Dokumen ini membahas pengembangan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada unggas (ayam) dengan menggunakan metode Certainty Factors. Sistem pakar akan mengumpulkan gejala penyakit dari pemakai dan melakukan diagnosis dengan mempertimbangkan bobot kemungkinan setiap penyakit berdasarkan aturan-aturan yang tersimpan dalam basis pengetahuan. Sistem ini diharapkan dapat membantu peternak dalam meng
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Alfi Nurfazri
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dalam aktivitas organisasi atau kegiatan bisnisnya, SIM, ALFI NURFAZRI, HAPZI ALI, UNIVERSITAS MERCU BUANA 2017
1. Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan sumber data yang relevan dengan kebijakan UKM, termasuk identifikasi masalah, analisis, dan formulasi kebijakan.
2. Dijelaskan pula prinsip-prinsip dasar UKM serta tujuan penguatan UKM di Indonesia.
3. Beberapa opsi kebijakan dirumuskan untuk meningkatkan pelaksanaan UKM di puskesmas perkotaan dan pedesaan.
Dokumen tersebut membahas proses pengambilan keputusan dalam organisasi yang terdiri dari 5 langkah yaitu mengidentifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan, memilih alternatif, melaksanakan alternatif, dan mengevaluasi. Dokumen tersebut juga membahas tahapan pengambilan keputusan menurut Herbert A. Simon yang terdiri dari 4 tahap yaitu pemahaman, perancangan, pemilihan, dan implementasi.
Dokumen ini membahas pengembangan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada unggas (ayam) dengan menggunakan metode Certainty Factors. Sistem pakar akan mengumpulkan gejala penyakit dari pemakai dan melakukan diagnosis dengan mempertimbangkan bobot kemungkinan setiap penyakit berdasarkan aturan-aturan yang tersimpan dalam basis pengetahuan. Sistem ini diharapkan dapat membantu peternak dalam meng
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dal...Alfi Nurfazri
Sistem Pengambilan Keputusan dalam organisasi yang telah implementasi SIM dalam aktivitas organisasi atau kegiatan bisnisnya, SIM, ALFI NURFAZRI, HAPZI ALI, UNIVERSITAS MERCU BUANA 2017
1. Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan sumber data yang relevan dengan kebijakan UKM, termasuk identifikasi masalah, analisis, dan formulasi kebijakan.
2. Dijelaskan pula prinsip-prinsip dasar UKM serta tujuan penguatan UKM di Indonesia.
3. Beberapa opsi kebijakan dirumuskan untuk meningkatkan pelaksanaan UKM di puskesmas perkotaan dan pedesaan.
Dokumen tersebut membahas proses pengambilan keputusan dalam organisasi yang terdiri dari 5 langkah yaitu mengidentifikasi masalah, mencari alternatif pemecahan, memilih alternatif, melaksanakan alternatif, dan mengevaluasi. Dokumen tersebut juga membahas tahapan pengambilan keputusan menurut Herbert A. Simon yang terdiri dari 4 tahap yaitu pemahaman, perancangan, pemilihan, dan implementasi.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian risiko (risk assessment) dan surveilans berbasis risiko. Penilaian risiko melibatkan identifikasi bahaya, analisis risiko, dan penentuan tingkat risiko berdasarkan kemungkinan dan dampak suatu bahaya untuk menentukan tindakan penanggulangan. Surveilans berbasis risiko merupakan pendekatan yang lebih efisien untuk deteksi dini dengan melibatkan penilaian risiko dalam setiap langkah rancangan sistem
1. Dokumen tersebut membahas tentang nilai, sumber data, dan analisis kebijakan UKM.
2. Terdapat identifikasi sejumlah isu strategis UKM dan pemetaan pemangku kepentingan.
3. Dibahas pula beberapa opsi kebijakan untuk penguatan pelaksanaan UKM di Indonesia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang nilai, sumber data, dan analisis kebijakan UKM.
2. Beberapa poin penting yang diangkat adalah definisi nilai sosial, jenis-jenis norma sosial, dan sumber data primer, sekunder, serta tersier yang digunakan dalam analisis kebijakan.
3. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah penetapan prioritas masalah kesehatan dan analisis isu strategis dalam merumuskan keb
Proses pengambilan keputusan dan analisis pengambilan keputusan dibahas dalam laporan ini. Laporan ini menjelaskan tahapan pengambilan keputusan, prinsip-prinsip ekonomi teknik, dan metode analisis kualitatif dan kuantitatif dalam pengambilan keputusan."
Dokumen tersebut membahas konsep pengambilan keputusan dalam organisasi dan perusahaan. Terdapat 5 langkah pengambilan keputusan yaitu identifikasi masalah, mengumpulkan informasi, membuat prediksi, mengambil keputusan, dan mengevaluasi hasil. Juga dibahas sistem pengambilan keputusan yang terbuka dan tertutup serta pengetahuan terhadap hasil dalam pengambilan keputusan.
Sistem pendukung keputusan untuk menentukan jenis sayuran yang layak dikonsumsi. Aplikasi ini membantu menilai kesegaran sayuran berdasarkan parameter tunggal yaitu kesegaran, untuk memudahkan pembelian sayuran segar dan sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan sumber data UKM, identifikasi masalah kesehatan secara sistematis, dan analisis kebijakan UKM. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain penentuan prioritas masalah kesehatan berdasarkan besaran masalah, kerugian, dan ketersediaan sumber daya serta penelusuran akar masalah secara sistematis untuk mencegah masalah terulang.
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan rian rian
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem pengambilan keputusan pada PT Bina Usaha Tani. Secara garis besar dibahas proses pengambilan keputusan manajerial meliputi identifikasi masalah, pencarian alternatif, pemilihan alternatif terbaik, pelaksanaan keputusan, dan evaluasi. Juga dibahas beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan seperti ketersediaan informasi, risiko, dan ketidakpast
Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa poin analisis kebijakan UKM yang dapat diambil antara lain:
1. Kesesuaian kebijakan UKM dengan peraturan perundang-undangan terkait seperti Perpres 72/2012 dan UU No. 23/2014 tentang pembagian kerja UKM antara pemerintah pusat, propinsi, dan daerah.
2. Efektivitas pelaksanaan UKM di tingkat primer oleh puskesmas dengan mengutamakan upaya promotif-prevent
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISlevana412y
Dokumen tersebut membahas tentang penyebab kenaikan harga bawang merah dan bawang putih di Indonesia yang disebabkan oleh produksi dalam negeri yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional sehingga harus banyak mengandalkan impor, namun sering terjadi keterlambatan izin impor yang menyebabkan pasokan menjadi berkurang.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian risiko (risk assessment) dan surveilans berbasis risiko. Penilaian risiko melibatkan identifikasi bahaya, analisis risiko, dan penentuan tingkat risiko berdasarkan kemungkinan dan dampak suatu bahaya untuk menentukan tindakan penanggulangan. Surveilans berbasis risiko merupakan pendekatan yang lebih efisien untuk deteksi dini dengan melibatkan penilaian risiko dalam setiap langkah rancangan sistem
1. Dokumen tersebut membahas tentang nilai, sumber data, dan analisis kebijakan UKM.
2. Terdapat identifikasi sejumlah isu strategis UKM dan pemetaan pemangku kepentingan.
3. Dibahas pula beberapa opsi kebijakan untuk penguatan pelaksanaan UKM di Indonesia.
1. Dokumen tersebut membahas tentang nilai, sumber data, dan analisis kebijakan UKM.
2. Beberapa poin penting yang diangkat adalah definisi nilai sosial, jenis-jenis norma sosial, dan sumber data primer, sekunder, serta tersier yang digunakan dalam analisis kebijakan.
3. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah penetapan prioritas masalah kesehatan dan analisis isu strategis dalam merumuskan keb
Proses pengambilan keputusan dan analisis pengambilan keputusan dibahas dalam laporan ini. Laporan ini menjelaskan tahapan pengambilan keputusan, prinsip-prinsip ekonomi teknik, dan metode analisis kualitatif dan kuantitatif dalam pengambilan keputusan."
Dokumen tersebut membahas konsep pengambilan keputusan dalam organisasi dan perusahaan. Terdapat 5 langkah pengambilan keputusan yaitu identifikasi masalah, mengumpulkan informasi, membuat prediksi, mengambil keputusan, dan mengevaluasi hasil. Juga dibahas sistem pengambilan keputusan yang terbuka dan tertutup serta pengetahuan terhadap hasil dalam pengambilan keputusan.
Sistem pendukung keputusan untuk menentukan jenis sayuran yang layak dikonsumsi. Aplikasi ini membantu menilai kesegaran sayuran berdasarkan parameter tunggal yaitu kesegaran, untuk memudahkan pembelian sayuran segar dan sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang nilai dan sumber data UKM, identifikasi masalah kesehatan secara sistematis, dan analisis kebijakan UKM. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain penentuan prioritas masalah kesehatan berdasarkan besaran masalah, kerugian, dan ketersediaan sumber daya serta penelusuran akar masalah secara sistematis untuk mencegah masalah terulang.
Implementasi aplikasi sistem pengambilan keputusan rian rian
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem pengambilan keputusan pada PT Bina Usaha Tani. Secara garis besar dibahas proses pengambilan keputusan manajerial meliputi identifikasi masalah, pencarian alternatif, pemilihan alternatif terbaik, pelaksanaan keputusan, dan evaluasi. Juga dibahas beberapa faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan seperti ketersediaan informasi, risiko, dan ketidakpast
Berdasarkan penjelasan di atas, beberapa poin analisis kebijakan UKM yang dapat diambil antara lain:
1. Kesesuaian kebijakan UKM dengan peraturan perundang-undangan terkait seperti Perpres 72/2012 dan UU No. 23/2014 tentang pembagian kerja UKM antara pemerintah pusat, propinsi, dan daerah.
2. Efektivitas pelaksanaan UKM di tingkat primer oleh puskesmas dengan mengutamakan upaya promotif-prevent
Etika bisnis : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN ETIKA BISNISlevana412y
Dokumen tersebut membahas tentang penyebab kenaikan harga bawang merah dan bawang putih di Indonesia yang disebabkan oleh produksi dalam negeri yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nasional sehingga harus banyak mengandalkan impor, namun sering terjadi keterlambatan izin impor yang menyebabkan pasokan menjadi berkurang.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
SPK STPH.pptx
1. SISTEM PERAMALAN HAMA
(PERTEMUAN 12 & 13)
(Metode Pengambilan Keputusan & Penentuan Pengambilan keputusan
dalam Pengendalian Hama Terpadu)
Tri Yaninta Ginting, S.P., M.Agr.
3. Masalah yang dihadapi dalam kegiatan/ usaha pengembangan budidaya
pertanian/ perkebunan antara lain terdapatnya gangguan hama penyakit yang
berdampak terhadap produktivitas dan kualitas hasil.
Upaya untuk meningkatkan produktivitas maupun kualitas produk dihasilkan dari
tanaman yang sehat dan terbebas dari serangan/ gangguan hama dan penyakit.
Upaya penanggulangan hama penyakit yang pernah dilakukan dengan
menggunakan pestisida kimia memang cukup berhasil, namun disamping
memerlukan biaya yang tinggi dampak lainnya adalah munculnya resistensi hama
penyakit, munculnya peledakan hama secara massal dan terbunuhnya organisme
bukan sasaran serta pencemaran lingkungan (Rachmat, et al., 1999).
PENDAHULUAN
5. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keputusan : hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang
dapat digunakan untuk memecahkan masalah.
Pengambilan keputusan : cara yang digunakan untuk
memberikan suatu pendapat yang dapat
menyelesaikan masalah dengan cara / teknik
tertentu sehingga dapat diterima oleh semua pihak.
6. DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Intuisi (Perasaan/ Gambaran)
a. Segi positif dasar pengambilan keputusan berdasarkan intuisi :
- Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
- Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan
kepuasan pada umumnya.
b. Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intusi :
- Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
- Sulit mencari alat pembandingnya
- Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
- Pengalaman.
2. Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis.
7. DASAR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
3. Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.
4. Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau
orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya.
5. Rasional
Beberapa kemungkinan yang perlu diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara rasional :
a. Kejelasan masalah.
b. Orientasi tujuan.
c. Pengetahuan alternative.
d. Preferensi yang jelas.
e. Hasil maksimal.
8. METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tradisional : Pengambilan keputusan lebih
berdasarkan pada intuisi (perasaan) dan kebiasaan.
Modern : pengambilan keputusan didasarkan pada
perhitungan matematis dan penggunaan instrumen
yang bersifat modern, seperti komputer, perhitungan
statistik dan model pendekatan.
9. METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Identifikasi masalah : Kenali terlebih dahulu pokok
permasalahan.
2. Mencari alternatif pemecahan : Dilakukan pencarian
alternatif-alternatif yang mungkin dapat membantu
memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
3. Memilih alternatif : Setelah alternatif tersusun dan
menjatuhkan pilihan pada sebuah alternatif, ajukan
pertanyaan untuk tiap-tiap alternatif.
10. METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN
4. Pelaksanaan alternatif : Setelah alternatif dipilih, tibalah
saatnya melaksanakannya ke dalam bentuk tindakan.
pelaksanaan harus sesuai dengan rencana, agar tujuan
memecahkan masalh dapat tercapai.
5. Evaluasi : Tidak maksimalnya hasil yang dicapai mungkin
terjadi karena pengaruh negatif potensial benar-benar terjadi,
atau mungkin pengaruh negatif yang tadinya tidak
diperkirakan.
11. Pengembangan program PHT tergantung pada beberapa interaksi informasi yang
digunakan secara bersama-sama untuk membuat keputusan penelolaan.
Keputusan yang paling efektif dalam PHT memerlukan informasi yang relevan dengan
semua langkah yang diperoleh sebelum keputusan dibuat.
Dalam mengabil keputusan maka perlu memperhatikan beberapa langkah, sebagai
berikut (Gatot Mudjiono, 2013) :
1. Melakukan identifikasi spesies hama dengan tepat
2. Menetapkan parameter hama dan biologi pertanaman
3. Merencanakan/menilai strategi preventif
4. Pemantauan
5. Pengambilan keputusan
6. Memilih taktik pengendalian hama optional
7. Implementasi
8. Evaluasi
PENENTUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PHT
12. 1. Melakukan identifikasi spesies hama dengan tepat
Mengidentifikasi hama pada tanaman yang ada dalam agroekosistem merupakan
langkah awal yang harus ditempuh serta langkah tersebut haruslah tepat, karena
apabila indetifikasi terhadap hama tidak tepat, maka informasi terkait ekologi dan
biologi hama yang digunakan sebagai dasar untuk membuat keputusan yang tidak
tepat. Apabila cara tersebut tidak tepat maka akan menghasilkan tindakan yang tidak
perlu dan tidak efektif yang dapat berakibat fatal apabila keputusan tersebut terus
dilaksanakan. Maka dari itu, penting untuk mengidentifikasi spesies hama secara
tepat.
PENENTUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PHT
13. 2. Menetapkan parameter hama dan biologi pertanaman
Parameter yang dimaksud dalam hal ini adalah ukuran populasi hama, distribusi hama,
tingkatan dan perkembangan hama, serta spesies, distribusi dan banyaknya serangga
berguna, status tanaman inang dan nilai ekonomi tanaman.
3. Merencanakan/menilai strategi preventif
Tindakan pencegahan adalah strategi penelolaan yang lebih efektif dan disukai dalam
PHT. Tindakan preventif/pencegahan dimulai dengan pemeriksaan lahan serta semua
aspek dari sistem produksi tanaman agar dapat menentukan apakah tanaman tersebut
dapat diobati guna mencegah populasi hama melebihi ambang ekonomi.
PENENTUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PHT
14. 4. Pemantauan
Pemantauan ini melibatkan cara langsung dan tidak langsung yang bertujuan untuk
menghitung dan menilai kerusakan, atau penggunaan alat perangkap. Pemantauan
melibatkan penilaian periodik dan perekaman hama, faktor pengendali, karakteristik
tanaman, dan faktor lingkungan. Komponen utama pada pemantauan terbagi atas dua
yaitu :
Menentukan padat populasi hama.
Menentukan kondisi dan karakteristik tanaman.
Cara terbaik untuk menentukan padat pupulasi adalah dengan menghitung kepadatan
di sejumlah daerah contoh dan kemudian diekstrapolasi untuk mewakili seluruh lahan.
Selain itu, untuk menentukan tingkat kesehatan dan pertumbuhan tanaman harus
diamati secara teratur.
PENENTUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PHT
15. 5. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan melibatkan evaluasi terhadap informasi hasil pemantauan yang
dikumpukan dalam langkah keempat untuk menilai manfaat ekonomi yang relevan versus
resiko suatu tindakan pengelolaan hama. Pertanyaan mencakup pengambilan keputusan,
antara lain:
Apakah kita akan kehilangan jika kita tidak berbuat apa-apa? Apa yang kita dapatkan?
Apakah cukup agen pengendali alami yang hadir untuk mengurani populasi hama di
bawah ambang ekonomi?
Apakah potensi kerusakan hama lebih mahal dibandungkan pengendalian hama?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, biasanya dilakukan dengan membandingkan
perkiraan urutan populasi hama dengan ambang ekonomi. Ini berfungsi sebagai referensi
untuk potensi kerugian pada tahap pertumbuhan tanaman tertentu atau sekumpulan
kondisi tanaman.
PENENTUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PHT
16. 6. Memilih taktik pengendalian hama optional
Beberapa pertimbangan yang terkait dengan memilih dan merekomendasikan tektik dalam
program PHT yang lebih luas adalah taktik tersebut perlu diintegrasikan ke dalam tiga
komponen komunitas pertanian, adapun tiga komponen tersebut antara lain:
Tersedia metode PHT
Penerapan PHT perlu menyatukan bersama-sama berbagai pencegahan, pengamatan,
keputusan, dan metode intervensi yang tersedia untuk petani
Sistem tanam / agroekosistem
Program PHT harus sesuai dengan sistem tanam dan agroekosistem
Kesehatan masyarakat
PHT perlu mempertimbangkan kesehatan masyarakat, melalui peningkatan keuntungan
dan menurunkan tingkat pemaparan pestisida
PENENTUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PHT
17. 7. Implementasi
Setelah intervensi ditetapkan, maka perlu digunakan pada waktu yang tepat dan
lengkap. Ketika telah diintervensi dengan pestisida, maka sangat penting untuk diingat
bahwa waktu dan penempatan yang tepat sering kali lebih penting daripada tingkat
aplikasi.
8. Evaluasi
Ketika telah melaksanakan program PHT, maka kita harus selalu meluangkan waktu
untuk menindaklanjuti dan mengevaluasi tindakan pengendalian hama untuk
menentukan apakah apa yang sudah dilaksanakan dapat dikategorikan memiliki hasil
yang maksimal. Apabilah hasilnya tidak seperti yang diharapkan maka dapat dievaluasi
guna memberikan hasil yang baik pada periode tanaman berikutnya.
PENENTUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM PHT
18. Pendekatan Metode Statistik Simple Additive Weighting (SAW)
Metode Simple Additive Weighting (SAW) merupakan suatu metode perhitungan dengan
pendekatan statistik yang menyediakan jenis-jenis kriteria atau variabel tertentu yang memiliki
atau diberi bobot sehingga diperoleh nilai akhir yang terbobot dan menjadi pemberi referensi
pada penentuan keputusan akhir.
Langkah-Langkah Pendekatan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
1. Menentukan kriteria atau variabel yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan.
2. Memberi nilai pembobotan pada masing-masing kriteria atau variabel yang telah ditentukan.
3. Menentukan kriteria nilai max dan min pada masing-masing kriteria atau variabel yang telah
ditentukan.
4. Menghitung nilai normalisasi pada masing-masing kriteria atau variabel yang telah
ditentukan.
5. Menghitung nilai referensi pada masing-masing pilihan yang akan diputuskan.
PERHITUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
19. Nilai Normalisasi pada Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Kriteria Max : 𝑹𝒊 =
𝑿𝒊
𝑴𝒂𝒙 𝑿𝒊
Kriteria Min : 𝑹𝒊 =
𝑴𝒊𝒏 𝑿𝒊
𝑿𝒊
Keterangan :
Ri : Rating kerja ternormalisasi
Max Xi : Nilai maksimum dari setiap baris/ kolom
Min Xi : Nilai mamum dari setiap baris/ kolom
Xi : Nilai baris dan kolom dari matriks
PERHITUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
20. Nilai Referensi pada Metode Simple Additive Weighting (SAW)
𝑽𝒊 = 𝒘𝒊 𝒙 𝑵𝒊
Keterangan :
Vi = Nilai akhir sebagai referensi pengambilan keputusan
Wi = Nilai bobot yang diberikan pada variabel-i
Ni = Nilai normalisasi yang telah dihitung
Pengambilan keputusan dari beberapa pilihan yang ada ditentukan atau dipilih berdasarkan
hasil akhir perhitungan nilai Vi tertinggi/ terbesar
PERHITUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
21. Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Contoh Kasus :
Berikut ini adalah 9 jenis varietas unggul dari komoditas jagung manis: (1) Super Sweet, (2)
Bisi Sweet 2, (3) Sweet Boy, (4) Bicolour Sweet, (5) Sweet Lady, (6) Master Sweet, (7)
Bonanza, (8) SG-75, dan (9) Talenta.
Pilihlah satu jenis dari beberapa varietas unggul komoditas jagung tersebut dengan
mempertimbangkan :
1. Intensitas serangan hama (%)
2. Biaya Produksi (Juta)
3. Bobot Panen per Hektar (Ton)
PERHITUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
22. Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Contoh Kasus :
PERHITUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
No Variabel : Bobot Kriteria
1 Intensitas Serangan (%) 0,3 Min
2 Biaya Produksi (Juta) 0,2 Min
3 Bobot Panen (Ton) 0,5 Max
Langkah 1 & 2
No Varietas Unggul Intensitas Serangan (%) Biaya Produksi (Juta) Bobot Panen (Ton)
1 Super Sweet 35 13,28 6,50
2 Bisi Sweet 2 38 13,45 6,30
3 Sweet Boy 37 13,26 6,00
4 Bicolour Sweet 40 13,53 5,90
5 Sweet Lady 36 13,21 6,50
6 Master Sweet 35 13,39 6,20
7 Bonanza 36 13,41 5,80
8 SG-75 38 13,32 6,10
9 Talenta 36 13,37 5,90
35 13,21 6,50
Nilai Kriteria
Langkah 3
24. Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW)
Contoh Kasus :
PERHITUNGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
No Varietas Unggul
1 Super Sweet
2 Bisi Sweet 2
3 Sweet Boy
4 Bicolour Sweet
5 Sweet Lady
6 Master Sweet
7 Bonanza
8 SG-75
9 Talenta
Referensi
1,00
0,96
0,94
0,91
0,99
0,97
0,93
0,94
0,94
Varietas Unggul Referensi Keputusan
Super Sweet 1,00 Pilihan 1
Sweet Lady 0,99 Pilihan 2
Master Sweet 0,97 Pilihan 3
Bisi Sweet 2 0,96 Pilihan 4
Sweet Boy 0,94 Pilihan 5
SG-75 0,94 Pilihan 6
Talenta 0,94 Pilihan 7
Bonanza 0,93 Pilihan 8
Bicolour Sweet 0,91 Pilihan 9
Sort
Referensi
dari nilai
tertinggi
sampai nilai
terendah