Salinan hardware untuk megakses internet 2PutriSetyaning
Dokumen ini membahas perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengakses internet, termasuk komputer, modem, dan saluran telepon. Komputer perlu memiliki spesifikasi tertentu seperti processor, RAM, VGA card, dan harddisk agar dapat mengakses internet dengan cepat. Ada berbagai jenis modem seperti modem dial up, ADSL, dan kabel untuk menghubungkan komputer ke internet. Perangkat tambahan seperti hub, switch, repeater dan kabel diperlukan untuk mengh
Laporan praktikum ini membahas instalasi dan konfigurasi routing statis menggunakan PC sebagai router. Mahasiswa belajar tentang fungsi router dan proses routing, lalu melakukan konfigurasi PC router dengan default gateway dan static route untuk menghubungkan dua jaringan. Uji coba menggunakan perintah ping menunjukkan konektivitas antar komputer dalam dua jaringan terhubung melalui router.
Praktikum ini bertujuan untuk memahami fungsi router dan proses routing pada jaringan komputer dengan melakukan konfigurasi PC router menggunakan default gateway dan static route. Peserta diharapkan dapat mengenal router sebagai perangkat yang menghubungkan segmen jaringan, memahami konfigurasi routing statis secara manual, serta melakukan uji koneksi antar komputer client yang terhubung melalui PC router.
Routing statik membutuhkan penentuan jalur secara manual oleh administrator. Namun, konfigurasi secara manual membuat routing statik mudah dikonfigurasi dan lebih aman. Akan tetapi, routing statik membutuhkan waktu dan pemeliharaan yang lebih lama jika terjadi perubahan topologi jaringan.
1. Dokumen ini merangkum realisasi sistem transmisi sinyal pendek dan bit biner menggunakan modulasi BPSK dan interface RS-232 dengan simulasi MATLAB.
2. Sistem ini mampu mentransmisikan pesan pendek dan bit biner pada kisaran bit rate 2000 bps hingga 200 kbps.
3. Simulasi BPSK dan interface RS-232 berhasil merealisasikan transmisi sinyal digital dengan amplituda 6 Volt dan periode sesuai keinginan.
Salinan hardware untuk megakses internet 2PutriSetyaning
Dokumen ini membahas perangkat keras yang dibutuhkan untuk mengakses internet, termasuk komputer, modem, dan saluran telepon. Komputer perlu memiliki spesifikasi tertentu seperti processor, RAM, VGA card, dan harddisk agar dapat mengakses internet dengan cepat. Ada berbagai jenis modem seperti modem dial up, ADSL, dan kabel untuk menghubungkan komputer ke internet. Perangkat tambahan seperti hub, switch, repeater dan kabel diperlukan untuk mengh
Laporan praktikum ini membahas instalasi dan konfigurasi routing statis menggunakan PC sebagai router. Mahasiswa belajar tentang fungsi router dan proses routing, lalu melakukan konfigurasi PC router dengan default gateway dan static route untuk menghubungkan dua jaringan. Uji coba menggunakan perintah ping menunjukkan konektivitas antar komputer dalam dua jaringan terhubung melalui router.
Praktikum ini bertujuan untuk memahami fungsi router dan proses routing pada jaringan komputer dengan melakukan konfigurasi PC router menggunakan default gateway dan static route. Peserta diharapkan dapat mengenal router sebagai perangkat yang menghubungkan segmen jaringan, memahami konfigurasi routing statis secara manual, serta melakukan uji koneksi antar komputer client yang terhubung melalui PC router.
Routing statik membutuhkan penentuan jalur secara manual oleh administrator. Namun, konfigurasi secara manual membuat routing statik mudah dikonfigurasi dan lebih aman. Akan tetapi, routing statik membutuhkan waktu dan pemeliharaan yang lebih lama jika terjadi perubahan topologi jaringan.
1. Dokumen ini merangkum realisasi sistem transmisi sinyal pendek dan bit biner menggunakan modulasi BPSK dan interface RS-232 dengan simulasi MATLAB.
2. Sistem ini mampu mentransmisikan pesan pendek dan bit biner pada kisaran bit rate 2000 bps hingga 200 kbps.
3. Simulasi BPSK dan interface RS-232 berhasil merealisasikan transmisi sinyal digital dengan amplituda 6 Volt dan periode sesuai keinginan.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Routing adalah proses pengiriman data antar host di jaringan yang berbeda melalui router dengan menggunakan tabel routing. Ada tiga jenis routing yaitu static, default, dan dynamic routing, dimana dynamic routing lebih fleksibel karena secara otomatis mengupdate tabel berdasarkan perubahan topologi jaringan. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, EIGRP, dan EGP.
Static dan dynamic routing digunakan untuk menentukan jalur pengiriman data dalam jaringan. Static routing mengharuskan admin untuk secara manual mengkonfigurasi tabel routing dan merubahnya ketika terjadi perubahan jalur, sedangkan dynamic routing menggunakan protokol untuk mengkonfigurasi tabel routing secara otomatis. Dokumen ini membahas perbedaan static dan dynamic routing dalam Cisco Packet Tracer beserta contoh konfigurasinya.
Routing dinamis adalah metode routing yang membentuk rute secara otomatis berdasarkan perubahan topologi jaringan. Routing dinamis memiliki keuntungan seperti hanya mengenal alamat yang terhubung langsung dan tidak perlu mengkonfigurasi semua router ketika ada perubahan. Protokol routing dinamis meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP.
Dokumen ini merangkum skema jaringan perusahaan dengan dua gedung yang terhubung melalui dua router. Setiap gedung memiliki dua divisi dengan masing-masing memiliki server dan beberapa PC/laptop. Kedua router diatur menggunakan RIP untuk menghubungkan jaringan antar gedung.
Dokumen ini membahas tentang routing pada jaringan komputer. Routing adalah proses pengiriman data dari sumber ke tujuan melalui jaringan yang terhubung. Untuk melakukan routing, router perlu mengetahui alamat tujuan, router tetangga, dan tabel routing untuk memilih jalur terbaik. Ada beberapa jenis routing seperti static, default, dan dynamic routing yang melibatkan pembelajaran antar router.
Dinamic routing kelompok 9-2110165007-2110165027-2110165029ramasatriaf
Tugas jaringan komputer ini membahas konfigurasi routing RIP di Mikrotik dengan 3 langkah utama yaitu (1) menghubungkan Winbox ke Mikrotik, (2) mengonfigurasi alamat IP pada port Mikrotik, dan (3) mengaktifkan dan mengonfigurasi routing RIP untuk mendaftarkan jaringan yang terhubung. Hasilnya adalah tabel routing otomatis yang menampilkan 19 subnet yang terhubung.
Konfigurasi Dynamic Routing Menggunakan RIP pada MikrotikNanda Afif
Laporan ini membahas konfigurasi routing dinamis menggunakan protokol RIP pada Mikrotik. Topologi jaringan terdiri dari beberapa router dan komputer. Langkah-langkah konfigurasinya meliputi pengaturan alamat IP, tabel routing, dan penambahan jaringan ke protokol RIP agar router dapat berkomunikasi antar jaringan. Dynamic routing lebih efektif untuk jaringan besar karena mudah dikonfigurasi, meski memiliki kelemahan membeban
Router dinamis dapat secara otomatis membentuk rute berdasarkan konfigurasi dan menyesuaikan rute jika terjadi perubahan topologi. Protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP secara otomatis membagi informasi rute antar router dan memilih rute terbaik berdasarkan jarak atau kapasitas jaringan. IS-IS adalah protokol routing berbasis standar ISO untuk jaringan antarnegara.
1. Router bekerja pada layer 1, 2, dan 3, membuat keputusan forwarding pada layer 3 tetapi juga berperan pada proses layer 1 dan 2.
2. Router mengenkapsulasi paket IP ke dalam frame layer 2 dan meneruskannya sebagai sinyal layer 1 melalui link fisik.
3. Konfigurasi dasar router meliputi penentuan mode, identitas, password, interface, dan verifikasi.
Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
This document provides guidance on measuring jitter and wander using the Acterna ANT-20 Advanced Network Tester. It discusses:
1. Measuring output jitter at device interfaces and outlines the instrument setup and application settings required.
2. Describes the different jitter measurements that can be taken, including peak-to-peak jitter, RMS jitter, phase hits, mapping jitter, and combined jitter.
3. Explains how to measure wander, including the instrument setup for offline wander analysis, measuring clock sources, and devices under test. Tolerances and pointer wander are also covered.
4. Notes that international standards define limits for jitter and wander at network interfaces to ensure compatibility.
20100518 Van Dienstverlening Naar Partnershicarlopietersma
This document discusses outsourcing and the risks involved. It outlines the drivers for outsourcing like reducing costs and gaining expertise. However, it also identifies risks for both buyers and service providers such as unrealized savings, loss of control, and unanticipated costs. The document recommends mitigation strategies like well-defined contracts and external audits. It advocates a partnership approach between clients and service providers to manage risks and realize benefits through open communication and agreed upon expectations.
This document discusses the need for the Labour Party to reconnect with its traditions and core values while also addressing modern challenges. It argues that Labour works best as a broad coalition honoring both progressives seeking change and traditionalists wanting to preserve the existing order. The document advocates looking "back to the future" by rediscovering themes like solidarity, dignity in work, and reducing inequality that connect Labour's past achievements to its future purpose in a changing world. It suggests more conversation is needed to reimagine and reposition Labour for the present.
Rangkuman dokumen tersebut dalam 3 kalimat:
Routing adalah proses pengiriman data antar host di jaringan yang berbeda melalui router dengan menggunakan tabel routing. Ada tiga jenis routing yaitu static, default, dan dynamic routing, dimana dynamic routing lebih fleksibel karena secara otomatis mengupdate tabel berdasarkan perubahan topologi jaringan. Contoh protokol dynamic routing adalah RIP, OSPF, EIGRP, dan EGP.
Static dan dynamic routing digunakan untuk menentukan jalur pengiriman data dalam jaringan. Static routing mengharuskan admin untuk secara manual mengkonfigurasi tabel routing dan merubahnya ketika terjadi perubahan jalur, sedangkan dynamic routing menggunakan protokol untuk mengkonfigurasi tabel routing secara otomatis. Dokumen ini membahas perbedaan static dan dynamic routing dalam Cisco Packet Tracer beserta contoh konfigurasinya.
Routing dinamis adalah metode routing yang membentuk rute secara otomatis berdasarkan perubahan topologi jaringan. Routing dinamis memiliki keuntungan seperti hanya mengenal alamat yang terhubung langsung dan tidak perlu mengkonfigurasi semua router ketika ada perubahan. Protokol routing dinamis meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP.
Dokumen ini merangkum skema jaringan perusahaan dengan dua gedung yang terhubung melalui dua router. Setiap gedung memiliki dua divisi dengan masing-masing memiliki server dan beberapa PC/laptop. Kedua router diatur menggunakan RIP untuk menghubungkan jaringan antar gedung.
Dokumen ini membahas tentang routing pada jaringan komputer. Routing adalah proses pengiriman data dari sumber ke tujuan melalui jaringan yang terhubung. Untuk melakukan routing, router perlu mengetahui alamat tujuan, router tetangga, dan tabel routing untuk memilih jalur terbaik. Ada beberapa jenis routing seperti static, default, dan dynamic routing yang melibatkan pembelajaran antar router.
Dinamic routing kelompok 9-2110165007-2110165027-2110165029ramasatriaf
Tugas jaringan komputer ini membahas konfigurasi routing RIP di Mikrotik dengan 3 langkah utama yaitu (1) menghubungkan Winbox ke Mikrotik, (2) mengonfigurasi alamat IP pada port Mikrotik, dan (3) mengaktifkan dan mengonfigurasi routing RIP untuk mendaftarkan jaringan yang terhubung. Hasilnya adalah tabel routing otomatis yang menampilkan 19 subnet yang terhubung.
Konfigurasi Dynamic Routing Menggunakan RIP pada MikrotikNanda Afif
Laporan ini membahas konfigurasi routing dinamis menggunakan protokol RIP pada Mikrotik. Topologi jaringan terdiri dari beberapa router dan komputer. Langkah-langkah konfigurasinya meliputi pengaturan alamat IP, tabel routing, dan penambahan jaringan ke protokol RIP agar router dapat berkomunikasi antar jaringan. Dynamic routing lebih efektif untuk jaringan besar karena mudah dikonfigurasi, meski memiliki kelemahan membeban
Router dinamis dapat secara otomatis membentuk rute berdasarkan konfigurasi dan menyesuaikan rute jika terjadi perubahan topologi. Protokol routing dinamik seperti RIP, OSPF, EIGRP, dan BGP secara otomatis membagi informasi rute antar router dan memilih rute terbaik berdasarkan jarak atau kapasitas jaringan. IS-IS adalah protokol routing berbasis standar ISO untuk jaringan antarnegara.
1. Router bekerja pada layer 1, 2, dan 3, membuat keputusan forwarding pada layer 3 tetapi juga berperan pada proses layer 1 dan 2.
2. Router mengenkapsulasi paket IP ke dalam frame layer 2 dan meneruskannya sebagai sinyal layer 1 melalui link fisik.
3. Konfigurasi dasar router meliputi penentuan mode, identitas, password, interface, dan verifikasi.
Makalah ini membahas tentang routing dinamis dan protokol routing dinamis. Routing dinamis merupakan mekanisme penentuan rute secara otomatis berdasarkan informasi yang diperbarui secara terus menerus mengikuti perubahan topologi jaringan. Beberapa protokol routing dinamis yang dijelaskan meliputi RIP, IGRP, OSPF, EIGRP, dan BGP beserta kelebihan dan kekurangannya.
This document provides guidance on measuring jitter and wander using the Acterna ANT-20 Advanced Network Tester. It discusses:
1. Measuring output jitter at device interfaces and outlines the instrument setup and application settings required.
2. Describes the different jitter measurements that can be taken, including peak-to-peak jitter, RMS jitter, phase hits, mapping jitter, and combined jitter.
3. Explains how to measure wander, including the instrument setup for offline wander analysis, measuring clock sources, and devices under test. Tolerances and pointer wander are also covered.
4. Notes that international standards define limits for jitter and wander at network interfaces to ensure compatibility.
20100518 Van Dienstverlening Naar Partnershicarlopietersma
This document discusses outsourcing and the risks involved. It outlines the drivers for outsourcing like reducing costs and gaining expertise. However, it also identifies risks for both buyers and service providers such as unrealized savings, loss of control, and unanticipated costs. The document recommends mitigation strategies like well-defined contracts and external audits. It advocates a partnership approach between clients and service providers to manage risks and realize benefits through open communication and agreed upon expectations.
This document discusses the need for the Labour Party to reconnect with its traditions and core values while also addressing modern challenges. It argues that Labour works best as a broad coalition honoring both progressives seeking change and traditionalists wanting to preserve the existing order. The document advocates looking "back to the future" by rediscovering themes like solidarity, dignity in work, and reducing inequality that connect Labour's past achievements to its future purpose in a changing world. It suggests more conversation is needed to reimagine and reposition Labour for the present.
The document appears to be a practice exam for the CCNA 3 Switching Basics and Intermediate Routing certification. It contains 20 multiple choice questions covering topics like RIP routing protocol versions 1 and 2, VLSM, route summarization, and limitations of RIP v1. The questions test knowledge of subnetting, classful and classless routing concepts, and configuration of routing protocols.
Dokumen tersebut membahas pelatihan teknisi Jardiknas dan SIM Keuangan tentang Voice over Internet Protocol (VoIP). VoIP merupakan teknologi komunikasi suara melalui protokol internet yang memungkinkan panggilan jarak jauh dengan biaya lebih rendah dibanding telepon konvensional. Dokumen ini menjelaskan pengertian VoIP, perbandingannya dengan telepon konvensional, aplikasi VoIP seperti Skype, serta keamanan dan manfaatnya unt
Makalah ini merangkum perancangan jaringan komputer untuk gedung dua lantai dengan delapan ruangan. Jaringan dirancang menggunakan subnetting kelas C dengan delapan subnet dan alamat IP yang dialokasikan untuk setiap ruangan. Konfigurasi mikrotik dan tabel routing dijelaskan secara detail untuk mengimplementasikan jaringan yang dirancang.
Modul ini membahas pengenalan Mikrotik router, fitur-fiturnya, dan cara setting Mikrotik router untuk menghubungkan jaringan LAN ke internet melalui ISP serta mengatur bandwidthnya. Mikrotik dapat berfungsi sebagai router dengan mengatur DHCP server, NAT, dan queues untuk membatasi kecepatan akses internet masing-masing klien.
Modul ini membahas pengenalan Mikrotik router, fitur-fiturnya, dan cara setting Mikrotik router untuk menghubungkan jaringan LAN ke internet melalui ISP serta mengatur bandwidthnya. Mahasiswa diajak melakukan setting Mikrotik sebagai DHCP server untuk LAN dan DHCP client untuk WAN, lalu mengatur NAT dan bandwidth per client menggunakan queue. Diakhir ada pengukuran bandwidth menggunakan MRTG.
Modul ini membahas pengenalan Mikrotik router, fitur-fiturnya, dan cara setting Mikrotik router untuk menghubungkan jaringan LAN ke internet melalui ISP serta mengatur bandwidthnya. Mikrotik dapat berfungsi sebagai router dengan mengatur DHCP server, NAT, dan queues untuk membatasi kecepatan akses internet masing-masing klien.
Dokumen tersebut membahas tentang rancangan jaringan komputer dan internet untuk sebuah perusahaan dengan 5 divisi. Terdapat penjelasan mengenai subnetting, perangkat jaringan yang dibutuhkan, diagram jaringan, serta penggunaan VPN untuk menghubungkan kantor pusat dan cabang.
Mikrotik adalah sistem operasi berbasis perangkat lunak yang digunakan untuk mengubah komputer menjadi router jaringan. Dokumen ini menjelaskan cara mengkonfigurasi Mikrotik dengan mengatur DHCP client, alamat IP, DNS, NAT, dan DHCP server untuk memberikan akses internet dan alamat IP kepada klien jaringan.
Cara setting mikrotik router ip address yang di perbolehkan konek ke internetNie Andini
Dokumen tersebut memberikan panduan langkah-demi-langkah untuk mengkonfigurasi Mikrotik Router agar dapat berfungsi sebagai gateway antara jaringan lokal dan internet, meliputi pengaturan alamat IP, routing, DNS, masquerading, dan DHCP server untuk otomatisasi alokasi alamat IP bagi klien.
GPRS merupakan pengembangan teknologi 2.5G dari GSM yang memungkinkan koneksi internet melalui perangkat seluler. Dokumen ini menjelaskan sistem koneksi internet menggunakan GPRS, termasuk komponen jaringan inti seperti SGSN dan GGSN beserta protokol GTP. Selanjutnya dijelaskan konfigurasi Debian untuk koneksi internet GPRS menggunakan modem seluler dan perangkat lunak wvdial.
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara setting modem ADSL untuk koneksi internet Speedy menggunakan beberapa merk modem yang berbeda seperti SMC, ZyXeLP-660R, Shiro, Aztech, dan TP-Link dengan mode bridge maupun PPPoE serta menjelaskan langkah-langkah setting dasar seperti IP address, username, password dan settingan jaringan lainnya.
Bab II membahas pengaturan IP statis dan dinamis serta pengaturan server DHCP untuk memberikan alamat IP secara otomatis pada klien dalam jaringan. Pengaturan IP statis dapat dilakukan secara manual di Windows maupun Linux, sedangkan pengaturan dinamis membutuhkan server DHCP untuk secara otomatis memberikan konfigurasi jaringan kepada klien. Bab ini juga menjelaskan cara mengkonfigurasi server DHCP di Linux menggunakan program DHCPD dan di Windows men
Tom was tasked with isolating communication between the technical and financial departments on the same floor. He considered using different IP subnets but the manager explained this could allow unauthorized access. The manager suggested using VLANs, which Tom learned:
1) Logically separate networks on a switch using VLAN IDs and allow communication within but not between VLANs.
2) He configured ports for each department into different VLANs, blocking inter-department communication while allowing intra-department communication.
3) He verified the VLAN configuration was working properly using commands to display VLAN mappings and the MAC address table.
The document discusses configuring port aggregation on a network device. It describes establishing a logical port using the interface port-aggregator command before aggregating physical ports to it using the aggregator-group command. It also covers using static or LACP aggregation modes and choosing a load balancing method like src-mac to distribute traffic across the aggregated ports. Supervising and controlling the port aggregation process is also mentioned.
11 mac address table characteristic configurationHARRY CHAN PUTRA
The document discusses installing and managing MAC address tables on a network switch. It describes how to install static MAC addresses, set the aging time for dynamic addresses, show the MAC address table contents, and clear dynamic addresses from the table. Commands are provided for adding and deleting static addresses, setting the aging time from 0 to 1000000 seconds, displaying the dynamic, static, or full address table, and clearing individual dynamic addresses or all addresses on a port or VLAN.
05 interface appended characteristic configurationHARRY CHAN PUTRA
The document discusses configuring port rate limits on a switch to restrict the discharge velocity of ports. It describes using commands like "configure", "interface", and "switchport rate-limit band" in different modes to set a bandwidth limit on ingress or egress traffic for a port. Bandwidths of 1Gbps, 100Mbps, and 10Mbps are given as examples for negotiating port time.
The document provides instructions for installing the BDCOM S2508B hardware switch. It includes:
- An overview of the standard configuration which includes 8 1000Mbps Ethernet RJ45 ports, 2 1000Mbps SFP ports, and 1 console port.
- Safety guidelines for installation including electrostatic discharge prevention and environmental requirements.
- Step-by-step instructions for installing the machine box on a desk or cabinet and connecting the console, SFP, and Ethernet ports.
- Procedures for checking the installation, opening/closing the machine box, upgrading memory, and analyzing hardware faults.
Dr. Peter Welcher presented on MPLS VPNs. The key points covered included:
1) MPLS VPNs allow enterprises to connect sites securely over a shared infrastructure at a lower cost than private networks.
2) MPLS VPNs use BGP and MPLS to separate routing between customers while leveraging the service provider's existing infrastructure.
3) Packets are forwarded through the MPLS network using label switching without examining the IP header, providing security and isolation between customer networks.
The document describes how to configure IP filtering rules on a Vigor 3300 router to control network traffic. Several examples are provided that show how to create rules to allow or block traffic between LAN, WAN, DMZ and VPN interfaces based on IP address, port and protocol. Directions that can be configured include LAN to WAN, WAN to LAN, LAN to DMZ and more. Screenshots of the web configuration interface illustrate the process of enabling IP filtering and adding allow and block rules.
1. The document provides instructions for configuring inband and outband network administration (NA) on a ZXDSL 9210 device. This includes setting IP addresses, routes, VLANs, SNMP settings, and testing the connection.
2. It also describes how to configure basic Ethernet and ADSL user services on the device by adding user ports to VLANs, setting PVIDs, and optionally creating line and alarm profiles.
3. The configuration is saved before testing the network connectivity with ping commands.
The document provides instructions for configuring and commissioning the ZXDSL 9210 network element. It includes steps for logging in, erasing configurations, rebooting, changing MAC addresses, configuring card types, enabling private VLAN mode, adding VLANs and IP addresses, creating ADSL profiles, applying profiles to ports, configuring SNMP, and enabling spanning tree protocol on uplink ports. Special attention is required when using commands that reboot the system or erase configurations.
The document discusses setting up a FreeBSD router to act as a captive portal, wireless router, and firewall. It provides recommended hardware, installation instructions, and steps to configure the wireless card and set up the captive portal. The router allows administering a UNIX system with practical applications while continuing to learn.
This document provides an overview and instructions for setting up the pfSense firewall software on Hacom hardware. It includes sections on introduction, setup and configuration, web administration, backup and restore, firmware updates, and maximum firewall states. The setup and configuration section describes connecting the firewall to the local network and internet, accessing the web-based administration interface, and going through an initial setup wizard to configure basic network and system settings.
PfSense is an open source firewall software that provides features similar to commercial firewalls. It can be installed on Hacom hardware, which typically have Realtek or Intel network interfaces. To set up PfSense, connect a monitor and keyboard during initial boot up to configure the network interfaces. The web administration interface can then be accessed through the LAN IP address. Firmware updates are also described. Technical support is available from Hacom.
The document provides an overview of pfSense, an open source firewall and routing platform based on FreeBSD. It discusses the history and evolution of pfSense, hardware requirements, common deployment scenarios, and key features such as firewall rules, NAT, VPNs, traffic shaping, wireless access points, and high availability using CARP. The document also advertises a live demo of pfSense installation and configuration.
Modul ini memberikan panduan lengkap untuk instalasi Linux Nusantara, meliputi persiapan perangkat keras dan partisi, proses instalasi, dan konfigurasi boot loader.
Modul ini membahas langkah-langkah instalasi distro Linux Nusantara, meliputi persiapan perangkat keras dan partisi hard disk, proses instalasi, dan pengaturan password administrator."
Dokumen ini menjelaskan cara membuat dan mendistribusikan basis data perpustakaan SLIMS menggunakan aplikasi Server2Go untuk dijalankan dari CD atau DVD. Langkah-langkahnya adalah menginstal Server2Go, menyalin basis data dan folder SLIMS, mengkonfigurasi pengaturan database, dan membakar file ke CD/DVD untuk dijalankan pada sistem lain tanpa instalasi.
1. Awal:
Modem telah terpasang dengan setting seperti biasa dan dapat di-manage dari NMS.
Perubahan yang akan dilakukan pada modem:
Profile pertama pada modem = VPI/VCI: 1/34 untuk layanan dgn IP publik, dan NAT.
Profile kedua pada modem = VPI/VCI: 0/33 untuk managemen dgn IP private.
DHCP: 192.168.1.0/24
Hasil akhir:
NAT berfungsi dgn satu IP publik, DHCP berfungsi.
Modem bisa di-manage dari NMS.
Contoh:
PE-D2-CPP DSLAM Lab Modem PC
SA2
Awal Awal Awal Awal
Manajemen
Gi0/2.604
172.18.1.161 172.18.1.162 172.18.1.166
Layanan Gi0/2.734
118.97.48.97 118.97.48.98
Akhir Akhir Akhir Akhir
Manajemen
Gi0/2.604
172.18.1.161 172.18.1.162 172.18.1.166
Layanan Gi0/2.734
118.97.48.97 118.97.48.98
DHCP 192.168.1.1 DHCP
192.168.1.2
Pada node DSLAM dan PE tidak ada perubahan.
Langkah-langkah perubahan pada modem secara remote adalah sebagai berikut..
Menu 1: Tidak perlu pakai Bridge
2. Menu 11.2 Profile 2 (yang memuat vpi 1 vci 34) dihapus dulu
Menu 4
Diubah jadi vpi 1 vci 34 dan diisi dengan IP publik dan NAT.
Setelah di-save, modem jadi tidak bisa di-manage melalui NMS.
—disconnect—
Telnet kembali modem dengan IP publiknya.
—connect via internet—
Menu 3.2 Setting DHCP. Setting RIP harus None.
5. Menggunakan IP private managemen modem DSLAM. Disable NAT dan RIP.
Profile kedua menggunakan vpi 0, vci 33.
6. Menu 12.1 Buat routing static untuk managemen modem DSLAM.
Destination IP 172.16.0.0/12 diasumsikan sesuai dengan segmen manajemen yang digunakan.
—selesai—
Harusnya NAT dan DHCP sudah berfungsi dengan baik, dan modem dapat di-manage dari NMS.
Jika modem belum dapat di-manage, coba dari modem untuk ping ke PE..