Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Stefanus Nofa
Â
Paparan Simposium di Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI) - Ikatan Apoteker Indonesia
12 Juli 2019, BICC The Westin, Bali
Hisfarsi 2019 Peran IT dalam Medication Safety di Era Industri 4.0Stefanus Nofa
Â
Paparan Simposium di Pertemuan Ilmiah Tahunan Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit (HISFARSI) - Ikatan Apoteker Indonesia
12 Juli 2019, BICC The Westin, Bali
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin, dan etik. Rekam medis dapat dipergunakan di pengadilan sebagai dokumen resmi kegiatan rumah sakit yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran isinya. Salinan rekam medis dapat diberikan atas permintaan pengadilan, dengan bukti tanda terima dari pengadilan bila yang diminta adalah dokumen aslinya. Apabila terdapat keraguan mengenai isi rekam medis maka saksi ahli dapat dihadirkan oleh pengadilan untuk diminta pendapat ahlinya.
Hal ini juga berlaku bagi rekam medis elektronik yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan rekam medis. Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang ITE merupakan dasar hukum yang dapat diterapkan terhadap rekam medis elektronik. Menurut pasal 44 UU ITE alat bukti yang sah selain yang ditentukan peraturan perundang-undangan termasuk juga alat bukti lain berupa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik. Dengan demikian rekam medis elektronik termasuk alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
Karena menjadi alat bukti yang sah maka terdapat berbagai konsekwensi yang perlu diperhatikan berhubungan dengan kegiatan rekam medis elektronik. Masalah keamanan sistem komputerisasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan rekam medis elektronik. Sistem keamanan rekam medis elektronik meliputi keamanan jaringan yang meliputi perlindungan jaringan komputer dari serangan hacker, pencurian data, virus, dan jenis serangan malware lainnya, serta keamanan pada perangkat komputernya sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keamanan komputer antara lain
Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin, dan etik. Rekam medis dapat dipergunakan di pengadilan sebagai dokumen resmi kegiatan rumah sakit yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran isinya. Salinan rekam medis dapat diberikan atas permintaan pengadilan, dengan bukti tanda terima dari pengadilan bila yang diminta adalah dokumen aslinya. Apabila terdapat keraguan mengenai isi rekam medis maka saksi ahli dapat dihadirkan oleh pengadilan untuk diminta pendapat ahlinya.
Hal ini juga berlaku bagi rekam medis elektronik yang merupakan salah satu bentuk dari kegiatan rekam medis. Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang ITE merupakan dasar hukum yang dapat diterapkan terhadap rekam medis elektronik. Menurut pasal 44 UU ITE alat bukti yang sah selain yang ditentukan peraturan perundang-undangan termasuk juga alat bukti lain berupa informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik. Dengan demikian rekam medis elektronik termasuk alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
Karena menjadi alat bukti yang sah maka terdapat berbagai konsekwensi yang perlu diperhatikan berhubungan dengan kegiatan rekam medis elektronik. Masalah keamanan sistem komputerisasi merupakan salah satu faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan rekam medis elektronik. Sistem keamanan rekam medis elektronik meliputi keamanan jaringan yang meliputi perlindungan jaringan komputer dari serangan hacker, pencurian data, virus, dan jenis serangan malware lainnya, serta keamanan pada perangkat komputernya sendiri. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam keamanan komputer antara lain
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Pendahuluan
• Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien – SK Menteri Kesehatan
Nomor:269/Menkes/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis
• Sistem Electronic Health Record (EHR) secara umum
merupakan suatu sistem pencatatan kesehatan pasien yang
yang terdapat pada lembaga kesehatan seperti administratif,
klinik, farmasi, radiologi, laboratorium dan sebagainya.
4. Kelebihan EHR
• Menurunkan biaya administrasi dan biaya
penyediaan gudang berkas
• Meningkatkan kualitas, patient safety,
efisiensi
• Meningkatkan komunikasi dan koordinasi
• Menjaga keamanan informasi data pasien
• Mengetahui potensi penyakit lokal yang
mungkin muncul
Kelemahan EHR
• Saat maintenance atau software update
maka data yang ditampilkan akan ikut
terganggu
• Cyber attack
• Kesalahan sistem
6. Definisi E-Health /
E-Medical
E-health adalah suatu layanan dalam bentuk
aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi
dihubungkan dengan keseluruhan elemen
fungsional pendukung sektor kesehatan
Kemajuan teknologi informasi dimanfaatkan
oleh manajemen rumah sakit untuk
pengembangan sistem informasi manajemen
rumah sakit (SIMRS) yang terintegrasi
Tujuan utama SIMRS adalah efisiensi dan
kecepatan pelayanan serta untuk pengambilan
keputusan direksi, baik menyangkut keputusan
terhadap masalah logistik, administrasi dan
keuangan
7. EHR adalah setiap catatan, pernyataan, maupun interpretasi yang
dibuat oleh dokter atau petugas kesehatan lain dalam rangka diagnosis
dan penanganan pasien yang dimasukkan dan disimpan dalam bentuk
penyimpanan elektronik (digital) melalui sistem komputer
EHR dapat diakses dengan komputer dari suatu jaringan dengan tujuan
utama menyediakan atau meningkatkan perawatan serta pelayanan
kesehatan yang efisien dan terpadu
Fungsi-fungsi pada sistem informasi diharapkan dapat memfilter
terjadinya kesalahan dalam menginput data pasien, serta system
pendukung keputusan klinis yang sangat membantu dokter memberikan
keputusan medis kepada pasiennya.
8. Sistem Data Klinis Rekam Medik
Elektronik
1. Rekam medik masing-masing pasien: pada umumnya struktur rekam medik
individual ini terdiri dari daftar masalah sekarang dan masa lalu serta catatan-
catatan SOAP (Subjective, Objective, Assessment, dan Plan) untuk masalah-
masalah yang masih aktif
2. Rangkuman data klinis: untuk konsumsi manajer rumah sakit, pihak asuransi
(data claim), kepala unit klinis, dan institusi terkailt sebagai pelaporan
3. Registrasi penyakit: sistem informasi yang berbasis pada suatu komunitas,
mencakup semua kejadian penyakit tertentu
4. Data Unit Spesifik: untuk mengelola unit tertentu di rumah sakit, sebagai
contoh, unit farmasi, dll.
5. Sistem kepustakaan medik dan pendukung pengambilan keputusan klinis:
untuk menunjang keberhasilan pelayanan klinis
6. Paspor kesehatan (patient-carried records): memungkinkan pelayanan
kesehatan darurat di tempat-tempat yang jauh dari rumahnya
9. Konsep Rekam Medik Elektronik
1. Peringatan dan pewaspadaan klinik (clinical alerts and
reminders)
2. Hubungan dengan sumber pengetahuan untuk penunjang
keputusan layanan- kesehatan (health-care decision support)
3. Analisis data agregat
4. Perintah dokter melalui computer (CPOE; computerized
physician order entry)
5. Pengambilan data sinyal biologis secara otomatis (automatic
data capture)
10. Komponen Rekam Medik Elektronik
Record format
System
performance
Reporting
capabilities
Training and
implementation
Control and
access
Intelligence
Linkages Record content
11. Komponen Penting Penggunaan
Rekam Medik pada Individual
• Patient Care Delivery (consumers) ïƒ Untuk
pasien dan keluarga.
• Patient Care Management and Support ïƒ
Untuk manajer mutu, informasi kesehatan,
manajemen dan administrasi.
• Lain-lainïƒ seperti akreditasi, kebijakan
pemerintah dan penelitian.
• Patient Care Reimbursement ïƒ Untuk
manajer keuangan dan penagihan asuransi.
• Patient Care Delivery (Provider) ïƒ Seperti
perawat, dokter, dan ahli farmasi.
Penggunaan Rekam Medik oleh
Institusi
• Research
• Education
• Accreditation
• Reimbursement of care
• Management and review of care
• Health Care Delivery (Inpatient and
outpatient)
12. Kelebihan Rekam Medik Elektronik
• Dapat meminimalkan human eror, karena rekam
medik elektronik dapat menghasilkan peringatan dan
kewaspadaan klinik.
• Dapat berhubungan dengan sumber pengetahuan
untuk penunjang keputusan layanan kesehatan.
• Rekam medik elektronik dapat melakukan
pengambilan data sinyal biologis secara otomatis.
• Dengan rekam medik elektronik dapat memasukkan
data pasien dan memperoleh saran utuk
penanganan pasien
• Dengan rekam medik elektronik data rutin dapat
langsung diperoleh (dalam bentuk siap olah ) dari
basis data rekam medik. Sedangkan data non rutin
dapat dikumpulkan pada waktu pemeriksaan pasien
dan dimasukkan dalam rekam medik.
• Ketepatan waktu dalam pengambilan keputusan
medik, sehingga mutu pelayanan atau asuhan akan
semakin baik.
• Kemudahan penyajian data sehingga penyampaian
informasi akan lebih efektif.
• Pembentukan database yang memungkinkan
penelitian, simulasi dan pendidikan tenaga medik
maupun paramedik, berdasarkan data yang nyata.
• Efisiensi pemanfaatan sumber daya dan biaya
dengan sistem penyediaan bahan (inventory) yang
dapat menekan biaya penyimpanan, pemesanan
barang maupun biaya stockout, manajemen utilisasi
menyangkut tindakan atau prosedur yang tidak
perlu, dan lain-lain.
13. Kekurangan
Rekam Medik
Elektronik
• Membutuhkan investasi awal yang lebih besar
daripada rekam medik kertas untuk pengadaan
perangkat keras, lunak, dan biaya penunjang.
• Waktu yang harus disediakan oleh key person
dan perawat dalam mempelajari sistem dan
merancang ulang alur kerja memerlukan waktu
yang lama.
• Konversi Rekam medik kertas ke rekam medik
elektronik memerlukan waktu, sumber daya,
tekad dan kepemimpinan.
• Resiko kegagalan pada sistem computer
• Problem dalam pemasukan data oleh petugas
kesehatan
14. Prinsip Bioetika terkait
EMR
• Beneficence: RME memiliki banyak manfaat,
baik bagi pihak pasien dan penyedia layanan
kesehatan
• Autonomy: Pasien memiliki hak akses ke
data medisnya sendiri, prinsip otonomi juga
tercermin dari hak pasien untuk menentukan
siapa saja yang berhak mengakses dan
menggunakan data medisnya selain dirinya.
• Justice: Penyelenggaraan RME yang baik
dan lengkap dapat mengumpulkan data
kesehatan dan pengguna layanan kesehatan,
yang kemudian dapat digunakan dalam
perumusan kebijakan kesehatan yang adil
• Fidelity: Pasien harus mendapat keyakinan
bahwa kerahasiaan datanya dapat terjamin
15. Manfaat EMR di
Negara
Berkembang
• Penghematan biaya, efisiensi biaya, dan efektivitas
biaya
• Identifikasi penggunaan biaya dapat lebih jelas ïƒ
mencegah pemborosan dan penipuan
• Efisiensi
• Meningkatkan akurasi penagihan biaya pelayanan
Manfaat Ekonomi
• Mengurangi kesalahan medis sehingga dapat
meningkatkan keselamatan pasien
• Rekam medis elektronik dapat meningkatkan
keterbacaan data
Manfaat Klinis
• Penerapan rekam medis elektronik dapat
meningkatkan aksesibilitas informasi riwayat pasien.
Manfaat Akses Informasi Klinis
16. Implementasi pada Rawat Jalan
• Dokter, dapat mengakses informasi dan mengisi halaman profil pasien rawat jalan, pengkajian awal
medis pasien rawat jalan, pengkajian masalah dan perencanaan rawat jalan, catatan
perkembangan pasien terintegrasi, konsultasi, persetujuan tindakan kedokteran, serta informasi
dan edukasi pasien dan keluarga terintegrasi rawat jalan.
• Perawat, dapat mengakses informasi dan mengisi halaman catatan perkembangan pasien
terintegrasi, pengkajian keperawatan rawat jalan, serta informasi dan edukasi pasien dan keluarga
terintegrasi rawat jalan.
• Perekam Medis, dapat mengakses informasi dan mengisi halaman profil pasien rawat jalan pada
bagian pengisian kode diagnosis pasien dan kode tindakan pasien, serta dapat mengakses dan
membuat laporan 10 besar penyakit rawat jalan dan laporan kunjungan pasien rawat jalan.
• Apoteker, dapat mengakses informasi dan mengisi list obat yang meliputi nama obat, jenis obat,
kategori obat, harga obat, serta stok obat tersedia.
18. Sistem
Keamanan
(Security)
Electronic
Health Record
Privacy atau Confidentiality: Sistem Kemanan dalam
menjaga kerahasiaan pasien dapat diupayakan dengan
memberikan username dan password yang terbatas kepada
user yang memiliki wewenang untuk mengaksesnya yaitu
hanya satu user untuk setiap poliklinik
Integrity: diperlukan pengamanan atau proteksi yang lebih
yaitu tidak begitu saja menghapus data yang tersimpan
dalam rekam kesehatan elektronik tersebut dan segala
perubahannya dapat diketahui.
Authetication: Setiap tenaga kesehatan mempunyai
kapasitasnya masing-masing, Tidak semua tenaga
kesehatan dapat memasukkan data atau melakukan
perubahan data.
Availability: Ketersediaan data rekam medis elektronik bisa
di akses secara cepat didalam sistem
sehingga mempermudah tenaga kesehatan mencari data
yang dibutuhkan atau data yang baru saja di input.
19. Access Control: mengatur siapa-siapa saja yang berhak
untuk mengakses infomasi atau siapa-siapa saja yang tidak
berhak mengakses informasi
Non-Repudiation: mencegah agar seseorang tidak dapat
menyangkal telah melakukan transaksi atau perubahan
terhadap suatu informasi
Dukungan Klinis (Clinical Support): Dukungan klinis
yaitu pengetahuan pendukung pengambilan keputusan
yang tidak terlepas dari dukungan beberapa faktor, seperti
faktor sumber daya, kelengkapan diagnosa, dan fasilitas
Laporan (Report): Pelaporan rumah sakit adalah suatu
kegiatan pelayanan kesehatan di rumah sakit yang
mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, mengolah
data, dan menyajikan data menjadi suatu informasi
20. Pelaporan SIRS
terdiri dari 5 (lima)
Rekapitulasi
Laporan (RL),
ditetapkan oleh
Direktur Jendral
Bina Upaya
Kesehatan,
diantaranya :
RL 1 berisikan data rumah sakit yang dilaporkan setiap waktu apabila
terdapat perubahan data dasar dari rumah sakit sehingga data ini dapat
dikatakan data yang bersifat
terbarukan setiap saat.
RL 2 berisikan Data Ketenagaan yang dilaporkan periodik setiap tahun.
RL 3 berisikan Data Kegiatan Pelayanan Rumah Sakit yang dilaporkan
periodik setiap tahun dan dibuat setiap triwulan oleh rumah sakit
berdasarkan pencatatan harian yang dikomplikasikan setiap bulan.
RL 4 berisikan data morbiditas atau mortalitas pasien yang dilaporkan
periodik setiap tahun.
RL 5 merupakan data bulanan yang dilaporkan secara periodic setiap
bulan, berisikan data kunjungan dan data 10 (sepuluh) besar penyakit.
21. Kesimpulan
Untuk dapat mengakses EHR user
harus menggunakan username
dan password. Username dan
password dibuat sesuai batasan
dan kewenangan masing-masing
user. Sehingga user dapat
melakukan perubahan data secara
langsung saat pengisian rekam
medis elektronik.
Dukungan klinis (clinical support)
pada sistem Electronic Health
Record (EHR) memudahkan
dokter dan perawat mengisi
diagnosa dan terapi sendiri ke
dalam aplikasi EHR, sehingga
waktu pelayanan lebih efisien dan
lebih cepat sehingga
meningkatkan pelayanan pasien.
22. Keuntungan Penggunaan EHR
Efisiensi pemanfaatan
sumber daya dan biaya
dengan sistem
penyediaan bahan
(inventory) yang dapat
menekan biaya
penyimpanan,
pemesanan barang
maupun biaya stockout,
manajemen utilisasi
menyangkut tindakan
atau prosedur yang tidak
perlu
01
Ketepatan waktu
dalam pengambilan
keputusan medik,
sehingga mutu
pelayanan atau
asuhan akan
semakin baik
02
Kemudahan
penyajian data
sehingga
penyampaian
informasi akan lebih
efektif
03
Pembentukan
database yang
memungkinkan
penelitian, simulasi
dan pendidikan
tenaga medik
maupun paramedik,
berdasarkan data
yang nyata
04
23. Kerugian Penggunaan EHR
Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada rekam medik kertas untuk
pengadaan perangkat keras, lunak, dan biaya penunjang
Waktu yang harus disediakan oleh key person dan perawat dalam mempelajari sistem
dan merancang ulang alur kerja memerlukan waktu yang lama
Konversi Rekam medik kertas ke rekam medik elektronik memerlukan waktu, sumber
daya, tekad dan kepemimpinan
Resiko kegagalan pada sistem komputer
Problem dalam pemasukan data oleh petugas kesehatan