SI-PI, Mutiah Sari Indah, Hapzi ali, Isu Sosial, Etika dan Politis Dalam Implementasi Sistem Informasi, Universitas Mercu Buana 2017
1. ISU ETIKA, SOSIAL DAN POLITIS
DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
Disusun Oleh:
Mutiah Sari Indah
55517110023
Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, CMA
MEGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCUBUANA
JAKARTA
2017
2. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas selesainya
makalah yang berjudul “Isu Etika, sosial dan politis dalam Implementasi Sistem
Informasi”. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam
penyusunan makalah ini, maka penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi
danPengendalian Internal yang telah memberikan arahan dan
bimbingannya.
2. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga
tercinta yangtelah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian
yang besar kepada penulis.
3. Rekan-rekan semua di Magister Akuntansi universitas Mercu Buana
Ankatan Tahun 2017
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan sangat dibutuhkan
untuk penyempurnaan makalah ini.
Jakarta, 22 September 2017
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Isu etika, sosial dan politis sangat terkait satu dengan yang lainnya.
Dilema etika yang mungkin dihadapi seorang manager sistem informasi
biasanya timbul dalam perdebatan sosial dan politik. Model ini juga digunakan
untuk mengambarkan dinamika yang menghubungkan isu etika, sosial dan
politik. Isu etika mengonfrontasi individu yang harus memilih sebuah tindakan.
Sering kali dalam situasi dimana dua prinsip etika atau lebih saling konflik
(sebuah dilema) atau etika adalah suatu masalah bagi manusia yang memiliki
kebebasan untuk memilih. Isu sosial berasal dari isu etika seiring masyarakat
mengembangkan harapan pada diri seseorang dengan penggunaan undang-
undang yang memberikan panduan dalam berprilaku untuk menciptakan
situasi dimana setiap orang dapat bertindak dengan cepat.
Etika merujuk pada sebuah prinsip benar atau salah yang dilakukan
seseorang yang bertindak sebagai pelaku moral yang bebas, untuk membuat
keputusan untuk mengarahkan perilakunya. Sistem informasi menimbulkan
etika yang baru baik untuk individu maupun masyarakat karena sisitem
informasi menciptakan perubahan sosial yang besar. Seperti juga teknologi
yang lain Listrik, telepon dan radio, teknologi informasi dapat digunakan untuk
melakukan tindak kejahatan dan membahayakan nilai-nilai sosial yang penting.
Teknologi internet juga menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi
pribadi, Karena informasi yang dikirim melalui jaringan yang sangat luas
mungkin saja melewati banyak sistem komputer yang berneda sebelum
informasi mencapai tujuannya. Perkembangan teknologi informasi akan
menghasilkan banyak manfaat disatu sisi tetapi juga menimbulkan kerugian di
sisi yang lain.
1.2. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai tugas untuk mata kuliah
Sistem Informasi dan pengendalian Internal pada program Magister Akuntansi
Universitas Mercu Buana Jakarta Ankatan tahun 2017.
4. BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Etika, Sosial dan Politis
Secara etimologi”etika” berasal dari bahwa yunani yaitu”ethos” yang
berarti watak, adat ataupun kesusilaan. Jadi etika pada dasarnya dapat
diartikan sebagai suatu kesediaan jiwa seseorang untuk senantiasa patuh
kepada seperangkat aturan-aturan kesusilaan (kencana Syafiie, 1993). Dalam
konteks filsafat, etika membahas tentang tingkah laku manusia dipandang dari
segi baik dan buruk. Etika lebih banyak bersangkut dengan prinsip-prinsip
dasar pembenaran dalam hubungan dengan tingkah laku manusia (kattsoff,
1986).
Pengertian Sosial adalah Kata sosial berasal dari bahasa latin yaitu
’socius’ yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh, dan berkembang
dalam kehidupan bersama (Salim, 2002). Sudarno (dalam Salim, 2002
Pengertian Politik berasal dari kata “politics” yang memiliki bermacam-
macam makna kegiatan dalam suatu sistem politik atau negara yang
menyangkut proses penentuan tujuan-tujuan dari sistem itu. Politik
menyangkut peraturan dan pembagian atau distribusi dari sumber-sumber
yang ada. Politik selalu menyakngkut tujuan-tujuan dari seluruh masyarakat
dan bukan tujuan Pribadi. (Budiardjo,1981:8,9)
Hubungan etika dengan pemanfaatan system informasi itu sangat
berkaitan dan memang susah untuk diberikan arti dalam sosial kita. Etika
komunitas, TI merupakan satu kepercayaan standar atau pemikiran yang
diterima seseorang kelompok atau komunitas TI tersebut. Seluruh individu
bertanggung jawab atas komunitas mereka.James H.Moor,seorang professor
di Darmouth mendefinisikan secara spesifik etika computer sebagai analisa
mengenai sifat dan dampak sosial teknologi computer, serta formulasi dan
justifikasi kebijakan untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis
(Raymond Mc Leod, Jr 1995).
Di era yang sudah komputerisasi kita perlu tahu manfaat etika dari sistem
informasi. Sebelum membahas tentang manfaat etika dari sistem informasi
kita perlu tahu apa yang dimaksud dengan sistem informasi.
Sistem informasi adalah satu sistem yang berbasis komputer yang
menyediakan informasi bagi pemakianya termasuk dalam suatu organisasi.
5. Sedangkan sistem informasi manajemen adalah sistem yang menyediakan
informasi yang digunakan untuk mendukung operasi manajemen dalam
pengambilan keputusan sebuah organisasi.
Etika merupakan prinsip mengenai benar dan salah pada seorang
individu, terhadap moral sosial. Didalam perkembangan teknologi yang sangat
cepat kususnya sistem informasi, kebutuhan untuk membangun peraturan
terhadap etika sosial tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi
membutuhkan kajian serta waktu proses yang panjang dalam membangunnya.
Saat ini di Indonesia sudah ada peraturan mengenai etika terkusus pada
teknologi, yaitu undang-undang informasi dan transaksi elektronik.Laudon dan
P. Laudon, mengemukakan bahwa terjadi hubungan antara isu etika, sosial dan
politik didalam informasi sosial. Isu etika, sosial, dan politis utama yang muncul
oleh adanya sistem informasi mencakup dimensi moral berikut :
1. Hak dan Kewajiban informasi. Berkaitan dengan perlindungan privasi
seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi kebebasan
individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui
teknologi tanpa seizin dan sepengetahuan individu yan bersangkutan.
2. Kepemilikan hak dan kewajiban. Berkaitan dengan perlindungan kekayaan
dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual sebagai kekayaan yang tidak
berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan
adanya teknologi informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan
interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi yang terkomputerisasi
dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan
yang luas jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi
rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
3. Akuntabilitas dan pengandalian. Berkaitan dengan undang-undang privasi
individu , di mana teknologi informasi baru yang membawa tantangan bagi
undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung
jawab perorangan dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari
informasi individu serta hak-hak pribadi.
4. Kualitas sistem. Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus
dipenuhi untuk menghindari kesalahan dari sistem yang diterapkan untuk
melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan
kekacauan dan kerugian dalam bisnis.
6. 5. Kualitas hidup. Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak
elemen yang berharga dari kebudayaan yang ada di dalam masyarakat,
meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan,
seperti kasus internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak.
Dari segi positif, internet menawarkan begitu banyak hal kepada mereka,
seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-
mail untuk temannya yang jauh.
Tren teknologi utama yang memunculkan Isu Etika
Isu etika telah ada lama sebelum teknologi informasi ada. Meskipun
begitu teknologi informasi telah meningkatkan perhatian etika, mempersulit
tatanan sosial yang ada dan membuat beberapa undang-undang menjadi
usang atau bahkan timpang. Sistem dan teknologi informasi juga menciptakan
kesempatan baru bagi perilaku kriminal dan kejahatan.
Ada 4 tren teknologi utama yang bertanggung jawab atas tekaanan-
tekanan etika :
Tabel tren-tren teknologi yang mengangkat isu-isu etika
Tren Dampak
1. Kekuatan komputer berlipat ganda setiap
18 bulan
Semakin banyak organisasi bergantung pada
sistem komputer yang menjalankan operasi-
operasi penting
2. Biaya atau ongkos penyimpanan data
menurun secara Drastis
Organisasi bisa dengan mudah membangun
dan memilihara data base
3. Kemajuan- kemajuan analisis data Perusahaan bisa menganalisis sejumlah besar
data secara cepat dan membuat profil individu
terinci
4. Kemajuan- kemajuan pada internet dan
teknologi jaringan
Secara mudah menyalin dan mengakses data
personil dari satu lokasi ke lokasi lainnya
Hubungan etika dengan pemanfaatan sistem informasi itu sangat
berkaitan dan memang susah untuk diberikan arti dalam sikap sosial kita. Etika
komunitas TI merupakan satu kepercayaan, standar, atau pemikiran yang
diterima seseorang, kelompok, atau komunitas TI tersebut. Seluruh Individu
bertanggung jawab atas komunitas mereka. James M. Noor seorang profesir di
Darmount mendifinisikan etika komputer sebagai analisis mengenai sifat dan
dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan
untuk menggunakan teknologi tersebut secara etis (Raymond Mc Lord, Jr,
1995)
Isu etika, sosial, dan politik sangat terkait satu dengan yang lainnya.
Dilema etika yang mungkin anda hadapi sebagai seorang manajer sistem
7. informasi biasanya timbul dalam perdebatan sosial dan politik. Pengenalan
teknologi informasi yang baru memiliki dampak yang seperti gelombang,
menimbulkan isu etika, sosial, dan politis baru yang harus ditangani ditingkat
individu, sosial, dan politis. Isu ini memiliki lima dimensi moral: hak dan
kewajiban informasi, hak dan kewajiban kepemilikan,kualitas sistem, kualitas
hidup, dan akuntabilitas dan pengendalian.
MODEL PEMIKIRAN TENTANG ISU ETIKA, SOSIAL, DAN POLITIS
Model ini dapat digunakan untuk menggambarkan dinamika yang
menghubungkan isu etika, sosial dan plotis. Model ini juga bermanfaat untuk
mengidentifikasi dimensi moral yang utama dari teknologi informasi, yang
saling melintasi berbagai tingkatan tindakan individu, sosial, dan politis.
Analisis Etika
Beberapa cara menganalisis etika kita dihadapkan pada situasi yang
memunculkan nilai etika yaitu sebagai berikut :
Mengidentifikasi dan menggambarkan dengan jelas fakta – fakta, cari tahu
siapa yang melakukan apa kepada siapa dan dimana, kapan dan bagaiman.
8. Tentukan Konflik atau dilema dan mengidentifikasi nilai-nilai yang lebih
tinggi-order yang terlibat. Masalah etika, sosial dan politik selalu referensi
nilai yang lebih tinggi. Contoh : Fenomena sosial yang berkaitan dengan isu
sosial dan etika dalam implementasi sistem informasi terjadi dilingkungan
perusahaan tempat saya bekerja, seorang pegawai di divisi IT yang
membuat aplikasi baru dalam sistem infomasi SKP ( Sistem Kinerja
Pegawai) yang di gunakan untuk menilai kinerja masing – masing pegawai
yang ada di dalam perusahaan tapi digunakan untuk menekan atasan
karena aplikasi tersebut sudah dipakai dan bermanfaat untuk kemajuan
perusahaan. Dan pegawai tersebut menutup aplikasi yang sedang berjalan
sehingga kegiatan operasional perusahaan terganggu.
Identifikasi pemangku kepentingan. Setiap masalah etika, sosial dan politik
memiliki pemangku amanah. Contoh : konflik bahwa pegawai divisi IT
tersebut melanggar kode etik seorang profesional IT. Dalam kasus ini telah
terjadi Pelanggaran tanggung jawab Profesi, karena digunakan untuk
menekan atasan.
Identifikasi pilihan yang dapat anda ambil dengan beralasan. Anda
menemukan bahwa tidak ada pilihan memenuhi semua kepentingan yang
terlibat tetapi beberapa pilihan melakukan pekerjaan yang lebih baik dari
pada yang lain. Contoh : Pihak – pihak yang berkepentingan atas adanya
pelanggaran ini antara lain pegawai yang telah seharusnya menerima
reword atas kinerja yang telah dicapainya tertunda dan pihak manajemen
Perusahaan yang harus membuat dan menemukan solusi lain akan masalah
tersebut.
Identifikasi potensi konsekuensi dari pilihan anda. Beberapa opsi mungkin
etis benar tetapi bencana dari sudut pandang lain. Contoh : Pegawai divisi
IT yang melakukan pelanggaran harus mendapat tindakan disiplin sehingga
ada efek jera yang dikemudian hari tidak akan terjadi lagi.
Setelah analisis selesai, prinsip atau aturan etika yang digunakan untuk
mebuat keputusan adalah :
1. Perlakukan orang lain seperti apa yang anda harapkan orang lain
perlakukan anda.
2. Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan semua orang, tindakan
itu tidak baik untuk dilakukan oleh siapa pun juga.
9. 3. Jika sebuah tindakan tidak dapat dilakukan berulang-ulang, tindakan
ini tidak tepat untuk diambil.
4. Ambil tindakan yang dapat mencapai sebuah nilai yang lebih besar
atau luhur
5. Ambil tindakan yang menghasilkan potensi bahaya atau biaya yang
paling sedikit
6. Asumsikan bahwa sebenarnya semua objek nyata dan tidak nyata
dimiliki oleh seseorang kecuali jika ada pernyataan khusus yang lain.
Etika dari Sistem Informasi memfokuskan bagaimana sistem dapat
digunakan oleh para penggunanya. Hubungan etika dengan pemanfaatan
sistem informasi sangat berkaitan dan memang susah untuk diberikan arti
dalam sikap sosial kita. Etika komunitas Teknologi Informasi merupakan
kepercayaan, standar, atau pemikiran yang diterima seseorang, kelompok,
atau komunitas TI tersebut.
Dampak Implemenasi Sistem Informasi Bagi Organisasi Dilihat Dengan 5
(Lima) Analisis Etika
Penggunaan teknologi informasi memiliki dampak yang besar dalam
masalah isu etika dan sosial, berkenaan dengan hal ini terdapat dampak positif
dan dampak negatif.
Dampak positif dari teknologi informasi adalah:
a. Sebagai media yang dapat menghemat biaya
Pemanfaatan teknologi informasi dimulai pada saat teknologi informasi
dianggap sebagai media yang dapat menghemat biaya dibandingkan dengan
metode konvensional, misalkan saja pemakaian mesin ketik, kertas,
penghapus, tip-ex, proses editing, dsb yang cenderung tidak efisien. Sekarang
dengan bantuan komputer kita bisa melihat hasil ketikan di layar monitor
sebelum dicetak (paperless). Lebih efisien dalam waktu dan tempat
penyimpanan file. Makanya dahulu banyak kursus mengetik, sekarang sudah
jarang kita temui kursus mengetik apalagi di kota-kota besar.
b. Internet sebagai media komunikasi
Merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap
pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh
dunia. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp
dan www (world wide web) / jaringan situs-situs web para pengguna internet
di seluruh dunia dapat saling berkomunikasi dan bertukar informasi dengan
cepat dan murah.
10. c. Pendidikan
Menjadi media pendidikan, karena adanya situs-situs yang berhubungan
pendidikan. Sehingga mendorong seseorang untuk kembali belajar, dan
menambah wawasan yang ada.
d. Media untuk mencari informasi atau data
Perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu
sumber informasi yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh informasi
melalui internet membuat para pelaku IT tahu apa saja yang terjadi. Bisa
digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan
lain-lain.
e. Perdagangan
Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan
sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Seperti,
pengiriman barang melalui paket.
f. Agama
Adanya situs-situs rohani,dapat menambah iman serta pengetahuan
manusia tentang agama.
Sedangkan dampak negatifnya adalah:
a. Penggunaan komputer yang bertujuan untuk memperingan dan
mempercepat pekerjaan, di sisi lain bisa menimbulkan pengangguran,
karena beban pekerjaan semakin berkurang dengan adanya komputer.
b. Adanya kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi.
Kemudahan pengelolaan informasi dalam bentuk pangkalan data memberi
peluang untuk memindahkan data yang tadinya milik pribadi atau rahasia
dapat diakses oleh orang lain.
c. Perlindungan terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya
atau kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang
lain tanpa seizin pemilik informasi tersebut. Terlebih jika tujuannya
digunakan untuk mencari keuntungan pribadi.
d. Ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati
atau komputer terserang virus, maka data tidak dapat diakses.
e. Ketidakmampuan sumber daya manusia dalam menguasai teknologi dapat
menimbulkan kendala dan memunculkan anggapan bahwa teknologi justru
menghambat pekerjaan.
f. Perjudian.
11. Hubungan isu etika, sosial dan politik dalam Implementasi Sistem Informasi
dan pemakaian internet pada lingkungan kerja
Konsep dasar yang diuraikan tersebut membentuk tiang fondasi
untuk suatu analisa etika atas sistem informasi. Pertama, bahwa
teknologi informasi disaring melalui institusi sosial, organisasi, dan individu.
Apa pun dampak yang ada dari sistem informasi merupakan hasil
dari tindakan-tindakan dan perilaku yang berkembang dari setiap
individu, organisasi, maupun institusi. Kedua, tanggung jawab untuk
konsekuensi teknologi jelas terletak pada setiap individu, organisasi, dan
institusi yang memilih teknologi untuki digunakan.
Penggunaan teknologi informasi dengan cara yang bertanggung jawab
secara sosial mengandung arti bahwa setiap individu bertanggung jawab untuk
memenuhi akuntabilitas untuk konsekuensi tindakan-tindakan yang diambil.
Ketiga, di dalam masyarakat politik dan sosial yang memiliki etika, setiap
individu diharapkan mampu untuk memperbaiki dampak yang terjadi
melalui seperangkat peraturan yang dikarakteristikan di dalam suatu proses.
12. BAB III
KESIMPULAN
Hubungan etika dengan pemanfaatan sistem informasi sangatlah banyak
berkaitan, baik itu dari segi positif maupun negatif. Hubungannya juga
memberikan andil yang baik bagi dunia sistem informasi khususnya TI dengan
aturan-aturan yang telah dibuat semoga bisa menjadi catatan agar etika di
sistem di sistem informasi tidak memberikan dampak buruk kepada pengguna
atau penyedia informasi. Hubungan etika dengan sistem informasi itu
memberikangambaran perilaku manusiawi yang dimiliki oleh setiap manusia
namun harus berdasarkan norma-norma yang sesuai dengan
kemasyarakatannya. Akhirnya hubungan keduanya dapat menjadi tolak ukur
untuk dapat menggunakan sistem informasi dengan cara yang mudah dan
patut kepada aturan yang berlaku untuk kemudian hari dapat dimanfaatkan
dengan baik dan bijak oleh generasi berikutnya.
13. DAFTAR PUSTAKA
1. Adrianto,2013.http://atchokers.blogspot.co.id/2013/04/isu-isu-etika-dan-sosial-
dalam.html, (17 April 2013, Jam 10.00)
2. Anonim1,2014.http://dinsag17.blogspot.co.id/2014/02/isu-sosial-dan-etika-dalam-
sistem_17.html, (17 februari 2014, Jam 10.00)
3. Batubara,Meido,2014.http://meidwardobatubara.blogspot.co.id/2014/02/kaitan-
isu-sosial-etika-sosial-dengan.html, (17 februari 2014, Jam 9.30)
4. Hapzi Ali, 2017,Modul Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
5. Maruli,2012,http://xerma.blogspot.co.id/2014/04/isu-sosial-dan-etika-dalam-
sistem.html,(2012, Jam 9.45)
6. Maesaroh,Siti,2017.http://sitimaesarohumb.blogspot.co.id/2017/03/si-pi-siti-
maesaroh-hapzi-ali-isu.html,(27 Maret 2017, Jam 10.00)
7. Rachman,Eka,2015,http://ekarachmansulistia.blog.upi.edu/2015/10/05/isu-sosial-
dan-etika-dalam-sistem-informasi/, (10 Mei 2015, Jam 9.30)
8. Setiawan,Sandy,2017.https://sandysetiawanblogspotcom.wordpress.com/2017/03/
24/si-pisandy-setiawan-hapzi-ali-isu-sosial-etika-dalam-sistem-informasi-universitas-
mercu-buana-2017/, (24 Maret 2017, Jam 9.00)
9. Siahaan,Palentina,Herawati,2013.http://herawati-
palentina.blogspot.co.id/2013/11/etika-berhubungan-dengan-sistem.html,(17
November 2013, Jam 9.30 )