this article explains about the classification process in operating systems concept

1. KLASIFIKASI PROSES
Dosen: Ir. Sihar, M.T.
T. Informatika / FTI
Bandung - 2014
TIF306 SISTEM OPERASI (3 SKS)

2. DAFTAR PUSTAKA
Silberschatz, A., Galvin, P.B. Operating Systems
Concepts, seventh edition. John Wiley & Sons. Inc. 2001.
Simamora, S.N.M.P. “Diktat Kuliah CE112 Sistem
Operasi (3 sks)”, Program studi Teknik Komputer.
Politeknik TELKOM. Bandung. 2010.
Simamora, S.N.M.P. “Diktat Kuliah Sistem Operasi”.
Dept. Sistem Komputer. Fak. Teknik. ITHB. Bandung.
2002.
Simamora, S.N.M.P. “Diktat Kuliah FTI306 Sistem
Operasi (3 sks)”. Program studi Teknik Informatika.
Fak. Teknologi Informasi. Univ. BALE. Bandung. 2013.
Stallings, W. Operating Systems. Prentice Hall. 2001.
Tanenbaum, A.S., Modern Operating System. Prentice-
Hall. 1992.

3. PERBEDAAN UTAMA PROSES PARALEL MURNI DAN
PROSES PARALEL BERPENGGALAN
Proses Paralel Murni, yaitu: proses paralel berjalan
yang melewati suatu parameter yakni selisih-waktu-
paralel (xT), yang menjelaskan bahwa sebuah proses
pada suatu task/job bisa memulai pengerjaan tanpa
menunggu proses sebelumnya task/job tersebut
diselesaikan oleh prosesor/sistem operasi.
Sedangkan Proses Paralel Berpenggalan, yaitu:
proses paralel yang berjalan akan melewati suatu
parameter yang disebut waktu-interrupt (tX) sehingga
menyebabkan total-waktu-proses (tTpr) akan semakin
besar (lama) dan dengan nilai tTpr semakin besar
menyebabkan total–waktu–pengerjaan (tTpe) juga
semakin besar (lama).

4. Berikut ditunjukkan contoh kasus dimana sebuah
proses mengalami tX (waktu-interrupt). Salah satu
contoh pada saat end-user sedang bekerja dalam
Ms.Word lalu oleh konfigurasi auto–saving setiap 10
menit akan menyebabkan file *.docx/*.doc akan
berhenti sejenak saat peruses saving sedang
berlangsung.
Contoh lain juga diperlihatkan juga pada kode syntax
getch(); dimana kontrol operasi tidak akan di
kembalikan kepada DOS dalam prompt aktif sampai
end-user menekan sembarang tombol pada keyboard.
Syntax getch(); merupakan bagian dari instruksi
dalam bahasa pemograman C/C++.

5. Berikut dijelaskan apa yang menjadi kelebihan
Windows OS dibandingkan Ubuntu OS.
Kelebihannya yang pasti adalah end-user lebih
familiar dengan Windows OS sehingga lebih
memahami dibandingkan Ubuntu OS. Namun
hal utama yang yang dapat diperhatikan bahwa
hampir mayoritas lingkungan kerja dalam
Ubuntu OS mengadopsi Windows OS. Mungkin
untuk mereduksi resistensi (halangan)
pengguna Windows OS sebelumnya.

6. Kasus: Proses Paralel Berpenggalan
Perhatikan diagram-state berikut :
Soal:
Tentukan berapa detik lama total-waktu-pengerjaan
(tTpe) jika dinyatakan 1–ssw = 0.45 ms.
Buktikan bahwa dengan adanya proses interrupt
akan menyebabkan waktu-proses (tT) semakin lama.

7. Solusi :
Hitung terlebih dahulu masing masing tTpr setiap job/task:
Job-1 = tTpr-J1 = ( 1 + 1 ) + 1 + 1 + (1 + 1 + 1 ) = 7 – ssw
Job-2 = tTpr-J2 = ( 1 + 1 ) + 1 + ( 1 ) = 4 – ssw
Job-3 = tTpr-J3 = ( 1 + 1 + 1 + 1 ) + 1 + ( 1 + 1 ) = 7 – ssw
Job-4 = tTpr-J4 = ( 1 + 1 + 1 ) + 1+ 1 + 1 + ( 1 ) = 7 – ssw
Menghitung tTpe setiap job/task:
Job-1 = tTpe-J1 = ∑tDJ1 + tTprJ1 = 0 + 7 = 7 – ssw
= (7)(0.45) . 10-3s = 3,15.10-3 s
Job-2 = tTpe-J2 = ∑tDJ2 + tTprJ2 = 1 + 4 = 5 – ssw
= (5)(0.45) . 10-3s = 2,35.10-3 s
Job-3 = tTpe-J3 = ∑tDJ3 + tTprJ3 = 2 + 7 = 9 – ssw
= (9)(0.45) . 10-3s = 4,05.10-3 s
Job-4 = tTpe-J4 = ∑tDJ4 + tTprJ4 = 1 + 7 = 8 – ssw
= (8)(0.45) . 10-3s = 3,6.10-3 s

8. Pembuktiannya sebagai berikut :
Berdasarkan diagram-state tersebut semua job/task
memiliki proses interrupt, sehingga dapat dibuktikan
bahwa; misalkan Job-1 :
Apabila waktu-interrupt (tX) tidak ada, maka z1 = 1 +
1 + 1 + 1 + 1 = 5–ssw
Apabila waktu-interrupt (tX) ada, maka z2 =7–ssw
Maka terbukti z1 < z2
Demikian juga cara yang sama untuk Job-2, Job-3,
dan Job-4.