SlideShare a Scribd company logo
1 
MAKALAH 
INFORMATION TECNOLOGY AUDIT & 
DIGITAL FORENSIK 
“ PELAKSANAAN DAN PELAPORAN AUDIT ” 
Disusun Oleh: 
ERLANGGA BETA SAMODERA 2012200678 
GINA HARVENTY 2012200682 
M. RIDWAN MA’MUN 2012200686 
SUHAIMI 2012200693 
ASPIATI A. SAMIUN 2012200700 
DHIHAN ADHI WIJAYA 2012200703 
DIAN DWI ASTUTIK 2012200704 
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI 
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS 
UNIVERSITAS BRAWIJAYA 
2013
2 
Pengantar 
Audit sebuah system teknologi informasi untuk saat ini adalah sebuah keharusan. 
Audit perlu dilakukan agar sebuat system mampu memenuhi syarat IT Governance. Audit 
system informasi adalah cara untuk melakukan pengujian terhadap system informasi yang 
ada di dalam organisasi untuk mengetahui apakah system informasi yang dimiliki telah 
sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi, menguji performa system informasi dan 
untuk mendeteksi resiko-resiko dan efek potensial yang mungkin timbul. 
Dalam pelaksanaanya, auditor TI mengumpulkan bukti-bukti yang memadai 
melalui berbagai teknik termasuk survey, wawancara, observasi dan review dokumentasi. 
Satu hal yang unik, bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor biasanya mencakup pula 
bukti elektronis. Biasanya, auditor TI menerapkan teknik audit berbantuan computer, 
disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik ini digunakan 
untuk menganalisa data, misalnya saja data transaksi penjualan, pembelian, transaksi 
aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan lain-lain. 
Ada beberapa teknik audit untuk melakukan audit pada Teknologi Informasi. Auditor 
dapat menggunakan tiga kategori berikut dalam menguji pengendalian, yaitu: 
1. Teknik audit berbantuan computer (Computer Assisted Audit Techniques/CAAT) 
yang terdiri atas Auditing Around the Computer, dimana dengan teknik ini auditor 
menguji reliability dari computer generated information dengan terlebih dahulu 
menghitung hasil yang diinginkan dari transaksi yang dimasukkan dalam system, dan 
kemudian membandingkan hasil perhitungan dengan hasil proses atau output. Jika 
terbukti akurat dan valid, maka diasumsikan bahwa system pengendalian berfungsi 
seperti yang seharusnya. Kondisi ini cocok jika system aplikasi otomasi sederhana 
dan ringkas. Pendekatan ini masih relevan dipakai di perusahaan yang menggunakan 
software akuntansi yang bervariasi dan melakukan proses secara periodic. 
2. Auditing With the Computer adalah auditing dengan pendekatan computer, 
menggunakan teknik yang bervariasi yang biasa juga disebut Computer Assisted 
Audit Technique (CAAT). Penggunaan CAAT telah meningkatkan secara dramatis 
kapabilitas dan efektifitas auditor, dalam melakukan susbstantif test. Salah satu 
CAAT yang lazim dipakai adalah general audit software (GAS). GAS sering dipakai 
untuk melakukan substantive test dan digunakan test of control yang terbatas. Sebagai
contoh GAS sering dipakai untuk mengetes fungsi algoritma yang komplek dalam 
program computer. Tetapi ini memerlukan pengalaman yang luas dalam penggunaan 
software ini. 
3. Audit Through the Computer yang merupakan teknik focus pada testing tahapan 
pemrosesan computerised, logic program, edit routines dan program controls. 
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa jika program pemrosesan dikembangkan 
dengan baik, dan memenuhi edit routines dan programme check yang memadai, maka 
error dan kecurangan tidak akan mudah terjadi tanpa terdeteksi. 
3 
STANDAR IT AUDIT 
Standar yang digunakan dalam mengaudit teknologi informasi adalah standar 
yang diterbitkan oleh ISACA yaitu ISACA IS Auditing Standard. Selain itu ISACA juga 
menerbitkan IS Auditing Guidance dan IS Auditing Procedure. Sekarang keahlian dalam 
mengaudit IT juga memerlukan sertifikasi sendiri, yaitu CISA (Certified Information 
System Audit). Standar adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh IS Auditor. Guidelines 
memberikan penjelasan bagaimana auditor dapat memenuhi standar dalam berbagai 
penugasan audit, dan prosedur memberikan contoh langkah-langkah yang perlu dilalui 
auditor dalam penugasan audit tertentu sehingga sesuai dengan standar. Bagaimanapun IS 
auditor harus bisa menggunakan judgement profesional ketika menggunakan guidance 
dan procedure. Standar yang aplicable untuk audit IT adalah terdiri dari 11 standar yaitu, 
Audit charter, Audit Independent, Profesional Ethic and standard, S4.Profesional 
competence, Planning, Performance of Audit Work, Reporting, Follow-Up Activity, 
Irregularities and Irregular Act, IT Governance dan Use of Risk Assestment in Audit 
Planning. 
IS Auditing Guideline terdiri dari 32 guidance dalam mengaudit TI yang 
mengcover petunjuk mengaudit area-area penting. IS Audit Procedure terdiri dari 9 
prosedur yang menunjukan langkah-langkah yang dilakukan auditor dalam penugasan 
audit yang spesifik seperti prosedur melakukan bagaimana melakukan risk assestment, 
mengetes intruction detection system, menganalisis firewall dan sebagainya. Jika 
dibandingkan dengan audit keuangan, maka standar dari ISACA ini adalah setara dengan
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yaitu menyangkut tata cara bagaimana audit 
dilakukan. Sedangkan bagaimana kondisi apa yang diaudit diberikan penilaian 
berdasarkan standar tersendiri yaitu COBIT. 
4 
Langkah dasar Audit SI 
Audit dalam konteks teknologi informasi adalah memeriksa apakah sistem 
komputer berjalan semestinya. Tujuh langkah proses audit: 
1. Implementasikan sebuah strategi audit berbasis manajemen risiko serta control 
practice yang dapat disepakati semua pihak. 
2. Tetapkan langkah-langkah audit yang rinci. 
3. Gunakan fakta/bahan bukti yang cukup, handal, relevan, serta bermanfaat. 
4. Buatlah laporan beserta kesimpulannya berdasarkan fakta yang dikumpulkan. 
5. Telaah apakah tujuan audit tercapai. 
6. Sampaikan laporan kepada pihak yang berkepentingan. 
7. Pastikan bahwa organisasi mengimplementasikan managemen risiko serta control 
practice. 
Sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncanakan 
terlebih dahulu. Audit planning (perencanaan audit) harus secara jelas menerangkan 
tujuan audit, kewenangan auditor, adanya persetujuan managemen tinggi, dan metode 
audit. Metodologi audit: 
1. Audit subject. Menentukan apa yang akan diaudit. 
2. Audit objective. Menentukan tujuan dari audit. 
3. Audit Scope. Menentukan sistem, fungsi, dan bagian dari organisasi yang secara 
spesifik/khusus akan diaudit. 
4. Preaudit Planning. Mengidentifikasi sumber daya dan SDM yang dibutuhkan, 
menentukan dokumen-dokumen apa yang diperlukan untuk menunjang audit, 
menentukan lokasi audit. 
5. Audit procedures and steps for data gathering. Menentukan cara melakukan audit 
untuk memeriksa dan menguji kendali, menentukan siapa yang akan diwawancara. 
6. Evaluasi hasil pengujian dan pemeriksaan. Spesifik pada tiap organisasi.
7. Prosedur komunikasi dengan pihak manajemen. Spesifik pada tiap organisasi. 
8. Audit Report Preparation. Menentukan bagaimana cara memeriksa hasil audit, 
yaitu evaluasi kesahihan dari dokumen-dokumen, prosedur, dan kebijakan dari 
organisasi yang diaudit. Struktur dan isi laporan audit tidak baku, tapi umumnya 
terdiri atas: 
5 
o Pendahuluan. Tujuan, ruang lingkup, lamanya audit, prosedur audit. 
o Kesimpulan umum dari auditor. 
o Hasil audit. Apa yang ditemukan dalam audit, apakah prosedur dan kontrol 
layak atau tidak 
o Rekomendasi. Tanggapan dari manajemen (bila perlu). 
o Exit interview. Interview terakhir antara auditor dengan pihak manajemen 
untuk membicarakan temuan-temuan dan rekomendasi tindak lanjut. Sekaligus 
meyakinkan tim manajemen bahwa hasil audit sahih 
Tahap-tahap Audit Sistem Informasi 
Audit Sistem Informasi dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. Tahap-tahap 
audit terdiri dari 5 tahap sebagai berikut : 
1. Tahap pemeriksaan pendahuluan 
2. Tahap pemeriksaan rinci. 
3. Tahap pengujian kesesuaian. 
4. Tahap pengujian kebenaran bukti. 
5. Tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian. 
1. Tahap Pemeriksaan Pendahuluan. 
Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan, 
auditor harus memahami bisnis auditi (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik yang 
dilakukan). Setelah itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat penting. Ini 
meliputi review atas pengendalian intern. Dalam tahap ini, auditor juga 
mengidentifikasi aplikasi yang penting dan berusaha untuk memahami pengendalian
terhadap transaksi yang diproses oleh aplikasi tersebut. pada tahap ini pula auditor 
dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau mengundurkan diri dari 
penugasan audit. 
6 
2. Tahap Pemeriksaan Rinci. 
Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam 
untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor 
harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan 
sebagai dasar untuk menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan 
dapat dipercaya atau tidak. Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi 
dasar bagi auditor dalam menentukan langkah selanjutnya. 
3. Tahap Pengujian Kesesuaian. 
Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan 
transaksi. Informasi yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus 
diambil menggunakan software CAATTs. Pendekatan basis data menggunakan 
CAATTs dan pengujian substantif untuk memeriksa integritas data. Dengan kata lain, 
CAATTs digunakan untuk mengambil data untuk mengetahui integritas dan keandalan 
data itu sendiri. 
4. Tahap Pengujian Kebenaran Bukti. 
Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang 
cukup kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah : 
a. Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data 
b. Menilai kualitas data 
c. Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data 
d. Membandingkan data dengan perhitungan fisik 
e. Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan. 
5. Tahap Penilaian Secara Umum atas Hasil Pengujian. 
Pada tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah 
bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil
penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya 
dalam laporan auditan. 
Auditor harus mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang 
diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern yang 
diterapkan perusahaan, yang mencakup : 
a. Pengendalian umum 
b. Pengendalian aplikasi, yang terdiri dari : 
7 
(a) Pengendalian secara manual, 
(b) Pengendalian terhadap output sistem informasi, 
(c) Pengendalian yang sudah diprogram. 
Pengendalian 
A. Pemahaman Pengendalian UmumPengendalian umum pada perusahaan biasanya 
dilakukan terhadap aspek fisikal maupun logikal. Aspek fisikal, terhadap aset-aset 
fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal biasanya terhadap sistem informasi di 
level manajemen (misal: sistem operasi). Pengendalian umum sendiri digolongkan 
menjadi beberapa, diantaranya adalah: 
a. Pengendalian organisasi dan otorisasi.Yang dimaksud dengan organisasi 
disini adalah secara umum terdapat pemisahan tugas dan jabatan antara 
pengguna sistem (operasi) dan administrator sistem (operasi). Disini juga dapat 
dilihat bahwa pengguna hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah 
diotorisasi oleh administrator. 
b. Pengendalian operasi.Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu 
pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi 
dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan. 
c. Pengendalian perubahan.Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap 
sistem informasi juga harus dikendalikan. Termasuk pengendalian versi dari 
sistem informasi tersebut, catatan perubahan versi, serta manajemen perubahan 
atas diimplementasikannya sebuah sistem informasi.
8 
d. Pengendalian akses fisikal dan logikal. 
Pengendalian akses fisikal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas 
sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan 
dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut (misal: 
windows). 
B. Pengendalian Aplikasi. 
Pengendalian aplikasi yang dimaksud disini adalah prosedur-prosedur pengendalian 
yang didesain oleh manajemen organisasi untuk meminimalkan resiko terhadap 
aplikasi yang diterapkan perusahaan agar proses bisnisnya dapat berjalan dengan 
baik. 
C. Hubungan Pengendalian Umum dan Aplikasi 
Hubungan antara pengendalian umum dan aplikasi biasanya bersifat pervasif. 
Artinya apabila pengendalian umum terbukti jelek, maka pengendalian aplikasinya 
diasumsikan jelek juga, sedangkan bila pengendalian umum terbukti baik, maka 
diasumsikan pengendalian aplikasinya juga baik. 
Macam Aplikasi 
Aplikasi yang dimaksud biasanya berwujud perangkat lunak, yang dapat dibagi menjadi 
dua tipe dalam perusahaan untuk kepentingan audit PDE: 
1. Perangkat lunak berdiri sendiri. Tipe ini biasanya terdapat pada organisasi yang 
belum menerapkan SIA dan sistem ERP, sehingga masih banyak aplikasi yang 
berdiri sendiri pada masing-masing unitnya. Sebagai contoh: aplikasi (software) 
MYOB pada fungsi akuntansi dan keuangan. 
2. Perangkat lunak di server. Tipe ini biasanya terdapat pada organisasi yang telah 
menerapkan SIA dan sistem ERP. Aplikasi terinstall pada server sehingga tipe 
struktur sistemnya memakai sistem client-server . Client hanya dipakai sebagai 
antar-muka (interface) untuk mengakses aplikasi pada server.
Macam Pengendalian Aplikasi 
Pengendalian aplikasi dalam organisasi sendiri biasanya dibagi menjadi beberapa 
pengendalian: 
9 
1. Pemahaman atas pengendalian informasi dan akses aplikasi 
Pada modul ini, kita akan mencoba memahami terlebih dahulu pengendalian 
aplikasi: organisasi dan akses. Pada pengendalian organisasi, hampir sama dengan 
pengendalian umum organisasi, namun lebih terfokus pada aplikasi yang diterapkan 
perusahaan. Siapa pemilik aplikasi, tugas administrator, pengguna, hingga 
pengembangan aplikasi tersebut. 
Untuk pengendalian akses, biasanya terpusat hanya pada pengendalian 
logika saja untuk menghindari akses tidak terotorisasi. Selain itu juga terdapat 
pengendalian role based menu dibalik pengendalian akses logika, dimana hanya 
pengguna tertentu saja yang mampu mengakses menu yang telah ditunjuk oleh 
administrator. Hal ini berkaitan erat dengan kebijakan TI dan prosedur perusahaan 
berkaitan dengan nama pengguna dan sandi nya. 
2. Input 
Inti dari pengendalian input adalah memastikan data-data yang dimasukkan 
ke dalam sistem telah tervalidasi, akurat, dan terverifikasi. Beberapa pengendalian 
input otomatis yang biasa diprogram: 
Validation checks 
1. Format checks: sesuai dengan format yang ditentukan 
2. Range and limit checks 
3. Check digits 
4. Validity checks (lookup) 
5. Compatibility checks (data dan turunan) 
Duplicate Checks 
Membandingkan dengan input transaksi sebelumnya 
Matching 
Membandingkan (verifikasi) instan pada satu modul dengan instan modul lain yang 
terhubungkan, contoh: penerimaan barang dengan tagihan
10 
3. Proses 
Pengendalian proses biasanya terbagi menjadi dua tahapan, yaitu (1) tahapan 
transaksi, dimana proses terjadi pada berkas-berkas transaksi baik yang sementara 
maupun yang permanen dan (2) tahapan database, proses yang dilakukan pada 
berkas-berkas master. 
Adapun tipe pengendalian proses adalah sebagai berikut: 
1. Run to run control 
2. Pivot totals 
3. Control/Hash totals: non numerical control 
4. Control accounts 
5. Data file control: menghitung instan entitas 
6. Transaction validation control 
7. File reconciliation control 
4. Output 
Pada pengendalian ini dilakukan beberapa pengecekan baik secara otomatis maupun 
manual (kasat mata) jika output yang dihasilkan juga kasat mata. 
Beberapa tipe pengendalian output: 
1. Ekspektansi output (logs) 
2. Kelengkapan output (misal dengan no halaman) 
3. Pengendalian atas spooled output 
4. Reasonableness 
5. Output rutin 
6. Distribusi output 
7. Orang yang tepat, ditempat yang benar dalam waktu yang reasonable 
8. SQL output 
5. Master File/Database 
Pada pengendalian ini harus terjadi integritas referensial pada data, sehingga tidak 
akan diketemukan anomali-anomali, seperti: 
 Anomaly penambahan 
 Anomaly penghapusan 
 Anomaly pemuktahiran/pembaruan
11 
PENGENALAN KERTAS KERJA 
Kertas kerja audit adalah catatan yang dibuat auditor tentang prosedur yang 
diterapkan, pelaksanaan pengujian dan bukti yang diperoleh serta kesimpulan yang 
diperoleh selama audit. Kertas kerja merupakan pendukung utama laporan audit, alat 
koordinasi dan supervisi, bukti bahwa auditor telah melakukan audit sesuai dengan 
standar auditing yang Berterima umum. 
Tujuan Kertas Kerja: 
 Untuk mendokumentasikan semua bukti audit yang diperoleh selama pelaksanaan 
audit. 
 Untuk mengorganisasikan/mengkoordinasikan semua tahap atau langkah-langkah 
audit. 
 Untuk membantu auditor senior, partner atau pimpinan kantor akuntan dalam 
mereview pekerjaan yang dihasilkan oleh stafnya. 
 Untuk mempermudah atau sebagai dasar penyusunan laporan audit 
 Sebagai bukti dan penjelasan secara rinci atas pendapat auditor serta temuan-temuan 
yang telah dilaporkan dalam laporan audit. 
Pedoman Pembuatan Kertas Kerja 
 Setiap kertas kerja harus bertujuan 
 Setiap topik dibuatkan kertas kerja sendiri 
 Indentitas (judul) yang jelas 
 Diberi indeks atau indeks silang 
 Semua langkah (prosedur audit) harus dijelaskan 
 Berisi komentar auditor yang mencerminkan kesimpulan 
 Ada paraf dan tanggal pembuatan/evaluasi 
 Penyimpanan terpisah antara yang sudah selesai dengan yang belum selesai 
Jenis Kertas Kerja 
 Kertas kerja neraca saldo 
 Jadwal dan analisis
12 
 Memo audit dan informasi pendukung 
 Jurnal penyesuaian dan pengklasifikasian kembali 
Fungsi Kertas Kerja 
 Pendukung pendapat auditor. 
 Membantu dalam pengarahan dan pengawasan pekerjaan. 
 Penyediaan catatan tentang: 
1. Prosedur audit yang dilakukan. 
2. Pengujian yang dilakukan 
3. Informasi yang diperoleh. 
4. Kesimpulan yang dicapai. 
 Menyediakan bukti bahwa audit telah diarahkan menurut Standar Profesional Audit 
Internal 
Kelengkapan Kertas Kerja 
 Kertas kerja harus akurat dan lengkap 
1. Tidak ada pertanyaan signifikan dalam lingkup atau yang berhubungan dengan 
tujuan audit yang tidak dapat terjawab. 
2. Kertas kerja harus berdiri sendiri, dalam hal ini harus dinyatakan secara jelas 
bahwa pekerjaan telah dilaksanakan, bagaimana dan dari mana sampel dipilih, 
tujuan kertas kerja, temuan apa saja yang telah dibuat, dan lain-lain. 
Kerangka Kerja Audit Sistem Informasi 
Audit sistem informasi dapat diuraikan dalam beberapa tahapan berdasarkan 
kerangka pikir manajemen, teknologi informasi dan pertimbangan sistem ahli yang 
semuanya mengacu pada kerangka kerja menghasilkan laporan audit sistem informasi. 
Perencanaan Kertas Kerja 
1. Standar Kertas Kerja 
Kertas kerja merupakan pertimbangan yang memuaskan sebagai sarana 
untuk mempersiapkan diri pada sistem informasi yang diaudit dengan sebaik-baiknya. 
Sampai sejauh ini, belum ada ketetapan mengenai standar kertas kerja yang
diatur baik dalam audit keuangan atau audit lainnya. Yang ada hanyalah 
pertimbangan professional. Suatu kertas kerja yang baik setidak-tidaknya memiliki 
beberapa standar, antara lain: 
a. Lengkap, berisi informasi, 
b. Akurat, berisi ketepatan dalam penyajian perhitungan, 
c. Terjamin kerahasiaannya. 
13 
2. Kepentingan Kertas Kerja 
Berdasarkan analisis atas kebutuhan untuk menjalankan fungsi pemeriksaan 
sistem informasi, kedudukan kertas kerja sebagai salah satu sarana untuk 
mempermudah identifikasi dalam proses audit memiliki tujuan utama, yakni: 
membantu tugas-tugas auditor dalam fase penyelesaian yang memberikan keyakinan 
yang memadai bahwa setiap unsur yang diaudit telah layak sesuai dengan standar 
yang dikehendaki. 
3. Prosedur Audit Berbasis Kertas Kerja 
Penting untuk dipahami bahwa penggunaan kertas kerja, didasarkan atas 
teknik pendekatan proses yang digunakan dalam penugasan audit Program kerja 
audit sistem informasi berdasarkan obyek pemeriksaan, dapat diuraikan sebagai 
berikut: 
1. Pemeriksaan Atas Pengendalian Umum, meliputi: 
a. Pemeriksaan pada akses fisik fasilitas computer perusahaan, 
b. Pemeriksaan pada input program aplikasi akuntansi computer. 
c. Pemeriksaan atas sumber data program aplikasi. 
2. Pemeriksaan Atas Pengendalian Aplikasi, meliputi: 
a. Pemeriksaan atas prosedur menjalankan program aplikasi. 
b. Pemeriksaan atas proses transaksi. 
c. Pemeriksaan atas file data. 
4. Format Kertas Kerja Berkaitan dengan Pengembangan Sistem Informasi 
Kertas kerja yang diuraikan disini merupakan suatu usulan yang 
memberikan gambaran umum atas uraian penugasan audit yang dilakukan. 
Secara umum ada, tiga jenis kertas kerja sistem informasi yang dapat diterapkan 
untuk mendukung audit perusahaan berbasis pengolahan data elektronik, yaitu:
a. Kertas kerja analisis sistem informasi: mencatat identifikasi permasalahan dan 
penjabaran blok sistem informasi serta titik focus yang perlu mendapat perhatian 
khusus, 
b. Kertas kerja program pemeriksaan: mencatat kegiatan dalam objek pemeriksaan, 
14 
baik pengendalian umum administrative maupun pengendalian aplikasi; 
c. Kertas Kerja Evaluasi: mencatat hasil yang diperoleh berdasarkan temuan-temuan 
atau fakta mengenai kegiatan sistem informasi klien. 
Prinsip Laporan Audit 
Hasil Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam 
berkomunikasi dengan klien. Laporan audit berupa komunikasi dan ekspresi auditor 
terhadap objek yang diaudit agar laporan atau ekspresi auditor tadi dapat dimengerti 
maka laporan itu harus mampu dipahami oleh penggunanya. Laporan audit seharusnya 
merupakan alat komunikasi yang efektif dan mempunyai dampak psikologis (positif 
maupun negatif) bagi auditor maupun auditee, terutama individu yang terlibat. Jika suatu 
rekomendasi tidak ditindaklanjuti oleh auditee atau pihak lain yang terkait, maka hal 
tersebut berarti komunikasi tertulis yang dilakukan oleh auditor tidak efektif 
Laporan audit TI ini te rdiri dari: 
1. Maksud dan tujuan dari review pengendalian terhadap penerapan TI di klien. 
2. Ruang lingkup dan referensi pengendalian yang digunakan sebagai bahan 
acuan penilaian pengendalian TI yang diterapkan dalam klien. 
3. Metodologi review merupakan langkah- langkah audit dan teknik pemerolehan 
informasi untuk mendukung laporan review. 
4. Pernyataan penjelasan hasil review: 
a. Permasalahan, menjelaskan pokok masalah yang saat ini dihadapi oleh 
klien. 
b. Temuan, menjelaskan bukti audit untuk mendukung kesimpulan masalah. 
c. Kriteria/standar, menjelaskan pengendalian yang seharusnya diterapkan
15 
oleh klien. 
d. Kondisi, menjelaskan sebab dan akibat serta aktifitas/kegiatan terkini. 
e. Risiko, menjelaskan potensi dan dampak negatif terhadap hilangnya atau 
tidak diterapkannya pengendalian. 
f. Tanggapan manajemen, menjelaskan komentar dan tanggapan manajemen 
terhadap permasalahan dan temuan yang telah disampaikan. 
g. Rekomendasi, menjelaskan saran- saran perbaikan dan implementasi penge 
pengendalian yang harus diterapkan dalam kegiatan/aktifitas klien. 
Pentingnya suatu temuan dan rekomendasi bagi pembaca sebagian besar 
tergantung dari lingkup penerapannya serta konsekuensi-konsekuensi praktis darinya 
(baik yang telah atau mungkin akan terjadi). Karena itu penting bagi auditor untuk 
mengetengahkan keuntungankeuntungan praktis dari rekomendasinya dan merancang 
rekomendasi itu sedemikian rupa sehingga diperoleh manfaat sebesar mungkin. Dalam 
kasus dimana terdapat ketidaktaatan terhadap ketentuan, auditor harus 
merekomendasikan tindakan khusus guna memperbaiki situasi dan bukan hanya 
merekomendasikan agar ketentuan yang bersangkutan ditaati. Dalam menyusun 
konsep rekomendasi auditor harus dengan seksama mempertimbangkan biaya untuk 
melaksanakan rekomendasi dibandingkan dengan manfaat/ keuntungan yang dapat 
diperoleh. Sejauh mungkin laporan hasil audit harus menyertakan informasi yang 
menunjukkan bahwa rekomendasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan dari segi 
biaya. Sedapat mungkin rekomendasi ditempatkan segera setelah temuan yang 
bertalian dengannya. 
Pelaksanaan audit system informasi dilaksanakan berdasarkan risk-based approach 
dengan mengacu pada: 
1. Pernyataan Standar Audit 57, 59, 60, 63, 64 dan 65 
2. COBIT 
3. ISO
4. Best practices lainnya (ISACA Guidelines, CISA 2007, COSO, Sarbanes-Oxley Act, 
16 
SANS) Pelaksanaan audit dilakukan dengan 
Cara yang dapat dilaksanakan adalah: 
1. Penyampaian kuisioner 
a. Kuisioner Pengendalian Sistem Informasi 
b. Kuisioner I – Analisis Pengelolaan Teknologi Informasi, Management 
Awareness 
c. Kuisioner II – Analisis Pengelolaan Teknologi Informasi, Information 
Technology Controls Diagnostic 
2. Wawancara 
3. Observasi 
a. Major application 
b. Infrastruktur pendukung data center: air conditioning, smoke detector, fire 
extinguisher, hydrant, dll. 
c. Sistem Operasi 
d. Database 
e. Internet, LAN, WAN 
f. Perangkat Keras dan Lunak 
g. Kebijakan dan Standard Operation Procedure 
4. Studi kebijakan, prosedur, dan dokumentasi 
5. Pengujian dengan menggunakan perangkat lunak 
Salah satu re fe rens i Control Objective for Information and related Technology 
(COBIT): 
1. Mengamankan Ase t Sis tem Informas i (Assets Safeguarding) 
Aset informasi suatu entitas seperti perangkat keras (hardware), perangkat 
lunak (software), sumber daya manusia, file/data dan fasilitas Teknologi 
Informasi lainnya harus dijaga dengan sistem pengendalian internal yang baik
agar tidak terjadi misefisiensi, mis-efektifitas, dan penyalahgunaan aset 
entitas. Dengan demikian sistem pengamanan aset sistem informasi merupakan 
suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh entitas. 
17 
2. Efektifitas sys tem 
Efektifitas sistem informasi entitas memiliki peranan penting dalam 
proses pengambilan keputusan usaha/bisnis. Suatu sistem informasi dapa t 
dikatakan efektifbila sistem informasi memberikan manfaat dan ketepatgunaan 
teknologi informasi dalam operasi dan administrasi. 
3. Efis iens i sys tem 
Efisiensi menjadi sangat penting ketika sumber daya kapasitas yang 
dimiliki oleh entitas terbatas. Jika cara kerja dari sistem aplikasi komputer 
menurun maka pihak manajemen, dalam hal ini mewakili entitas, harus 
mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah 
sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi 
dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minima l. 
4. Membe rikan dan menge lola ke te rsediaan layanan s is tem informas i 
(Availability) 
Berhubungan dengan ketersediaan dukungan/layanan teknologi 
informasi. Teknologi Informasi hendaknya dapat mendukung secara 
berkelanjutan terhadap proses usaha/bisnis entitas. Makin sering terjadi 
gangguan (system downtime) maka berarti tingkat ketersediaan sistem rendah. 
5. Menjaga ke rahas iaan (Confidentiality) 
Fokus kerahasiaan disini ialah perlindungan terhadap informasi dan 
supaya terlindung dari akses dari pihak-pihak yang tidak berwenang dan 
bertanggungjawab. 
6. Meningkatkan kehandalan (Reability) 
Berhubungan dengan kesesuaian dan keakuratan bagi manajemen dalam 
pengelolaan organ isasi, pelaporan dan pertanggungjawaban. 
7. Menjaga integritas data (Data Integrity) Integritas data adalah salah satu 
konsep dasar sistem informasi. Data memiliki atributatribut seperti: 
kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan. Jika integritas data tidak terpelihara,
maka suatu entitas tidak akan lagi memiliki informasi/laporan yang benar, 
bahkan entitas dapat menderita k kerugian karena pengawasan yang tidak tepat 
atau keputusan-keputusan yang salah. Faktor utama yang membuat data 
berharga bagi entitas dan pentingnya untuk menjaga integritas data adalah: 
a. Makna penting data/informasi bagi pengambilan keputusan adalah 
peningkatan kualitas data sehingga dapat memberikan informasi bagi para 
pengambil keputusan. 
b. Nilai data bagi pesaing entitas, jika data tersebut berguna bagi pesaing 
maka kehilangan data akan memberikan dampak buruk bagi entitas. Pesaing 
dapat menggunakan data tersebut untuk mengalahkan entitas saingannya 
sehingga mengakibatkan entitas menjadi kehilangan pasar, berkurangnya 
keuntungan, dan sebagainya. 
8. Menaati se luruh pe raturan dan aturan yang ada dan be rlaku saat ini, 
18 
baik itu di inte rnal dan eks te rnal organisas i/entitas (Compliance ) 
Ketaatan terhadap peraturan yang berlaku baik itu didalam dan luar 
entitas memberikan dampak positif dan bernilai tambah guna memberikan 
keyakinan yang cukup bagi para pihak yang berkepentingan entitas khususnya 
para regulator bahwa entitas menerapkan prinsip kehati-hatian dengan tidak 
meniadakan prinsip biayamanfaat dalam melakukan kegiatan usaha/bisnis 
entitas khususnya kegiatan teknologi informasi. 
DAFTAR PUSTAKA 
Asmuni, Idris,2006, “kertas kerja audit sistem informasi (sebuah gagasan baru dalam 
standar profesional pemeriksaan dan pengembangan sistem informasi)” 
Darono, Agung, 2009, “Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer dalam Audit 
Intern Pemerintah”, Konferensi Nasional Sistem Informasi 2010, STMIK MDP 
Palembang 
http://10503116.blog.unikom.ac.id/it-audit-tools.hi (diakses 06 Juni 2013)
http://aditpato7.wordpress.com/2012/05/01/it-audit/ (diakses 06 Juni 2013) 
http://elmolya.blogspot.com/2011/03/it-audit-dan-forensik-audit-merupakan.html(diakses 
19 
06 Juni 2013) 
http://highpecundang.blogspot.com/2011/03/it-audit-dan- it- forensic.html(diakses 06 Juni 
2013) 
http://intersystem.biz/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=353(diakses 06 
Juni 2013) 
http://uzi-online.blogspot.com/2013/03/laporan- it-audit- ilab-gunadarma.html (diakses 06 
Juni 2013)

More Related Content

What's hot

Mencegah Fraud
Mencegah FraudMencegah Fraud
Mencegah Fraud
Anisa Intan Damayanti
 
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABKCOMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
Catur Setiawan
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansi
Hasunah
 
Kode Etik IAI
Kode Etik IAIKode Etik IAI
Kode Etik IAI
Dr. Zar Rdj
 
Pelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan hargaPelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan hargaUTARITRI
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranRudiah Purnami
 
Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1
iyandri tiluk wahyono
 
Sistem pengendalian intern
Sistem pengendalian internSistem pengendalian intern
Sistem pengendalian internTulus Surachman
 
Modul Praktek Komputer Akuntansi MYOB Versi 19
Modul Praktek Komputer Akuntansi MYOB Versi 19 Modul Praktek Komputer Akuntansi MYOB Versi 19
Modul Praktek Komputer Akuntansi MYOB Versi 19
Lukman Nulhakim
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
Ilham Sousuke
 
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
SyahrulFujiana
 
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIKrmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
astri keu
 
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansiTugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
Anisa Muvit
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
Sujatmiko Wibowo
 
Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara
Analisis laporan keuangan_pt_gudang_garaAnalisis laporan keuangan_pt_gudang_gara
Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara
Tiffani Yosi
 
standar akuntansi
standar akuntansistandar akuntansi
standar akuntansi
andinisoraya23
 

What's hot (20)

Mencegah Fraud
Mencegah FraudMencegah Fraud
Mencegah Fraud
 
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABKCOMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
COMPUTER ASSISTED AUDIT TECHNIQUES (CAATS) / TABK
 
Studi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansiStudi kasus teori akuntansi
Studi kasus teori akuntansi
 
Kode Etik IAI
Kode Etik IAIKode Etik IAI
Kode Etik IAI
 
Pelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan hargaPelaporan keuangan dan perubahan harga
Pelaporan keuangan dan perubahan harga
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
 
Kel.10
Kel.10Kel.10
Kel.10
 
Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1Revenue Bagian 1
Revenue Bagian 1
 
Perencanaan audit
Perencanaan auditPerencanaan audit
Perencanaan audit
 
Sistem pengendalian intern
Sistem pengendalian internSistem pengendalian intern
Sistem pengendalian intern
 
Modul Praktek Komputer Akuntansi MYOB Versi 19
Modul Praktek Komputer Akuntansi MYOB Versi 19 Modul Praktek Komputer Akuntansi MYOB Versi 19
Modul Praktek Komputer Akuntansi MYOB Versi 19
 
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PENGENDALIAN INTERNSISTEM PENGENDALIAN INTERN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
 
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan   test of control & substa...
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...
 
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
1 Liabilitas Jangka Pendek, Provisi dan Kontinjensi.pptx
 
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIKrmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
rmk TEKNIK AKUNTANSI KEUANGAN SEKTOR PUBLIK
 
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansiTugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
Tugas teori akuntansi tentang review standar akuntansi
 
Standard Auditing
Standard AuditingStandard Auditing
Standard Auditing
 
09 anggaran piutang
09 anggaran piutang09 anggaran piutang
09 anggaran piutang
 
Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara
Analisis laporan keuangan_pt_gudang_garaAnalisis laporan keuangan_pt_gudang_gara
Analisis laporan keuangan_pt_gudang_gara
 
standar akuntansi
standar akuntansistandar akuntansi
standar akuntansi
 

Similar to Makalah fix it audit 6 6-13

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pada Sekolah.. (1).pptx
Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pada Sekolah.. (1).pptxAnalisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pada Sekolah.. (1).pptx
Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pada Sekolah.. (1).pptx
IchsaanXoxo
 
Laporan audit
Laporan auditLaporan audit
Laporan audit
Rizky Ramdani
 
11947272.ppt
11947272.ppt11947272.ppt
11947272.ppt
manjapurnasari1
 
TUGAS AUDIT
TUGAS AUDITTUGAS AUDIT
TUGAS AUDIT
syariful mahya
 
Audit Sistem Informasi Akuntansi Keuangan dg software e-solution financial
Audit Sistem Informasi Akuntansi Keuangan dg software e-solution financialAudit Sistem Informasi Akuntansi Keuangan dg software e-solution financial
Audit Sistem Informasi Akuntansi Keuangan dg software e-solution financial
Software Developer
 
1._Audit_Si_.ppt
1._Audit_Si_.ppt1._Audit_Si_.ppt
1._Audit_Si_.ppt
faridagushybana
 
1.Audit_Sistem informasi1111111111111111
1.Audit_Sistem informasi11111111111111111.Audit_Sistem informasi1111111111111111
1.Audit_Sistem informasi1111111111111111
indrasunardi1
 
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-docMakalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
EkaDeny
 
Laporan audit tsi
Laporan audit tsiLaporan audit tsi
Laporan audit tsi
Adam Riyadhi Nugraha
 
Langkah audit manajemen
Langkah audit manajemenLangkah audit manajemen
Langkah audit manajemen
Sudybrt Sudybrt
 
Kontrol dan Audit Sistem Informasi
Kontrol dan Audit Sistem InformasiKontrol dan Audit Sistem Informasi
Kontrol dan Audit Sistem Informasi
Herman efendi
 
audit SIM.pdf
audit SIM.pdfaudit SIM.pdf
audit SIM.pdf
BTSARMYINDONESIA
 
Tugas Auditing | Pengaruh IT Terhadap Audit | Sahrul Gunawan STEI SEBI, Dosen...
Tugas Auditing | Pengaruh IT Terhadap Audit | Sahrul Gunawan STEI SEBI, Dosen...Tugas Auditing | Pengaruh IT Terhadap Audit | Sahrul Gunawan STEI SEBI, Dosen...
Tugas Auditing | Pengaruh IT Terhadap Audit | Sahrul Gunawan STEI SEBI, Dosen...
STEI SEBI
 
Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah audit
sugeng1990
 
Presentasi -002_-_aud_si
Presentasi  -002_-_aud_siPresentasi  -002_-_aud_si
Presentasi -002_-_aud_si
Abrianto Nugraha
 
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
SELECTIVE   MONITORING AND  ASSESSMENTSSSELECTIVE   MONITORING AND  ASSESSMENTSS
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
AcengRohmana1
 
Audit Sistem Informasi SI351-051041-986-5
Audit Sistem Informasi SI351-051041-986-5Audit Sistem Informasi SI351-051041-986-5
Audit Sistem Informasi SI351-051041-986-5
Uch Ta
 
PPT DAFA Chp 5 & Chp 6.pdf
PPT DAFA Chp 5 & Chp 6.pdfPPT DAFA Chp 5 & Chp 6.pdf
PPT DAFA Chp 5 & Chp 6.pdf
rizkiaditya58
 
Chapter 1. auditing and internal control
Chapter 1. auditing and internal controlChapter 1. auditing and internal control
Chapter 1. auditing and internal control
refidelia19
 
Tugas Paper Audit Keamanan
Tugas Paper Audit KeamananTugas Paper Audit Keamanan
Tugas Paper Audit Keamanan
Gabbywidayat1
 

Similar to Makalah fix it audit 6 6-13 (20)

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pada Sekolah.. (1).pptx
Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pada Sekolah.. (1).pptxAnalisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pada Sekolah.. (1).pptx
Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Pada Sekolah.. (1).pptx
 
Laporan audit
Laporan auditLaporan audit
Laporan audit
 
11947272.ppt
11947272.ppt11947272.ppt
11947272.ppt
 
TUGAS AUDIT
TUGAS AUDITTUGAS AUDIT
TUGAS AUDIT
 
Audit Sistem Informasi Akuntansi Keuangan dg software e-solution financial
Audit Sistem Informasi Akuntansi Keuangan dg software e-solution financialAudit Sistem Informasi Akuntansi Keuangan dg software e-solution financial
Audit Sistem Informasi Akuntansi Keuangan dg software e-solution financial
 
1._Audit_Si_.ppt
1._Audit_Si_.ppt1._Audit_Si_.ppt
1._Audit_Si_.ppt
 
1.Audit_Sistem informasi1111111111111111
1.Audit_Sistem informasi11111111111111111.Audit_Sistem informasi1111111111111111
1.Audit_Sistem informasi1111111111111111
 
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-docMakalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
Makalah audit-internal-manajemen-kualitas-mutu-doc
 
Laporan audit tsi
Laporan audit tsiLaporan audit tsi
Laporan audit tsi
 
Langkah audit manajemen
Langkah audit manajemenLangkah audit manajemen
Langkah audit manajemen
 
Kontrol dan Audit Sistem Informasi
Kontrol dan Audit Sistem InformasiKontrol dan Audit Sistem Informasi
Kontrol dan Audit Sistem Informasi
 
audit SIM.pdf
audit SIM.pdfaudit SIM.pdf
audit SIM.pdf
 
Tugas Auditing | Pengaruh IT Terhadap Audit | Sahrul Gunawan STEI SEBI, Dosen...
Tugas Auditing | Pengaruh IT Terhadap Audit | Sahrul Gunawan STEI SEBI, Dosen...Tugas Auditing | Pengaruh IT Terhadap Audit | Sahrul Gunawan STEI SEBI, Dosen...
Tugas Auditing | Pengaruh IT Terhadap Audit | Sahrul Gunawan STEI SEBI, Dosen...
 
Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah audit
 
Presentasi -002_-_aud_si
Presentasi  -002_-_aud_siPresentasi  -002_-_aud_si
Presentasi -002_-_aud_si
 
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
SELECTIVE   MONITORING AND  ASSESSMENTSSSELECTIVE   MONITORING AND  ASSESSMENTSS
SELECTIVE MONITORING AND ASSESSMENTSS
 
Audit Sistem Informasi SI351-051041-986-5
Audit Sistem Informasi SI351-051041-986-5Audit Sistem Informasi SI351-051041-986-5
Audit Sistem Informasi SI351-051041-986-5
 
PPT DAFA Chp 5 & Chp 6.pdf
PPT DAFA Chp 5 & Chp 6.pdfPPT DAFA Chp 5 & Chp 6.pdf
PPT DAFA Chp 5 & Chp 6.pdf
 
Chapter 1. auditing and internal control
Chapter 1. auditing and internal controlChapter 1. auditing and internal control
Chapter 1. auditing and internal control
 
Tugas Paper Audit Keamanan
Tugas Paper Audit KeamananTugas Paper Audit Keamanan
Tugas Paper Audit Keamanan
 

Recently uploaded

buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
MuhamadIkbalThola1
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Mirza Sohirin
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 

Recently uploaded (17)

buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan PublikPentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
Pentingnya Bela Negara dalam Kepemimpinan Pelayanan Publik
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
Presentasi Pemberhentian/Pensiun SIASN 2023
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 

Makalah fix it audit 6 6-13

  • 1. 1 MAKALAH INFORMATION TECNOLOGY AUDIT & DIGITAL FORENSIK “ PELAKSANAAN DAN PELAPORAN AUDIT ” Disusun Oleh: ERLANGGA BETA SAMODERA 2012200678 GINA HARVENTY 2012200682 M. RIDWAN MA’MUN 2012200686 SUHAIMI 2012200693 ASPIATI A. SAMIUN 2012200700 DHIHAN ADHI WIJAYA 2012200703 DIAN DWI ASTUTIK 2012200704 PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2013
  • 2. 2 Pengantar Audit sebuah system teknologi informasi untuk saat ini adalah sebuah keharusan. Audit perlu dilakukan agar sebuat system mampu memenuhi syarat IT Governance. Audit system informasi adalah cara untuk melakukan pengujian terhadap system informasi yang ada di dalam organisasi untuk mengetahui apakah system informasi yang dimiliki telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi, menguji performa system informasi dan untuk mendeteksi resiko-resiko dan efek potensial yang mungkin timbul. Dalam pelaksanaanya, auditor TI mengumpulkan bukti-bukti yang memadai melalui berbagai teknik termasuk survey, wawancara, observasi dan review dokumentasi. Satu hal yang unik, bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor biasanya mencakup pula bukti elektronis. Biasanya, auditor TI menerapkan teknik audit berbantuan computer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing Technique). Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, misalnya saja data transaksi penjualan, pembelian, transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan lain-lain. Ada beberapa teknik audit untuk melakukan audit pada Teknologi Informasi. Auditor dapat menggunakan tiga kategori berikut dalam menguji pengendalian, yaitu: 1. Teknik audit berbantuan computer (Computer Assisted Audit Techniques/CAAT) yang terdiri atas Auditing Around the Computer, dimana dengan teknik ini auditor menguji reliability dari computer generated information dengan terlebih dahulu menghitung hasil yang diinginkan dari transaksi yang dimasukkan dalam system, dan kemudian membandingkan hasil perhitungan dengan hasil proses atau output. Jika terbukti akurat dan valid, maka diasumsikan bahwa system pengendalian berfungsi seperti yang seharusnya. Kondisi ini cocok jika system aplikasi otomasi sederhana dan ringkas. Pendekatan ini masih relevan dipakai di perusahaan yang menggunakan software akuntansi yang bervariasi dan melakukan proses secara periodic. 2. Auditing With the Computer adalah auditing dengan pendekatan computer, menggunakan teknik yang bervariasi yang biasa juga disebut Computer Assisted Audit Technique (CAAT). Penggunaan CAAT telah meningkatkan secara dramatis kapabilitas dan efektifitas auditor, dalam melakukan susbstantif test. Salah satu CAAT yang lazim dipakai adalah general audit software (GAS). GAS sering dipakai untuk melakukan substantive test dan digunakan test of control yang terbatas. Sebagai
  • 3. contoh GAS sering dipakai untuk mengetes fungsi algoritma yang komplek dalam program computer. Tetapi ini memerlukan pengalaman yang luas dalam penggunaan software ini. 3. Audit Through the Computer yang merupakan teknik focus pada testing tahapan pemrosesan computerised, logic program, edit routines dan program controls. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa jika program pemrosesan dikembangkan dengan baik, dan memenuhi edit routines dan programme check yang memadai, maka error dan kecurangan tidak akan mudah terjadi tanpa terdeteksi. 3 STANDAR IT AUDIT Standar yang digunakan dalam mengaudit teknologi informasi adalah standar yang diterbitkan oleh ISACA yaitu ISACA IS Auditing Standard. Selain itu ISACA juga menerbitkan IS Auditing Guidance dan IS Auditing Procedure. Sekarang keahlian dalam mengaudit IT juga memerlukan sertifikasi sendiri, yaitu CISA (Certified Information System Audit). Standar adalah sesuatu yang harus dipenuhi oleh IS Auditor. Guidelines memberikan penjelasan bagaimana auditor dapat memenuhi standar dalam berbagai penugasan audit, dan prosedur memberikan contoh langkah-langkah yang perlu dilalui auditor dalam penugasan audit tertentu sehingga sesuai dengan standar. Bagaimanapun IS auditor harus bisa menggunakan judgement profesional ketika menggunakan guidance dan procedure. Standar yang aplicable untuk audit IT adalah terdiri dari 11 standar yaitu, Audit charter, Audit Independent, Profesional Ethic and standard, S4.Profesional competence, Planning, Performance of Audit Work, Reporting, Follow-Up Activity, Irregularities and Irregular Act, IT Governance dan Use of Risk Assestment in Audit Planning. IS Auditing Guideline terdiri dari 32 guidance dalam mengaudit TI yang mengcover petunjuk mengaudit area-area penting. IS Audit Procedure terdiri dari 9 prosedur yang menunjukan langkah-langkah yang dilakukan auditor dalam penugasan audit yang spesifik seperti prosedur melakukan bagaimana melakukan risk assestment, mengetes intruction detection system, menganalisis firewall dan sebagainya. Jika dibandingkan dengan audit keuangan, maka standar dari ISACA ini adalah setara dengan
  • 4. Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yaitu menyangkut tata cara bagaimana audit dilakukan. Sedangkan bagaimana kondisi apa yang diaudit diberikan penilaian berdasarkan standar tersendiri yaitu COBIT. 4 Langkah dasar Audit SI Audit dalam konteks teknologi informasi adalah memeriksa apakah sistem komputer berjalan semestinya. Tujuh langkah proses audit: 1. Implementasikan sebuah strategi audit berbasis manajemen risiko serta control practice yang dapat disepakati semua pihak. 2. Tetapkan langkah-langkah audit yang rinci. 3. Gunakan fakta/bahan bukti yang cukup, handal, relevan, serta bermanfaat. 4. Buatlah laporan beserta kesimpulannya berdasarkan fakta yang dikumpulkan. 5. Telaah apakah tujuan audit tercapai. 6. Sampaikan laporan kepada pihak yang berkepentingan. 7. Pastikan bahwa organisasi mengimplementasikan managemen risiko serta control practice. Sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncanakan terlebih dahulu. Audit planning (perencanaan audit) harus secara jelas menerangkan tujuan audit, kewenangan auditor, adanya persetujuan managemen tinggi, dan metode audit. Metodologi audit: 1. Audit subject. Menentukan apa yang akan diaudit. 2. Audit objective. Menentukan tujuan dari audit. 3. Audit Scope. Menentukan sistem, fungsi, dan bagian dari organisasi yang secara spesifik/khusus akan diaudit. 4. Preaudit Planning. Mengidentifikasi sumber daya dan SDM yang dibutuhkan, menentukan dokumen-dokumen apa yang diperlukan untuk menunjang audit, menentukan lokasi audit. 5. Audit procedures and steps for data gathering. Menentukan cara melakukan audit untuk memeriksa dan menguji kendali, menentukan siapa yang akan diwawancara. 6. Evaluasi hasil pengujian dan pemeriksaan. Spesifik pada tiap organisasi.
  • 5. 7. Prosedur komunikasi dengan pihak manajemen. Spesifik pada tiap organisasi. 8. Audit Report Preparation. Menentukan bagaimana cara memeriksa hasil audit, yaitu evaluasi kesahihan dari dokumen-dokumen, prosedur, dan kebijakan dari organisasi yang diaudit. Struktur dan isi laporan audit tidak baku, tapi umumnya terdiri atas: 5 o Pendahuluan. Tujuan, ruang lingkup, lamanya audit, prosedur audit. o Kesimpulan umum dari auditor. o Hasil audit. Apa yang ditemukan dalam audit, apakah prosedur dan kontrol layak atau tidak o Rekomendasi. Tanggapan dari manajemen (bila perlu). o Exit interview. Interview terakhir antara auditor dengan pihak manajemen untuk membicarakan temuan-temuan dan rekomendasi tindak lanjut. Sekaligus meyakinkan tim manajemen bahwa hasil audit sahih Tahap-tahap Audit Sistem Informasi Audit Sistem Informasi dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. Tahap-tahap audit terdiri dari 5 tahap sebagai berikut : 1. Tahap pemeriksaan pendahuluan 2. Tahap pemeriksaan rinci. 3. Tahap pengujian kesesuaian. 4. Tahap pengujian kebenaran bukti. 5. Tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian. 1. Tahap Pemeriksaan Pendahuluan. Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan, auditor harus memahami bisnis auditi (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik yang dilakukan). Setelah itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat penting. Ini meliputi review atas pengendalian intern. Dalam tahap ini, auditor juga mengidentifikasi aplikasi yang penting dan berusaha untuk memahami pengendalian
  • 6. terhadap transaksi yang diproses oleh aplikasi tersebut. pada tahap ini pula auditor dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau mengundurkan diri dari penugasan audit. 6 2. Tahap Pemeriksaan Rinci. Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien. Auditor harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah struktur pengendalian intern yang diterapkan dapat dipercaya atau tidak. Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor dalam menentukan langkah selanjutnya. 3. Tahap Pengujian Kesesuaian. Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan transaksi. Informasi yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus diambil menggunakan software CAATTs. Pendekatan basis data menggunakan CAATTs dan pengujian substantif untuk memeriksa integritas data. Dengan kata lain, CAATTs digunakan untuk mengambil data untuk mengetahui integritas dan keandalan data itu sendiri. 4. Tahap Pengujian Kebenaran Bukti. Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah : a. Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data b. Menilai kualitas data c. Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data d. Membandingkan data dengan perhitungan fisik e. Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan. 5. Tahap Penilaian Secara Umum atas Hasil Pengujian. Pada tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil
  • 7. penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya dalam laporan auditan. Auditor harus mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup : a. Pengendalian umum b. Pengendalian aplikasi, yang terdiri dari : 7 (a) Pengendalian secara manual, (b) Pengendalian terhadap output sistem informasi, (c) Pengendalian yang sudah diprogram. Pengendalian A. Pemahaman Pengendalian UmumPengendalian umum pada perusahaan biasanya dilakukan terhadap aspek fisikal maupun logikal. Aspek fisikal, terhadap aset-aset fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal biasanya terhadap sistem informasi di level manajemen (misal: sistem operasi). Pengendalian umum sendiri digolongkan menjadi beberapa, diantaranya adalah: a. Pengendalian organisasi dan otorisasi.Yang dimaksud dengan organisasi disini adalah secara umum terdapat pemisahan tugas dan jabatan antara pengguna sistem (operasi) dan administrator sistem (operasi). Disini juga dapat dilihat bahwa pengguna hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah diotorisasi oleh administrator. b. Pengendalian operasi.Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan. c. Pengendalian perubahan.Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap sistem informasi juga harus dikendalikan. Termasuk pengendalian versi dari sistem informasi tersebut, catatan perubahan versi, serta manajemen perubahan atas diimplementasikannya sebuah sistem informasi.
  • 8. 8 d. Pengendalian akses fisikal dan logikal. Pengendalian akses fisikal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut (misal: windows). B. Pengendalian Aplikasi. Pengendalian aplikasi yang dimaksud disini adalah prosedur-prosedur pengendalian yang didesain oleh manajemen organisasi untuk meminimalkan resiko terhadap aplikasi yang diterapkan perusahaan agar proses bisnisnya dapat berjalan dengan baik. C. Hubungan Pengendalian Umum dan Aplikasi Hubungan antara pengendalian umum dan aplikasi biasanya bersifat pervasif. Artinya apabila pengendalian umum terbukti jelek, maka pengendalian aplikasinya diasumsikan jelek juga, sedangkan bila pengendalian umum terbukti baik, maka diasumsikan pengendalian aplikasinya juga baik. Macam Aplikasi Aplikasi yang dimaksud biasanya berwujud perangkat lunak, yang dapat dibagi menjadi dua tipe dalam perusahaan untuk kepentingan audit PDE: 1. Perangkat lunak berdiri sendiri. Tipe ini biasanya terdapat pada organisasi yang belum menerapkan SIA dan sistem ERP, sehingga masih banyak aplikasi yang berdiri sendiri pada masing-masing unitnya. Sebagai contoh: aplikasi (software) MYOB pada fungsi akuntansi dan keuangan. 2. Perangkat lunak di server. Tipe ini biasanya terdapat pada organisasi yang telah menerapkan SIA dan sistem ERP. Aplikasi terinstall pada server sehingga tipe struktur sistemnya memakai sistem client-server . Client hanya dipakai sebagai antar-muka (interface) untuk mengakses aplikasi pada server.
  • 9. Macam Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi dalam organisasi sendiri biasanya dibagi menjadi beberapa pengendalian: 9 1. Pemahaman atas pengendalian informasi dan akses aplikasi Pada modul ini, kita akan mencoba memahami terlebih dahulu pengendalian aplikasi: organisasi dan akses. Pada pengendalian organisasi, hampir sama dengan pengendalian umum organisasi, namun lebih terfokus pada aplikasi yang diterapkan perusahaan. Siapa pemilik aplikasi, tugas administrator, pengguna, hingga pengembangan aplikasi tersebut. Untuk pengendalian akses, biasanya terpusat hanya pada pengendalian logika saja untuk menghindari akses tidak terotorisasi. Selain itu juga terdapat pengendalian role based menu dibalik pengendalian akses logika, dimana hanya pengguna tertentu saja yang mampu mengakses menu yang telah ditunjuk oleh administrator. Hal ini berkaitan erat dengan kebijakan TI dan prosedur perusahaan berkaitan dengan nama pengguna dan sandi nya. 2. Input Inti dari pengendalian input adalah memastikan data-data yang dimasukkan ke dalam sistem telah tervalidasi, akurat, dan terverifikasi. Beberapa pengendalian input otomatis yang biasa diprogram: Validation checks 1. Format checks: sesuai dengan format yang ditentukan 2. Range and limit checks 3. Check digits 4. Validity checks (lookup) 5. Compatibility checks (data dan turunan) Duplicate Checks Membandingkan dengan input transaksi sebelumnya Matching Membandingkan (verifikasi) instan pada satu modul dengan instan modul lain yang terhubungkan, contoh: penerimaan barang dengan tagihan
  • 10. 10 3. Proses Pengendalian proses biasanya terbagi menjadi dua tahapan, yaitu (1) tahapan transaksi, dimana proses terjadi pada berkas-berkas transaksi baik yang sementara maupun yang permanen dan (2) tahapan database, proses yang dilakukan pada berkas-berkas master. Adapun tipe pengendalian proses adalah sebagai berikut: 1. Run to run control 2. Pivot totals 3. Control/Hash totals: non numerical control 4. Control accounts 5. Data file control: menghitung instan entitas 6. Transaction validation control 7. File reconciliation control 4. Output Pada pengendalian ini dilakukan beberapa pengecekan baik secara otomatis maupun manual (kasat mata) jika output yang dihasilkan juga kasat mata. Beberapa tipe pengendalian output: 1. Ekspektansi output (logs) 2. Kelengkapan output (misal dengan no halaman) 3. Pengendalian atas spooled output 4. Reasonableness 5. Output rutin 6. Distribusi output 7. Orang yang tepat, ditempat yang benar dalam waktu yang reasonable 8. SQL output 5. Master File/Database Pada pengendalian ini harus terjadi integritas referensial pada data, sehingga tidak akan diketemukan anomali-anomali, seperti:  Anomaly penambahan  Anomaly penghapusan  Anomaly pemuktahiran/pembaruan
  • 11. 11 PENGENALAN KERTAS KERJA Kertas kerja audit adalah catatan yang dibuat auditor tentang prosedur yang diterapkan, pelaksanaan pengujian dan bukti yang diperoleh serta kesimpulan yang diperoleh selama audit. Kertas kerja merupakan pendukung utama laporan audit, alat koordinasi dan supervisi, bukti bahwa auditor telah melakukan audit sesuai dengan standar auditing yang Berterima umum. Tujuan Kertas Kerja:  Untuk mendokumentasikan semua bukti audit yang diperoleh selama pelaksanaan audit.  Untuk mengorganisasikan/mengkoordinasikan semua tahap atau langkah-langkah audit.  Untuk membantu auditor senior, partner atau pimpinan kantor akuntan dalam mereview pekerjaan yang dihasilkan oleh stafnya.  Untuk mempermudah atau sebagai dasar penyusunan laporan audit  Sebagai bukti dan penjelasan secara rinci atas pendapat auditor serta temuan-temuan yang telah dilaporkan dalam laporan audit. Pedoman Pembuatan Kertas Kerja  Setiap kertas kerja harus bertujuan  Setiap topik dibuatkan kertas kerja sendiri  Indentitas (judul) yang jelas  Diberi indeks atau indeks silang  Semua langkah (prosedur audit) harus dijelaskan  Berisi komentar auditor yang mencerminkan kesimpulan  Ada paraf dan tanggal pembuatan/evaluasi  Penyimpanan terpisah antara yang sudah selesai dengan yang belum selesai Jenis Kertas Kerja  Kertas kerja neraca saldo  Jadwal dan analisis
  • 12. 12  Memo audit dan informasi pendukung  Jurnal penyesuaian dan pengklasifikasian kembali Fungsi Kertas Kerja  Pendukung pendapat auditor.  Membantu dalam pengarahan dan pengawasan pekerjaan.  Penyediaan catatan tentang: 1. Prosedur audit yang dilakukan. 2. Pengujian yang dilakukan 3. Informasi yang diperoleh. 4. Kesimpulan yang dicapai.  Menyediakan bukti bahwa audit telah diarahkan menurut Standar Profesional Audit Internal Kelengkapan Kertas Kerja  Kertas kerja harus akurat dan lengkap 1. Tidak ada pertanyaan signifikan dalam lingkup atau yang berhubungan dengan tujuan audit yang tidak dapat terjawab. 2. Kertas kerja harus berdiri sendiri, dalam hal ini harus dinyatakan secara jelas bahwa pekerjaan telah dilaksanakan, bagaimana dan dari mana sampel dipilih, tujuan kertas kerja, temuan apa saja yang telah dibuat, dan lain-lain. Kerangka Kerja Audit Sistem Informasi Audit sistem informasi dapat diuraikan dalam beberapa tahapan berdasarkan kerangka pikir manajemen, teknologi informasi dan pertimbangan sistem ahli yang semuanya mengacu pada kerangka kerja menghasilkan laporan audit sistem informasi. Perencanaan Kertas Kerja 1. Standar Kertas Kerja Kertas kerja merupakan pertimbangan yang memuaskan sebagai sarana untuk mempersiapkan diri pada sistem informasi yang diaudit dengan sebaik-baiknya. Sampai sejauh ini, belum ada ketetapan mengenai standar kertas kerja yang
  • 13. diatur baik dalam audit keuangan atau audit lainnya. Yang ada hanyalah pertimbangan professional. Suatu kertas kerja yang baik setidak-tidaknya memiliki beberapa standar, antara lain: a. Lengkap, berisi informasi, b. Akurat, berisi ketepatan dalam penyajian perhitungan, c. Terjamin kerahasiaannya. 13 2. Kepentingan Kertas Kerja Berdasarkan analisis atas kebutuhan untuk menjalankan fungsi pemeriksaan sistem informasi, kedudukan kertas kerja sebagai salah satu sarana untuk mempermudah identifikasi dalam proses audit memiliki tujuan utama, yakni: membantu tugas-tugas auditor dalam fase penyelesaian yang memberikan keyakinan yang memadai bahwa setiap unsur yang diaudit telah layak sesuai dengan standar yang dikehendaki. 3. Prosedur Audit Berbasis Kertas Kerja Penting untuk dipahami bahwa penggunaan kertas kerja, didasarkan atas teknik pendekatan proses yang digunakan dalam penugasan audit Program kerja audit sistem informasi berdasarkan obyek pemeriksaan, dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Pemeriksaan Atas Pengendalian Umum, meliputi: a. Pemeriksaan pada akses fisik fasilitas computer perusahaan, b. Pemeriksaan pada input program aplikasi akuntansi computer. c. Pemeriksaan atas sumber data program aplikasi. 2. Pemeriksaan Atas Pengendalian Aplikasi, meliputi: a. Pemeriksaan atas prosedur menjalankan program aplikasi. b. Pemeriksaan atas proses transaksi. c. Pemeriksaan atas file data. 4. Format Kertas Kerja Berkaitan dengan Pengembangan Sistem Informasi Kertas kerja yang diuraikan disini merupakan suatu usulan yang memberikan gambaran umum atas uraian penugasan audit yang dilakukan. Secara umum ada, tiga jenis kertas kerja sistem informasi yang dapat diterapkan untuk mendukung audit perusahaan berbasis pengolahan data elektronik, yaitu:
  • 14. a. Kertas kerja analisis sistem informasi: mencatat identifikasi permasalahan dan penjabaran blok sistem informasi serta titik focus yang perlu mendapat perhatian khusus, b. Kertas kerja program pemeriksaan: mencatat kegiatan dalam objek pemeriksaan, 14 baik pengendalian umum administrative maupun pengendalian aplikasi; c. Kertas Kerja Evaluasi: mencatat hasil yang diperoleh berdasarkan temuan-temuan atau fakta mengenai kegiatan sistem informasi klien. Prinsip Laporan Audit Hasil Laporan audit merupakan media yang dipakai oleh auditor dalam berkomunikasi dengan klien. Laporan audit berupa komunikasi dan ekspresi auditor terhadap objek yang diaudit agar laporan atau ekspresi auditor tadi dapat dimengerti maka laporan itu harus mampu dipahami oleh penggunanya. Laporan audit seharusnya merupakan alat komunikasi yang efektif dan mempunyai dampak psikologis (positif maupun negatif) bagi auditor maupun auditee, terutama individu yang terlibat. Jika suatu rekomendasi tidak ditindaklanjuti oleh auditee atau pihak lain yang terkait, maka hal tersebut berarti komunikasi tertulis yang dilakukan oleh auditor tidak efektif Laporan audit TI ini te rdiri dari: 1. Maksud dan tujuan dari review pengendalian terhadap penerapan TI di klien. 2. Ruang lingkup dan referensi pengendalian yang digunakan sebagai bahan acuan penilaian pengendalian TI yang diterapkan dalam klien. 3. Metodologi review merupakan langkah- langkah audit dan teknik pemerolehan informasi untuk mendukung laporan review. 4. Pernyataan penjelasan hasil review: a. Permasalahan, menjelaskan pokok masalah yang saat ini dihadapi oleh klien. b. Temuan, menjelaskan bukti audit untuk mendukung kesimpulan masalah. c. Kriteria/standar, menjelaskan pengendalian yang seharusnya diterapkan
  • 15. 15 oleh klien. d. Kondisi, menjelaskan sebab dan akibat serta aktifitas/kegiatan terkini. e. Risiko, menjelaskan potensi dan dampak negatif terhadap hilangnya atau tidak diterapkannya pengendalian. f. Tanggapan manajemen, menjelaskan komentar dan tanggapan manajemen terhadap permasalahan dan temuan yang telah disampaikan. g. Rekomendasi, menjelaskan saran- saran perbaikan dan implementasi penge pengendalian yang harus diterapkan dalam kegiatan/aktifitas klien. Pentingnya suatu temuan dan rekomendasi bagi pembaca sebagian besar tergantung dari lingkup penerapannya serta konsekuensi-konsekuensi praktis darinya (baik yang telah atau mungkin akan terjadi). Karena itu penting bagi auditor untuk mengetengahkan keuntungankeuntungan praktis dari rekomendasinya dan merancang rekomendasi itu sedemikian rupa sehingga diperoleh manfaat sebesar mungkin. Dalam kasus dimana terdapat ketidaktaatan terhadap ketentuan, auditor harus merekomendasikan tindakan khusus guna memperbaiki situasi dan bukan hanya merekomendasikan agar ketentuan yang bersangkutan ditaati. Dalam menyusun konsep rekomendasi auditor harus dengan seksama mempertimbangkan biaya untuk melaksanakan rekomendasi dibandingkan dengan manfaat/ keuntungan yang dapat diperoleh. Sejauh mungkin laporan hasil audit harus menyertakan informasi yang menunjukkan bahwa rekomendasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan dari segi biaya. Sedapat mungkin rekomendasi ditempatkan segera setelah temuan yang bertalian dengannya. Pelaksanaan audit system informasi dilaksanakan berdasarkan risk-based approach dengan mengacu pada: 1. Pernyataan Standar Audit 57, 59, 60, 63, 64 dan 65 2. COBIT 3. ISO
  • 16. 4. Best practices lainnya (ISACA Guidelines, CISA 2007, COSO, Sarbanes-Oxley Act, 16 SANS) Pelaksanaan audit dilakukan dengan Cara yang dapat dilaksanakan adalah: 1. Penyampaian kuisioner a. Kuisioner Pengendalian Sistem Informasi b. Kuisioner I – Analisis Pengelolaan Teknologi Informasi, Management Awareness c. Kuisioner II – Analisis Pengelolaan Teknologi Informasi, Information Technology Controls Diagnostic 2. Wawancara 3. Observasi a. Major application b. Infrastruktur pendukung data center: air conditioning, smoke detector, fire extinguisher, hydrant, dll. c. Sistem Operasi d. Database e. Internet, LAN, WAN f. Perangkat Keras dan Lunak g. Kebijakan dan Standard Operation Procedure 4. Studi kebijakan, prosedur, dan dokumentasi 5. Pengujian dengan menggunakan perangkat lunak Salah satu re fe rens i Control Objective for Information and related Technology (COBIT): 1. Mengamankan Ase t Sis tem Informas i (Assets Safeguarding) Aset informasi suatu entitas seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia, file/data dan fasilitas Teknologi Informasi lainnya harus dijaga dengan sistem pengendalian internal yang baik
  • 17. agar tidak terjadi misefisiensi, mis-efektifitas, dan penyalahgunaan aset entitas. Dengan demikian sistem pengamanan aset sistem informasi merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh entitas. 17 2. Efektifitas sys tem Efektifitas sistem informasi entitas memiliki peranan penting dalam proses pengambilan keputusan usaha/bisnis. Suatu sistem informasi dapa t dikatakan efektifbila sistem informasi memberikan manfaat dan ketepatgunaan teknologi informasi dalam operasi dan administrasi. 3. Efis iens i sys tem Efisiensi menjadi sangat penting ketika sumber daya kapasitas yang dimiliki oleh entitas terbatas. Jika cara kerja dari sistem aplikasi komputer menurun maka pihak manajemen, dalam hal ini mewakili entitas, harus mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi yang minima l. 4. Membe rikan dan menge lola ke te rsediaan layanan s is tem informas i (Availability) Berhubungan dengan ketersediaan dukungan/layanan teknologi informasi. Teknologi Informasi hendaknya dapat mendukung secara berkelanjutan terhadap proses usaha/bisnis entitas. Makin sering terjadi gangguan (system downtime) maka berarti tingkat ketersediaan sistem rendah. 5. Menjaga ke rahas iaan (Confidentiality) Fokus kerahasiaan disini ialah perlindungan terhadap informasi dan supaya terlindung dari akses dari pihak-pihak yang tidak berwenang dan bertanggungjawab. 6. Meningkatkan kehandalan (Reability) Berhubungan dengan kesesuaian dan keakuratan bagi manajemen dalam pengelolaan organ isasi, pelaporan dan pertanggungjawaban. 7. Menjaga integritas data (Data Integrity) Integritas data adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data memiliki atributatribut seperti: kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan. Jika integritas data tidak terpelihara,
  • 18. maka suatu entitas tidak akan lagi memiliki informasi/laporan yang benar, bahkan entitas dapat menderita k kerugian karena pengawasan yang tidak tepat atau keputusan-keputusan yang salah. Faktor utama yang membuat data berharga bagi entitas dan pentingnya untuk menjaga integritas data adalah: a. Makna penting data/informasi bagi pengambilan keputusan adalah peningkatan kualitas data sehingga dapat memberikan informasi bagi para pengambil keputusan. b. Nilai data bagi pesaing entitas, jika data tersebut berguna bagi pesaing maka kehilangan data akan memberikan dampak buruk bagi entitas. Pesaing dapat menggunakan data tersebut untuk mengalahkan entitas saingannya sehingga mengakibatkan entitas menjadi kehilangan pasar, berkurangnya keuntungan, dan sebagainya. 8. Menaati se luruh pe raturan dan aturan yang ada dan be rlaku saat ini, 18 baik itu di inte rnal dan eks te rnal organisas i/entitas (Compliance ) Ketaatan terhadap peraturan yang berlaku baik itu didalam dan luar entitas memberikan dampak positif dan bernilai tambah guna memberikan keyakinan yang cukup bagi para pihak yang berkepentingan entitas khususnya para regulator bahwa entitas menerapkan prinsip kehati-hatian dengan tidak meniadakan prinsip biayamanfaat dalam melakukan kegiatan usaha/bisnis entitas khususnya kegiatan teknologi informasi. DAFTAR PUSTAKA Asmuni, Idris,2006, “kertas kerja audit sistem informasi (sebuah gagasan baru dalam standar profesional pemeriksaan dan pengembangan sistem informasi)” Darono, Agung, 2009, “Penerapan Teknik Audit Berbantuan Komputer dalam Audit Intern Pemerintah”, Konferensi Nasional Sistem Informasi 2010, STMIK MDP Palembang http://10503116.blog.unikom.ac.id/it-audit-tools.hi (diakses 06 Juni 2013)
  • 19. http://aditpato7.wordpress.com/2012/05/01/it-audit/ (diakses 06 Juni 2013) http://elmolya.blogspot.com/2011/03/it-audit-dan-forensik-audit-merupakan.html(diakses 19 06 Juni 2013) http://highpecundang.blogspot.com/2011/03/it-audit-dan- it- forensic.html(diakses 06 Juni 2013) http://intersystem.biz/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=353(diakses 06 Juni 2013) http://uzi-online.blogspot.com/2013/03/laporan- it-audit- ilab-gunadarma.html (diakses 06 Juni 2013)