Perpindahan Ibu Kota Dinasti Abbasiyah Dari Kuffah Ke Baghdad.Hikmah Didirikannya Dinasti Abbasiyah.Perjalanan Hidup Abul Abbas As-Saffah
itu yang dirangkum dalam ppt ini supaya bisa lbih spesifik lagi untuk memahaminya.
Peradaban Islam di Dunia
Materi Agama Islam Kelas 11/12
Pengertian Peradaban, PERADABAN ISLAM DI BAGHDAD, Peradaban Islam di Cairo, PERADABAN ISLAM DI ISFAHAN (PERSIA), PERADABAN ISLAM DI ISTANBUL, PERADABAN ISLAM DI DELHI, PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA, PERADABAN ISLAM DI SAMARKHAND, PERADABAN ISLAM DI BUKHARA, Faktor faktor kemajuan peradaban Islam, Hikmah dan manfaat mempelajari faktor kemajuan peradaban Islam
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahMahad Alzaytun
Setiap masa ada peradaban yang hidup jaya, dan ada juga terkubur tanpa sisa maka contoh peradaban yang masih bisa dilihat keberadaannya adalah mesti kita syukuri dan pelajari supaya kita bisa mengambil pelajarn dari ada dan ketiadaannya. semoga bermanfaat
Perpindahan Ibu Kota Dinasti Abbasiyah Dari Kuffah Ke Baghdad.Hikmah Didirikannya Dinasti Abbasiyah.Perjalanan Hidup Abul Abbas As-Saffah
itu yang dirangkum dalam ppt ini supaya bisa lbih spesifik lagi untuk memahaminya.
Peradaban Islam di Dunia
Materi Agama Islam Kelas 11/12
Pengertian Peradaban, PERADABAN ISLAM DI BAGHDAD, Peradaban Islam di Cairo, PERADABAN ISLAM DI ISFAHAN (PERSIA), PERADABAN ISLAM DI ISTANBUL, PERADABAN ISLAM DI DELHI, PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA, PERADABAN ISLAM DI SAMARKHAND, PERADABAN ISLAM DI BUKHARA, Faktor faktor kemajuan peradaban Islam, Hikmah dan manfaat mempelajari faktor kemajuan peradaban Islam
Sejarah peradaban islam Masa Bani AbbasiyahMahad Alzaytun
Setiap masa ada peradaban yang hidup jaya, dan ada juga terkubur tanpa sisa maka contoh peradaban yang masih bisa dilihat keberadaannya adalah mesti kita syukuri dan pelajari supaya kita bisa mengambil pelajarn dari ada dan ketiadaannya. semoga bermanfaat
Pengertian secara bahasa : kemajuan dalam islam
Pengertian secara istilah : Kemajuan dalam bidang yang mencakup teori – teori dalam islam diseluruh penjuru dunia
Pengertian secara bahasa : kemajuan dalam islam
Pengertian secara istilah : Kemajuan dalam bidang yang mencakup teori – teori dalam islam diseluruh penjuru dunia
Perkembangan Seni Bangunan Pada Masa Bani AbbasiyahKhanifah Inabah
Berisi tentang perkemabangan seni bangunan pada ma sa Bani Abbasiyah, yaitu pembangunan kota Bagdad, kota Samarra, kota Qatahai'u, kota Qahirah, kota Mahdiyah.
Contoh makalah agama tentang peradaban islamDedot Helmet
Sebuah contoh makalah lengkap untuk mata kuliah agama atau pelajaran agama SMA, untuk lebih lengkapnya silahkan kunjungi laman kami di :http://www.makalahterbaru.com/contoh-makalah-agama-islam-tentang-pusat-peradaban-islam/
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Sejarah Pertumbuhan ilmu Pengetahuan
sebelum masa Abbasiyah
Sejarah pertumbuhan ilmu pengetahuan dikalangan kaum
muslimin, dimulai sejak masa Rasulullah S.A.W karena beliau
mewajibkan umat islam untuk menuntut ilmu, baik itu ilmu yang
berhubungan dengan agama maupun ilmu yang berhubungan
dengan pengetahuan umum.
Dengan diwajibkannya menuntut ilmu itulah kemudian lahirlah
ulama-ulama, antara lain: Abu Bakar, Umar bin Khattab, Usman
bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Setelah Rasulullah
wafat, perkembangan ilmu pengetahuan berkembang kenegara-
negara lain, mulai dari semenanjung Arab, Eropa, bahkan
sampai ke Cina. Daulah islamiyah yang telah berjasa
mengembangkan islam dimulai pada masa Umayyah dan
mencapai puncaknya pada masa Daulah Abbasiyah (750M-
1258M). Pusat perkembangan ditimur adalah dikota Bagdad
yaitu di negeri Irak dan berpusat di Kordoba yaitu negeri
Spanyol. Sebagai tanda kejayaan umat islam, mendirikan
perpustakaan terbesar didunia yaitu Baitul Hikmah tahun 830
M.
Sejarah
pertumbuhan
ilmu
pengetahuan
sblm masa
abbasiyah
Sejarah
singkat bani
abbasyiyah
Perkembangan
islam pada
masa bani
abbasyiyah
Kronologi
kekhalifahan
bani
abbasyiyah
Perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
kebudayaan di
masa bani
abbasyiyah
3. A. SEJARAH SINGKAT BANI
ABBASIYYAH
Daulah Bani Abbasiyyah berkuasa selama 5 abad yaitu mulai tahun 132 – 656 H / 750 –
1258 M, menggantikan Daulah Bani Umayyah yang telah berkuasa selama 92 tahun (40
– 132 H / 660 – 750M).
Dinamakan bani Abbasiyyah, karena para pendiri dan kholifahnya merupakan keturunan
dari Abbas bin Abdul Mutholib (paman Nabi Muhammad S.A.W.) Kholifah yang pertama
kali menduduki jabatan adalah Abdul Abbas Asy Syafah yang berkuasa pada tahun 132 –
136 H / 750 – 753 M yang kemudian diikuti oleh kholifah-kholifah yang lain silih berganti
sebanyak 37 kholifah. Selama berkuasa Daulah bani Abbasiyyah mengalami masa
kejayannya, mulai dari berdirinya hingga sampai pada masa pemerintahan kholifah Alt
Watsik Billah tahun 232 H / 879 M. Diantara kholifah yang besar adalah Abu Abbas Asy
Sofa, Abu Jafar al Mansyur, Harun ar-Rasyid, Al Makmum, Al Mu’tazim dan Al Watsik.
Mereka adalah para kholifah yang telah menghantarkan ke puncak masa kejayaan dan
keemasan daulah bani Abbasiyyah. Setelah itu hampir tidak ada kholifah yang besar
lagi, ini dikarenakan mereka lebih banyak disibukkan dengan hal duniawi dan saling
berebut kekuasaan. Kholifah yang terakhir adalah Al Mu’tazim yang berkuasa pada
tahun 124 H / 1258 M dan mati terbunuh oleh pasukan Mongol pimpinan Hulogu Khan
(cucu dari Jengis Khan). Sesudah al watsik masih ada lagi 28 kholifah yang memerintah
4. maka kekuasaanpun pindah ke tangan bani Abbasiyyah, sehingga wilayahnya
meliputi : Afrika Utara, Mesir, Tripoli dan sekitarnya juga negaa-negara yang
berbeda di Asia Tengah sepeti Turki, Siberika, Romawi
Timur, Persia, Irak, Yaman, Palestina, Afghanistan dan sebagian India dengan
Ibukotanya Bagdad. Daulah bani Abbasiyyah mengambil pusat kegiatannya dikota
Bagdad dan sekaligus dijadikan sebagai ibu kota negara. Dari sinilah segala
kegiatan baik
politik, sosial, ekonomi, keuangan, kekuasaan, pengetahuan, kebudayaan dan
lain-lain dijalankan. Kota Baghdad dijadikan sebagai kota pintu terbuka, artinya
siapapun boleh memasuki dan tinggal di kota tersebut, sehingga semua bangsa
yang menganut berbagai agama dan keyakinan diijinkan bermukim
didalamnya, dengan begitu Baghdad menjadi kota interenasional yang sangat
ramai dan didalamnya berkumpul berbagai unsur : Arab, Turki, Persia, Romawi.
Qibthi dan sebagainya. Sehingga bisa diketakan, bahwa pada masa pemerintahan
Bani Abbasiyyah upaya perluasan daerah kurang begitu diperhatikan akan tetapi
dibidang ilmu pengetahuan dan kebudayaan terjadi kemajuan yang begitu
spektakuler, hal ini ditandai dengan munculnya para ilmuwan/cendekiawan dan
ulama yang terkenal seperti halnya Ibnu Sina Al Gozali –Al Farabi, Imam
Syafii, Hanafi, Hambali, Imam Maliki, Ibnu Rusydi kholifah yang telah membawa
kemajuan bani Abbasiyyah dan lain-lain.
5. B. Perkembangan Islam Pada Masa Bani
Abbasiyyah
Pada masa Daulah Abbasiyyah kehidupan peradaban Islam sangat maju, sehingga pada masa
itu dikatakan sebagai jaman keemasan Islam, karena kaum muslim sudah sampai pada
puncak kemuliaan, baik kekayaan, bidang kekuasaan, politik, ekonomi dan keuangan lebih
lagi dalam bidang kebudayaan dan ilmu pengetahuan, baik pengetahuan agama maupun
pengetahuan umum mengalami kemajuan yang sangat pesat.
• Berbagai Ilmu Telah Lahir, Hal Ini Dikarenakan Antara Lain :
1. Penerjemahan buku berbahasa asing
2. Penelitian dan pengkajian yang dilakukan oleh kaum muslimin itu sendiri.
• Pengetahuan Umum Atau Agama Berkembang Sangat Tinggi. Sebagai Bukti Antara Lain :
1. Didirikanlah Baitul Hikmah sebagai pusat penterjemahan, peneliti dan pengkajian ilmu
pengetahuan baik agama maupun umum.
2. Didirikan “Majelis Munazarot” yaitu suatu tempat berkumpulnya para sarjana
muslim, untuk membahas ilmu pengetahuan, para sarjana muslim untuk membahas ilmu
pengetahuan, para sajarna muslim diberi kebebasan berfikir dari ilmu pengetahuan
tersebut.
3. Dibentuk Korps Ulama yang anggotanya terdiri dari berbagai negara dan berbagai agama
yang bertugas menterjemahkan, membahas dan menyusun sisa-sisa kebudayaan
6. sehingga pada masa itu muncullah tokoh-tokoh muslim yang
menyebarluaskan agama Islam dan menghasilkan karya-karya yang besar
antara lain :
a. Imam Abu Hanifah ( 700 – 767 M ). Imam Malik ( 713 – 765 M ) Imam
Syafii ( 767 – 820 M ) Imam Ahmad bin Hanibal ( 780 – 857 M ).
b. Imam Sibawaih, is bin Umar as Saqofi sebagai tokoh bahasa
Arab, Nahwu shorof Balaghoh dan lain-lain.
Imam bukhori dengan hasil karyanya shoheh Bukhari.
Imam Muslim dengan hasil karyanya shoheh muslimnya
Imam Abu dawud dengan hasil karyanya Sunan Abu Dawudnya.
Imam bin Majah dengan hasil karyanya Sunan ibnu majahnya
Imam Tirmidhi dengan hasil karyanya sunan Tirmidhinya
c. Rabi’ah al Adawiyah ahli tasawuf dengan ajarannya mahabbah.
d. Abu Hamid Muhammad bin Ahmad Ghozali dengan hasil karyanya
ihya ulumudin
7. C.KRONOLOGI KEKHALIFAHAN BANI
ABBASIYAH
1. Abu Al-Abbas al-Safah menjadi khalifah pertama Bani
Abbasiyah.
• Abu al-'Abbas merupakan pemimpin salah satu cabang Bani
Hashim, yang menisbatkan nasabnya kepada Hasyim, buyut
NabiMuhammad, melalui Al-abbas, paman Nabi SAW. Bani
Hasyim mendapat dukungan besar dari golongan Syi’ah yang
berpikir bahwa keluarganya, yang telah diturunkan dari
Nabi Muhammad dan Ali bin Abi Thalib, akan menurunkan
pemimpin besar lainnya atau Mahdi yang akan membebaskan
Islam. Kebijakan tanggung-tanggung penguasa terakhir Umayyah
untuk mentoleransi Muslim non-Arab dan Syi’ah telah gagal
memadamkan kerusuhan antara minoritas-minoritas itu.
8. 2. Harun Ar-rasyid Menjadi Khalifah
• Harun Ar-Rasyid bernama lengkap Abu Ja’far bin
Al-Mahdi bin Al-Mansyur Abdullah bin
Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas. Ia
lahir di Rayy pada 766 M. Ia adalah khlifah kelima
dari kekhalifahan Abbasiyah dan memerintah
antara tahun 786 hingga 803. Ayahnya bernama
Muhammad Al-Mahdi, khalifah yang ketiga dan
kakaknya, Musa Al-Hadi adalah khalifah yang
keempat. Ibunya Jurasiyah dijuluki Khayzuran
berasal dari Yaman.
9. 3. KAIDAH KEILMUAN MULAI TERBENTUK. AL JABAR DI CIPTAKAN OLEH AL KHAWARIZMI
Kitab I - Aljabar
Al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala atau Kitab yang Merangkum
Perhitungan Pelengkapan dan Penyeimbangan adalah buku matematika yang ditulis pada
tahun 830. Kitab ini merangkum definisi aljabar.
Dalam kitab tersebut diberikan penyelesaian persamaan linear dan kuadrat dengan
menyederhanakan persamaan menjadi salah satu dari enam bentuk standar (di sini b dan c
adalah bilangan bulat positif)
kuadrat sama dengan akar (ax2 = bx)
kuadrat sama dengan bilangan konstanta (ax2 = c)
akar sama dengan konstanta (bx = c)
kuadrat dan akar sama dengan konstanta (ax2 + bx = c)
kuadrat dan konstanta sama dengan akar (ax2 + c = bx)
konstanta dan akar sama dengan kuadrat (bx + c = ax2)
dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi: al-jabr ( ) atau
pemulihan atau pelengkapan) dan al-muqābala (penyetimbangan). Al-jabr adalah proses
memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang
sama di kedua sisi. Contohnya, x2 = 40x - 4x2 disederhanakan menjadi 5x2 = 40x. Al-muqābala
adalah proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x2 + 14 =
x + 5 disederhanakan ke x2 + 9 = x.
Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan nama Kitāb al-ǧabr wa-l-
muqābala, termasuk Abū Ḥanīfa al-Dīnawarī, Abū Kāmil (Rasāla fi al-ǧabr wa-al-
muqābala), Abū Muḥammad al-‘Adlī, Abū Yūsuf al-Miṣṣīṣī, Ibnu Turk, Sind bin ‘Alī, Sahl bin
Bišr, dan Šarafaddīn al-Ṭūsī.
10. Perang Salib Para Raja, adalah sebuah perang yang dikobarkan para
pemimpin Eropa untuk mendapatkan kembali Tanah Suci dari tangan
Shalahudin Al-Ayyubi dalam rangkaian Perang Salib.
Setelah Perang Salib Kedua, dinasti Zengid yang berhasil mengontrol Suriah
terlibat dalam konflik dengan Mesir pimpinan dinasti Fatimiyah, yang
berakhir dengan bersatunya Mesir dan Suriah di bawah pimpinan
Shalahudin Al-Ayyubi. Shalahudin Al-Ayyubi kemudian menggunakan
kekuatannya untuk menaklukan Yerusalem pada tahun 1187. Serangan salib
ketiga ini dipimpin oleh tokoh-tokoh Eropa yang paling terkenal: Friedrich I
Barbarosa dari Jerman, Richard I Lionheart dari Inggris dan Phillip II dari
Perancis. Namun di antara mereka ini sendiri terjadi perselisihan dan
persaingan yang tidak sehat, sehingga Friedrich mati tenggelam, Salahuddin
berhasil di potong kepalanya oleh Richard I
Kegagalan dari Perang Salib Ketiga lalu mengarah pada panggilan untuk
Perang Salib Keempat enam tahun setelah Perang Salib Ketiga berakhir
pada 1192.
11. D. PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN
KEBUDAYAAN DI MASA BANI ABBASYIYAH
1. Kemajuan yang dicapai pada masa kejayaan islam dibuktikan dengan
perkembangan ilmu – ilmu sebagai berikut :
A. Perkembangan ilmu pengetahuan
• Ilmu Tafsir
Yaitu ilmu yang menjelaskan tentang makna atau kandungan ayat Al-
Qur’an, sebab – sebab turunnya ayat / asbabun nuzulnya, hukumnya, dll.
• Ilmu Hadits
Yaitu ilmu yang mempelajari tentang hadits dari sanat, parawinya, isi, dll.
• Ilmu Fiqih
Yaitu ilmu yang mempelajari tentang hukum – hukum islam (segala sesuatu
yang diwajibkan, dimakruhkan, dibolehkan, dan yang diharamkan oleh agama
islam).
• Ilmu Tasawuf
Yaitu ilmu yang mengajarkan cara – cara membersihkan hati, pikiran dan
ucapan dari sifat yang tercela, sehingga tumbuh rasa taqwa dan dekat kepada
Allah. Untuk dapat mencapai kebahagiaan abadi (bersih lahir dan batin).
12. • Filsafat Islam
Yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi
mengenai hakekat segala sesuatu yang ada, sebab asal
hukumnya atau ketentuan – ketentuannya berdasarkan Al-
Qur’an dan hadits.
Manfaat filsafat islam adalah untuk menemukan hakekat
segala sesuatu sebagai ciptaan Allah dan merupakan bukti
kebesaranNya.
A. Al-Kindi (185 – 252 H / 805 – 873 M)
B. Al-Farabi (180 – 260 H / 780 – 863 M)
13. C. Ibnu Sina (Abdullah Bin Sina) (370 – 480 H / 980 – 1060 M)
Di Eropa dikenal dengan nama Avicena. Beliau seorang filosof
yang terkenal dengan idenya mengenai faham serba wujud atau
“Wahdatul wujud”, juga ahli fisika dan ahli jiwa. Karangan ibnu
sina lebih dari dua ratus buku,yang terkenal antara lain :
a. ASY SYIFA
b. AL-QONUN atau CANON OF MEDICINE.
D. Ibnu rusyd Dilahirkan di cardova pada tahun 250 H / 1126
M dan meninggal tahun 675 H / 1198 M.
14. • Kedokteran
Pada masa daulah bani abbasiyyah kedokteran mengalami perkembangan
dan kemajuan, pada pemerintahan harun ar rasyid dan khalifah – khalifah
besar sesudahnya, banyak mendirikan sekolah – sekolah tinggi
kedokteran, sehingga banyak mencetak sarjana kedokteran.
Diantara dokter – dokter muslim tersebut yang terkenal antara lain :
a. Hunain ibnu iskak, lahir pada tahun 809 M dan meninggal pada
tahun 874 M, beliau adalah dokter spesialis mata.
b. Ibnu sina.
• Astronomi
adalah ilmu yang mempelajari perjalanan matahari, bumi, bulan, bintang –
bintang dan planet – planet yang lain.
Tokoh – tokohnya antara lain :
a. Abu mansur al falaqi
b. Jabir al batani, beliau pencipta alat teropong bintang yang pertama
15. • Matematika
Para tokohnya antara lain :
a. Al-khawarizmi (194 – 266 H)
Beliau telah menyusun buku aljabar, dan yang menemukan angka nol.
b. Umar khayam
Buku karyanya adalah Treatise On Algebra.
• Sejarah
Sejarah ialah ilmu yang mempelajari tentang berbagai peristiwa masa
lampau yang meliputi waktu dan tempat peristiwa itu
terjadi, pelakunya, peristiwanya dan disusun secara sistematis.
Tokoh sejarah antara lain :
a. Ibnu qutaibah (828 – 889 M) dengan hasil karyanya uyun al akhbar
yang berisi sejarah politik negeri – negeri islam.
b. At thobari (839 – 923 M) menulis tentang sejarah para rasul dan
raja – raja.
c. Ibnu khaldun (1332 – 1406 M) hasil karyanya al-ihbar banyaknya 7
jilid dan setiap jilidnya berisi 500 halaman.
16. 2. Perkembangan kebudayaan
Pada masa abbasiyyah terdapat berbagai macam
kebudayaan antara lain kebudayaan
persia, arab, yunani dan hindia. Yang menyebabkan
dinasti abbasiyyah memiliki beragam kebudayaan, yaitu
:
A. Warga negara yang berasal dari berbagai bangsa
B. Pergaulan yang intim dan perkawinan campuran
C. Kebutuhan akan ilmu pengetahuan yang
menyebabkan keinginan untuk berkembang dan
menciptakan sesuatu yang baru
D. Pindahnya ibu kota negara ke bangdad
E. Adanya hubungan perdagangan dengan orang –
orang yang berasal dari luar bangdad