Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang audit berbasis risiko, termasuk pengertian, tujuan, manfaat, ruang lingkup, peran, aspek yang perlu diperhatikan, dan metodologinya. Audit berbasis risiko bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa risiko telah dikelola sesuai batasan yang ditetapkan manajemen dengan berfokus pada penilaian dan evaluasi risiko-risiko strategis, finansial, operasional, dan lainnya.
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
Konsep, standar, dan prosedur saling berhubungan dan bergantung satu sama lain dalam pelaksanaan audit. Konsep merupakan dasar untuk pengembangan standar, sedangkan standar menjadi acuan untuk pengembangan prosedur audit yang dapat diimplementasikan secara praktis. Dengan kata lain, konsep → standar → prosedur.
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab auditIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang audit atas siklus perolehan dan pembayaran barang dan jasa perusahaan.
2. Siklus tersebut meliputi proses permintaan pembelian, penerimaan barang, pengakuan kewajiban, dan pembayaran.
3. Tujuan audit antara lain memastikan validitas transaksi, kelengkapan pencatatan, penilaian yang tepat, dan klasifikasi yang benar.
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
Siklus perolehan dan pembayaran aset tetap dan siklus pendapatan mencakup proses perolehan, penerimaan, pencatatan, dan pembayaran aset serta penjualan barang dan jasa dan pencatatan piutang. Audit memerlukan pemahaman pengendalian intern, penilaian risiko, dan pengujian untuk memperoleh keyakinan atas laporan keuangan.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang audit berbasis risiko, termasuk pengertian, tujuan, manfaat, ruang lingkup, peran, aspek yang perlu diperhatikan, dan metodologinya. Audit berbasis risiko bertujuan untuk memberikan keyakinan bahwa risiko telah dikelola sesuai batasan yang ditetapkan manajemen dengan berfokus pada penilaian dan evaluasi risiko-risiko strategis, finansial, operasional, dan lainnya.
Kuliah 4 audit laporan keuangan dan tanggungjawab auditorRose Meea
Konsep, standar, dan prosedur saling berhubungan dan bergantung satu sama lain dalam pelaksanaan audit. Konsep merupakan dasar untuk pengembangan standar, sedangkan standar menjadi acuan untuk pengembangan prosedur audit yang dapat diimplementasikan secara praktis. Dengan kata lain, konsep → standar → prosedur.
(Pert 1) bab 6 tujuan dan tanggung jawab auditIlham Sousuke
Ini adalah sebuah resume dari buku Auditing and Assurance Services An Integrated Approach oleh Alvin Aren. I do not own the copyrights, it's only for educational purposes.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang audit atas siklus perolehan dan pembayaran barang dan jasa perusahaan.
2. Siklus tersebut meliputi proses permintaan pembelian, penerimaan barang, pengakuan kewajiban, dan pembayaran.
3. Tujuan audit antara lain memastikan validitas transaksi, kelengkapan pencatatan, penilaian yang tepat, dan klasifikasi yang benar.
SIKLUS PEROLEHAN, DAN PEMBAYARAN ASSET TETAP,SIKLUS PENDAPATANSsusanti Ssusanti
Siklus perolehan dan pembayaran aset tetap dan siklus pendapatan mencakup proses perolehan, penerimaan, pencatatan, dan pembayaran aset serta penjualan barang dan jasa dan pencatatan piutang. Audit memerlukan pemahaman pengendalian intern, penilaian risiko, dan pengujian untuk memperoleh keyakinan atas laporan keuangan.
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...gitathiananda
Dokumen tersebut membahas tentang audit terhadap siklus pengeluaran yang mencakup pengujian kepatuhan dan pengujian substansi. Ia juga membahas tentang pengertian aktiva tetap, perbedaan aktiva tetap dengan aktiva lancar, prinsip akuntansi aktiva tetap, tujuan audit aktiva tetap, dan prosedur pengujian substantif aktiva tetap.
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
Dokumen tersebut membahas metodologi audit siklus penjualan dan penagihan yang mencakup pengujian pengendalian dan substantive atas transaksi penjualan, penerimaan kas, retur dan pengurangan penjualan, serta penyisihan piutang tak tertagih. Metodologi tersebut meliputi pemahaman pengendalian internal, penilaian risiko pengendalian, penentuan luas pengujian, merancang pengujian pengendalian dan substantive, serta tujuan-tujuan audit yang
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
Dokumen tersebut membahas pengertian pengendalian intern menurut beberapa sumber, komponen-komponen pengendalian intern, hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan auditor, dan cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan."
Dokumen tersebut membahas fungsi-fungsi bisnis dalam siklus persediaan dan gudang, serta dokumen dan pencatatan terkait. Termasuk di dalamnya proses pembelian bahan baku, penerimaan, penyimpanan, produksi, penyimpanan barang jadi, pengiriman, dan audit persediaan seperti akuntansi biaya, pengamatan fisik, penetapan harga dan kompilasi.
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganRisa Martia
Tujuan audit adalah untuk memberikan keyakinan kepada pengguna laporan keuangan mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan standar pelaporan keuangan. Hal ini dicapai dengan menyatakan opini auditor tentang kesesuaian laporan keuangan dengan standar tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor perlu memahami konsep asurans memadai, lingkup tugas audit, kendala audit, dan salah saji material serta asersi manajemen.
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengujian substantif terhadap utang usaha, termasuk definisi utang usaha, perbedaan karakteristiknya dengan aktiva lancar, prinsip akuntansi terkait, tujuan audit, dan prosedur auditnya.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan dokumen dan catatan akuntansi yang terkait dengan utang usaha.
3) Prosedur audit awal untuk utang usaha melip
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatDian N
Dokumen tersebut membahas kerangka umum sistem akuntansi pemerintah pusat Indonesia yang terdiri dari Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SABUN) dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SABUN berfokus pada akuntansi kas negara sedangkan SAI menangani akuntansi keuangan dan barang di instansi pemerintah. Keduanya bekerja sama untuk menghasilkan laporan keuangan pemerintah pusat.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Bab 10 membahas tentang audit kas dan setara kas. Menguraikan pengertian, prinsip akuntansi, dan siklus kas. Tujuan audit kas adalah untuk meyakinkan keberadaan, penilaian, kelengkapan dokumen, klasifikasi, dan posting kas. Prosedur audit meliputi pemeriksaan saldo kas dan setara kas, cash count, perhitungan maju atau mundur, konfirmasi bank, dan rekonsiliasi bank.
- The document discusses partnership liquidation, including definitions, procedures, and accounting treatments.
- A simple partnership liquidation involves one cash distribution where partners receive amounts equal to their pre-distribution capital account balances.
- Priority rankings for distributing assets in liquidation are: 1) amounts owed to non-partner creditors and partners other than for capital and profits, and 2) amounts due to partners based on remaining assets after liabilities are paid.
Bab ini membahas strategi audit yang digunakan auditor untuk mengumpulkan bukti audit. Terdapat dua pendekatan strategi audit yaitu pendekatan terutama substantif yang mengandalkan pengujian substantif dan pendekatan tingkat resiko pengendalian taksiran rendah yang meletakkan kepercayaan pada pengendalian intern. Kedua pendekatan ini memiliki perbedaan dalam ruang lingkup prosedur, pengujian kontrol, dan pengujian substantif yang dilakukan.
Bab V dan VI membahas program audit dan pekerjaan lapangan audit internal. Program audit merupakan pedoman bagi auditor dan mencakup rencana lingkup, waktu, dan metode audit. Tujuan pekerjaan lapangan adalah mengumpulkan bukti secara sistematis untuk memberikan keyakinan sesuai tujuan audit. Teknik-teknik audit seperti observasi dan verifikasi diterapkan untuk mengevaluasi efektivitas sistem kontrol dan kinerja organisasi.
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Aktiv...gitathiananda
Dokumen tersebut membahas tentang audit terhadap siklus pengeluaran yang mencakup pengujian kepatuhan dan pengujian substansi. Ia juga membahas tentang pengertian aktiva tetap, perbedaan aktiva tetap dengan aktiva lancar, prinsip akuntansi aktiva tetap, tujuan audit aktiva tetap, dan prosedur pengujian substantif aktiva tetap.
(Pert 4) bab 14 siklus penjualan dan penagihan test of control & substa...Ilham Sousuke
Dokumen tersebut membahas metodologi audit siklus penjualan dan penagihan yang mencakup pengujian pengendalian dan substantive atas transaksi penjualan, penerimaan kas, retur dan pengurangan penjualan, serta penyisihan piutang tak tertagih. Metodologi tersebut meliputi pemahaman pengendalian internal, penilaian risiko pengendalian, penentuan luas pengujian, merancang pengujian pengendalian dan substantive, serta tujuan-tujuan audit yang
Pengendalian internal perusahaan bab 5 auditingAsep suryadi
Dokumen tersebut membahas pengertian pengendalian intern menurut beberapa sumber, komponen-komponen pengendalian intern, hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup pemeriksaan auditor, dan cara melakukan pemahaman dan evaluasi atas pengendalian intern perusahaan."
Dokumen tersebut membahas fungsi-fungsi bisnis dalam siklus persediaan dan gudang, serta dokumen dan pencatatan terkait. Termasuk di dalamnya proses pembelian bahan baku, penerimaan, penyimpanan, produksi, penyimpanan barang jadi, pengiriman, dan audit persediaan seperti akuntansi biaya, pengamatan fisik, penetapan harga dan kompilasi.
Tujuan audit dan asersi atas laporan keuanganRisa Martia
Tujuan audit adalah untuk memberikan keyakinan kepada pengguna laporan keuangan mengenai kesesuaian laporan keuangan dengan standar pelaporan keuangan. Hal ini dicapai dengan menyatakan opini auditor tentang kesesuaian laporan keuangan dengan standar tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor perlu memahami konsep asurans memadai, lingkup tugas audit, kendala audit, dan salah saji material serta asersi manajemen.
Audit Terhadap Siklus Pengeluaran : Pengujian Substantif terhadap Saldo Utang...gitathiananda
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang pengujian substantif terhadap utang usaha, termasuk definisi utang usaha, perbedaan karakteristiknya dengan aktiva lancar, prinsip akuntansi terkait, tujuan audit, dan prosedur auditnya.
2) Dokumen tersebut juga menjelaskan dokumen dan catatan akuntansi yang terkait dengan utang usaha.
3) Prosedur audit awal untuk utang usaha melip
Kerangka umum Standar Akuntansi Pemerintah PusatDian N
Dokumen tersebut membahas kerangka umum sistem akuntansi pemerintah pusat Indonesia yang terdiri dari Sistem Akuntansi Bendahara Umum Negara (SABUN) dan Sistem Akuntansi Instansi (SAI). SABUN berfokus pada akuntansi kas negara sedangkan SAI menangani akuntansi keuangan dan barang di instansi pemerintah. Keduanya bekerja sama untuk menghasilkan laporan keuangan pemerintah pusat.
Makalah ini membahas tentang teori akuntansi pendapatan. Pendapatan didefinisikan sebagai kenaikan bersih nilai aset dan modal yang terkait dengan kas. Ada beberapa pendekatan dalam memahami pendapatan, termasuk pandangan perilaku dan pengukuran pendapatan. Pengakuan pendapatan umumnya menggunakan dasar penjualan karena dianggap paling obyektif. Makalah ini juga membahas penjualan angsuran.
Bab 10 membahas tentang audit kas dan setara kas. Menguraikan pengertian, prinsip akuntansi, dan siklus kas. Tujuan audit kas adalah untuk meyakinkan keberadaan, penilaian, kelengkapan dokumen, klasifikasi, dan posting kas. Prosedur audit meliputi pemeriksaan saldo kas dan setara kas, cash count, perhitungan maju atau mundur, konfirmasi bank, dan rekonsiliasi bank.
- The document discusses partnership liquidation, including definitions, procedures, and accounting treatments.
- A simple partnership liquidation involves one cash distribution where partners receive amounts equal to their pre-distribution capital account balances.
- Priority rankings for distributing assets in liquidation are: 1) amounts owed to non-partner creditors and partners other than for capital and profits, and 2) amounts due to partners based on remaining assets after liabilities are paid.
Bab ini membahas strategi audit yang digunakan auditor untuk mengumpulkan bukti audit. Terdapat dua pendekatan strategi audit yaitu pendekatan terutama substantif yang mengandalkan pengujian substantif dan pendekatan tingkat resiko pengendalian taksiran rendah yang meletakkan kepercayaan pada pengendalian intern. Kedua pendekatan ini memiliki perbedaan dalam ruang lingkup prosedur, pengujian kontrol, dan pengujian substantif yang dilakukan.
Bab V dan VI membahas program audit dan pekerjaan lapangan audit internal. Program audit merupakan pedoman bagi auditor dan mencakup rencana lingkup, waktu, dan metode audit. Tujuan pekerjaan lapangan adalah mengumpulkan bukti secara sistematis untuk memberikan keyakinan sesuai tujuan audit. Teknik-teknik audit seperti observasi dan verifikasi diterapkan untuk mengevaluasi efektivitas sistem kontrol dan kinerja organisasi.
Dokumen tersebut merangkum langkah-langkah penting dalam melakukan survei pendahuluan audit internal, mulai dari studi awal, pendokumentasian, bertemu klien, mengumpulkan bukti, pembuatan bagan alir, pelaporan, hingga membuat anggaran survei. Survei pendahuluan bertujuan untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai risiko yang akan diaudit.
Audit sistem kepastian kualitas (bab 8), Audit Kinerja ManajemenYunita Tri Andra Yani
[Ringkasan]
Audit sistem kepastian kualitas adalah proses sistematis untuk menilai kemampuan suatu organisasi dalam memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Audit bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan sistem manajemen kualitas serta memberikan rekomendasi perbaikan. Proses audit terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, studi hasil, dan tindakan perbaikan.
Survei pendahuluan merupakan proses untuk memperoleh pemahaman mendalam mengenai risiko unit yang akan diaudit dengan melakukan analisis risiko, pengumpulan informasi, dan wawancara. Tahapannya meliputi studi awal, pendokumentasian, bertemu klien, pengumpulan bukti, pembuatan bagan alir, pelaporan, dan penganggaran.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengendalian internal menurut COSO, jenis-jenis audit internal yang meliputi audit operasional, audit kepatuhan, dan audit atas laporan keuangan. Dokumen ini juga menjelaskan tahapan audit serta unsur-unsur yang perlu diperiksa pada masing-masing jenis audit.
Dokumen tersebut membahas mengenai sistem pengendalian internal, jenis audit, dan tahapan audit. Sistem pengendalian internal digunakan untuk mencapai tujuan bisnis perusahaan secara efektif dan efisien. Terdapat tiga jenis audit utama yaitu audit operasional untuk meningkatkan efisiensi, audit kepatuhan untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan, dan audit laporan keuangan untuk mengetahui kewajaran penyajian laporan ke
1. Dokumen membahas langkah-langkah survei pendahuluan yang dilakukan auditor internal untuk merencanakan audit, termasuk melakukan studi awal, pendokumentasian, bertemu klien, mengumpulkan bahan bukti, dan pengamatan.
2. Langkah-langkah tersebut bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam mengenai subjek audit sehingga dapat merencanakan program audit yang tepat dan menunjang keberhasilan audit.
3
Ringkasan dokumen tersebut adalah tentang audit kinerja penyelenggaraan negara yang meliputi pengertian, tujuan, sasaran, periode, metodologi dan tahapan audit kinerja.
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
1. PEKERJAAN LAPANGAN
1
1 ABRIANSA 7211417141
2 ELANG ARTA P 7211417143
3 DEVITA DAMAYANTI S 7211417144
4 MEI LINA 7211417145
HANDAYANI S 7211417146
5
2. PROSES DAN TUJUAN PEKERJAAN
LAPANGAN
Proses pekerjaan lapangan
Pekerjaan lapangan merupakan proses
untuk mendapatkan keyakinan secara
sistematis dengan mengumpulkan bahan
bukti secara objektif mengenai operasi
entitas, mengevaluasinya, dan (1) melihat
apakah operasi tesebut memenuhi standar
yang dapat diterima dan mencapai tujuan-
tujuan yang telah ditetapkan dan (2)
menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan oleh manajemen.
Istilah “proses yang sistematis”
mengimplikasikan langkah-langkah audit
terencana yang dirancang untuk
memenuhi tujuan-tujuan audit. Istilah ini
juga memiliki makna bahwa auditor
internal akan menerapkan persyaratan
profesional dalam melakukan audit,
serta menerapkan penelaahan yang
tepat saat mengumpulkan, menyusun,
mencatat, dan mengevaluasi bahan
audit.
3. Tujuan pekerjaan lapangan
Tujan-tujuan audit terkait dengan tujuan-tujuan operasi tetapi memiliki sedikit
perbedaan. Dalam makna yang paling sedrhana, pekerjaan lapangan
merupakan pengumpulan bahan bukti untuk pengukuran dan evaluasi. Konsep
pengukuran memiliki signifikansi khusus bagi auditor internal. Jika auditor
internal bisa menangkap esensi ini secara penuh, maka mereka bisa dengan
sukses memeriksa operasi dalam suatu organisasi.
Tujuan pekerjaan lapangan adalah untuk membantu pemberian
keyakinan dengan melaksanakan prosedur-prosedur audit yang
ada di program audit, sesuai tujuan audit yang ingin dicapai.
4. PEMBUATAN STRATEGI UNTUK
MELAKUKAN PEKERJAAN LAPANGAN
Tahap persiapan untuk melakukan pekerjaan lapangan membutuhkan
perhatian dan perencanaan yang sama seperti halnya persiapan audit
keseluruhan.
Pada tahap ini, survei pendahuluan telah diselesaikan dan program
audit telah disiapkan. Auditor harus mengarahkan perhatian terkait
pembuatan strategi ini. Berikut ini merupakan bagian dari rencana strategis
sebagai berikut:
5. 1. Kebutuhan pegawai
Perencanaan jumlah dan kuakifikasi staf yang akan melakukan audit.
2. Kebutuhan sumber daya dari luar
Bila staf audit yang ada tidak memiliki keahlian khusus, maka harus didapat dari
sumber di luar perusahaan.
4. Wewenang dan tanggung jawab
3. Pengorganisasian staf audit
Bagian ini terkait dengan struktur komando dari suatu tiim audit. Mencakup alur
wewenang yang berkaitan dengan penggambaran otorisasi yang didelegasikan ke
setiap lini dan staf dalam tim audit.
Perencanaan terkait bagian mana dari organisasi audit yang akan melakukan jenis
audit yang berbeda, seperti: audit keuangan, efisiensi, efektivitas keamananan aset
serta terkait rencana struktur audit seperti: berdasarkan fungsi, produk, lokasi atau
organisasi.
6. 5. Struktur pekerjaan lapangan
6. Waktu pelaksanaan pekerjaan lapangan
7. Metode pekerjaan lapangan
Pada bagian ini, urut-urutan program audit direncanakan. Aktivitas yang berurutan
saling berhubungan untuk meyakinkan bahwa terdapat susunan alur kerja. Jadi,
staf auditor yang ditugaskan pada aktivitas tertentu tidak harus menunggu auditor
lainnya menyelesaikan tugasnya.
Ada enam metode yang biasa digunakan dalam pekerjaan lapangan, yang akan
dijelaskan lebih lanjut dalam bab ini, yakni:
`Observasi `Investigasi
`Konfirmasi `Analisis
`Verifikasi `Evaluasi
Proses membuat struktur pekerjaan lapangan memunculkan waktu
pelaksanaan pekerjaan lapangan.
7. 9. Penyiapan laporan
10. Rencana kontijensi
Struktur laporan sering kali dirancang pada awal proses audit.
Struktur makro dari laporan audit harus direncanakan, hal ini merupakan
tahapan penyajian temuan audit dan kerangka kasar dari bagian-bagian
laporan. Juga, struktur mikro laporan, atau metode penyajian setiap temuan
audit harus direncanakan.
Hanya sedikit aktivitas yang akan berjalan sesuai rencana. Oleh karena itu,
rencana harus menyediakan kontijensi. Rencana harus memuat kondisi terbaik
yang bisa dicapai, yang biasa dan yang terburuk.
8. Metode pendokumentasian
Bagian ini melibatkan akumulasi bahaan bukti dan penyiapan kertas kerja.
Bagian ini membutuhkan antisipasi hasil-hasil metode pekerjaan lapangan dan
juga penggunaan akhir dari audit.
8. TIM AUDIT DAN PENGARAHAN
MANDIRI
Tim dengan pengarahan mandiri terpisah dari bentuk
manajemen tradisional yang beranggotakan direktur, wakil direktur,
asisten direktur, supervisor, manajer, dan karyawan.
Tim tersebut merupakan sebuah unit operasional, yang sering
kali terdiri dari ahli-ahli dalam berbagai bidang audit dan memiliki
kepemimpinan dalam rotasi atau dasar-dasar lainnya.
Tim audit ini membuat keputusan sendiri, sering kali dengan
bantuan ahli yang bersama pimpinan tim memberikan keahlian dan
bantuan dalam proses pengambilan keputusan.
9. AUDIT BERHENTI-KEMUDIAN
LANJUT
Teknik “audit berhenti-kemudian lanjut” membantu
menghilangkan audit dengan pengembalian yang rendah yang
melewati proses penyaringan awal.
Konsep dasar di balik teknik ini adalah untuk memberdayakan
auditor lapangan untuk menghentikan audit selama survei
pendahuluan, atau pada aktu-waktu lainnya, jika tidak ada indikasi
adanya risiko-risiko yang substansial atau tidak ada temuan-temuan
penyimpangan potensial.
Saat audit tersebut dihentikan, auditor pindah ke audit
selanjutnya yang termasuk dalam rencana audit tahunan
departemen. Dengan cara ini, setiap auditor bisa melakukan lebih
banyak audit setiap tahun dibandingkan berdasarkan pendekatan
audit tradisional yang menghabiskan semua anggaran waktu yang
tersedia untuk setiap audit tanpa memandang hasil-hasil kerja jika
diperlukan.
10. CONTROL SELF ASSESSMENT
Merupakan inovasi yang relatif baru yang sedang diterapkan
oleh banyak organisasi berukuran besar untuk mendukung, dalam
beberapa kasus untuk menggantikan proses audit internal mereka.
Pendukung teknik ini berhati-hati untuk menyatakan bahwa tidak ada
niat untuk menggantikan sepenuhnya fungsi audit internal.
Control self assessment menggunakan staf untuk
mengevaluasi aspek-aspek kontrol internal berdassarkan apa yang
mereka lihat, alami dan praktikkan.
11. BAGIAN-BAGIAN PEKERJAAN
LAPANGAN
TUJUAN-TUJUAN AUDIT
Tujuan-tujuan audit berbeda dari tujuan-tujuan operasi, sebagaimana
prosedur-prosedur audit juga berbeda dari prosedur-prosedur operasi.
Tujuan-tujuan audit terkait dengan tujuan-tujuan operasi, namun memiliki
maksud yang berbeda. Tujuan-tujuan audit dirancang untuk menentukan
apakah tujuan-tujuan operasi tertentu telah dicapai.
Tujuan audit dicapai dengan menerapkan prosedur-prosedur audit untuk
menentukan apakah prosedur-prosedur operasi berfungsi sebagaimana
mestinya dan mencapai tujuan-tujuan operasi.
Tujuan operasi ditetapkan oleh manajemen. Tujuan-tujuan audit ditetapkan
oleh auditor.
12. TUJUAN-
TUJUAN
OPERASI
PROSEDUR-
PROSEDUR
OPERASI
TUJUAN-
TUJUAN AUDIT
PROSEDUR-
PROSEDUR
AUDIT
Pembelian
Untuk mendapatkan
barang yang tepat.
Departemen
pengguna, bukan
departemen
pembelian, harus
menyiapkan surat
permintaan yang
disetujui, yang
menyebutkan produk-
produk yang
dibutuhkan.
Untuk menentukan
apakah pesanan
pembelian dikeluarkan
hanya untuk
pembelian produk-
produk yang memang
dibutuhkan organisasi.
Telaah sampel
pesanan pembelian
untuk melihat apakah
pesanan pembelian
didukung oleh surat
permintaan yang
disetujui dan apakah
ciri-ciri barang yang
dibeli, dalam surat
pesanan barang,
sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
Untuk mendapatkan
barang dengan harga
yang tepat.
Si pembeli harus
membuka penawaran
yang kompetitif untuk
semua pembelian di
atas jumlah yang
ditentukan, jelaskan
secara tertulis bila
gagal mendapatkn
penawaran.
Untuk menentukan
apakah penawaran
yang kompeitif benar-
benar diminta dan
apakah kegagalan
untuk mendapatkan
penawaran telah
dijelaskan, apakah
pesanan pembelian
Untuk sampel yang
dipilih, verifikasi bukti-
bukti dilakukannya
penawaran, dan
apakah penjelasan
atas gagalnya
penawaran adalah
wajar.
Tujuan dan prosedur (Operasi vs Audit)
13. TUJUAN-
TUJUAN
OPERASI
PROSEDUR-
PROSEDUR
OPERASI
TUJUAN-
TUJUAN AUDIT
PROSEDUR-
PROSEDUR
AUDIT
Pemrosesan klaim
Untuk memroses klaim
dengan segera.
Semua klaim
dimasukkan dalam
daftar. Pemrosesan
diawasi melalui
laporan periodik.
Untuk menentukan
apakah semua klaim
yang diterima telah
dimasukkan dalam
daftar dan diawasi
selama siklus
pemrosesan dan
apakah manajemen
telah waspada akan
adanya penagguhan
yang tidak wajar.
Telaah sampel klaim
yang dibayar untuk
menentukan dalam
daftar apakah telah
diproses dalam waktu
yang wajar. Periksa
akurasi dan ketepatan
waktu laporan ke
manajemen tentang
pemrosesan klaim.
Untuk memroses klaim
dengan benar.
Manajemen
menspesifikasikan
langkah-langkah yang
akan diambil dalam
memerisa klaim,
termasuk
perbandingannya
dengan kebijakan.
Juga membentuk
sistem penelaahan
dan tingkat
persetujuan,
tergantung nilai klaim.
Untuk menentukan
apakah klaim sah
telah dibayar sesuai
jumlah terutang.
Untuk sampel terpilih,
tentukan apakah
pembayaran benar
secara matematis,
memenuhi kebijakan,
menunjukkan bukti
penilaian jika
diperlukan, dan
memiliki bukti
penelaahan dan
persetujuan.
14. TUJUAN-
TUJUAN
OPERASI
PROSEDUR-
PROSEDUR
OPERASI
TUJUAN-
TUJUAN
AUDIT
PROSEDUR-
PROSEDUR
AUDIT
Penerimaan
Hanya menerima
barang-barang yang
dipesan.
Manajemen melakukan
penghitungan, penimbangan
dan pengukuran produk
yang diterima dan
menandatanganinya.
Prosedur pengambilan
sampel yang khusus
diperbolehkan jika layak.
Untuk menentukan
apakah hanya
barang-barang
yang dipesan
yang diterima, dan
dalam jumlah
sesuai pesanan.
Telaah sampel laporan
penerimaan yang
representatif untuk
mencari bukti
penghitungan,
penimbangan, dan
pengukuran.
Bandingkan catatan
gudang dengan
kuantitas yang
terdapat dalam
laporan penerimaan.
Hanya menerima
barang-barang yang
memenuhi spesifikasi.
Manajemen melakukan
inspeksi barang yang
dipesan, bandingkan sampel
barang yang diterima
dengan spesifikasinya.
Semua perubahan atas
spesifikasi harus dikirim
segera ke depatemen
inspeksi penerimaan.
Untuk menentukan
bahwa hanya
produk-produk
dengan kualitas
yang disyaratkan
yang diterima, dan
bahwa produk
yang ditolak sudah
dikembalikan dan
dibebankan ke
pemasok.
Untuk sampel-sampel
terpilih, telaah bukti
inspeksi. Telaah bukti
pengembalian barang-
barang yang ditolak.
Analisis catatan bahan
sisa untuk
menentukan apakah
produk-produk
berkualitas rendah
telah dipesan atau
15. Empat tahap dalam pelaksanaan audit ini :
1. Pemilihan bidang-bidang kunci untuk pengawasan dan penentuan;
2. Pengembangan indikator-indikator kunci untuk pengawasan dan
penentuan;
3. Implementasi;
4. Pemeliharaan teknik-teknik SMART
17. Pengembangan Standar
Mengevaluasi fungsi fungsi manajemen yang belum
memiliki standar, sehingga perlu menemukan standar
yang otoritatif yang sesuai dengan tujuan operasi yang
diperiksa.
18. Penggunaan Tolak Ukur
Memilih praktik praktik terbaik yang dilakukan oleh
organisasi lain atau bagian organisasi itu sendiri yang
dimaksud membantu mencapai tujuan organisasi.
Aktivitas peningkatan organisasi dikelompokkan dalam
4 tahap:
1. Analisis proses audit
2. Merencanakan studi
3. Laksanakan studi
4. Dapatkan pemahaman
19. Evaluasi
Untuk mencapai pertimbangan yang benar secara
matematis, dan untuk menyatakan pertimbangan
tersebut.
Standar juga harus dievaluasi kelayakan dan
kecukupannya dalam mengukur kemajuan terhadap
tujuan dan sasaran organisasi.
20. Aspek Aspek Operasi
Pengukuran yang dilakukan oleh auditor internal
biasanya diarahkan ke tiga aspek, yaitu:
1. Kualitas
2. Biaya
3. Jadwal
21. Pengujian
Tujuan Pengujian Merencanakan pengujian
Tujuan Umum Pengujian
Menempatkan aktivitas transaksi
atau percobaan dalam memilih
beberapa bukti dan menentukan
kualitas atau karakteristik inheren
mereka.
Tujuan Khusus Pengujian
Proses menentukan:
1. Validitas
2. Akurasi
3. Ketaatan
4. Kompetensi Kontrol
Rencana diformalkan dengan
dokumentasi yang mencakup:
1. Pendefinisian tujuan
2. Pengidentifikasi jenis pengujian
untuk mencapai tujuan
3. Pengidentifikasi kebutuhan
pegawai
4. Penentuan urutan proses pengujian
5. Pendefinisian standar
6. Pendefinisian populasi
7. Keputusan metodologi
pengambilan sampel yang akan
dilakukan
8. Pemerksaan transaksi atau proses
terpilih
22. Pendefinisian Standar Kinerja atau
Kriteria
Standar Kinerja atau Kriteria berbentuk:
1. Eksplisit, bila dinyatakan secara jelas dalam
arahan,intruksi pekerjaan, spesifik, atau hukum
2. Implisit, bila manajemen telah menetapkan tujuan
dan sasaran, atau sedang mengupayakan penetapan,
tetapi tidak menyatakan secara eksplisit bagaimana
mencapainya.
25. Teknik Pemeriksaan Transaksi atau
Proses Terpilih
1. Mengamati, yaitu melihat, memerhatikan, dan tidak
melewatkan hal yang dianggap penting
2. Mengajukan pertanyaan, yaitu teknik paling pervasive
bagi auditor yang menelaah operasi.
3. Menganalisis, yaitu memeriksa secara terperinsi.
4. Memverifikasi, yaitu mengonfirmasi kebenaran, akurasi,
keaslian, atau validitas sesuatu.
5. Menginvestigasi, yaitu menemukan fakta fakta
tersembunyi dan mencari kebenaran.
6. Mengevaluasi, yaitu menimbang apa yang telah dianalisis
dan menentukan kecukupan, efisiensi, dan
efektivitasnya.
26. Menganalisis
Menganalisis berarti memeriksa secara rinci, dimana memecahkan
entitas yang kompleks ke dalam bagian bagian kecil untuk
menentukan karakteristik sebenarnya.
Analisis dimaksudkan untuk mengetahui kualitas, penyebab,
dampak, motif, dan kemungkinan – kemungkinan atau sebagai
fasilitator untuk penelitian selanjutnya atau sebagai dasar
pertimbangan
27. Memverifikasi
Memverifikasi berarti mengonfirmasi kebenaran, akurasi,
keaslian, atau validitas sesuatu.
Verifikasi mencakup konfirmasi dan perbandingan
pernyataan dari seseorang dikonfirmasi melalui
pembahasan dengan orang – orang lain, atau satu
dokumen dibandingkan dengan satu atau lebih dokumen
lain yang valid
28. Menginvestigasi
Menginvestigasi berarti menemukan fakta – fakta yang
tersembunyi dan encari kebenaran untuk menemukan
bahan bukti atas terjadinya kesalahan.
Investigasi meliputi menyelidiki lebih dalam dan ekstensif
dengan maksud mendeteksi kesalahan. Setelah didapatkan
beberapa bukti atas terjadinya kesalahan, auditor harus
melaporkannya ke orang yang berpengalaman mengenai
masalah tersebut
29. Mengevaluasi
Mengevaluasi berarti menimbang apa yang telah
dianalisis dan menentukan kecukupan, efisiensi, dan
efektivitasnya.
Evaluasi mengimplikasikan pertimbangan profesional,
dan merupakan rangkaian yang berjalan melewati
keseluruhan proses audit yakni pemeriiksaan audit,
program audit, dan pengambilan sampel.
30. PEKERJAAN LAPANGAN II
Penerapan Teknik Audit
Teknik Audit
Teknik – teknik diterapkan dalam kerangka tertentu,
tergantung pada masalah yang menjadi subjek yang
diaudit. Hasil akhirnya adalah opini dan rekomendasi
audit.
31. Audit Fungsional
Adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir, melintasi lini
organisasi. Audit ini cenderung berkonsentrasi pada operasi dan proses
dibandingkan pada administrasi dan orang – orag yang ada dalam organisasi.
Tujuannya untuk menentukan seberapa baik fungsi – fungsi dalam organisasi
akan saing berinteraksi dan bekerja sama.
Audit fungsional mencakup atas :
Pemesanan, penerimaan, dan pembayaran bahan baku
Pengiriman langsung perlengkapan atau jasa ke departemen pengguna
Penerapan perubahan pada produk
Pengumpulan, pemisahan, dan penjualan barang sisa
Pengendalian dan praktik keselamatan
Prograam untuk mendeteksi konflik kepentingan
Pengelolaan aset – aset modal
Formulasi anggaran
Fungsi – fungsi pemasaran
32. Audit Organisasional (dan Evaluasi
Produktivitas)
Pada audit ini tidak hanya memerhatikan aktivitas yang
dilakukan dalam organisasi tetapi juga dengan kotrol
administratif yang digunakan untuk memastikan bahwa
aktivitas – aktivitas tersebut dilaksanakan. Pendekatan
organisaional yang tajam sering kai bisa memberikan
pandangan yang luas atas operasi, melebihi yang dipeoleh
hanya dari pengujian transaksi.
Dalam audit organisasional auditor internal harus mengetahui
prinsip – prinsip perencanaan, prinsip – prinsip pengarahan,
dan mentelaah produktivitas perusahaan.
33. Identifikasi tujuan produktivitas
Menetapkan sasaran – sasaran kuantitatif
Merancang pengukuran yang sesuai dan memutuskan
informasi yang mereka butuhkan
Menentukan penghambat produktivitas
Auditor harus tetap mengingat bahwa keberlangsungan suatu
usaha tergantung pada produktivitas dari setiap komponennya.
Saran – saran yang diberikan auditor internal yang inovatif akan
membantu entitas secara keseluruhan tetap bergerak maju.
Evaluasi produktivitas dilakukan dengan :
34.
35. Menganggap konsultan sebagai orang asing
Walaupun konsultan yang berkompeten konsultan
harus mempelajari perusahaan secara mendalam
Rekomendasi konsultan luar, bisa memancing reaksi
defensif dari klien
Konsultan luar, biasanya mengenakan tarif yang
sangat mahal
36. Memorandum studi manajemen
No :
Tanggal :
Organisasi yang Menjadi Perhatian :
Ringkasan Kondisi :
Rincian Kondisi :
Solusi yang Diajukan :
Didiskusikan dengan :
Hasil Diskusi :
Didistribusikan Kepada :
37. Idetifikasi audit manajemen
Ringkasan sejumlah memorendum
Identifikasi masalah-masalah yang lebih penting
Diskusi secara umum mengenai kemajuan pekerjaan
Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
studi
38. Evaluasi (membandingkan nilai dengan pencapaian)
Evaluasi program (mengevaluasi apa yang telah
dicapai)
Studi biaya manfaat ( mempertimbangkan antara
biaya dengan manfaat)
Studi efektivitas biaya (mempertimbangkan hasil
dengan manfaat program baru)
41. Kontrak biaya tambahan
Kualitas yang buruk
Waktu lembar yang tidak terkendali
Praktik kerja yang tidak bagus
Kontrak harga per unit
Pembayaran berkala yang berlebihan
Catatan lapangan yang tidak akurat
Harga yang tidak berkaitan dengan biaya
LANJUTAN
42. Audit berkelanjutan atasan elemen-elemen neraca dan
operasional
Pelaksanaan audit atas tahap varians dari operasi klien
Sebuah latihan dalam audit partisipatif
Menggabungkan berbagai tahap audit internal
43. Konsultan harus bisa dipercaya dan berkompeten
Konsultan harus memiliki perjanjian atas lingkup dan
tujuan program audit
Auditor harus memahami pekerjaan konsultan
Laporan audit akhir merupakan tanggung jawab audit
internal
Konsultan tidak boleh mengarahkan atau mengambil
hak prerogatif manajemen
44. Hal ini dianggap sebagai bagian dari penggunaan
sumber daya dari luar, umumnya dipahami sebagai
pengoperasian audit bila pihak luar melaksanakan
bagian dari audit internal bersamaan dengan aktivitas
audit organisasi
45. Perbandingan informasi keuangan periode sekarang
dengan periode lalu
Perbandingan informasi keuangan ekspektasi dan
realitas
Penelahaan hubugan antaa informasi keuangan dan
non-keuangan
46. Pemeliharaan aktivitas
Statistik karyawan
Perputaran persediaan
Biaya karyawan dan perputaran karyawan
Pengiriman persediaan
Penyimpanan perlengkapan dan alat tulis kantor
Catatan bahan baku
Telpon dan komputer
48. HUBUNGAN DENGAN BUKTI AUDIT
• Bukti hukum (legal evidence) sangat
mengandalkan pengakuan lisan
• Bukti audit (audit evidence) lebih mengandalkan
bukti bukti dokumen
49. BUKTI TERBAIK
• Bukti terbaik (best evidence),sering disebut
bukti primer, merupakan bukti yang paling
alami-bukti yang paling memuaskan mengenai
fakta fakta yang sedang diselidiki.
50. BUKTI SEKUNDER
• Bukti sekunder ( secondary evidence) mencakup
salinan bukti tertulis atau lisan.
51. BUKTI LANGSUNG DAN TAK LANGSUNG
• Bukti langsung (direct evidence) membuktikan
fakta tanpa harus menggunakan pernyataan
atau rujukan untuk menetapkan suatu bukti.
• Bukti tak langsung (circumstantial evidence)
membuktikan fakta sementara, atau
sekumpulan fakta, yang dapat dirujuk seseorang
untuk mengetahui keberadaan beberapa fakta
primer yang signifikan atas masalah yang
sedang dipertimbangkan
52. BUKTI YANG MEYAKINKAN DAN
MENGUATKAN
• Bukti yang meyakinkan (conclusive evidence)
merupakan bukti yang tak terbantahkan, apa
pun bentuknya.
• Bukti yang menguatkan ( corroborative
evidence) merupakan bukti tambahan dari
karakter yang berbeda menyangkut hal yang
sama.
53. BUKTI OPINI
Opini merupakan salah satu hal yang penting dan
dapat menambah informasi apabila di olah dengan
baik
54. BUKTI KABAR ANGIN
Bukti yang tidak diterima secara langsung tanpa
ada nya pemeriksaan lebih lanjut
56. Sifat Bukti Audit
Bukti audit (audit evidence) adalah informasi yang
diperoleh auditor internal melalui pengamatan
suatu kondisi, wawancara, dan pemeriksaan
catatan.
59. PENANGANAN BUKTI YANG SENSITIF
Harus terdapat rencana yang dibuat untuk
menangani dan mengamankan bukti bukti yang
sensitif
60. KERTAS KERJA
Kertas kerja merupakan dasar pengembangan audit.
Ada beberapa jenis kertas kerja yang semuanya penting,
yaitu:
1. Kutipan dari sumber berwenang tentang kriteria dan
standar
2. Ringkasan wawancara, pertemuan, percakapan
3. Rincian pengamatan, termasuk diagram,foto,bagan,dll
4. Substansi verifikasi dan pemeriksaan dokumen seperti
perbandingan bahan bahan substantif dengan kriteria
atau dokumentasi terotorisasi.
5. Analisis temuan kertas kerja atau pengamatan lainnya
6. Perhitungan analitis terkait dengan audit
61. PEKERJAAN LAPANGAN DALAM
LINGKUNGAN BERTEKNOLOGI TINGGI
Menggunakan enterprise wide systems untuk
efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan
62. AUDIT BERKELANJUTAN
AICPA memberikan definisi audit berkelanjutan
sebagai sebuah metode audit yang memungkinkan
auditor independen memberikan penjaminan atau
keyakinan (assurance) tertulis untuk sebuah
permasalahan yang menjadi tanggung jawab
manajemen melalui serangkaian penerbitan laporan
audit secara berkala dengan atau pada jangka waktu
yang pendek setelah terjadinya sebuah peristiwa pokok
yang menjadi permasalahan.