Budidaya ikan lele membutuhkan proses pemeliharaan yang mencakup pembuatan kolam, pembibitan, perawatan bibit, pembesaran, dan pemungutan hasil. Prosesnya meliputi pembuatan kolam dengan ukuran dan lokasi tepat, pemilihan induk, pendederan, penjarangan, pemberian pakan, serta pemupukan kolam untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami ikan lele.
Karya ini bertujuan dalam menyelesaikan tugas Ujian tengah semester yang wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa juga sebagai tahap awal dalam membuat proposal penelitian
Karya ini bertujuan dalam menyelesaikan tugas Ujian tengah semester yang wajib dikerjakan oleh setiap mahasiswa juga sebagai tahap awal dalam membuat proposal penelitian
Praktek Kerja Lapang pada Usaha Pembesaran Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...Fathur Fathur
Laporan hasil PKL mahasiswa Agrobisnis Perikanan, Universitas Brawijaya, sebagai wawasan, pengetahuan dan terapan hasil dari bangku kuliah pada keadaan lapang
Laporan pembudidayaan ikan konsumsi air tawar (pembenihan ikan nila)Ferdiana Agustin
dalam melakukan pembenihan Ikan Nila, untuk mendapatkan hasil yang berkualitas, maka diperlukan perlakuan-perlakuan khusus atau terstruktur pada target pembenihan. Pembenihan Ikan Nila yang baik dapat dilakukan meskipun tidak dengan alat-alat atau teknologi modern, melainkan dengan alat-alat yang sederhana, dan sesuai dengan aturan-aturan teknik pembenihan Ikan Nila yang tepat.
Budidaya Rumput Laut Jenis Kappaphycus alvarezii Menggunakan Bibit (Rhodophyt...Dewi yanti mochtar
Rumput Laut (seaweed) merupakan salah satu potensi sumberdaya perairan yang yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Tujuan dari praktek kerja lapang (PKL) untuk mengetahui teknik budidaya rumput laut Kappaphycus alvarezii dengan menggunakan metode longline. PKL ini dilaksanakan selama 3 bulan (April – Juni 2017) di Perairan Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan. PKL ini meliputi kegiatan seperti persiapan alat dan bahan, pengikatan dan penanaman bibit, monitoring rumput laut, pemanenan dan pasca panen serta pemasaran. Monitoring dilakukan untuk membersihkan rumput laut dari lumut dan epifit seperti Sargassum polychystum dan Hypnea musciformis. Laju pertumbuhan spesifik (LPS) rumput laut K. alvarezii yang diamati selama PKL yaitu 5.04%/hari dan rasio berat kering : berat basah 1:10. Parameter kualitas air seperti suhu berkisar 28-31ºC, sedangkan salinitas berkisar antara 31-33 ppt. Harga pasar rumput laut K. alvarezii yaitu Rp. 9.000/kg.
Budidaya Rumput Laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Doty ex Silva (Rhodophyta, ...rama bdpuho
Rumput laut Kappaphycus alvarezi merupakan salah satu komoditas unggulan di bidang perikanan dan kelautan Indonesia karena jenis rumput laut ini menghasilkan karagenan yang bernilai ekonomis tinggi. Budidaya rumput laut ini menggunakan bibit hasil kultur jaringan dengan metode longline. Praktek kerja lapang (PKL) Manajemen Akuakultur Laut ini dilaksanakan di desa Bungin Permai selama 35 hari masa pemeliharaan, dan terhitung selama 3 bulan April-Juni 2017 untuk keseluruhan lama proses PKL dimulai dari tahap asistensi praktikum, tahap persiapan, mengikat bibit, proses penanaman, monitoring rumput laut, panen dan pasca panen, serta pemasaran. Monitoring dilakukan setiap dua kali seminggu (Kamis dan Sabtu) untuk membersihkan rumput laut yang menempel dari tanaman pengganggu seperti Sargassum polychystum dan Hypnea musciformis. Laju pertumbuhan spesifik (LPS) rumput laut K. alvarezii yang diamati selama PKL yaitu 4.6%/hari, dan rasio berat kering : berat basah adalah 1:6. Parameter kualitas air seperti suhu berkisar 28-31oC sedangkan salinitas berkisar antara 31-33 ppt, di Perairan Bungin Permai. Harga pasar rumput laut jenis K. alvarezii dengan harga Rp. 9.000/kg untuk kualitas rumput laut yang baik.
Rumput laut merupakan komoditas unggulan perikanan budidaya yang produksinya tersebar diantara komoditas unggulan lainnya. Salah satu jenis rumput laut yang berkomersil penting ialah Kappaphycus alvarezii. Budidaya rumput laut ini menggunakan bibit yang berasal dari hasil kultur jaringan dengan metode budidaya yang digunakan adalah metode longline. Praktek kerja lapang ini dilaksanakan selama 3 bulan (April – Juni) 2017 di sekitar Perairan Desa Bungin Permai, Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Praktek ini meliputi beberapa kegiatan seperti persiapan alat dan bahan, pengikatan dan penanaman bibit, monitoring rumput laut, pemanenan dan pasca panen. Monitoring dilakukan yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari tanaman tanaman pengganggu yang dapat menjadi pesaing dalam mencari makanan yaitu Sargassum polycystum dan Hypnea musciformes. Hasil yang diperoleh dalam praktek lapang ini ialah rata rata laju pertumbuhan spesifik rumput laut yang dipelihara yaitu 5,53%/hari. Parameter kualitas air yang didapatkan pada Perairan Bungin Permai yaitu suhu berkisar 28-31°C sedangkan salinitas berkisar 31-33ppt. Harga pasar untuk rumput laut ini yaitu Rp. 9.000/kg.
STATUS PEMANFAATAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN IKAN HIAS ANGEL NAPOLEON Pomacanthus xanthometopon
DI SULAWESI SELATAN
Hasil penelitian ini menunujukkan bahwa kondisi tutupan karang di tiga lokasi menunjukkan kategori sedang sampai baik. Penelitian ini menunjukkan kelimpahan ikan injel napoleon tidak berkorelasi positif dengan tutupan karang hidup dengan tutupan karang hidup tetapi keberadaannya dipengaruhi oleh bentuk pertumbuhan karang yaitu di antara celah karang bercabang, submasive dan masive. Struktur ukuran ikan injel napoleon yang tertangkap masih muda, gonadnya belum berkembang. Hubungan panjang berat bersifat allometrik, kecepatan pertumbuhan lambat dengan panjang maksimum 41,7 cm pada umur 13 tahun. Status pemanfaatan ikan injel napoleon diduga telah melampaui hasil tangkapan lestari (MSY). Kurva penawaran injel napoleon melengkung membalik (backward bending supply curve) menunjukkan bahwa supplai semakin menurun walaupun harga ikan meningkat karena diduga stok semakin berkurang.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. 2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan rasa syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah – Nya ,sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis
yang berjudul “ BUDIDAYA IKAN LELE’’ ini.Pada kesempatan ini tak lupa penulis
ucapkan terimah kasih kepada kedua orang tua, yang berjasa telah besar dan penuh
pengorbanan serta selalu berdo’a dalam memenuhi segala kebutuhan ananda, sehingga
penulis sukses dalam menuntut ilmu untuk kehidupan masa depan yang lebih baik.
Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan
dan kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun
sistematika pembahasannya. Penulis juga mengharapkan masukan atau kritikan maupun
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaannya di masa yang akan datang.
Demikianlah yang dapat penulis sampaikan pada kesempatan ini Mudah-mudahan dengan
adanya karya tulsis ini sedikit banyaknya dapat membawa manfaat kepada kita semua, dan
juga dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.
3. 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………. ……………..iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………..5
1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………………………5
1.3 Pembatasan Masalah…………………………………………………………...6
1.4 Perumusan Masalah…………………………………………………………….6
1.5 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………6
1.6 Manfaat Penelitian ……………………………………………………………..6
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Usaha Perikanan…………………………………………………………………7
2.2 Jenis – jenis ikan lele..…………………………………………………………...7
2.3 Lama Pemeliharaan..……………………………………………………………..8
2.4 Pemeliharaan..……………………………………………………………………8
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang digunakan..……………………………………………………….9
3.2 Latar penelitian..…………….……………………………………………..……9
3.3 Sumber Data.………………………………………………………………….…9
3.4 Teknik Pengumpulan Data.….………………………………………..…………9
3.5 Teknik Analisis Data...…………………………………………………….…….9
4. 4
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan kolam ikan lele………………………………………………..…..10
4.2 Pembibitan Ikan lele………………………………………………….………..10
4.3 Perawatan Bibit lele……………………………………….…………………...11
4.4 Pemeliharaan pembesaran Ikan lele……………………………..…………….12
4.5 Pemungutan Hasil.…………………….…………………………….…………13
4.6 Analisis budidaya lele………………….………………………………………14
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.……………………………………………………………………18
5.2 Saran.………………………………………………………………………..…18
5.3 Daftar pustaka…………………………………………………………………18
5. 5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah dibudidayakan
secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa. Budidaya lele
berkembang pesat dikarenakan 1) dapat dibudidayakan di lahan dan sumber air yang
terbatas dengan padat tebar tinggi, 2) teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh
masyarakat, 3) pemasarannya relatif mudah dan 4) modal usaha yang dibutuhkan relatif
rendah. Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin. Habitatnya di sungai dengan
arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Ikan lele bersifat
noctural, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele
berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Indonesia ikan lele mempunyai
beberapa nama daerah, antara lain: ikan kalang (Padang), ikan maut (Gayo, Aceh), ikan
pintet (Kalimantan Selatan), ikan keling (Makasar), ikan cepi (Bugis), ikan lele atau lindi
(Jawa Tengah). Sedang di negara lain dikenal dengan nama dumbo (Afrika), plamond
(Thailand), ikan keli (Malaysia), gura magura (Srilangka), ca tre trang (Jepang).
Pengembangan usaha budidaya ikan lele semakin meningkat setelah masuknya jenis
ikan lele dumbo ke Indonesia pada tahun 1985. Keunggulan lele dumbo dibanding lele lokal
antara lain tumbuh lebih cepat, jumlah telur lebih banyak dan lebih tahan terhadap penyakit.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, penulis perlu
mengidentifikasi masalah – masalah yang akan dibahas dalam karya tulis ini antara lain
sebagai berikut :
1. Jenis-jenis ikan lele ?
2. Bagaimana proses pemeliharaan ikan lele ?
6. 6
1.3 Pembatasan Masalah
Mengingat begitu luasnya pokok permasalahan yang akan diteliti serta dibahas
dalam karya tulis ini, maka penulis perlu melakukan pembatasan masalah adapun
pembatasan masalah tersebut adalah “ Bagaimana proses melakukan pemeliharaan ikan lele.
1.4 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka permasalahan
yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu bagaimana prosses pemeliaraan ikan lele pada
kolam.
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan dari diadakan penelitian ini adalah :
a. Untuk mengkaji dan menganalisa bagaimana proses budidaya ikan lele pada kolam.
b. Sebagai sarana peningkatan wawasan dan juga ilmu bagi penulis sendiri khusunya
tentang budidaya ikan lele.
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin dicapai dalam pembuatan karya tulis ini adalah :
a. Dengan adanya penelitian ini diharapkan untuk meningkatkan keberanian dan juga
mentalitas penulis sebagai bekal dalam menghadapi masa depan yang penuh persaingan
dan akan hanya sanggup terpecahkan dengan ilmu pengetahuan .
b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan penjelasan bagaimana proses para nelayan
dalam melakukan pemeliharaan ikan lele.
c. Dapat bermanfaat sebagai bahan referensi dalam penelitian ataupun penulisan karya
ilmiah kedepannya, sehingga membawa manfaat bagi para pembaca dan bagi adik – adik
kelas selanjutnya.
7. 7
BAB II
KERANGKA TEORI
2.1 Usaha Perikanan
Usaha perikanan ikan lele pada kolam banyak terdapat dalam msyarakat kita
terutama di daerah - daerah yang jauh dari laut, usaha ini dilakukan sebagai usaha sambilan
maupun utama yang dapat diusahakan dipekarangan rumah atau lahan – lahan yang kosong.
Tempat pemeliharaan ikan ini dinamakan bermacam – macam diantaranya ada yang
dinamakan tambak, siwakan, Kolam, Keramba dan lain – lain.
2.2 jenis jenis ikan lele
Di Indonesia ada 6 (enam) jenis ikan lele yang dapat dikembangkan:
1) Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (Jawa), ikan kalang (Sumatera Barat), ikan
maut (Sumatera Utara), dan ikan pintet (Kalimantan Selatan).
2) Clarias teysmani, dikenal sebagai lele Kembang (Jawa Barat), Kalang putih (Padang).
3) Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (Sumatera Selatan), wais (Jawa
Tengah), wiru (Jawa Barat).
4) Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (Jawa), limbat (Sumatera Barat), kaleh
(Kalimantan Selatan).
5) Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (Sumatera Barat), ikan penang
(Kalimantan Timur).
6) Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele Dumbo (Lele Domba), King cat fish, berasal
dari Afrika.
8. 8
2.3 Lama Pemeliharaan
Lama pemeliharaan ikan lele pada kolam dengan hasil yang setinggi – tingginya
cukup memakan waktu 3 – 4 bulan, pemeliharaan ikan lele dengan waktu diperpanjang 5 – 6
bulan sebenarnya sangat tidak menguntungkan hal ini disebabkan oleh waktu yang
diperpanjang untuk pemeliharaan ikan itu tidak menjadi perkembangan besar tubuh ikan
lagi melainkan makanan yang dimakannya hanya dijadikan sebagai bahan energi yang tidak
lain hanya digunakan untuk bergerak saja oleh ikan – ikan tersebut. Dengan demikian biaya
yang kita keluarkan sepanjang waktu yang diperpanjang hanya sia – sia saja. Keuntungan
lain yang kita peroleh apabila kita memelihara ikan dalam kurun waktu 3 – 4 bulan saja
antara lain dalam satu tahun kita dapat memungut hasil sebanyak tiga kali. Lain halnya
dengan apabila kita memelihara ikan dalam kurun waktu 5 – 6 bulan,. Kita hanya
akan dapat memungut hasil peliharaan kita sebanyak dua kali saja.
2.4 Pemeliharaan
Selama pemeliharaan ikan didalam air tawar hal yang harus kita lakukan adalah
antara lain membersihkan permukaan air dari hama dan gangguan – gangguan binatang
lainnya.
9. 9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode yang digunakan
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode
penjelasan suatu masalah. Selain itu metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode eksplanatori, yaitu metode yang menjelaskan apa, bagaimana hasil dari pada
penelitian itu sendiri.
3.2 Latar Penelitian
Penelitian ini penulis lakukan melalui deskripsi media cetak yang dapat kita kita
dapat di perpustakaan – perpustakaan dan toko buku yang ada di sekitar kita.
3.3 Sumber Data
Dengan melakukan kunjungan pustaka dan reverensi terhadap beberapa buku yang
terdapat di toko – toko buku yang ada di Desa Kasikan dan dengan melakukan Browssing
pada situs – situs internet yang berhubungan dengan pemeliharaan ikan lele .
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Study Kepustakaan Dalam teknik ini menjadikan buku – buku yang berhubungan
dengan penelitian sebagai referensi dan melakukan browsing di internet, sehingga ada
korelasi antara judul karya tulis dengan teori serta pelaksanaan penelitian itu sendiri.
3.5 Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu
metode analisa data dengan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh.
10. 10
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan kolam ikan lele
Dalam pembuatan kolam pemeliharaan ikan lele sebaiknya ukurannya tidak terlalu
luas. Hal ini untuk memudahkan pengontrolan dan pengawasan. Bentuk dan ukuran kolam
pemeliharaan bervariasi, tergantung selera pemilik dan lokasinya. Tetapi sebaiknya bagian
dasar dan dinding kolam dibuat permanen. Tanah yang baik untuk kolam pemeliharaan
adalah jenis tanah liat/lempung, berlumpur dan subur. Lahan yang dapat digunakan untuk
budidaya lele dapat berupa: sawah, kecomberan, kolam pekarangan dan lain-lain. Lokasi
untuk pembuatan kolam hendaknya di tempat yang teduh. Permukaan perairan tidak boleh
tertutup rapat oleh sampah atau daun-daunan hidup, seperti enceng gondok.
4.2 Pembibitan Bibit lele
-Menyiapkan Bibit
-Pemilihan Induk
-Syarat induk lele yang baik:
hidup di kolam.
- Kolam induk:
11. 11
4.3 Perawatan Bibit Lele
A. Kolam untuk pendederan
Bentuk kolam dibuat dinding tegak lurus, halus, dan licin, sehingga apabila
bergesekan dengan tubuh benih lele tidak akan melukai. Permukaan lantai agak miring
menuju pembuangan air.
B. Penjarangan
Penjarangan adalah mengurangi padat penebaran yang dilakukan karena ikan lele
berkembang ke arah lebih besar, sehingga volume ratio antara lele dengan kolam tidak
seimbang.
Apabila tidak dilakukan penjarangan dapat mengakibatkan :
- Ikan berdesakan, sehingga tubuhnya akan luka.
- Terjadi perebutan ransum makanan dan suatu saat dapat memicu mumculnya kanibalisme
(ikan yang lebih kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar).
C. Pemberian pakan
- Hari pertama sampai ketiga, benih lele mendapat makanan dari kantong kuning telur (yolk
sac) yang dibawa sejak menetas.
- Hari keempat sampai minggu kedua diberi makanan yang berupa tepung dapat terbuat dari
campuran kuning telur, tepung udang dan sedikit bubur nestum.
- Minggu keenam sudah bisa dicoba dengan pemberian pelet apung.
D. Pemeliharaan Pembesaran
1. Pemupukan
- Sebelum digunakan kolam dipupuk dulu. Pemupukan bermaksud untuk menumbuhkan
plankton hewani dan nabati yang menjadi makanan alami bagi benih lele.
- Pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang (kotoran ayam) dengan dosis 500-700
gram/m 2 . Dapat pula ditambah urea 15 gram/m2, TSP 20 gram/m 2 , dan amonium nitrat
15 gram/m 2 . Selanjutnya dibiarkan selama 3 hari.
12. 12
- Kolam diisi kembali dengan air segar. Mula-mula 30-50 cm dan dibiarkan selama satu
minggu sampai warna air kolam berubah menjadi coklat atau kehijauan yang menunjukkan
mulai banyak jasad-jasad renik yang tumbuh sebagai makanan alami lele.
- Secara bertahap ketinggian air ditambah, sebelum benih lele ditebar.
2. Pemberian Pakan
- Makanan Alami
Makanan alamiah yang berupa larva, cacing-cacing, dan serangga air. Ikan lele juga
menyukai makanan busuk yang berprotein juga menyukai kotoran yang berasal dari kakus.
- Makanan Buatan (Pellet)
> Komposisi bahan (% berat): tepung ikan=27,00; bungkil kacang kedele=20,00; tepung
terigu=10,50; bungkil kacang tanah=18,00; tepung kacang hijau=9,00; tepung darah=5,00;
dedak=9,00; vitamin=1,00; mineral=0,500;
> Proses pembuatan:
Dengan cara menghaluskan bahan-bahan, dijadikan adonan seperti pasta, dicetak dan
dikeringkan sampai kadar airnya kurang dari 10%.
> Cara pemberian pakan:
- Pellet mulai dikenalkan pada ikan lele saat umur 6 minggu dan diberikan pada ikan lele
10-15 menit sebelum pemberian makanan yang berbentuk tepung.
- Pada minggu 7 dan seterusnya sudah dapat langsung diberi makanan yang berbentuk
pellet.
- Hindarkan pemberian pakan pada saat terik matahari, karena suhu tinggi dapat mengurangi
nafsu makan lele.
4.4 Pemeliharaan Kolam/Tambak
- Kolam diberi perlakuan pengapuran dengan dosis 25-200 gram/m2 untuk memberantas
hama dan bibit penyakit.
- Air dalam kolam/bak dibersihkan 1 bulan sekali dengan cara mengganti semua air kotor
tersebut dengan air bersih yang telah diendapkan 2 malam.
13. 13
-Kolam yang telah terjangkiti penyakit harus segera dikeringkan dan dilakukan pengapuran
dengan dosis 200 gram/m 2 selama satu minggu. Tepung kapur ditebarkan merata di dasar
kolam, kemudian dibiarkan kering lebih lanjut sampai tanah dasar kolam retak-retak.
4.5 Panen
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemanenan:
- Lele dipanen pada umur 6-8 bulan, kecuali bila dikehendaki, sewaktuwaktu dapat dipanen.
- Pemanenan sebaiknya dilakukan pada pagi hari supaya lele tidak terlalu kepanasan.
- Kolam dikeringkan sebagian saja dan ikan ditangkap dengan menggunakan seser halus,
tangan, lambit, tangguh atau jaring.
- Setelah dipanen, piaralah dulu lele tersebut di dalam tong/bak/hapa selama 1-2 hari tanpa
diberi makan agar bau tanah dan bau amisnya hilang.
- Lakukanlah penimbangan secepat mungkin dan cukup satu kali.
-Pembersihan
Setelah ikan lele dipanen, kolam harus dibersihkan dengan cara:
- Kolam dibersihkan dengan cara menyiramkan/memasukkan larutan kapur sebanyak 20-
200 gram/m 2 pada dinding kolam sampai rata.
- Penyiraman dilanjutkan dengan larutan formalin 40% atau larutan permanganat kalikus
(PK) dengan cara yang sama.
- Kolam dibilas dengan air bersih dan dipanaskan atau dikeringkan dengan sinar matahari
langsung. Hal ini dilakukan untuk membunuh penyakit yang ada di kolam
14. 14
4.6 Analisis budidaya ikan lele sebagai berikut:
Keterangan Jumlah Harga Total Biaya
Pembelian
ikan
300.000
ekor
45.000.000
B,pakan 500.000
Jumlah 5000.000
B.Tenaga Kerja tidak langsung
Keterangan Jumlah
Produk
Upah Total Biaya
T.kerja tidak
langsung
3000.000 3000.000
Jumlah 3000.000
C.Biaya listrik dan Air
Keterangan Total Biaya
Beban Listrik
dan Air
1000.000
500.000
Jumlah 1.500.000
15. 15
D.Biaya Peralatan
Keterangan Jumlah Jumlah harga
Perolehan
Nilai Sisa Umur
ekonomis
Obat obatan 1 700.000 1 bulan
Tabung gas
oksigen
2 2000.000 6 bulan
Jumlah 2.700.000
E.Biaya sewa Tanah
Sewa Tanah 1 Tahun Harga
Jumlah 5.000.000
16. 16
LAPORAN KEUANGAN
BUDIDAYA IKAN LELE
Per 1 Maret 2014
Pembelian Ikan 300.000 ,masing” ekor 150 45.000.000
Bahan Mentah yang Siap Digunakan 45.000.000
Biaya Overhead Pabrik
Biaya Listrik 1.000.000
Biaya Pakan 5.00.000
Biaya Air 5.00.000
Penyusutan Mesin 1 3.000.000
Obat-Obatan 7.00.000
Tabung Gas Oksigen 2 2.000.000
Biaya Peralatan 2.000.000
Tenaga.Kerja Tidak Langsung 3.000.000
Sewa Tanah 1 tahun 5.000.000
16.700.000
Total Biaya Produksi 61.700.000
Persediaan Ikan Dalam proses Akhir 300.000
17. 17
Harga Pokok Produksi 61.4000.000
Penjualan Ikan 350
Laba Kotor 61.309.650
Beban Operasi
Transportasi 1.000.000
62.309.650
18. 18
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pemeliharaan ikan lele dapat kita lakukan sebagai usaha sampingan dan dapat juga
kita jadikan usaha utama sebab hasil dari usaha ini cukup menguntungkan selain pengerjaan
atau pemeliharaannya tidak terlalu rumit, dana yang diperlukan juga tidak terlalu besar dan
hasil laangsung bisa dirsakan setelah selama 3 – 4 bulan kita melakukan pemeliharaan ikan
air tawar ini.
5.2 Saran
1. Kepada Pengusaha ikan lele
Tidak pernah bosan melakukan budidaya ikan lele ini sebab ini bisa menambah
pendapatan keluarga yang lumayan besar disamping penghasilan pokok suatu keluarga. Dan
untuk hasil yang lebih baik sebaiknya para pengusaha budidaya ikaan lele untuk mengikuti
penyuluhan – penguluhan yang dulakukan oleh dinas perikanan dan instansi – intansi
lainnya.
2.Pemerintah
Agar lebih memperhatikan para pengusaha lele ini terutma pengusaha – pengusaha kecil
dan menengah dengan cara memberikan pinjaman dengan bunga perkreditan yang rendah
dan juga melakukan penyuluhan – penyuluhan guna untuk menambah wawasan para
pengusaha perikanan yang kecil dan menegah terutama yang berada di daerah – daerah
sebab sebagian dari mereka hanya berpengalaman dari para pendahulunya sehingga
wawasan mereka tentang perikanan tidak bertambah sehingga hasil yang mereka dapat juga
tidak juga bertambah, apabila mereka diberikan wawasan maka mereka akan dapat
mengembangkan usaha mereka untuk lebih maju lagi sehingga dapat mengangkat
perekonomian mereka sehingga berkuranglah penduduk miskin di Negara Indonesia yang
kita cintai ini, Amin.
19. 19
DAFTAR PUSTAKA
Atmaja, Harjamulia, Dkk. 1976. Beberapa aspek tentang pemuliaan ikan. Bandung :
Fakultas Pertanian, UNPAD
Balai Informasi Pertanian. 1970. Budidaya Ikan lele. Bogor Fakultas Pertanian, IPB
Departemen pendidikan dan kebudayaan. 1994. kurikulum sekolah menengah umum ( GBP )
mata pelajaran Biologi. Depdikbud. Jakarta
Husen, Umar. 1996. Petunjuk Lengkap Membuat Karya Tulis Dan Tesis. Jakarta. Rajawali
Pres.
Htt/hpp.www.Peternakan Ikan .com.
Sumantadinata, Komar. 1981 . Pengembangan Ikan – ikan pemeliharaan di
Indonesia. Jakarta. Sastra Hudaya.
Syamsudin, A.R. 1981. Pengantar Perikanan. Jakarta : Karya Nusantara.
www.Peternakan ikan lele.net