3. Pergerakan saluran cerna
Histologi :
– Lapisan serosa : paling luar
– Lapisan otot memanjang : membantu
perpanjang dan perpendek saluran cerna saat
peristaltik
– Lapisan otot melingkar : perkecil dan
perbesar penampang salurana cerna saat
peristaltik
– Lapisan submukosa : kaya akan pembuluh
darah
– Lapisan mukosa : terdiri dari vili dan kripti
untuk perluas permukaan untuk penyerapan
4.
5. Fungsi Saluran Cerna
Secara umum berfungsi :
– Jalan makanan
– Timbun makanan
– Cerna makanan
– Absorbsi zat makanan
– Ekskresi sisa makan
6. Pengaturan saluran cerna
Persarafan di saluran cerna terdiri:
– Pleksus Mientrikus <Auerbach>
Berada antara lapisan otot
Fungsi : Pergerakan usus
– Pleksus Submukosa <Meissner>
Berada di Submukosa
Fungsi :
– Pengaturan sekresi
– Aliran darah
– Sensorik (reseptor regangan )
7. Pengaturan saluran cerna
Pengaturan sekresi saluran cerna
oleh Sistem hormon
– Kolesistokinin kontraksi kantong
empedu
– Sekretin
– dll
8. Gerakan Dasar Saluran Cerna
Campur :
– Kontraksi peristaltik
– Kontraksi konstriktif lokal dari segmen
usus
Mendorong
– Kontraksi peristaltik menimbulkan
rangsangan distensi
– Menimbulkan pergerakan massa makanan
sepanjang usus
9. Pengaturan Saluran Cerna
Pengaturan mekanik saluran cerna
dilakukan oleh : Sistem Saraf
– Sist Saraf terdiri atas:
Sist Saraf Pusat:
– Volunter : gerakan saluran cerna dapat
diperintah dalam alam sadar, seperti
mengunyah, menelan, buang air besar.
– Involunter : Diluar kendali kesadaran, seperti
peristaltik saluran cerna
Sist Saraf otonom :
– Simpatis
– Parasimpatis
11. Mekanisme Pencernaan makanan
Mengunyah akan melibatkan :
– Gigi : insisifus, kaninus, geraham
– Lidah : membolak balik dan mencampur
makanan
– Reflek mengunyah
Jaga keseimbangan sehingga gigi tidak
melukai lidah atau organ lunak lainnya
12. Mekanisme Pencernaan makanan
Menelan :
– Merupakan proses yang kompleks
– Tahap:
Volunter : dengan bantuan lidah makanan
secara sadar di dorong ke belakang rongga
mulut
Faringeal : otomatis makanan masuk ke
esofagus
Esofageal : gerakan peristaltik, makanan
terdorong ke lambung
– Pengaturan reflek menelan
Dimulai dengan adanya makan yang terdorong
ke belakang mulut.
13.
14. Mekanisme Pencernaan makanan
Sfingter gastroesofageal
– Batas esofagus dengan lambung
– Normal selalu berkontraksi
– Peristaltik akan berelaksasi kalua
gagal relaksasi akan terjadi Akalasia
(pelebaran esofagus)
– Fungsi utama : Cegah refluk (kembalinya
makanan ke arah esofagus)
15. Kelenjar saliva
Sekresi mukus ke dalam mulut
Fungsi membasahi & melumas partikel
makanan sebelum di telan
Disekresi 3 kelenjar eksokrin
a. Parotis
b. Submandibularis
c. Sublingualis
16. Saliva
Mengandung enzim pencernaan
a. Lipase lingual : di sekresi kel. Ebner lidah
- Aktif di lambung, mencerna 30%
lemak makanan
b. Ptialin/amilase saliva ( di sekresi kel. Saliva)
- Mencerna tepung, ph 6,7,
- Dihambat asam lambung
17. Kandungan saliva
Musin : bahan organik jika bercampur
air membentuk larutan kental
( viskous)
Mukus
Anorganik : Na, K, Cl, bokarbonat
1500 cc saliva / hari
99,5% air, 0,5% protein & elektrolit
18. Fungsi saliva
Memudahkan proses menelan
Membasahi mulut, membantu proses
bicara
Melarutkan molekul yang merangsang
reseptor kecap
23. C. LAMBUNG / GASTER
Kantung muskuler terletak antara
esofagus & usus
Bagian korpus & fundus
( berdinding tipis)
Sekresi mukus, asam HCL,
proenzim pepsinogen, faktor
instrinsik ( castle)
27. HCl lambung
Memecah partikel makanan
Membentuk larutan molekul yang
disebut KIMUS
Tidak mampu memecah protein &
lemak
Memusnahkan bakteri yang masuk
lambung ( tidak efektif 100%)
28. Fungsi lambung
Menyimpan , melarutkan &
mencerna parsial makanan yang
masuk lambung.
Meneruskan makanan ke usus
untuk di absorbsi secara maksimal
Produksi enzim pepsin : memecah
ikatan peptida
33. Usus Halus
Diameter ± 4 cm
Mulai dari lambung sampai usus besar
Panjang 275 cm
3 segmen : duodenum, jejenum, ileum
Mempunyai banyak lipatan/ vili
37. Vilus
Pusat vilus berisi pembuluh limfe yang buntu
Lakteal, kapiler merupakan cabang arteriola
serta bermuara ke venula
Setiap 5 hari diganti
38. Absorbsi usus halus
Karbohidrat
Hasil akhir pencernaan : monosakarida
( glukosa,galaktosa, fruktosa)
Transfort aktif
Tidak perlu insulin
39. Liur usus halus
Mukosa usus halus terdapat kelenjar
Brunner ( duodenum)
Hasilkan mukus
Melindungi mukosa duadenum dari iritasi
HCl & pepsin
Kelenjar intestinal/ crypte Lieberkuh
Produksi enzim, cairan isotonik
40. 1. Mukosa
Mulai dari lambung
Mukosa : sel epitel : sekresi mukus &
hormon
Invaginasi jaringan epitel kedalamnya
membentuk kelenjar eksokrin
Kelenjar eksokrin : sekresi asam, enzim, ion-
ion kedalam lumen
42. Lamina Propia
Di bawah lapisan epitel
Jaringan ikat : dilalui pembuluh darah kecil,
serat saraf & saluran limfe
Lamina propria dipisahkan jaringan ikat di
bawahnya oleh suartu lapisan tipis otot polos
yaitu muskularis mukosa
43. 2. Sub Mukosa
Jaringan ikat kedua dibawahnya
Lapisan ini dilalui pembuluh darah & limfe
lebih besar, cabangnya menembus lapisan
mukosa diatas &lapisanotot di bawahnya
Terdapat jala saraf disebut pleksus sub
mukosa ( meissner)
44. 3. Muskularis Eksterna
Jaringan otot polos
Kontraksinya menimbulkan gaya mendorong
& memindahnkan isi saluran GI
45. 3. Muskularis Eksterna
Terdiri 2 lapisan
a. Otot sirkuler : sebelah dalam, tebal,
kelilingi lumen, jika kontraksi lumen
menyempit
b. Otot longitudinal : sebelah luar , lebih tipis,
bila kontraksi saluran GI memendek
46.
47. 3. Muskularis Eksterna
Diantara kedua otot polos terdapat pleksus
saraf lain yang lebih eksentif yaitu:
a. Pleksus mienterikus (AUERBACH)
b. Pleksus sub mukosa
c. Pleksus mienterikus/ intramural
d. Neuron lain di Saluran GI membentuk
sistem saraf enterik
48. 4. Serosa
Selapis jaringan ikat , diliputi sel gepeng ,
mengelilingi permukaan luar saluran GI
Sekresi cairan serosa, untuk membasahi &
mencegah gesekan dengan organ lain
Lembar jaringan ikat tipis2 ( Mesenterium,),
hubungkan serosa ke dinding abdomen,
menopang segmen GI ke rongga abdomen
70. Aktivitas sekresi dan mencerna
Kontrol sekresi dan komposisi cairan
Enzim pencernaan
Kontrol sekresi enzim
Faktor ang mempengaruhi aktivitas enzim
71.
72. Kwadran Kanan atas Kwadran Kiri atas
- Hepar
- vesica fellea
- Pylorus
- Duodenum
- Caput pancreas
- Fleksura hepatika colon
- Sebagian kolon asendens
- Kolon tranversum
- Lobus kiri dari hepar
- Lambung
- Corpus pancreas
- Fleksura lienalis kolon
- Sebagian dari
kolon tranversum
- Kolon desenden
Kwadran Kanan bawah Kwadran kiri bawah
- Cecum dan appendik
- Sebagian colon acenden
- Kolon sigmoid
- Sebagian kolon desenden
73.
74. Hipochondrium kanan Epigasrika Hypochodrium kiri
- Lobus hepar kanan
- Vesika felea
- Pylorus dan gaster
- Duodenum
- Pancreas
- Bagian dari hepar
lobus kiri
- Gaster
- Ekor pancreas
- Fleksura lienalis
kolon
Lumbal kanan
- Bagian duodenum
- Jejunum
Umbilikal
- Omentum
- Mesenterium
- Bagian distal
duodenum
Lumbal kiri
- Kolon desenden
- Bagian Distal
duodenum
- Jejunum
Inguinal Kanan Suprapubik /Hypogastrik Inguinal kiri
- Caecum
- Appendik
- Bagian distal ileum
- Ileum
- Vesica Urinaria
- Colon sigmoid