Penetapan jumlah interval dan lebar interval dalam penyusunan distribusi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti jumlah data, jarak pengukuran, dan tujuan analisis. Distribusi frekuensi meningkat menambahkan kolom yang menampilkan total frekuensi dari interval terendah. Ini memungkinkan untuk mengetahui jumlah data di bawah atau di atas suatu nilai.
Distribusi Frekuensi Dalam Statistika DeskriptifAnggi Lestari
Distribusi Frekuensi Dalam Statistika Deskriptif
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan juga untuk mengambil rencana masa datang. Selain itu pimpinan mengambil manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan yang perlu dalam menjalani tugasnya. Di dunia penelitian atau riset, dimana pun dilakukan, bukan saja telah mendapat manfaat yang baik dari statistika tetapi harus menggunakannya. Seperti untuk mengetahui apakah cara yang baru ditemukan lebih baik dari pada cara lama atau apakah model untuk sesuatu hal dapat kita anut atau tidak. Untuk mengetahui hal-hal diatas, perlu diadakan penilaian dengan statistika. Kata statistika berbeda dengan statistik. Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan atau non-bilangan yang disusun dalam tabel ataupun diagaram. Dalam statistika dibagi menjadi dua yaitu statistika induktif dan statistika deskriptif. Distribusi frekuensi dan ukuran gejala pusat merupakan bagian dari statistik deskriptif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Slide Show berikut ini :
Distribusi Frekuensi Dalam Statistika DeskriptifAnggi Lestari
Distribusi Frekuensi Dalam Statistika Deskriptif
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang telah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pemerintah menggunakan statistika untuk menilai hasil pembangunan masa lalu dan juga untuk mengambil rencana masa datang. Selain itu pimpinan mengambil manfaat dari kegunaan statistika untuk melakukan tindakan yang perlu dalam menjalani tugasnya. Di dunia penelitian atau riset, dimana pun dilakukan, bukan saja telah mendapat manfaat yang baik dari statistika tetapi harus menggunakannya. Seperti untuk mengetahui apakah cara yang baru ditemukan lebih baik dari pada cara lama atau apakah model untuk sesuatu hal dapat kita anut atau tidak. Untuk mengetahui hal-hal diatas, perlu diadakan penilaian dengan statistika. Kata statistika berbeda dengan statistik. Statistik dipakai untuk menyatakan kumpulan data, bilangan atau non-bilangan yang disusun dalam tabel ataupun diagaram. Dalam statistika dibagi menjadi dua yaitu statistika induktif dan statistika deskriptif. Distribusi frekuensi dan ukuran gejala pusat merupakan bagian dari statistik deskriptif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam Slide Show berikut ini :
Dewi aulia ppt - histogram, poligon dan ogiveDewiAulia4
Dewi Aulia Desain Media Pembelajaran Interaktif Histogram, Poligon dan Ogive (Desain Media Komputer)
Mempelajari bagaimana cara penyusunan data menggunakan Histogram, Poligon dan juga Ogive
Dewi aulia ppt - histogram, poligon dan ogiveDewiAulia4
Dewi Aulia Desain Media Pembelajaran Interaktif Histogram, Poligon dan Ogive (Desain Media Komputer)
Mempelajari bagaimana cara penyusunan data menggunakan Histogram, Poligon dan juga Ogive
Sugiyono (2017:35) mendefinisikan analisis statistik deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri atau variabel bebas) tanpa membuat perbandingan variabel itu sendiri dan mencari hubungan dengan variabel
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. Penetapan jumlah interval dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor-faktor jumlah
frekuensi (N), jarak pengukuran (R), lebar interval yang hendak digunakan (i), dan tujuan
penyusunan distribusi itu. Pada prinsipnya jumlah interval kelas janganlah terlalu sedikit,
sehingga pola-pola kelompok menjadi kabur. Akan tetapi jumlah interval itu juga jangan terlalu
besar, sehingga kita tidak mendapat gambaran tentang pola kelompok.
Menentukan Lebar Interval (i).
Bila R sudah diketahui dan jumlah interval kelas sudah ditentukan, pada dasarnya i sudah
diketemukan. Rumus dari i adalah sebagai berikut:
Jadi kalau misalnya hasil pengukuran kita tentang tinggi orang yang tertinggi adalah 180 cm dan
terendah adalah 145 cm dan kita telah menetapkan jumlah interval sebanyak 9 buah, maka:
Dalam tabel kemudian kita cantumkan dalam kolom pertama interval-interval kelas berturut-
turut dari atas kebawah sebagai berikut:
Interval Tinggi Badan
177-180
173-176
169-172
165-168
161-164
157-160
2. 153-156
149-152
145-148
Distribusi Frekuensi Meningkat ( Cumulative Frequency Distribution)
Penyusunan Tabel Distribusi Frekuensi meningkat ini pada dasarnya sama saja dengan
penyusunan distribusi frekuensi tunggal maupun distribusi frekuensi bergolong. Bedanya dengan
penyusunan kedua distribusi itu ialah bahwa di sini kita menambahkan satu kolom lagi yang
memuat frekuensi meningkat. Contoh:
Tabel 4
Nilai Ulangan Matematika SMU X
Nilai (X)+ Frekuensi (f)+
Frekuensi Meningkat dari
bawah
8 4 72
7 23 68
6 28 45
5 16 17
4 1 1
Jumlah 72
Dari tabel tersebut kita mengetahui bahwa sebanyak jumlah siswa yang tidak lulus ulangan
matematika (nilai 5 kebawah) sebanyak 17 siswa. Dan jumlah siswa yang lulus sebanyak 55
siswa.
Frekuensi meningkat biasa disebut dengan huruf cf, singkatan dari bahasa asing “cumulative
frequencyâ€, yang artinya “frekuensi meningkatâ€. Frekuensi ini diperoleh dari
menjumlahkan secara meningkat frekuensi-frekuensi yang ada di dalam kolom kedua. Perlu
3. dicatat bahwa bila kita mengisi kolom frekuensi meningkat dari bawah, maka jumlah frekuensi
meningkat paling atas harus sama dengan N.
Contoh tabel distribusi frekuensi meningkat dari distribusi bergolong adalah sebagai berikut:
Tabel 5
NILAI HASIL TES STATISTIKA TERHADAP 48 ORANG
Interval Nilai Frekuensi (f)
Frekuensi Meningkat
dari bawah
Frekuensi Meningkat
dari atas
70-74 1 48 1
65-69 3 47 4
60-64 4 44 8
55-59 9 40 17
50-54 9 31 26
45-49 11 22 37
40-44 5 11 42
35-39 4 6 46
30-34 2 2 48
Jumlah 48 – –
Dari tabel diatas terlihat sebanyak 8 siswa lulus tes statistika sedangkan yang tidak lulus tes
sebanyak 40 siswa.
Dari contoh diatas kelihatan dengan jelas bahwa pada hakekatnya tidak ada perbedaan antara
penyusunan tabel frekuensi meningkat dari distribusi bergolong. Dalam contoh tersebut
dicantumkan kolom untuk menyebutkan frekuensi meningkat dari atas, disamping frekuensi
meningkat dari bawah.