3. LATAR BELAKANG
Kota Bandung sebagai
salah satu ibu kota
provinsi di Indonesia,
dihuni oleh tidak
kurang dari 2.5 juta
penduduk, dengan
hampir tiga per
empatnya merupakan
kelompok usia
produktif antara 15
sampai dengan 64
tahun (BPS, 2019).
rata-rata laju
pertumbuhan
ekonominya dalam
periode tahun 2010
sampai 2019,
angkanya sebesar 7,6
persen per tahun
dengan rata-rata
pengeluaran tiap
penduduknya hampir
menyentuh angka 80
juta rupiah per tahun
dan merupakan yang
tertinggi di Jawa Barat
(BPS, 2019).
Menurut Semuel Abrijani,
Dirjen Aplikasi Informatika
Kementrian Komunikasi
dan Informatika, adanya
perubahan perilaku
masyarakat yang sangat
menyukai kegiatan basis
teknologi, maka dari itu
perusahaan rintisan basis
teknologi semakin
diminati untuk mencukupi
kebutuhan sehari2
4. LATAR BELAKANG
Hasil riset yang dimuat
dalam dailysocial.id
memprediksi bahwa
perkembangan start-up
dari segi jumlah di
Indonesia akan mengalami
peningkatan sebesar 6,5
kali. Dengan demikian,
diprediksi bahwa jumlah
start-up berbasis digital
yang akan muncul pada
tahun 2020 di Indonesia
adalah sebanyak 13.000
start-up (Ries, 2011).
Data Kemenparekraf 2018
Mapping Pertumbuhan Start up di kota Bandung
dari laman katadata.co.id
dalam jurnalisme datanya
yang berjudul Startup di
Indonesia Banyak Didirikan
Anak Muda Usía 25-38
Tahun ini mengungkap
bahwa pada tahun 2018
terdapat 992 start-up di
Indonesia pendirinya
berusia di rentang usía 25-
38 tahun
5. Pertumbuhan start up di Kota
Bandung memengaruhi
permintaan akan ruang bekerja
Keterbatasan lahan dan aspek
efisiensi menjadi faktor
dibangunnya kantor sewa yang
lebih representatif
Respon
SEMINAR ARSITEKTUR
Karakteristik calon pengguna
yang berbeda dengan generasi
sebelumnya akan memengaruhi
pendekatan desain perancangan
6. Masih kurangnya tempat untuk
mengakomodasi kebutuhan
kegiatan bisnis basis teknologi
Kurangnya kantor sewa yang
cukup representatif
Kantor sewa yang sudah ada
memiliki desain yang kurang
diminati
IDENTIFIKAS
I MASALAH
7. Bagaimana merancang sebuah
kantor sewa yang dapat
memenuhi kebutuhan kegiatan
bisnis digital?
Bagaimana merancang kantor
sewa yang menjadi kegiatan
bisnis di Kota Bandung?
Bagaimana merancang kantor
sewa dengan pendekatan tema
arsitektur kontemporer sehingga
menarik minat para pebisnis?
RUMUSAN
MASALAH
SEMINAR ARSITEKTUR
10. Data yang dibutuhkan dalam proses
perancangan ini ada 2,yaitu data primer dan
data sekunder. Data primer yaitu data yang
didapat dari hasil pengamatan langsung di
lapangan. Untuk mendapatkan data ini, penulis
menggunakan beberapa metode, yaitu
observasi lapangan, wawancara, dokumentasi,
dan tinjauan proyek sejenis. Lalu, ada data
sekunder yang merupakan data yang berkaitan
secara tidak langsung dengan objek
perancangan namun sangat mendukung
perancangan. Data ini didapat dari studi
literatur atau sumber yang tertulis lainnya,
seperti RDTRK, studi Pustaka, dan studi
komparatif.
Metodologi
Penelitian
SEMINAR ARSITEKTUR
13. Kantor sewa dapat diartikan
sebagai bangunan yang
digunakan untuk mewadahi
transaksi bisnis dan pelayanan
profesional (Hunt dalam Meyer,
1983).
Menurut Marlina (2008) kantor
sewa adalah fasilitas perkantoran
yang berkelompok dalam satu
bangunan gedung yang
diakibatkan dari pertumbuhan
ekonomi yang pesat di kota besar
seperti industri, bangunan dan
konstruksi, perdagangan, serta
perbankan
.
Ini dapat
diambil sebagai
pilihan.
Dapat disimpulkan bahwa kantor
sewa merupakan suatu
bangunan gedung yang di
dalamnya terdapat ruang- ruang
untuk disewakan yang dilengkapi
fasilitas dan pelayanan untuk
mewadahi serta mendukung
fungsi perkantoran, yaitu kegiatan
bisnis dan pekerjaan tata usaha.
KANTOR SEWA
14. Bentuk Ruang
• Small
space
• Medium
Space
• Large
Space
TIPOLOGI KANTOR SEWA
Menurut Marlina (2008), rancangan kantor sewa memiliki beberapa tipe
SEMINAR ARSITEKTUR
Peruntukkan
• Fungsi
Tunggal
• Fungsi
Majemuk
Jumlah
Penyewa
• Penyewa
bangunan
tunggal
• Penyewa
Lantai
tunggal
• Penyewa
Lantai
Majemuk
Pengelolaannya
• Tenant
Owned
Office
• Speculative
Office
• Investment
type of
office
• Tailor Made
building
Kelas
• Kelas A
• Kelas B
• Kelas C
• Kelas D
15. UMUM
Menurut Beltina dan Labeckis
(2006), tipe perusahaan penyewa
dibedakan menjadi beberapa
jenis bidang usaha, yaitu bidang
retail, bidang Informasi Teknologi
(IT), bidang logistik, bidang
pemasaran dan bidang
konstruksi.
Sedangkan Adnan (2012), dimana
dalam penelitiannya terdapat tiga
bidang usaha perusahaan
penyewa kantor sewa, yaitu
perusahaan bidang keuangan,
perusahaan bidang ITC serta
bidang oil and gas (mining).
Ini dapat
diambil sebagai
pilihan.
KHUSUS
Dilansir dari laman katadata.co.id
dalam jurnalisme datanya yang
berjudul Startup di Indonesia
Banyak Didirikan Anak Muda Usía
25-38 Tahun ini mengungkap
bahwa pada tahun 2018 terdapat
992 start-up di Indonesia
pendirinya berusia di rentang usía
25-38 tahun. Dapat disimpulkan
bahwa mayoritas pengguna
kantor sewa ini merupakan
kalangan dari generasi Y dan
beberapa generasi Z nantinya.
KARAKTERISTIK PENYEWA
17. Arsitektur Kontemporer
adalah suatu gaya aliran
arsitektur yang mencirikan
kebebasan berekspresi,
keinginan untuk
menampilkan sesuatu yang
berbeda. (Hilberseimer,
1964).
Ini dapat
diambil sebagai
pilihan.
ARSITEKTUR KONTEMPORER
Pengertian menurut beberapa
ahli
Arsitektur Kontemporer
adalah gaya arsitektur
yang mendemonstrasikan
kemajuan teknologi dan
juga kebebasan dalam
mengekspresikan suatu
gaya arsitektur.
(Konnemann, 1988).
Arsitektur Kontemporer adalah suatu
gaya aliran arsitektur pada
zamannya yang mencirikan
kebebasan berekspresi, keinginan
untuk menampilkan sesuatu yang
berbeda, dan merupakan sebuah
aliran baru atau penggabungan dari
beberapa aliran arsitektur (Gunawan,
2011).
Dari 4 pernyataan para ahli di atas dapat ditarik pada sebuah
kesimpulan bahwa Arsitektur kontemporer merupakan aliran
arsitektur yang sedang terjadi di waktu ini dengan
mengedepankan kebebasan bentuk dalam berekspresi yang
akhirnya menciptakan gaya baru hasil penggabungan aliran
sebelumnya ataupun aliran arsitektural baru.
18. Ciri-ciri dasar pada arsitektur kontemporer menurut Thimoty (2013) adalah sebagai berikut:
• Memiliki fasad yang tembus pandang
• Bangunannya kokoh
• Konsep ruang yang terbuka
• Kenyamanan
• Eksplorasi elemen area lansekap
• Selalu mengikuti perkembangan zaman
• Dapat terulang kembali pada masa kini
Dapat disimpulkan bahwa arsitektur kontemporer adalah bangunan yang memiliki struktur yang kuat
dan mengikuti zaman dengan menggunakan material-material yang modern seperti beton.
CIRI-CIRI ARSITEKTUR KONTEMPORER
20. Menurut UU RI No. 28 Th.
2002, pasal 1 disebutkan
bahwa bangunan gedung
adalah wujud fisik hasil
pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat
kedudukannya, sebagian
atau seluruhnya berada di
atas dan/atau di dalam
tanah dan/atau air, yang
berfungsi sebagai tempat
manusia melakukan
kegiatannya, baik untuk
hunian atau tempat tinggal,
kegiatan keagamaan,
kegiatan usaha, kegiatan
sosial,budaya, maupun
kegiatan khusus.
Ini dapat
diambil sebagai
pilihan.
Bangunan bertingkat pada umumnya
dibagi menjadi dua, bangunan
bertingkat rendah dan bangunan
bertingkat tinggi. Pembagian ini
dibedakan berdasarkan persyaratan
teknis struktur bangunan. Bangunan
dengan ketinggian di atas 40 meter
digolongkan ke dalam bangunan
tinggi karena perhitungan strukturnya
lebih kompleks. Berdasarkan jumlah
lantai, bangunan bertingkat
digolongkan menjadi bangunan
bertingkat rendah (2 – 4 lantai) dan
bangunan berlantai banyak (5 – 10
lantai) dan bangunan pencakar
langit.
PENGERTIAN BANGUNAN BERTINGKAT
21. Sistem struktur inti dan dinding pendukung (core and bearing
walls)
Sistem ini berupa bidang vertikal yang membentuk dinding luar dan
mengelilingi sebuah struktur inti
SISTEM STRUKTUR
Sistem struktur dinding pendukung sejajar (parallel bearing walls)
Sistem ini terdiri dari unsur bidang vetikal yang di perkuat dengan berat
dinding itu sendiri, sehingga mampu menahan gaya aksial lateral secara
efisien.
22. Sistem struktur rangka kaku (rigid frame)
Sistem struktur ini terdiri dari kolom dan balok yang bekerja saling mengikat
satu dengan yang lainnya.
SISTEM STRUKTUR
Sistem struktur boks berdiri sendiri (self supporting boxes)
Sistem ini merupakan unit tiga dimensi prefabrikasi yang menyerupai
bangunan dinding pendukung yang diletakan di suatu tempat dan di
gabung dengan unit lainnya.
23. Sistem struktur rangka belt-trussed dan inti (belt-trussed frame and
core)
SISTEM STRUKTUR
Sistem struktur rangka selang-seling (staggered truss)
Rangka tinggi yang selantai disusun sedemikian rupa sehinga setiap
lantai bangunan dapat menumpangkan beban di bagian atas rangka
begitupun di bagian bawah rangka di atasnya.
24. Sistem struktur inti dan dinding pendukung (core and bearing
walls)
SISTEM STRUKTUR
Sistem struktur rangka selang-seling (staggered truss)
Rangka kaku akan bereaksi terhadap beban lateral. Terutama melalui
lentur balok dan kolom. Perilaku demikian berakibat ayunan (drift)lateral
yang besar sehingga pada bangunan dengan
ketinggian tertentu.
Sistem struktur gantung (suspension)
25. PONDASI
Pondasi Bored Pile
Pondasi bored pile adalah suatu pondasi yang dipasang dengan
cara mengebor tanah dengan diameter tertentu hingga
mencapai kedalaman yang sudah ditentukan, kemudian tulangan
baja yang telah dirakit dimasukkan ke dalam lubang bor tersebut
dan dilanjutkan dengan pengisian agregat material beton ke
dalam lubang. Bored pile digunakan apabila lokasi pekerjaan
memiliki sifat tanah yang kokoh/stabil sehingga mempunyai daya
dukung besar dengan kedalaman kurang lebih 15 meter.
Jenis-jenis dari pondasi bored pile antara lain:
·Bored pile lurus untuk tanah keras;
·Bored pile yang ujungnya diperbesar berbentuk bel;
·Bored pile yang ujungnya diperbesar berbentuk trapesium;
·Bored pile lurus untuk tanah berbatu-batuan.
26. Pondasi Plat Beton Lajur
Model ini punya kekuatan penopang yang sangat baik karena
proses konstruksi yang mendukung jejeran kolom bangunan
dengan rangka beton bertulang yang telah dipadatkan.
PONDASI
Pondasi Tiang Pancang
Mirip dengan struktur dasar bore pile yang terbuat dari bahan dasar
material berupa beton, tiang pancang memiliki perbedaan pada
penempatan tiang pancang langsung ke dalam tanah.
27. BALOK
Menurut KBBI adalah batang kayu yang telah dirimbas , tetapi belum dijadikan
papan dan sebagainya. Berdasarkan bahan balok terbagi dari beberapa macam,
yaitu:
SEMINAR ARSITEKTUR
Balok kayu
veneer
berlaminasi
atau LVL
digunakan
sebagai
header dan
balok .
Balok kayu
berserat
paralel
digunakan
sebagai balok
dan kolom
pada
konstruksi
kolom-balok
dan balok,
header serta
pada kons
rangka ringan
Balok beton,
berfungsi
sebagai
penahan gaya,
menutup baja
tulangan,
mencegah
keretakan
pada beton
agar tidak
melebar
Balok baja,
berfungsi
sebagai
penopang dek
baja atau
papan beton
pracetak
Balok kayu
menopang
papan atau
dek struktural.
Balok dapat
ditopang oleh
balok induk,
tiang, atau
dinding
penopang
beban.
28. KOLOM
Sudarmoko (1996), mendefinisikan
kolom adalah komponen struktur
bangunan yang tugas utamanya
menyangga beban aksial tekan
vertikal sebagai penerus beban ke
seluruh pondasi. Fungsi kolom
adalah menyalurkan beban dari
balok ke pondasi.
SEMINAR ARSITEKTUR
Menurut Wang (1986) dan Ferguson
(1986) kolom dibagi kedalam tiga
jenis yaitu:
·Kolom Ikat (Tie Column)
·Kolom Spiral (Spiral Column)
·Kolom Komposit ( Composite Colum)
30. PEMIPAAN
SEMINAR ARSITEKTUR
Sistem Pemipaan
Langsung
Tangki Tekan
Tangki Atap
Distribusi AIr Bersih
Up Feed System
Down Feed System
Pengolahan AIr Kotor
Dibuang lewat alat-alat
saniter, dialirkan melalui
pipa pembuangan scara
gravitasi ke tempat
pengolahan air kotor brupa
septic tank atau unit
pengolahan air kotor di riol
kota
31. ELEKTRIKAL
SEMINAR ARSITEKTUR
Kelistrikan Bangunan
Daya listrik umumnya dipasok dari Pembangkit
Tenaga Listrik melalui jaringan kabel tegangan
tinggi (TT diatas 20.000 volt), yang kemudian
diturunkan menjadi tegangan menengah (TM
antara 1000-20.000 volt) dan tegangan rendah
(TR di bawah 1000 volt) oleh transformator yang
ditempatkan pada gardu-gardu listrik. Sumber
listrik:
1.PLN
2. Generator Set
3. Baterai
Sistem Jaringan Telepon
Sistem Tata Suara
Sistem Jaringan Data
Komputer
34. UTILITAS LAIN
SEMINAR ARSITEKTUR
Sistem AC Central
Sistem yang banyak digunakan di
bangunan tinggi dan luas, cara
kerjanya adalah udara dari
ruangan/ bangunan didinginkan
pada cooling plant diluar ruangan/
bangunan tersebut kemudian
udara yang telah dingin dialirkan
Kembali ke dalam ruangan/
bangunan tersebut
Penangkal Petir
Sistem Kemanan Gedung
VMS (Visitor Management
System)
Access Control
CCTV
36. PENDAHULUAN Prinsip desain bangunan ini bertujuan untuk menjadi acuan segala bentuk
kegiatan dan pemanfaatan bangunan bagi semua orang termasuk penyandang
cacat dan lansia. Asas Aksesibilitas, diantaranya:
Keselamatan
Kemudahan
Kegunaan
Kemandirian
APLIKASI Bangunan perkantoran
Bangunan Perdagangan
Bangunan Pelayanan Transportasi
Bangunan Pelayanan Kesehatan
Bangunan Keagamaan
Bangunan Pendidikan
Bangunan HIburan dan Fasilitas Umum
Hunian Massal
Restoran
37. CAKUPAN
Prinsip Bangunan Aksesibel ini meliputi persyaratan mengenai:
Ukuran dasar ruang
Jalur pedestrian
Jalur pemandu
Area parkir
Pintu
Ramp
Tangga
Lift
Kamar Kecil
Pancuran
Wastafel
Telepon
Perabot
Rambu
39. LATAR BELAKANG
Kota Bandung sebagai
salah satu ibu kota
provinsi di Indonesia,
dihuni oleh tidak
kurang dari 2.5 juta
penduduk, dengan
hampir tiga per
empatnya merupakan
kelompok usia
produktif antara 15
sampai dengan 64
tahun (BPS, 2019).
rata-rata laju
pertumbuhan
ekonominya dalam
periode tahun 2010
sampai 2019,
angkanya sebesar 7,6
persen per tahun
dengan rata-rata
pengeluaran tiap
penduduknya hampir
menyentuh angka 80
juta rupiah per tahun
dan merupakan yang
tertinggi di Jawa Barat
(BPS, 2019).
Menurut Semuel Abrijani,
Dirjen Aplikasi Informatika
Kementrian Komunikasi
dan Informatika, adanya
perubahan perilaku
masyarakat yang sangat
menyukai kegiatan basis
teknologi, maka dari itu
perusahaan rintisan basis
teknologi semakin
diminati untuk mencukupi
kebutuhan sehari2
40. LATAR BELAKANG
Hasil riset yang dimuat
dalam dailysocial.id
memprediksi bahwa
perkembangan start-up
dari segi jumlah di
Indonesia akan mengalami
peningkatan sebesar 6,5
kali. Dengan demikian,
diprediksi bahwa jumlah
start-up berbasis digital
yang akan muncul pada
tahun 2020 di Indonesia
adalah sebanyak 13.000
start-up (Ries, 2011).
Data Kemenparekraf 2018
Mapping Pertumbuhan Start up di kota Bandung
dari laman katadata.co.id
dalam jurnalisme datanya
yang berjudul Startup di
Indonesia Banyak Didirikan
Anak Muda Usía 25-38
Tahun ini mengungkap
bahwa pada tahun 2018
terdapat 992 start-up di
Indonesia pendirinya
berusia di rentang usía 25-
38 tahun
42. JAGAT
STUDI PRESEDEN TEMA DAN LITERATUR
Lokasi : Tomang, Grogol Petamburan
Jakarta Barat
Jumlah lantai : 9 lantai, 3 diantaranya
terdapat area parkir
Luas : 1.740,5 m²
Arsitek : Sindhu Hadiprana Design
Consultant & Studio Sa_e
43. STUDI PRESEDEN TEMA DAN LITERATUR
Fasad dominan kaca yang
memiliki nilai OTTV rendah
Batang aluminium yang
berfungsi juga sebagai
pelindung matahari
44. SEOJONG
Lokasi : Seojong, Korea
Jumlah lantai : 6 lantai
Luas : 7,513.57 m²
Arsitek : Tomoonn Architects &
Engineers + Gurlim
STUDI PRESEDEN TEMA DAN LITERATUR
GOVERNMENT BUILDING
46. Lokasi : Jl. Terusan Buahbatu No. 33 Bandung
Jumlah lantai : 10 lantai, 3 lantai diantaranya terdapat
area parkir
Luas : 21.249 m²
GMP
Gedung Merah Putih
STUDI PRESEDEN OBSERVASI
65. Pemilihan tipe tata ruang kantor atau
office layout harus benar-benar
mempetimbangkan faktor-faktor seperti
aktivitas apa yang biasa dilakukan di
ruangan tersebut, siapa yang akan
menempatinya, bagaimana
mobilitasnya, berapa luas kantornya,
dan juga biaya yang dialokasikanya.
Menurut situs matabisnis.com (2002),
beberapa aspek yg harus
dipertimbangkan:
• jarak antar ruang
• efisiensi
• pengawasan antar ruang
66. ANALISIS TATA RUANG KERJA BERDASARKAN KULTUR DAN
KEBUTUHAN PEKERJAAN
ASPEK ANALISIS MELIPUTI:
MOBILISASI KARYAWAN
MObilisasi di
perusahan objek
observasi (INDIHOME)
rendah-tinggi. Kantor
diisi oleh divisi
pelayanan (call
center) dan divisi inti.
Karyawan lebih
banyak menghabiskan
waktu di kantor dan
memakan waktu lebih
banyak untuk
berinteraksi
TINGKAT PRIVASI
Pekerjaan semacam
call center dan divisi
inti membutuhkan
ruangan lebih privasi
agar terhindar dari
distraksi yang lainnya
sehingga
menggunakan layout
dengan partisi.
Sedangkan divisi
marketing lebih
fleksibel sehingga
menggunakan open
office
LUAS AREA KANTOR
Luas area kantor yang
disewakan di GMP
berkisar antara 800-
1100m2. Tata ruang
kerja sebetulnya
diserahkan kepada
penyewa namun
mayoritas di GMP
menggunakan sistem
open office layout
67. ANALISIS TATA RUANG KERJA BERDASARKAN KULTUR DAN
KEBUTUHAN PEKERJAAN
ASPEK ANALISIS MELIPUTI:
TINGKAT KONSENTRASI
Call center, akuntan,
manager, merupakan
jenis divisi yang
membutuhkan
konsentrasi tinggi
sehingga open office
layout dirasa kurang
tepat untuk
pemenuhan aspek
konsentrasi tinggi
JENIS PEKERJAAN
Jenis pekerjaan yang
dominan pada
perusahaan ini adalah
bidang pelayanan
konsumen dan jasa
(call center dan
marketing). Layout
office yang
menyesuaikan adalah
gabungan antara
open office dan
cubicle
KOMUNIKASI DAN
SOSIALISASI
Penataan layout
kantor harus dapat
memberikan suasana
nyaman untuk bekerja
tanpa membatasi
komunikasi antar
pekerja. Namun
kekurangan dari open
office adalah
karyawan dapat
mengobrol kapan saja
68. ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL PADA INTERIOR
BLOCKBOARD YANG DILAPISI
CAT DUCO PUTIH
BLOCKBOARD YANG DILAPISI
PVC MOTIF KAYU
69. ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL PADA INTERIOR
LANTAI BARE FINISHED YANG DITUTUPI
KARPET WARNA ABU-ABU DENGAN AKSEN
MARKA JALAN SEBAGAI PENANDA JALUR
KORIDOR
TIPE SIRKULASI KORIDOR : DIANTARA RUANG
LANGIT-LANGIT
MENGGUNAKAN MATERIAL
GYPSUM
FURNITURE DIDOMINASI
WARNA KUNING DAN ORANYE,
MEMBERI KESAN OPTIMIS,
CERIA, KREATIF, HANGAT
LANTAI MENGGUNAKAN
KARPET SEBAGAI PENUTUP
LANTAI
70. ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL PADA INTERIOR
LANTAI MENGGUNAKAN MATERIAL
BLOCKBOARD DILAPISI PVC KAYU
LANGIT-LANGIT
MENGGUNAKAN MATERIAL
GYPSUM
PARTISI DINDING
MENGGUNAKAN KACA, SELAIN
UNTUK MEMBERIKAN KESAN
LEBIH MODERN, JUGA
MEMBERI KELELUASAAN UNTUK
PENGAWASAN RUANG
71. ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL PADA INTERIOR
LANTAI MENGGUNAKAN KARPET SEBAGAI
PENUTUP LANTAI. DENGAN DOMINASI WARNA
MERAH PADA FURNITURE YANG
MENGGAMBARKAN KESAN SEMANGAT
LANGIT-LANGIT
MENGGUNAKAN MATERIAL
GYPSUM PANEL AKUSTIK
PARTISI MEJA MENGGUNAKAN
AKRILIK BERWARNA MERAH
DAN PUTIH
72. ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL PADA INTERIOR
LANTAI MENGGUNAKAN PVC MOTIF KAYU DAN
FURNITURE DITATA TANPA SEKAT. MEMBERIKAN
KESAN HANGAT, BEBAS, SANTAI, DAN TERBUKA.
SESUAI DENGAN FUNGSI RUANGNYA
LANGIT-LANGIT TANPA
PENUTUP, EXPOSE EXHAUST
FAN DAN PIPA DUCT
ADANYA REPLIKA TANAMAN
MEMBERI KESAN RUANGAN
OUTDOOR WALAUPUN
BERADA DALAM GEDUNG
73. ANALISIS PENGGUNAAN MATERIAL PADA INTERIOR
RUANG LOCKER TERBUKA TANPA SEKAT SESUAI DENGAN HABBIT
PERUSAHAAN YANG BEKERJA TANPA SERAGAM SEHINGGA
KARYAWAN TIDAK PERLU AREA BERGANTI BAJU. PENERANGAN
CUKUP DARI SINAR MATAHARI KARENA FASAD MENGGUNAKAN
KACA. RUANG ISTIRAHAT DIBUAT SANGAT TERTUTUP DENGAN
DOMINASI WARNA FURNITURE MERAH
74. APLIKASI
• Perancangan Kantor Sewa ini menggunakan bentuk ruang sewa medium to
large space dengan peruntukkan fungsi majemuk
• Sasaran pengguna adalah perusahaan rintisan dengan rentang usia 24-38
tahun
• Perancangan menggunakan tema Arsitektur Kontemporer
• Sistem tata ruang/ layout disesuaikan dengan kebutuhan dan ciri khas
perusahaan
• Walaupun sistem open office layout memiliki kekurangan, namun masih tetap
diminati sebagai layout ruang kerja dikarenakan dinilai lebih ekonomis dan
fleksibel
• Objek observasi adalah Gedung Merah Putih dengan mengamati sistem tata
ruang kerja pada perusahaan Indihome
• Pada objek obeservasi, layout ruang kerja menggunakan layout gabungan
karena disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan.
KESIMPULAN