Dewasa ini perkembangan perangkat komputer dan teknologinya sudah demikian pesatnya, Penggunaannya tidak lagi terbatas pada perusahaan atau instansi yang besar dan mampu saja. Banyak perusahaan-perusahaan atau instansi, baik besar atau kecil, Pemerintah atau swasta yang menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas kerja.
Dewasa ini perkembangan perangkat komputer dan teknologinya sudah demikian pesatnya, Penggunaannya tidak lagi terbatas pada perusahaan atau instansi yang besar dan mampu saja. Banyak perusahaan-perusahaan atau instansi, baik besar atau kecil, Pemerintah atau swasta yang menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas kerja.
Dokumen tersebut membahas peran sistem informasi dalam pengendalian internal klinik vaksinasi. Sistem informasi dirancang untuk mendukung validasi input, pelacakan perubahan data, dan pemulihan data untuk tujuan pengendalian preventif, detektif, dan korektif. Dokumen ini juga menjelaskan penggunaan akses pengguna dan enkripsi data untuk menjaga integritas dan kerahasiaan informasi.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)faisalpiliang1
Dokumen tersebut membahas analisis dan perancangan sistem informasi pasien (SiPasien) untuk membantu klinik kecil dalam pengelolaan data pasien, rekam medis, dan obat. Sistem ini dirancang menggunakan metode waterfall dan pemodelan DFD serta ERD untuk menggambarkan aliran data dan hubungan entitasnya."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen (SIM) di apotek. SIM apotek dapat mencatat data transaksi, persediaan obat, dan menghasilkan laporan untuk membantu pengambilan keputusan. Dokumen juga menjelaskan manfaat penerapan informatika farmasi dan SIM apotek seperti meningkatkan efisiensi, akurasi data, dan kualitas pelayanan. "
Menu Pengaturan Program Aplikasi HMS digunakan untuk mengatur identitas rumah sakit, pengguna, tarif, dan proses bisnis lainnya. Terdiri dari 22 menu yang mencakup pengaturan nama, alamat, kontak rumah sakit, pengguna, harga obat, ruang inap, tindakan otomatis, dan proses pendaftaran serta pembayaran. Pengaturan ini memungkinkan simulasi proses layanan kesehatan di rumah sakit secara virtual.
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Di Klini...khristina damayanti
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi di sebuah klinik vaksinasi. Saat ini, klinik tersebut masih mencatat data pasien dan transaksi secara manual sehingga efisiensi dan efektivitas kerjanya rendah. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi yang terintegrasi untuk mengelola data pasien, stok vaksin, dan transaksi dengan bantuan komputer guna meningkatkan pelayanan pasien."
Proposal SIMRS/Software Rumah Sakit Khanza HMSKhanza Media
Proposal penawaran software rekam medis rumah sakit oleh Khanza.Soft Media mencakup latar belakang perusahaan dan permasalahan yang dihadapi rumah sakit, serta kerjasama pengembangan dan uji coba software selama satu tahun secara gratis. Software ini dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses rumah sakit.
Analisis dan perancangan_sistem_informasi_pasien (sipasien)sholehulhuda1
Dokumen ini membahas analisis dan perancangan sistem informasi pasien (SIPasien) untuk membantu pengelolaan data pasien, rekam medis, dan obat di klinik sederhana secara terkomputerisasi. Sistem ini dirancang menggunakan metode waterfall dan modeling data flow diagram serta entity relationship diagram. Sistem ini memungkinkan admin dan dokter untuk mengelola data pasien, pemeriksaan, dan resep secara online.
Proposal ini menawarkan sistem informasi manajemen untuk rumah sakit, klinik, dan puskesmas yang terdiri dari berbagai modul seperti rekam medis pasien, poliklinik, instalasi gawat darurat, rawat inap, dan akuntansi. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan efisiensi manajemen lembaga kesehatan.
Dokumen tersebut membahas peran sistem informasi dalam pengendalian internal klinik vaksinasi. Sistem informasi dirancang untuk mendukung validasi input, pelacakan perubahan data, dan pemulihan data untuk tujuan pengendalian preventif, detektif, dan korektif. Dokumen ini juga menjelaskan penggunaan akses pengguna dan enkripsi data untuk menjaga integritas dan kerahasiaan informasi.
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PASIEN (SIPASIEN)faisalpiliang1
Dokumen tersebut membahas analisis dan perancangan sistem informasi pasien (SiPasien) untuk membantu klinik kecil dalam pengelolaan data pasien, rekam medis, dan obat. Sistem ini dirancang menggunakan metode waterfall dan pemodelan DFD serta ERD untuk menggambarkan aliran data dan hubungan entitasnya."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen (SIM) di apotek. SIM apotek dapat mencatat data transaksi, persediaan obat, dan menghasilkan laporan untuk membantu pengambilan keputusan. Dokumen juga menjelaskan manfaat penerapan informatika farmasi dan SIM apotek seperti meningkatkan efisiensi, akurasi data, dan kualitas pelayanan. "
Menu Pengaturan Program Aplikasi HMS digunakan untuk mengatur identitas rumah sakit, pengguna, tarif, dan proses bisnis lainnya. Terdiri dari 22 menu yang mencakup pengaturan nama, alamat, kontak rumah sakit, pengguna, harga obat, ruang inap, tindakan otomatis, dan proses pendaftaran serta pembayaran. Pengaturan ini memungkinkan simulasi proses layanan kesehatan di rumah sakit secara virtual.
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Implementasi Sistem Informasi Di Klini...khristina damayanti
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi sistem informasi di sebuah klinik vaksinasi. Saat ini, klinik tersebut masih mencatat data pasien dan transaksi secara manual sehingga efisiensi dan efektivitas kerjanya rendah. Tujuan penelitian ini adalah merancang sistem informasi yang terintegrasi untuk mengelola data pasien, stok vaksin, dan transaksi dengan bantuan komputer guna meningkatkan pelayanan pasien."
Proposal SIMRS/Software Rumah Sakit Khanza HMSKhanza Media
Proposal penawaran software rekam medis rumah sakit oleh Khanza.Soft Media mencakup latar belakang perusahaan dan permasalahan yang dihadapi rumah sakit, serta kerjasama pengembangan dan uji coba software selama satu tahun secara gratis. Software ini dirancang untuk mengintegrasikan seluruh proses rumah sakit.
Analisis dan perancangan_sistem_informasi_pasien (sipasien)sholehulhuda1
Dokumen ini membahas analisis dan perancangan sistem informasi pasien (SIPasien) untuk membantu pengelolaan data pasien, rekam medis, dan obat di klinik sederhana secara terkomputerisasi. Sistem ini dirancang menggunakan metode waterfall dan modeling data flow diagram serta entity relationship diagram. Sistem ini memungkinkan admin dan dokter untuk mengelola data pasien, pemeriksaan, dan resep secara online.
Proposal ini menawarkan sistem informasi manajemen untuk rumah sakit, klinik, dan puskesmas yang terdiri dari berbagai modul seperti rekam medis pasien, poliklinik, instalasi gawat darurat, rawat inap, dan akuntansi. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan efisiensi manajemen lembaga kesehatan.
Dokumen tersebut membahas tentang analisis sistem informasi ketepatan pengisian kodefikasi penyakit pada dokumen rekam medis di rumah sakit guna meningkatkan akurasi dan efisiensi proses koding diagnosa pasien.
Manual Book Software Klinik & Apotek: Medical Information System (MIS)Tatu Inderawan
Manual book ini memberikan panduan untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan software Medical Information System (MIS). Beberapa fitur utama MIS adalah transaksi, pendaftaran, data master, laporan, dan payroll. Manual ini juga menjelaskan proses instalasi, registrasi, dan setting awal seperti periode dan perusahaan sebelum menggunakan MIS.
Dokumen ini membahas pengembangan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada unggas (ayam) dengan menggunakan metode Certainty Factors. Sistem pakar akan mengumpulkan gejala penyakit dari pemakai dan melakukan diagnosis dengan mempertimbangkan bobot kemungkinan setiap penyakit berdasarkan aturan-aturan yang tersimpan dalam basis pengetahuan. Sistem ini diharapkan dapat membantu peternak dalam meng
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
TUGAS 2 - Tahap Eksekusi Sistem Informasi Kliniksafiravanillia
Merupakan laporan tahap eksekusi (fase 3 dari project life cycle) sistem informasi klinik
Kelas MPPL D
Kelompok 10:
Safira Vanillia Putri (05111640000001)
Modista Garsia (05111640000031)
Putri Nurul Aprilliandini (05111640000090)
Sistem informasi rawat jalan poliklinik ABC dirancang untuk mengatasi permasalahan penyimpanan data secara manual dan kurangnya ketersediaan informasi akibat data yang tidak terorganisir dengan baik. Sistem ini akan menyimpan dan mengelola data pasien, dokter, petugas, pemeriksaan, dan obat, serta memungkinkan pendaftaran pasien, pemeriksaan oleh dokter, dan pemberian obat oleh petugas.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang meliputi latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, data, aplikasi, komunikasi, kolaborasi dan referensi. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi rumah sakit secara efisien dan terintegrasi.
Sistem informasi rumah sakit dirancang untuk mengintegrasikan proses bisnis pelayanan pasien dan administrasi dengan menggunakan basis data tunggal dan standar pertukaran data. Arsitektur aplikasi dan infrastruktur jaringan dirancang untuk mendukung integrasi dan keamanan sistem.
Sistem informasi rawat jalan puskesmas mengalami beberapa kelemahan seperti proses pencarian data yang lambat dan kehilangan data. Bab ini menjelaskan metodologi perancangan sistem baru dengan melakukan analisis sistem lama, merancang desain sistem secara global dan rinci, serta merancang bentuk input dan output baru.
SIM merupakan sistem yang mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, merumuskan, dan melaporkan data kepada manajer untuk mendukung pengambilan keputusan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit. SIM dirancang untuk mengidentifikasi masalah, mengukur efisiensi sumber daya, dan meningkatkan komunikasi internal dan eksternal organisasi.
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SISTEM INFORMASI DAN...sevrindaanggia
Dokumen tersebut membahas sistem informasi dan pengendalian internal perusahaan, termasuk pengendalian umum, aplikasi, kerahasiaan, privasi, dan otorisasi. Berbagai pengendalian mencakup identifikasi risiko, pemisahan tugas, enkripsi, dan akses berbasis peran untuk mencegah dan mendeteksi kesalahan.
Dokumen ini membahas analisis dan perancangan sistem informasi pasien (SIPasien) untuk membantu pengelolaan data pasien, rekam medis, dan obat di klinik sederhana secara terkomputerisasi. Sistem ini dirancang menggunakan metode waterfall dan pemodelan DFD serta ERD untuk mengintegrasikan proses pendaftaran pasien, pemeriksaan medis, dan resep obat. Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pen
Dokumen tersebut membahas tentang analisis sistem informasi ketepatan pengisian kodefikasi penyakit pada dokumen rekam medis di rumah sakit guna meningkatkan akurasi dan efisiensi proses koding diagnosa pasien.
Manual Book Software Klinik & Apotek: Medical Information System (MIS)Tatu Inderawan
Manual book ini memberikan panduan untuk mengimplementasikan dan mengoperasikan software Medical Information System (MIS). Beberapa fitur utama MIS adalah transaksi, pendaftaran, data master, laporan, dan payroll. Manual ini juga menjelaskan proses instalasi, registrasi, dan setting awal seperti periode dan perusahaan sebelum menggunakan MIS.
Dokumen ini membahas pengembangan sistem pakar untuk mendiagnosis penyakit pada unggas (ayam) dengan menggunakan metode Certainty Factors. Sistem pakar akan mengumpulkan gejala penyakit dari pemakai dan melakukan diagnosis dengan mempertimbangkan bobot kemungkinan setiap penyakit berdasarkan aturan-aturan yang tersimpan dalam basis pengetahuan. Sistem ini diharapkan dapat membantu peternak dalam meng
Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit (SIMRS)aidaqisti
A. LATAR BELAKANG
Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat.
Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer.
Pesatnya kemajuan teknologi di bidang informasi telah melahirkan perubahan tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam kaitan ini, peran dan fungsi pelayanan data dan informasi yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit sebagai salah satu unit kerja pengelola data dan Informasi dituntut untuk mampu melakukan berbagai penyesuaian dan perubahan.
Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien, khususnya membantu dalam memperlancar dan mempermudah pembentukan kebijakan dalam meningkatkan sistem pelayanan kesehatan khususnya dalam bidang penyelenggaraan Rumah Sakit di Indonesia.
Banyak Rumah Sakit yang telah berupaya untuk membangun dan mengembangkan sistem informasi, namun sebagian mengalami kegagalan, dan sebagian Rumah Sakit memilih untuk melakukan kerja sama operasional (outsourcing) dengan biaya yang relatif besar yang pada akhirnya ikut membebani biaya kesehatan bagi pasien/masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, Direktorat Jenderal yang menyelenggarakan urusan di bidang Bina Upaya Kesehatan Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
B. STRATEGI
Tata kelola sistem informasi yang baik harus selaras dengan fungsi, visi, misi dan strategi organisasi. Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Rumah Sakit juga merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta untuk penelitian biososial. Rumah sakit juga merupakan pusat pelayanan rujukan medik spsialistik dan sub s
TUGAS 2 - Tahap Eksekusi Sistem Informasi Kliniksafiravanillia
Merupakan laporan tahap eksekusi (fase 3 dari project life cycle) sistem informasi klinik
Kelas MPPL D
Kelompok 10:
Safira Vanillia Putri (05111640000001)
Modista Garsia (05111640000031)
Putri Nurul Aprilliandini (05111640000090)
Sistem informasi rawat jalan poliklinik ABC dirancang untuk mengatasi permasalahan penyimpanan data secara manual dan kurangnya ketersediaan informasi akibat data yang tidak terorganisir dengan baik. Sistem ini akan menyimpan dan mengelola data pasien, dokter, petugas, pemeriksaan, dan obat, serta memungkinkan pendaftaran pasien, pemeriksaan oleh dokter, dan pemberian obat oleh petugas.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi manajemen rumah sakit yang meliputi latar belakang, strategi, proses bisnis, arsitektur infrastruktur, data, aplikasi, komunikasi, kolaborasi dan referensi. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan pengelolaan informasi rumah sakit secara efisien dan terintegrasi.
Sistem informasi rumah sakit dirancang untuk mengintegrasikan proses bisnis pelayanan pasien dan administrasi dengan menggunakan basis data tunggal dan standar pertukaran data. Arsitektur aplikasi dan infrastruktur jaringan dirancang untuk mendukung integrasi dan keamanan sistem.
Sistem informasi rawat jalan puskesmas mengalami beberapa kelemahan seperti proses pencarian data yang lambat dan kehilangan data. Bab ini menjelaskan metodologi perancangan sistem baru dengan melakukan analisis sistem lama, merancang desain sistem secara global dan rinci, serta merancang bentuk input dan output baru.
SIM merupakan sistem yang mengumpulkan, menyimpan, menganalisis, merumuskan, dan melaporkan data kepada manajer untuk mendukung pengambilan keputusan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di rumah sakit. SIM dirancang untuk mengidentifikasi masalah, mengukur efisiensi sumber daya, dan meningkatkan komunikasi internal dan eksternal organisasi.
SI & PI, SEVRINDA ANGGIA SARI, Prof. Dr. HAPZI ALI. CMA, SISTEM INFORMASI DAN...sevrindaanggia
Dokumen tersebut membahas sistem informasi dan pengendalian internal perusahaan, termasuk pengendalian umum, aplikasi, kerahasiaan, privasi, dan otorisasi. Berbagai pengendalian mencakup identifikasi risiko, pemisahan tugas, enkripsi, dan akses berbasis peran untuk mencegah dan mendeteksi kesalahan.
Dokumen ini membahas analisis dan perancangan sistem informasi pasien (SIPasien) untuk membantu pengelolaan data pasien, rekam medis, dan obat di klinik sederhana secara terkomputerisasi. Sistem ini dirancang menggunakan metode waterfall dan pemodelan DFD serta ERD untuk mengintegrasikan proses pendaftaran pasien, pemeriksaan medis, dan resep obat. Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pen
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang 3 hal utama:
1. Latar belakang permasalahan pengadaan SIM-RS di RSUD Andi Makkasau untuk meningkatkan kinerja dan kualitas pelayanan rumah sakit.
2. Tujuan pengadaan SIM-RS untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas manajemen, dan memberikan dasar pengawasan bagi manajemen.
3. Usulan pembangunan sistem informasi manajemen rumah sakit yang melip
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Stefanus Nofa
Teknologi informasi memiliki peran penting dalam meningkatkan keselamatan pasien dan pengobatan di era revolusi industri 4.0. Penerapan sistem informasi kesehatan elektronik dan perangkat lunak pendukung keputusan dapat memudahkan deteksi dini kesalahan pengobatan dan mencegah kejadian buruk, sehingga menyelamatkan banyak nyawa pasien dan menghemat biaya kesehatan triliunan rupiah.
Rekam medis elektronik (RME) memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan efisiensi, akurasi informasi, produktivitas, dan kontrol biaya. Salah satu aspek pentingnya adalah mendukung komunikasi data medis yang mudah dan efektif, khususnya dalam rujukan pelayanan kesehatan. RME dapat mencegah kejadian tidak diinginkan dengan memberikan peringatan dini dan memungkinkan pelacakan yang cepat.
Dokumen tersebut merangkum tahapan siklus hidup pengembangan sistem informasi yang terdiri dari perencanaan sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem, dan pemeliharaan sistem. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses analisis sistem rawat jalan poliklinik yang mencakup identifikasi masalah, analisis sistem, dan analisis kebutuhan sistem baik fungsional maupun non fungsional.
Proposal proyek sistem informasi manajemen rumah sakit RSUP H. Adam Malik Medan membahas rencana pembangunan sistem informasi rumah sakit yang terintegrasi dan mendukung pelaporan serta pengambilan keputusan manajemen. Proyek ini akan menghasilkan aplikasi SIM, dokumentasi, dan panduan dalam 3 bulan kerja.
SI & PI 6, Achmad Lukman Harun, Hapzi Ali, Sistem Informasi Kesehatan di Pusk...Achmad Lukman Harun
Dokumen tersebut membahas tentang sistem informasi dan dokumentasi pasien di puskesmas, khususnya yang dilakukan secara terkomputerisasi. Pembahasan mencakup pengertian rekam medis, dimana dan bagaimana memulai pengisian rekam medis, serta studi kasus implementasi sistem informasi berbasis komputer di sebuah puskesmas untuk mendokumentasikan data pasien secara terintegrasi antar ruangan.
Tugas 8, Manajemen Pemasaran Rumah Sakit, Utama Satyanegara, Erlina P Mahadew...UtamaSatyanegara
Aplikasi U-Doc dirancang untuk meningkatkan Customer Relationship Management di rumah sakit dengan memberikan informasi dan layanan kepada pasien secara online. Aplikasi ini memungkinkan pendaftaran online, komunikasi langsung dengan dokter, dan akses informasi kesehatan dari mana saja. Tujuannya adalah mempertahankan hubungan dengan pasien yang ada dan menarik pasien baru secara lebih efisien.
Chapter 12 Buku The Health care Quality BookNasiatul Salim
1. Teknologi informasi dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan mengatasi kompleksitas, tekanan ekonomi, dan peningkatan harapan konsumen. 2. Dokumen ini membahas bagaimana organisasi pelayanan kesehatan dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan akses informasi klinis dan manajemen perawatan. 3. Diperlukan kerangka arsitektur teknologi informasi klinis yang menduk
Sistem informasi keperawatan berbasis komputerSumadin1112
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendokumentasian asuhan keperawatan berbasis komputer untuk meningkatkan mutu pelayanan. Sistem informasi manajemen keperawatan berbasis komputer dapat memudahkan pendokumentasian, meningkatkan aksesibilitas informasi, dan mendukung pengambilan keputusan manajemen rumah sakit. Program-program yang dirancang dalam sistem informasi manajemen keperawatan antara lain standar asuhan keperawatan, laporan statist
Similar to SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Sistem Informasi Dan Pengendalian Internal, Universitas Mercu Buana, 2017 (20)
This study aims to analyze the influence of organizational culture and midwife competency on midwife performance at community health centers in Jambi Province, Indonesia. The study population was 391 midwives across three regencies. Quantitative analysis using path analysis and determination analysis was conducted to analyze the partial and simultaneous effects. The results showed that organizational culture and midwife competency had a positive and significant effect on midwife performance.
14. ahmad syukri, marwazi, musli, iain sts jambi, www.ijhssi.orgkhristina damayanti
This summary provides an overview of the key points from the document:
1. The document discusses empowerment of Islamic elementary schools (SDITs) in Jambi Province, Indonesia to improve education quality.
2. It finds that education foundations are able to empower SDITs to become high-quality, sought-after schools through commitments to quality, community support, strong religious education, and good management.
3. SDIT empowerment strategies to improve education quality include engaging stakeholders, partnerships, promotions, infrastructure investments, academic and extracurricular programs, educator development, and rewards/sanctions.
This document summarizes a research paper that studied the influence of work climate, leaders' characteristics, and their impact on teacher motivation at state senior high schools in Jambi Province, Indonesia. The study had the following key points:
1) It examined the effect of work climate and leaders' characteristics separately on teacher work motivation, as well as their combined effect.
2) A sample of 228 teachers from 3 districts/cities were surveyed using questionnaires. The data was analyzed using statistical tests in SPSS.
3) The results showed that both work climate and leaders' characteristics positively and significantly influence teacher work motivation individually. Their combined effect also positively impacts teacher motivation. Better work environments and leadership qualities lead to higher
This document summarizes a study on transformational leadership in cultural embedding of madrasahs in Jambi Province, Indonesia. The study examined three madrasahs: MAN Olak Kemang in Jambi City, MAN Pulau Temiang in Tebo District, and MAN 2 East Tanjung Jabung. Principals at these madrasahs were found to have strong Muslim personalities, know members' needs, build confidence, motivate change, and be exemplary leaders. Their roles included setting direction, being agents of change, communicating vision, coaching, securing support, and guiding cultural shifts. Transformational leadership was successful through applying idealized influence, inspirational motivation, intellectual stimulation, and individualized
1) The document discusses a study on the effect of emotional intelligence and work motivation on principal innovation in junior high schools in Jambi Province, Indonesia.
2) It provides background on the roles and responsibilities of principals and defines innovation.
3) Tables 1-3 summarize innovations made by principals of several schools, such as increasing classrooms, adding facilities like language labs and libraries, and improving student and teacher achievements in competitions.
This document analyzes the effects of leadership style and organizational culture on career development at the Ministry of Religious Affairs in Jambi Province, Indonesia. It finds that teachers have faced difficulties advancing in their careers, especially with promotions. The study aims to determine the influence of leadership style and organizational culture on teacher career development, both individually and simultaneously. A literature review discusses theories of career development, leadership styles, and organizational culture. The conceptual framework proposes that leadership style and organizational culture affect career development. The methodology describes a quantitative survey approach using path analysis on a sample of 151 teachers. Preliminary tests were conducted and the results showed that leadership style and organizational culture have a positive and significant impact on teacher career development at the ministry.
This document summarizes a study on the influence of achievement motivation and organizational climate on job satisfaction of lecturers at colleges of Islamic religious education in Jambi, Indonesia. The study analyzed 126 permanent lecturers across 6 colleges. Quantitative analysis using path analysis and determination testing found that achievement motivation and organizational climate explained 76% of job satisfaction, with the remaining 24% from other variables. Both achievement motivation and organizational climate were found to significantly influence job satisfaction individually and simultaneously. The better the achievement motivation and organizational climate, the higher the lecturer's job satisfaction. The document provides background on factors of job satisfaction, achievement motivation, and organizational climate based on various theories.
1) The document discusses a study analyzing the effect of principal supervision knowledge and interpersonal communication on principal accountability in junior high schools in Jambi Province, Indonesia.
2) The study found that principal supervision knowledge and interpersonal communication both positively and significantly impact principal accountability. Better knowledge of supervision and communication lead to better accountability.
3) The study used a quantitative survey method with 123 principal samples and found that supervision knowledge and interpersonal communication each have a partial positive and significant effect on principal accountability, and together have a simultaneous positive and significant effect.
This document summarizes a study that analyzed the influence of managerial knowledge and organizational culture on the professionalism of principals in junior high schools in Jambi Province, Indonesia. A path analysis was conducted using data from 564 principals. The results showed that managerial knowledge and organizational culture explained 83.7% of the variance in principal professionalism. Both factors were found to have a positive and significant impact on principal professionalism, either individually or together. The study concluded that improving managerial knowledge and strengthening organizational culture can enhance principal professionalism.
This document analyzes the influence of transformational leadership and organizational commitment on leadership effectiveness at state universities in Jambi Province, Indonesia. A study was conducted surveying 100 faculty members across four state universities. Results showed that transformational leadership and organizational commitment explained 40.1% of leadership effectiveness, while the remaining 59.9% was influenced by other variables. Both transformational leadership and organizational commitment were found to significantly influence leadership effectiveness individually and together. The study concludes that strengthening transformational leadership and organizational commitment among university leaders would help improve leadership achievement.
This document analyzes the effect of work ethic and transformative leadership on the effectiveness of management of boarding schools in Jambi Province, Indonesia. It begins with an introduction to boarding schools and definitions of management effectiveness. It then discusses work ethic and transformative leadership as potential factors influencing management effectiveness. The study aims to analyze the partial and simultaneous effects of work ethic and transformative leadership on management effectiveness. A literature review covers management effectiveness, work ethic, and transformative leadership. The results of the analysis found that work ethic and transformative leadership explained 69% of the variance in management effectiveness, with the remaining 31% influenced by other variables. Both factors were found to have a positive and significant impact on management
This document summarizes a research study on the effectiveness of human resources training programs in increasing productivity among small batik industries in Jambi Province, Indonesia. The study found that training conducted by the Department of Industry and Trade was not effective at producing skilled batik artisans. Data showed low rates of skilled artisans after training in several regions. Causes identified included immature planning, unselective teacher recruitment, lack of standardized operating procedures, low trainee discipline and motivation, lack of training targets, and non-systematic evaluation. The study aims to identify why training has not effectively increased skills and propose improvements to training effectiveness and productivity.
This document presents the results of a study investigating the influence of transformational leadership and organizational culture on chairman innovation at three Islamic high schools (STAI) in Jambi Province, Indonesia. The study found that:
1) Transformational leadership has a direct, positive and significant influence on chairman innovation at the STAIs.
2) Organizational culture also has a direct, positive and significant impact on chairman innovation.
3) Transformational leadership and organizational culture together have a simultaneous direct and indirect effect on chairman innovation at the STAIs in Jambi Province.
This document summarizes a study on the management of zakat (Islamic alms-giving) by the National Zakat Agency (BAZNAS) in Jambi Province, Indonesia to support education. The study assessed the legal basis, zakat collection procedures, distribution techniques, and monitoring efforts. It found that BAZNAS references Islamic scripture and Indonesian law in its work. Zakat collection and distribution increased after 2010 when new management took over. Funds supported students, teachers, and building projects. The researchers concluded BAZNAS effectively and efficiently distributed zakat to empower education.
This document summarizes a study that analyzed the influence of knowledge management and work commitment on employee satisfaction at Madrasah Aliyah schools in Jambi Province, Indonesia. A survey was conducted of 169 teachers to measure the effects. The results found that: 1) Knowledge management had a positive and significant influence on employee satisfaction, explaining 50.1% of satisfaction; 2) Work commitment had a positive and significant influence, explaining 62.9% of satisfaction; and 3) Knowledge management and work commitment together had a significant positive effect on employee satisfaction. The study aimed to determine how to improve satisfaction among administrative employees.
This study aims to analyze the influence of organizational culture and midwife competency on midwife performance at community health centers in Jambi Province, Indonesia. The study population was 391 midwives across three regencies. Using a sample size of 80 midwives, the study found that organizational culture and midwife competency had a positive and significant effect on midwife performance. Organizational culture influences mindsets and behaviors within an organization, while competency is the skills and abilities midwives possess to perform their work. The study concludes that strong organizational cultures and high competencies contribute to improved midwife performance.
14. ahmad syukri, marwazi, musli, uin jambi, www.ijhssi.orgkhristina damayanti
This document discusses empowerment of Islamic elementary schools (SDITs) in Jambi Province, Indonesia to improve education quality. It finds that educational foundations effectively empower SDITs by committing to quality, meeting community aspirations, gaining parent support, and having good governance. SDIT empowerment strategies applied include strengthening stakeholders, collaborating with government and private groups, promotions, improving facilities, creating excellent learning programs, and developing educators' abilities. The strategies aim to make SDITs competitive with public schools and attractive to students.
This document summarizes a research paper that studied the influence of work climate, leaders' characteristics on work motivation of senior high school teachers in Jambi Province, Indonesia. The study had the following key points:
1) It investigated the effects of work climate and leaders' characteristics on teachers' work motivation separately, as well as their combined effects.
2) A sample of 228 teachers was studied using questionnaires to measure work climate, leaders' characteristics and work motivation.
3) The results showed that both work climate and leaders' characteristics positively and significantly influence teachers' work motivation. Better work climate and leader characteristics are associated with better teacher motivation.
4) The paper concludes that improving work climate and developing
1) The document discusses transformational leadership in cultural embedding of madrasahs in Jambi Province, Indonesia. It examines three madrasahs - MAN Olak Kemang in Jambi City, MAN Pulau Temiang in Tebo District, and MAN 2 East Tanjung Jabung.
2) The principals of the three madrasahs embody transformational leadership traits like building trust, shared commitment to change, creativity, courage, and being role models. They direct vision, act as agents of change, communicate, coach, secure support and guarantee success.
3) Transformational leadership helps embed an Islamic culture in the madrasahs through idealized influence, inspir
This document summarizes a research paper on the effect of emotional intelligence and work motivation on chief innovation in junior high schools in Jambi Province, Indonesia. The study found that emotional intelligence and work motivation have a positive and significant impact on chief innovation. Principals with higher emotional intelligence and work motivation were better able to develop innovations in their schools. The study was conducted on 30 principals across 3 regions using questionnaires and analysis tools to test the relationships between the variables. The results indicate that improving emotional intelligence and work motivation in principals can help increase innovation in schools.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali,Sistem Informasi Dan Pengendalian Internal, Universitas Mercu Buana, 2017
1. SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL
TENTANG
PENGENDALIAN DALAM SISTEM INFORMASI
DOSEN :
PROF. DR. IR. HAPZI ALI, MM, CMA
DIBUAT OLEH :
KHRISTINA DAMAYANTI (55516120065)
MAGISTER AKUNTANSI
PROGRAM PASCASARJANA (S2)
UNIVERSITAS MERCUBUANA
TAHUN 2017
2. Bagaimanakah Implementasi Sistem Informasi & Pengendalian Internal di perusahaan saudara dan
apa saja kendalanya serta apa rekomendasi saudara untuk perberbaikanya di masa yang akan
datang.
Dewasa ini perkembangan perangkat komputer dan teknologinya sudah demikian pesatnya,
Penggunaannya tidak lagi terbatas pada perusahaan atau instansi yang besar dan mampu saja.
Banyak perusahaan-perusahaan atau instansi, baik besar atau kecil, Pemerintah atau swasta yang
menggunakan komputer sebagai sarana untuk meningkatkan efektifitas kerja.
Sebuah klinik Vaksinasi adalah tempat praktek yang terdapat lebih dari satu dokter dan
vaksinator yang bekerja dalam pelayanan kesehatan preventif. Untuk itu diperlukan suatu sistem
yang sekiranya dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja. Selain itu, masih banyak klinik
menggunakan cara manual untuk mencatat seluruh data kesehatan pasien, sehingga data kesehatan
pasien sulit dikontrol mengakibatkan human error dan tidak dapat memberikan informasi yang
akurat. Selama ini dalam hal mencatat data kunjungan pasien serta pembelian dan penjualan vaksin
berlangsung secara manual, sehingga mempengaruhi efisiensi dan efektivitas kerja. Yang
berakibat pelayanan terhadap pasien menjadi sangat lambat. Pada tugas akhir ini, penulis mencoba
menerapkan konsep Sistem Informasi yang terintegrasi untuk mengelolah data pasien, data
reminder, data transaksi , dan data vaksin dengan bantuan komputer, sejak dari pasien datang untuk
vaksinasi, pendataan persediaan obat/vaksin ( Inventaris ), penanganan pasien, hingga pencetakan
laporan-laporan yang diperlukan untuk pengambilan keputusan dan pemeliharaan basis data.
Bisnis proses atau alur transaksi pasti unik dan berbeda – beda. Adapun alur transaksi yang
terjadi di Klinik Vaksinasi yaitu
1. Pasien yang di vaksin bisa datang langsung atau menghubungi via media elektronik ke
marketing klinik untuk menanyakan perihal biaya dan syarat vaksin.
2. Setelah mendapat kejelasan vaksin tesedia, marketing menginformasikan ke pasien dan
menjadwalkan kedatangan pasien. Marketing menulis di buku rencana kedatangan yang
berisi Nama, Tanggal Kedatangan, Jenis Vaksin.
Untuk setiap harinya, vaksinator mengecek di buku recana kedatangan, siapa saja pasien
yang akan di vaksin hari itu. Untuk pasien yang langsung vaksin, maka penanganan
langsung.
3. 3. Pasein datang melakukan vaksinasi dilayani oleh vaksinator, Setelah pasien di vaksin, maka
vaksinator menulis data di form rekam medis lalu di input di excel, yang berisi Nama,
Tanggal Lahir, Tanggal Datang, Rencana Selanjutnya dan Nama Vaksin.
4. Selain itu Vaksinator/ Medis harus menulis juga pengeluaran produk di Kartu Stok.
5. Dari data di form rekam medis, vaksinator harus merekap dan di input ke data reminder
pasien di program excel.
6. Pasien membayar biaya vaksin ke Kasir.
Dari alur tersebut, bisa digambarkan dalam flow diagram seperti pada gambar berikut :
Berdasarkan bisnis proses yang dijalankan saat ini di Klinik Vaksinasi dapat kita analisa
kelebihan dan kekurangannya sebagai berikut :
Kekurangan :
4. 1. Lambatnya Bisnis Proses karena Data tidak sinkron
Bisnis proses pada bagan alur diatas masih dilakukan secara manual, sehingga distribusi data
tidak langsung tersebar dengan baik. Sebagai contoh, misalkan ada pasien datang jam telfon
jam 5 sore, pasien tersebut ingin vaksin HPV. Marketing mengecek ke kartu stok, karena
dilihat di kartu stok masih ada, maka langsung di jadwalkan esok hari. Padahal dari kartu stok
tersebut belum semua di input, yaitu ada yang sudah booking dengan DP, dll. Pada saat pasien
datang di cek ke stok produk tidak ada, hanya tersisa 1 vaksin untuk orang yang sudah DP.
Kesalahan data karena data tidak sinkron secara realtime akan membuat penjadwalan seperti
di atas salah dan akan merugikan konsumen dan perusahaan.
2. Tidak ada validasi data master
Data yang diinput dalam Excel atau Buku itu berupa free text dan tidak ada validasi dari standar
master. Misalkan ada pasien dengan Nama Pamungkas Jayuda, dengan No.KTP 12368167283.
Pasien tersebut diberikan vaksin Yellow Fever ( Demam Kuning ). Karena tidak ada validasi
dan standart penulisan maka vaksinator menuliskan nama vaksin Yellow Fever, sedangkan
vaksinator yang lain menuliskan Demam Kuning. Sehingga pada saat dibuat rekap, dua vaksin
tersebut dianggap berbeda.
3. Tidak ada history dari perubahan data
Perubahan data di Excel atau form sangat penting untuk di ketahui. Sebagai contoh, Ada pasien
yang menginginkan vaksin Hepatitis A, Marketing sudah menjadwalkan di file excel. Pada
hari H, pasien tersebut di vaksin dengan vaksin Hepatitis B oleh vaksinator. Karena kesalahan
ini vaksinator menunjukkan bukti bahwa di file Excel tersebut dijadwalkan vaksin Hepatitis B.
Setelah di konfirmasi ke bagian Marketing, pihak marketing menyatakan telah menulis
Hepatitis A. Jadi dalam kasus diatas kita tidak bisa mengetahui kapan dan oleh siapa file
tersebut di ubah.
4. Report Bulanan / Tahunan sulit di sajikan
Bisnis proses yang di jalankan manual mengakibatkan data yang tidak rapi dan tidak
terstruktur. Sehingga jika ingin ditarik data report maka harus mengerjakan manual juga satu
per satu.
Kelebihan :
1. Alur Transaksi lebih fleksibel
5. Dengan pencatatan manual memberikan akses penuh oleh Marketing, Vaksinator dll untuk
mengubah alur bisnis. Sehingga terkesan proses bisnis lebih cepat, padahal dengan
dilewatinya tahapan proses tersebut ada yang dilewati. Misalkan data pasien tidak ada No.
KTP dan NO. HP, dll
2. Tidak ada maslah jika mati listrik atau kondisi kerusakan yang lain.
Sistem yang manual atau di catat di Buku dan Excel membuat semua tahapan tidak
terkendala dengan teknologi.
Saran untuk perberbaikanya di masa yang akan datang:
• Dengan adanya sistem yang telah dikomputerisasi disarankan agar sistem ini dapat
digunakan karyawan yang berhubungan agar dapat maksimal dalam penggunaan sistem.
• Banyaknya data penting yang tersimpan dalam database maka perlu dibuat file back-up
agar keamanan data terjamin.
• Agar data yang dihasilkan akurat, perlu dibutuhkan ketelitian dari karyawan dalam
menginputkan data.
6. Jelaskan apa yang dimaksud tiga pointer di bawah ini dalam Sistem Pengendalian Internal
(SPI) dan beri contohnya, baik yang di impelementasikan pada perusahaan saudara atau yang
saudara peroleh dari referensi lain:
1) Pengendalian preventif, detektif dan korektif.
2) Integritas dan keandalan pemrosesan.
3) Authorization/access control
Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang bisnis pasti akan dihadapi dengan resiko
dan ancaman hal tersebut sudah lazim karena resiko dan ancaman tidak bisa dihindari. Namun
ancaman atau resiko dapat dihindari dan dikurangi dengan adanya pengendalian intern yang
baik. Ancaman-ancama yang ditakuti oleh perusahaan adalah ancaman kehancuran seperti
kebakaran, banjir, gempa bumi, bahkan perang. Adapun ancaman-ancaman lain yang bisa
ditemui misalnya perusahaan yang sudah terintegrasi dengan sistem informasi pasti akan
dihadpkan dengan resiko kegagalan hardwere, kesalahan atau kerusakan pada softwere, dan
kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi. Kesalahan yang kerap dijumpai juga
kesalahan dari SDM itu sendiri baik disengaja atau pun tidak disengaja misalnya kecelakan
yang disebabkan oleh kecerobohan manusia, kesalahan tidak disengaja karena teledor,
kehilangan atau salah meletakan dokumen, sabotase, Hecker, penggelapan.
Dari hal diataslah diperlukan suatu pengendalian agar ancaman atau resiko dapat dihindari atau
dikurangi. Pengendalian iteren yang memiliki tiga model diantaranya model preventif, detektif,
dan korektif.
1. Pengendalian preventif, detektif dan korektif.
• Model Preventive adalah teknik pasif yang didesain untuk mengurangi frekuensi
munculnya pristiwa-pristiwa yang tidak diinginkan. Pengendalian preventif sering
disebut juga dengan pengendalian sebelum fakta pengendalian ini digunakan untuk
mencegah ketidak efisienan.
Contoh :
- Memeriksa program baru atau berkas-berkas baru yang mengandung makro dengan
program anti virus sebelum dipakai.
- Menyadarkan pada setiap pemakai untuk waspada terhadap virus.
7. • Model Detektif adalah kontrol detektif disebut juga dengan kontrol pertahanan kedua.
Yang termasuk kontrol ini adalah perlatan, teknik dan prosedur yang didesain untuk
mengidentifikasikan dan mengekspos kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang
terlepas dari kontrol preventif.kontrol deteksi mengungkapkan kesalahan spesifik
dengan membandingkan data actual dan standar yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Contoh :
- Secara rutin menjalankan program antivirus untuk mendeteksi infeksi virus.
- Melakukan pembandingan ukuran-ukuran berkas untuk mendeteksi perubahan
ukuran pada berkas
- Melakukan pembandingan tanggal berkas untuk mendeteksi perubahan tanggal
berkas.
• Tindakan-tindakan yang diambil untuk mengembalikan efek dari kesalahan yang telah
dideteksi dalam langkah sebelumnya. Perbedaan penegndalian deteksi dan koreksi
adalah penegndalian deteksi mengkalsikasikan pristiewa-pristiwa yang tidak diingikan
sedangkan penegedalian koreksi lebih pada memperbaiki pada masalah.
Setelah kita memahami mengenai model pada pengendalian intern, karena ketiga model
tersebet saling berkaitan satu sama lain sehinggal penulis perlu membahasnya lebih
lanjut lagi. Jika dikaitkan dengan sistem informasi sebagai contoh dokumen merupakan
asset penting bagi perusahaan. Sehinggal dokumen-dokemen diproteksi dengan sebaik-
baiknya oleh perusahaa, salah satu tujuan dari pengendaliuan intern adalah
mengamankan asset perusahaan Salah satu contoh penerapan model pengendalian
intern pada perusahaan dengan mengamankan dokumen atau asset perusahaan agar
terhindar dari virus .
Sebagai perusahaan yang sudah terintegrasi dengan sistem informasi dokumen-
dokumen yang disimpan di komputer rentan sekali dengan terkena virus komputer yang
dapat merusak atau bahkan menghilangkan dokumen penting perusahaan. Untuk
menghindari terjangkitnya virus. Administrator perlu menggunakan pengendalian
preventif, detektif dan korektif.
Contoh :
- Memastikan pem-backup-an yang bersih
- Memiliki rencana terdokumentasi tentang pemulihan infeksi virus.
- Menjalankan program antivirus untuk menghilangkan virus dan program yang
tertular.
8. 2. Integritas dan keandalan pemrosesan.
Integritas dan keandalan pemerosesan adalah pemerosesan sistem bersifat lengkap,
akurat,tepat waktu dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila
dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukan bagi sistem tersebut secara keseluruhan
dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak
disengaja.
Contoh Integritas dan keandalan pemerosesan dalam perusahaan yaitu :
• Semua data disimpen dan disusun dengan baik, atau di back up, sehingga jika ada data
yang ilang atau nyari untuk tahun sebelumnya dapet dengan mudah di temukan.
• Jika terjadi pengapusan data, yang tidak sengaja atau sengaja oleh karyawan yang ingin
berbuat jahat akan dapet dketahui, karena semua kegiatan masing2 komputer terhubung
pada server.
3. Authorization/access control
Authorization adalah proses dimana subyek atau pelaku, telah memenuhi kriteria
identifikasi dan otentikasi, diberikan hak akses atas sesua obyek yang
dikendalikan. hak akses dapat berupa tingkatan-tingkatan tertentu terhadap obyek.
Misal: tingkatan direktori, jenis/klasifikasi dokumen, dll.
Access Control adalah suatu proses untuk mengatur / mengontrol siapa saja yang
berhak mengakses suatu resource-rosource tertentu yang terdapat di dalam sebuah
sistem.Di dalam proses ini akan diidentifikasi siapa yang sedang melakukan request
untuk mengases suatu resource tertentu dan apakah orang tersebut memiliki hak akses
(authorized) untuk mengakses resource tersebut. Access control memproteksi data
terhadap unauthorize access atau akses yang dilakukan oleh orang yang memang tidak
memiliki hak akses terhadap reource tersebut.
Contoh access control pada perusahaan:
• Devisi finance tidak dapet mengakses data devisi accounting, jika devisi finance ingin
mengakse data devisi accounting harus dapet ijin dulu dari defisi accounting dan
melalui devisi TI di perusahaan.
9. • Setiap karyawan mempunyai komputer masing dan setiap komputer di kunci dengan
password hanya karyawan sendiri yang tau password komputernya dan manggunak
komputernya sendiri.
Daftar Pustaka
1. SI-PI, Khristina Damayanti, Hapzi Ali, Dasar-Dasar Intelegensi Bisnis_Basis Data Dalam
Menejemen Informasi , Universitas Mercu Buana, 2017,
https://www.slideshare.net/khristinadamayanti/si-pi-khristina-damayanti-hapzi-ali-
dasardasar-intelegensi-bisnis-basis-data-dalam-menejemen-informasi-universitas-mercu-
buana-2017
2. Hapzi Ali, Modul Sistem Informasi & Pengendalian Internal, Dasar – dasar intelegensi
bisnis : Basis data dalam menejemen informasi, Universitas Mercubuana
3. Hapzi Ali, 2009, Sistem Informasi Manajemen, Berbasis Teknologi Informasi, Hasta Cipta
Mandiri, Jogyakarta.
4. Sutabri, Tata. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Andi.
5. Krismiaji, 2013 Sistem Informasi Akuntansi, edisi 4, YKPN, Yogyakarta.