Variasi konsentrasi NaOH dan waktu kontaknya akan diuji pengaruhnya terhadap kadar karbon dioksida dalam pemurnian biogas. Biogas akan disirkulasikan ke alat purifikasi menggunakan larutan NaOH dengan berbagai konsentrasi dan lama kontak. Hasil pemurnian akan diuji karakteristik nyala apinya."
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...Faiq As'adi
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian efek penurunan kadar CO2 pada biogas melalui proses absorpsi menggunakan larutan NaOH dan pengaruhnya terhadap kecepatan rambat api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi dan waktu kontak NaOH terhadap penurunan CO2 serta pengaruhnya pada karakteristik nyala api."
Efek penurunan kadar co2 pada biogas dengan absorbsi naoh terhadap kecepatan ...Faiq As'adi
Dokumen tersebut membahas tentang penelitian efek penurunan kadar CO2 pada biogas melalui proses absorpsi menggunakan larutan NaOH dan pengaruhnya terhadap kecepatan rambat api. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi dan waktu kontak NaOH terhadap penurunan CO2 serta pengaruhnya pada karakteristik nyala api."
Teknologi pengolahan limbah cair merupakan kunci dalam memelihara lingkungan. Ada tiga metode pengolahan limbah cair yaitu fisika, kimia, dan biologi yang dapat digunakan secara terpisah atau bersamaan. Metode pengolahan fisika meliputi penyaringan, pengendapan, flotasi, dan filtrasi. Metode kimia melibatkan koagulasi, flokulasi, dan adsorpsi. Metode biologi seperti proses lumpur aktif
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik air limbah, termasuk jenis-jenis air limbah, parameter kualitas air limbah, komposisi limbah domestik, dan komponen analisis air limbah secara fisik, kimia, dan biologis."
Teks tersebut membahas tentang kolam stabilisasi atau stabilitation ponds yang merupakan metode pengolahan limbah cair dengan menggunakan kolam dangkal. Teks tersebut menjelaskan pengertian, fungsi, prinsip kerja, jenis, skema dan proses kerja kolam stabilisasi yang terdiri dari kolam anaerobik, kolam fakultatif dan kolam pematangan.
Dokumen tersebut membahas penanganan limbah gas dan limbah B3 secara umum. Terdapat beberapa metode untuk menangani limbah gas seperti mengontrol emisi, menghilangkan partikulat, dan memanfaatkan limbah gas. Sedangkan untuk limbah B3, dibahas metode pengolahan secara kimia, fisika, biologi, dan pembuangan seperti sumur dalam, kolam penyimpanan, dan landfill khusus.
1. Limbah B3 adalah limbah berbahaya dan beracun yang dapat mencemari lingkungan.
2. Sumber limbah B3 berasal dari rumah tangga, rumah sakit, pabrik dan lainnya.
3. Metode pengolahan limbah B3 meliputi chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
Dokumen tersebut membahas tentang bioremediasi logam timbal (Pb) dalam tanah terkontaminasi limbah sludge industri kertas proses deinking menggunakan konsorsium mikroba. Bioremediasi dilakukan untuk memenuhi ketentuan pemulihan lahan terkontaminasi limbah berbahaya dan beracun.
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaFransiska Puteri
Perajangan merupakan tahap penting dalam proses ekstraksi minyak atsiri karena dapat membuka kelenjar minyak secara maksimal sehingga hasil ekstraksi menjadi lebih baik. Perajangan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan alat berupa mesin pengiris yang memotong bahan menjadi irisan tipis dan seragam untuk mempercepat proses dehidrasi. Model matematika menunjukkan bahwa perajangan buah menjadi
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Gas hidrogen pertama kali dihasilkan secara artifisial pada abad ke-16 melalui reaksi logam dan asam, dan sejak itu berbagai metode pembuatan dan kegunaannya telah ditemukan. Dokumen ini menjelaskan sejarah penemuan hidrogen, metode produksinya seperti uap air dan elektrolisis, serta sifat dan aplikasinya dalam berbagai bidang industri dan teknolog
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian pengolahan air limbah tahu menggunakan bioreaktor anaerob-aerob bermedia karbon aktif dengan variasi waktu tinggal, di mana efisiensi penurunan COD tertinggi dicapai pada waktu tinggal 24 jam namun belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan.
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativesuparman unkhair
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan limbah kotoran hewan dan manusia sebagai sumber energi alternatif melalui proses biogas. Ia menjelaskan tentang pengertian biogas, sejarah, prinsip teknologi, komposisi, cara pengolahan, dan pemanfaatannya. Dokumen ini juga memberikan contoh perhitungan limbah kotoran yang dihasilkan per hari berdasarkan jumlah populasi manusia.
Teknologi pengolahan limbah cair merupakan kunci dalam memelihara lingkungan. Ada tiga metode pengolahan limbah cair yaitu fisika, kimia, dan biologi yang dapat digunakan secara terpisah atau bersamaan. Metode pengolahan fisika meliputi penyaringan, pengendapan, flotasi, dan filtrasi. Metode kimia melibatkan koagulasi, flokulasi, dan adsorpsi. Metode biologi seperti proses lumpur aktif
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik air limbah, termasuk jenis-jenis air limbah, parameter kualitas air limbah, komposisi limbah domestik, dan komponen analisis air limbah secara fisik, kimia, dan biologis."
Teks tersebut membahas tentang kolam stabilisasi atau stabilitation ponds yang merupakan metode pengolahan limbah cair dengan menggunakan kolam dangkal. Teks tersebut menjelaskan pengertian, fungsi, prinsip kerja, jenis, skema dan proses kerja kolam stabilisasi yang terdiri dari kolam anaerobik, kolam fakultatif dan kolam pematangan.
Dokumen tersebut membahas penanganan limbah gas dan limbah B3 secara umum. Terdapat beberapa metode untuk menangani limbah gas seperti mengontrol emisi, menghilangkan partikulat, dan memanfaatkan limbah gas. Sedangkan untuk limbah B3, dibahas metode pengolahan secara kimia, fisika, biologi, dan pembuangan seperti sumur dalam, kolam penyimpanan, dan landfill khusus.
1. Limbah B3 adalah limbah berbahaya dan beracun yang dapat mencemari lingkungan.
2. Sumber limbah B3 berasal dari rumah tangga, rumah sakit, pabrik dan lainnya.
3. Metode pengolahan limbah B3 meliputi chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
Dokumen tersebut membahas tentang bioremediasi logam timbal (Pb) dalam tanah terkontaminasi limbah sludge industri kertas proses deinking menggunakan konsorsium mikroba. Bioremediasi dilakukan untuk memenuhi ketentuan pemulihan lahan terkontaminasi limbah berbahaya dan beracun.
Laporan Mesin dan Peralatan ITP UNS Semester 3: Tinjauan PustakaFransiska Puteri
Perajangan merupakan tahap penting dalam proses ekstraksi minyak atsiri karena dapat membuka kelenjar minyak secara maksimal sehingga hasil ekstraksi menjadi lebih baik. Perajangan dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan alat berupa mesin pengiris yang memotong bahan menjadi irisan tipis dan seragam untuk mempercepat proses dehidrasi. Model matematika menunjukkan bahwa perajangan buah menjadi
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Gas hidrogen pertama kali dihasilkan secara artifisial pada abad ke-16 melalui reaksi logam dan asam, dan sejak itu berbagai metode pembuatan dan kegunaannya telah ditemukan. Dokumen ini menjelaskan sejarah penemuan hidrogen, metode produksinya seperti uap air dan elektrolisis, serta sifat dan aplikasinya dalam berbagai bidang industri dan teknolog
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian pengolahan air limbah tahu menggunakan bioreaktor anaerob-aerob bermedia karbon aktif dengan variasi waktu tinggal, di mana efisiensi penurunan COD tertinggi dicapai pada waktu tinggal 24 jam namun belum memenuhi baku mutu yang ditetapkan.
Limbah kotoran manusia sebagai energi alternativesuparman unkhair
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan limbah kotoran hewan dan manusia sebagai sumber energi alternatif melalui proses biogas. Ia menjelaskan tentang pengertian biogas, sejarah, prinsip teknologi, komposisi, cara pengolahan, dan pemanfaatannya. Dokumen ini juga memberikan contoh perhitungan limbah kotoran yang dihasilkan per hari berdasarkan jumlah populasi manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Latar belakang mengenai penurunan cadangan bahan bakar fosil dan peningkatan kebutuhan energi.
2. Pengertian biogas dan bioreaktor serta proses pembuatan biogas dari bahan organik seperti kotoran hewan.
3. Komposisi dan faktor yang mempengaruhi proses produksi biogas.
Dokumen ini membahas proses sintesis metanol dari karbon dioksida melalui reaksi dengan hidrogen gas untuk mengurangi emisi karbon dioksida ke atmosfir. Metode ini memanfaatkan karbon dioksida hasil pembakaran industri sebagai bahan baku untuk menghasilkan metanol melalui katalis Cu-ZnO pada suhu 400 derajat C dan tekanan 200 atm. Metanol kemudian dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar kendaraan atau penghasil listrik mini
Dokumen tersebut membahas berbagai teknik pengolahan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), mulai dari netralisasi, pengendapan, koagulasi dan flokulasi, oksidasi-reduksi, insenerasi, stabilisasi/solidifikasi, hingga penimbunan. Teknik-teknik tersebut dirancang untuk mengubah sifat berbahaya limbah B3 menjadi tidak berbahaya atau beracun sebelum dibuang.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai unsur-unsur golongan utama II seperti karbon, nitrogen, sulfur, hidrogen, dan oksigen. Unsur-unsur tersebut dijelaskan sifat fisik dan kimianya serta proses pembuatannya.
Pengolahan limbah bertujuan untuk menghilangkan padatan dan bahan organik serta mikroba patogen. Pengolahan dapat dilakukan secara alami menggunakan kolam atau dengan peralatan meliputi pengolahan primer, sekunder, dan tersier. Pengolahan excreta bertujuan mengurangi risiko penyakit dengan mengolahnya di septic tank atau fasilitas kolektif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan dan pengendalian limbah padat domestik, limbah B3, serta teknologi pengolahan limbah. Secara khusus membahas tiga metode pengolahan limbah yaitu secara fisika, kimia, dan biologi serta beberapa teknik pengolahan limbah B3 seperti chemical conditioning, solidification/stabilization, dan incineration.
PRODUK PENGOLAHAN MINYAK BUMI dan MANFAATNYA Muhammad Ridwan
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan minyak bumi mulai dari ekstraksi minyak mentah, destilasi, hingga produk akhir seperti bensin dan pelumas. Beberapa proses kunci pengolahan meliputi cracking, reforming, treating, dan blending untuk meningkatkan kualitas produk minyak bumi.
KOK (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat organik dalam sampel air. Nilai KOK menunjukkan kadar zat organik dalam air, dengan nilai rendah untuk air bersih dan tinggi untuk limbah. Analisis KOK melibatkan oksidasi zat organik menjadi CO2 dan H2O menggunakan kalium bikromat sebagai oksidator.
Dokumen ini membahas proses konversi karbon dioksida menjadi metanol melalui sintesis gas. Metode ini dapat mengurangi emisi karbon dioksida ke atmosfer serta menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan yaitu metanol. Proses sintesis melibatkan reaksi antara karbon dioksida dan hidrogen menggunakan katalis tembaga-seng oksida pada suhu dan tekanan tertentu untuk menghasilkan metanol dan air. Metanol kemudian dapat dim
Dokumen tersebut membahas tentang kimia sel mikroorganisme, meliputi struktur dan komposisi kimia sel mikroba, proses metabolisme seperti respirasi dan fermentasi, serta makromolekul penting seperti karbohidrat, lemak, protein, dan asam amino.
1. VARIASI KONSENTRASI NaOH SEBAGAI
PENYERAP CO2 PADA BIOGAS
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
SEMINAR
PROPOSAL
2. Latar
Belakang
Bioenergi yang terus dikembangkan salah satunya adalah biogas. Biogas merupakan
sumber energi terbarukan yang dihasilkan secara anaerobic digestion atau
fermentasi anaerob dari bahan organik seperti sampah, sisa-sisa makanan, kotoran
ternak dan limbah industri makanan. Pemanfaatan limbah organik sebagai bahan
baku biogas tentu akan memberikan efek ganda dalam menyediakan energi yang
dapat diperbaharui ramah lingkungan dan dapat menciptakan lingkungan
peternakan yang lebih bersih dan sehat (Sugiarto et al, 2013a:1)
Dari kandungan biogas di atas masih terdapat banyak zat pengotor (inhibitor) dalam
biogas yang mempengaruhi kualitas dari biogas, salah satunya adalah CO2 (25 – 45%).
Karbondioksida merupakan molekul yang dapat menghambat dan menurunkan laju
reaksi pembakaran,
5. Rumusan masalah
1. Bagaimana Pengaruh konsentrasi NaOH dan waktu
kontak terhadap kualitas pemurnian biogas dengan
larutan NaOH?
6. Tujuan Penelitian
Mengetahui perbandingan penurunan gas karbondioksida dalam proses pemurnian
biogas dengan variasi konsentrasi dan lama kontak NaOH.
Mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH terhadap cepat rambat api.
7. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
Mahasiswa dapat mempelajari prinsip kerja dari biogas
Memberikan pengetahuan tentang pemilihan konsentrasi absorben NaOH yang akan
digunakan pada biogas..
Memberi tambahan kreativitas dan ide dalam pengembangan produk industri dengan
pendayagunaan.
Dapat memberikan gambaran bagi Civitas Akademik jurusan Teknik Mesin Fakultas
Teknik Universitas Jember yang berkeinginan untuk mengembangkan lebih jauh
tekhnologi biogas.
Memberikan dampak positif kepada masyarakat sehingga mengurangi ketergantungan
terhadap bahan bakar fosil dan memberdayakan energi biogas sebagai energi alternatife
yang ramah lingkungan dan ekonomis.
8. Batasan Masalah
Struktur dan reaksi kimia pembakaran dari bahan bakar tidak termasuk dalam pembahasan.
Kondisi suhu dan kelembapan ruangan dianggap tetap dan pengaruh angin diabaikan.
9. BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Biogas anaerobic process Methanobacterium sp. renewable
fuel
- Gas yang dihasilkan adalah gas metana (CH4), gas karbon dioksida (CO2), gas hidrogen (H2), gas nitrogen (N2)
dan gas hidrogen sulfida (H2S) (Sugiarto et al, 2013:3).
Biogas pembangkit listrik dan sumber panas.
-Satu meter kubik (1 m³) metana memiliki kandungan energi sebesar 10 kWh. Biogas
secara khusus (60% metana) terletak pada kisaran 6 kWh, jadi kandungan energi rata-
rata satu meter kubik biogas setara dengan 0,6 liter bahan bakar minyak (BBM).
12. Kesetaraan
Aplikasi 1 m3 Biogas setara dengan
1 m3 biogas
Elpiji 0,56 kg
Minyak tanah 0,62 liter
Minyak solar 0,52 liter
Kayu bakar 3,50 kg
13. Digester
a. Tipe fixed domed plant
Terdiri dari digester yang memliki penampung gas
dibagian atas digester. Ketika gas mulai timbul, gas tersebut
menekan lumpur sisa fermentasi (slurry) ke bak slurry. Jika
pasokan kotoran ternak terus menerus, gas yang timbul akan
terus
menekan slurry hingga meluap keluar dari bak slurry. Gas yang
timbul digunakan/dikeluarkan lewat pipa gas yang diberi
katup/kran, lihat Gambar 2.2a.
b. Tipe floating drum plant
Terdiri dari satu digester dan penampung gas yang bisa
bergerak. Penampung gas ini akan bergerak ke atas ketika gas
bertambah dan turun lagi ketika gas berkurang, seiring dengan
penggunaan dan produksi gasnya, lihat Gambar 2.2b.
c. Tipe baloon plant
Konstruksi sederhana, terbuat dari plastik yang pada ujung-
ujungnya dipasang pipa masuk untuk kotoran ternak dan pipa
keluar peluapan slurry. Sedangkan pada bagian atas dipasang
pipa keluar gas, lihat Gambar 2.2d.
15. Hidrolisis adalah langkah pertama AD, dimana bahan organik kompleks (polimer)
didekomposisi menjadi unit yang lebih kecil (monomer dan oligomer). Selama
hidrolisis, polimer seperti karbohidrat, lipid, asam nukleat dan protein diubah
menjadi glukosa, gliserol, purin dan pyridines.
Selama acidogenesis, produk hidrolisis yang dikonversi oleh bakteri acidogenic
(fermentasi) ke substrat metanogen. Gula sederhana, asam amino dan asam lemak
terdegradasi menjadi asetat, karbon dioksida dan hidrogen (70%) serta menjadi
asam lemak volatil (VFA) dan alkohol (30%).
Produk dari acidogenesis yang tidak dapat langsung diubah menjadi metana oleh
bakteri metanogen diubah menjadi substrat metanogen selama asetogenesis
Produksi metana dan karbon dioksida yang dilakukan oleh bakteri metanogen 70%
dari metana yang terbentuk berasal dari asetat, sedangkan sisanya 30% dihasilkan
dari konversi hidrogen (H) dan karbon dioksida (CO2)
16. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produksi
Biogas
Temperatur pH
Nutrisi
Ion kuat dan
Salinitas
Kandungan Racun
dan Hambatan
Faktor Konsentrasi
Padatan
17. Temperatur Gabungan bakteri anaerob bekerja dibawah tiga kelompok temperatur utama.
Temperatur kriofilik yakni kurang dari 20oC, mesofilik berlangsung pada temperatur 20-
45oC (optimum pada 30-45oC) dan termofilik terjadi pada temperatur 40-80oC (optimum
pada 55-75oC). Kondisi optimum merupakan kondisi dimana laju pertumbuhan mencapai
maksimum sehingga laju penguaraian senyawa organik juga akan mencapai maksimum
PH: Pada dekomposisi anaerob faktor pH sangat berperan, karena pada rentang pH yang
tidak sesuai mikorba tidak dapat tumbuh dengan maksimum dan bahkan dapat
menyebabkan kematian yang pada akhirnya dapat menghambat perolehan gas metana.
Derajat keasaman yang optimum bagi kehidupan mikroorganisme adalah 6,8-7,8
NUTRISI: Mikroorganisme membutuhkan beberapa vitamin essensial dan asam amino.
18. NaOH
Natrium hidroksida (NaOH) juga dikenal sebagai soda kaustik atau
sodium hidroksida merupakan jenis basa logam kaustik. Natrium
hidroksida terbentuk dari oksida basa natrium oksida yang
dilarutkan dalam air. Natrium hidroksida membentuk larutan
alkalin yang kuat ketika dilarutkan dalam air.
Natrium hidroksida murni berbentuk putih padat dan tersedia
dalam bentuk pelet, serpihan, butiran, dan larutan jenuh 50%.
NaOH bersifat lembab cair dan secara spontan menyerap karbon
dioksida dari udara bebas. NaOH juga sangat larut dalam air dan
akan melepaskan kalor ketika dilarutkan dalam air. Larutan NaOH
meninggalkan noda kuning pada kain dan kertas (Anonymous, 2012)
19. Pemurnian Biogas Menggunakan NaOH
Pemisahan kandungan CO2 dalam biogas dapat dilakukan dengan
menggunakan larutan NaOH karena pada Penggunaan absorbsi
kimia dalam fase cair sering digunakan untuk
mengeluarkan zat pelarut secara lebih sempurna dalam
campuran gasnya. Pada absorbsi CO2 dengan larutan NaOH
terjadi reaksi :
Pemisahan kandungan CO2 dalam biogas dilakukan dengan
mengalirkan biogas ke dalam purifier yang di dalamnya terdapat
larutan NaOH. NaOH tersebut akan mengabsorbsi gas CO2 yang
melewati alat pemurnian.
20. Proses Pembakaran
Secara umum, pembakaran dapat didefinisikan sebagai proses atau reaksi
oksidasi yang sangat cepat antara bahan bakar (fuel) dan oksidator dengan
menimbulkan panas atau nyala dan panas.
Jika oksigen yang dibutuhkan untuk proses pembakaran diperoleh dari
udara, dimana udara terdiri dari 21% oksigen dan 78% nitrogen, maka
reaksi stoikiometri pembakaran hidrokarbon murni CmHn dapat ditulis
dengan persamaan:
21. Pembakaran Metana
Metana adalah hidrokarbon paling sederhana yang berbentuk gas
dengan rumus kimia CH4. Metana murni tidak berbau, tapi jika
digunakan untuk keperluan komersial, biasanya ditambahkan sedikit
bau belerang untuk mendeteksi kebocoran yang mungkin terjadi.
Sebagai komponen utama gas alam, metana adalah sumber bahan bakar
utama. Pembakaran satu molekul metana dengan oksigen akan
melepaskan satu molekul CO2 (karbondioksida) dan dua molekul H2O
(air):
CH4 + 2O2 → CO2 + 2H2O
22. Karakteristik Nyala Api
Api premix dan api difusi
Api laminar dan api turbulent
Api merah
Api biru
Api putih
Api hitam
23. Premixed flame adalah api yang dihasilkan ketika bahan bakar bercampur dengan
oksigen yang telah tercampur sempurna sebelum pemberian sumber api.
Diffusion Flame adalah api yang dihasilkan ketika bahan bakar dan oksigen bercampur
dan penyalaan dilakukan secara bersamaan.
Api laminer :Visualisasi api yang terlihat pada api tipe ini berbentuk secara laminar
atau teratur. Api jenis ini memiliki bentuk mengikuti streamline aliran tanpa
membentuk turbulensi atau gerakan tidak beraturan.
Api turbulen: menunjukan pola aliran nyala api yang tidak beraturan atau acak yang
member indikasi aliran yang bergerak sangat aktif.
Api berwarna merah / kuning ini biasanya bersuhu dibawah 1000 derajat celcius.
Api berwarna biru merupakan api yang mungkin sering kita jumpai di dapur. Biasanya
api ini sering kita lihat di kompor gas. Rata-rata suhu api yang berwarna biru kurang
dari 2000 derajat celcius.
Nyala api Ini merupakan api paling panas yang ada di bumi. Warna putihnya itu
dikarenakan suhunya melebihi 2000 derajat celcius
Nyala api yang paling panas itu berwana Hitam, dan api hitam murni yang sesungguhnya
sangat jarang ditemukan di bumi.
24. Hipotesa
Dari permasalahan di atas dapat diambil hipotesa sebagai berikut:
Ukuran konsentrasi NaOH yang semakin tinggi akan meningkatkan penurunan
kandungan karbondioksida (CO2) dalam proses pemurnian biogas.
Waktu kontak NaOH terhadap biogas yang semakin lama akan meningkatkan
penurunan kandungan karbondioksida (CO2) dalam proses pemurnian biogas.
Pengurangan kadar CO2 pada hasil purifikasi biogas akan mempercepat
karakteristik rambat api.
25. BAB 3. METODELOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, yaitu suatu metode yang digunakan
untuk menguji pengaruh variasi konsentrasi NaOH dan waktu kontak terhadap kualitas pemurnian biogas dengan
menggunakan larutan NaOH, dalam penelitian ini, proses pemurnian biogas dilakukan dengan sistem penyerapan
absorbsi kandungan gas karbon dioksida (CO2) menggunakan NaOH yang telah divariasikan konsentrasinya. Biogas
disirkulasikan ke alat purifikasi sistem kontinyu untuk menyerap gas CO2 menggunakan larutan NaOH.
Biogas hasil purifikasi (purified biogas) digunakan sebagai bahan bakar pada alat uji karakteristik nyala api.
Pengujian tahap ini adalah untuk mengetahui pengaruh purified biogas terhadap karakteristik nyala api. Metode
penelitian dilakukan dengan merekam proses nyala api secara visual menggunakan camera high speed.
Uji
karakteristik
api
Sirkulasi
sistem
kontinyu
Purifikasi
biogas dengan
larutan NaOH
Gas Analizer Helle-shaw Cell
26. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Pembuatan Alat Purifikasi Biogas
Penelitian dilakukan di Laboratorium Konversi Energi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Jember.
Penelitian Pemurnian Biogas dan Uji Karakteristik Api Biogas
Penelitian pemurnian biogas dilakukan dengan memanfaatkan instalasi biogas di biogas plant Desa
Ngampelrejo Kecamatan Jombang Kabupaten Jember dan uji karakteristik api di rumah bapak Muh.
Nurkhoyim K. S.T., M.T.
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan pada bulan Desember 2013 sampai Januari 2014.
27. Alat dan Bahan Penelitian
Alat bor
Gergaji besi
Lem pipa
Selotif
Alat ukur
Pisau
Galon air 3L.
Water mur, shokdrat dalam dan luar
Ruang Bakar Model Helle-Shaw Cell 1cm x 20cm x
60cm
Cylinder Pneumatic diameter 5cm dan panjang 30cm
Alat pemurnian biogas
Blower gas
Manometer pipa U
Stopwatch
Pemantik api
Alat perpipaan
Alat pertukangan
Kamera video
Komputer
Kabel pemantik
Bahan yang digunakan
1. NaOH berbasis volum
2. Air
28. Variabel Penelitian
Variabel Bebas
Variabel bebas yaitu yaitu variabel yang bebas ditentukan oleh peneliti
sebelum melakukan penelitian. Variabel bebas yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Pengujian pemurnian biogas ini menggunakan konsentrasi NaOH sebesar
25%, 35%, dan 45%.
2. Tekanan masuk alat purifikasi sebesar 5 cmH2O
3. Ukuran tabung purifikasi biogas.
4. Panjang pipa dan ukuran pipa.
29. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang besarnya tidak dapat ditentukan
sepenuhnya oleh peneliti, tetapi besarnya tergantung pada variabel
bebasnya. Penelitian ini mempunyai variabel terikat yang meliputi data-data
yang diperoleh pada pengujian pemurnian biogas menggunakan NaOH dan
pengujian rambat api dengan menganalisa data-datanya yang meliputi:
Pola rambat api.
Cepat rambat api.
30. Variabel Kontrol
Variabel kontrol merupakan variabel yang besarnya sebagai pengendali dalam
proses penelitian, tetapi besarnya tergantung pada variabel bebas dan
variabel terikat. Penelitian ini mempunyai variabel kontrol waktu pengukuran
(t).
31. Metode Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data yang dipergunakan dalam pengujian ini meliputi:
Data primer, merupakan data yang diperoleh langsung dari pengukuran
pengujian rambat api pada masing-masing pengujian.
Data sekunder, merupakan data yang diperoleh dari literatur perhitungan
maupun hasil pengujian properti rambat api.
33. Tahap Penelitian dan Prosedur Pengujian
Tahap Pembuatan Alat Purifikasi Biogas
Tahap Pembuatan Larutan NaOH
Tahap Pembuatan pemurnian Biogas
Tahap Pengujian Karakteristik Api
35. Tahap Pengujian Pengujian Karakteristik Api Biogas
Tahap pengamatan karakteristik nmyala api pada biogas ini terpusat pada perekaman
nyala api biogas dengan menggunakan kamera video, berikut langkah pengamatannya:
Menyiapkan campuran Biogas yang telah dimurnikan dengan udara menggunakan Cylinder
Pneumatic dan AFR 10.
Mengisi ruang bakar Helle-Shaw Cell dengan campuran udara dan biogas.
Setelah terisi maka secara bersamaan dilakukan percikan api sehingga terjadi
pembakaran pada helle-shaw cell.
Hasil pembakaran pada helle-shaw cell direkam dengan video dengan jumlah frame yang
sudah ditentukan.
Hasil rekaman dari kamera video ditransfer ke computer menjadi file AVI kemudian
dengan menggunakan Software Ulead 8 dari gambar bergerak diekstrasi menjadi gambar
diam dalam sejumlah frame yang tersusun berurutan dari saat menyala pertama sampai
padam.
Dari hasil gambar ini dilakukan pengukuran jarak api setiap frame menggunakan software
lunak ImageJ.
36. Akhir Pengambilan Data
Setelah proses pengujian dan pengambilan data selesai, langkah selanjutnya
adalah:
Mengembalikan semua peralatan yang dipergunakan selama pengujian.
Rekap dan simpan data pengujian rambat api.
37. Rekap Pengambilan Data
Proses pemurnian biogas menggunakan variasi konsentrasi NaOH untuk
mengetahui karakteristik rambat api, biogas disirkulasikan melalui alat
purifikasi biogas dengan variasi waktu kontak 20, 40, dan 60 menit kemudian
dilakukan perekaman pola rambat api, data tersebut disajikan pada Tabel 3.1
38. Untuk mengetahui perbandingan cepat rambat api menggunakan NaOH dengan
variasi konsentrasi 25%, 35%, dan 45% dan waktu kontak 20, 40 dan 60 menit , data
tersebut disajikan pada Tabel 3.2.