Utsman bin Affan adalah khalifah ketiga Islam yang memerintah dari 644-656 M. Ia dikenal sebagai pedagang kaya dan dermawan awal, namun akhirnya dihujat karena dinilai melakukan nepotisme dengan mengangkat kerabatnya ke jabatan penting. Hal ini memicu pemberontakan yang mengepungnya di Madinah hingga akhirnya dibunuh.
Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribukota di Damaskus) ; serta dari 756 sampai 1031 di Kordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Kordoba. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
Bani Umayyah (bahasa Arab: بنو أمية, Banu Umayyah, Dinasti Umayyah) atau Kekhalifahan Umayyah, adalah kekhalifahan Islam pertama setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah dari 661 sampai 750 di Jazirah Arab dan sekitarnya (beribukota di Damaskus) ; serta dari 756 sampai 1031 di Kordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Kordoba. Nama dinasti ini dirujuk kepada Umayyah bin 'Abd asy-Syams, kakek buyut dari khalifah pertama Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau kadangkala disebut juga dengan Muawiyah I.
presentasi ini berisi tentang proses berhijrah sebagaimana perempuan harus menjaga auratnya dari laki laki
jangan lupa untuk follow dan like presentasi aku ya !!!!
terima kasih wassalamualaikum
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
3. BIOGRAFI
■ Nama Lengkap: Utsman bin Affan Al-Amawi Al-Quarisyi
■ Golongan: Bani Umayyah
■ Tanggal, Tempat Lahir: 574 Masehi /12 Dzulhijjah 35 H di
Ta’if, Jazirah Arab (Sekarang Saudi Arabia)
■ Wafat: Jumat, 18 Dzulhijjah 35 H / 17 Juli 656 M di Madinah
■ Ibu: Arwa binti Kuriz bin Rabiah
■ Ayah: Affan ibn Abi al-'As
4. Pemilihan terhadap dirinya itu berlangsung pada
penghujung bulan Zulhijjah tahun 23 H/ 644
diresmikan pada awal Muharram 24 H/644 M
adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun
644 (umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–
12 tahun). Selain itu sahabat nabi yang satu ini
memiliki sifat yang sangat pemalu.
Utsman bin Affan, seorang yang telah diberi kabar
gembira serta jaminan masuk surga, iapun
termasuk orang
yang memeluk Islam pada priode awal
(As-Shabiqunal Awwalun).
1
2
5. Utsman bin Affan dikenal sebagai pedagang kaya raya
dan ekonomi yang handal namun sangat dermawan.
Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada
umat Islam di awal dakwah Islam.
Misalnya: a. Saat Perang Tabuk, Utsman mendermakan
950 ekor unta dan 70 ekor kuda, ditambah 1000 dirham
sumbangan pribadi untuk perang Tabuk.
b. Tatkala membeli mata air yang bernama
Rumah dari seorang lelaki suku Ghifar seharga 35.000
dirham. Mata air itu ia wakafkan untuk kepentingan
rakyat umum.
Ia mendapat julukan Dzun Nurain yang berarti yang
memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena
6. ■ Rasulullah pernah menunjuk Utsman sebagai duta Rasululah pada
saat perundingan antara pemimpin Islam dan pemuka-pemuka
Quraisy pada tahun 6 H ketika kaum mislimin hendak memasuki
kota Mekkah untuk melaksanakan umrah dan tersiar kabar bahwa
Utsman bin Affan dibunuh atau setidaknya telah ditahan oleh orang-
orang kafir Quraisy, sebab Dia tidak kembali sampai pada malam
hari, maka kaum muslimin mengadakan sumpah setia untuk
membela Utsman bin Affan yang terkanal dengan “Bait’at al-
Ridwan”.
■ Ia adalah khalifah kali pertama yang melakukan perluasan Masjid
al-Haram Mekkah dan Masjid Nabawi Madinah karena semakin
ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam kelima (haji).
7. Proses Pengangkatan Utsman Bin Affan
Sebagai Khalifah
Setelah wafatnya Umar bin Khattab sebagai khalifah kedua,
diadakanlah musyawarah untuk memilih khalifah selanjutnya. Ada
enam orang kandidat khalifah yang diusulkan yaitu Ali bin Abi Thalib,
Utsman bin Affan, Abdul Rahman bin Auf, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair
bin Awwam dan Thalhah bin Ubaidillah. Selanjutnya Abdul Rahman
bin Auff, Sa’ad bin Abi Waqas, Zubair bin Awwam, dan Thalhah bin
Ubaidillah mengundurkan diri hingga hanya Utsman dan Ali yang
tertinggal. Suara masyarakat pada saat itu cenderung memilih
Utsman menjadi khalifah ketiga. Maka diangkatlah Utsman yang
berumur 70 tahun menjadi khalifah ketiga dan yang tertua, serta yang
pertama dipilih dari beberapa calon. Peristiwa ini terjadi pada bulan
Muharram 24 H. Utsman menjadi khalifah di saat pemerintah Islam
telah betul-betul mapan dan terstruktur.
8. Prestasi Yang Dicapai
1. Administrasi Pemerintahan
Khalifah Utsman bin Affan mempercayakannya kepada seorang gubernur untuk
setiap wilayah atau propinsi. Pada masa kekuasaan beliau Madinah dibagi
menjadi 10 propinsi:
1. Nafi’ bin al-Haris al-Khuza’i, Amir wilayah Makkah;
2. Sufyan bin Abdullah al-Tsaqafi, Amir wilayah Thaif;
3. Ya’la bin Munabbih Halif Bani Naufal bin Abd. Manaf, Amir wilayah
Shana’a
4. Abdullah bin Abi Rabiah, Amir wilayah al-Janad
5. Utsman bin Abi al-Ash al-Tsaqafi, Amir wilayah Bahrain;
6. Al-Mughirah bin Syu’bah al-Tsaqafi, Amir wilayah Kuffah;
7. Abu Musa Abdullah bin Qais al-Asy’ari, Amir wilayah Basrah;
8. Muawiyah bin Abi Sufyan, Amir wilayah Damaskus;
9. Umair bin Sa’ad, Amir wilayah Himsh; dan
10. Amr bin Ash al-Sahami, Amir wilayah Mesir.
9. 2. Memperluas Wilayah Islam (Armenia, Afrika (Tunisia),
Tripoli (Libya). Azerbaijan, dan Kepulauan Cyprus. kemudian
dilanjutkan ke Konstantinopel, Turki dan negara-negaram
Balkan (Yugoslavia dan Polandia))
3. Membangun dan Memperluas Masjid Nabawi
4. Pembentukan Armada Laut Islam Pertama
5. Pembangunan Sarana-sarana Kepentingan Umum, berupa
pemukiman, jembatan-jembatan, jalan-jalan, mesjid-mesjid,
wisma-wisma tamu, serta pembangunan kota-kota baru yang
kemudian tumbuh dengan pesat sebagai sentra perekonomian
masa itu.
10. 6. Memperbanyak naskah Al-Qur’an yang sudah dibukukan,
untuk dikirim ke Syam, Yaman, Bahrain, Basrah, dan
Kuffah.
Khalifah Utsman membentuk suatu badan atau panitia
pembukuan al-Qur’an yang terdiri dari:
1. Zaid bin Tsabit: Ketua Panitia
2. Abdullah bin Zubair & Abdurrahman bin Harits: Anggota.
Tugas yang harus dilaksanakan panitia tersebut adalah
membukukan lembaran-lembaran lepas dengan cara
menyalin ulang ayat-ayat al-Qur’an ke dalam sebuah buku
yang disebut Mushaf yang harus berpedoman kepada bacaan
mereka yang menghafalkan al-Qur’an (huffadz).
11. Nepotisme dan Pemberontakan
masa Khalifah Utsman Affan
■ pada masa-masa akhir pemeritahannya timbul kritikan dan protes rakyat,
terutama di daerah Kuffah, Basrah dan Mesir. Mereka menilai bahwa
Utsman bin Affan telah melakukan “Nepotisme” dan “favoritisme”.
■ Mereka berkata bahwa Dia menguntungkan sanak familinya Bani Umayyah,
dengan jabatan-jabatan tertinggi dan harta kekayaan. Mereka menuduh
gubernur-gubernur Umayyah tidak efisien, suka menindas dan
menyalahgunakan Harta Baitul Mal.
■ Khalifah Utsman juga mengangkat Marwan bin Hakam sebagai sekretaris
utamanya, mengangkat Walid bin Aqba sebagai gubernur Kuffah, Mu’awiyah
sebagai gubernur Syiria, Abdullan bin Abu Sarah (saudara sepupunya)
sebagai gubernur Mesir dan masih banyak lagi yang lain diturunkan dari
jabatannya.
12. ■ Sebenarnya kebijakan-kebijakan pemerintahan Utsman bin Affan lebih banyak
dikendalikan oleh Marwah bin Hakam, sehingga Utsman dituduh menganut politik
nepotisme dan pilih kasih, sehingga hal ini dibesar-besarkan oleh tukang fitnah yang
rakus akan kekuasaan dan kedudukan serta keinginan untuk memecah belah
kesatuan umat Muslimin, Abdullah bin Saba yang berkeliling di berbagai kota untuk
menaburkan keraguan aqidah, mengecam Khalifah Utsman dan gubenurnya, serta
mengajak semua orang untuk menurungkan Utsman dan menggatikannya dengan Ali
bin Abi Thalib sebagai usaha menaburkan bibit fitnah dan perpecahan.
■ Para pemberontakan melakukan pengepungan atas rumah Khalifah Utsman bin
Affan dan menuntut satu di antara dua hal :
■ Kedua tuntutan di atas ditolak oleh Khalifah Utsman dengan alasan :
‘Marwah bin Hakam baru berencana membunuh, dan belum benar-benar membunuh.’
1. Marwan bin Hakam dihukum qisas
2. Khalifah Utsman melepaskan jabatannya
sebagai khalifah.
13. Utsman meminta para sahabat yang bersamanya
agar tidak memerangi kaum pemberontak.
Sehingga kepungan dan desakan semakin hebat,
apalagi setelah mendengar berita bahwa
ribuan pasukan bantuan akan segera tiba di
Madinah untuk melepaskan Utsman dari
pengepungan. Hal ini membuat keadaan semakin
tak terkendali dan pasukan pemberontak kian
menguasai keadaan akhirnya tragedi berdarah
yang sangat memilukan dalam sejarah Islam
pun tidak dapat dielakan.