SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
SISTEM PENCERNAAN
ANATOMI FISOLOGI
Human digestive system
Pembagian sistem GIT
Upper Lower
Mulut ke papilla mayor di duodenum
1. Oral
2. Tenggorokan (faring)
3. Kerongkongan
4. Lambung
5. Duodenum
Duodenum papilla ke anus
1. Jejunum
2. Ileum
3. Usus besar
4. Rektum dan Anus.
Sumber : Rudjianto, Achmad. (2013)
4 kuadran abdoment
Organ pada 9 regio
Hypokondrium dekstra
Hepar , vesica billiaris, flexura
coli dekstra
Epigastrium
Gaster, pancreas, hepar, duode
num
Hypokondrium sinistra
Sebagian hepar, gaster, flexura
coli sinistra, cauda pancreas,
lien
Lumbal dekstra
Ren dekstra, kelj. Supra ren dekst
ra, ureter dekstra colon ascende
ns
Umbilikal
Gaster, duodenum, jejunum, ileu
m, colon transversum
Lumbal sinistra
Ren sinistra, kelj. Supra ren sinist
ra ureter sinistra, colon descende
ns
Inguinal dekstra/ iliaka dekstra
Caecum, appendix vermiformis
Hypogastrium
Vesica urinaria, rectum
Inguinal sinsistra/ iliaka sinistra
Colon sigmoid
STRUKTUR SALURAN PENCERNAAN
1. MUKOSA : Mikrovili
2. SUBMUKOSA (lamina
propria) : kelenjar,
pembuluh darah,
limfonodi
3. MUSKULARIS : otot
polos longitudinal
(peristaltik),otot skelet
( mulut, esophagus atas,
anus)
4. SEROSA (penyokong)
FUNGSI SISTEM PENCERNAAN
INGESTI/ MOTILITAS
ABSORBSI/ PENYERAPAN
DIGESTI/ PENCERNAAN
DEFEKASI/ SEKRESI
Pergerakan otot polos
saluran longitudinal
pencernaan : kontraksi -
relaksasi mondorong
makanan (bolus) menjauhi
mulut dan kimus menjauhi
lambung menuju proses
defekasi
Pengeluaran sisa makana
n yang tidak tercerna kelua
r tubuh
Memecah unsur kompleks
menjadi sederhana
sehingga mudah diserap
• Karbohidrat : duodenum-jejunum (pencernaan-penyerapan)
• Protein : lambung, usus halus (pencernaan, duodenum,
jejunum (penyerapan)
• Lemak : Lambung-usus-duodenum (pencernaan),
duodenum-jejunum (penyerapan)
• Air dan elektrolit : jejunum-kolon (penyerapan)
• Vitamin : jejunum-ileum (penyerapan)
Mulut
Pencernaan mekanik dan Kimiawi
Mengunyah/mastikasi : Pemecahan partikel besar menjadi kecil
Mempunyai papil-papil lidah
• Papil filiformis
• Fungiformis
• Sirkumvalata
• foliata
Fungsi
• Membasahi makanan agar mudah ditelan
• Meningkatkan cita rasa dengan meningkatkan
rangsangan pada kuncup kecap
Kandungan
• Amilase dan maltase untuk mencerna sebagia
n karbohidrat.
• Lisosim dan peroksidase yang merupakan zat
antibakteri
• Gamma globulin terutama IgA, sebagai bagian
dari sistem pertahanan tubuh
Kelenjar saliva
Sekresi mukus ke dalam mulut
Fungsi membasahi & melumas partikel makanan
sebelum di telan
Disekresi 3 kelenjar eksokrin
a. Parotis
b. Submandibularis
c. Sublingualis
Fungsi Saliva
1. Memudahkan proses menelan
2 Membasahi mulut, membantu proses bicara
3. Melarutkan molekul yang merangsang reseptor
kecap
. Anti bakteri
5. Mempertahankan Ph mulut ( 7,0)
Faring & Esofagus
• Tidak ikut serta dalam proses pencernaan
• Jalur masuk makanan & minuman ke lambung
• Motilitas segmen ini berkaitan dengan proses menelan karena perangsangan reseptor dinding faring
oleh bolus.
Tahap bukal
Makanan dikumpulkan
dipermukaan atas lidah
sebagai bolus yang lembab.
Kemudian bolus didorong ke
dalam faring
Tahap faringeal
Faring tertarik ke atas di bawah
dasar lidah, inlet laringeal
berkonstriksi, dan epiglotis
menutupi laring untuk mencegah
makanan masuk trakea. Otot-otot
faring kemudian mendorong bolus
ke dalam esofagus bagian atas
Tahap esofagus
Gelombang peristaltik
membawa bolus ke bawah
terus ke lambung
DIGLUTISI (PENELANAN)
Anatomi Lambung
Fungsi penyimpan makanan
Kapasitas max 2L
• Membantu pemecahan
protein > asam amino
Pepsin
• membantu pemecahan
lipid susu
Lipase
• membantu pencernaan
susu
Renin
•pintu masuk lambung
Kardia
•berdinding tipis dengan sedikit kelenjar
berfungsi menyimpan makanan
Fundus
•dindingnya berotot & banyak kelenjar.
Korpus
•otot tebal berfungsi memompa kimus
(bubur makanan) ke duodenum.
Antrum
Pilorus
•pintu keluar lambung ke duodenum
Sfingter pilorik
Lambung / gaster / gastric / stomach
• Lambung merupakan segmen saluran pencernaan yang melebar, yang f
ungsi utamanya adalah menampung makanan yang telah dimakan, me
ngubahnya menjadi bubur yang liat yang dinamakan kimus (chyme).
• Lambung secara struktur histologis dapat dibedakan menjadi: kardia, ko
rpus, fundus, dan pylorus.
• Makanan masuk ke dalam lambung dengan membukanya orifisium kard
ia. Di dalam lambung, terjadi proses digesti fisik dan kimia yang akan m
enghasilkan chyme atau kimus. Selain itu lambung juga berfungsi untuk
menyimpan makanan sebelum dilepaskan sedikit demi sedikit ke dalam
usus halus.
Usus halus (kecil)
• Saluran yang memiliki panjang ± 6 m
• Mencerna & mengabsorpsi chyme dari
lambung
• Duodenum, jejenum dan ilium
Struktur Usus Halus
• Lapisan mukosa : Sangat luas karena terda
pat lipatan2 mukosa dan vili serta mikrovili
yang memudahkan terjadinya absorpsi.
• Lapisan sub mukosa : Terdiri dari anyaman
pembuluh darah dan saraf (pleksus sub
mukosa meissner)
• Lapisan otot : Terdiri dari lapisan otot longit
u-dinal dan sirkuler.
• Lapisan serosa
Enzim di dalam usus halus
Enzim Fungsi
Enterokinase mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas
Erepsin/Dipep
tidase
mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino
Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa
Maltase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa
Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida
Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino
Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa
Usus halus
•Mencerna makanan
secara kimia dengan bantuan enzim-
enzim pencernaan yang sebagian
berasal dari pankreas
Duodenum
•Melakukan hampir 90% proses
penyerapan nutrisi dari makanan yang
dicerna
Jejunum
•Selain berfungsi menyerap nutrisi yang
belum diserap pada proses sebelumnya,
ileum juga berperan dalam mengatur
katup ileosekal agar tidak terjadi refluks
dari usus besar ke usus halus
Ileum
Usus besar
Fungsi usus besar
• Absorpsi cairan
• Merubah chyme (bahan
setengah cair) menjadi feses
(bahan setengah padat)
• Menghasilkan mukus sebagai
pelumas
• Melumasi feses agar tidak me
rusak mukosa usus besar
• Tempat pembusukan sisa maka
nan oleh bakteri normal usus
Usus Besar
• Penyerapan makanan telah terjadi di usus halus, hanya air
dan penyerapan garam yang terjadi di usus besar. Dengan
demikian, usus besar membantu dalam menjaga keseimban
gan cairan darah.
• Sekum (appendik), kolon, rektum Terdapat bakteri E. Coli ya
ng membantu membusukan makanan menjadi feses
Pergerakan Makanan Pada Usus
• Terdiri dari otot2 sirkuler & longitudinal.
• Dipersarafi oleh sistem saraf enterik
(pleksus aurbach) & pleksus submukosa
(pleksus meissner).
• Terdiri dari gerakan segmental & peristal
tik.
Anus merupakan lubang di ujung saluran pen
cernaan, dimana bahan limbah keluar dari tu
buh. Pembukaan dan penutupan anus diatur
oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh
melalui proses defekasi (buang air besar – B
AB), yang merupakan fungsi utama anus
Rektum adalah sebuah ruangan yang beraw
al dari ujung usus besar (setelah kolon sigmo
id) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi
sebagai tempat penyimpanan sementara fes
es.
PANKREAS
• Produksi hormone
gukagone
Sel α
• memproduksi
hormone insuine
Sel β
GETAH EMPEDU
Getah empedu merupakan cairan alkalis,
hasil sekresi sel hati, 0.5 – 1.0 liter/hari:
Fungsi garam empedu :
1. Mengaktifkan lipase pankreas
2. Merangsang sekresi pankreas
3. Meningkatkan absorbsi lemak.
Hati
• Salah satu organ terbesar dalam tubuh
• Berat ± 1 Kg
• Hati mempunyai dua fungsi utama :
metabolisme dan fungsi eksokrin
– Hati bertanggung jawab terhdp meta
bolisme berbagai zat yg dihasilkan d
ari pencernaan dan absorpsi makan
an di usus
Fungsi Eksokrin Hati
• Produksi asam empedu dan cairan alkali yan
g digunakan untuk pencernaan dan absorpsi
lemak dan untuk netralisasi asam lambung di
usus
• Pemecahan dan produksi produk buangan
metabolisme setelah pencernaan
• Detoksifikasi zat-zat beracun/ berbahaya
DAFTAR PUSTAKA
Jarvis, Carolyn. (2016). Physical Examination and Health Assessment, 7th. Edition.
London:Elsevier Health Sciences.
Estes, mary Ellen Zator. (2002).Health Assessment & Physical Examination. Australia:
Delmar
Bickley, L., & Szilagyi, P. G. (2017).Bates' Guide to Physical Examination and History
Taking(12thed). Philadelphia, PA: Wolters Kluwer.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 1. Pe
nerbit Buku Kedokteran : EGC
Rudjianto, Achmad. (2013). Buku Macleod Pemeriksaan Klinis. Student consult Ed.13. Churchill Livingstone : Els
evier
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

More Related Content

Similar to DIGESTIVESYSTEM fix.pptx

Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetikaSistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetikathaniadevianitha
 
Organ-organ pencernaan
Organ-organ pencernaanOrgan-organ pencernaan
Organ-organ pencernaanHotimah Kusuma
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaannurdinz
 
Ppt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologiPpt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologiAbidaa Qurrota
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanFisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanIka Ariyunita
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxSMAN8MODELMandau
 
sistem pencernaan manusia biologi kelas 12 MIPA.pptx
sistem pencernaan manusia biologi kelas 12 MIPA.pptxsistem pencernaan manusia biologi kelas 12 MIPA.pptx
sistem pencernaan manusia biologi kelas 12 MIPA.pptxfadlurohmanhilal
 
Sist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaSist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaW Budi Roestanto
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanmeiwulandari9
 
Sistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsiSistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsiRegina Oktaviana
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaYunie yuniar
 
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxAgusSriSugiyarti
 
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badan
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badanAnatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badan
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badanIda Ayuni
 

Similar to DIGESTIVESYSTEM fix.pptx (20)

Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetikaSistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
Sistem pencernaan makanan pada manusia bio genetika
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Organ-organ pencernaan
Organ-organ pencernaanOrgan-organ pencernaan
Organ-organ pencernaan
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
 
Ppt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologiPpt pencernaan biologi
Ppt pencernaan biologi
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaanFisiologi sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
 
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptxPPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
 
4 pencernaan
4 pencernaan4 pencernaan
4 pencernaan
 
sistem pencernaan manusia biologi kelas 12 MIPA.pptx
sistem pencernaan manusia biologi kelas 12 MIPA.pptxsistem pencernaan manusia biologi kelas 12 MIPA.pptx
sistem pencernaan manusia biologi kelas 12 MIPA.pptx
 
Sistem Pencernaan
Sistem PencernaanSistem Pencernaan
Sistem Pencernaan
 
Sist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusiaSist pencernaan pada manusia
Sist pencernaan pada manusia
 
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaanAnatomi fisiologi sistem pencernaan
Anatomi fisiologi sistem pencernaan
 
Sistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsiSistem pencernaan & absorpsi
Sistem pencernaan & absorpsi
 
kel 4 sman12 mdn
kel 4 sman12 mdnkel 4 sman12 mdn
kel 4 sman12 mdn
 
Sistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusiaSistem pencernaan pada manusia
Sistem pencernaan pada manusia
 
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
6. PPT_SISTEM_PENCERNAAN.pptx
 
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badan
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badanAnatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badan
Anatomi & fisiologi sistem pencernaan & metabolisme badan
 
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdfSISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
SISTEM PENCERNAAN XI IPA.pdf
 

Recently uploaded

asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatssuser7c01e3
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxcheatingw995
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaruPrajaPratama4
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptssuserbb0b09
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungHalo Docter
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTRiskaViandini1
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptAnisyahHariadi
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaYosuaNatanael1
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxTULUSHADI
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptssuserbb0b09
 

Recently uploaded (20)

asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).pptMEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
MEMBERIKAN OBAT INJEKSI (KEPERAWATAN DASAR).ppt
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.pptepidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
epidemiologi-penyakit-tidak-menular.ppt-1 2.ppt
 
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannyaleaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
leaflet IKM, gastritis dan pencegahannya
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.pptGastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
Gastro Esophageal Reflux Disease Kuliah smester IV.ppt
 

DIGESTIVESYSTEM fix.pptx

  • 3. Pembagian sistem GIT Upper Lower Mulut ke papilla mayor di duodenum 1. Oral 2. Tenggorokan (faring) 3. Kerongkongan 4. Lambung 5. Duodenum Duodenum papilla ke anus 1. Jejunum 2. Ileum 3. Usus besar 4. Rektum dan Anus. Sumber : Rudjianto, Achmad. (2013)
  • 5. Organ pada 9 regio Hypokondrium dekstra Hepar , vesica billiaris, flexura coli dekstra Epigastrium Gaster, pancreas, hepar, duode num Hypokondrium sinistra Sebagian hepar, gaster, flexura coli sinistra, cauda pancreas, lien Lumbal dekstra Ren dekstra, kelj. Supra ren dekst ra, ureter dekstra colon ascende ns Umbilikal Gaster, duodenum, jejunum, ileu m, colon transversum Lumbal sinistra Ren sinistra, kelj. Supra ren sinist ra ureter sinistra, colon descende ns Inguinal dekstra/ iliaka dekstra Caecum, appendix vermiformis Hypogastrium Vesica urinaria, rectum Inguinal sinsistra/ iliaka sinistra Colon sigmoid
  • 6. STRUKTUR SALURAN PENCERNAAN 1. MUKOSA : Mikrovili 2. SUBMUKOSA (lamina propria) : kelenjar, pembuluh darah, limfonodi 3. MUSKULARIS : otot polos longitudinal (peristaltik),otot skelet ( mulut, esophagus atas, anus) 4. SEROSA (penyokong)
  • 7. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN INGESTI/ MOTILITAS ABSORBSI/ PENYERAPAN DIGESTI/ PENCERNAAN DEFEKASI/ SEKRESI Pergerakan otot polos saluran longitudinal pencernaan : kontraksi - relaksasi mondorong makanan (bolus) menjauhi mulut dan kimus menjauhi lambung menuju proses defekasi Pengeluaran sisa makana n yang tidak tercerna kelua r tubuh Memecah unsur kompleks menjadi sederhana sehingga mudah diserap • Karbohidrat : duodenum-jejunum (pencernaan-penyerapan) • Protein : lambung, usus halus (pencernaan, duodenum, jejunum (penyerapan) • Lemak : Lambung-usus-duodenum (pencernaan), duodenum-jejunum (penyerapan) • Air dan elektrolit : jejunum-kolon (penyerapan) • Vitamin : jejunum-ileum (penyerapan)
  • 8.
  • 9.
  • 10. Mulut Pencernaan mekanik dan Kimiawi Mengunyah/mastikasi : Pemecahan partikel besar menjadi kecil
  • 11. Mempunyai papil-papil lidah • Papil filiformis • Fungiformis • Sirkumvalata • foliata Fungsi • Membasahi makanan agar mudah ditelan • Meningkatkan cita rasa dengan meningkatkan rangsangan pada kuncup kecap Kandungan • Amilase dan maltase untuk mencerna sebagia n karbohidrat. • Lisosim dan peroksidase yang merupakan zat antibakteri • Gamma globulin terutama IgA, sebagai bagian dari sistem pertahanan tubuh
  • 12. Kelenjar saliva Sekresi mukus ke dalam mulut Fungsi membasahi & melumas partikel makanan sebelum di telan Disekresi 3 kelenjar eksokrin a. Parotis b. Submandibularis c. Sublingualis Fungsi Saliva 1. Memudahkan proses menelan 2 Membasahi mulut, membantu proses bicara 3. Melarutkan molekul yang merangsang reseptor kecap . Anti bakteri 5. Mempertahankan Ph mulut ( 7,0)
  • 13. Faring & Esofagus • Tidak ikut serta dalam proses pencernaan • Jalur masuk makanan & minuman ke lambung • Motilitas segmen ini berkaitan dengan proses menelan karena perangsangan reseptor dinding faring oleh bolus.
  • 14. Tahap bukal Makanan dikumpulkan dipermukaan atas lidah sebagai bolus yang lembab. Kemudian bolus didorong ke dalam faring Tahap faringeal Faring tertarik ke atas di bawah dasar lidah, inlet laringeal berkonstriksi, dan epiglotis menutupi laring untuk mencegah makanan masuk trakea. Otot-otot faring kemudian mendorong bolus ke dalam esofagus bagian atas Tahap esofagus Gelombang peristaltik membawa bolus ke bawah terus ke lambung DIGLUTISI (PENELANAN)
  • 15. Anatomi Lambung Fungsi penyimpan makanan Kapasitas max 2L • Membantu pemecahan protein > asam amino Pepsin • membantu pemecahan lipid susu Lipase • membantu pencernaan susu Renin •pintu masuk lambung Kardia •berdinding tipis dengan sedikit kelenjar berfungsi menyimpan makanan Fundus •dindingnya berotot & banyak kelenjar. Korpus •otot tebal berfungsi memompa kimus (bubur makanan) ke duodenum. Antrum Pilorus •pintu keluar lambung ke duodenum Sfingter pilorik
  • 16. Lambung / gaster / gastric / stomach • Lambung merupakan segmen saluran pencernaan yang melebar, yang f ungsi utamanya adalah menampung makanan yang telah dimakan, me ngubahnya menjadi bubur yang liat yang dinamakan kimus (chyme). • Lambung secara struktur histologis dapat dibedakan menjadi: kardia, ko rpus, fundus, dan pylorus. • Makanan masuk ke dalam lambung dengan membukanya orifisium kard ia. Di dalam lambung, terjadi proses digesti fisik dan kimia yang akan m enghasilkan chyme atau kimus. Selain itu lambung juga berfungsi untuk menyimpan makanan sebelum dilepaskan sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
  • 17. Usus halus (kecil) • Saluran yang memiliki panjang ± 6 m • Mencerna & mengabsorpsi chyme dari lambung • Duodenum, jejenum dan ilium
  • 18. Struktur Usus Halus • Lapisan mukosa : Sangat luas karena terda pat lipatan2 mukosa dan vili serta mikrovili yang memudahkan terjadinya absorpsi. • Lapisan sub mukosa : Terdiri dari anyaman pembuluh darah dan saraf (pleksus sub mukosa meissner) • Lapisan otot : Terdiri dari lapisan otot longit u-dinal dan sirkuler. • Lapisan serosa
  • 19. Enzim di dalam usus halus Enzim Fungsi Enterokinase mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pankreas Erepsin/Dipep tidase mengubah dipeptida atau pepton menjadi asam amino Laktase mengubah laktosa menjadi glukosa Maltase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa Disakarase mengubah disakarida menjadi monosakarida Peptidase mengubah polipeptida menjadi asam amino Lipase mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa
  • 20. Usus halus •Mencerna makanan secara kimia dengan bantuan enzim- enzim pencernaan yang sebagian berasal dari pankreas Duodenum •Melakukan hampir 90% proses penyerapan nutrisi dari makanan yang dicerna Jejunum •Selain berfungsi menyerap nutrisi yang belum diserap pada proses sebelumnya, ileum juga berperan dalam mengatur katup ileosekal agar tidak terjadi refluks dari usus besar ke usus halus Ileum
  • 21. Usus besar Fungsi usus besar • Absorpsi cairan • Merubah chyme (bahan setengah cair) menjadi feses (bahan setengah padat) • Menghasilkan mukus sebagai pelumas • Melumasi feses agar tidak me rusak mukosa usus besar • Tempat pembusukan sisa maka nan oleh bakteri normal usus
  • 22. Usus Besar • Penyerapan makanan telah terjadi di usus halus, hanya air dan penyerapan garam yang terjadi di usus besar. Dengan demikian, usus besar membantu dalam menjaga keseimban gan cairan darah. • Sekum (appendik), kolon, rektum Terdapat bakteri E. Coli ya ng membantu membusukan makanan menjadi feses
  • 23. Pergerakan Makanan Pada Usus • Terdiri dari otot2 sirkuler & longitudinal. • Dipersarafi oleh sistem saraf enterik (pleksus aurbach) & pleksus submukosa (pleksus meissner). • Terdiri dari gerakan segmental & peristal tik.
  • 24. Anus merupakan lubang di ujung saluran pen cernaan, dimana bahan limbah keluar dari tu buh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi (buang air besar – B AB), yang merupakan fungsi utama anus Rektum adalah sebuah ruangan yang beraw al dari ujung usus besar (setelah kolon sigmo id) dan berakhir di anus. Organ ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara fes es.
  • 25. PANKREAS • Produksi hormone gukagone Sel α • memproduksi hormone insuine Sel β
  • 26. GETAH EMPEDU Getah empedu merupakan cairan alkalis, hasil sekresi sel hati, 0.5 – 1.0 liter/hari: Fungsi garam empedu : 1. Mengaktifkan lipase pankreas 2. Merangsang sekresi pankreas 3. Meningkatkan absorbsi lemak.
  • 27. Hati • Salah satu organ terbesar dalam tubuh • Berat ± 1 Kg • Hati mempunyai dua fungsi utama : metabolisme dan fungsi eksokrin – Hati bertanggung jawab terhdp meta bolisme berbagai zat yg dihasilkan d ari pencernaan dan absorpsi makan an di usus
  • 28. Fungsi Eksokrin Hati • Produksi asam empedu dan cairan alkali yan g digunakan untuk pencernaan dan absorpsi lemak dan untuk netralisasi asam lambung di usus • Pemecahan dan produksi produk buangan metabolisme setelah pencernaan • Detoksifikasi zat-zat beracun/ berbahaya
  • 29. DAFTAR PUSTAKA Jarvis, Carolyn. (2016). Physical Examination and Health Assessment, 7th. Edition. London:Elsevier Health Sciences. Estes, mary Ellen Zator. (2002).Health Assessment & Physical Examination. Australia: Delmar Bickley, L., & Szilagyi, P. G. (2017).Bates' Guide to Physical Examination and History Taking(12thed). Philadelphia, PA: Wolters Kluwer. Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Volume 1. Pe nerbit Buku Kedokteran : EGC Rudjianto, Achmad. (2013). Buku Macleod Pemeriksaan Klinis. Student consult Ed.13. Churchill Livingstone : Els evier