Surat pernyataan ini menyatakan bahwa Abdullah memiliki sebidang tanah seluas 150 meter persegi di Jambak, Aceh Barat. Tanah ini diperolehnya pada tahun 1980 dan digunakannya untuk perkebunan. Dia menyatakan telah menguasai tanah ini secara terus menerus tanpa sengketa atau dijadikan jaminan hutang.