521
Jurusan Manajemen
UNIVERSITAS BINA BANGSA
(UNIBA)
2017
2. KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah yang telah
melimpahkan berkat, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan
makalah ini. Shalawat beserta salam saya ucapkan kepada Nabi Muhammad yang
telah membawa umatnya dari alam jahiliah menuju alam penuh ilmu pengetahuan.
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan manajemen strategi . Selain itu juga untuk memenuhi tugas
matakuliah manajemen stratejik, saya menemukan banyak kesulitan dalam
melakukan pengumpulan bahan referensi dan penulisannya. Maka sekiranya ada
ketidak sesuain dalam penulisan makalah ini saya mohon maaf.. Saya menyadari
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritikan yang
sifatnya mendukung kesempurnaan makalah ini sangat saya harapkan dari
seluruh pembaca.
Akhirnya kepada Allah saya meminta hidayah dan taufik, semoga usaha saya
mendapat ridho dariNya. Aamiin ya Rabbal ‘alamin
Serang, 13 November 2017
Rizal Fadli Hidayat
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manajemen strategik berbicara tentang gambaran besar. Inti dari
manajemen strategik adalah mengidentifikasi tujuan organisasi, sumber dayanya,
dan bagaimana sumber daya yang ada tersebut dapat digunakan secara paling
efektif untuk memenuhi tujuan strategis. Manajemen strategis di saat ini harus
memberikan fondasi dasar atau pedoman untuk pengambilan keputusan dalam
organisasi. Ini adalah proses yang berkesinambungan dan terus-menerus.
Rencana strategis organisasi merupakan dokumen hidup yang selalu
dikunjungi dan kembali dikunjungi. Bahkan mungkin sampai perlu dianggap
sebagaimana suatu cairan karena sifatnya yang terus harus dimodifikasi. Seiring
dengan adanya informasi baru telah tersedia, dia harus digunakan untuk membuat
penyesuaian dan revisi.
Strategi yang dirumuskan dan diimplementasikan dengan cara yang paling
baik sekalipun menjadi usang ketika lingkungan eksternal dan internal organisasi
berubah. Sangatlah penting bagi para penyusun strategi untuk menelaah,
mengevaluasi, dan mengontrol pelaksanaan strategi secara sistematis. Makalah ini
menyediakan kerangka kerja yang bisa memandu usaha manajer dalam
mengevaluasi aktivitas manajemen strategis, memastikan ia bekerja dengan baik,
dan untuk melakukan perubahan antar waktu.
Sistem informasi manajemen sebagai alat yang selama ini dipakai untuk
mengevaluasi strategi juga akan didiskusikan. Panduan akan diberikan dalam
melakukan formulasi, implementasi, dan evaluasi strategi. Proses manajemen
strategis bisa menghasilkan keputusan yang memiliki konsekuensi jangka panjang
yang signifikan. Keputusan strategi yang salah bisa mengakibatkan kerugian dan
4. untuk meemperbaiki kesalahan tersebut adalah hal yang sulit, bila tak mau tidak
mau dikatakan tidak mungkin. Hampir semua penyusun strategi sepakat bahwa
evaluasi strategi sangat vital bagi kelangsungan organisasi ; evaluasi antar waktu
dapat memberi peringatan dini kepada manajemen terhadap masalah atau potensi
masalah sebelum situasi menjadi lebih parah.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP DAN TUJUAN MANAJEMEN STRATEJIK
Pengertian Manajemen Strategik
Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan
menggunakan sumberdaya organisasi. Sedangkan strategic adalah serangkaian
keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan manajerial yang mengarah pada
penyusunan strategi-strategi efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi,
Manajemen strategic dapat diartikan sebagai penentuan serangkaian keputusan
dan tindakan yang menyangkut arah perjalanan perusahaan dimasa depan,
penyelarasan sasaran setiap bagian perusahaan, pengelolaan sumberdayanya
sesuai dengan lingkungannya, serta pembuatan siasat yang benar, yang
dimaksudkan untuk pencapaian sasaran-sasaran. Pengertian tersebut menunjukkan
bahwa yang mula-mula harus di tetapkan dalam manajemen stratejik adalah arah
perusahaan dimasa depan. Arah ini dapat berupa misalnya, jenis usaha dalam
mana perusahaan melakukan kegiatan.
5. Adapun pendapat yang lain tentang pengertian manajemen stratejik adalah
proses yang berkesinambungan dimulai dari perumusan strategi, dilanjutkan
dengan pelaksanaan kemudian bergerak ke arah suatu peninjauan kembali dan
penyempurnaan stratejik tersebut, karena keadaan dalam dan diluar perusahaan
atau organisasi yang selalu berubah. Pengertian manajemen stratejik menurut para
ahli :
1. Hunger & Wheelen
Manajemen stratejik adalah serangkaian dari pada keputusan manajerial dan
kegiatan-kegiatan yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka
panjang.
2. Budiman CHR
Manajemen stratejik adalah serangkaian keputusan-keputusan dan
tindakan – tindakan yang menuju kepada penciptaan sebuah atau beberapa
stratejik efektif untuk mencapai tujuan perusahaan. Secara umum dapat di
simpulkan manajemen stratejik adalah cara yang akan dilakukan para penyusun
strategi menentukan tujuan-tujuan dan juga membuat keputusan-keputusan
strategik. Terdapat tiga elemen utama yang merupakan jantung manajemen
stratejik pertama manajemen stratejik yaitu:
a. Analisis: manajemen stratejik menitikberatkan pada analisis hirarki tujuan
stratejik (visi,misi, dan sasaran stratejik), bersama dengan analisis lingkungan
internal dan eksternal organisasi.
b. Keputusan: menjawab dua pertanyaan dasar : dalam industry apa seharusnya
perusahaan bersaing? Bagaimana perusahaan berkompetisi dalam industry
tersebut?
c. Aksi: perusahaan harus membuat aksi-aksi yang dirasa perlu untuk
pengimplementsikan strategi.
2. Ruang Lingkup Manajemen Strategik
6. Ruang lingkup manajemen strategik menunjukkan seluruh kegiatan yang
dicakup oleh manajemen strategik. Lingkup ini dapat anggap sebagai fungsi-
fungsi manajemen strategik yang akan membantu para pemimpin organisasi atau
perusahaan dalam merancangnya. Keseluruhan kegiatan manajemen strategik
mempunyai dua lingkup utama yaitu:
a. Perencanaan Strategik
Perencanaan strategik pada dasarnya merupakan perumusan putusan-
putusan strategik. putusan-putusan strategik adalah putusan-putusan yang
mempunyai pengaruh atau akibat jangka panjang atas misi, falsafah ,kebijakan,
sasaran, termasuk cara-cara pencapaian sasaran perusahaan.putusan-putusan
strategik dirumuskan sebagai persiapan untuk menyongsong peluang-peluang dan
ancaman-ancaman yang di ramalkan akan terwujud di masa yang akan datang.
Kegiatan perencanaan strategik merupakan serangkaian pembuatan putusan yang
terdiri dari:
a. Perumusan tujuan, misi, dan visi perusahaan
b. Perumusan nilai, keyakinan, falsafah, dan kebijakan perusahaan.
c. Penaksiran atau pengukuran kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang
berkaitan dengan perusahaan
d. Perumusan sasaran-sasaran strategik perusahaan
e. Perumusan siasat perusahaan
b. Pemberlakuan Dan Pengendalian Siasat
Pemberlakuan dan pengendalian siasat adalah pembuatan berbagai putusan
manajerial seperti jenis susunan organisasi, gaya kepemimpinan, sistem informasi
manajemen, serta pemantauan dan penilaian sistem yang di gunakan untuk
7. menjamin keberhasilan penggunaan siasat tersebut. Pemberlakuan dan
pengendalian siasat merupakan serangkaian kegiatan pembuatan putusan yang
terdiri dari:
a. Pemberlakuan siasat
b. Penilaian dan pengendalian siasat.
3. Sejarah Dan Perkembangan Manajemen Strategik
Untuk pertama kalinya manajemen strategik dikembangkan dalam
kalangan militer Indonesia pada awal dasawarsa tujuh puluhan, guna mewujudkan
suatu tatanan kekuatan nasional yang berperan melindungi keutuhan teritori serta
kedaulatan bangsa dan negara. Tatanan tersebut hingga saat ini dikenal sebagai
sistem manajemen sumberdaya pertahanan dan keamanan dengan Sistem
Perencanaan Strategis Pertahanan Keamanan Negara (Sisrenstra Hanneg) sebagai
perwujudan rencana tindakan dan kegiatan mendasar dalam pola impelementasi.
Ketika itu ada kecenderungan manajemen strategis versi ABRI ini hendak
dijadikan model untuk mendukung perencanaan strategis pembangunan nasional
versi pemerintah, akan tetapi hal ini tidak berkembang sebagai keputusan
manajerial, kecuali pro dan kontra kehendak masing-masing. Ketika lingkungan
mendadak berubah dalam suatu era reformasi menuju pemerintahan demokratis
(demokratic governance) yang mengandaikan semua itu dirumuskan dan
dilaksanakan dengan parameter prinsip supremasi otoritas politik (civilian
supremacy), mekanisme checks and balances dan tersedianya instrumen
transparansi kebijakan yang membuka peluang bagi akuntabilitas publik, maka
berkembanglah pemahaman dan pengetahuan praktis tentang perencanaan
strategis sehingga banyak pihak mulai melihat secara terbuka dan meragukan
kontribusi riil yang disumbangkan oleh manajemen strategis untuk mendukung
pencapaian tujuan organisasi yang overlap dengan tujuan ABRI.
8. Lalu mulai dikeluhkan tentang fungsi dan efektifitas perencanaan strategis,
di saat yang sama juga mulai dirasakan sulitnya melakukan eksekusi strategi
seperti yang telah direncanakan. Manajemen strategik hanya memberi perhatian
pada faktor internal organisasi (ABRI), khususnya manajemen keuangan. Dengan
kata lain, baik dalam wilayah perencanaan strategik maupun implementasi
strategik, posisi manajemen strategik dikalangan TNI saat ini sedang
dipertanyakan terlebih dengan semakin meningginya turbulensi lingkungan
strategis dan intensitas pembaruan.
Sementara itu sebagai buah reformasi telah terbentuk dasar-dasar
perubahan di bidang manajemen pemerintahan dan pembangunan yang
terwujudkan dalam UU No. 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Kemudian ditindak-lanjuti
oleh pemerintah dengan menerbitkan Inpres No. 7 tahun 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instasi Pemerintah. Dari sinilah diawali tahap baru dimana
manajemen strategik berusaha memperoleh posisinya seirama dengan
kompleksitas permasalahan negara. Sekalipun hingga saat ini hasilnya belum
sepenuhnya dapat dicapai, dalam arti bahwa belum sepenuhnya instansi
pemerintah, termasuk Dephan dan TNI mampu melaksanakannya, akan tetapi
tanda-tanda positif tampak terlihat secara transparan. Konsep, asumsi, proses dan
teknik analisis dicoba diperbarui dan sedapat mungkin dikembangkan untuk
memperoleh perannya sebagai alat bantu pengambilan keputusan manajerial yang
handal.
Semua itu menggambarkan bahwa dalam era reformasi ini, manajemen
strategis berada dalam nuansa transisi, termasuk di dalamnya manajemen sumber
daya pertahanan dan keamanan sebagai manajemen strategik TNI yang saat ini
menghadapi turbulensi perubahan lingkungan strategik demikian cepat.
Seharusnya diperlukan juga mencari bentuk baru, tidak dengan cara slow motion
akan tetapi proaktif dengan menyikapi perubahan lingkungan strategik.
9. Dengan demikian TNI akan memilliki kesiapan yang lebih dari cukup
untuk mengantisipasi dan mengeksploitasi peluang yang muncul. Mereka
diharapkan tidak terjebak pada sikap anti perubahan yang lebih disebabkan oleh
perumusan strategi pertahanan yang hanya dilandasi oleh kebiasaan, tunduk
(loyalitas) pada pimpinan, berpikir incremental dan gradual . Perkembangan
Manajemen Strategik. Perkembangan manajemen strategik di negara maju melalui
empat tahapan yaitu :
1. Anggaran dan kontrol keuangan.
2. Perencanaan Jangka Panjang
3. Perencanaan Strategik perusahaan
4. Manajemen Strategik
Hirarki Strategik
Dalam manajemen sebuah perusahaan maupun public, memeliki heirarki
(tingkatan) manajemen yang dapat digambarkan sebagai berikut :
Manejemen Puncak
Ruang lingkup dari manajemen puncak (top management) adalah
mengelola perusahaan secara keseluruhan. Manajemen puncak menyusun
kebijakan perusahaan dalam jangkapanjang sekaligus mengevaluasi kinerja
manajemen tangah (middle management). Manajemen puncak menetapkan tujuan
(goal) dan untuk sasaran yang dicapai oleh perusahaan/organisasi serta menjalin
kemitraan, rencan investasi dalam rangka mengembangkan perusahaan serta
menetapkan SOP (Standard Operating Procedures) perusahaan/organiasasi. Level
ini lebih banyak waktunya untuk berfikir, menimbang, review analisa dan test.
10. Manajemen Tengah
Manajemen tengah (middle management) waktunya seimbang dipakai
untuk mennerjemahkan kebijakan strategis yang dikeluarkan oleh manajemen
puncak, dan waktunya dipakai untuk menerapkannya melalui manajemen garis
pertama dan operasional (first line management andoprational). Dengan demikian
tingkatan inilah memiliki tanggungjawab untuk memonitor hasil dari setiap
rencana (plan) dan mengusulkan penyesuaian (adjustment) yang diperlukan untuk
memastikan tujuan atau sasaran tercapai.
Manajemen Garis Pertama dan Operasional
Level ini menyusun jadwal dari setiap karyawan serta prosedur kinerja
dilapangan. Level ini juga bertanggungjawab untuk memonitor setiap individu
bekerja sebagaimana mestinya dan memastikan bahwa individu bekerja fit,
antusias, dan displin mematuhi tenggat waktu dan target individu.
Hierarki Strategi
Dengan kemampuan analisa, diagnostic, dan implementasi hasil generic
lingkungan maka setiap peluang,gangguan dan ancaman diperlukan strategi untuk
mengekplorasi peluang dan mengatasi ancaman dan gangguan. Posisi strategi
seperti tersebut dalam hierarki strategi .
Bagan Hierarki Strategi
Startegi objectives 80:20. Top management menghabiskan 80% waktunya
mendesain dan memikirkan strategi, 20 % lagi menggunakan untuk mengerjakan
pekerjaan secara fisik.
Tactical objectives 50:50. Middle Management menggunakan 50%
waktunya untuk menjabarkan dan menginformasikan strategi yang diterima dari
11. top management dan 50% untuk mengerjakan aktivitasnya secara factual
operational objective. Operational 20:80. First line management menggunakan
80% waktu untuk bekerja, 20% untuk berfikir.
4. TUJUAM MANAJEMEN STRATEGIK
Manajemen strategi memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah untuk
menjalankan dan mengevaluasi efektifitas dan efisiensi strategi yang
sudah dipilih. Misalnya mengevaluasi kinerja, menyesuaikan strategi
dengan lingkungan, dan merevisi setiap penyimpangan atau kesalahan
yang ada saat pelaksanaan strategi.
Selain itu manajemen strategi dapat digunakan untuk meninjau kembali
kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman bisnis yang ada. Sehingga
perusahaan bisa melakukan inovasi produk atau barang yang sesuai
dengan keinginan konsumen.
VISI, MISI dan TUJUAN PERUSAHAAN
1. Pengertian Visi dalam Perusahaan
Visi yaitu merupakan suatu imajinasi atau gambaran mengenai cara yang
akan ditempuh sebuah organisasi atau perusahaan akan seperti apa dimasa yang
akan datang. Visi dapat juga disebut sebagai pandangan jangka panjang, selain itu
visi tidak hanya digunakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan tapi dapat
juga diterapkan pada individu. Bayangkan gambaran perusahaan anda dimasa
depan akan menjadi seperti apa kemudian deskripsikan saja karena dari situlah
visi terbentuk. Kebanyakan visi membahas hal-hal seperti, bentuk usaha dimasa
yang akan datang, cita-cita yang nantinya ingin dicapai oleh perusahaan, arah
12. serta strategi bisnis yang mesti dilakukan dalam mengembangkan usaha. Tidak
lupa juga wawasan yang menjadi tolak ukur arah perkembangan usaha.
2. Pengertian Misi dalam Perusahaan
Selanjutnya ada Misi, Misi merupakan usaha yang dilakukan untuk dapat
mewujudkan visi. Berkaitan dengan hal-hal yang harus dicapai oleh perusahaan
dan misi juga merupakan bentuk penjabaran apa yang harus dilakukan untuk
mengembangkan visi perusahaan. Singkatnya bahwa misi merupakan strategi dari
visi. Dalam misi mengandung hal-hal sebagai berikut, langkah-langkah yang
harus dilakukan suatu organisasi, alasan mengapa bisnis tersebut haruslah
berkembang dan juga cara-cara untuk mewujudkannya.
Dalam sebuah organisasi atau perusahaan misi sangat diperlukan dengan
alasan untuk menginspirasi serta memotivasi karyawan, membantu dalam
membuat keputusan sehari-hari dan lainnya. Misi dibuat harus secara jelas,
menunjukan tindakan yang akan dilakukan dan apa yang hendak dicapai, harus
dibuat dalam bentuk kalimat tindakan.
Bila tadi kita sudah membahas visi dan misi dari pembahasan kita mengenai
pengertian visi, misi, sasaran dan tujuan perusahaan, selanjutnya yaitu akan kita
bahas mengenai Sasaran.
3. Pengertian Sasaran dalam Perusahaan
Sasaran adalah sebuah target atau penjabaran dari tujuan, yang akan
dicapai oleh perusahaan pada jangka waktu tertentu. Sasaran sebuah usaha harus
spesifik dan juga kriterianya harus jelas sehingga mampu tercapai secara efektif.
Sasaran biasanya dinyatakan dalam bentuk kuantitatif dengan jangka waktu
pencapaian tertentu, selain itu sasaran sangat penting fungsinya dalam
menentukan kinerja. Apabila sasaran kerja ini mampu tercapai dengan baik, maka
pelaksanaan dari program dapat berjalan dengan baik serta tidak menyimpang dari
visi dan juga misi. Meskipun demikian, sasaran juga harus diperhatikan dengan
tujuannya.
13. 4. Pengertian Tujuan dalam Perusahaan
Tujuan yaitu merupakan suatu pernyataan yang mengenai apa yang
hendak dicapai oleh sebuah organisasi atau perusahaan. Dengan adanya sebuah
tujuan maka visi dan juga misi akan semakin terwujud. Tujuan juga berisikan
tentang komitmen beserta resikonya. Tujuan juga untuk menggambarkan arahan
bagi perusahaan secara jelas, dalam merumuskannya tujuan harus memberikan
ukuran yang lebih spesifik.
MODEL DESKRIPTIF MANAJEMEN STRATEGIK
1. Pengertian Proses Manajemen Strategik
Manajemen strategis merupakan suatu proses yang dinamik karena ia
berlangsung terus menerus dalam suatu organisasi. Setiap strategi selalu
memerlukan peninjauan ulang dan bahkan mungkin perubahan dimasa depan.
Salah satu alasan utama mengapa demikian halnya ialah karena kondisi yang
dihadapi oleh satu organisasi, baik yang sifatnya internal maupun eksternal selalu
berubah-ubah pula.
Dengan perkataan lain strategi manajemen dimaksudkan agar organisasi
menjadi satuan yang mampu menampilkan kinerja tinggi karena organisasi yang
berhasil adalah organisasi yang tingkat evektifitasnya dan produktivitasnya makin
lama makin tinggi. Hanya dengan demikianlah tujuan dan berbagai sasarannya
dapat tercapai dengan hasil yang memuaskan.
Proses Manajemen Strategik adalah proses enam langkah yang memandu
perencanaan, implementasi dan evaluasi strategi. Walaupun empat langkah yang
pertama menjelaskan perencanaan yang harus dilakukan, implementasi dan
14. evaluasi juga sama pentingnya. Bahkan strategi terbaik pun dapat saja gagl bila
manajemen tidak mengimplementasikan atau mengevaluasinya secara layak.
Sedangkan menurut Ismail Solihin dalam bukunya “Pengantar Manajemen”
Proses manajemen strategi antara lain sebagai berikut :
A. Tahap Manajemen Strategik
1. Tahap Strategy formulation (perencanaan)
Proses ini mencangkup dari mulai penentuan tujuan hingga penyusunan
strategi. Pada tahap ini perusahaan secara berkala mengkaji kembali misi dan
tujuan perusahaan serta merumuskan strategi yng sesuai dengan misi dan tujuan
perusahaan. Misi dan tujuan perusahaan dapat mengalami perubahan sesuai
dengan strategi yang dipilih oleh perusahaan. Perusahaan yang melakukan
perubahan secara radikal (radical change) dapat mengubah visi, misi, tujuan
perusahaan sesuai dengan strategi yang dipilih oleh pimpinan perusahaan.
2. Tahap Strategi Implementation (pelaksanaan)
Proses ini mencangkup implementasi yang dijalankan berdasarkan strategi
yang dipilih dan juga pengendalian atas implementasi yang dilakukan. Tujuan dan
strategi perusahaan yang telah dibuat akan dapat diimplementasikan dengan baik
apabila tujuan dan strategi tersebut dituangkan kedalam rangkaian kegiatan dalam
bentuk program yang terjadwal dengan jelas serta memperoleh alokasi sumber
daya yang memadai yang telah dituangkan dalam bentuk anggaran (butget) yang
akan mendukung setiap program. Selain itu perusahaan harus mengembangkan
struktur organisasi yang akan memudahkan implementasi strategi yang telah
dipilih perusahaan.
15. 3. Tahap Evaluation and Control
Pada tahap evaluasi perusahaan akan membandingkan kinerja aktual
(actual performance) yang dicapai perusahaan dengan standar kinerja. Hasil
evaluasi akan dijadikan dasar bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian,
yakni apakah kesenjangan yang terjadi antara actual performance dengan standard
performance masih berada dalam toleransi ataukah perbedaan antara kinerja
aktual dengan kinerja stantdar sudah menyimpang sangat jauh sehingga perlu
dilakukan tindakan koreksi.
Hasil evaluasi dan pengendalian selanjutnya akan menjadi umpan balik
(feedback) bagi perusahaan sehingga memungkinkan perusahaan melakukan
perbaikan dalam setiap langkah langkah proses manajemen strategis mulai dari
formulasi, implementasi, hingga sampai ke tahap evaluasi dan pengendal.
B. Lingkungan Internal
Merupakan hal yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan sehari-hari
organisasi dan mempengaruhi langsung terhadap setiap program dan kebijakan
organisasi . Beberapa pihak yang termasuk dalam lingkungan internal organisasi
adalah :
a. Pemilik Organisasi, adalah para pemilik yang menyertakan modal, ide, ataupun
berdasarkan ketentuan lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi.
b. Tim Manajemen, adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai pengelola
organisasi dalam aktivitas sehari-hari.
c. Para anggota atau para pekerja, adalah orang yang bekerja sebagai karyawan
pada perusahaan.
d. Sumber daya perusahaan lainnya seperti bahan baku, keuangan, termasuk
informasi.
16. C. LINGKUNGAN EXTERNAL
Merupakan berbagai hal yang berada diluar orgamnisasi yang turut
mempengaruhi jalannya organisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan eskternal terbagi menjadi dua yaitu lingkungan mikro dan makro.
Lingkungan Mikro perusahaan terdiri dari :
a. Pelanggan, adalah mereka yang secara langsung menggunakan barang dan jasa
yang dihasilkan perusahaan.
b. Pesaing, adalah organisasi lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan
bisnisyang kita jalankan
c. Pemasok, adalah perusahaan atau organisasi lain yang menyediakan bahan baku
bagi perusahaan kita.
d. Partner strategi, adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda
dengan perusahaan kita, tetapi secara menjadi mitra dalam menjalankan bisnis
yang saling menguntungkan.
Lingkugan Makro perusahaan terbagi dua yaitu lingkungan local dan
internasional. Termasuk kedalam lingkungan local adalah :
a. Pembuat peraturan, adalah pihak-pihak yang menciptakan peraturan agar
kegiatan bisnis adil dan aman bagi semua pihak.
b. Pemerintah, adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu disuatu negara,
diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat kearah yang lebih baik.
c. Masyarakat, adalah keseluruhan pihak yang terkait baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap perusahaan.
Lingkungan Internasional merupakan lingkungan yang lebih luas dari sebuah
negara yang akan mempengaruhi perusahaan terutama perusahaan yang
melakukan kegiatan bisnis internasional.
Ciri-ciri utama organisasi berkinerja tinggi, antara lain sebagai berikut :
17. 1. Mempunyai arah dan tujuan yang jelas untuk ditempuh.
Arah tersebut tercermin pada visi yang dimiliki oleh para menejer dalam
organisasi tentang mau kemana organisasi akan dibawa dimasa depan dan
mengapa. Para manejer dalam organisasi memiliki kebaranian dalam mengambil
resiko dan tidak ragu-ragu meninggalkan cara kerja, metoda, teknik,kultur lama
apabila dipandang bahwa hal-hal tersebut tidak sesuai lagi dengan hal-hal yang
tidak sesuai dengan tuntunan internal dan eksternal yang baru.
2. Didalam organisasi tersedia tenaga-tenaga berpengetahuan dan keterampilan
tinggi disertai oleh semangat kewirausahaan.
Dalam hal ini seorang menejer sangat peka terhadap kebutuhan dan
perilaku para pengguna produk yang dihasilkannya dalam rangka untu memahami
kecendrungan-kecendrungan yang terjadi dipasaran. Serta harus cekatan dalam
memanfaatkan setiap peluang yang timbul.
3. Para menejer membuat komitmen yang kuat pada suatu rencana aksi strategik,
yaitu rencana aksi yang diharapkan membuahkan keuntungan finansial yang
memuaskan dan yang menempatkan organisasi pada posisi bersaing yang dapat
diandalkan.
4. Orientasi suatu perusahaan berkinerja tinggi adalah “hasil” dan memiliki
kesadaran yang tinggi tentang pentingnya efektifitas dan produktivitas yang
meningkat.
5. Kesediaan membuat komitmen yang mendalam pada strategi yang telah
ditentukan dan berupaya bersama seluruh komponen organisasi lainnya agar
strategi dapat membuahkan hasil yang diharapkan.
Jadi, kesimpulannya adalah bahwa menejer yang efektif dan berhasil
adalah mereka yang mampu berperan selaku penentu strategi yang tangguh,
wirausahawan yang handal dan pemimpin yang efektifmbagi para bawahanny
18. Menurut Sondang P.Siagian dalam bukunya manajemen stratejik, Proses
manajemen stratejik terdiri dari berbagai tahap, diantaranya ada duabelas tahap
yang dilalui dalam proses manajemen stratejik, yaitu:
a) Perumusan misi organisasi/perusahaan
Bagi suatu organisasi atau perusahaan penentu misi sangat penting karena
misi itu bukan hanya sangat mendasar sifatnya, akan tetapi membuat organisasi
memiliki jati diri yang khas. Dengan kata lain misilah yang membedakan suatu
organisasi dari suatu organisasi yang sejenis, dalam arti bergerak dalam bidang
bisnis yang serupa.
b) Penentuan profil organisasi
Setiap organisasi menghadapi keterbatasan kemampuan meyediakan dan
memperoleh sumber-sumber yang diperlukannya, baik dalam arti dana, sarana,
prasarana, waktu dan tenaga kerja. Profil dimaksudkan menggambarkan kuantitas
dan kualitas berbagai sumbar yang dapat dikuasai untuk dimanfaatkan dalam
rangka pelaksanaan strategi yang ditentukan.
Hasil analisis tersebut menggambarkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan
organisasi yang bersangkutan. Dengan demikian jelas bahwa profil organisasi
memperkuat identitas yang telah dinyatakan dalam misi.
c) Analisis dan pilihan stratejik
Dalam melakukan analisis tentang berbagai kemungkinan yang terjadi
menejer mutlak perlu melakukan penyaringan yang cermat sehingga terlihat
perbedaan nyata antara kemungkinan sebagai peluang dan kemungkinan yang
diinginkan. Jika proses tersebut dilalui dengan tepat, hasilnya ialah suatu pilihan
yang sifatnya stratejik. Suatu pilihan stratejik harus bermuara pada penggabungan
antara sasaran jangka panjang dan strategi dasar organisasi yang pada gilirannya
menempatkan perusahaan pada posisi yang optimal dalam menghadapi
lingkungannya dalam rangka mengemban misi yang telah ditetapkan sebelumnya.
19. d) Penetapan sasaran jangka panjang
Pada umumnya suatu atau berbagai sasaran dapat dikatakan bersifat
jangka panjang apabila cakupan kurun waktunya “multi tahun”. agar mempunyai
makna operasional yang dipahami oleh semua orang dalam organisasi,
manajemen puncak harus mennyatakan secara jelas apa yang ingin dicapai oleh
perusahaan dalamsatu kurun waktu tertentu dimasa yang akan datang, karena
itulah yang dimaksud dengan sasaran. Pencapaian sasaran melibatkan berbagai
unsur perusahaan seperti tingkst keuntungan, deviden bagi para pemilik modal,
keunggulan kompetitif, kepemimpinan dalam memanfaatkan teknologi yang
berkembang pesat, tingkat produktivitas, hubungan yang serasi dengan para
karyawan,pengembangan karyawan dan tanggung jawab sosial perusahaan.
e) Penentuan stratejik induk
Stratejik induk ialah suatu pernyataan oleh manajemen puncak tentang
cara-cara yang akan digunakan dimasa depan untuk mencapai berbagai sasaran
yang telah ditetapkan. Berbagai cara tersebut maksudnya adalah berbagai
pendekatan yang akan digunakan dalam menjalankan roda organisasi yang
semuanya dikaitkan dangan pencapaian sasaran, karena dengan demikian
diperoleh suatu jaminan bahwa organisasi akan mampu tidak hanya
mempertahankan eksistensinya, akan tetapi juga terus tumbuh
f) Penentuan stratejik operasional
Satu hal yang menonjol dalam strategi operasional ialah rencana dan
program kerja yang dinyatakan dalam bentuk anggaran.
g) Penentuan sasaran jangka pendek, seperti sasaran tahunan.
Sasaran jangka panjang suatu organisasi atau perusahaan memerlukan
kongretisasi. Salah satu cara melakukan kongretilasi itu ialah dengan melakukan
periodisasi, antara lain dengan menetapkan sasaran tahunan
20. h) Perumusan kebijaksanaan
Yang dimaksud dengan kebijaksanaan ialah suatu prosedur operasional
yang baku yang di dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah Standard
Operating Prosedures”(SOP). Maksud ditetapkannya prosedur yang baku tersebut
ialah untuk meningatkan efektifitas kerja para menejer yang diharapkan
memusatkan erhatian pada operasionalisasi misi dan strategi dasar organisasi
dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sasaran baik jangka panjang
maupun jangka pendek karena telah dibkali dengan cara dan pendekatan yang
tepat digunakan dalam mengambil keputusan rutin.
i) Pelembagaan strategi
Pelembagaan membuat hal-hal menjadi mendarah daging disemua tingkat,
kalangan dan komponen organisasi yang bersangkutan. Pelembagaan tidak terjadi
dengan sendirinya, melainkan harus melakukan secara terprogram dan
berkelanjutan. Dalam kelembagaan tersebut harus memiliki tiga unsur organisasi
yang mutlak perlu mendapatkan sorotan perhatian yaitu: struktur organisasi, gaya
kepemimpinan serta kultur organisasi.
j) Penciptaan sistem pengawasan
Mengawasi berarti mengamatu dan memantau dengan berbagai
cara seperti pengamatan langsung kegiatan-kegiatan operasional dilapangan,
membaca laporan dan berbagai cara lainnya, sementara berbagai kegiatan
operasional sedang berlangsung. Maksiudnya adalah untuk mengetahui apakah
dalam pelaksanaan terdapat penyimpangan disengaja atau tidak dari rencana dan
program yang telah ditentukan sebalumnya. Para pakar sering menekankan bahwa
pengawasan diperlukan bukan sebagai cermin ketidak percayaan manajer kepada
para bawahannya, melainkan karena manusia memang tidak sempurna dan oleh
karenanya mungkin saja berbuat kesalahan atau kekhilafan. Dengan disiplin
ketekunan dan kehati-hatian yang tinggi sekalipun bisa saja terjadi penyimpangan
dari rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Karena itulah sering ditekankan
21. bahwa pengawasan yang efektif seyogiyanya ditujukan pada sistem yang berlaku
dan tidak serta merta pada manusiannya.
k) Penciptaan sistem penilaian
Penilaian sebagai upaya sadar untuk membandingkan hasil yang
seharusnya dicapai dengan hasil yang nyatanya dicapai dalam rangka pencapaian
tujuan suatu organisasi. Penilaian menjadi sangat penting karena dari penilaian itu
tiga hal dapat terliht, yaitu sasaran dapat terlampaui, hasil yang diperoleh sama
denga sasaran yang telah ditetapkan atau sasaran tidak tercapai.
l) Penciptaan sistem umpan balik
Dalam setiap dan semua jenis kegiatan yang berlangsung dalam organisasi
sangat diperlukan yang namanya umpan balik. Karena dengan adanya umpan
balik manajemen puncak memperoleh pengetahuan dan informasi tentang segi-
segi keberhasilan maupun kekurangberhasilannya, atau bahkan kegagalannya.
Sekaligus dapat diketahui faktor-faktor penyebabnya yang pda gilirannya
dimanfaatkan dalam melakukan proses manajemen stratejik berikutnya.
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KONSEP METODE KASUS
DAN AUDIT STRATEJI
Hakikat Audit Internal
• Semua organisasi memiliki kekuatan dan kelemahan dalam area
fungsional bisnis. Kekuatan/kelemahan internal, ditambah dengan peluang
ancaman eksternal dan pernyataan misi yang jelas, memberi landasan
untuk menetapkan tujuan dan strategi.
22. • Tujuan dan strategi ditetapkan dengan tujuan untuk mendayagunakan
kekuatan serta mengatasi kelemahan internal.
Pandangan Berbasis Sumberdaya
Pendekatan Pandangan Berbasis Sumber Daya terhadap keunggulan
kompetitif meyakini bahwa sumber daya internal lebih penting bagi
perusahaan daripada berbagai faktor eksternal dalam upaya untuk meraih
serta mempertahankan keunggulan kompetitif.
kinerja organisasional akan sangat ditentukan oleh beragam sumber daya
internal yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori luas yaitu sumber
daya fisik, sumber daya manusia dan sumber daya organisasional.
Agar bernilai, suatu sumber daya hendaknya :
Langka
Sulit untuk ditiru
Tidak dapat dengan mudah dicarikan penggantinya.
Karakteristik sumber daya itu disebut indikator – indikator
empiris, yang memampukan sebuah perusahaan untuk menerapkan
strategi yang meningkatkan efisiensi dan keefektifan dan membawanya
pada keunggulan kompetitif yang berkesinambungan.
Menyatukan Strategi Dengan Budaya
• Proses manajemen strategis sebagian besar terjadi di dalam suatu
budaya organisasi tertentu.
• Budaya sebuah organisasi harus mendukung komitmen kolektif
anggota-anggotanya pada satu tujuan bersama.
• budaya organisasi mempengaruhi keputusan – keputusan bisnis
dan harus dievaluasi selama audit manajemen strategis internal.
23. • Jika strategi mampu mendayagunakan kekuatan budaya, seperti
etika kerja yang kuat atau keyakinan etis yang dijunjung tinggi,
manajemen sering kali dapat dengan cepat dan mudah menerapkan
perubahan.
MANAGER STRATEJIK
Seorang manajer adalah pilihan dari Top Management dalam mengelola orang,
mengendalikan pekerjaan dan mencapai target. Manajer harus mempunyai
kompetensi yang baik, Pengetahuan yang Luas serta Ketrampilan yang
lengkap. Bagaimana mungkin seorang Marketing Manager tidak paham mengenai
Product Knowledge, atau Pricing atau Boosting Program yang akan dijualnya kepada
Rekanan, Kolega atau Pelanggan? Apakah ada seorang Marketing Manager tidak tahu
Cara Negosiasi Harga kepada calon vendor rekanannya?. Ketrampilan dan Pengetahuan
adalah Pengejawantahan dari Kompetensi, dan sebagai seorang Manajer, Anda akan
dituntut sebagai master dalam bidangnya. Berikut ini adalah Konsep Dasar dalam
Manajemen Strategi mengenai Tugas Utama seorang Manajer.
1. Planning and Decision (Perencanaan dan Keputusan)
Planning atau Perencanaan adalah fundamental atau pondasi dasar dalam
manajemen strategi. Dan tanpa adanya perencanaan yang matang, maka fungsi
lainnya tidak akan berjalan efektif. Perencanaan adalah cara untuk Melihat
Ekspektasi Proyek Kerja, cara untuk Antisipasi Potensi Masalah, panduan untuk
Pengambilan Keputusan.
2. Organizing Tasks (Organisasi Tugas)
Manajer harus mengatur untuk melihat rencana mereka membuahkan
hasil, sehingga menetapkan tugas kepada individu dan mengatur mereka dalam
sebuah kerangka kerja yang memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat.
3. Staffing Roles (Peran Staff)
24. Organisasi yang kuat akan berisikan orang-orang yang berada pada posisi
yang tepat, Right Man on The Right Place. Peran penting seorang manajer adalah
mampu menempatkan anak buah mereka pada posisi dan kompetensi yang
sesuai. Memberi Peran pada Staff adalah tugas yang krusial seorang manajer,
untuk membuat Proses Bisnis berjalan lancar. Jangan sampai seorang admin fail
ditempatkan pada posisi call center, misalnya.
4. Leading Teams (Memimpin Tim)
Manajer tidak hanya memberikan arahan dan petunjuk kerja yang jelas,
dan meminta hasil akhir yang optimal. Manajer yang baik akan menjadi
Pemimpin Tim dalam bekerja, sesuai aturan dan prosedur yang tetap, sehingga
tujuan akhir Tim akan tercapai secara bersama-sama. Pemimpin Tim akan
menjalankan proses sesuai perencanaan awal, dan membangun efektivitas masing-
masing individu dalam tim.
5. Knowledge Management (Manajemen Pengetahuan)
Organisasi akan menggunakan pengetahuan untuk melakukan Identifikasi,
Pengembangan, Penentuan, Distribusi, dan Penerapan Strategi atau Proses
Kerja. Manajer mampu membuat anggotanya paham akan hal-hal penting dalam
pekerjaan mereka, tujuan kerja, Job Description, Alat Bantu Teknologi dan
Pengembangan Diri anggotanya.
6. Controlling Activities (Kontrol Aktivitas)
Tujuan seorang manajer melakukan kontrol terhadap pekerjaan anak
buahnya adalah agar organisasi bisnis bergerak sesuai perencanaan dan
melakukan tiap-tiap bagian proses kerja secara baik dan benar. Aturan SOP yang
dibuat perlu dijalankan secara konsisten. Kontrol bertujuan membuat kinerja
25. perusahaan tidak melewati target yang dicanangkan, menghadapi risiko yang
toleran serta kualitas yang baik.
7. Customer Experience Management (Manajemen Kepuasan Pelanggan)
Pada akhirnya sebuah produk atau jasa perusahaan perlu dinikmati
pelanggan individual. Dan pelanggan adalah penilaian terakhir bagi sebuah
prestasi kerja tim. Manajer yang baik akan fokus pada Operasional dan Proses
Bisnis yang berpangku pada kepentingan pelanggan atau konsumen. Tujuan
akhirnya adalah membuat Konsumen menjadi Pelanggan, dan Pelanggan menjadi
Loyal.
LINGKUNGAN INTERNAL DAN EXTERNAL
1. Pengertian lingkungan internal
Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu
yang berada di luar batas organisasi. Secara garis besar sebuah perusahaan akan
dipengaruhi oleh lingkungan perusahaan dimana lingkungan tersebut dapat dibagi
kedalam dua bagian besar, yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Faktor internal mencakup kekuatan dan kelemahan di dalam internal perusahaan
itu sendiri. Penyusunan strategi perusahaan yang tepat harus memperhatikan
betul-betul apa kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya selain memperhatikan
faktor eksternal.
Analisis lingkungan internal perusahaan merupakan analisis yang berguna
dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan atas dasar
sumber daya dan kapabilitas yang dimilikinya.
Lingkungan internal:
26. Memiliki dua variabel yakni kekuatan (strength) dan kelemahan
(weakness).
Mencakup semua unsur bisnis yang ada di dalam perusahaan seperti
struktur organisasi perusahaan, budaya perusahaan dan sumber daya.
Analisis Internal (The Internal Assessment )
Tujuan analisis lingkungan adalah untuk dapat mengerti dan memahami
lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan reaksi secara
tepat terhadap setiap perubahan, selain itu agar manajemen mempunyai
kemampuan merespon berbagai isu kritis mengenai lingkungan yang mempunyai
pengaruh yang cukup kuat terhadap perusahaan. Lingkungan Internal, ialah
lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi kekuatan dan
kelemahannya, yang meliputi:
1. Relationships among the functional areas of business
2. Management
3. Marketing
4. Finance/Acounting
5. Production/operation
6. Research and development
7. Computer information system
8. Human Resources
Disamping faktor-faktor di atas, faktor internal lainnya adalah budaya organisasi,
yang meliputi:
1. Menjunjung nilai-nila luhur standar etka moral, ilmu pengetahuan, dan
profesi.
2. Membantu pengembangan manusai secara optimal, baik dilingkungan
pendidikan maupun amsyarakat.
3. Mengembangkan ilmu secara bertangung jawab dan berkesinambngan
serta menjadikan budaya belajar (learning culture) da peningkatan mutu
27. diri yang berkesinambungan (continuous quality improvement) sebagai
falsafah hidup.
4. Mengembangkan ilmu bagi kepentingan dan kesejahteraan umat manusia
tanpa membedakan agama dan suku bangsa.
5. Memperlakukan manusia sesuai dengan martabat dan harkatnya.
Analisa lingkungan internal dilakukan untuk mengetahui tingkat daya
saing perusahaan berdasarkan kondisi internal perusahaan berdasarkan kondisi
internal perusahaan. Faktor internal perusahaan sepenuhnya dapat dikendalikan
sehingga kelemahan yang diketahuinya dapat diperbaiki.
Analisa internal menurut Porter yang dikenal dengan rantai nilai yang
memposisikan perusahaan pada matriks strategi generik dan menemukan
keunggulan bersaing perusahaan melalui analisa kompetensi inti. Rantai nilai ini
mensyaratkan bahwa untuk mencapai suatu margin, perusahaan harus didukung
oleh kegiatan utama dan penunjang. Kegiatan utama merupakan aktivitas utama
perusahaan, meliputi fungsi :
Logistik Kedalam. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
penerimaan, penyimpanan, informasi mengenani : Gudang, persediaan
atau jadwal pengiriman.
Operasi. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan transformasi input
produksi menjadi produk akhir, yang meliputi : permesinan, perakitan,
pengetesan, pengepakan, dan pemeliharaan mesin/peralatan.
Logistik Keluar. Aktivitas perusahaan yang berkaitan dengan
pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi produk ke konsumen.
28. Pemasaran dan Penjualan. Menyediakan fasilitas sehingga konsumen
dapat membeli produk, dan mencakup pula kegiatan seperti : periklanan,
penjualan, penentuan harga, jalur distribusi, dan promosi.
Pelayanan. Menyediakan pelayanan untuk memelihara dalam hal ini nilai
dari produk yang mencakup : instalasi, pelatihan, penyediaan suku cadang,
perbaikan dan pemeliharaan.
Fungsi penunjang merupakan aktivitas pendukung perusahaan yang meliputi :
Pengadaan. Merupakan fungsi dari bagian pengadaan, yang mencakup
semua prosedur pembelian dengan pemasok, yang melibatkan antar
perusahaan.
Pengembangan Teknologi. Tidak hanya pengembangan teknologi dalam
hal mesin dan proses saja tetapi juga pengetahuan / keahlian, prosedur dan
sistem.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Termasuk didalamnya semua
aktivitas perekrutan, pelatihan, pengembangan, dan penilaian karyawan.
Infrastruktur Perusahaan. Meliputi manajemen secara umum,
perencanaan dan keuangan, pengendalian kualitas, dan sistem informasi.
Infrastruktur perusahaan mendukung semua aktivitas rantai nilai, yang
dapat membantu perusahaan dalam mencapai keunggulan bersaing.
Komponen utama untuk mencapai keunggulan bersaing adalah kompetensi
inti perusahaan yang mengandalkan asset atau skill. Prahalad menggambarkan
kompetensi inti sebagai akar pendukung sebuah pohon, dahannya adalah produk
inti dan rantainya adalah bisnis. Dengan kompetensi inti yang merepresentasikan
kesatuan asset dan teknologi, perusahaan akan mampu membentuk nilai optimal
bagi konsumen maupun perusahaan, memposisikan diri secara khas atas pesaing,
kemampuan memperluas pasar, dan antisipasi proaktif terhadap perusahaan.
29. Identifikasi faktor-faktor Strategik Intern
Apa saja faktor-faktor strategik itu, dimana dan dari mana berasal, mana
yang perlu dievaluasi secara teliti, karena merupakan kekuatan dan kelemahan dan
sebagai landasan bagi strategi y.a.d. Faktor-faktor kekuatan dan kelemahan
potensial itu menurut Robinson (1997:238-230), mencakup:
1. Pemasaran
2. Keuangan dan Akunting
3. Produksi, Operasi dan Teknik
4. Personalia
5. Manajemen Mutu
6. Sistem Informasi
7. Organisasi dan Manajemen Umum
8. Layanan
9. Pengembangan Teknologi
10. Manajemen Sumberdaya Manusia
11. Logistik kedalam
Evaluasi Faktor-faktor Strategik Intern
1. Membandingkan kinerja dengan masa lalu
2. Perubahan dalam tahap-tahap evolusi organisaisi/perusahaan
3. Perbandingan dengan pesaing
4. Perbandingan dengan fakgtor-faktor kunci sukses dalam industri
Menganalisis dan Memilih Strategi (StrategyAnalysis and Choice)
ST strategi yaitu menggunakan kekuatan untuk mengatasi
tantangan eksternal.WT strategi merupakan taktik defensi yang langsung
dimaksudkan untuk mengurangi kelemahan dan menghindari tantangan
lingkungan. Untuk menentukan dan memilih setrategi yang paling tepat
perlu dilakukan analisis situasi sebagai beriktut:
30. Internal Situation Analisys
2. Lingkungan Eksternal Organisasi
Lingkungan eksternal merupakan factor penting yang perlu dikaji dalam
penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang
berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih
lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantranya :
a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak constant melainkan selalu berubah-
Internal Strategic
Factors
Weighte
d
Ratin
g
Weighted
Score
Commen
ts
STRENGHT
1.
2.
3.
4.
Dst.
WEAKNESS
1.
2.
3.
4.
Dst.
31. ubah.
b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.
c. Faktor tersebut bisa menajadi suatu kejutan yang tidak dapat diperhitungkan
sebelumnya betapa pun cermatnya analisis “SWOT” yang dilakukan.
d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk
mengendalikannya
Teori manajemen strategic mengatakan bahwa faktor-faktor lingkungan yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan strategik tentang arah yang hendak
ditempuh, dapat di kategorikan dalam 2 kategori yaitu :
a. Faktor –faktor eksternal yang “Jauh”
b. Faktor-faktor eksternal; yang “Dekat”
Lingkungan Eksternal Yang “ Jauh”
Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” pada intinya merupakan faktor-
faktor yang bersumber dari luar organisasi dan biasanya timbul terlepas dari
situasi operasional yang dihadapi oleh perusahaan yang bersangkutan, akan tetapi
mempunyai dampak pada proses manajerial dan operasional dalam organisasi (
perusahaan) tersebut. Faktor-faktor lingkungan eksternal yang “Jauh” meliputi
beberpa faktor yaitu :
1. Pertimbangan-pertimbangan Ekonomi
Pertimbangan ekonomi yang perlu dianalisa dalam pengambilan suatu
kebijakan/ keputusan adalah berbagai faktor di bidang ekonomi dalam
lingkungan mana suatu perusahaan bergerak atau beroperasi. Adapun hal-
hal yang perlu diperhitu ngkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan
suatu keputusan yaitu :
- Perkembangan global di bidang ekonomi
- Pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan
- Kehadiran korporasi multinasional
- “Kejutan” di bidang energi,dan Pendanaan .
32. b. Faktor-faktor Politik
Faktor-faktor politik yang berpengaruh pada pengelolaan suatu bisnis
antara lain berarti adalah para pengambil keputusan stratejik perlu
memahami percaturan kekuatan dan pengaruh yang terjadi dalam suatu
masyarakat bangsa di lingkungan mana ia bergerak, termasuk percaturan
kekuasaan dan kekuatan yang terjadi di kalangan para politisi dan para
negarawan. Hal ini berkaitan dengan kebijkan-kebijakan yang menyangkut
hajat hidup rakyat banyak, serta penentuan kebijakan-kebijakan dalam
suatu sistem-sistem tertentu yang diambil oleh para pemegang kekuasaan
pada suatu periode tertentu.
Indonesia yang menganut paham demokrasi dengan ciri utamanya antara lain
ialah bahwa kedaulatan nasional berada di tangan rakyat secara berkala di
selenggarakan pemilihan umum yang merupakan mekanisme politik bagi rakyat
untuk menentukan pilihan kekuatan sosial yang akan dipercaya untuk
menjalankan roda pemerintahan pada kurun waktu tertentu. Hasil dari pemilihan
umum tersebut dapat mengakibatkan dua situasi yang dilematis yakni :
1. Partai politik yang sedang berkuasa memperoleh kepercayaan lagi untuk
memegang kendali pemerintahan negara untuk kurun waktu berikutnya, atau,
2. Terjadi pergantian partai yang yang dipercayakan menjalankan roda
pemerintahan negara untuk periode berikutnya.
Selain pengenalan terhadap dampak dari faktor-faktor politik domestik, tentunya
penting pula untuk mengetahui dan mengenal dampak dari faktor-faktor politik
yang timbul secara regional, bahkan global. Pemahaman tersebut mutlak
diperhitungkan dan diperlukan karena mempunyai implikasi yang harus
diperhitungkan terhadap berbagai segi perekonomian secara domestik. Contohnya
seperti hal-hal yang menyangkut kegiatan ekspor-impor, penanaman modal asing,
pemanfaatan teknologi, kebijaksanaan tarif, penggunaan tenaga kerja asing, serta
persyaratan mutu produk yang dihasilkan dan dipasarkan secara regional dan
internasional .
33. c. Faktor-faktor Sosial
Dalam berbagai interaksi yang terjadi antara satu perusahaan dengan aneka ragam
kelompok masyarakat yang dilayaninya, dampak dari faktor-faktor sosial sangat
penting untuk di sadari oleh para pengambil keputusan. stratejik. Berbagai faktor
seperti keyakinan, system nilai yang dianut, sikap, opini dan bahkan gaya hidup
harus dikenali secara tepat. Kondisi sosial yang selalu berubah-ubah menjadi
suatu hal penting yang harus di respon sedemikian rupa oleh para pengambil
keputusan guna memanfaatkan peluang-peluang yang muncul maupun
mengendalikan resiko usaha yang terjadi. Perubahan yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat tercermin dalam beberapa hal diantaranya:
a. Pandangan tentang pemanfaatan waktu senggang.
b. Gaya memilih dan menggunakan busana.
c. Penggunaan produk yang sedang “trendy”
d. Bahan bacaan yang disenangi
e. Bentuk hiburan yang diminati
f. Pola interaksi dalam keluarga,seperti antara suami dan istri, orang tua dan anak-
anaknya.
g. Preferensi sekolah dan bidang ilmu yang ditekuni.
h. Makna kehidupan kekaryaan.
Berbagai implikasi daloam bidang social yang ada kaitannya dengan manajemen
strategic terlihat pada lima hal yaitu :
1) Pendidikan
2) Fakto kultur
3) Konfigurasi ketenagakerjaan
4) Faktor demografi
5) Etos kerja sebagai faktor sosial.
d. Faktor Teknologi
Pengambilan keputusan stratejik mutlak perlu memahami perkembangan
teknologi yang sudah, sedang dan akan terjadi sehingga mampu mengetahui dan
menetapkan teknologi mana yang tepat untuk diterapkan dalam segi dan proses
34. bisnis yang akan di lakukan.
Kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi tentunya memberikan sumbangan besar
bagi kemajuan serta hasil produksi suatu perusahaan, apalagi jika orientasi para
pengambil keputusan stratejik semata-mata orientasi efisiensi, pemanfaatan
teknologi akan cenderung semakin meluas dan meliputi makin banyak segi dan
proses organisasional. Namun orientasi terhadap kecanggihan teknologi harus di
imbangi dengan kemajuan serta pemanfaatan SDM yang tepat, karena tanpa di
dukung SDM yang tepat teknologi secanggih apapun tidak dapat beroperasi secara
maksimal . Justru terkadang bisa menimbulkan masalah baru bagi usaha tersebut
e. Industri Sebagai Faktor Lingkungan Eksternal yang Turut Berpengaruh
Manajemen stratejik dalam suatu organisasi mutlak untuk mengenali dalam
bidang mana perusahaan bergerak dan faktor lingkungan eksternal mana yang
turut berpengaruh terhadap jalannya roda perusahaan yang bersangkutan.
Para pakar manajemen stratejik menyoroti lima hal dalam kondisi industri yang
harus dikenali dan diperhitungkan, yaitu:
a. Ancaman dari para pendatang baru
b. Faktor Pemasok
c. Faktor Pembeli
d. Faktor Produksi
e. Faktor Persaingan
Faktor Lingkungan Eksternal Yang ”Dekat”
Faktor lingkungan eksternal yang ”dekat” mempunyai dampak langsung pada
operasionalisasi berbagai strategi dan kebijaksanaan suatu perusahaan. Kaitan erat
tersebut bukan hanya karena adanya suasana kompetitif dalam suatu usaha, akan
tetapi juga berkaitan dengan peluang yang dapat dimanfaatkan, khususnya dalam
perolehan sumber dana dan sumber daya yang diperlukan dan dalam memasarkan
produk yang dihasilkan. Selain itu pula, faktor-faktor lingkungan eksternal yang
”dekat” pada umumnya dapat dikendalikan, atau paling sedikit dipengaruhi oleh
35. perusahaan yang bersangkutan.
Adapun faktor-faktor eksternal yang ”dekat” dan perlu diperhatikan dalam
pengambilan suatu keputusan adalah sebagai berikut :
1. Kedudukan Kompetitif Perusahaan
Dalam kondisi dan iklim persaingan,suatu perusahaan perlu melakukan
analisis tentang kedudukannya dalam suatu percaturan usaha. Untuk
mengetahui kedudukan kompetitif suatu perusahaan, dapat dikaji dan di
analisis dengan menggunakan pendekatan ”SWOT”. Dengan mengetahui
berbagai hasil analisa tersebut para pengambil keputusan (Top
Manajement) harus mampu menentukan kebijkan yang bertujuan untuk
mengembangkan usahanya.
b. Profil para Pelanggan
Para pengambil keputusan stratejik perlu mengetahui profil yang tepat
tentang para pelanggan terutama para calon pengguna produk yang
dihasilkan. Para pakar menekankan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh
pada profil para konsumen yang perlu dikenali dan dianalisis antara lain
ialah
1. Faktor Geografi
2. Faktor Demografi
3. Faktor Psikografi.
Jika dilihat secara sepintas, faktor ini tidak mempunyai kaitan dengan
cara-cara yang seyogianya ditempuh oleh para pengambil keputusan
stratejik dalam suatu perusahaan. Secara langusng memang tidak, akan
tetapi tetap penting untuk dikenali karena faktor-faktor tersebut pasti
berpengaruh pada perilaku mereka dalam memuaskan berbagai kebutuhan
dan kepentingannya, yang pada gilirannya tercermin pada cara-cara
mereka memuaskan berbagai kebutuhan mereka, termasuk cara mereka
mengambil keputusan membeli suatu produk atau tidak.
c. Perilaku Pembeli
Pada umumnya, para pembeli suatu produk tertentu pasti menggunakan
36. berbagai pertimbangan dalam membeli/ tidak membeli suatu produk.
Pertimbangan antar pembeli yang satu dengan yang lain juga tentunya
berbeda. Apakah karena produk itu bersifat primer, sekunder maupun
tersier bagi mereka, atau hanya karena adanya gaya hidup ataupun
pertimbangan lain yang membuat mereka membutuhkan barang/jasa
tersebut. Yang jelas di sini bahwa perilaku para pembeli tidak pernah
konsisten dan beragam. Inkonsisten itulah yang menjadi salah satu
penyebab utama mengapa profil para pembeli——— dan calon pembeli—
-perlu dikenali dengan baik oleh para pengambil keputusan/perusahaan.
d. Faktor Pemasok
Posisi para pemasok memiliki peran penting sebagai salah satu faktor
eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan satu sektor
industri, khususnya sektor di mana satu perusahaan bergerak. Selain
sebagai faktor eksternal yang ”Jauh”, faktor ini juga masuk dalam faktor
lingkungan eksternal ’Dekat” mengingat pengenalan terhadap faktor ini
memiliki dampak langsung terhadap pengelolaan suatu perusahaan. Tidak
dapat dipungkiri bahwa para manajer dalam suatu perusahaan mutlak perlu
menumbuhkan dan memelihara hubungan khusus yang didasarkan pada
saling mempercayai dengan para pemasok bahan mentah atau bahan baku
yang diperlukan oleh perusahaan.
e. Faktor Penyandang Dana
Penyandang dana sangat penting dikenali sebagai faktor lingkungan
eksternal yang ”dekat” sebab dampaknya yang bersifat langsung.
Hubungan dengan pihak penyandang dana pun perlu ditumbuhkan,
dikembangkan, dan dipelihara atas dasar saling percaya. Pengenalan
terhadap penyandang dana adalah jawaban atas beberapa permasalahan
yang muncul sepert:
1. Penilaian harga saham perusahaan secara tepat.
2. persepsi yang digunakan para penyandang dana terkait dengan
kredibilitas perusahaan peminjam.
3. Informasi yang tepat tentang situasi permodalan perusahaan
37. 4. persyaratan peminjaman yang sesuai dengan kemampuan perusahaan
dalam guna meraih keuntungan pada tingkat yang wajar.
5. sikap dan kebijakan para penyandang dana tenatng kemungkinan
perpanjangan masa waktu pinjaman.
6. tingkat suku bunga yang dikenakan atas kredit.
f. Situasi pasaran kerja sebagai faktor lingkungan
Sumber daya manusia merupakan unsur yang terpenting dan paling
mennetukan dalam berhasil tidkanya suatu organisasi, termsuk organisasi
bisnis, pencapaian tujuan dan sasarannya, terutama dalam hal organisasi
yang bergerak dalam iklim yang sangat kompetitif. Betapa pun pentingnya
perhatian yang harus diberikan oleh para pengambil keputusan stratejik
pada unsur-unsur yang lain, perhatian terbesar tetap harus diberikan
kepada unsur manusia dalam suatu organisasi/ bisnis.
Dalam suatu organisasi, semua proses manajeman sumber daya manusia
harus ditempuh secara benar dan tepat dimana kesemuanya itu berangkat
dari pengakuan dan penghargaan atas harkat dan martabat manusia.
Adapun proses sumber daya manusia yang menyangkut perencanaan
ketenagakerjaan meliputi :
1. Penciptaan dan pemeliharaan sistem informasi sumber daya manusia,
2. Rekrutmen,
3. Seleksi,
4. Orientasi dan penempatan,
5. Sistem imbalan,
6. Pendidikan dan pelatihan,
7. Perencanaan dan pengembangan karier,
8. Pemutusan hubungan kerja,
9. Pemeliharaan hubungan industrial,dan
10. Pemensiunan.
Langkah-langkah yang diambil dalam proses manajeman sumber daya
manusia merupakan faktor internal dan mungkin tidak tepat untuk dibahs
sebagai bagian dari pengenalan lingkungan eksternal yang ”dekat. Akan
38. tetapi, pengambilan langkah-langkah tersebut secara tepat mutlah perlu
dilakukan, mengingat beberpa implikasi yang melandasinya:
a. mampu menghasilkan tenaga kerja yang profesional dalam bidangnya,
baik dari segi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat dan minat,
dan intelektualitas sehinggan mampu membangun reputasi perusahaan
yang lebih bona fide dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan
alinnya.
b. Langkah –langkah tersebut lebih menjamin perusahaan untuk tetap
mempertahankan tenaga kerja yang secara kulaitatif memenuhi
persyaratan yang telah ditentukan, sehingga para karyawan memiliki sikap
positif terhadap perusahaan karena tingkat kepuasan kerja yang tinggi.
c. Dengan adanya langkah-langkah tersebut, hakikat pasaran tenaga kerja
dikenali dengan baik dan dengan segera jugadapat menentukan sumber-
sumber tenaga kerja mana yang harus mendapat perhatian utama dalam
penggarapannya.
B. Peramalan Lingkungan
Para pengambil keputusan stratejik perlu memiliki dan mengembangkan
keterampilan dalam memperkirakan dan meramalkan perubahan-
perubahan yang akan terjadi pada lingkungan eksternalnya. Ketrampilan
yang dimaksud berkaitan erat dengan kemampuan memanfaatkan peluang
dan mengenali berbagai kendala yang diperkirakan akan dihadapi. Untuk
melakukan hal tersebut langkah-langkah yang perlu diambil antara lain
adalah :
1. Memilih berbagai variabel yang bersifat kritikal bagi perusahaan
2. Menyeleksi sumber-sumber penting dari informasi tentang lingkungan
3. Memahami dan menilai berbagai pendekatan dan teknik peramalan
4. Mengintegrasikan hasil peramalan ke dalam proses manajemen
5. Memantau aspek-aspek kritikal dari pengelolaan peramalan.
Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah tersebut merupakan
tanggung jawab manajemen puncak dalam suatu perusahaan, meskipun
39. para manajer pada tingkat yang lebih rendah perlu pula
dilibatkan.Perubahan-perubahan lingkungan eksternal yang harus
diantisipasi dan diramalkan menyangkut berbagai segi bisnis, pendekatan
dan teknis yang digunakan pun harus mencakup aspek ekonomi, politik,
sosial, teknologi dan bahkan juga keperilakuan..
Pengenalan berbagai faktor lingkungan eksternal yang ”Jauh” dan ”Dekat”
dalam lingkungan industri tertentu secara tepat pada intinya
diinkorporasikan pada keseluruhan upaya dalam menciptakan citra atau
profil perusahaan.
BAB III
KESIMPULAN
Pada era global, manajemen strategi mengalami tren baru yaitu:
1. peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing. Pembuatan strategi
lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki lima
karakteristik, yaitu:
Kompetensi khusus. Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki
atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk menghadapi
pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang mempunyai
persepsi kualitas tinggi. (misalnya; opini: Pengelolaan administrasi yang rapi,
terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat waktu. Merek:
Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s).
Menciptakan persaingan tidak sempurna. Dalam persaingan sempurna
semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga bebas keluar
masuk ke dalam pasar. Suatu organisasi dapat memperoleh keunggulan bersaing
40. dengan menciptakan persaingan tidak sempurna yaitu dengan cara memberikan
kualitas yang tinggi di aspek-aspek tertentu.
Berkesinambungan, Keunggulan bersaing harus bersifat berkesinambungan
bukan sementara dan tidak mudah ditiru oleh para pesaing.
Kesesuaian dengan lingkungan internal. Keunggulan bersaing dapat diraih
dengan menyesuaikan kebutuhan atau permintaan pasar. Karena lingkungan
eksternal bisa berupa ancaman dan peluang, sehingga perubahan pasar dapat
meningkatkan keunggulan atau kelemahan suatu organisasi.
Keuntungan yang tinggi daripada keuntungan rata-rata Sasaran utama
keunggulan bersaing adalah mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi daripada
keuntungan rata-rata orrganisasi-organisasi lainnya.
2. Peralihan dari Elitism menjadi EgalitarianismBerpikir strategik dalam
Manajemen Strategik tidak hanya dilakukan oleh para kelompok elit perencana
saja, tetapi juga ditanamkan kepada setiap anggota organisasi. Dalam Manajemen
Strategik orang yang melakukan perencanaan adalah setiap pihak yang juga akan
mengimplementasikan rencana tersebut.
3. Peralihan dari perhitungan (kalkulasi) menjadi kreativitas Dalam Manajemen
Strategik, strategi-strateginya tidak hanya terfokus pada faktor-faktor yang
bersifat kuantitatif dan dapat diukur saja, tetapi juga mempertimbangkan
perspektif yang lebih kualitatif. Strategi lebih banyak tergantung pada aspek
perasaan (senses) daripada analisis sehingga dalam penyusunan strategi sangat
diperlukan kreatifitas.
4. Peralihan dari sifat kaku menjadi fleksibel. Manajemen strategik lebih bersifat
lentur/ fleksibel karena manggabungkan pandangan dan tindakan,
menyeimbangkan pengendalian dan learning, serta mengelola stabilitas dan
perubahan. Strategi yang dibangun merupakan strategi yag adaptif dan fleksibel
dalam menghadapi perubahan dan kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.