SlideShare a Scribd company logo
PENYAKIT
AORTA PADA
KEHAMILAN
⦿ Penyakitaortajarangdijumpaipada
kehamilan,namunrisiko
mortalitasnyasangattinggi,
terutamabilatidakterdiagnosis
sebelumnya.
⦿ Sebagianbesarpasienpenyakit
aortatorakalismemilikiriwayatatau
penyakitgenetikyangmenjadi
predisposisikejadiananeurisma
aortadandiseksiaorta,
⦿ sepertiheritablethoracicaortic
disease=HTAD) dengansalahsatu
sindrom(sindromMarfan,sindrom
Loeys-Dietz,sindrom
osteoaneurisma,sindromvaskular
Ehlers-Danlos)atauHTADnon-
sindromik(hanyaaneurismaaorta).
PENYAKIT AORTA PADA
KEHAMILAN
2
 Diseksiaortadananeurismaaorta
dapatmenyebabkanrisiko
kematianibuyanglebihtinggisecara
signifikanpadawanitahamil.
 Jika kondisi ini terjadi sebelum
melahirkan, janin mungkin akan
mengalamikematian.
 Penyakit aorta biasanya terjadi pada
trimesterketiga
PENYAKIT AORTA
PADA KEHAMILAN
3
 Peningkatan ukuran aorta pada kehamilan akibat:
• Peningkatan laju jantung,
• Peningkatan volume darah dan curah jantung
• penyulit preeklamsia.
Dampak perubahan fungsional, struktual dan hormonal berpotensi
menimbulkan diseksi aorta akut :
• Perubahan hormonal pada kehamilan menyebabkan dinding
pembuluh aorta melemah, dengan terjadinya hipertrofi dan
hiperplasia sel otot polos tunika media dan fragmentasi retikulin
yang mengelilingi serat elastin.
• terutama bila ada penyakit jaringan ikat seperti sindrom Marfan,
sindrom Ehlers-Danlos dan kelainan genetik lain yang
menyebabkan terjadinya aneurisma aorta dan aortopati. Semua
perempuan hamil yang mengalami nyeri dada patut dicurigai
mengalami diseksi aorta
PENYAKIT AORTA
PADA KEHAMILAN
4
SINDROM SPESIFIK
25/07/2022
5
SINDROM MARFAN
25/07/2022
6
Sindrom Marfan (MFS) adalah kondisi dominan autosomal yang disebabkan oleh mutasi pada
gen FBN1 yang mengkode fibrillin, yang menyebabkan kerapuhan jaringan ikat.
SINDROM MARFAN
7
8
 Risiko diseksi aorta pada kehamilan dengan sindrom Marfan
sekitar 3%. Ukuran aorta merupakan prediktor utama, meskipun
sekitar 1% diseksi aorta terjadi pada kasus dengan diameter
aorta <40mm.
 Kehamilan sebaiknya dihindari pada perempuan dengan sindrom
Marfan yang memiliki diameter aortic root >45 mm. Jika diameter
aortic root 40-45 mm, faktor lain harus dipertimbangkan seperti
kecepatan perubahan diameter aorta serta riwayat penyakit aorta
pada keluarga. aorta distal dan pembuluh darah lain juga
berisiko terjadi diseksi
 Komplikasi lain yang penting adalah progresivitas regurgitasi
mitral akibat prolaps daun katup, timbulnya aritmia baru, dan
gagal jantung akibat disfungsi ventrikel. Komplikasi obstetrik juga
meningkat, termasuk ruptur membran premature.
SINDROM MARFAN
PADA KEHAMILAN
9
BICUSPID AORTIC
DISEASE
25/07/2022
10
Bicuspid Aortic Disease
 Katup aorta bikuspid merupakan kelainan jantung bawaan yang
dapat menyebabkan stenosis katup aorta dan gagal jantung parah
pada bayi baru lahir sedangkan diseksi aorta pada orang dewasa.
 Dilatasi aorta terjadi pada ≤50% pasien dengan katup aorta
bikuspid, meskipun fungsi katup normal. Dilatasi dapat terjadi pada
bagian distal dari aorta asenden yang kurang dapat terlihat pada
ekokardiografi, sehingga diperlukan pemeriksaan magnetic
resonance imaging(MRI) atau computed tomography (CT).
 Risiko diseksi aorta pada katup aorta bikuspid rendah. Faktor
risiko yang berperan adalah tipe morfologi katup, dilatasi
aorta, serta adanya koarktasio aorta. Kehamilan sebaiknya
dihindari jika diameter aorta >50 mm
KATUP AORTA
BIKUSPID PADA
KEHAMILAN
12
Sindrom Vaskular
Ehlers-Danlos
25/07/2022
13
7/25/2022
4
Sindrom Vaskular Ehlers-Danlos
Pada Kehamilan
25/07/2022
15
 Sindrom Ehlers-Danlos tipe IV
memiliki komplikasi vaskular yang
serius dengan mortalitas yang
signifikan.
 Mortalitas maternal yang terjadi
berhubungan dengan diseksi
pembuluh darah arteri dan vena
utama, serta ruptur uterus.
 Direkomendasikan untuk menghindari
kehamilan karena risikonya sangat
tinggi.
Sindrom Turner
25/07/2022
16
 Sindrom Turner adalah sekumpulan kelainan kongenital akibat
hilangnya sebagian atau keseluruhan kromosom X
 Insidensinya 2,5-5,5 per 10.000 kelahiran hidup bayi
perempuan.
 Karakteristik :
• kelainan jantung (koarktasio aorta, katup bikuspid aorta),
• displasia tulang, fisik yang pendek, disgenesis ovarium,
• retardasi mental, amenorea dan infertilitas.
PENYAKIT AORTA
PADA KEHAMILAN 17
 Kehamilan sebaiknya dihindari jika indeks ukuran aorta >25
mm/m2.
 Kehamilan spontan dapat terjadi sekitar 0,5-10% pada pasien
sindrom Turner mosaik, namun kehamilan paling sering
didapat dari inseminasi buatan.
 Evaluasi kardiovaskular direkomendasikan sebelum
merencanakan kehamilan. Terapi untuk kontrol tekanan darah serta
diabetes wajib diberikan, terutama saat kehamilan
SINDROM TURNER
PADA KEHAMILAN
18
TATALAKSANA
25/07/2022
19
 Pasien dengan penyakit aorta sebaiknya dilakukan pemantauan
ekokardiografi secara rutin selama kehamilan sampai 6 bulan pasca
melahirkan
 Tekanan darah dan denyut jantung harus dikontrol ketat.
Antihipertensi yang aman untuk janin dapat diberikan jika
diperlukan.
 Celiprolol direkomendasikan (juga pada perempuan dengan
tekanan darah normal) pada sindrom Ehlers-Danlos tipe IV,
karena risiko yang sangat tinggi untuk terjadi diseksi serta terbukti
bermanfaat pada pasien yang tidak hamil. Pertumbuhan janin
harus dipantau selama ibu hamil mengkonsumsi obat penyekat
beta
TATALAKSANA
20
 Apabila terjadi dilatasi aorta yang progresif selama kehamilan,
maka tata laksananya :
• Jika janin layak hidup (viable), direkomendasikan untuk
operasi sesar dilanjutkan dengan pembedahan aorta.
• Jika janin belum layak hidup, pembedahan aorta dengan janin di
dalam uterus sebaiknya dipertimbangkan.
• Pada diseksi aorta Stanford tipe A pilihan tatalaksana pada
dilatasi aorta progresif tersebut di atas dapat dijalankan.
• Pada diseksi aorta Stanford tipe B tanpa komplikasi,
tatalaksana konservatif dengan kontrol tekanan darah
menggunakan obat yang aman untuk kehamilan menjadi pilihan
utama. Bila disertai komplikasi, dapat dilakukan thoracic
endovascular aortic repair (TEVAR), meskipun luarannya pada
kehamilan masih belum banyak diteliti dan tidak
direkomendasikan pada kasus aortopati genetik.
INTERVENSI 21
 Tujuan utama tata laksana intrapartum pada pasien dengan
dilatasi aorta asenden -> menurunkan stres kardiovaskular saat
persalinan.
 Jika pasien biasa memakai obat penyekat beta selama hamil,
obat tersebut dapat dilanjutkan sampai periode peripartum.
 Jika diameter aorta asenden 40-45 mm, persalinan per vaginam
sebaiknya dipertimbangkan dengan mempercepat kala 2, serta
dilakukan anestesi regional untuk mencegah terjadinya puncak
tekanan darah yang meningkatkan risiko diseksi aorta.
 Operasi sesar dapat juga dilakukan, bergantung pada isituasi.
Operasi sesar sebaiknya dipertimbangkan pada pasien dengan
diameter aorta >45 mm dan direkomendasikan pada sindrom
vaskular Ehlers-Danlos tipe IV atau diseksi aorta akut atau
kronik
PERSALINAN 22
PENYAKIT KATUP
JANTUNG PADA
KEHAMILAN
LESI STENOSIS
25/07/2022
24
 Peningkatan curah jantung pada kehamilan terutama antara
trimester pertama dan kedua, akan meningkatkan gradien tekanan
transvalvular katup stenotik hingga +50%, sehingga meningkatkan
risiko komplikasi maternal dan fetal
LESI STENOSIS
25
STENOSIS KATUP
MITRAL
25/07/2022
26
 Stenosis mitral adalah kondisi
dimana terjadi hambatan aliran darah
dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada
fase diastolik akibat penyempitan
katup mitral.
 Penyebab stenosis mitral paling
sering demam rematik, penyebab
lain adalah karsinoid, sistemik lupus
erimatosus, reumatoid artritis,
mukopolisakaridosis dan
kelainan bawaan.
STENOSIS KATUP
MITRAL 27
KLASIFIKASI
 Stenosis mitral (SM) disebut
• Ringan, area katup >1,5 cm2 atau gradien rerata tekanan
transmitral <6 mmHg
• Sedang, area katup 1,0-1,5 cm2 atau gradien rerata tekanan
transmitral 6-12 mmHg
• berat area katup <1,0 cm2 atau gradien rerata tekanan transmitral
>12 mmHg
STENOSIS KATUP
MITRAL
28
 Kehamilan umumnya tidak menimbulkan masalah pada
stenosis mitral (SM)ringan.
 Risiko gagal jantung pada setengah ibu hamil dengan area katup
≤1,0 cm2 dan pada 1/3 ibu hamil dengan area katup ≤1,5 cm2.
 Gagal jantung sering di trimester kedua, walaupun sebelum hamil
asimtomatik.
 Fibrilasi atrial (FA) permanen bisa terjadi dan dapat mencetuskan
gagal jantung akut dan kejadian tromboemboli.
 Pasien dengan NYHA kelas ≥ II, tekanan sistolik arteri pulmonalis
>30 mmHg, stenosis berat, dan usia tua berkaitan dengan
komplikasi maternal.
 Saat peripartum, risiko gagal jantung akut akan meningkat pada
ibu hamil yang memiliki gejala gagal jantung dan hipertensi
pulmonal sebelumnya
RESIKO MATERNAL 29
Karena tingginya
risiko, maka baloon
mitral valvuloplasty
(BMV) atau bedah
reparasi/penggantian
katup perlu
dipertimbangkan
pada pasien dengan
SM berat yang akan
merencanakan
kehamilan, walaupun
asimtomatik
Kelahiran prematur bisa terjadi sebesar 20-30%,
retardasi pertumbuhan intrauterin 5-20%, dan kematian
fetal 1-5%
RESIKO FETAL 30
Uji latih jantung
 Direkomendasikan pada pasien asimtomatik yang merencanakan kehamilan, untuk
mengevaluasi toleransi terhadap aktivitas, respons tekanan darah dan aritmia;
 ULJ dengan ekokardiografi, Dengan ekokardiografi dinilai diameter aorta sebelum dan
selama kehamilan
Kehamilan dicegah -> SA berat atau pasien yang asimtomatik dengan fungsi ventrikel kiri
rendah atau hasil ULJ yang abnormal
Kehamilan tidak boleh dicegah -> pasien asimtomatik, walau dengan SA berat , ketika ukuran
dan fungsi ventrikel kiri serta ULJ normal
Terapi medikamentosa dan pembatasan aktifitas fisik -> pada gagal jantung yang terjadi selama
kehamilan
Diuretik dapat diberikan untuk gejala kongesti.
valvuloplasti perkutan gejala berat yang tidak membaik dengan terapi medikamentosa optimal.
Operasi penggantian katup nyawa pasien terancam, maka operasi perlu dipertimbangkan
setelah persalinan dengan operasi sesar dilakukan.
TATALAKSANA 31
REGURGITASI KATUP
MITRAL
25/07/2022
32
 Regurgitasi mitral adalah suatu keadaan ketidakmampuan katup mitral menutup
dengan sempurna sehingga menyebabkan aliran darah balik dari ventrikel kiri ke
dalam atrium kiri pada saat sistol.
REGURGITASI KATUP
MITRAL
33
Gagal jantung terjadi pada 20-25% ibu hamil dengan regurgitasi mitral sedang dan berat.
Regurgitasi berat yang terjadi akut umumnya ditoleransi dengan buruk
RESIKO FETAL
34
RESIKO MATERNAL DAN OBSTETRIK
Retardasi pertumbuhan intrauterin terjadi 5-10% dan komplikasi terjadi <5%
pada regurgitasi mitral sedang atau berat.
TATALAKSANA
 penilaian gejala klinis dan ekokardiografi -> meliputi derajat regurgitasi, dimensi dan fungsi ventrikel kiri.
diameter aorta ascendens juga harus dinilai, terutama pada perempuan dengan aorta bikuspid.
 Beban volume yang ditimbulkan oleh kehamilan, dapat memicu gejala kongesti paru terutama bila fungsi
ventrikel kiri buruk.
 Pada lesi regurgitasi ringan-sedang yang asimtomatik dengan fungsi ventrikel kiri normal, berisiko
rendah untuk mengalami komplikasi terkait kehamilan. Monitoring dibutuhkan setiap trimester
pada lesi regurgitasi ringan/sedang, dan lebih sering pada regurgitasi berat
TATALAKSANA
35
 Terapi medikamentosa diinisiasi dengan pemberian diuretik, penyekat beta
dan/atau vasodilator.
 Vasodilator harus digunakan secara hati-hati pada perempuan hamil, untuk
menghindari terjadinya hipoperfusi uteroplasenta.
 Vasodilator golongan ACE Inhibitor dan Angiotensin Receptor Blocker
dikontraindikasikan selama kehamilan karena efek teratogenik. Golongan
vasodilator yang dapat digunakan
Wanita normal yang mengalami kehamilan akan mengalami
perubahan fisiologik dan anatomik pada berbagai sistem organ yang
berhubungan dengan kehamilan akibat terjadi perubahan hormonal
di dalam tubuhnya, salah satu perubahannya adalah di sistem
cardiovaskular. Penyakit jantung dalam kehamilan dapat terjadi
pada 0,4-4% dari kehamilan. Deteksi dini serta follow up yang teliti
serta penatalaksanaan yang agresif sangat membantu untuk
menurunkan angka mortalitas bagi wanita yang hamil dengan
penyakit jantung
Kesimpulan

More Related Content

Similar to Pj kehamilan.pptx

Defek Septum Ventrikel
Defek Septum VentrikelDefek Septum Ventrikel
Defek Septum Ventrikel
Yusuf Almalik Saputra
 
PENYAKIT JANTUNG DALAM KEADAAN HAMIL.pptx
PENYAKIT JANTUNG DALAM KEADAAN HAMIL.pptxPENYAKIT JANTUNG DALAM KEADAAN HAMIL.pptx
PENYAKIT JANTUNG DALAM KEADAAN HAMIL.pptx
FATMAWATIMADYA
 
Askep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung KongenitalAskep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung KongenitalArif WR
 
Penyakit sistemik kehamilan3
Penyakit sistemik  kehamilan3Penyakit sistemik  kehamilan3
Penyakit sistemik kehamilan3
diajengeni
 
JR arep.pptx
JR arep.pptxJR arep.pptx
JR arep.pptx
ArepKusumaNegara1
 
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptxserba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
daratsuraiyaaulia
 
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilanKelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilanWak d'Add-Team
 
Beberapa masalah penyakit jantung bawaan
Beberapa masalah penyakit jantung bawaanBeberapa masalah penyakit jantung bawaan
Beberapa masalah penyakit jantung bawaan
Operator Warnet Vast Raha
 
Beberapa masalah penyakit jantung bawaan
Beberapa masalah penyakit jantung bawaanBeberapa masalah penyakit jantung bawaan
Beberapa masalah penyakit jantung bawaan
Operator Warnet Vast Raha
 
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptxCopy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
MahyuzyYusof
 
journal sutte.pdf
journal sutte.pdfjournal sutte.pdf
journal sutte.pdf
Setianaalirusi28
 
Insersio velamentosa
Insersio velamentosaInsersio velamentosa
Insersio velamentosa
YonaFirdaliRanti
 
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )Ferdiansah Umar
 
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Operator Warnet Vast Raha
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
giotamaarrizkyputra
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan LanjutKegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
pjj_kemenkes
 

Similar to Pj kehamilan.pptx (20)

Defek Septum Ventrikel
Defek Septum VentrikelDefek Septum Ventrikel
Defek Septum Ventrikel
 
PENYAKIT JANTUNG DALAM KEADAAN HAMIL.pptx
PENYAKIT JANTUNG DALAM KEADAAN HAMIL.pptxPENYAKIT JANTUNG DALAM KEADAAN HAMIL.pptx
PENYAKIT JANTUNG DALAM KEADAAN HAMIL.pptx
 
Askep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung KongenitalAskep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
Askep Anak dengan Kelainan Jantung Kongenital
 
Penyakit sistemik kehamilan3
Penyakit sistemik  kehamilan3Penyakit sistemik  kehamilan3
Penyakit sistemik kehamilan3
 
JR arep.pptx
JR arep.pptxJR arep.pptx
JR arep.pptx
 
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptxserba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
serba serbi pembahasan tentang aneurisma aorta.pptx
 
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilanKelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
Kelainan yang dipengaruhi dan mempengaruhi kehamilan
 
Beberapa masalah penyakit jantung bawaan
Beberapa masalah penyakit jantung bawaanBeberapa masalah penyakit jantung bawaan
Beberapa masalah penyakit jantung bawaan
 
Beberapa masalah penyakit jantung bawaan
Beberapa masalah penyakit jantung bawaanBeberapa masalah penyakit jantung bawaan
Beberapa masalah penyakit jantung bawaan
 
Beberapa masalah penyakit jantung bawaan
Beberapa masalah penyakit jantung bawaanBeberapa masalah penyakit jantung bawaan
Beberapa masalah penyakit jantung bawaan
 
Vsd pada anak
Vsd pada anakVsd pada anak
Vsd pada anak
 
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptxCopy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
Copy of UNIT 5.3 Penyakit Jantung Semasa Hamil.pptx
 
journal sutte.pdf
journal sutte.pdfjournal sutte.pdf
journal sutte.pdf
 
Insersio velamentosa
Insersio velamentosaInsersio velamentosa
Insersio velamentosa
 
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
Penyakit Jantung Bawaan (PJB )
 
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
Komplikasi dan penyulit kehamilan trimester 3
 
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptxGawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
Gawat darurat obstetri - Pertemuan I pengertian gadar (1).pptx
 
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan LanjutKegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
Kegawatdaruratan Masa Kehamilan Lanjut
 
Askep penyakit jantung koroner
Askep penyakit jantung koronerAskep penyakit jantung koroner
Askep penyakit jantung koroner
 
Askep penyakit jantung koroner
Askep penyakit jantung koronerAskep penyakit jantung koroner
Askep penyakit jantung koroner
 

Recently uploaded

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 

Recently uploaded (20)

Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 

Pj kehamilan.pptx

  • 2. ⦿ Penyakitaortajarangdijumpaipada kehamilan,namunrisiko mortalitasnyasangattinggi, terutamabilatidakterdiagnosis sebelumnya. ⦿ Sebagianbesarpasienpenyakit aortatorakalismemilikiriwayatatau penyakitgenetikyangmenjadi predisposisikejadiananeurisma aortadandiseksiaorta, ⦿ sepertiheritablethoracicaortic disease=HTAD) dengansalahsatu sindrom(sindromMarfan,sindrom Loeys-Dietz,sindrom osteoaneurisma,sindromvaskular Ehlers-Danlos)atauHTADnon- sindromik(hanyaaneurismaaorta). PENYAKIT AORTA PADA KEHAMILAN 2
  • 3.  Diseksiaortadananeurismaaorta dapatmenyebabkanrisiko kematianibuyanglebihtinggisecara signifikanpadawanitahamil.  Jika kondisi ini terjadi sebelum melahirkan, janin mungkin akan mengalamikematian.  Penyakit aorta biasanya terjadi pada trimesterketiga PENYAKIT AORTA PADA KEHAMILAN 3
  • 4.  Peningkatan ukuran aorta pada kehamilan akibat: • Peningkatan laju jantung, • Peningkatan volume darah dan curah jantung • penyulit preeklamsia. Dampak perubahan fungsional, struktual dan hormonal berpotensi menimbulkan diseksi aorta akut : • Perubahan hormonal pada kehamilan menyebabkan dinding pembuluh aorta melemah, dengan terjadinya hipertrofi dan hiperplasia sel otot polos tunika media dan fragmentasi retikulin yang mengelilingi serat elastin. • terutama bila ada penyakit jaringan ikat seperti sindrom Marfan, sindrom Ehlers-Danlos dan kelainan genetik lain yang menyebabkan terjadinya aneurisma aorta dan aortopati. Semua perempuan hamil yang mengalami nyeri dada patut dicurigai mengalami diseksi aorta PENYAKIT AORTA PADA KEHAMILAN 4
  • 7. Sindrom Marfan (MFS) adalah kondisi dominan autosomal yang disebabkan oleh mutasi pada gen FBN1 yang mengkode fibrillin, yang menyebabkan kerapuhan jaringan ikat. SINDROM MARFAN 7
  • 8. 8
  • 9.  Risiko diseksi aorta pada kehamilan dengan sindrom Marfan sekitar 3%. Ukuran aorta merupakan prediktor utama, meskipun sekitar 1% diseksi aorta terjadi pada kasus dengan diameter aorta <40mm.  Kehamilan sebaiknya dihindari pada perempuan dengan sindrom Marfan yang memiliki diameter aortic root >45 mm. Jika diameter aortic root 40-45 mm, faktor lain harus dipertimbangkan seperti kecepatan perubahan diameter aorta serta riwayat penyakit aorta pada keluarga. aorta distal dan pembuluh darah lain juga berisiko terjadi diseksi  Komplikasi lain yang penting adalah progresivitas regurgitasi mitral akibat prolaps daun katup, timbulnya aritmia baru, dan gagal jantung akibat disfungsi ventrikel. Komplikasi obstetrik juga meningkat, termasuk ruptur membran premature. SINDROM MARFAN PADA KEHAMILAN 9
  • 12.  Katup aorta bikuspid merupakan kelainan jantung bawaan yang dapat menyebabkan stenosis katup aorta dan gagal jantung parah pada bayi baru lahir sedangkan diseksi aorta pada orang dewasa.  Dilatasi aorta terjadi pada ≤50% pasien dengan katup aorta bikuspid, meskipun fungsi katup normal. Dilatasi dapat terjadi pada bagian distal dari aorta asenden yang kurang dapat terlihat pada ekokardiografi, sehingga diperlukan pemeriksaan magnetic resonance imaging(MRI) atau computed tomography (CT).  Risiko diseksi aorta pada katup aorta bikuspid rendah. Faktor risiko yang berperan adalah tipe morfologi katup, dilatasi aorta, serta adanya koarktasio aorta. Kehamilan sebaiknya dihindari jika diameter aorta >50 mm KATUP AORTA BIKUSPID PADA KEHAMILAN 12
  • 15. Sindrom Vaskular Ehlers-Danlos Pada Kehamilan 25/07/2022 15  Sindrom Ehlers-Danlos tipe IV memiliki komplikasi vaskular yang serius dengan mortalitas yang signifikan.  Mortalitas maternal yang terjadi berhubungan dengan diseksi pembuluh darah arteri dan vena utama, serta ruptur uterus.  Direkomendasikan untuk menghindari kehamilan karena risikonya sangat tinggi.
  • 17.  Sindrom Turner adalah sekumpulan kelainan kongenital akibat hilangnya sebagian atau keseluruhan kromosom X  Insidensinya 2,5-5,5 per 10.000 kelahiran hidup bayi perempuan.  Karakteristik : • kelainan jantung (koarktasio aorta, katup bikuspid aorta), • displasia tulang, fisik yang pendek, disgenesis ovarium, • retardasi mental, amenorea dan infertilitas. PENYAKIT AORTA PADA KEHAMILAN 17
  • 18.  Kehamilan sebaiknya dihindari jika indeks ukuran aorta >25 mm/m2.  Kehamilan spontan dapat terjadi sekitar 0,5-10% pada pasien sindrom Turner mosaik, namun kehamilan paling sering didapat dari inseminasi buatan.  Evaluasi kardiovaskular direkomendasikan sebelum merencanakan kehamilan. Terapi untuk kontrol tekanan darah serta diabetes wajib diberikan, terutama saat kehamilan SINDROM TURNER PADA KEHAMILAN 18
  • 20.  Pasien dengan penyakit aorta sebaiknya dilakukan pemantauan ekokardiografi secara rutin selama kehamilan sampai 6 bulan pasca melahirkan  Tekanan darah dan denyut jantung harus dikontrol ketat. Antihipertensi yang aman untuk janin dapat diberikan jika diperlukan.  Celiprolol direkomendasikan (juga pada perempuan dengan tekanan darah normal) pada sindrom Ehlers-Danlos tipe IV, karena risiko yang sangat tinggi untuk terjadi diseksi serta terbukti bermanfaat pada pasien yang tidak hamil. Pertumbuhan janin harus dipantau selama ibu hamil mengkonsumsi obat penyekat beta TATALAKSANA 20
  • 21.  Apabila terjadi dilatasi aorta yang progresif selama kehamilan, maka tata laksananya : • Jika janin layak hidup (viable), direkomendasikan untuk operasi sesar dilanjutkan dengan pembedahan aorta. • Jika janin belum layak hidup, pembedahan aorta dengan janin di dalam uterus sebaiknya dipertimbangkan. • Pada diseksi aorta Stanford tipe A pilihan tatalaksana pada dilatasi aorta progresif tersebut di atas dapat dijalankan. • Pada diseksi aorta Stanford tipe B tanpa komplikasi, tatalaksana konservatif dengan kontrol tekanan darah menggunakan obat yang aman untuk kehamilan menjadi pilihan utama. Bila disertai komplikasi, dapat dilakukan thoracic endovascular aortic repair (TEVAR), meskipun luarannya pada kehamilan masih belum banyak diteliti dan tidak direkomendasikan pada kasus aortopati genetik. INTERVENSI 21
  • 22.  Tujuan utama tata laksana intrapartum pada pasien dengan dilatasi aorta asenden -> menurunkan stres kardiovaskular saat persalinan.  Jika pasien biasa memakai obat penyekat beta selama hamil, obat tersebut dapat dilanjutkan sampai periode peripartum.  Jika diameter aorta asenden 40-45 mm, persalinan per vaginam sebaiknya dipertimbangkan dengan mempercepat kala 2, serta dilakukan anestesi regional untuk mencegah terjadinya puncak tekanan darah yang meningkatkan risiko diseksi aorta.  Operasi sesar dapat juga dilakukan, bergantung pada isituasi. Operasi sesar sebaiknya dipertimbangkan pada pasien dengan diameter aorta >45 mm dan direkomendasikan pada sindrom vaskular Ehlers-Danlos tipe IV atau diseksi aorta akut atau kronik PERSALINAN 22
  • 25.  Peningkatan curah jantung pada kehamilan terutama antara trimester pertama dan kedua, akan meningkatkan gradien tekanan transvalvular katup stenotik hingga +50%, sehingga meningkatkan risiko komplikasi maternal dan fetal LESI STENOSIS 25
  • 27.  Stenosis mitral adalah kondisi dimana terjadi hambatan aliran darah dari atrium kiri ke ventrikel kiri pada fase diastolik akibat penyempitan katup mitral.  Penyebab stenosis mitral paling sering demam rematik, penyebab lain adalah karsinoid, sistemik lupus erimatosus, reumatoid artritis, mukopolisakaridosis dan kelainan bawaan. STENOSIS KATUP MITRAL 27
  • 28. KLASIFIKASI  Stenosis mitral (SM) disebut • Ringan, area katup >1,5 cm2 atau gradien rerata tekanan transmitral <6 mmHg • Sedang, area katup 1,0-1,5 cm2 atau gradien rerata tekanan transmitral 6-12 mmHg • berat area katup <1,0 cm2 atau gradien rerata tekanan transmitral >12 mmHg STENOSIS KATUP MITRAL 28
  • 29.  Kehamilan umumnya tidak menimbulkan masalah pada stenosis mitral (SM)ringan.  Risiko gagal jantung pada setengah ibu hamil dengan area katup ≤1,0 cm2 dan pada 1/3 ibu hamil dengan area katup ≤1,5 cm2.  Gagal jantung sering di trimester kedua, walaupun sebelum hamil asimtomatik.  Fibrilasi atrial (FA) permanen bisa terjadi dan dapat mencetuskan gagal jantung akut dan kejadian tromboemboli.  Pasien dengan NYHA kelas ≥ II, tekanan sistolik arteri pulmonalis >30 mmHg, stenosis berat, dan usia tua berkaitan dengan komplikasi maternal.  Saat peripartum, risiko gagal jantung akut akan meningkat pada ibu hamil yang memiliki gejala gagal jantung dan hipertensi pulmonal sebelumnya RESIKO MATERNAL 29 Karena tingginya risiko, maka baloon mitral valvuloplasty (BMV) atau bedah reparasi/penggantian katup perlu dipertimbangkan pada pasien dengan SM berat yang akan merencanakan kehamilan, walaupun asimtomatik
  • 30. Kelahiran prematur bisa terjadi sebesar 20-30%, retardasi pertumbuhan intrauterin 5-20%, dan kematian fetal 1-5% RESIKO FETAL 30
  • 31. Uji latih jantung  Direkomendasikan pada pasien asimtomatik yang merencanakan kehamilan, untuk mengevaluasi toleransi terhadap aktivitas, respons tekanan darah dan aritmia;  ULJ dengan ekokardiografi, Dengan ekokardiografi dinilai diameter aorta sebelum dan selama kehamilan Kehamilan dicegah -> SA berat atau pasien yang asimtomatik dengan fungsi ventrikel kiri rendah atau hasil ULJ yang abnormal Kehamilan tidak boleh dicegah -> pasien asimtomatik, walau dengan SA berat , ketika ukuran dan fungsi ventrikel kiri serta ULJ normal Terapi medikamentosa dan pembatasan aktifitas fisik -> pada gagal jantung yang terjadi selama kehamilan Diuretik dapat diberikan untuk gejala kongesti. valvuloplasti perkutan gejala berat yang tidak membaik dengan terapi medikamentosa optimal. Operasi penggantian katup nyawa pasien terancam, maka operasi perlu dipertimbangkan setelah persalinan dengan operasi sesar dilakukan. TATALAKSANA 31
  • 33.  Regurgitasi mitral adalah suatu keadaan ketidakmampuan katup mitral menutup dengan sempurna sehingga menyebabkan aliran darah balik dari ventrikel kiri ke dalam atrium kiri pada saat sistol. REGURGITASI KATUP MITRAL 33
  • 34. Gagal jantung terjadi pada 20-25% ibu hamil dengan regurgitasi mitral sedang dan berat. Regurgitasi berat yang terjadi akut umumnya ditoleransi dengan buruk RESIKO FETAL 34 RESIKO MATERNAL DAN OBSTETRIK Retardasi pertumbuhan intrauterin terjadi 5-10% dan komplikasi terjadi <5% pada regurgitasi mitral sedang atau berat. TATALAKSANA  penilaian gejala klinis dan ekokardiografi -> meliputi derajat regurgitasi, dimensi dan fungsi ventrikel kiri. diameter aorta ascendens juga harus dinilai, terutama pada perempuan dengan aorta bikuspid.  Beban volume yang ditimbulkan oleh kehamilan, dapat memicu gejala kongesti paru terutama bila fungsi ventrikel kiri buruk.  Pada lesi regurgitasi ringan-sedang yang asimtomatik dengan fungsi ventrikel kiri normal, berisiko rendah untuk mengalami komplikasi terkait kehamilan. Monitoring dibutuhkan setiap trimester pada lesi regurgitasi ringan/sedang, dan lebih sering pada regurgitasi berat
  • 35. TATALAKSANA 35  Terapi medikamentosa diinisiasi dengan pemberian diuretik, penyekat beta dan/atau vasodilator.  Vasodilator harus digunakan secara hati-hati pada perempuan hamil, untuk menghindari terjadinya hipoperfusi uteroplasenta.  Vasodilator golongan ACE Inhibitor dan Angiotensin Receptor Blocker dikontraindikasikan selama kehamilan karena efek teratogenik. Golongan vasodilator yang dapat digunakan
  • 36. Wanita normal yang mengalami kehamilan akan mengalami perubahan fisiologik dan anatomik pada berbagai sistem organ yang berhubungan dengan kehamilan akibat terjadi perubahan hormonal di dalam tubuhnya, salah satu perubahannya adalah di sistem cardiovaskular. Penyakit jantung dalam kehamilan dapat terjadi pada 0,4-4% dari kehamilan. Deteksi dini serta follow up yang teliti serta penatalaksanaan yang agresif sangat membantu untuk menurunkan angka mortalitas bagi wanita yang hamil dengan penyakit jantung Kesimpulan

Editor's Notes

  1. Sindrom Marfan adalah kelainan genetik yang mengakibatkan kerusakan pada jaringan ikat , yang dapat mempengaruhi tulang, jantung, pembuluh darah, mata, dan paru-paru seseorang.
  2. 1 Pada dasarnya, ruang interstisial dari berbagai jaringan tubuh penuh dengan mikrofibril yang merupakan struktur yang kuat yang menyebabkan: integritas jaringan dan membentuk jaringan ikat. Komponen utama mikrofibril adalah glikoprotein yang disebut fibrillin. Dalam beberapa struktur mikrofibril membentuk elastin.Serat elastin terikat secara silang dengan fibrillin , sehingga memiliki sifat seperti karet yang memungkinkan jaringan meregang dan kemudian kembali ke bentuk aslinya. Jaringan yang memiliki serat elastin adalah jaringanseperti arteri, kulit, dan paru-paru,dan jaringan yang memiliki mikrofibril tetapi tidak memiliki lapisan elastin seperti tendon dan silia 2 Sindrom Marfan disebabkan oleh mutasi pada gen yang disebut FBN1, atau fibrillin 1, pada kromosom 15Gen FBN1 mengkode protein Fibrillin-1,salah satu dari tiga subtipe fibrillin. Pada sindrom Marfan, fibrillin-1 adalahdisfungsional atau kurang melimpah.Akibatnya, ada lebih sedikit mikrofibril yang berfungsidalam matriks ekstraseluler, dan itu berartiada integritas dan elastisitas jaringan yang lebih sedikit 3 Namun, keadaan paling serius pada Marfan sindrom adalah pada kardiovaskular. Aorta melebar dari waktu ke waktu, yang merupakan risiko terjadinya insufisiensi katup aorta, Aorta juga mengalami nekrosis medial kistik. dimana terjadi degenerasi tunika media, yang merupakan bagian tengah dari dinding aorta. Baik dilatasi maupun nekrosis medial kistik yang terjadai akan melemahkan aorta, membuat aorta rentan terhadap aneurisma, diseksi, dan ruptur.
  3. Sel yang menghasilkan kolagen ialah fibroblast Disebabkan oleh mutasi dari gen yang mengkodekan kolagen