SlideShare a Scribd company logo
TUGAS
SISTEM BERKAS
“PAPER REVIEW”
DI SUSUN OLEH:
Ridzki Reza Virandi
Nim : 150401100
FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
Mata Kuliah: Sistem Berkas
Dosen: Harun Mukhtar, S.Kom.,M.Kom
MemahamiKonsep Basis Data
(Review dari materi kelompok 1 pertemuan 5-8, mata kuliah Sistem Berkas)
Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa,
konsep, keadaan dan sebagainya yang dapatdicatat dan mempunyai arti secara
implisit.
Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau simbol, sehingga bila
data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data
(database) (Ramez; 2000). Sedangkan menurut George Tsu-der Chou yang di kutip
dari jurnal, basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang
diorganisasikan kedalam aturan yang khusus. Informasi ini adalah data yang telah
diorganisasikan kedalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang(Abdul;
1999).
Menuru tEncyclopedia of Computer Science and Engineer, para ilmuwan di
bidang informasi menerima definisi standar informasi yaitu data yang digunakan
dalam pengambilan keputusan. Definisi lain dari basis data menurut Fabbridan
Schwab adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk
meminimalkan duplikasi data.
Tujuan Basis Data
James martin dalam(edhysutanta; 2004) membedakan tujuan basis data menjadi 2
kelompok yaitu primer dan skunder.
Tujuan primer: tujuan utama yang ingin dicapai dalam perancangan dan
pengembangan basis data.
Tujuanskunder: tujuan tambahan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan primer.
Tujuan primer
• Data-data dalam basis data digunakan oleh banyak pemakai
• Menjaga investasi intelektual
• Penekanan biaya
• Menghilangkan proliferasi (terjadinya pengembangan sistemg anda)
• Unjuk kerja (performance)
• Dll.
TujuanSekunder
• Independensi data secarafisik
• Independensi data secara logika
• Pengendalian/minimalisasi perangkapan data (redudancy data)
• Kecepatan akses
• Kecepatan pencarian
• Dll.
Keunggulan dan Kekurangan Konsep Basis Data
a. Keuntungan basis data
• Mengurangi kerangkapan data
• Mencegah ketidakkonsistenan
• Keamanan data terjaga
• Integritas dapat dipertahankan
• Data dapat dipergunakan secara bersama-sama
• Menyediakan recovery
• Memudahkan penerapan standarisasi
• Data bersifat mandiri
• Keterpaduan data terjaga
b. Kerugian basis data
• Diperlukan tempat penyimpanan yang besar
• Diperlukan tenaga yang trampil dalam mengelola data
• Perangkat lunaknya mahal
• Kerusakan dapat mempengaruhi departemen yang terkait
BERKAS SEKUENSIAL
(Review dari kelompok 1 pertemuan 1-4, mata kuliah Sistem Berkas)
Pengertian Berkas Sekuensial
Berkas sekuensial adalah cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan
kumpulan record atau rekaman-rekaman dalam sebuah berkas. Penyimpanan
berkas sekuensial dilakukan secara berurutan, data yang disimpan diurutkan
berdasarkan urutan pemasukan data (urut berdasarkan nomor record). Berikut
bentuk susunan dari berkas sekuensial :
Pencarian Biner (Binary Search)
Untuk sebuah berkas dengan rekaman yang sudah diurutkan, jumlah rekaman
yang diperlukan untuk membaca sebuah rekaman dapat diusahakan untuk
diperkecil dengan menggunakan teknik pencarian biner. Jika kuncicari <
kuncitengah, maka bagian berkas mulai dari kuncitengah sampai akhir berkas
dieliminasi. Sebaliknya jika kuncicari > kuncitengah, maka bagian berkas mulai
dari depan sampai dengan kuncitengah dieliminasi.
Rumusnya sebagai berikut :
Tengahn = [ (awal + akhir) / 2] → Kcari : Ktengahn
→akhir = tengahn ± 1
Pencarian Interpolasi Pencarian Interpolasi
Pencarian interpolasi (asumsinya kunci rekaman numeris) menentukan posisi
yang akan diperbandingkan berikutnya berdasar posisi yang estimasi dari sisa
rekaman yang belum diperiksa. Pencarian interpolasi tidak mencari posisi
TENGAH seperti halnya algoritma pencarian biner, melainkan menentukan
posisi berikutnya. Rumus umumnya sebagai berikut :
BERIKUT : = [AWAL + (AKHIR – AWAL)]
Cara Pembuatan dan Jenis Record Berkas Sekuensial
Pembuatan berkas transaksi sekuensial meliputi tugas-tugas :
- Pengumpulan data
- Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin
- Pengeditan data
- Pemeriksaan transaksi yang ditolak
- Penyortiran edit data
1 2 3 ..... i i+1 i+2 ..... n+1 n
PENGURUTAN REKAMAN
(Review dari kelompok 5 pertemuan 1-4, mata kuliah Sistem Berkas)
Pengurutan rekaman adalah cara menyimpan rekaman secara urut berdasarkan
nilai sebuah medan dalam rekaman yang akan disimpan tersebut. (Wahyuni,2004)
2. Metode rekaman
Pengurutan rekaman memiliki beberapa metode yang memudahkan untuk mencari
rekaman dengan kunci tertentu berikut ada Beberapa metode pengurutan yang
digunakan :
a. Pengurutan gelembung
b. Pengurutan dengan penyisipan
c. Pengurutan cepat
PENGURUTAN GELEMBUNG
Salah satu prosedur pengurutan paling sederhana adalah pengurutan
gelembung. Disebut pengurutan gelembung karena masing-masing kunci akan dengan
lambat meggelembung ke posisi yang tepat. Salah satu karakter dari pengurutan ini
adalah sangat mudah untuk dipahami. Akan tetapi dari semua prosedur pengurutan
yang akan dibahas, prosedur pengurutan gelembung merupakan prosedur yang paling
tidak efisien, disebut pengurutan gelembung karena masing-masing kunci akan dengan
lambat menggelembung ke posisinya yang tepat. (Wahyuni,2004)
Berikut contoh proses pengurutan gelembung :
Untuk rekaman-rekaman dengan kunci :
73, 15, 44, 37, 30, 59, 49 dan 99
Putaran 1 :
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Perbandingan Pertukaran
73 15 44 37 30 59 49 99 X1 : X2
15 73 44 37 30 59 49 99 X1 dg X2
15 73 44 37 30 59 49 99 X2 : X3
15 44 73 37 30 59 49 99 X2 dg X3
15 44 73 37 30 59 49 99 X3 : X4
15 44 37 73 30 59 49 99 X3 dg X4
15 44 37 73 30 59 49 99 X4 : X5
15 44 37 30 73 59 49 99 X4 dg X5
15 44 37 30 73 59 49 99 X5 : X6
15 44 37 30 59 73 49 99 X5 dg X6
15 44 37 30 59 73 49 99 X6 : X7
15 44 37 30 59 49 73 99 X6 dg X7
15 44 37 30 59 49 73 99 X7 : X8
Putaran 2 :
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Perbandingan Pertukaran
15 44 37 30 59 49 73 99 X1 : X2
15 44 37 30 59 49 73 99 X2 : X3
15 37 44 30 59 49 73 99 X2 dg X3
15 37 44 30 59 49 73 99 X3 : X4
15 37 30 44 59 49 73 99 X3 dg X4
15 37 30 44 59 49 73 99 X4 : X5
15 37 30 44 59 49 73 99 X5 : X6
15 37 30 44 49 59 73 99 X5 dg X6
15 37 30 44 49 59 73 99 X6 : X7
15 37 30 44 49 59 73 99 X7 : X8
Putaran 3 :
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Perbandingan Pertukaran
15 37 30 44 49 59 73 99 X1 : X2
15 37 30 44 49 59 73 99 X2 : X3
15 30 37 44 49 59 73 99 X2 dg X3
15 30 37 44 49 59 73 99 X3 : X4
15 30 37 44 49 59 73 99 X4 : X5
15 30 37 44 49 59 73 99 X5 : X6
15 30 37 44 49 59 73 99 X6 : X7
15 30 37 44 49 59 73 99 X7 : X8
15 30 37 44 49 59 73 99
Jumlah perbandingan = 21 dan jumlah pertukaran posisi = 10 kali
Jadi, bentuk berkas sesudah pengurutan adalah :
15 30 37 44 49 59 73
b. Pengurutan dengan penyisipan
pengurutan penyisipan merupakan cara menyisipkan rekaman demi rekaman
dalam berkas pada tempat yang sesuai, rekaman harus diidentifikasi dengan kunci
terkecil diletakkan pada posisi pertama kemudian diproses satu persatu seakan akan
disisipkan pada sebuah perkas yang sudah urut. (Wahyuni,2004)
Berikut contoh proses pengurutan dengan penyisispan :
Untuk rekaman-rekaman dengan kunci :
73, 15, 44, 37, 30, 59, 49 dan 99
No: X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Perbandingan Pertukaran
1. 73 15 44 37 30 59 49 99
X1 : X2
X2 : X2
X3: X2
X4 :X2
X5 : X2
X6 : X2
X7 : X2
X8 : X2
X2 gd X1,
(X2terkecil)
2. 15 73 44 37 30 59 49 99 X2 : X1 -
3. 15 73 44 37 30 59 49 99 X3 : X2 -
4. 15 44 73 37 30 59 49 99 X2 : X1 X3 dg X2
5. 15 44 73 37 30 59 49 99 X4 : X3 -
6. 15 44 37 73 30 59 49 99 X3 : X2 X4 dg X3
7. 15 37 44 73 30 59 49 99 X2 : X1 X3 dg X2
8. 15 37 44 73 30 59 49 99 X5 : X4 -
9. 15 37 44 30 73 59 49 99 X4 : X3 X5 dg X4
10. 15 37 30 44 73 59 49 99 X3 : X2 X4 dg X3
11. 15 30 37 44 73 59 49 99 X2 : X1 X3 dg X2
12. 15 30 37 44 73 59 49 99 X6 : X5 -
13. 15 30 37 44 59 73 49 99 X5 : X4 X6 dg X5
14. 15 30 37 44 59 73 49 99 X6 : X5 -
15. 15 30 37 44 59 49 73 99 X6 : X5 X7 dg X6
16. 15 30 37 44 49 59 73 99 X5 : X4 X6 dg X5
17. 15 30 37 44 49 59 73 99 X8 : X7 -
Jumlah perbandingan = 23 dan jumlah pertukaran posisi = 10 kali
Jadi, bentuk berkas sesudah pengurutan adalah :
15 30 37 44 49 59 73 99
c. Pengurutan dengan cepat
Prosedur pengurutan cepat melakukan pengurutan berkas dengan
mengelompokkan rekaman-rekaman menjadi beberapa kelompok berdasarkan hasil
perbandingan terhadap angota berkas tersebut. Pengurutan rekaman akan
dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu rekaman yang kuncinya lebih kecil dari
rekaman pertama, rekaman pertama dan rekaman yang kuncinya lebih besar dari
rekaman yang pertama. (Wahyuni,2004)
Berikut contoh proses pengurutan dengan penyisispan :
Untuk rekaman-rekaman dengan kunci :
73, 15, 44, 37, 30, 59, 49 dan 99
1. Menentukan lokasi rekaman pertama
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Perbandingan Pertukaran
73 15 44 37 30 59 49 99 X1 : X2
15 73 44 37 30 59 49 99 X1 dg X2
15 73 44 37 30 59 49 99 X2 : X3
15 44 73 37 30 59 49 99 X2 dg X3
15 44 73 37 30 59 49 99 X3 : X4
15 44 37 73 30 59 49 99 X3 dg X4
15 44 37 73 30 59 49 99 X4 : X5
15 44 37 30 73 59 49 99 X4 dg X5
15 44 37 30 73 59 49 99 X5 : X6
15 44 37 30 59 73 49 99 X5 dg X6
15 44 37 30 59 73 49 99 X6 : X7
15 44 37 30 59 49 73 99 X6 dg X7
15 44 37 30 59 49 73 99 X7 : X8
< 73 >
2. Kelompok rekaman yang kuncinya lebih kecil dari kunci rekaman pertama
X1 X2 X3 X4 X5 X6 Perbandingan Pertukaran
15 44 37 30 59 49 X1 : X2
15 44 37 30 59 49 X2 : X3
15 37 44 30 59 49 X2 dg X3
15 37 44 30 59 49 X3 : X4
15 37 30 44 59 49 X3 dg X4
15 37 30 44 59 49 X4 : X5
15 37 30 44 59 49 X5 : X6
15 37 30 44 49 59 X5 dg X6
3. kelompok yang masi belum berurutan
X1 X2 Perbandingan Pertukaran
37 30 X1 : X2
30 37 X1 dg X2
Jumlah perbandingan = 13 dan jumlah pertukaran posisi = 10 kali
Jadi, bentuk berkas sesudah pengurutan adalah :
15 30 37 44 49 59 73 99

More Related Content

Recently uploaded

PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
WagKuza
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
MRoyanzainuddin9A
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
idoer11
 
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Dilasambong
 

Recently uploaded (8)

PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docxCONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
CONTOH CATATAN OBSERVASI KEPALA SEKOLAH.docx
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdfPulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
Pulupugbglueysoyaoyatiaitstisitatjsigsktstj.pdf
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
Pertemuan 9 - PERT CPM.pdfPertemuan 9 - PERT CPM.pdf
 
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balitaKonsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
Konsep dasar asuhan neonatus ,bayi dan balita
 

Featured

AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
marketingartwork
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
Skeleton Technologies
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Kurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
SpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Lily Ray
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
Rajiv Jayarajah, MAppComm, ACC
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
Christy Abraham Joy
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
Vit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
MindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
RachelPearson36
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Applitools
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
GetSmarter
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
Project for Public Spaces & National Center for Biking and Walking
 

Featured (20)

AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
Unlocking the Power of ChatGPT and AI in Testing - A Real-World Look, present...
 
12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work12 Ways to Increase Your Influence at Work
12 Ways to Increase Your Influence at Work
 
ChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slidesChatGPT webinar slides
ChatGPT webinar slides
 
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike RoutesMore than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
More than Just Lines on a Map: Best Practices for U.S Bike Routes
 

Paper Review Mata Kuliah Sistem Berkas

  • 1. TUGAS SISTEM BERKAS “PAPER REVIEW” DI SUSUN OLEH: Ridzki Reza Virandi Nim : 150401100 FAKULTAS ILMU KOMPUTER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA Mata Kuliah: Sistem Berkas Dosen: Harun Mukhtar, S.Kom.,M.Kom
  • 2. MemahamiKonsep Basis Data (Review dari materi kelompok 1 pertemuan 5-8, mata kuliah Sistem Berkas) Data merupakan fakta mengenai suatu objek seperti manusia, benda, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dapatdicatat dan mempunyai arti secara implisit. Data dapat dinyatakan dalam bentuk angka, karakter atau simbol, sehingga bila data dikumpulkan dan saling berhubungan maka dikenal dengan istilah basis data (database) (Ramez; 2000). Sedangkan menurut George Tsu-der Chou yang di kutip dari jurnal, basis data merupakan kumpulan informasi bermanfaat yang diorganisasikan kedalam aturan yang khusus. Informasi ini adalah data yang telah diorganisasikan kedalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan seseorang(Abdul; 1999). Menuru tEncyclopedia of Computer Science and Engineer, para ilmuwan di bidang informasi menerima definisi standar informasi yaitu data yang digunakan dalam pengambilan keputusan. Definisi lain dari basis data menurut Fabbridan Schwab adalah sistem berkas terpadu yang dirancang terutama untuk meminimalkan duplikasi data. Tujuan Basis Data James martin dalam(edhysutanta; 2004) membedakan tujuan basis data menjadi 2 kelompok yaitu primer dan skunder. Tujuan primer: tujuan utama yang ingin dicapai dalam perancangan dan pengembangan basis data. Tujuanskunder: tujuan tambahan yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan primer. Tujuan primer • Data-data dalam basis data digunakan oleh banyak pemakai • Menjaga investasi intelektual • Penekanan biaya • Menghilangkan proliferasi (terjadinya pengembangan sistemg anda) • Unjuk kerja (performance) • Dll.
  • 3. TujuanSekunder • Independensi data secarafisik • Independensi data secara logika • Pengendalian/minimalisasi perangkapan data (redudancy data) • Kecepatan akses • Kecepatan pencarian • Dll. Keunggulan dan Kekurangan Konsep Basis Data a. Keuntungan basis data • Mengurangi kerangkapan data • Mencegah ketidakkonsistenan • Keamanan data terjaga • Integritas dapat dipertahankan • Data dapat dipergunakan secara bersama-sama • Menyediakan recovery • Memudahkan penerapan standarisasi • Data bersifat mandiri • Keterpaduan data terjaga b. Kerugian basis data • Diperlukan tempat penyimpanan yang besar • Diperlukan tenaga yang trampil dalam mengelola data • Perangkat lunaknya mahal • Kerusakan dapat mempengaruhi departemen yang terkait
  • 4. BERKAS SEKUENSIAL (Review dari kelompok 1 pertemuan 1-4, mata kuliah Sistem Berkas) Pengertian Berkas Sekuensial Berkas sekuensial adalah cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record atau rekaman-rekaman dalam sebuah berkas. Penyimpanan berkas sekuensial dilakukan secara berurutan, data yang disimpan diurutkan berdasarkan urutan pemasukan data (urut berdasarkan nomor record). Berikut bentuk susunan dari berkas sekuensial : Pencarian Biner (Binary Search) Untuk sebuah berkas dengan rekaman yang sudah diurutkan, jumlah rekaman yang diperlukan untuk membaca sebuah rekaman dapat diusahakan untuk diperkecil dengan menggunakan teknik pencarian biner. Jika kuncicari < kuncitengah, maka bagian berkas mulai dari kuncitengah sampai akhir berkas dieliminasi. Sebaliknya jika kuncicari > kuncitengah, maka bagian berkas mulai dari depan sampai dengan kuncitengah dieliminasi. Rumusnya sebagai berikut : Tengahn = [ (awal + akhir) / 2] → Kcari : Ktengahn →akhir = tengahn ± 1 Pencarian Interpolasi Pencarian Interpolasi Pencarian interpolasi (asumsinya kunci rekaman numeris) menentukan posisi yang akan diperbandingkan berikutnya berdasar posisi yang estimasi dari sisa rekaman yang belum diperiksa. Pencarian interpolasi tidak mencari posisi TENGAH seperti halnya algoritma pencarian biner, melainkan menentukan posisi berikutnya. Rumus umumnya sebagai berikut : BERIKUT : = [AWAL + (AKHIR – AWAL)] Cara Pembuatan dan Jenis Record Berkas Sekuensial Pembuatan berkas transaksi sekuensial meliputi tugas-tugas : - Pengumpulan data - Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin - Pengeditan data - Pemeriksaan transaksi yang ditolak - Penyortiran edit data 1 2 3 ..... i i+1 i+2 ..... n+1 n
  • 5. PENGURUTAN REKAMAN (Review dari kelompok 5 pertemuan 1-4, mata kuliah Sistem Berkas) Pengurutan rekaman adalah cara menyimpan rekaman secara urut berdasarkan nilai sebuah medan dalam rekaman yang akan disimpan tersebut. (Wahyuni,2004) 2. Metode rekaman Pengurutan rekaman memiliki beberapa metode yang memudahkan untuk mencari rekaman dengan kunci tertentu berikut ada Beberapa metode pengurutan yang digunakan : a. Pengurutan gelembung b. Pengurutan dengan penyisipan c. Pengurutan cepat PENGURUTAN GELEMBUNG Salah satu prosedur pengurutan paling sederhana adalah pengurutan gelembung. Disebut pengurutan gelembung karena masing-masing kunci akan dengan lambat meggelembung ke posisi yang tepat. Salah satu karakter dari pengurutan ini adalah sangat mudah untuk dipahami. Akan tetapi dari semua prosedur pengurutan yang akan dibahas, prosedur pengurutan gelembung merupakan prosedur yang paling tidak efisien, disebut pengurutan gelembung karena masing-masing kunci akan dengan lambat menggelembung ke posisinya yang tepat. (Wahyuni,2004) Berikut contoh proses pengurutan gelembung : Untuk rekaman-rekaman dengan kunci : 73, 15, 44, 37, 30, 59, 49 dan 99
  • 6. Putaran 1 : X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Perbandingan Pertukaran 73 15 44 37 30 59 49 99 X1 : X2 15 73 44 37 30 59 49 99 X1 dg X2 15 73 44 37 30 59 49 99 X2 : X3 15 44 73 37 30 59 49 99 X2 dg X3 15 44 73 37 30 59 49 99 X3 : X4 15 44 37 73 30 59 49 99 X3 dg X4 15 44 37 73 30 59 49 99 X4 : X5 15 44 37 30 73 59 49 99 X4 dg X5 15 44 37 30 73 59 49 99 X5 : X6 15 44 37 30 59 73 49 99 X5 dg X6 15 44 37 30 59 73 49 99 X6 : X7 15 44 37 30 59 49 73 99 X6 dg X7 15 44 37 30 59 49 73 99 X7 : X8 Putaran 2 : X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Perbandingan Pertukaran 15 44 37 30 59 49 73 99 X1 : X2 15 44 37 30 59 49 73 99 X2 : X3 15 37 44 30 59 49 73 99 X2 dg X3 15 37 44 30 59 49 73 99 X3 : X4 15 37 30 44 59 49 73 99 X3 dg X4 15 37 30 44 59 49 73 99 X4 : X5 15 37 30 44 59 49 73 99 X5 : X6 15 37 30 44 49 59 73 99 X5 dg X6 15 37 30 44 49 59 73 99 X6 : X7 15 37 30 44 49 59 73 99 X7 : X8
  • 7. Putaran 3 : X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Perbandingan Pertukaran 15 37 30 44 49 59 73 99 X1 : X2 15 37 30 44 49 59 73 99 X2 : X3 15 30 37 44 49 59 73 99 X2 dg X3 15 30 37 44 49 59 73 99 X3 : X4 15 30 37 44 49 59 73 99 X4 : X5 15 30 37 44 49 59 73 99 X5 : X6 15 30 37 44 49 59 73 99 X6 : X7 15 30 37 44 49 59 73 99 X7 : X8 15 30 37 44 49 59 73 99 Jumlah perbandingan = 21 dan jumlah pertukaran posisi = 10 kali Jadi, bentuk berkas sesudah pengurutan adalah : 15 30 37 44 49 59 73 b. Pengurutan dengan penyisipan pengurutan penyisipan merupakan cara menyisipkan rekaman demi rekaman dalam berkas pada tempat yang sesuai, rekaman harus diidentifikasi dengan kunci terkecil diletakkan pada posisi pertama kemudian diproses satu persatu seakan akan disisipkan pada sebuah perkas yang sudah urut. (Wahyuni,2004) Berikut contoh proses pengurutan dengan penyisispan : Untuk rekaman-rekaman dengan kunci : 73, 15, 44, 37, 30, 59, 49 dan 99
  • 8. No: X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Perbandingan Pertukaran 1. 73 15 44 37 30 59 49 99 X1 : X2 X2 : X2 X3: X2 X4 :X2 X5 : X2 X6 : X2 X7 : X2 X8 : X2 X2 gd X1, (X2terkecil) 2. 15 73 44 37 30 59 49 99 X2 : X1 - 3. 15 73 44 37 30 59 49 99 X3 : X2 - 4. 15 44 73 37 30 59 49 99 X2 : X1 X3 dg X2 5. 15 44 73 37 30 59 49 99 X4 : X3 - 6. 15 44 37 73 30 59 49 99 X3 : X2 X4 dg X3 7. 15 37 44 73 30 59 49 99 X2 : X1 X3 dg X2 8. 15 37 44 73 30 59 49 99 X5 : X4 - 9. 15 37 44 30 73 59 49 99 X4 : X3 X5 dg X4 10. 15 37 30 44 73 59 49 99 X3 : X2 X4 dg X3 11. 15 30 37 44 73 59 49 99 X2 : X1 X3 dg X2 12. 15 30 37 44 73 59 49 99 X6 : X5 - 13. 15 30 37 44 59 73 49 99 X5 : X4 X6 dg X5 14. 15 30 37 44 59 73 49 99 X6 : X5 - 15. 15 30 37 44 59 49 73 99 X6 : X5 X7 dg X6 16. 15 30 37 44 49 59 73 99 X5 : X4 X6 dg X5 17. 15 30 37 44 49 59 73 99 X8 : X7 - Jumlah perbandingan = 23 dan jumlah pertukaran posisi = 10 kali Jadi, bentuk berkas sesudah pengurutan adalah : 15 30 37 44 49 59 73 99
  • 9. c. Pengurutan dengan cepat Prosedur pengurutan cepat melakukan pengurutan berkas dengan mengelompokkan rekaman-rekaman menjadi beberapa kelompok berdasarkan hasil perbandingan terhadap angota berkas tersebut. Pengurutan rekaman akan dikelompokkan menjadi 3 kelompok yaitu rekaman yang kuncinya lebih kecil dari rekaman pertama, rekaman pertama dan rekaman yang kuncinya lebih besar dari rekaman yang pertama. (Wahyuni,2004) Berikut contoh proses pengurutan dengan penyisispan : Untuk rekaman-rekaman dengan kunci : 73, 15, 44, 37, 30, 59, 49 dan 99 1. Menentukan lokasi rekaman pertama X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 Perbandingan Pertukaran 73 15 44 37 30 59 49 99 X1 : X2 15 73 44 37 30 59 49 99 X1 dg X2 15 73 44 37 30 59 49 99 X2 : X3 15 44 73 37 30 59 49 99 X2 dg X3 15 44 73 37 30 59 49 99 X3 : X4 15 44 37 73 30 59 49 99 X3 dg X4 15 44 37 73 30 59 49 99 X4 : X5 15 44 37 30 73 59 49 99 X4 dg X5 15 44 37 30 73 59 49 99 X5 : X6 15 44 37 30 59 73 49 99 X5 dg X6 15 44 37 30 59 73 49 99 X6 : X7 15 44 37 30 59 49 73 99 X6 dg X7 15 44 37 30 59 49 73 99 X7 : X8 < 73 >
  • 10. 2. Kelompok rekaman yang kuncinya lebih kecil dari kunci rekaman pertama X1 X2 X3 X4 X5 X6 Perbandingan Pertukaran 15 44 37 30 59 49 X1 : X2 15 44 37 30 59 49 X2 : X3 15 37 44 30 59 49 X2 dg X3 15 37 44 30 59 49 X3 : X4 15 37 30 44 59 49 X3 dg X4 15 37 30 44 59 49 X4 : X5 15 37 30 44 59 49 X5 : X6 15 37 30 44 49 59 X5 dg X6 3. kelompok yang masi belum berurutan X1 X2 Perbandingan Pertukaran 37 30 X1 : X2 30 37 X1 dg X2 Jumlah perbandingan = 13 dan jumlah pertukaran posisi = 10 kali Jadi, bentuk berkas sesudah pengurutan adalah : 15 30 37 44 49 59 73 99