Sistem pendidikan di Jepang menerapkan konsep pendidikan dini sejak usia dini dengan memberikan stimulasi, pengenalan nilai-nilai, dan keterampilan sesuai tahap perkembangan anak. Pendidikan dilakukan secara terintegrasi oleh orangtua, guru, dan masyarakat dengan dukungan pemerintah. Hal ini membantu membentuk generasi dengan etika dan moral yang baik.
A.Pengertian dan Sejarah Pencak Silat
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang terdiri dari gerakan jasmani yang lemah gemulai namun penuh tenaga dan dilandasi dengan rohani yang berbudi luhur. Dalam bela diri pencak silat ini mengandung unsur bela diri, olahraga, seni dan budaya yang berisi teknik pembelaan
dan penyerangan
Pencak silat merupakan olahraga bela diri khas dari Indonesia. Pencak silat telah populer
di negara kita melalui wadah IPSI. Sekarang setiap daerah di Indonesia telah memiliki kepengurusan
IPSI cabang daerah. Bahkan pencak silat sejak kepengurusan Edi M. Nalapraya telah berkembang pesat di seluruh dunia dengan wadah PERSILAT (Persekutuan Silat Antarbangsa) bahkan pendekar pencak silat sudah bermunculan di Eropa dan Amerika.
Pencak silat yang asli Indonesia berkembang pesat di Vietnam dan negara tersebut
sekarang memiliki pesilat-pesilat yang hebat dan juga memiliki tempat dan fasilitas pencak silat terbaik di Asia. Maka tak heran pesilat kita sering mengadakan tempat berlatih di Vietnam.
Pencak silat selain bela diri juga sebagai pembentuk sikap ksatria dan meningkatkan percaya diri. Hal ini dapat dikembangkan dalam kejuaraan yang meliputi kategori wiralaga dan kategori wiraloka.
Dalam pencak silat teknik pembelaan dapat dilakukan dengan cara: langkah, hindaran, elakan, dan tangkisan.
1. Langkah
Langkah dalam pencak silat digunakan untuk mengadakan serangan ataupun pembelaan dengan arah sesuai yang dikehendaki. Dalam pencak silat, gerakan langkah ada beberapa bentuk pola, yaitu lurus, gergaji, ladam tunggal, ladam rangkap, segitiga tunggal, segitiga rangkap, segi empat lurus, dan segi empat potong serta langkah huruf S.
2. Hindaran
Hindaran adalah teknik pembelaan untuk mengalihkan bidang sasaran dari lawan dengan cara memindahkan badan diikuti dengan langkah. Hindaran dalam pencak silat meliputi hindaran hadap, hindaran samping, dan hindaran belakang.
3. Bentuk Latihan Tangkisan
Tangkisan yaitu teknik pembelaan dengan mengadakan kontak langsung dengan serangan lawan. Tangkisan dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan dan kaki. Berikut ini beberapa contoh tangkisan dengan tangan:
a. Latihan tangkisan luar dilakukan dengan satu tangan.
b. Latihan tangkisan dalam dilakukan dengan satu tangan.
c. Latihan tangkisan silang tinggi/halang rintang atas dilakukan dengan dua tangan.
d. Latihan tangkisan halang rintang bawah dilakukan dengan dua tangan.
4. Bentuk Latihan Elakan
Elakan yaitu teknik pembelaan dalam pencak silat menghindari serangan lawan tanpa melangkahkan kaki. Elakan dalam pencak silat dapat dibedakan menjadi 5, yaitu elakan hadap, elakan samping, elakan belakang, elakan atas, dan elakan bawah. Di bawah ini ada contoh teknik elakan belakang.
a. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan samping.
b. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan belakang. Elakan dilakukan dengan meluruskan kaki depan (merendah) dan berat badan
A.Pengertian dan Sejarah Pencak Silat
Pencak silat adalah olahraga bela diri yang terdiri dari gerakan jasmani yang lemah gemulai namun penuh tenaga dan dilandasi dengan rohani yang berbudi luhur. Dalam bela diri pencak silat ini mengandung unsur bela diri, olahraga, seni dan budaya yang berisi teknik pembelaan
dan penyerangan
Pencak silat merupakan olahraga bela diri khas dari Indonesia. Pencak silat telah populer
di negara kita melalui wadah IPSI. Sekarang setiap daerah di Indonesia telah memiliki kepengurusan
IPSI cabang daerah. Bahkan pencak silat sejak kepengurusan Edi M. Nalapraya telah berkembang pesat di seluruh dunia dengan wadah PERSILAT (Persekutuan Silat Antarbangsa) bahkan pendekar pencak silat sudah bermunculan di Eropa dan Amerika.
Pencak silat yang asli Indonesia berkembang pesat di Vietnam dan negara tersebut
sekarang memiliki pesilat-pesilat yang hebat dan juga memiliki tempat dan fasilitas pencak silat terbaik di Asia. Maka tak heran pesilat kita sering mengadakan tempat berlatih di Vietnam.
Pencak silat selain bela diri juga sebagai pembentuk sikap ksatria dan meningkatkan percaya diri. Hal ini dapat dikembangkan dalam kejuaraan yang meliputi kategori wiralaga dan kategori wiraloka.
Dalam pencak silat teknik pembelaan dapat dilakukan dengan cara: langkah, hindaran, elakan, dan tangkisan.
1. Langkah
Langkah dalam pencak silat digunakan untuk mengadakan serangan ataupun pembelaan dengan arah sesuai yang dikehendaki. Dalam pencak silat, gerakan langkah ada beberapa bentuk pola, yaitu lurus, gergaji, ladam tunggal, ladam rangkap, segitiga tunggal, segitiga rangkap, segi empat lurus, dan segi empat potong serta langkah huruf S.
2. Hindaran
Hindaran adalah teknik pembelaan untuk mengalihkan bidang sasaran dari lawan dengan cara memindahkan badan diikuti dengan langkah. Hindaran dalam pencak silat meliputi hindaran hadap, hindaran samping, dan hindaran belakang.
3. Bentuk Latihan Tangkisan
Tangkisan yaitu teknik pembelaan dengan mengadakan kontak langsung dengan serangan lawan. Tangkisan dapat dilakukan dengan satu tangan, dua tangan dan kaki. Berikut ini beberapa contoh tangkisan dengan tangan:
a. Latihan tangkisan luar dilakukan dengan satu tangan.
b. Latihan tangkisan dalam dilakukan dengan satu tangan.
c. Latihan tangkisan silang tinggi/halang rintang atas dilakukan dengan dua tangan.
d. Latihan tangkisan halang rintang bawah dilakukan dengan dua tangan.
4. Bentuk Latihan Elakan
Elakan yaitu teknik pembelaan dalam pencak silat menghindari serangan lawan tanpa melangkahkan kaki. Elakan dalam pencak silat dapat dibedakan menjadi 5, yaitu elakan hadap, elakan samping, elakan belakang, elakan atas, dan elakan bawah. Di bawah ini ada contoh teknik elakan belakang.
a. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan samping.
b. Latihan elakan belakang lurus dari tendangan belakang. Elakan dilakukan dengan meluruskan kaki depan (merendah) dan berat badan
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
Â
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
Â
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
PTA atau komite di sekolah sekolah Jepang sangat aktiv dalam membantu program pendidikan untuk anak. MUlai dari TK hingga SMP ibu ibu dan orangtua yang tergabung dalam PTA sungguh memberikan support yang hebat untuk kesuksesan pendidikan anak anak mereka. Hal ini berlaku se Jepang raya, semua ini polanya diciptakan oleh pemerintah, dan sekolah menyediakan kantor khusus untuk PTA beraktivitas.
Perjuangan di ACIKITA yang telah dilakukan sejak 2006, hingga 2019, dilaporkan secara terbuka di dalam slide presentasi ini.
ACIKITA berjuang, fokus pada bidang pendidikan. "Berjuang bersama membangun bangsa, melalui perjuangan pada bidang pendidikan mari kita memutus rantai permasalahan bangsa!"
Pendidikan adalah akar kemajuan bangsa. Dua kunci utamanya adalah:
1. Menanamkan moral (akhlak) sejak usia dini. Dalam hal ini akhlak terhadap Sang Pencipta, dan akhlak terhadap sesama manusia.
2. Menggali potensi anak semaksimal mungkin sejak usia dini.
InsyaAllah dua kunci utama di atas merupakan akar kemajuan bangsa.
Semua kegiatan yang dilaksanakan di ACIKITA, mengacu pada dua hal pokok di atas yang menjadi akar kemajuan bangsa.
Menggali potensi anak sejak dini merupkn salah satu cara memutus rantai perma...Jumiarti Agus
Â
Dalam presentasi ini akna ditampilkan kaitan antara menggali potensi anak sejak usia dini dengan penyelesaian masalah bangsa. Dan hal ini sudah dibuktikan oleh bangsa Jepang, bangsa yang memang sangat fokus dalam menggali beragam potensi anak sejak usia dini.
Studi di luar negeri menurut analisis kami di ACIKITA sebagai salah satu cara memutus rantai permasalahan bangsa. Karena umumnya mereka yang berstudi di luar negeri, insyaallah bisa meningkatkan potensi diri untuk kemajuan diri, keluarga dan masyarakat, kalau yang bersangkutan mau untuk melakukannya.
Kami setiap tahun mengadakan seminar di banyak kota untuk membuka wawasan, dan berbagi informasi yang sebenarnya agar banyak yang sukses untuk mengambil banyak peluang studi di luar negeri.
Pergilah ke negeri orang, timba ilmu dan asah kemampuan, untuk pengabdian nyata untuk kemajuan Indonesia kita!
Yuk tetap semangat
Jumiarti Agus
ACIKITA is the organisation was established by alumni of Tokyo Institute of Technology from Indonesia. They want to support the education of Indonesia and linking with abroad started from Japan.
ASSJA (ACIKITA Short Stuty to Japan) adalah program studi visit ke Jepang ke berbagai tujuan. Ada juga kegiatan homestay di ruma orang Jepang.
Bila berminat, segera kontak kami di email asapacikita@gmail.com atau pengurus@acikita.org
ACIKITA Palembang in the event of Bhakti Masyarakat, giving and sharing knowledge to the local food producing in Palembang, 2015.
ACIKITA (Aku Cinta Indonesia Kita Sejahtera).
Menggali potensi anak sejak dini merupkn salah satu cara memutus rantai perma...Jumiarti Agus
Â
Bangsa besar ini kini menghadapi banyak masalah. Dalam slide ini penulis dan pemateri menyampaikan idenya untuk membawa Indonesia keluar dari permasalahan yang tengah kita hadapi.
This slide shows program visit Japan by BKKBN staff. They visited school, government institution, village and all facilities and university and fiacilities to support foreign students to study and survive living in Japan.
Berikut adalah slide presentasi, meliputi history lahirnya ACIKITA, Visi dan rumusan program kerja, kerja nyata yang sudah dilakukan, serta fokus kegiatan tahun 2015.
"Mari berjuanga bersama membangun bangsa!"
ACIKITA mempunyai penerbitan sendiri untuk menerbitkan buku buku yang merupakan pendidikan untuk umum.
Penerbitan buku merupakan salah satu media untuk menginspirai dan memotivasi masyarakat Indonesia.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Sharing
Sistem Pendidikan di Jepang
Oleh : D ï½’ . Jumiarti Agus
Ketua Internasional Aku Cinta Indonesia Kita (ACIKITA)
Kobe, Jepang
Disampaikan dalam rangka berbagi informasi kepada peserta
Summer vacation, Hyogo, 5-10 Juli, 2017
26. Masyarakat Berperan Serta
Dalam Proses Mendidik Anak
Rumah tempat anak menyelamatkan
diri, kode 110. Tanpa minta izin,
pada
saat anak mendapatkan bahaya
rumah ini bisa dimasuki.
27. Sistem Pendidikan di Jepang
Mata Pelajaran
Bahasa Jepang
Olahraga
Musik/Seni
Keterampilan
Matematika
Sains/IPA
Seikatsu
Kegiatan Sosial
Mendatangkan orang panti jompo, orangtua,
orang cacat.
28. Sistem Pendidikan di Jepang
Semua pihak terintegrasi dalam sistem pendidikan
1.Pemerintah
2.Guru
3.Orangtua
4.Lembaga terkait (kepolisian, air minum,
pengolahan sampah, pemadam kebakaran, dll
memberikan presentasi di sekolah, sesuai
jadwal. Sehingga anak punya wawasan luas.
5. Masyarakat sekitar.
29. Masyarakat Jepang
Secara Umum
1. Jujur
2. Disiplin
3. Bekerja keras
4. Kompak dalam tim, berjuang berjamaah
5. Peduli terhadap sesama
6. Tolong menolong
7. Tidak enggan meminta maaf
8. Suka memberi
9. Mudah berterimakasih
10.Rajin mengucapkan salam
30. 11. Menjaga silaturrahmi.
12. Menepati janji, tepat waktu
13. Mematuhi hukum
14. Menghargai setiap insan mestipun
anak kecil tanpa melihat status sosial,
materi, atau embel embel lainnya
15. Menghindarkan pertengkaran
16. Tidak memberatkan orang lain,
dsbnya).
17. Sangat kreatif, dstnya….
31. Kenapa Jepang Bisa Menjadi
Negara Kaya, Maju, Aman, dan
Nyaman dan kondisi
masyarakatnya dengan etika dan
moral baik?
Sistem Pendidikan Dini dengan
Konsep dan Pelaksanaannya
yang baik
32. Pendidikan Usia Dini
• Ajaran, pemasukan nilai-nilai (etika, moral dan
agama)/informasi dan latihan untuk anak sesuai
usianya, sesuai tuntutan dan kebutuhan anak,
sesuai tahapan tumbuh kembang anak, untuk
menopang kehidupan, kemandirian dan
kebutuhan anak.
• Pendidikan usia dini bukan berarti mengajarkan
sains, menulis dan berhitung, dll termasuk
bahasa asing misalnya Bahasa Inggris dari usia
yang sangat muda kepada anak
33. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Hal hal terbaik sesuai usia dan tahap
tumbuh kembang anak diajarkan sejak
usia dini
Konsep
34. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Bayi (0-1 tahun)
Banyak diransang untuk bisa mengenal suara,
lingkungan luar, dan motoriknya. Berbagai
permainan edukatif sesuai usia bayi tersedia.
Disiplin jam tidur anak. Meskipun anak
mengantuk tapi setiap pagi jam 7 bayi sekalipun
harus dibangunkan. Ini untuk menciptakan ritme
kehidupan yang teratur. Setelahnya dapat
ditidurkan kembali.
35. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Memberi salam dilakukan sejak anak
masih berusia nol tahun, Ohayou
ugozaimasu!
• Disiplin diterapkan mulai usia nol tahun.
Makan harus duduk di meja makan
khusus. Tidak ada aktivitas lain ketika
anak sedang makan. Ketika anak sudah
bisa memegang latihan makan dilakukan
untuk anak.
36. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Buku diperkenalkan sejak anak masih nol
tahun. Buku bayi bergambar besar,
orangtua atau guru setiap hari
membacakan buku (kamishibai) untuk
anak.
• Kreasi dan kreativitas dieksplorasi sejak
anak masih berusia nol tahun, meskipun
berupa oretan, tempelan,
37. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Memberikan pujian dan sanjungan kepada
anak atas suatu prestasi dan karyanya.
• Ucapan terimakasih kepada anak ketika
anak melakukan suatu perbuatan baik,
dan meminta maaf ketika guru atau
orangtua berbuat salah. Contoh spele :
telat memasukkan makanan ke mulut
anak saat menyuapkankannya.
38. • Pengenalan dan interaksi dengan dunia luar
dilakukan sejak anak berusia satu bulan.
Rekreasi, bermain di taman, dsbnya.
• Memakai pakaian sendiri mulai dikenalkan sejak
anak berusia kurang dari 2 tahun.
• Warning, larangan terhadap sesuatu yang tidak
boleh dilakukan oleh anak kecil, ditrapkan sejak
anak berusia lebih dari 1 tahun, atau sesuai
perkembangan anak.
Sistem Pendidikan Dini di Jepang
39. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Bebersih dikenalkan pada anak sejak usia
kurang dari satu tahun (membersihkan
satu mainan sebelum beranjak ke
kegiatan berikutnya
• Kebersihan diri dikenalkan sejak anak
usia kurang satu tahun, budaya sikat gigi,
cuci tangan sebelum makan, dan cuci
tangan ketika setelah bepergian. Di
samping ditunjang oleh buku bacaan
anak.
40. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Pembentukan fisik yang kuat mulai
diprogramkan sejak anak bisa berjalan
dan berumur kurang dari 2 tahun. Target
pada usia ini, anak harus banyak berjalan,
memasuki arena sekolah, tidak boleh
digendong. Permainan seluncuran juga
disediakan untuk anak baik di ruangan
maupun di uar ruangan.
41. Sistem Pendidikan Dini di Jepang
• Buang air di toilet didisiplinkan sejak anak
berusia kurang dari 2 tahun. Saat jam 9
pagi semua anak diberi toilet dan
setelahnya baru mulai aktivitas lainnya.
• Budaya antri dikenalkan sejak anak usia
kurang 2 tahun.
42. Hal Penunjang Pendidikan Dini
1. Pemerintah punya aturan jelas dan dukungan untuk kehidupan anak
(pelatihan guru, kesehatan untuk anak, dan program untuk anak dibuatkan
rencana yang matang oleh pemerintah
2. Guru di sekolah melakukan tugas dan fungsinya secara profesionalitas,
guru adalah figure bagi anak.
3. Orangtua di rumah menjalankan program yang sama dengan guru di
sekolah, ada komunikasi antara guru dan orangtua. Buku renrakucho,
pertemuan ortu dan guru. Adanya panitia orangtua murid penunjang program
sekolah.
4. Di awal tahun ajaran ada program kegiatan satu tahun, sehingga jauh hari
sudah jelas hal apa yang ada disekolah anak, orangtua pun bisa
memasukkan dalam kalender kegiatannya.
5 Adanya pendidikan yang linier, doi lingkungan juga berlaku hal hal dan
kebaikan yang diajarkan untuk anak. Ada space untuk anak di dunia luar.
46. Di Toko Buku ada pojok
bermain dan ruang
baca untuk anak
47. Kesimpulan
• Untuk menghasilkan generasi yang baik, punya etika, moral, dan
prilaku baik, pendidikan dini mesti dilakukan secara terkonsep,
sesuai dengan kebutuhan anak, sebagai bekal menjalankan
kehidupan sebagai manusia dewasa.
• Pendidikan dini bukan berarti memberikan anak latihan latihan dan
sains sejak dini. Tapi hal apa saja yang dibutuhkan sesuai usia
anak.
• Orangtua, Guru adalah figure bagi anak. Harus menerapkan ajaran
ajaran baik secara bijaksana, ramah dan sesuai dengan dunia anak.
Hal terbaik yang sudah dicapai mesti dilakukan secara konsisten.
• Untuk berhasilnya program pendidikan untuk anak harus ada sistem
yang linier, orangtua, guru, pemerintah dan lingkungan harus satu
konsep.