Sistem manufaktur adalah organisasi yang melaksanakan berbagai kegiatan produksi yang saling berhubungan untuk membuat suatu produk, meliputi perancangan, perencanaan produksi, produksi, dan pengendalian. Sistem manufaktur diklasifikasikan menurut tipe produksi, volume produksi, aliran produksi, dan tata letak peralatan produksi.
Pengertian Managemen rantai supply
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.
Pengertian Managemen rantai supply
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.
Berikut adalah contoh tugas besar mata kuliah pemodelan sistem, pada tugas besar ini dipaparkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memodelkan suatu permasalahan yang dihadapi perusahaan ke dalam model matematis.
Berikut adalah contoh tugas besar mata kuliah pemodelan sistem, pada tugas besar ini dipaparkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memodelkan suatu permasalahan yang dihadapi perusahaan ke dalam model matematis.
7. hapzi ali, sistem informasi operasional (operational information system), utHapzi Ali
Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Universitas Mercu Buana (Mercu Buana University), Jakarta Indonesia
Bidang Ilmu: Marketing & Business Management, Research Method, MIS, Good Corporate Governance
www.mercubuana.ac.id.
email: hapzi.ali@gmail.com, hapzi.ali@mercubuana.ac.id
2. Pengertian sistem manufaktur yaitu :
• 1. Manufaktur (manufacturing) adalah kumpulan operasi dan aktivitas yang saling
berhubungan untuk membuat suatu produk, meliputi : perancangan produk, pemilihan
material, perencanaan proses, perencanaan produksi, produksi, inspeksi, manajemen, dan
pemasaran.
• 2. Produksi (manufacturing production) adalah serangkaian proses yang dilakukan untuk
membuat produk.
• 3. Proses produksi manufaktur (manufacturing process) adalah aktivitas sistem manufaktur
terkecil yang dilakukan untuk membuat produk, yaitu proses permesinan maupun proses
pembentukan lainnya.
• 4. Rekayasa manufaktur (manufacturing engineering) adalah kegiatan perancangan,
operasi, dan pengendalian proses
• 5. Sistem manufaktur (manufacturing system) adalah suatu organisasi yang melaksanakan
berbagai kegiatan manufaktur yang saling berhubungan, dengan tujuan menjembatani
fungsi produksi dengan fungsi-fungsi lain di luar fungsi produksi, agar dicapai performansi
system produktivitas total yang optimal, seperti : waktu produksi, ongkos, dan utilitas
mesin. Aktivitas sistem manufaktur termasuk perancangan, perencanaan, produksi, dan
pengendalian. Fungsi lain di luar sistem manufaktur, yaitu: akuntansi, keuangan, dan SDM.
3. fungsi sistem manufaktur adalah:
• Memenuhi kebutuhan konsumen
• Menunjang proses produksi (merencanakan dan mengontrol produksi
baran)
• Mengukur persediaan dan tingkat produksi
• Mengukur kualitas barang
• Menghitung biaya selama proses produksi
6. Make to Stock
• Pada make to stock definisi produk yang digunakan adalah standard
product.
• Barang diproduksi dan disimpan di gudang berdasarkan perkiraan
permintaan pasar yang akan datang. Pada strategi ini, resiko
persediaan lebih besar.
• Waktu pengiriman produk yang lebih pendek karena telah tersedia di
gudang barang jadi sehingga tenggang waktu (lead time) lebih kecil
dari make to order
• Contoh produk: makanan, minuman, mainan, dan lain-lain.
7. Kelebihan Make to Stock
• Efisiensi Produksi: Karena produksi dilakukan dalam jumlah besar,
MTS sering kali menghasilkan efisiensi skala yang bisa menekan biaya
produksi per unit.
• Waktu Tunggu Minimum: Pelanggan tidak perlu menunggu barang
tersebut diproduksi setelah pemesanan, karena produk sudah siap di
stok.
• Ideal untuk Produk Standar: Jika produk yang dibuat tidak
memerlukan kustomisasi dan memiliki permintaan yang stabil, maka
MTS adalah strategi yang efektif.
8. Kekurangan Make to Stock:
• Risiko Persediaan Berlebih: Prediksi permintaan yang tidak akurat bisa
berakibat pada overstock, di mana terlalu banyak produk yang tidak
terjual dan menghabiskan ruang penyimpanan.
• Kurang Fleksibel: MTS kurang responsif terhadap perubahan tiba-tiba
dalam permintaan atau preferensi konsumen, karena produk sudah
diproduksi dan siap kirim.
• Waste Issues: Produksi dalam jumlah besar bisa berakibat pada
pemborosan bahan baku dan energi, terutama jika permintaan tiba-
tiba turun.
9. Assemble to Order (ATO)
Assemble to Order adalah strategi manufaktur yang menempatkan
perusahaan sebagai produsen untuk menyimpan bahan baku dan
inventaris pendukung perakitan, sampai nantinya perusahaan akan
mengolah material menjadi produk untuk dipasarkan kepada
konsumen.
•Semua sub assembly masuk pada persediaan.
•Ketika order suatu produk datang, perusahaan dapat dengan cepat
merakit komponen menjadi produk jadi.
•Strategi ini mempunyai “moderate risk” terhadap investasi
persediaan.
•Contoh produk: perakitan komputer (Dell Computer), restoran fast
food yang menyediakan beberapa paket makanan, dan lain-lain.
Kelebihan ATO:
Waktu pengiriman cepat dan pesanan dapat dikustomisasi
10. Make to Order (MTO)
• make to order adalah jenis sistem produksi yang mengatur proses
pembuatan berdasarkan angka permintaan.
• Aktivitas proses dimulai pada saat konsumen menyerahkan spesifikasi
produk yang dibutuhkan dan perusahaan akan membantu konsumen
menyiapkan spesifikasi produk, beserta harga dan waktu penyerahan
• Apabila telah dicapai kesepakatan, maka perusahaan akan mulai
membuat komponen dan merakitnya menjadi produk dan kemudian
menyerahkan kepada konsumen
• Pada strategi ini, resiko terhadap biaya persediaan kecil, operasionalnya
lebih fokus pada keinginan konsumen
Contoh produk: komponen mesin, komputer untuk riset, komputer
untuk kasir, dan lain-lain.
11. Kelebihan MTO
• Mencegah penggunaan bahan baku dan material mentah yang
berlebihan.
• Konsumen dapat memperoleh produk sesuai dengan spesifikasi dan
model yang diinginkan.
• Nilai kepuasan konsumen yang selalu meningkat.
• Dapat membantu meningkatkan loyalitas konsumen yang merasa
puas dengan kualitas produk.
12. Kekurangan MTO
• Angka penjualan yang tidak stabil karena harus menunggu pesanan
dari konsumen.
• Pesanan dengan spesifikasi tertentu dari konsumen seringkali
menyulitkan perusahaan.
• Waktu produksi yang dibutuhkan lebih lama dibandingkan dengan
sistem produksi lainnya.
13. Engineering to Order (ETO)
•Dalam ETO, tidak ada persediaan.
•Produk belum dibuat sebelum ada order.
•Ketika order datang, perusahaan akan mengembangkan desain
produk beserta waktu dan biaya yang diperlukan.
•Apabila rancangannya disetujui konsumen, maka produk baru dibuat
•Strategi ini tidak mempunyai resiko (zero risk) persediaan.
•Produk sangat spesifik
•Harganya Mahal
•Misal : Pesawat Khusus, Kapal, prototype mesin baru, jembatan dll.
16. Produksi massal
• Produksi massal adalah kegiatan membuat suatu produk dalam
jumlah besar dan dilakukan secara berulang.
• Laju serta tingkat produksi pada produksi massal umumnya tinggi,
• Permintaan terhadap produk yang dihasilkan tinggi,
• Peralatan umumnya mempunyai fungsi khusus,
• Keahlian tenaga kerja tidak terlalu tinggi sebagai akibat dari fungsi
peralatan yang khusus.
17. Kelebihan Produksi Massal
• Produktivitas tinggi
• Biaya produksi relatif rendah
• Waktu produksi lebih efisien
18. Produksi batch
• Ukuran produksi adalah medium,
• Tujuan: untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk-
produk yang diperlukan secara kontinu,
• Peralatan umumnya mempunyai fungsi umum tetapi dirancang untuk
tingkat produksi yang tinggi.
•Peralatan harus di-adjust dahulu sebelum dipakai untuk produk lain
•Contoh : Industri roti, sepatu olahraga, bahan farmasi, dll
19. Produksi job shop
• Produksi job shop adalah pengurutan pekerjaan untuk
lintas produk yang tidak beraturan (tata letak pabrik
berdasarkan proses).
• Biasanya membuat berdasarkan pesanan.
• Tingkat produksi rendah,
• Peralatan mempunyai fungsi umum,
• Keahlian yang diperlukan tenaga kerja cukup tinggi,
••Job shop mengorganisasikan peralatan dan tenaga kerja
ke dalam pusat-pusat kerja (Work Centers) berdasarkan
jenis pekerjaan
•Bentuk aliran produksi biasanya bersifat MTO
•Contoh : Bengkel, rumah sakit
21. Fixed Site (Project)
•Pada tipe project, material,tools, dan personel dialokasikan
pada produk yang dibuat.
•Bentuk operasi pada project digunakan ketika terdapat
kebutuhan khusus/spesial yang memerlukan kreativitas dan
keunikan.
•Hal ini sulit diotomasikan pada proses manufaktur, karena
hanya dilakukan satu kali.
•Project memerlukan biaya tinggi dengan perencanaan dan
pengendalian yang sulit.
•Contoh : Pekerjaan konstruksi, pembuatan kapal laut
22. Flow Shop
•Karakteristik flow shop terlihat dari aliran yang satu arah.
•Flow Shop disusun dari stasiun kerja dalam urutan operasi untuk
membuat produk.
•Semua produk mengikuti standar produk yang ditentukan.
•Bentuk aliran produksi biasanya bersifat MTS
Flow Shop meliputi:
•Small batch line flow ,
•Large batch (or repetitive ) line flow , dan
•Continuousline flow .
23. Ciri-Ciri Flow Shop
• Memiliki Standarisasi Produk dan urutan proses.
• Menggunakan Mesin dan peralatan kerja khusus yang memiliki
kapasitas produksi dan tingkat output yang lebih tinggi.
• Volume produksi yang tinggi.
• Siklus produksi yang lebih pendek.
• Perencanaan dan Pengendalian produksi lebih mudah dilakukan.
• Penanganan material dapat dilakukan secara otomatis.
• Persediaan material dapat lebih cepat untuk dikonversikan menjadi
penjualan (sales).
24. Small-Batch Line Flow
•Mempunyai semua karakter lineflow , tetapi tidak semua
memproses produk yang sama secara terus menerus.
•Memproses beberapa produk dengan ukuran batch kecil,
dengan kebutuhan setup per batch.
•Contoh : Produksi obat-obatan
25. Large-Batch (or Repetitive) Line Flow
•Memproduksi hanya beberapa jenis produk pada line, dengan
batch ukuran besar untuk masing-masing jenis produk tersebut
•Membutuhkan set up mesin atau peralatan diantara batch
tersebut
•Sedangan Repetitive Flow Line memproduksi hanya 1 jenis
produk dalam volume besar, tetapi line tidak beroperasi secara
terus menerus atau secara kontinu.
•Meskipun large batch dan repetitive line berbeda, tetapi biasanya
dianggap cukup serupa sehingga sering digabungkan secara
bersama.
26. Continuous Line Flow
•Proses aliran berupa kontinu
•Biasanya memproduksi produk serupa secara terus menerus
dalam volume besar
•Contoh : Industri gula, semen, minyak, dan lainnya.
28. Fixed Position Layout
•Artinya pengaturan fasilitas produksi dalam membuat
produk, dengan meletakkan produk yang dibuat tetap atau
tidak dipindah-pindah.
•Mesin, karyawan, dan fasilitas produksi lain yang berpindah
mengelilingi produk yang dikerjakan sesuai dengan
kebutuhan.
•Contoh: Pembuatan rumah, jalan tol.
29. Process Layout
•Artinya pengaturan letak fasilitas produksi di dalam pabrik
didasarkan atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau
fasilitas produksi yang ada.
•Mesin atau fasilitas yang memiliki fungsi yang sama
dikelompokkan dan diletakkan pada tempat yang sama.
•Contoh : Layout di Rumah Sakit
30. Product Flow Layout
•Product flow layout disebut juga layout garis (Line flow
layout ).
•Artinya pengaturan letak mesin-mesin atau fasilitas produksi
dalam suatu pabrik didasarkan atas urut-urutan proses
produksi dalam membuat suatu produk.
•Produk yang dikerjakan setiap hari selalu sama dan arus
produk yang dikerjakan juga selalu sama, seolah-olah
menyerupai garis, meskipun tidak selalu berupa garis lurus.
•Contoh : Pencucian Mobil Otomatis
31. TUGAS INDIVIDU
• Carilah 1 contoh Perusahaan manufaktur di Indonesia
• Carilah video proses pembuatan produknya
• Uraikan klasifikasi system manufaktur dari Perusahaan tersebut dan
bahas secara komprehensif
• Tugas dibuat dalam format makalah dan presentasi + video.