ini adalah presentasi saya dalam memenuhi tugas kuliah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen bab kertas kerja dan Bukti Audit. semoga berguna bagi yang membutuhkan. :)
ini adalah presentasi saya dalam memenuhi tugas kuliah mata kuliah Sistem Informasi Manajemen bab kertas kerja dan Bukti Audit. semoga berguna bagi yang membutuhkan. :)
tahap ini sangat penting dan menentukan untuk mencapai hasil audit yang memuaskan. Agar dapat memenuhi tanggung jawabnya auditor harus:
Memahami keempat standar pelaporan
Mengerti penyajian kata yang tepat dalam laporan audit bentuk baku
Memahami jenis-jenis penyimpangan
Memahami berbagai pertimbangan pelaporan khusus lain yang penting
AUDIT adalah Proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk menemukan bukti audit dan mengevaluasi secara objectif untuk menentukan apakah kriteria audit sudah terpenuhi.
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
Audit kinerja mengikuti pola audit keuangan, tapi juga mencakup pengujian yang mengacu pada standar audit terhadap ukuran keberhasilan pencapaian tujuan oleh manajemen. Tujuan ini dievaluasi dengan mengukur efisiensi dan faktor ekonomis dari penggunaan sumber daya, efektivitas pencapaian sasaran, dan kepatuhan dengan peraturan. Audit kinerja bergantung pada lingkup audit keuangan dan teknik serta metode yang digunakan. Sebagai akibatnya, laporan audit kinerja akan lebih rinci dibandingkan laporan audit tradisional.
tahap ini sangat penting dan menentukan untuk mencapai hasil audit yang memuaskan. Agar dapat memenuhi tanggung jawabnya auditor harus:
Memahami keempat standar pelaporan
Mengerti penyajian kata yang tepat dalam laporan audit bentuk baku
Memahami jenis-jenis penyimpangan
Memahami berbagai pertimbangan pelaporan khusus lain yang penting
AUDIT adalah Proses yang sistematis, independen dan terdokumentasi untuk menemukan bukti audit dan mengevaluasi secara objectif untuk menentukan apakah kriteria audit sudah terpenuhi.
Pelaporan Audit Keuangan dan Audit KinerjaAjeng Pipit
Audit kinerja mengikuti pola audit keuangan, tapi juga mencakup pengujian yang mengacu pada standar audit terhadap ukuran keberhasilan pencapaian tujuan oleh manajemen. Tujuan ini dievaluasi dengan mengukur efisiensi dan faktor ekonomis dari penggunaan sumber daya, efektivitas pencapaian sasaran, dan kepatuhan dengan peraturan. Audit kinerja bergantung pada lingkup audit keuangan dan teknik serta metode yang digunakan. Sebagai akibatnya, laporan audit kinerja akan lebih rinci dibandingkan laporan audit tradisional.
Now get one of the most useful Refrigerator accessories for your fridge. Buy the best fridge liners which would protect your fridge from dirt and those accidental spills.
Carpe Digital, or, Reinventing a 1980s AV Center as an Entrepreneurial Digital Services Center
Gillian McCombs and Rob Walker, Southern Methodist University
The creation of the Norwick Center for Digital Services (NCDS) was an overnight success, five years in the making! This presentation describes the entrepreneurial project in broad brush strokes. Staff transformed a library department on the decline- a 1980′s audiovisual center that provided classroom technology support and video check-out – into a digital services center that better serves the library and its patrons. The presenters chronicle how staff tackled the challenges and delivered the goods in less than a year, thus providing a much needed, more agile model for change in the organization.
The presenters share what they learned along the way, including overcoming financial, spatial, technical and personnel hurdles by thinking outside the box (from within a box) and other creative concepts that contributed to the overall success. They talk about future directions and the political ramifications of repositioning the unit as the University (under revitalized Provostial leadership) ramps up its approach to digital technology.
The presenters passionately believe in enjoying their jobs and having fun in the workplace. They plan on keeping a smile on your face during this presentation as they test your knowledge of popular movies along the way.
Gillian McCombs is Dean and Director of the Central University Libraries at Southern Methodist University.
Rob Walker is the Director of CUL’s Norwick Center for Digital Services (NCDS).
Mobile growth demands more from content - Future Female SeminarKliKKi Group
Mobile demands more from content. KliKKi's presentation about mobile trends in Finland and how to ensure that you can take advantage of the mobile first approach.
Tableau reseller partner in Iceland Bilytica Best business Intelligence Compa...Carie John
Email: info@bilytica.com
Bilytica provides best in class services in Business Intelligence, Data-warehousing, Data Governance, Big Data management, Enterprise Applications, Enterprise Performance Management, Mobile Applications & Gaming and Business Consulting Services. Being a Tableau preferred reseller and consulting partner for Middle East, Europe, Turkey, Asia & Russia. Bilytica has helped 500+ small to large enterprises in Tableau implementation and training. We provide End to end Tableau consulting and training services including Tableau Proof of Concepts, Tableau Software license sales ,Tableau dashboard design Services , Onsite and remote Tableau consulting ,Customized onsite Tableau training , Tableau Server hosting ,Tableau integration services, Tableau advanced analytic & Tableau managed services.
We make this project to fill the one of subject from this semester, that is instrumentation. I hope this project can help you to learn more about arduino’s.
kode etik adalah aturan perilaku dan etika yang mendasari suatu profesi. salah satu memelihara kode etik adalah dengan menciptakan aplikasi yang handal dalam pengelolaan pengawasan, sehingga penugasan, temuan, ikhtisar laporan tercatat dan termonitor dengan baik dan aman.
swindang julyasri gea, ini adalah tugas yang membantu saya memenuhi nilai ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaarrraaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaayyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyyy
KERANGKA KONSEPTUAL PENGAWASAN INTERN
PEMERINTAH INDONESIA (KKPIP)
Kerangka Konseptual Pengawasan lntern Pemerintah atau KKPIP adalah kerangka kerja yang bersifat konseptual dalam rangka mengorganisasikan acuan kerja pengawasan intern yang diterbitkan oleh AAIPI
Sifat KKPIPI secara teoritis bermakna bahwa KKPIPI dibangun dan dikembangkan berdasarkan teori dan konsep pengawasan intern yang telah teruji
Dengan adanya kerangka yang bersifat teoritis dan konseptual, maka perbedaan pemahaman tersebut dapat diminimalisir, sehingga standar, kode etik dan telaahan sejawat serta penjabarannya dapat dilaksanakan secara lebih efektif
I. WAJIB MENJADI ACUAN
1. Prinsip–Prinsip Dasar Pengawasan Intern;
2. Definisi Pengawasan Intern;
3. Standar Pengawasan Intern meliputi:
• Standar Audit Kinerja,
• Standar Audit Investigatif,
• Standar Reviu,
• Standar Pemantauan,
• Standar Evaluasi,
• Standar Pengawalan/pendampingan,
• Standar Pengawasan Lainnya; dan
4. Kode Etik.
II. REKOMENDASI UNTUK MENJADI ACUAN
1. Panduan Implementasi
2. Panduan Tambahan.
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
aku lah11111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111111Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Tayang: Jumat, 31 Mei 2024 06:00
Penulis: Adi Manggala Saputro Editor: Elfan Fajar Nugroho
zoom-inlihat fotoKota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka
Instagram @persib @persija
Skuad Persib Bandung (kiri) dan Persija Jakarta (kanan). Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
TRIBUNWOW.COM - Kota Bandung Lautan Api mulai agresif, Persib Bandung segera comot bintang Persija Jakarta, Bobotoh dijamin pasti suka, berikut sosoknya.
Dilansir TribunWow.com, keberhasilan Persib Bandung dalam perekrutan Rezaldi Hehanusa nampaknya menjadi motivasi mereka untuk bisa kembali gembosi sang rival abadi, Persija Jakarta.
Hal itu dapat dibuktikan dengan masuknya gelandang bintang Persija Jakarta, Hanif Sjahbandi.
Kabar masuknya Hanif Sjahbandi ke dalam lis belanja Persib Bandung diungkap oleh akun seputar sepak bola Indonesia, @transfernews_ft, Kamis (31/5/2024).
Baca juga: Transfer Kejutan Persib Bandung? Bintang di Luar Dugaan Kepergok Beri Sinyal, Bobotoh Dijamin Suka
"Hanif Sjahbandi (DMF/27) masuk radar Persib Bandung," tulis @transfernews_ft.
Sebagaimana diketahui, masuknya Hanif Sjahbandi selain karena ketagihan akan keberhasilan Persib Bandung dalam merekrut Rezaldi Hehanusa, hal itu menunjukkan sinyal Maung Bandung ingin memulangkan putra daerahnya satu per satu ke Kota Kembang.
Mengingat, Hanif Sjahbandi merupakan gelandang asli jebolan Persib Bandung yang juga pemain kelahiran Kota Bandung.
Meski, ia tercatat belum pernah berkarier di Persib Bandung senior meski pernah bergabung dengan tim juniorn Pangeran Biru pada Januari sampai dengan Juli 2015 silam.
Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Kota Bandung Lautan Api Mulai Agresif: Persib Segera Comot Bintang Persija Lagi, Bobotoh Pasti Suka, https://wow.tribunnews.
1. Bagian Satuan Pengawasan Intern
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
Bagian Satuan Pengawasan Intern PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) telah memiliki
Piagam Internal Audit yang telah disetujui Direktur Utama bersama Komisaris
PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) pada Bulan Maret 2005 yang kemudian
diperbaharui pada Bulan Desember 2005.
Landasan Pembentukan.
Pembentukan Bagian Satuan Pengawasan Internal (SPI) didasarkan :
1. Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, bahwa :
a. Pada setiap BUMN membentuk Satuan Pengawasan Internal yang merupakan aparat
pengawas internal perusahaan yang dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung
jawab kepada Direktur Utama.
b. Atas permintaan tertulis Komisaris/Dewan pengawas, Direksi memberikan
keterangan hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan
Internal.
c. Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah-langkah yang
diperlukan atas segala sesuatu yang dikemukakan dalam setiap laporan hasil
pemeriksaan yang dibuat oleh Satuan Pengawasan Intern.
2. Peraturan Pemerintah Nomor. 3 Tahun 1983 pasal 45, bahwa pada setiap BUMN
dibentuk Satuan Pengawasan Internal yang merupakan aparatur pengawasan internal
perusahaan. Satuan Pengawasan Internal dipimpin oleh seorang Kepala yang
bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
3. Peraturan Pemerintah Nomor. 12 Tahun 1998 tentang Perusahaan Perseroan, bahwa :
a. Pada setiap Perseroan dibentuk Satuan Pengawasan Internal.
b. Bagian Satuan Pengawasan Internal dipimpin oleh Kepala yang bertanggung jawab
kepada Direktur Utama.
c. Bagian Satuan Pengawasan Internal bertugas membantu Direktur Utama dalam
melaksanakan audit keuangan dan operasional serta menilai pengendalian,
pengelolaan dan pelaksanaannya dan memberikan saran-saran perbaikan.
d. Direktur Utama memberikan keterangan mengenai hasil audit atau hasil
pelaksanaan tugas Satuan Pengawasan Internal kepada Komisaris, atas permintaan
tertulis dari Komisaris.
e. Direksi wajib memperhatikan dan segera mengambil langkah-langkah yang
diperlukan atas segala yang dikemukakan dalam setiap Laporan Hasil Audit yang
dibuat oleh Bagian Satuan Pengawasan Internal.
Hal ini ditegaskan lagi melalui SK Menteri BUMN Nomor : KEP-117/M-MBU/2002
tanggal 1 Agustus 2002, pasal 22 (1) yang menyebutkan “Direksi harus menetapkan
suatu Sistem Pengendalian Internal yang efektif untuk mengamankan investasi dan
aset BUMN”.
1
2. Kedudukan dan Fungsi Bagian SPI.
Kedudukan
Sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor : 3.00/SKPTS/R/03/2005 tanggal 15 Desember
2005 tentang Revisi Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), bahwa
kedudukan Bagian SPI berada dan bertanggung jawab langsung dibawah Direktur Utama.
Sesuai dengan kedudukannya, Bagian SPI independen terhadap Bagian dan Unit-Unit
lainnya. Independen Bagian SPI dijamin oleh :
a. Adanya tanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
b. Adanya kewenangan yang jelas bahwa Bagian SPI mempunyai akses terhadap seluruh
Bagian dan Unit-Unit lainnya, catatan dan dokumentasi, sumber daya perusahaan
termasuk sumber daya manusia dalam rangka mendapatkan informasi untuk
kepentingan pelaksanaan tugas Bagian SPI.
c. Tidak terlibat dalam aktivitas sehari-hari atau bertanggung jawab langsung atau
memiliki kewenangan operasional terhadap kegiatan unit kerja yang diaudit oleh
Bagian SPI.
d. Tidak diberinya tanggung jawab penuh dalam pengembangan suatu sistem baru, kecuali
memberikan pendapatnya atas metode dan standar pengendalian dari sistem baru
tersebut.
Sesuai Surat Keputusan Direksi Nomor ; 3.00/SKPTS/R/01/2005 tanggal 8 Desember
2005 Bagian SPI dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi Pengawas Wilayah
dan Pengawas Wilayah membawahi Ketua Tim serta Ketua Tim membawahi beberapa Staf
Audit.
Fungsi
Dalam melaksanakan tugasnya Bagian SPI menjalankan fungsi sebagai berikut :
a. Memastikan bahwa Sistem Pengendalian Internal perusahaan telah memadai dan
berjalan sesuai dengan ketentuan.
b. Merupakan mitra dalam penyempurnaan kegiatan pengelolaan perusahaan, memberikan
nilai tambah melalui rekomendasi atas hasil audit yang dilakukannya.
c. Merupakan konsultan peningkatan penerapan manajemen resiko dan prinsip-prinsip
Good Coorporate Governance.
Wewenang dan Tanggung Jawab Bagian SPI
Wewenang
Bagian SPI mempunyai akses terhadap seluruh dokumen, pencatatan, personil dan fisik
kekayaan perusahaan diseluruh Bagian dan Unit-unit lainnya untuk mendapatkan data dan
informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas auditnya.
Tanggung Jawab
Dalam pelaksanaan tugasnya, Bagian SPI bertanggung jawab memberikan analisa,
penilaian, rekomendasi, konsultasi dan informasi mengenai aktivitas yang diaudit sesuai
dengan yang disyaratkan oleh Kode Etik dan standar Profesi Internal Audit.
2
3. Tanggung jawab dari Bagian SPI termasuk :
a. Menyusun rencana kerja audit tahunan.
b. Menyusun pedoman, mekanisme kerja SPI dan prosedur audit yang berbasis risiko.
c. Melaksanakan rencana kerja audit tahunan termasuk penugasan khusus/investigasi
dari Direktur Utama.
d. Menjaga integritas dan obyektivitas serta bertindak secara profesional seperti yang
dipersyaratkan dalam Standar Profesi Audit Internal (SPAI) termasuk menjamin
tidak terdapat benturan kepentingan anggota SPI dengan auditan dan kegiatan yang
diaudit.
Visi dan Misi
Visi :
Bagian Satuan Pengawasan Internal PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah :
Terwujudnya Profesionalisme Satuan Pengawasan Intern berdasarkan prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang baik dalam mendukung peningkatan kinerja PT. Perkebunan Nusantara
III (Persero).
Misi :
1. Menjadi mitra strategis manajemen dalam memberikan nilai tambah pada proses bisnis
perusahaan.
2. Membantu manajemen mendapatkan penilaian yang objektif dan berkualitas terhadap
pelaksanaan kegiatan perusahaan.
3. Mendorong manajemen meningkatkan penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang
baik.
Hubungan Bagian SPI dengan Komite Audit
Bentuk hubungan Bagian Satuan Pengawasan Internal (SPI) dengan Komite Audit yang
dilakukan melalui Komisaris, adalah sebagai berikut :
1. Bagian SPI membantu Komite Audit untuk memastikan bahwa pedoman Komite Audit,
aktivitas dan proses komite audit telah memadai untuk memenuhi tanggung jawabnya.
2. Komite Audit memastikan bahwa Pedoman Internal Audit, peranan, dan aktivitas dari
audit internal dapat dipahami dan menjawab kebutuhan Komite Audit dan Komisaris.
3. Memelihara komunikasi yang terbuka dan efektif dengan Komite Audit, untuk
menyamakan persepsi tentang tugas Komite Audit, sehingga mekanisme kerja dapat
terbentuk dengan baik.
Hubungan Bagian SPI dengan Direksi
Bagian SPI adalah unit pendukung Direksi dalam bidang pengawasan. Bentuk hubungan
tersebut adalah sebagai berikut :
- Bagian SPI sebagai mitra Direksi dalam mendiskusikan hal-hal yang mempengaruhi
kegiatan perusahaan baik keuangan maupun non keuangan.
- Menilai efektifitas sistem pengendalian intern (internal control system), termasuk
didalamnya memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian
intern dan mengidentifikasikan hal-hal yang memerlukan perhatian Direksi serta
tindak lanjut atas hasil audit.
3
4. Standar Profesi
Standar Profesi Auditor Internal adalah standar mutu pelaksanaan audit dan laporan
hasil audit serta kesepakatan mengenai bagaimana laporan audit disajikan agar
bermanfaat bagi manajemen dan pemakainya.
Agar Satuan Pengawasan Internal harus mematuhi Standar Profesi Auditor Internal
untuk menjaga kinerja dan hasil audit dalam melaksanakan tugasnya.
Standar Profesi yang melandasi pelaksanaan tugas Bagian Satuan Pengawasan Intern
adalah Standar Profesi Audit Internal yang diterbitkan oleh Konsorsium Organisasi
Profesi Audit Internal Tahun 2004.
Kode Etik
Kode etik merupakan panduan tentang arah perilaku yang harus dituju dan dianut oleh
auditor Bagian SPI PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), agar dapat memenuhi
harapan-harapan stakeholders.
Kode etik Auditor Bagian SPI PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) adalah :
1. Jujur, obyektif, dan sungguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan memenuhi
tanggung jawabnya.
2. Loyal terhadap perusahaan, namun tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan-
kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum.
3. Tidak boleh terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi
auditor internal atau perusahaan.
4. Menahan diri dari kegiatan yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan
perusahaan, atau kegiatan yang dapat menimbulkan prasangka yang meragukan
kemampuannya untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara objektif.
5. Tidak menerima imbalan dalam bentuk apapun dari auditan, Karyawan, ataupun mitra
binis perusahaan yang patut diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.
6. Melaksanakan seluruh penugasan dengan menggunakan kompetensi profesional yang
dimilikinya.
7. Mematuhi sepenuhnya Standar Profesi Audit Internal, kebijakan dan peraturan
perusahaan.
8. Tidak memanfaatkan informasi yang diperoleh untuk mendapatkan keuntungan pribadi,
melanggar hukum, atau menimbulkan kerugian terhadap perusahaan.
9. Mengungkapkan semua fakta-fakta yang jika tidak diungkap dapat (i) mendistorsi
laporan atas kegiatan yang direviu, atau (ii) menutupi adanya praktik-praktik yang
melanggar hukum.
10. Senantiasa meningkatkan keahlian serta efektivitas dan kualitas pelaksanaan
tugasnya, dan wajib mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan.
4