3. Pembagian sistem GIT
Upper Lower
Mulut ke papilla mayor di duodenum
1. Oral
2. Tenggorokan (faring)
3. Kerongkongan
4. Lambung
5. Duodenum
Duodenum papilla ke anus
1. Jejunum
2. Ileum
3. Usus besar
4. Rektum dan Anus.
Sumber : Rudjianto, Achmad. (2013)
7. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN
INGESTI/ MOTILITAS
ABSORBSI/ PENYERAPAN
DIGESTI/ PENCERNAAN
DEFEKASI/ SEKRESI
Pergerakan otot polos
saluran longitudinal
pencernaan : kontraksi -
relaksasi mondorong
makanan (bolus) menjauhi
mulut dan kimus menjauhi
lambung menuju proses
defekasi
Pengeluaran sisa makana
n yang tidak tercerna kelua
r tubuh
Memecah unsur kompleks
menjadi sederhana
sehingga mudah diserap
• Karbohidrat : duodenum-jejunum (pencernaan-penyerapan)
• Protein : lambung, usus halus (pencernaan, duodenum,
jejunum (penyerapan)
• Lemak : Lambung-usus-duodenum (pencernaan),
duodenum-jejunum (penyerapan)
• Air dan elektrolit : jejunum-kolon (penyerapan)
• Vitamin : jejunum-ileum (penyerapan)
11. Mempunyai papil-papil lidah
• Papil filiformis
• Fungiformis
• Sirkumvalata
• foliata
Fungsi
• Membasahi makanan agar mudah ditelan
• Meningkatkan cita rasa dengan meningkatkan
rangsangan pada kuncup kecap
Kandungan
• Amilase dan maltase untuk mencerna sebagia
n karbohidrat.
• Lisosim dan peroksidase yang merupakan zat
antibakteri
• Gamma globulin terutama IgA, sebagai bagian
dari sistem pertahanan tubuh
12. Kelenjar saliva
Sekresi mukus ke dalam mulut
Fungsi membasahi & melumas partikel makanan
sebelum di telan
Disekresi 3 kelenjar eksokrin
a. Parotis
b. Submandibularis
c. Sublingualis
Fungsi Saliva
1. Memudahkan proses menelan
2 Membasahi mulut, membantu proses bicara
3. Melarutkan molekul yang merangsang reseptor
kecap
. Anti bakteri
5. Mempertahankan Ph mulut ( 7,0)
13. Faring & Esofagus
• Tidak ikut serta dalam proses pencernaan
• Jalur masuk makanan & minuman ke lambung
• Motilitas segmen ini berkaitan dengan proses menelan karena perangsangan reseptor dinding faring
oleh bolus.
14. Tahap bukal
Makanan dikumpulkan
dipermukaan atas lidah
sebagai bolus yang lembab.
Kemudian bolus didorong ke
dalam faring
Tahap faringeal
Faring tertarik ke atas di bawah
dasar lidah, inlet laringeal
berkonstriksi, dan epiglotis
menutupi laring untuk mencegah
makanan masuk trakea. Otot-otot
faring kemudian mendorong bolus
ke dalam esofagus bagian atas
Tahap esofagus
Gelombang peristaltik
membawa bolus ke bawah
terus ke lambung
DIGLUTISI (PENELANAN)
15. Anatomi Lambung
Fungsi penyimpan makanan
Kapasitas max 2L
• Membantu pemecahan
protein > asam amino
Pepsin
• membantu pemecahan
lipid susu
Lipase
• membantu pencernaan
susu
Renin
•pintu masuk lambung
Kardia
•berdinding tipis dengan sedikit kelenjar
berfungsi menyimpan makanan
Fundus
•dindingnya berotot & banyak kelenjar.
Korpus
•otot tebal berfungsi memompa kimus
(bubur makanan) ke duodenum.
Antrum
Pilorus
•pintu keluar lambung ke duodenum
Sfingter pilorik
16. Lambung / gaster / gastric / stomach
• Lambung merupakan segmen saluran pencernaan yang melebar, yang f
ungsi utamanya adalah menampung makanan yang telah dimakan, me
ngubahnya menjadi bubur yang liat yang dinamakan kimus (chyme).
• Lambung secara struktur histologis dapat dibedakan menjadi: kardia, ko
rpus, fundus, dan pylorus.
• Makanan masuk ke dalam lambung dengan membukanya orifisium kard
ia. Di dalam lambung, terjadi proses digesti fisik dan kimia yang akan m
enghasilkan chyme atau kimus. Selain itu lambung juga berfungsi untuk
menyimpan makanan sebelum dilepaskan sedikit demi sedikit ke dalam
usus halus.
17. Usus halus (kecil)
• Saluran yang memiliki panjang ± 6 m
• Mencerna & mengabsorpsi chyme dari
lambung
• Duodenum, jejenum dan ilium
18. Struktur Usus Halus
• Lapisan mukosa : Sangat luas karena terda
pat lipatan2 mukosa dan vili serta mikrovili
yang memudahkan terjadinya absorpsi.
• Lapisan sub mukosa : Terdiri dari anyaman
pembuluh darah dan saraf (pleksus sub
mukosa meissner)
• Lapisan otot : Terdiri dari lapisan otot longit
u-dinal dan sirkuler.
• Lapisan serosa
19. Enzim di dalam usus halus
Enzim Fungsi
Enterokinase mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas
Erepsin/Dipep
tidase
mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa
Maltase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa
Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa
20. Usus halus
•Mencerna makanan
secara kimia dengan bantuan enzim-
enzim pencernaan yang sebagian
berasal dari pankreas
Duodenum
•Melakukan hampir 90% proses
penyerapan nutrisi dari makanan yang
dicerna
Jejunum
•Selain berfungsi menyerap nutrisi yang
belum diserap pada proses sebelumnya,
ileum juga berperan dalam mengatur
katup ileosekal agar tidak terjadi refluks
dari usus besar ke usus halus
Ileum
21. Usus besar
Fungsi usus besar
• Absorpsi cairan
• Merubah chyme (bahan
setengah cair) menjadi feses
(bahan setengah padat)
• Menghasilkan mukus sebagai
pelumas
• Melumasi feses agar tidak me
rusak mukosa usus besar
• Tempat pembusukan sisa maka
nan oleh bakteri normal usus
22. Usus Besar
• Penyerapan makanan telah terjadi di usus halus, hanya air
dan penyerapan garam yang terjadi di usus besar. Dengan
demikian, usus besar membantu dalam menjaga keseimban
gan cairan darah.
• Sekum (appendik), kolon, rektum Terdapat bakteri E. Coli ya
ng membantu membusukan makanan menjadi feses
23. Pergerakan Makanan Pada Usus
• Terdiri dari otot2 sirkuler & longitudinal.
• Dipersarafi oleh sistem saraf enterik
(pleksus aurbach) & pleksus submukosa
(pleksus meissner).
• Terdiri dari gerakan segmental & peristal
tik.
24. Anus merupakan lubang di ujung saluran pen
cernaan, dimana bahan limbah keluar dari tu
buh. Pembukaan dan penutupan anus diatur
oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh
melalui proses defekasi (buang air besar – B
AB), yang merupakan fungsi utama anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang beraw
al dari ujung usus besar (setelah kolon sigmo
id) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara fes
es.
26. GETAH EMPEDU
Getah empedu merupakan cairan alkalis,
hasil sekresi sel hati, 0.5 – 1.0 liter/hari:
Fungsi garam empedu :
1. Mengaktifkan lipase pankreas
2. Merangsang sekresi pankreas
3. Meningkatkan absorbsi lemak.
27. Hati
• Salah satu organ terbesar dalam tubuh
• Berat ± 1 Kg
• Hati mempunyai dua fungsi utama :
metabolisme dan fungsi eksokrin
– Hati bertanggung jawab terhdp meta
bolisme berbagai zat yg dihasilkan d
ari pencernaan dan absorpsi makan
an di usus
28. Fungsi Eksokrin Hati
• Produksi asam empedu dan cairan alkali yan
g digunakan untuk pencernaan dan absorpsi
lemak dan untuk netralisasi asam lambung di
usus
• Pemecahan dan produksi produk buangan
metabolisme setelah pencernaan
• Detoksifikasi zat-zat beracun/ berbahaya
29. DAFTAR PUSTAKA
Jarvis, Carolyn. (2016). Physical Examination and Health Assessment, 7th. Edition.
London:Elsevier Health Sciences.
Estes, mary Ellen Zator. (2002).Health Assessment & Physical Examination. Australia:
Delmar
Bickley, L., & Szilagyi, P. G. (2017).Bates' Guide to Physical Examination and History
Taking(12thed). Philadelphia, PA: Wolters Kluwer.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 1. Pe
nerbit Buku Kedokteran : EGC
Rudjianto, Achmad. (2013). Buku Macleod Pemeriksaan Klinis. Student consult Ed.13. Churchill Livingstone : Els
evier