Tugas akhir ini membahas perancangan mixed-use building yang berisi pusat perbelanjaan, apartemen, dan hotel di Jakarta Selatan dengan pendekatan arsitektur kontemporer. Dibahas pula definisi dan karakteristik dari ketiga fungsi bangunan tersebut beserta inspirasi bentuk dan bahan masa bangunan kontemporer. Lokasi proyek di Jagakarsa memiliki luas lahan 3,7 ha dan analisis tata guna lahan, kondisi sekitar, serta zoning bangunan.

1. Program Studi Arsitektur S1
TUGAS AKHIR – SIDANG KOMPREHENSIF
MIXED-USE BUILDING: PUSATPERBELANJAAN,APARTEMEN DAN HOTELDENGAN
PENDEKATANARSITEKTUR KONTEMPORER DI JAKARTASELATAN
Pembimbing :
Ir. ARI WIJAYA, Msi
Disusun oleh :
Dwi Raharjo - 1834170002

2. Pendahuluan
Latar belakang
Kota Jakarta adalah ibu kota Indonesia
sekaligus menjadi kota metropolitan terbesar
di Indonesia , Kota Jakarta juga merupakan
pusat bisnis, perdagangan, industri, dan
pendidikan.
Minimnya jumlah lahan dan pesatnya
perkembangan Jakarta menuju kawasan
moderen yang kekinian (kontemporer) dimana
bangunan dirancang dengan mengikuti
perkembangan zaman yang ada, menjadi
faktor yang harus dipertimbangan dalam
pembuatan rencana untuk penataan Kota
Jakarta.

3. Bagaimana konsep perencanaan perancangan mixed-use building
dengan 3 fungsi bangunan yang berbeda, dapat saling terintegrasi satu
dengan yang lainnya ?
Bagaimana penerapan konsep perencanaan perancangan Arsitektur
Kontemporer pada bangunan mixed-use building yang berisi pusat
Perbelanjaan, Apartemen dan Hotel di Jakarta Selatan?
Rumusan Masalah
Maksud Tujuan
Tujuan membuat mixed-use building yang berisi pusat perbelanjaan,
apartemen dan hotel di Jakarta Selatan diharapkan menjadi solusi untuk
permasalahan kebutuhan kawasan hunian terpadu dengan mencampurkan
beberapa fungsi bangunan kedalam satu bangunan dan satu tapak,
Sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan lahan dan fungsi lahan.
Manfaat

4. Pengertian Mixed-Used
Mixed – used development (MXD)
Menurut Savitri dalam Hendrian (2017), mixed-use building
merupakan bangunan multi fungsi yang terdiri dari satu atau
beberapa massa bangunan yang terpadu dan saling
berhubungan secara langsung dengan fungsi yang berbeda
a
mixed-use building tower Multi-towered
megastructure
Freestanding structure with
pedestrian connection
combination
Tata Letak Bangunan Mixed-Use Building
(Sumber: Hendrian, 2017)

5. Mal adalah jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu
yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga berada di antara antar toko-toko
kecil yang saling berhadapan. Karena bentuk arsitektur bangunannya yang melebar (luas), umumnya
sebuah mal memiliki tinggi tiga/empat lantai.
Pengertian Mal
Pengertian Apartement
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, apartemen merupakan tempat tinggal berbentuk bangunan
bertingkat yang terdiri dari beberapa tempat tinggal di dalam setiap lantainya.
Pengertian Hotel
Menurut Agusnawar dalam Hilal (2016) Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya
dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang
yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan
pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus

6. Hotel menurut klasifikasi
Berdasarkan keputusan Dirjen Pariwisata No. 14/U/II/1988, tentang usaha dan pengelolaan
hotel dalam Damanik (2014) dijelaskan bahwa klasifikasi hotel menggunakan sistem
bintang.
• Hotel Bintang 1 : Minimal 15 kamar.
• Hotel Bintang 2 : Minimal 20 kamar
• Hotel Bintang 3 : Minimal 30 kamar
• Hotel Bintang 4 : Minimal 50 kamar
• Hotel Bintang 5 : Minimal 100 kamar
Pengertian Hotel
Menurut Agusnawar dalam Hilal (2016) Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh
pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk
tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar
dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya
perjanjian khusus

7. Definisi dari arsitektur kontemporer, di antaranya sebagai berikut;
• Konnemann, World of Contemporary Architecture XX “Arsitektur Kontemporer adalah suatu gaya
arsitektur yang bertujuan untuk mendemonstrasikan suatu kualitas tertentu terutama dari segi
kemajuan teknologi dan juga kebebasan dalam mengekspresikan suatu gaya arsitektur, berusaha
menciptakan suatu keadaan yang nyata-terpisah dari suatu komunitas yang tidak seragam.”
Pengertian Kontemporer
Karakteristik Arsitektur Kontemporer menurut Ogin Schirmbeck dalam Nugroho (2017):
1. Bangunan yang kokoh
2. Gubahan yang ekspresif dan dinamis
3. Konsep ruang terkesan terbuka
4. Harmonisasi ruangan yang menyatu dengan ruang luar
5. memiliki fasad transparan
6. Kenyamanan Hakiki
7. Eksplorasi elemen lansekap area yang berstruktur

8. Tinjauan Arsitektur Kontemporer
Karakteristik:
Kenyamanan Hakiki
Penggunaan material baru Menerapkan unsur lengkung
Eksplorasi
elemen lansekap
area yang
berstruktur
Konsep ruang terkesan
terbuka, Harmonisasi
ruangan yang menyatu
dengan ruang luar
Masa bangunan yang kokoh

9. Nama Bangunan Foto Penggunaan matrial Karakter Masa Bangunan
Mixed-Use Palu, 2013
(sumber: Dpavilion
Architects)
Facade Menggunakan
ACP, kaca, wood panel
composite (WPC)
Kombinasi bentuk kotak
dengan lengkung
Grand Indonesia (sumber:
anggara.co.id architecture
designers)
Facade menggunakan
kaca, stone, Precast
Bentuk bangunan kotak
Central Park Jakarta, 2010
(sumber: DP Architects)
Kaca, ACP, WPC
Bentuk bangunan
lengkung
Mixed-Use Development @
Batam Superblok (sumber:
www.indomegah.com)
WPC, Kaca, ACP
Kotak dengan kombinasi
Lengkung
Inspirasi Bentuk Masa Bangunan Arsitektur Kontemporer
Dari beberapa contoh bangunan Mixed-use building dapat dianalisis bentukan masa bangunan adalah Kotak kombisnasi
dengan Lengkung dan penggunaan material WPC (Wood Panel Composite), ACP, Kaca dan ada beberapa yang memakai
tanaman di roof dan di dinding facade nya. Dari analisis ini menjadi acuan penggunaan material dan bentuk dasar perencanaan
pada Mixed-use building: Pusat Perbelanjaan, Apartemen, Hotel di Jakarta Selatan
Nama Bangunan Foto Penggunaan matrial Karakter Masa Bangunan
Lumina city superblock
Tangerang
(sumber: luminacity.co.id)
WPC, Kaca, ACP, Precast Bentuk bangunan kotak
Mocambo Mixed-Use,
Veracruz, Mexico (sumber:
www.nilesbolton.com)
WPC, Kaca, ACP, Precast
Kombinasi bentuk kotak
dengan lengkung
One Galaxy Mixed Use,
Surabaya (sumber:
www.tatamulia.co.id)
WPC, Kaca, ACP, Precast,
Tanaman
Bentuk bangunan kotak
Borneo Bay Balikpapan
(sumber: Lineamarca
Dinamika)
Kaca, WPC, Tanaman,
ACP
Kotak berkombinasi dengan
Lingkaran

10. Analisa Sirkulasi Pengunjung Mal Analisa Sirkulasi Pegawai Mal
Analisa Sirkulasi pengelola
Analisa Sirkulasi penghuni
Alur Kegiatan Mall
Apartemen
Analisa Sirkulasi pengunjung

11. Hotel
Analisa Sirkulasi Pengunjung Hotel
Analisa Sirkulasi Pengelola Hotel

12. Gambar IV.14. Kondisi Eksisting
Suber : LRK Dinas Tata Kota Jakarta Selatan
Lokasi site
Adapun beberapa pertimbangan dalam
pemilihan tapak :
1. Kriteria peruntukan
2. Kondisi tapak
3. Pencapaian lokasi
4. Luas tapak
5. Kestrategisan lokasi
Jagakarsa Jl. Lenteng agung raya, Kelurahan
Tanjung Barat, Kecamatan Jagakarsa.

13. TATA GUNA LAHAN
Luas Lahan : ± 3,7 ha
Peruntukan : k.1 (Perkantoran, Perdagangan Jasa)
KDB : 40 %
KLB : 5
KDH :40 %
KTB :45 %
GSB : 10 m ( terhadap Jl. Lenteng agung raya,
Jl. Tanjung barat raya )
Topografi : Relatif Datar
Perhitungan Lahan:
- Luas Lahan Efektif : 37.000 m2
- Luas Lt. Dasar : 40 % x 37.000 m2 = 14.800 m2
- Luas Total Lt. Bangunan : 37.000 m2 x 5 = 185.000 m2
- Jumlah Lt. Maksimal : 185.000 m2 ÷ 14.800 m2 = 12.5 Lantai
- Luas Lahan Hijau : 40 % x 37.000 m2 = 14.800 m2
- Koefisien Basement : 45 % x 37.000 m2 = 16.650 m2

14. Kondisi Eksisting jl. nangka
Kondisi Eksisting jl. Tanjung barat raya
Kondisi Eksisting jl.Tanjung mas Utama
BATASAN TAPAK

15. ZONING
HOTEL
MALL
APARTEMENT