Dokumen tersebut membahas tentang potensi dan pengelolaan sumber daya air tanah di beberapa lokasi di Bangka Belitung. Terdapat informasi mengenai litologi, kedalaman, debit, dan parameter kualitas air tanah dari sumur-sumur bor di hotel-hotel, perkebunan kelapa sawit, dan pabrik. Dokumen juga memberikan rekomendasi untuk menjaga keberlanjutan pengambilan air tanah di daerah-daerah tersebut.
Ringkasan dokumen Standar Teknis Pembuangan Air Limbah Ke Laut (PERTEK) untuk area kuliner Sunset Quay B oleh KSO Ciputra Yasmin adalah sebagai berikut:
Dokumen ini menjelaskan rencana pengelolaan air limbah dari area kuliner Sunset Quay B yang meliputi desain instalasi pengolahan air limbah (IPAL), kapasitas air limbah, baku mutu air limbah, dan sistem manajemen lingkungan yang dilakukan. Air limbah akan diol
This slide was presented in front of the stakeholders in November 5th 2008. This talk was one of the session in a seminar on Regional Planning of Bodebekjur area.
Dokumen tersebut membahas strategi penerapan praktik budidaya udang yang baik (BMP) di tambak untuk meningkatkan produksi. BMP mewajibkan tambak memiliki air pasok yang bebas hama dan logam berat, mampu menampung air dan mengeluarkan limbah dengan kadar sedimen dan bahan organik terlarut rendah, serta dapat menjaga keseimbangan proses mikrobiologis. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penting lainnya sepert
Thesis Presentation: A Study of Water Utilization Potential and Capacity in C...Vempi Satriya
Gondang dam is one of 49 dams built until 2019. Gondang dam was planned for completion by the end of 2017. It is expected to irrigate the fields in Sragen and Karanganyar with the total area of 4630 hectares and to fulfill the raw water needs of 0.2 m3/s. This research aimed to examine the inflow characteristic, water availability, and simulation model of reservoir operation in order to obtain optimal release target showing a percentage of irrigated area and its reliability. The inflow characteristic was analyzed using Mock model. The inflow data was generated over 20 years using Thomas-Fiering seasonal model. The generated data can be used for the simulation of reservoir operation determined using Standard Operating Rule method. The whole analysis was performed by Microsoft Excel software. The research result showed that inflow from Melikan watershed has an average value of 1.37 m3/s. The analysis of water availability showed that the average monthly water balance for multipurpose scenario has -5.16 MCM deficit and 1.225 MCM surplus in term of no release for raw water need. The simulation model of reservoir operation yielding an average percentage of irrigated area 100%, 90%, and 80% has respectively 26.83%, 63.83%, and 86.63% level of reliability. For fulfilling 100% irrigated area, the level of reliability obtained from simulation was 72.25%. Due to the simulation result in the case of no release for raw water, the percentage of irrigated area relatively increased 40.28%, 72.95%, and 94.27%, respectively, while the percentage of 100% irrigated area reliability gained an average of 76.5%. Thus in order to obtain 100% of reliability, it needs more water supply.
Dipresentasikan dalam acara Webinar Nasional “Kajian Kubah Gambut dan Penerapan Metode Paludikultur dalam Rehabilitasi dan Restorasi Lahan Gambut”, 22 Desember 2020.
Ringkasan dokumen Standar Teknis Pembuangan Air Limbah Ke Laut (PERTEK) untuk area kuliner Sunset Quay B oleh KSO Ciputra Yasmin adalah sebagai berikut:
Dokumen ini menjelaskan rencana pengelolaan air limbah dari area kuliner Sunset Quay B yang meliputi desain instalasi pengolahan air limbah (IPAL), kapasitas air limbah, baku mutu air limbah, dan sistem manajemen lingkungan yang dilakukan. Air limbah akan diol
This slide was presented in front of the stakeholders in November 5th 2008. This talk was one of the session in a seminar on Regional Planning of Bodebekjur area.
Dokumen tersebut membahas strategi penerapan praktik budidaya udang yang baik (BMP) di tambak untuk meningkatkan produksi. BMP mewajibkan tambak memiliki air pasok yang bebas hama dan logam berat, mampu menampung air dan mengeluarkan limbah dengan kadar sedimen dan bahan organik terlarut rendah, serta dapat menjaga keseimbangan proses mikrobiologis. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penting lainnya sepert
Thesis Presentation: A Study of Water Utilization Potential and Capacity in C...Vempi Satriya
Gondang dam is one of 49 dams built until 2019. Gondang dam was planned for completion by the end of 2017. It is expected to irrigate the fields in Sragen and Karanganyar with the total area of 4630 hectares and to fulfill the raw water needs of 0.2 m3/s. This research aimed to examine the inflow characteristic, water availability, and simulation model of reservoir operation in order to obtain optimal release target showing a percentage of irrigated area and its reliability. The inflow characteristic was analyzed using Mock model. The inflow data was generated over 20 years using Thomas-Fiering seasonal model. The generated data can be used for the simulation of reservoir operation determined using Standard Operating Rule method. The whole analysis was performed by Microsoft Excel software. The research result showed that inflow from Melikan watershed has an average value of 1.37 m3/s. The analysis of water availability showed that the average monthly water balance for multipurpose scenario has -5.16 MCM deficit and 1.225 MCM surplus in term of no release for raw water need. The simulation model of reservoir operation yielding an average percentage of irrigated area 100%, 90%, and 80% has respectively 26.83%, 63.83%, and 86.63% level of reliability. For fulfilling 100% irrigated area, the level of reliability obtained from simulation was 72.25%. Due to the simulation result in the case of no release for raw water, the percentage of irrigated area relatively increased 40.28%, 72.95%, and 94.27%, respectively, while the percentage of 100% irrigated area reliability gained an average of 76.5%. Thus in order to obtain 100% of reliability, it needs more water supply.
Dipresentasikan dalam acara Webinar Nasional “Kajian Kubah Gambut dan Penerapan Metode Paludikultur dalam Rehabilitasi dan Restorasi Lahan Gambut”, 22 Desember 2020.
Laporan ini membahas permasalahan dan pemecahan masalah terkait pemeliharaan Bendungan Gintung. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi meliputi kondisi pos pemantauan curah hujan, trashboom, pintu air, saluran outlet, area puncak bendungan, rip rap, instrumen, rumah valve, dan situ center. Pemecahan masalah yang direkomendasikan antara lain perbaikan fasilitas, pemeliharaan rutin, pembatasan akses warga, serta keterlibatan masy
Tugas Metode Konstruksi Kelompok 4 -TEKNIK SIPIL UNS24764524COC
Proyek pembangunan embung di Desa Tunggak, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Embung berbentuk persegi panjang 60 x 50 m untuk menampung air hujan dan mata air guna pengairan lahan pertanian dan kebutuhan domestik. Pekerjaan meliputi penggalian tanah, pembuatan tanggul, dan pelapisan dinding dengan tanah liat.
Saringan pasir bio (SPB) adalah pengembangan lebih lanjut dari saringan pasir lambat yang mampu menyaring kontaminan fisik, kimia, dan mikroba dari air melalui proses fisik dan biologis di lapisan pasir dan biofilm. SPB terdiri dari beberapa lapisan pasir yang membentuk lapisan bio yang mampu menyaring hingga 99% patogen melalui proses penjeratan, predasi, adsorpsi, dan kematian alami.
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
Laporan ini menyajikan hasil pengawasan budidaya udang vanname secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat di dua lokasi di Kota Makassar. Budidaya udang vanname secara tradisional memberikan hasil yang menjanjikan dan lebih menguntungkan dibandingkan sistem budidaya intensif. Kualitas air dan tanah masih memenuhi syarat untuk pertumbuhan udang walaupun terdapat bakteri yang tinggi akibat bahan organik.
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptxSudrajatDadan
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa dan pengelolaan infrastruktur irigasi. Terdapat penjelasan mengenai langkah-langkah desain saluran irigasi, contoh perhitungan desain saluran, dan prinsip-prinsip dasar hidrolika pada saluran irigasi seperti travel time, dynamic storage, dan response time."
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
Sistem Pengolahan air bersih berisikan tentang pengolahan air yang dilakukan untuk mencapai kriteria yang diharapkan atau sesuai dengan baku mutu yg ditetapkan
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
Limbah tambak udang terdiri dari limbah cair dan padat yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan jika tidak ditangani dengan baik. Limbah cair tambak udang mengandung bahan organik dan nutrien seperti nitrogen dan fosfor, sedangkan limbah padat akan mengalami proses dekomposisi yang dapat menghasilkan gas beracun seperti hidrogen sulfida. Rancangan sistem pengolahan limbah tambak harus mempertimbangkan variabel seperti debit limbah,
Dokumen tersebut membahas tentang penyaluran dan pengukuran air irigasi, termasuk jaringan saluran air mulai dari sumber hingga petak sawah, sistem golongan untuk pembagian waktu irigasi, serta perhitungan debit air, laju irigasi, dan luas lahan yang dapat diairi berdasarkan jeluk air dan waktu irigasi.
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif SummaryDianora Didi
Upaya pembangunan di bangka tengah yang berkelanjutan, menerapkan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan dalam setiap pengambilan keputusan pembangunan
More Related Content
Similar to slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdf
Laporan ini membahas permasalahan dan pemecahan masalah terkait pemeliharaan Bendungan Gintung. Beberapa permasalahan yang diidentifikasi meliputi kondisi pos pemantauan curah hujan, trashboom, pintu air, saluran outlet, area puncak bendungan, rip rap, instrumen, rumah valve, dan situ center. Pemecahan masalah yang direkomendasikan antara lain perbaikan fasilitas, pemeliharaan rutin, pembatasan akses warga, serta keterlibatan masy
Tugas Metode Konstruksi Kelompok 4 -TEKNIK SIPIL UNS24764524COC
Proyek pembangunan embung di Desa Tunggak, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Embung berbentuk persegi panjang 60 x 50 m untuk menampung air hujan dan mata air guna pengairan lahan pertanian dan kebutuhan domestik. Pekerjaan meliputi penggalian tanah, pembuatan tanggul, dan pelapisan dinding dengan tanah liat.
Saringan pasir bio (SPB) adalah pengembangan lebih lanjut dari saringan pasir lambat yang mampu menyaring kontaminan fisik, kimia, dan mikroba dari air melalui proses fisik dan biologis di lapisan pasir dan biofilm. SPB terdiri dari beberapa lapisan pasir yang membentuk lapisan bio yang mampu menyaring hingga 99% patogen melalui proses penjeratan, predasi, adsorpsi, dan kematian alami.
Pemantauan Budidaya Udang Vaname Sistem Tradisional Di MakassarBBAP takalar
Laporan ini menyajikan hasil pengawasan budidaya udang vanname secara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat di dua lokasi di Kota Makassar. Budidaya udang vanname secara tradisional memberikan hasil yang menjanjikan dan lebih menguntungkan dibandingkan sistem budidaya intensif. Kualitas air dan tanah masih memenuhi syarat untuk pertumbuhan udang walaupun terdapat bakteri yang tinggi akibat bahan organik.
08Rekayasa saluran irigasi__21-22 (1).pptxSudrajatDadan
Dokumen tersebut membahas tentang rekayasa dan pengelolaan infrastruktur irigasi. Terdapat penjelasan mengenai langkah-langkah desain saluran irigasi, contoh perhitungan desain saluran, dan prinsip-prinsip dasar hidrolika pada saluran irigasi seperti travel time, dynamic storage, dan response time."
Pertemuan IX - Sistem Pengolahan air bersih.pptDewaDepra1
Sistem Pengolahan air bersih berisikan tentang pengolahan air yang dilakukan untuk mencapai kriteria yang diharapkan atau sesuai dengan baku mutu yg ditetapkan
Kinetika Proses dan Rancangan Variabel Pengolahan Limbah CairSyauqy Nurul Aziz
Limbah tambak udang terdiri dari limbah cair dan padat yang dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan jika tidak ditangani dengan baik. Limbah cair tambak udang mengandung bahan organik dan nutrien seperti nitrogen dan fosfor, sedangkan limbah padat akan mengalami proses dekomposisi yang dapat menghasilkan gas beracun seperti hidrogen sulfida. Rancangan sistem pengolahan limbah tambak harus mempertimbangkan variabel seperti debit limbah,
Dokumen tersebut membahas tentang penyaluran dan pengukuran air irigasi, termasuk jaringan saluran air mulai dari sumber hingga petak sawah, sistem golongan untuk pembagian waktu irigasi, serta perhitungan debit air, laju irigasi, dan luas lahan yang dapat diairi berdasarkan jeluk air dan waktu irigasi.
Similar to slidepemetaanzonasiairtanahkabupatenbangkatengah-131009205156-phpapp01.pdf (20)
DIKPLHD Kabupaten Bangka Tengah 2023 Eksekutif SummaryDianora Didi
Upaya pembangunan di bangka tengah yang berkelanjutan, menerapkan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan dalam setiap pengambilan keputusan pembangunan
Kajian Daya Tampung Beban Pencemar Laut Kabupaten Bangka TengahDianora Didi
Perhitungan kemampuan laut untuk menampung beban pencemar limbah tambak udang yang menggunakan metode volume perairan, per segmen kecamatan di Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2023
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS UDARA TAHUN 2021.docDianora Didi
Dokumen tersebut merangkum hasil pemantauan kualitas udara di Kabupaten Bangka Tengah tahun 2021. Pemantauan dilakukan di 24 titik di 6 kecamatan menggunakan alat passive sampler untuk mengukur SO2 dan NO2. Hasilnya digunakan untuk menghitung Indeks Kualitas Udara yang menunjukkan kondisi udara.
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS TANAH TAHUN 2021.docDianora Didi
Dokumen tersebut merangkum hasil pemantauan kualitas tanah di Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2021, meliputi 16 titik lokasi untuk memantau kerusakan tanah dan 4 titik lokasi untuk memantau ekosistem gambut. Pemantauan dilakukan dengan pengambilan sampel tanah dan pengujian parameternya, seperti kadar logam berat dan kimia tanah."
ARTIKEL PUBLIKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR PERMUKAAN TAHUN 2021.pdfDianora Didi
Dokumen tersebut merangkum tentang pemantauan kualitas air permukaan di Kabupaten Bangka Tengah pada tahun 2021. Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui kualitas air sungai di kabupaten tersebut agar digunakan sebagai dasar kebijakan pengelolaan lingkungan. Lokasi pengambilan sampel air meliputi daerah hulu, pemanfaatan air, potensi tercemar, pertemuan sungai, dan hilir.
Keberadaan Nganjuk sebagai kabupaten yang memiliki resiko bencana berskala sedang menjadi fokus pembahasan dalam FGD Lingkungan yang di gelar di Dinas Lingkungan Hidup Kab. Nganjuk.
Dalam kegiatan FGD yang di hadiri seluruh Komunitas, Pemangku Kebijakan (Dinas Kehutanan Jawa Timur, FPRB Nganjuk, BPBD Nganjuk) tersebut menyoroti pentingnya kolaborasi antar pihak untuk melakukan aksi mitigasi pengurangan resiko bencana.
Dalam Paparan ini, Pelestari Kawasan Wilis memaparkan konsep mitigasi yang bertumpu pada perlindungan sumber mata Air. Hal ini selaras dengan aksi & kegiatan yang telah dilakukan sejak 2020, dimana Perkawis mengambil peran konservasi di sekitar lereng Wilis
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan XVI, LAN RI
Jakarta, 6 Juni 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH. MA.
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
CERITA REMEH TEMEH DESA ANKOR JAWA TENGAH.pdfZainul Ulum
Sekelumit cerita tentang ekspresi kegelisahan kaum muda desa atas kondisi negara, yang memilih menyalakan lilin-lilin kecil sebisanya daripada mengutuk kegelapan yang memiskinkannya selama beberapa generasi
2. PRODUKTIVITAS AKUIFER
TINGGI SEDANG RENDAH LANGKA
TINGGI SEDANG RENDAH
BAGAN ALIR PENGELOLAAN AIR TANAH (AT)
HIDROGEOLOGI
POTENSI AIR TANAH
POTENSI AIR TANAH
RENDAH
SEDANG
TINGGI
AMAN
AMAN
RUSAK
RAWAN KRITIS
PENGENDALIAN PENGAMBILAN
DAN PEMANFAATAN AT
1. Perencanaan Induk
Pengelolaan
2. Perencanaan Tata Ruang
3. Prioritas Prenyediaan Air
tanah
4. Pengawasan
5. Pengendalian
PENDAYAGUNAAN AIR TANAH
3. Hotel-Hotel di Daerah Pangkalan Baru
( Santika, Novotel dan Aston)
Pabrik Air Mineral Dalam Kemasan
(PT. Kokindo Tropical Spring dan CV. Sumbert Alam,
PT. Nuansa Fajar Inopac)
Kawasan PT. Kobatin di Koba
Perkebunan Sawit di Kecamatan Sungai Selan
Daerah Sulit Air Desa Kurau, Kecamatan
Namang
Sumur Bor Produksi di Diklat Bangka Tengah,
Koba
4.
5. Lokasi Lapisan Kedalaman (m)
Tahanan
Jenis Ωm
Litologi Akuifer
HOTEL
SANTIK
A
1 0.00 2.86 1436.28 Tanah penutup
2 2.86 12.39 916.73 Batupasir agak padu
3 12.39 18.24 413.29 Batupasir lempungan Akuifer
4 18.24 33.29 1124.29 Batupasir agak padu
5 33.29 57.19 270.48 Batupasir lempungan Akuifer
6 57.19 ~ 1528.76 Batupasir padu
6.
7.
8. Keterusan (T): yaitu kemampuan suatu akuifer untuk meneruskan
air dan dinyatakan dalam banyaknya air dalam satuan waktu
(m3/jam) yang mengalir melalui suatu penampang tegak lapisan
akuifer selebar satu meter dengan landaian hidrolika sebesar
seratus persen, satuannya adalah m2/jam.
Besarnya harga kelulusan (k) diperoleh dari hasil bagi antara harga
T dengan tebal akuifer yang disadap melalui pipa saringan.
Serahan jenis (Qs) menggambar tingkatan serahan akuifer
dinyatakan dalam banyaknya air (m3/jam), apabila kedudukan muka
air tanah diturunkan dalam satuan panjang (m) maka satuannya
m3/jam.
9.
10.
11. Sumur
Bor
Metoda
Aanalisis
Debit
(m3/jam)
T (m²/jam) k(m/jam) s (m) Q/s
(m/jam//m
SBS-1 Jacob 4.86 3.10 0.13 3.13 1.55
Theis 4.86 3.10 0.13 3.13 1.55
Instansi Penganalisa Parameter Unit Maksimum
diperbolehkan
Hasil
Contoh
Air
Pusat Sumber Daya Air Tanah dan
Geologi Lingkungan, Bandung (2012)
pH Unit pH 6.5 – 8.5 5.5
Laboraturium Kesehatan Daerah,Dinas
Kesehatan Kabupaten Bangka
pH Unit pH 6.5 – 8.5 6.1
12. Penurunan MAS dan MAD = 3.13m
Serahan jenis = 1.55 m3/jam/m
Kedalaman sumur bor produksi disarankan 70m (kedalaman sumur
yang ada (46,49,60m)
Akuifer dangkal tidak boleh diambil, untuk konsumsi masyarakat
yang menggunakan sumur gali dan sumur pantek
Penambahan kapasitas sumur bor produksi 40% x tebal akuifer
(panjang saringan)= 40% x 15 m = 6.00 m, sehingga posisi MAD =
10.47m
Debit dapat ditingkatkan dan kondisi air tanah tetap aman sebesar
2.58 l/dt = 9.30 m³/jam (2x)
Jarak setiap sumur disarankan 150m (Jarak sumur yang ada terlalu
dekat 67 dan 107m)
14. Sumur Bor Metoda
Aanalisis
Debit
(m3/jam)
T (m²/jam) k(m/jam) s (m) Q/s (m/jam/m
SBS-1 Jacob 9.00 0.35 0.02 15.90 0.56
Theis 9.00 0.33 0.02 15.90 0.56
Rata-rata 9.00 0.34 0.02
Parameter Unit Maksimum
diperbolehkan
Contoh Air Hotel
Novotel
Warna TCU 15 27
Besi (Fe) Mg/l 0.3 0.33
15.
16. Penurunan MAS dan MAD = 15.91m
Serahan jenis = 0.56 m3/jam/m
Pengambilan air tanah disarankan tetap dengan debit
aman sebesar = 9.00 m³/jam
Air tanah dangkal tidak boleh diambil,untuk konsumsi
masyarakat yang menggunakan sumur gali dan sumur pantek
Kedalaman sumur bor produksi belum mencapai akuifer
secara maksimal (70m)
Pembuatan sumur produksi disarankan kedalaman
maksimum 110m , (akuifer dalam posisi 83 -101M).
Jarak setiap sumur disarankan 150m,posisi tidak satu arah
dengan aliran air tanah
17.
18. ASTON A
2 2.36 7.14 1856.59 Batupasir padu
3 7.14 16.58 425.72 Batulempung pasiran Akuifer
4 16.58 51.24 156.78 Batulempung
5 51.24 76.29 691.24 Batupasir agak padu
6 76.29 ~ 2596.72 Granit
ASTON B
1 0.00 3.06 4170.49 Tanah penutup
2 3.06 10.28 6.36 Lempung
3 10.28 24.56 325.19 Batulempung pasiran Akuifer
4 24.56 48.27 1250.36 Batupasir padu
5 48.27 64.38 625.39 Batupasir agak padu
6 64.38 ~ 4162.78 Granit
ASTON C
1 0.00 1.76 2931.19 Tanah penutup
2 1.76 6.62 300.72 Batulempung pasiran Akuifer
3 6.62 14.82 900.28 Batupasir agak padu
4 14.82 24.31 75.54 Batulempung
5 24.31 38.51 826.49 Batupasir agak padu
6 38.51 97.54 1527.26 Batupasir padu
7 97.54 ~ 624.81 Batupasir lempungan
19.
20.
21.
22. No Sumur
Bor
Produks
i (SBK)
Kedalaman
(m)
Tahun
pembuatan
Lokasi Kedalaman
Pompa (m)
Debit
(lt/mnt)
pH awal
1. 5 61 1982 Water treatment 45 1.91 6.49
2. 9 94 1988 Lapangan voli 60 - 6.42
3. 10 52.50 1987 Depan Telkom 45 2.50 5.93
4. 11 53.20 1989 Lapangan Golf 45 1.66 5.83
5. 12 98 1990 Lapangan Porkop - - --
6. 13 53.50 1990 Lapangan Porkop 46.50 1.66 6.43
7. 14 82 1990 Jl. By Pass - - -
25. Sumur Bor Metoda
Analisis
Debit
m3/jam
T m²/jam K
m/jam
s (m) Q/s
m/jam//m
MAT
MAS
+MAD
SB K-10 Jacob 9.00 1.04 0.06 22.78 0.39 12.81
Theis 9.00 1.04 0.06 22.78 0.39 35.59
Parameter Unit Maksimum
diperbolehkan
Contoh Air PT.
Kobatin
Kekeruhan FTU 5.0 7.5
Besi (Fe) mg/l 0.30 0.96
26. Penurunan MAT dari uji pemompaan MAS = 12.81m dan MAD =
35.59m (dasar sumur 52.50m)
Penurunan MAT termasuk katagori kritis
Kapasitas sumur bor produksi, seyogyanya diturunkan 5 m³/jam
(SBK-10)
Pemompaan tidak dilakukan secara terus menerus selama 24
jam. Pemompaan yang baik setiap pemompaan 4
jam,diistirahatkan 2 jam, pompa submersible awet dan air
tanah diberikan kesempatan untuk mengisi kembali.
Perlu dibuat sumur pantau
Harus dibuat sumur imbuhan untuk mengisi air tanah
Permohonan ijin baru atau perpanjangan sumur bor produksi,
perlu ada kajian hidrogeologi.
Setiap sumur bor produksi disediakan pisometri (pralon uk. 1 in
yang dimasukkan ke dalam lubang bor untuk sewaktu-waktu
dilakukan pengecekan posisi air tanah )
27.
28. No Sumur Bor
Produksi
Jenis Pompa Debit Sumur (lt/dt) Kedalaman(m)
1. SBH-1 Pompa jet 0.176 35
2. SBH-2 Submersible 1.070 90
3. SBH-3 Pompa Jet 0.127 35
4. SBH-4 Submersible 0.480 90
Jumlah 1.853
29.
30. Kebutuhan produksi PT. Kokindo Tropical Spring 4000 gallon/hari atau 76 m³/hari.
Debit sumur 6.67 m³/jam atau 120 m³/hari sehingga kapasitas produksi masih dapat
terpenuhi.
Batuan granit adalah batuan beku yang keluar dari perut bumi berasal dari magma
melalui rekahan-rekahan. Bentuk yang khas bukit menonjol, berbeda dengan daerah
sekitarnya,menandakan batuan yang tahan (resitensi) terhadap pelapukan ( keras
padu dan kompak)
Struktur pada batuan beku adalah rekahan (kekar). Kekar dapat berbentuk kolom-
kolom memanjang, prisma dengan permukaannya segi enam, disebabkan oleh proses
pendinginan dari magma yang menuju ke permukaan bumi. Rekahan ini terbentuk
disamping oleh proses pendinginan juga disebabkan oleh gerakan-gerakan di dalam
bumi yang terjadi setelah batuan beku tersebut membeku. Retakan yang sejajar
dengan permukaan bumi menghasilan struktur perlapisan
Akuifer melalui rekahan-rekahan, bukan melalui ruang antar butir. SBH-1 dan SBH-2
berjarak sekitar 10 m, namun menghasilkan debit yang berbeda. SBH-1 dengan
menggunakan pompa jet mendapatkan debit 0.176 lt/dt, sedangkan SBH-2
menghasilkan debit 1.070 lt/dt.
Pengambilan air tanah didaerah ini diwajibkan membuat sumur imbuhan pada bekas
sumur bor produksi yang sudah tidak terpakai dengan memasukkan kembali air hujan
dan 1 (satu) sumur sebagai sumur pantau.
31.
32. Dampak ekologi perkebunan kelapa sawit : meningkatkan level CO2 (karbon
diokasida) di atmoster, hilangnya sumber air, berkurangnya kawasan resapan
air, hilang/berkurangnya keanekaragaman hayati dan ekosistem hutan hujan
tropis, serta plasma nutfah, memicu kekeringan, peningkatan dan suhu,
mengakibatkan banjir ,kehancuran habitat flora dan fauna yang mengakibatkan
konflik antar satwa, maupun konflik satwa dengan manusia.
Curah hujan tanaman kelapa sawit yang baik 1.500 hingga 4.000 mm per
tahun, curah hujan optimal 2.000 – 3.000 mm per tahun,hari hujan tidak lebih
dari 180 hari per tahun. (Daerah survey rata-rata jumlah curah hujan setahun
2000-3500 mm Rata-rata curah hujan dalam setahun adalah 3.307,6 mm dengan
hari hujan sebanyak 231 hari).
Akar kelapa sawit merupakan tumbuhan monokotil yang tidak memiliki akar
tunggang, terdiri dari serabut primer yang tumbuh vertikal ke dalam tanah dan
horizontal ke samping. Serabut primer ini akan bercabang mencapai 8 meter ke
arah vertikal dan 16 meter kearah horizontal.
Diasumsikan setiap Ha ditanami 140 batang pohon sawit, maka dengan Luas
Perkebunan sawit keseluruhannya 9.038.14 Ha, terdapat 1.265.339 pohon. Bila
setiap pohonnya perharinya membutuhkan 20 liter air maka jumlah air yang
diperlukan sebesar 25.306 m³/hari.
Kondisi iklim tropis waktu musim hujan tumbuhan dapat akan mendapat
tambahan air langsung dari air hujan (231 hari).
36. Masyarakat yang berada di bagian utara Sungai Kurau, Desa Kurau, Kecamatan
Namang, mengalami kesulitan air bersih
Air tanah dari sumur gali kedalaman (2 – 4) m dan sumur bor pasak/pantek
payau. Sumur gali kedalamannya berkisar antara (2 – 4) m. Sumur gali tidak bisa di
perdalam terkendala oleh akar pohon bakau.
Hasil analisa contoh air tanah sumur gali, sifat fisika dan kimia melebihi ambang
batas maksimum yang diperbolehkan : warna 104TCU, natrium
220.1mg/l,ammonium (NH4) 7.6mg/l,Klorida (CLˉ) 347.9 mg/l dan zat padat
terlarut 1118 mg/l,
Parameter Unit Maksimum
diperbolehkan
Contoh Air Sumur
Gali Kurau
Warna TCU 15.0 104.0
Natrium (Na+) mg/l 200 220.1
Klorida (Clˉ) mg/l 250 347.9
Zat padat terlarut Mg/l 1000 1118
39. MENGATASI DAERAH SULIT AIR DI KURAU
Lapisan akuifer dangkal berupa lempung pasiran, kedalaman (1.52 – 3.95) m, nilai
tahanan 0.52 ohm m (payau
Air tanah dalam pada lapisan batupasir lempungan, kedalaman (45 – 62) m.
Untuk mendapatkan air bersih, dibuat sumur bor dalam, kedalaman maksimum 65m. Air
tanah dangkal yang mempunyai kualitas payau ditutup dengan grouting semen pada
lubang anullusnya
Konstruksi sumur bor produksi :
Lubang pengeboran 8 inchi hingga kedalaman 65m
Pipa casing/pipa lindung PVC 4 inchi
Grouting semen pada lubang annulus yaitu lubang antara lubang bor dan casing ( 0 –
20)m
Saringan/screen pada kedalaman 45 – 60m
Dipasang gravel pack/kerikil pembalut pada lubang annulus dari kedalaman ( 20 – 60)m
Pompa tergantung dari kedudukan muka air tanah dinamis, jika kurang dari 15m bisa
digunakan jet pump, jika lebih dari 15m bisa menggunakan pompa submersible ukuran
kecil
40. PT. Nuansa Fajar Inopac memanfaatkan air tanah melalui sumur bor produksi untuk memenuhi
kebutuhan air mineral dalam kemasan dengan rasa dan aroma.
Sumur bor produksi dengan kedalaman 50 m, konstruksi diameter casing PVC 4 inci,ri PVC,
pompa submersible kapasitas 3 PK. Debit air 1.9 l/dt atau 6.84 m³/jam
Uji pemompaan tidak dapat dilakukan, pipa hydrometer tidak masuk dalam lubang sumur
Analisa air : kandungan warna dan pH yang melebihi ambang batas masing-masing 57
TCU,dan 4.6 unit pH, Perbaikan kualitas air dari unsur warna dan pH dapat dilakukan dengan
penambahan arang aktif dan kapur tohor Zat padat terlarut sebesar 18 mg/l adalah sangat baik
bahan baku untuk air mineral dalam kemasan.
Dampak pengambilan air tanah pada daerah ini belum terindikasi
Sumur terletak dalam bangunan sehingga menyulitkan jika terjadi kerusakan pompa
submersible dan harus membongkar atap bangunan.
Perlu dilengkapi pipa PVC hydrometer untuk pengecekan kondisi air tanah
41. Kedalaman sumur bor produksi Balai Diklat =29m
Konstruksi sumur bor produksi 4 (empat) inchi dan pompa jet pump
Uji pompa pada menit ke 6 (enam) air habis (17.50)m, pipa isap
kurang dalam
Kedalaman akuifer dalam ( 44 – 92) m bmt (mengacu data Geolistrik
di Kobatin)
Kedalaman sumur bor produksi paling tidak mencapai bagian akuifer
dalam
42. Penurunan Muka
Air Tanah *) < 40% 40% - 60% >60% - 80% > 80% Terjadi
Amblesan
Tanah
Kualitas
Air Tanah
ZPT < 1000 mg/l
DHL < 1000 μS/cm
Aman
ZPT 1000-10.000 mg/l
DHL 1000-1500 μS/cm
Rawan Kritis
ZPT10.000-100.000 mg/l
DHL 1500-5000 μS/cm
Kritis
ZPT > 100.000 mg/l
DHL > 5000 μS/cm
Tercemar logam berat
dan atau limbah B3
Rusak
43. No Sumur Gali Preatik (m) bmt Preatik (m) dpl
SG-01 Ds. Beluluk, Kec. Pangkalan Baru 2.24 32.61
SG-02 Ds. Simpang Perlang Kec. Koba 2.40 3.93
SG-03 Ds. Guntung, Kec. Koba 4 11
SG-04 Ds. Lubuk Besar, Kec. Lubuk Besar 4.35 11.88
SG-05 Pelelangan Ikan Kurau, Kec. Namang 1.39 -0.39
SG-13 Ds.Nibung, Kec. Koba 2.25 13.75
SG-15 Ds.Perlang, Kec. Lubuk Besar 5 31
SG-17 Ds.Perlang, Kec. Lubuk Besar 2 32
SG-21 Ds. Batugeliga, Kec. Lubuk Besar 1 18
SG-24 Ds. Karantai, Kec. Sungai Selan 3.5 32.5
SG-25 Ds. Karakas, Kec. Sungai Selan 1.5 16.5
SG-30 Ds. Keretas, Kec. Sungai Selan 1 42
SG-31 Ds. Romadhon, Kec. Sungai Selan 2.5 41.5
44.
45.
46. No Lokasi Daya Hantar Listrik
(umhos)
Zat Padat
Terlarut (ZPT)
mg/l
1. SG-01 Desa Beluluk, Kec. Pangkalan Baru 91 66
2. SG-04, Desa Lubuk Besar, Kec. Lubuk Besar 91 64
3. SG-2, Ibu Ratih, Desa Padang Mulia, Kec. Koba 181 126
4. SG-05, Desa Kurau, Kec. Namang 1669 1118
6. SG-13 Desa Nibung, Kec.oba 120 92
7. SG-15 Desa Perlang,Kec.Lubuk Besar 116 86
8. SG-02 Desa Guntung,Kec. Koba 425 318
9. SG-17 Desa Perlang, Kec. Lubuk Besar 46 34
10. SG-19,Desa Lubuk Besar, Kecamatan Lubuk
Besar
24 18
11. SG-21,Desa Batuberiga, Kec. Lubuk Besar 47 38
12. SG-24, Desa Kerantai, Kec. Sungai Selan 44 36
13. SG-25,Desa Kerakas, Kec. Sungai Selan 188 142
14. SG-27, Desa Air Gegas, Kec. Air Gegas 111 82
14. SG-30, Desa Keretak, Kec. Sungai Selan 35 26
15. SG-31, Desa Romadon, Kec. Sungai Selan 60 44
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55. a b c
d e f
POROSITAS DALAM RUANG ANTAR BUTIR DAN RONGGA
a b c
d e f
POROSITAS DALAM RUANG ANTAR BUTIR DAN RONGGA
Ruang antar butir, celahan dan rongga pelarutan
kaitannya dengan porositas.
56. CEKUNGAN AIR TANAH (CAT)
CAT: suatu wilayah yang dibatasi oleh batas-batas hidrogeologis,
tempat semua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan,
pengaliran, & pelepasan air tanah berlangsung.
57. Potensi Air Tanah Dangkal Rendah dan Air Tanah Dalam Sedang
Akifer dangkal, kedalaman 3,0 hingga 10,0 m.bmt, ketebalan akifer 1 – 5 m. kelulusan
(k) 0.11 – 1.26 m/hari, keterusan 0.55 – 6.3 m2/hari, kapasitas jenis 1.03 – 6.33
m3/hari /m, Kualitas air tanah dangkal umumnya baik, hanya pH rendah. Akifer dalam,
Kedalaman 39 – 126 m.bmt. Ketebalan 30 hingga 3 - 50 m. Kedudukan muka airtanah
15,0 – 45,0 m.bmt, kelulusan (k) 0.87 – 2.63 m/hari, keterusan 10.69 – 92.05 m2/hari,
kapasitas jenis 10.69 – 75.45 m3/hari /m.
Potensi Air Tanah Dangkal Rendah dan Air Tanah Dalam Rendah
Akifer dalam, Kedalaman 43,0 – 130,0 m.bmt. Ketebalan 30 hingga 60 m. Kedudukan
muka 15,0 – 45,0 m.bmt, kelulusan (k) 0.34 – 1.08 m/hari, keterusan 5.10 – 48.60
m2/hari, kapasitas jenis 4.18 – 39.80 m3/hari /m. Akifer dangkal, kedalaman 3,0 - 12,0
m.bmt., ketebalan akifer 2 - 5 m,kelulusan 0.27 – 0.98 m/hari, keterusan 0.48 – 3.92
m2/hari, kapasitas jenis 0.39 – 3.21 m3/hari /m. Kualitas air tanah dangkal umumnya
baik.
Potensi Air Tanah Dangkal Rendah
Kedalaman 4,0 hingga 15 m.bmt., ketebalan 3 - 7 m, kelulusan 0.49 – 1.76 m/hari,
keterusan 1.47 – 12.32 m2/hari, kapasitas jenis 1.20 – 10.09 m3/hari /m.
58. Litologi Kemiringan
Lereng
Koefisien
Imbuhan
Curah
Hujan
(mm)
Luas Area
(km²)
Imbuhan Air Tanah
(juta m³/th)
Aluvium (0 – 5) % 0.15 2.717 242.54 98.84
Batupasir (5 – 15)% 0.10 2.717 443.47 120.49
Jumlah 219.33
Imbuhan Air Tanah, Jumlah Aliran Air tanah CAT Koba
Pangkal Raya, Tarum Besar berada di Kabupaten Bangka Tengah
Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0028 x 16 x 2.500m =89.36 juta m³/th
CAT Pangkal Raya = 219.33 juta m³/th
Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0028 x 7 x 2.500m =39.47 juta m³/th
Q (Jumlah Aliran AT) = T.i.L = 2.2 m/hr x 0.0012 x 7 x 2.500m =59.47 juta m³/th
CAT Tarum Besar = 67.43 juta m³/th
59. Merupakan salah satu kegiatan eksplorasi
air tanah yang dimaksudkan untuk
mengetahui jenis sebaran lapisan batuan
dari nilai tahanan jenisnya, yang dapat
mendeteksi kemungkinan terdapatnya
lapisan pembawa air tanah.
Diharapkan resiko kegagalan dalam
memanfaatkan pengambilan air tanah
melalui sumur bor produksi dapat dihindari
atau paling tidak diperkecil.
PENYELIDIKAN GEOLISTRIK
60. Q
Q s = ___________
MAD – MAS
dimana :
Qs = Serahan jenis /spesific yield (m3/jam)
Q = debit pemompaan (m3/jam)
MAD = Muka air dinamis (m)
MAS = Muka air statis (m)
4.86 m³/jam
Q s = --------------------- = 1.55
m³/jam/m = 0.43 l/dt/m
7.60 m – 4.47m
61.
62.
63.
64. Akifer tak tertekan/air tanah dangkal/akifer
bebas: adalah akifer yang dibatasi bagian atasnya oleh muka air
bertekanan sama dengan tekanan udara luar (1 atmosfir) dan di
bagian bawahnya oleh lapisan kedap air, muka air tanah pada
akifer ini disebut muka air preatik.
Akifer tertekan/air tanah dalam/akifer artesis
adalah akifer yang dibatasi bagian atas dan bawahnya oleh lapisan
kedap air, muka air tanah pada akifer ini disebut muka pisometrik
yang mempunyai tekanan lebih besar dari tekanan udara luar.
Kedudukan muka air tanah dapat berada di atas dan bawah
permukaan tanah. Apabila kedudukan muka air tanah ini di atas
muka tanah setempat disebut air tanah artesis positif