Pemodelan long short term memory untuk prkiraan penjualan berdasar basis data penjualan retail pda kontrol persediaan
oleh : Chamiyanti Nurkentjana aju
Apa Itu Efisiensi Algoritma ?
Algoritma yang dapat dikatakan sebagai algoritma yang efisien, merupakan algoritma yang dimana pada saat pemrosesan algoritma tersebut tidak memakan banyak waktu dan juga ditak memakan banyak memori dalam pemrosesannya.
Seperti yang sudah di jelaskan, efisiensi algoritma umumnya di tinjau dari 2 hal, yaitu efisiensi terhadap waktu, dan efisiensi terhadap memori.
Walaupun algoritma yang memberikan keluaran yang benar (paling mendekati kenyataan), tetapi jika harus menunggu berjam-jam atau mungkin berhari-hari untuk mendapatkan outputannya (dalam hal ini yang dimaksudkan adalah efisiensi dalam waktu), algoritma tersebut biasanya tidak akan dipakai. Kebanyakan orang lebih menginignkan algoritma yang memiliki pengeluaran atau hasil outputan yang lebih cepat. Waktu yang diperlukan (running time) oleh sebuah algoritma cenderung tergantung pada jumlah input yang diproses.
Running time dari sebuah algoritma adalah fungsi dari jumlah inputnya. Running time dari suatu algoritma berbeda-beda bergantung pada input yang diberikan. Dengan demikian pengukurannya dihitung sebagai fungsi dari besarnya input yang diberikan.
2. Daftar Pustaka
1) Silberschatz, A., Galvin, P.B. Operating Systems Concepts, seventh edition. John
Wiley & Sons.Inc. 2001.
2) Stallings, W. Operating Systems. Prentice Hall. 2001.
3) Tanenbaum, A.S., Modern Operating System. Prentice-Hall. 1992.
4) Worthington, B.L., etc. "Scheduling Algorithms for Modern Disk Drivers".
Proceedings of the ACM Sigmetrics Conference on Measurement and Modeling of
Computer Systems. 1994. hal.241-251.
5) Young, M., etc. "The Duality of Memory and Communication in the Implementation
of a Multiprocessor Operating Systems". Proceedings of the ACM Symposium on
Operating Systems Principles. 1987. hal.63-76.
6) Zahorjan, J., McCann, C. "Processor Schedulling in Shared-Memory
Multiprocessors". Proceedings of Conference on Measurement and Modeling of
Computer Systems. 1990.
3. Konsep process dalam sistem
operasi:
Process dalam sistem komputer dilakukan olehProcess dalam sistem komputer dilakukan oleh
processor sebagai kombinasi antara elemenprocessor sebagai kombinasi antara elemen CPUCPU
(Central Processing Unit)(Central Processing Unit) dan operatingdan operating--systemssystems
Setiap process yang berjalan harus melewatiSetiap process yang berjalan harus melewati
sebuah parameter waktu yang direpresentasikansebuah parameter waktu yang direpresentasikan
secara umum dalam satusecara umum dalam satu--satuansatuan--waktu (ssw)waktu (ssw)
11--ssw dapat dinyatakan dalam: second (s) ataussw dapat dinyatakan dalam: second (s) atau
satuan waktu turunannya, seperti: ns, ms,satuan waktu turunannya, seperti: ns, ms, µµs, dst.s, dst.
4. total-waktu-process: jumlah waktu-
process (tT) dan waktu-interrupt (tX) yang
diamati pada suatu job/task yang dilayani
oleh prosesor, disimbolkan: tTpr.
total-waktu-pengerjaan: jumlah waktu-
tunggu (tD) dan tTpr yang diamati pada
suatu job/task yang dilayani oleh prosesor,
disimbolkan: tTpe.
∑=
+=
N
i
XTTpr ii
ttt
1
)(
i=job/task ke-i
N=maksimal job/task
∑=
+=
N
i
TprDTpe ii
ttt
1
)(
Kode interrupt dituliskan: Xi-j,
artinya: interrupt dimulai setelah slot
ke-i terhitung dari tT selama j-ssw
5. Contoh: Perhatikan diagram-state berikut ini:
tT
j1
1
x
2 3 4 5 6 7
x x
8 9
j2
j3
j1: X1-3
x
= tT, waktu-process
= tX, waktu-interrupt
= tD, waktu-tunggu
Kode interrupt pada setiap job dapat dituliskan sbb:
j2: X2-1
j3: X4-1
interupsi dimulai setelah slot ke-1 selama 3-ssw
interupsi dimulai setelah slot ke-2 selama 1-ssw
interupsi dimulai setelah slot ke-4 selama 1-ssw
6. Contoh: Perhatikan diagram-state berikut ini:
tT
j1
1
x
2 3 4 5 6 7
x x
8 9
j2
j3
j1: X1-3
x
= tT, waktu-process
= tX, waktu-interrupt
= tD, waktu-tunggu
Namun berdasar pendekatan waktu-translasi (melihat dari diagram-state)
dapat dikatakan juga sbb:
j2: X2-1
j3: X4-1
interupsi dimulai saat t ke-1 s.d t ke-4
interupsi dimulai saat t ke-3 s.d t ke-4
interupsi dimulai saat t ke-6 s.d t ke-7
****Kondisi ini dapat dinyatakan setelah setiap proses pada masing-masing
job/task direpresentasikan dalam diagram-state
8. Contoh: Perhatikan diagram-state berikut ini:
tT
j1
1
x
2 3 4 5 6 7
x x
8 9
j2
j3
j1:
x
= tT, waktu-process
= tX, waktu-interrupt
= tD, waktu-tunggu
Perhitungan tTpr dan tTpe setiap job:
⇒ tTpr = 7 + 4 +7 = 18-ssw
tTprj1 = 7-sswtD=0 ; tT=4-ssw ; tX=3-ssw
Maka total keseluruhan tTpr dan tTpe dapat dihitung sbb:
tTpej1 = 7-ssw
j2: tTprj2 = 4-sswtD=1 ; tT=3-ssw ; tX=1-ssw tTpej2 = 5-ssw
j3: tTprj3 = 7-sswtD=2 ; tT=6-ssw ; tX=1-ssw tTpej3 = 9-ssw
∑=
=
N
i
jiTT prpr
tt
1
)(
∑=
=
N
i
jiTT pepe
tt
1
)( ⇒ tTpe = 7 + 5 +9 = 21-ssw
9. Contoh: Dalam diagram-state berikut ini:
tT
j1
1
x
2 3 4 5 6 7
x x
8 9
j2
j3
j1:
x
= tT, waktu-process
= tX, waktu-interrupt
= tD, waktu-tunggu
Pada terapan dalam sistem operasi, bisa diilustrasikan
Aplikasi WinAmp sedang memutar lagu pada list-song dalam library
Aplikasi WinAmp
j2:
End-user sedang mengetik dokumen dengan aplikasi Ms.Word
Aplikasi Ms.Word
j3:
Printer digunakan untuk mencetak dokumen yang diketik dengan
aplikasi Ms.Word tersebut
Printer
10. Acuan dan kriteria pada slot
process:
Process setiap job/task dimulai dari titikProcess setiap job/task dimulai dari titik
inisialisasi yakni: t keinisialisasi yakni: t ke--00
Saat sebuah process menduduki suatu slotSaat sebuah process menduduki suatu slot--
waktu, maka kondisi/statusnya: melewati waktuwaktu, maka kondisi/statusnya: melewati waktu--
process (tprocess (tTT) atau waktu) atau waktu--interrupt (tinterrupt (tXX))
Dalam nilai tDalam nilai tTpeTpe sudah termasuk nilai tsudah termasuk nilai tTprTpr..