Teori-teori perawatan keluarga yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi Teori Orem, Teori Neuman, Teori Kolcaba, Teori Proses Perubahan menurut beberapa ahli, dan Teori King. Teori-teori tersebut memberikan kerangka dasar dalam melakukan pendekatan keluarga dalam perawatan kesehatan."
1. Dokumen tersebut membahas tentang peran perawat dalam perawatan paliatif, meliputi penilaian fisik dan psikologis serta langkah-langkah perawatan paliatif. Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengatasi berbagai gejala seperti nyeri, kelelahan, dan sesak nafas.
Keperawatan kesehatan jiwa sering dihadapkan pada situasi etik yang komplek dalam perawatan pasien dan keluarga, serta komunitas. Perawat harus mempunyai perhatian, pengetahuan, kesadaran diri dan kemampuan untuk memfokuskan kegiatan klien. Untuk itu diperlukan pedoman tanggung jawab standar etik yang tinggi dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan. Dalam memahami standar legal dan etik dalam terapi keluarga perlu diketahui terlebih dahulu definisi standar etik dan legal secara umum.
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan yang meliputi 8 tahapan utama yaitu: 1) pengkajian keperawatan, 2) konsep dan proses klasifikasi data, 3) analisis data, 4) diagnosa keperawatan, 5) intervensi keperawatan, 6) implementasi keperawatan, 7) evaluasi keperawatan, dan 8) dokumentasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai metode dan teknik dalam melakukan pengkajian keperawatan se
Teori-teori perawatan keluarga yang dijelaskan dalam dokumen tersebut meliputi Teori Orem, Teori Neuman, Teori Kolcaba, Teori Proses Perubahan menurut beberapa ahli, dan Teori King. Teori-teori tersebut memberikan kerangka dasar dalam melakukan pendekatan keluarga dalam perawatan kesehatan."
1. Dokumen tersebut membahas tentang peran perawat dalam perawatan paliatif, meliputi penilaian fisik dan psikologis serta langkah-langkah perawatan paliatif. Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengatasi berbagai gejala seperti nyeri, kelelahan, dan sesak nafas.
Keperawatan kesehatan jiwa sering dihadapkan pada situasi etik yang komplek dalam perawatan pasien dan keluarga, serta komunitas. Perawat harus mempunyai perhatian, pengetahuan, kesadaran diri dan kemampuan untuk memfokuskan kegiatan klien. Untuk itu diperlukan pedoman tanggung jawab standar etik yang tinggi dalam pelaksanaan praktek asuhan keperawatan. Dalam memahami standar legal dan etik dalam terapi keluarga perlu diketahui terlebih dahulu definisi standar etik dan legal secara umum.
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan yang meliputi 8 tahapan utama yaitu: 1) pengkajian keperawatan, 2) konsep dan proses klasifikasi data, 3) analisis data, 4) diagnosa keperawatan, 5) intervensi keperawatan, 6) implementasi keperawatan, 7) evaluasi keperawatan, dan 8) dokumentasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai metode dan teknik dalam melakukan pengkajian keperawatan se
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan yang mencakup standar profesional dan kinerja profesional perawat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Standar yang harus dipenuhi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang aman, efektif, dan etis meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
2. Evaluasi mutu pelayanan serta peningkatan kompetensi perawat
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)Uwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan paliatif bagi pasien dengan HIV/AIDS. Terdapat penjelasan mengenai 10 dimensi kualitas hidup yang diinginkan pasien paliatif, pengkajian keperawatan yang meliputi pengkajian fisik, psikososial dan spiritual, masalah-masalah keperawatan yang sering timbul, rencana asuhan, implementasi perawatan, serta evaluasi keperawatan.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang perawatan paliatif pada sistem integumen yang membahas pengertian, tujuan, lingkup kegiatan, aspek medikolegal, prinsip-prinsip, dan layanan perawatan paliatif."
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi keperawatan pada gawat darurat yang mencakup pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Beberapa poin pentingnya adalah melakukan pengkajian primer dan sekunder secara cepat dan tepat, menentukan diagnosis dan prioritas masalah keperawatan, serta mendokumentasikan seluruh proses asuhan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas rehabilitasi psikososial untuk pasien skizofrenia, meliputi tujuan pemberian rehabilitasi untuk membantu pasien mengembangkan keterampilan sosial dan memulihkan fungsi mereka di masyarakat, area rehabilitasi yang meliputi aspek psikiatri, sosial, pekerjaan, dan komunitas, serta strategi rehabilitasi pada tingkat individu dan sistem pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian keperawatan yang meliputi pengumpulan data secara sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi status kesehatan pasien, mencakup wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik guna mengidentifikasi masalah dan merencanakan perawatan. Pengkajian awal merupakan tahap penting dalam memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaZha Sarimurni
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Terdiri dari pengertian kesehatan jiwa, kriteria sehat jiwa, pengertian keperawatan kesehatan jiwa, perkembangan keperawatan kesehatan jiwa, peran perawat kesehatan jiwa, dan konseptual model-model keperawatan kesehatan jiwa seperti psikoanalitis, interpersonal, sosial, eksistensial, dan medis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar-dasar pelaksanaan perawatan paliatif pada pasien HIV/AIDS. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dengan mengurangi penderitaan fisik, emosional, sosial dan spiritual yang disebabkan oleh penyakit."
Proses keperawatan jiwa terdiri dari 5 tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pengkajian melibatkan pengumpulan data mengenai masalah klien secara komprehensif. Diagnosa keperawatan mengidentifikasi masalah utama dan penyebabnya berdasarkan hasil pengkajian. Perencanaan menetapkan tujuan dan rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah. Implementasi melaksanakan ren
The document summarizes Jose Luis Cen Liang's experiences in high school, college, and career. In high school in Venezuela, he enjoyed participating in annual football games and fundraising activities for graduation. He then studied operations management in Canada at Centennial College after receiving acceptance. Through his business communication courses, he researched and presented on PepsiCo, gaining public speaking skills.
Kb 4 konsep dasar praktik keperawatan profesionalUwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas standar praktik keperawatan yang mencakup standar profesional dan kinerja profesional perawat. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang:
1. Standar yang harus dipenuhi perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan yang aman, efektif, dan etis meliputi pengkajian, diagnosis, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
2. Evaluasi mutu pelayanan serta peningkatan kompetensi perawat
KB 5 Perawatan Paliatif Orang Dengan Hiv Aids (ODHA)Uwes Chaeruman
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan paliatif bagi pasien dengan HIV/AIDS. Terdapat penjelasan mengenai 10 dimensi kualitas hidup yang diinginkan pasien paliatif, pengkajian keperawatan yang meliputi pengkajian fisik, psikososial dan spiritual, masalah-masalah keperawatan yang sering timbul, rencana asuhan, implementasi perawatan, serta evaluasi keperawatan.
Dokumen tersebut merupakan makalah tentang perawatan paliatif pada sistem integumen yang membahas pengertian, tujuan, lingkup kegiatan, aspek medikolegal, prinsip-prinsip, dan layanan perawatan paliatif."
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi keperawatan pada gawat darurat yang mencakup pengkajian, diagnosis, perencanaan, implementasi, dan evaluasi keperawatan. Beberapa poin pentingnya adalah melakukan pengkajian primer dan sekunder secara cepat dan tepat, menentukan diagnosis dan prioritas masalah keperawatan, serta mendokumentasikan seluruh proses asuhan keperawatan.
Dokumen tersebut membahas rehabilitasi psikososial untuk pasien skizofrenia, meliputi tujuan pemberian rehabilitasi untuk membantu pasien mengembangkan keterampilan sosial dan memulihkan fungsi mereka di masyarakat, area rehabilitasi yang meliputi aspek psikiatri, sosial, pekerjaan, dan komunitas, serta strategi rehabilitasi pada tingkat individu dan sistem pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengkajian keperawatan yang meliputi pengumpulan data secara sistematis dari berbagai sumber untuk mengevaluasi status kesehatan pasien, mencakup wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik guna mengidentifikasi masalah dan merencanakan perawatan. Pengkajian awal merupakan tahap penting dalam memberikan perawatan yang sesuai dengan kebutuhan pasien.
Konsep dasar keperawatan kesehatan jiwaZha Sarimurni
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan kesehatan jiwa. Terdiri dari pengertian kesehatan jiwa, kriteria sehat jiwa, pengertian keperawatan kesehatan jiwa, perkembangan keperawatan kesehatan jiwa, peran perawat kesehatan jiwa, dan konseptual model-model keperawatan kesehatan jiwa seperti psikoanalitis, interpersonal, sosial, eksistensial, dan medis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan dasar-dasar pelaksanaan perawatan paliatif pada pasien HIV/AIDS. Perawatan paliatif bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga dengan mengurangi penderitaan fisik, emosional, sosial dan spiritual yang disebabkan oleh penyakit."
Proses keperawatan jiwa terdiri dari 5 tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Pengkajian melibatkan pengumpulan data mengenai masalah klien secara komprehensif. Diagnosa keperawatan mengidentifikasi masalah utama dan penyebabnya berdasarkan hasil pengkajian. Perencanaan menetapkan tujuan dan rencana tindakan untuk menyelesaikan masalah. Implementasi melaksanakan ren
The document summarizes Jose Luis Cen Liang's experiences in high school, college, and career. In high school in Venezuela, he enjoyed participating in annual football games and fundraising activities for graduation. He then studied operations management in Canada at Centennial College after receiving acceptance. Through his business communication courses, he researched and presented on PepsiCo, gaining public speaking skills.
K N Rao has over 24 years of experience in human resources management. He currently works as the Director of Human Resources for Penna Cement Industries, leading HR functions for 4 cement plants. Prior to this, he held HR leadership roles at various other companies. He has expertise in areas such as performance management, training, compensation, and talent management. Rao has an MBA in human resources and is pursuing a PhD from JNTU.
The document discusses tips for creating a personal brand, including defining your story by determining your unique value and identifying your goals and passions. It also recommends defining your target group or market by determining who your brand can help and their key demographics. Finally, it stresses the importance of consistency when promoting your brand across different channels and materials, as well as getting official by building your own website and blog.
Prospettiv e criticità nello sviluppo clin. di un vaccino terapeutico per il ...Luca Sprecacenere
Challenges to cancer vaccine development: the critical role of immunological control to the eventual mastery of cancer. Focus on ovarian cancer vaccine
This document provides an overview of the film production process. It discusses the key stages of filmmaking including development, pre-production, production, and post-production. In the development stage, an idea is turned into a script. Pre-production involves hiring a crew, selecting locations, and building sets. During production, filming takes place. Post-production is when the film is edited and additional visual and audio elements are added to complete the movie. The document also outlines some of the most important roles in the filmmaking process such as producer, director, cinematographer, and editor.
Norma J. Buchanon electronically filed her 2011 federal tax return showing a refund of $8,234. Some fees were deducted, lowering the refund to $8,176.10. The IRS estimates the refund will be direct deposited by February 1, 2012. Norma provided her bank account information for the deposit. She is not required to sign any documents since she filed electronically. Norma needs to keep her electronic filing instructions and a printed copy of her return.
1) Spotify, YouTube, Facebook, and Twitter were used to market and promote The Fergies music to audiences aged 11-18 internationally.
2) Prezi, Gmail, Photoshop, and mobile phones facilitated collaboration and sharing of work between group members.
3) Video editing software like Final Cut Pro 7 and high quality camera equipment were crucial for producing the finished music video in HD quality.
The filmmakers learned several important lessons when progressing from their preliminary editing task to their final film. For lighting, they gained an understanding of how lighting can be used to set mood and atmosphere, such as low-key lighting for a thriller genre. For sound design, they learned the importance of non-diegetic elements like music and foley effects to build tension and realism. Continuity of camera placement and adherence to techniques like the 180-degree rule and rule of thirds composition improved the flow and professionalism of the final film.
The feedback received from the rough cut of the music video helped improve the final video in several ways: [1] Certain shots were cropped or re-shot to maintain consistent aesthetics, and smoother cuts and clearer scenes were added. [2] Color grading was added to bring out a green, red, and white color scheme. [3] Effects were utilized to create more vivid darkness surrounding the main character. Feedback from Survey Monkey and YouTube also helped the filmmakers understand what was effective and what needed improvement. Feedback on the digital packaging and website similarly highlighted inconsistencies that were addressed by aligning colors, fonts, layouts, and themes across all elements of the project.
Dokumen tersebut membahas standar praktik klinik dalam keperawatan jiwa, termasuk standar pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Implementasi mencakup berbagai jenis intervensi seperti konseling, terapi lingkungan, manajemen kasus, dan psikoterapi. Beberapa intervensi hanya dapat dilakukan oleh spesialis bersertifikat seperti psikoterapi, preskripsi obat, dan konsultasi.
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan yang terdiri dari 5 tahapan yaitu pengkajian, pendiagnosisan, perencanaan, pengimplementasian, dan pengevaluasian. Tahap pertama adalah pengkajian yang meliputi pengumpulan dan analisis data pasien untuk mengidentifikasi masalah kesehatan. Tahap kedua adalah pendiagnosisan yang melibatkan penetapan diagnosis keperawatan berdasarkan hasil pengkajian.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya memahami prinsip dan komponen perawatan paliatif yang efektif, termasuk identifikasi dini masalah, manajemen gejala, komunikasi yang baik, dan kepekaan budaya.
Standar praktek dan sistem pendidikan keperawatan (2nd meeting)Ade Rahman
Dokumen tersebut membahas tentang standar praktik dan sistem pendidikan keperawatan. Terdiri dari tiga bagian utama yaitu fokus praktik keperawatan, lingkup kewenangan perawat, dan nilai-nilai profesional praktik keperawatan. Fokus praktik keperawatan meliputi peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemeliharaan kesehatan, pemulihan kesehatan, dan perawatan menjelang ajal. Lingkup kewenangan
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi dalam tindakan keperawatan, mulai dari pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi. Berisi penjelasan mengenai tujuan, jenis, dan metode dokumentasi pada setiap tahapan tersebut."
Materi ini membahas tentang keperawatan jiwa yang mencakup pengertian kesehatan jiwa, konsep keperawatan jiwa, masalah kesehatan jiwa, community mental health nursing (CMHN), peran dan fungsi perawat kesehatan jiwa, serta fokus asuhan keperawatan jiwa.
3.1Peran Perawat dalam Kesehatan Keperawatan Jiwa.pptssuserc9e926
Perawat jiwa memainkan peran penting dalam pelayanan kesehatan jiwa melalui aktivitas prevensi primer, sekunder, dan tersier. Peran tersebut meliputi memberikan edukasi kesehatan, skrining gangguan jiwa, rehabilitasi, dan kolaborasi dengan tim kesehatan serta pasien dan keluarga. Kolaborasi diperlukan untuk merencanakan dan mengambil keputusan bersama dalam penanganan masalah kesehatan jiwa.
Modul ini membahas tentang manajemen asuhan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan yang terdiri atas 5 tahapan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan sebagai panduan untuk memberikan asuhan keperawatan secara sistematis kepada pasien.
Dokumen tersebut membahas analisis proses keperawatan menurut beberapa teori, yaitu:
1. Faye Glenn Abdellah yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
2. Dorothea Orem yang juga terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.
3. Virginia Henderson yang menekankan 14 kebutuhan dasar manusia dalam prosesnya.
2023 PRINSIP PP DAN ETIKA KEMKES dr. Maria.pptxMariaankira
Perawatan paliatif memberikan manfaat bagi kualitas hidup pasien, seperti meningkatkan kualitas hidup dan mengontrol gejala secara signifikan. Perawatan paliatif juga dapat meningkatkan efisiensi biaya dengan mengurangi pemeriksaan, perawatan, dan rawat inap yang mahal di akhir hayat pasien.
Dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkanmetode proses keperawatan pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkan metode proses keperawatan yang mencakup pendokumentasian pengkajian, diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Dokumentasi merupakan hal penting untuk menjamin kualitas dan kontinuitas pelayanan kesehatan.
Dokumen tersebut membahas beberapa teori mengenai proses penuaan dari perspektif biologi, sosiologi, dan psikologi. Teori-teori tersebut meliputi teori jam genetik Hayflick, teori kesalahan, teori aus dan aus, teori radikal bebas, teori imunitas, teori ikatan silang dalam perspektif biologi. Juga disebutkan teori pengasingan, teori aktivitas, teori kontinuitas, dan teori kecocokan lingkungan dalam
Pemeriksaan fisik merupakan proses medis untuk menilai kesehatan pasien dengan memeriksa tubuh secara sistematis melalui inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi untuk menemukan tanda-tanda penyakit dengan nilai normal yang sesuai.
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
Standar praktek keperawatan jiwa
1. Lampiran 5
STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA
STANDAR I: PENGKAJIAN
Perawat kesehatan jiwa mengumpulkan data kesehatan pasien
Rasional
Pengkajian dengan wawancara – membutuhkan keterampilan komunikasi yang efektif
secara budaya dan linguistik, wawancara, observasi perilaku, pencatatan, dan pengkajian
pasien yang komprehensif dan system yang relevan memampukan perawat kesehatan
jiwa untuk dapat bersuara dalam penilaian keadaan klinis dan merencanakan intervensi
untuk pasien.
Kondisi Keperawatan
Kesadaran diri
Observasi akurat
Komunikasi terapeutik
Dimensi asuhan yang responsive
Perilaku Keperawatan
Membuat kontrak keperawatan
Mengumpulkan informasi dari pasien dan keluarga
Validasi data kepada pasien
Mengorganisasi data
Elemen Kunci
Identifikasi alasan pasien mencari pertolongan
Kaji factor risiko berhubungan dengan keamanan pasien yang meliputi potensi terjadinya:
• Bunuh diri atau membahayakan diri
• Perilaku kekerasan
• Gejala putus zat
• Reaksi alergi atau reaksi efek samping obat
• Kejang
• Jatuh atau kecelaksaan
• Kabur dari rumah sakit
• Instabilitas fisiologis
Pengkajian yang menyeluruh kondisi biopsikososial terhadap kebutuhan pasien
berhubungan dengan penanganan yang diberikan meliputi:
• Penilaian kondisi sehat sakit pasien dan keluarganya
• Perawatan jiwa sebelumnya pada diri pasien maupun keluarganya
• Pengobatan saat ini
Data/dokumen/mpkp
1
2. Lampiran 5
• Respon koping fisiologis
• Status respons koping mental
• Sumber-sumber koping, meliputi motivasi terhadap perawatan dan hubungan
yang mendukung
• Mekanisme koping yang adaptif maupun yang maladaptive
• Masalah-masalah psikososial dan lingkungan
• Penilaian fungsi global
• Pengetahuan, kekuatan, dan defisit
STANDAR II: DIAGNOSIS
Perawat kesehatan jiwa menganalisa data hasil pengkajian untuk menentukan diagnosis.
Rasional
Dasar pemberian asuhan keperawatan jiwa adalah mengakui dan identifikasi pola respons
penyakit jiwa dan masalah mental baik actual maupun potensial
Kondisi Keperawatan
Pembuatan keputusan yang logis
Pengetahuan tentang parameter normal
Berpikir induktif atau deduktif
Peka terhadap budaya
Perilaku Keperawatan
Identifikasi pola-pola dalam data
Membandingkan data dengan kondisi normal
Menganalisa dan sintesa data
Identifikasi masalah dan kekuatan
Validasi masalah dengan pasien
Memformulasikan diagnosis keperawatan
Membuat prioritas masalah
Elemen Kunci
Diagnosis harus mencerminkan respon koping adaptif dan maladaptive didasarkan pada
kerangka kerja keperawatan semisal NANDA
Diagnosis harus berkaitan dengan masalah-masalah kesehatan atau keadaan penyakit
seperti yang tertulis dalam DSM atau ICD (Indonesia: PPDGJ)
Diagnosis seharusnya berfokus pada fenomena dari perawat kesehatan jiwa
STANDAR III: IDENTIFIKASI HASIL
Data/dokumen/mpkp
2
3. Lampiran 5
Perawat kesehatan jiwa mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual
terhadap pasien
Rasional
Dalam konteks memberikan asuhan keperawatan, tujuan akhirnya adalah mempengaruhi
outcome kesehatan dan meningkatkan status kesehatannya.
Kondisi Keperawatan
Keterampilan berpikir kritis
Bekerja sama dengan pasien dan keluarga
Perilaku Keperawatan
Merumuskan hipotesis
Menspesifikasi hasil yang diharapkan
Memvalidasi tujuan dengan pasien
Elemen Kunci
Hasil (outcome) seharusnya diidentifikasi bersama-sama dengan pasien
Hasil seharusnya diidentifikasi sejelas dan seobyektif mungkin
Hasil yang dituliskan dengan jelas membantu para perawat untuk menentukan efektifitas
dan efisiensi intervensi mereka.
Sebelum merumuskan hasil yang diharapkan perawat harus menyadari bahwa pasien
mencari bantuan seringkali mempunyai tujuan mereka sendiri
Kualitas Kriteria Hasil
• Spesifik dari pada (general) umum
• Measurable (dapat diukur/obyektif) dari pada subyektif
• Attainable (dapat dicapai) dari pada unrealistic
• Current (sekarang) dari pada outdate
• Addequate jumlahnya dari pada terlalu banyak atau terlalu sedikit
• Muttual dari pada satu sisi
STANDAR IV: PERENCANAAN
Perawat kesehatan jiwa mengembangkan rencana asuhan dalam bentuk tindakan tertulis
untuk mencapai hasil yang diharapkan
Rasional
Data/dokumen/mpkp
3
4. Lampiran 5
Rencana asuhan digunakan untuk memandu intervensi terapeutik secara sistematis,
dengan proses dokumen, dan mencapai hasil yang diharapkan oleh pasien.
Kondisi Keperawatan
Aplikasi teori
Identifikasi aktivitas keperawatan
Validasi rencana dengan pasien
Elemen Kunci
Rencana asuhan keperawatan harus bersifat individual (khas) untuk pasien
Intervensi yang direncanakan seharusnya didasarkan pada pengetahuan terbaru dalam
area praktek keperawatan kesehatan jiwa
Perencanaan dilakukan dalam kolaborasi dengan pasien, keluarga, dan tim kesehatan.
Dokumentasi rencana asuhan adalah aktivitas keperawatan yang penting.
STANDAR V: IMPLEMENTASI
Perawat kesehatan jiwa menerapkan intervensi yang teridentifikasi dalam rencana asuhan
Rasional
Dalam mengimplementasikan rencana asuhan, perawat kesehatan jiwa menggunakan
rentang intervensi yang lebar yang dirancang untuk mencegah sakit mental dan fisik,
mempertahankan dan mengembalikan kesehatan fisik dan mental. Perawat kesehatan jiwa
menyeleksi intervensi sesuai dengan level praktek mereka. Pada level dasar, perawat
mungkin memilih konseling, terapi lingkungan, meningkatkan kemampuan perawatan
diri, skrining intake dan evaluasi, intervensi psikobiologikal, pendidikan kesehatan,
manajemen kasus, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, intervensi krisis,
asuhan berbasis komunitas, perawatan kesehatan jiwa di rumah, telehealth, dan
pendekatan-pendekatan yang lain untuk memenuhi kebutuhan pasien. Sebagai tambahan
pilihan intervensi untuk perawat kesehatan jiwa tingkat dasar, pada tingkat lanjut perawat
jiwa (APRN PMH) dapat memberikan konsultasi, melaksanakan psikoterapi, dan
memberikan obat farmakologi di mana diizinkan oleh undang-undang.
Kondisi Keperawatan
Pengalaman klinis sebelumnya
Pengetahuan tentang penelitian
Dimensi responsive dan tindakan dari asuhan
Perilaku Keperawatan
Mempertimbangkan sumber yang tersedia
Mengimplementasikan aktivitas keperawatan
Data/dokumen/mpkp
4
5. Lampiran 5
Menghasilkan alternatif-alternatif
Berkoordinasi dengan anggota tim lainnya
Elemen Kunci
Intervensi keerawatan seharusnya merefleksikan pendekatan holistic biopsikososial
dalam merawat pasien
Intervensi keperawatan diimplementasikan dengan cara yang aman, efisien, dan penuh
kasih saying (caring)
Tingkat fungsi perawat dan intervensi yang diimplementasikan tergantung pada undang-
undang praktek perawat, kualifikasi perawat (meliputi pendidikan, pengalaman dan
sertifikasi), tempat pembnerian asuhan, dan inisiatif perawat.
STANDAR VA: KONSELING
Perawat kesehatan jiwa menggunakan intervensi konseling untuk membantu pasien
meningkatkan atau memulihkan kembali kemampuan koping sebelumnya,
mengembangkan kesehatan jiwa, dan mencegah penyakit jiwa dan kecacatan.
STANDAR VB: TERAPI LINGKUNGAN
Perawat kesehatan jiwa memberikan, membentuk, dan mempertahankan lingkungan yang
terapeutik bekerja sama dengan pasien dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
STANDAR VC: AKTIVITAS PERAWATAN DIRI
Perawat kesehatan jiwa menyusun intervensi sekitar aktivitas keseharian pasien untuk
mengembangkan kemampuan perawatan diri dan kesehatan fisik dan mental.
STANDAR VD: INTERVENSI PSIKOBIOLOGIKAL
Perawat kesehatan jiwa menggunakan pengetahuan tentang intervensi psikobiologikal
dan mengaplikasikan keterampilan klinis untuk mengembalikan status kesehatan pasien
dan mencegah terjadinya kecacatan di masa depan.
STANDAR VE: PENDIDIKAN KESEHATAN
Perawat kesehatan jiwa melalui pendidikan kesehatan membantu pasien mencapai pola
hidup yang memuaskan, produktif dan sehat.
STANDAR VF: MANAJEMEN KASUS
Perawat kesehatan jiwa memberikan manajemen kasus untuk mengkoordinir pelayanan
kesehatan yang komprehensif dan menjamin perawatan berkesinambungan
STANDAR VG: PROMOSI KESEHATAN DAN MEMPERTAHANKAN
KESEHATAN
Perawat kesehatan jiwa menggunakan strategi dan intervensi untuk meningkatkan dan
mempertahankan kesehatan dan mencegah penyakit jiwa
Data/dokumen/mpkp
5
6. Lampiran 5
INTERVENSI PRAKTEK KEPERAWATAN JIWA LANJUT
Intervensi berikut ini(VH – VJ) dapat dilaksanakan hanya oleh Perawat Spesialis
Keperawatan Jiwa
STANDAR VH: PSIKOTERAPI
Perawat Spesialis Keperawatan Jiwa (SKJ) menggunakan psikoterapi individu,
kelompok, dan keluarga, dan penanganan terapeutik lainnya untuk membantu pasien
mencegah penyakit jiwa dan disabilitas dan dalam meningkatkan status kesehatan mental
dan kemampuan berfungsi.
STANDAR VI: MERESEPKAN OBAT FARMAKOLOGI
Perawat SKJ menggunakan otoritasnya untuk membuat resep, prosedur dan penanganan
sesuai dengan peraturan perundangan (di Indonesia belum bias).
STANDAR VJ: KONSULTASI
Perawat SKJ memberikan konsultasi untuk meningkatkan kemampuan perawat lain
dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan berdampak perubahan pada system.
EVALUASI
STANDAR VI: EVALUASI
Perawat kesehatan jiwa mengevaluasi proses pasien dalam mencapai hasil yang
diharapkan.
Rasional
Asuhan keperawatan adalah proses yang dinamis meliputi perubahan pada status
kesehatan pasien sepanjang waktu, memberikan tambahan data, diagnosa berbeda, dan
modifikasi dalam rencana asuhan. Karenanya evaluasi adalah proses berkesinambungan
dalam menilai efek keperawatan dan regiment asuhan terhadap status kesehatan pasien
dan hasil yang diharapkan.
Kondisi Keperawatan
Supervisi
Analisa diri
Peer review
Partisipasi pasien dan keluarga
Perilaku Keperawatan
Membandingkan respons pasien dan criteria hasil yang diharapkan
Review proses keperawatan
Memodifikasi proses keperawatan sesuai kebutuhan
Berpartisipasi dalam aktivitas peningkatan mutu
Data/dokumen/mpkp
6
7. Lampiran 5
Elemen Kunci
Evaluasi adalah proses terus menerus (ongoing process)
Partisipasi pasien dan keluarga adalah penting
Pencapaian tujuan seharusnya didokumentasikan dan revisi rencana asuhan seharusnya
diimplementasikan dengan sesuai
Data/dokumen/mpkp
7