Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar stoikiometri larutan, termasuk definisi stoikiometri larutan, jenis-jenis perhitungan stoikiometri seperti stoikiometri sederhana, dengan pereaksi pembatas, dan campuran larutan, serta contoh soal perhitungan stoikiometri.
Dokumen ini membahas konsep stoikiometri dan penggunaannya dalam perhitungan kimia. Termasuk penentuan rumus empiris, rumus molekul, kemolaran larutan, kadar unsur dalam senyawa, jumlah zat pereaksi dan hasil reaksi, serta pereaksi pembatas dalam suatu reaksi kimia.
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk dalam reaksi kimia. Laporan ini mendeskripsikan percobaan stoikiometri menggunakan metode variasi kontinyu untuk sistem NaOH-CH3COOH dan NaOH-CuSO4. Percobaan menunjukkan titik maksimum pada larutan 15 ml NaOH dan 15 ml pereaksi lainnya, sedangkan titik minimum pada larutan yang berbeda komposisinya.
Dokumen tersebut membahas konsep stoikiometri dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan pengertian stoikiometri dan bagaimana stoikiometri dapat digunakan untuk menentukan perbandingan zat kimia dalam reaksi seperti asam basa dan CuSO4-NaOH melalui percobaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh penerapan stoikiometri dalam kehidupan sehari-hari sepert
Bab 6 membahas stoikiometri reaksi dan titrasi asam-basa. Termasuk reaksi asam-basa, reaksi pergantian, dan reaksi logam dengan asam. Metode penghitungan stoikiometri untuk menentukan jumlah produk reaksi dengan mempertimbangkan pereaksi pembatas. Titrasi asam-basa digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan dan kurvanya bergantung pada jenis asam dan basa.
Dokumen tersebut membahas tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar stoikiometri larutan, termasuk definisi stoikiometri larutan, jenis-jenis perhitungan stoikiometri seperti stoikiometri sederhana, dengan pereaksi pembatas, dan campuran larutan, serta contoh soal perhitungan stoikiometri.
Dokumen ini membahas konsep stoikiometri dan penggunaannya dalam perhitungan kimia. Termasuk penentuan rumus empiris, rumus molekul, kemolaran larutan, kadar unsur dalam senyawa, jumlah zat pereaksi dan hasil reaksi, serta pereaksi pembatas dalam suatu reaksi kimia.
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari hubungan kuantitatif antara reaktan dan produk dalam reaksi kimia. Laporan ini mendeskripsikan percobaan stoikiometri menggunakan metode variasi kontinyu untuk sistem NaOH-CH3COOH dan NaOH-CuSO4. Percobaan menunjukkan titik maksimum pada larutan 15 ml NaOH dan 15 ml pereaksi lainnya, sedangkan titik minimum pada larutan yang berbeda komposisinya.
Dokumen tersebut membahas konsep stoikiometri dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Ia menjelaskan pengertian stoikiometri dan bagaimana stoikiometri dapat digunakan untuk menentukan perbandingan zat kimia dalam reaksi seperti asam basa dan CuSO4-NaOH melalui percobaan. Dokumen tersebut juga menjelaskan contoh penerapan stoikiometri dalam kehidupan sehari-hari sepert
Bab 6 membahas stoikiometri reaksi dan titrasi asam-basa. Termasuk reaksi asam-basa, reaksi pergantian, dan reaksi logam dengan asam. Metode penghitungan stoikiometri untuk menentukan jumlah produk reaksi dengan mempertimbangkan pereaksi pembatas. Titrasi asam-basa digunakan untuk mengukur konsentrasi larutan dan kurvanya bergantung pada jenis asam dan basa.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri, yang merupakan bidang kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif antara zat-zat dalam reaksi kimia. Dibahas pula hukum-hukum stoikiometri, konsep mol dan bilangan Avogadro, serta pengitungan yang melibatkan konsep mol. Stoikiometri larutan melibatkan reaksi antara zat-zat dalam bentuk larutan, seperti netralisasi asam dan basa.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang konsep laju reaksi kimia, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti suhu, konsentrasi, luas permukaan, dan katalis, serta cara menghitung laju reaksi berdasarkan data percobaan.
Dokumen tersebut merupakan pedoman praktikum kimia dasar 1 untuk mahasiswa kimia dan pendidikan kimia. Dokumen ini berisi enam percobaan yang meliputi stoikiometri reaksi, sistem periodik unsur, reaksi dalam larutan berair, standarisasi larutan NaOH 0,1 M, ekstraksi pelarut dan reaksi reduksi-oksidasi.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang percobaan kinetika reaksi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi sistem H2SO4-Na2S2O3. Percobaan dilakukan dengan cara mengukur laju reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu reaktan untuk kemudian menentukan orde reaksi, konstanta laju reaksi, dan energi aktivasi sistem tersebut.
Dokumen ini membahas tentang rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris ditentukan dengan membagi massa atau persentase massa unsur dalam senyawa dengan massa atom relatifnya. Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun senyawa. Contoh soal ditunjukkan bagaimana menentukan rumus molekul suatu senyawa organik berdasarkan kandungan unsur dan massa molekul relatifnya.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar kimia dan perhitungan kimia yang meliputi hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, dan hukum perbandingan volume beserta contoh soal latihannya."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum kimia dasar seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan perbandingan serta penjelasan tentang teori atom Dalton. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep mol, massa atom relatif, dan rumus senyawa.
Bab 3 membahas tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Laju reaksi ditentukan dengan mengukur jumlah pereaksi atau produk dalam waktu tertentu, dan dipengaruhi oleh luas permukaan, konsentrasi, tekanan, suhu, dan katalis. Teori tumbukan digunakan untuk menjelaskan pengaruh faktor-faktor tersebut pada laju reaksi.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri, yang merupakan bidang kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif antara zat-zat dalam reaksi kimia. Dibahas pula hukum-hukum stoikiometri, konsep mol dan bilangan Avogadro, serta pengitungan yang melibatkan konsep mol. Stoikiometri larutan melibatkan reaksi antara zat-zat dalam bentuk larutan, seperti netralisasi asam dan basa.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang konsep laju reaksi kimia, faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti suhu, konsentrasi, luas permukaan, dan katalis, serta cara menghitung laju reaksi berdasarkan data percobaan.
Dokumen tersebut merupakan pedoman praktikum kimia dasar 1 untuk mahasiswa kimia dan pendidikan kimia. Dokumen ini berisi enam percobaan yang meliputi stoikiometri reaksi, sistem periodik unsur, reaksi dalam larutan berair, standarisasi larutan NaOH 0,1 M, ekstraksi pelarut dan reaksi reduksi-oksidasi.
Dokumen ini berisi laporan praktikum tentang percobaan kinetika reaksi yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan suhu terhadap laju reaksi sistem H2SO4-Na2S2O3. Percobaan dilakukan dengan cara mengukur laju reaksi pada berbagai konsentrasi dan suhu reaktan untuk kemudian menentukan orde reaksi, konstanta laju reaksi, dan energi aktivasi sistem tersebut.
Dokumen ini membahas tentang rumus empiris dan rumus molekul. Rumus empiris ditentukan dengan membagi massa atau persentase massa unsur dalam senyawa dengan massa atom relatifnya. Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah atom yang menyusun senyawa. Contoh soal ditunjukkan bagaimana menentukan rumus molekul suatu senyawa organik berdasarkan kandungan unsur dan massa molekul relatifnya.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum-hukum dasar kimia dan perhitungan kimia yang meliputi hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, dan hukum perbandingan volume beserta contoh soal latihannya."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hukum-hukum kimia dasar seperti hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum kelipatan perbandingan serta penjelasan tentang teori atom Dalton. Dokumen tersebut juga menjelaskan konsep mol, massa atom relatif, dan rumus senyawa.
Bab 3 membahas tentang laju reaksi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Laju reaksi ditentukan dengan mengukur jumlah pereaksi atau produk dalam waktu tertentu, dan dipengaruhi oleh luas permukaan, konsentrasi, tekanan, suhu, dan katalis. Teori tumbukan digunakan untuk menjelaskan pengaruh faktor-faktor tersebut pada laju reaksi.
Dokumen tersebut merupakan pedoman praktikum kimia dasar 1 untuk mahasiswa kimia dan pendidikan kimia. Terdiri dari 6 percobaan yaitu stoikiometri reaksi, sistem periodik unsur, reaksi dalam larutan berair, standarisasi larutan NaOH dan penentuan kadar asam cuka, ekstraksi pelarut, serta reaksi reduksi-oksidasi.
BAB 9 konsep mol dan perhitungan kimia.pptxVitaYuningsih1
Bab 9 membahas konsep mol dan perhitungan kimia, termasuk massa atom relatif, massa molekul relatif, satuan mol, stoikiometri reaksi kimia, dan konsentrasi larutan. Konsep-konsep tersebut digunakan untuk menyelesaikan perhitungan jumlah zat dalam reaksi kimia dan konsentrasi larutan.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa melalui percobaan kimia berdasarkan metode ilmiah. Rumus empiris adalah rumus tersederhana dari senyawa yang menunjukkan perbandingan atom-atom penyusunnya, sedangkan rumus molekul merupakan ungkapan jenis dan jumlah atom dalam satu kesatuan senyawa. Kedua rumus tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi un
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan rumus empiris dan rumus molekul suatu senyawa melalui percobaan kimia berdasarkan metode ilmiah. Rumus empiris adalah rumus tersederhana dari senyawa yang menunjukkan perbandingan atom-atom penyusunnya, sedangkan rumus molekul merupakan ungkapan jenis dan jumlah atom dalam satu kesatuan senyawa. Kedua rumus tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi un
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri dan konsep mol. Stoikiometri adalah bidang kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif antara zat-zat dalam reaksi kimia. Dokumen tersebut juga menjelaskan hukum-hukum stoikiometri dan konsep mol beserta bilangan Avogadro. Metode penentuan stoikiometri larutan asam-basa dan CuSO4-NaOH adalah metode JOB atau variasi kontinu.
1. Percobaan dilakukan untuk menentukan orde reaksi berdasarkan konsentrasi awal dan pengaruh temperatur terhadap laju reaksi menggunakan metode imajiner.
2. Orde reaksi yang diperoleh dari larutan KI sebesar 1, H2O2 sebesar 1 dan HCl sebesar 0.
3. Semakin tinggi temperatur, waktu reaksi akan semakin pendek.
Dokumen tersebut membahas tentang konsentrasi larutan, kemolalan, fraksi mol, serta soal-soal terkaitnya. Terdapat penjelasan mengenai konsentrasi molar, molal, dan fraksi mol beserta contoh perhitungannya. Juga terdapat beberapa soal untuk latihan menghitung konsentrasi larutan.
Laporan praktikum ini menyelidiki pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi antara larutan HCl dan Na2S2O3 dengan melakukan 4 percobaan menggunakan larutan Na2S2O3 dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi larutan Na2S2O3, semakin cepat pula laju reaksinya. Dengan kata lain, konsentrasi mempengaruhi laju reaksi secara posit
Dokumen tersebut merupakan silabus mata pelajaran Kimia kelas XI semester 2 yang mencakup standar kompetensi kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan reaksi redoks. Silabus ini memuat materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar untuk mencapai kompetensi dasar.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
3. SK / KD
Standar Kompetensi
Memahami hukum-hukum dasar kimia dan
penerapannya dalam perhitungan kimia
(stoikiometri).
Kompetensi Dasar
Membuktikan dan mengkomunikasikan
berlakunya hukum-hukum dasar kimia melalui
percobaan serta menerapkan konsep mol
dalam menyelesaikan perhitungan kimia.
4. INDIKATOR
• Mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah
partikel, massa dan volume zat.
• Menentukan rumus empiris dan rumus molekul
• Menentukan rumus air kristal
• Menentukan kadar zat dalam suatu senyawa
• Menentukan pereaksi pembatas dalam suatu
reaksi
• Menentukan banyak zat pereaksi atau hasil
reaksi.
6. PENGGUNAAN KONSEP MOL DALAM PENENTUAN MOLARITAS
Dalam kimia dikenal zat yang namanya “larutan”. Larutan itu
adalah campuran homogen dari 2 jenis atau lebih zat. Larutan
dapat dibagi atas larutan encer dan larutan pekat, hal ini
tergantung dari sedikit banyaknya zat yang terlarut. Tingkat
kepekatan itu disebut “ KEMOLARAN”.
Kemolaran menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 Liter
larutan.
V
n
M
dengan, M = kemolaran larutan
n = jumlah mol zat terlarut
V = volum larutan
contoh
Klik
Klik
7. PENGGUNAAN KONSEP MOL DALAM PENENTUAN RUMUS KIMIA
Rumus Kimia
Rumus Empiris
Rumus Molekul
Apa pula
lagi
rumus
molekul
Klik
8. Rumus Empiris
Rumus yang menyatakan perbandingan jumlah atom
relatif dari setiap jenis atom yang terkandung dalam
senyawa itu.
Atau menyatakan perbandingan paling sederhana dari
unsur-unsur penyusun suatu senyawa.
Contoh : H2O dimana H:O = 2 : 1, NaCl dimana Na:Cl = 1:1
Rumus Molekul
Rumus yang menjelaskan jumlah
yang sebenarnya atom-atom yang
menyusun suatu molekul.
Contoh : Glukosa = C6H12O6 , butana
= C4H10
Lalu
bagaimana
menentukan
kedua rumus
itu dengan
konsep mol
9. Rumus Empiris dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Tentukan
massa
atau persen
unsur-unsur
penyusun
senyawa
Bagi
massa atau
persen unsur
dengan
Ar
masing-masing
Perbandingan
Mol
Terkecil
Sehingga didapat
Kemudian
contoh
Klik
Klik
Klik
Klik
10. Rumus Molekul suatu senyawa dapat ditentukan dengan cara
sebagai berikut :
Tentukan Rumus
Empiris
Hitung Mr Senyawa Rumus Molekul =
n x Rumus Empiris
Tentukan
Kelipatannya
(n)
contoh
Klik
Klik
Klik
Klik
Klik
11. PENGGUNAAN KONSEP MOL DALAM PERHITUNGAN KIMIA
Menentukan Kadar Unsur dalam Senyawa
Tentukan Rumus
Kimia Senyawa
Kadar unsur dalam senyawa terdapat dalam bentuk % unsur dan
% massa. Jika rumus kimia senyawa diketahui, maka kadar unsur
dalam suatu senyawa dapat dihitung.
Cara untuk menghitung kadar unsur :
Hitung kadar unsur dalam senyawa dengan
Menggunakan rumus :
%100%
Mrsenyawa
Arunsurjumlahatom
unsur
Klik
13. PENGGUNAAN KONSEP MOL DALAM PENENTUAN JUMLAH
PEREAKSI DAN HASIL REAKSI
Koefisien reaksi
pada persamaan
reaksi
merupakan
perbandingan
mol-mol terkecil
atau
perbandingan
volume terkecil
(untuk gas) dari
zat-zat pada
reaksi yang
terjadi.
Perbandingan
Koefisien
Sehingga
dapat di
sebutkan
Perbandingan
Mol
Perbandingan
Volume
Sama
dengan
Arti Koefisien Reaksi dalam Persamaan Reaksi
Klik
14. Dari penjelasan diatas, diperoleh bahwa jumlah mol yang
terlibat dalam reaksi dapat ditentukan jika mol salah satu
zat diketahui.
Ada beberapa langkah untuk menyelesaikan perhitungan
yang melibatkan reaksi kimia, yakni :
Menuliskan persamaan reaksi setara
Menyatakan jumlah mol zat yang diketahui
Menentukan jumlah mol zat yang ditanya berdasarkan
perbandingan koefisien reaksi
Menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan
contoh
Klik
15. PENGGUNAAN KONSEP MOL DALAM PENENTUAN
PEREAKSI PEMBATAS
“ PEREAKSI
PEMBATAS”
adalah pereaksi
yang habis
terlebih dahulu
dibandingkan
dengan zat lain
dalam suatu
reaksi kimia.
Disebabkan oleh
Mol zat yang direaksikan tidak
sesuai dengan koefisien reaksi
Berikut langkah-langkah untuk menentukan pereaksi pembatas:
Klik
16. Tuliskan persamaan reaksi
yang setara
Tentukan jumlah mol
setiap pereaksi
Bagi mol pereaksi
dengan koefisien reaksi
masing-masing
Mol pereaksi pembatas
dapat digunakan untuk
menghitung pereaksi yang habis,
zat yang sisa dan hasil reaksi
Hasil bagi lainnya
merupakan
Pereaksi yang sisa
Hasil bagi terkecil
merupakan
pereaksi pembatas
contoh
Klik
Klik
Klik
17. PENGGUNAAN KONSEP MOL DALAM PENENTUAN AIR KRISTAL
Air Kristal adalah molekul air yang terikat pada suatu zat padat
sebagai bagian dari struktur kristalnya.
Air kristal dapat ditentukan jumlahnya dengan beberapa cara antara
lain :
1. Pemanasan kristal sehingga air kristalnya terlepas, kemudian
ditimbang.
2. Dengan analisis melalui reaksi kimia
contoh
Klik
Klik