3. DAMPAK NEGATIF PENDUDUKAN JEPANG
ASPEK POLITIK
• Kegiatan politik dilarang dan semua organisasi politik yang ada dibubarkan.
• Melarang semua jenis kegiatan rapat dan kegiatan politik.
ASPEK MILITER
• Pelanggaran HAM. Karena militer jepang akan menghukum dengan keras orang-orang
yang menentang jepang.
4. ASPEK SOSIAL
• Pada masa jepang banyak rakyat indonesia yang dipaksa menjalani romusha. Mereka
dipaksa bekerja keras tanpa diberi upah dan makanan. Pengerahan tenaga kerja secara
paksa dengan kondisi yang sangat menyedihkan untuk membangun infrastruktur perang
jepang.
• Terjadinya perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda indonesia yang
digunakan sebagai wanita penghibur bagi militer jepang.
• Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independen, semuanya dibawah
pengawasan jepang.
• Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi yang parah seperti perampokan, pemerkosaan
dan lain-lain.
5. ASPEK EKONOMI
• Banyak militer jepang yang mengambil secara paksa makanan, pakaian, dan perbekalan
lainnya dari rakyat indonesia secara paksa dan tanpa kompensasi.
• Eksploitasi sumber daya alam untuk kepentingan perang jepang.
• Akibat dari self sufficiency yang terputusnya hubungan antar daerah.
• Kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang maka seluruh potensi sumber daya
alam dan bahan mentah digunakan untuk industri yang mendukung mesin perang. Jepang
menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, bank dan perusahaan penting. Banyak lahan
pertanian yang terbengkelai akibat titik berat kebijakan difokuskan pada ekonomi dan
industri perang. Kondisi tersebut menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan
serta kemiskinan meningkat drastis.
6. • Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi
pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan
peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga untuk mencegah
meningkatnya harga barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu dan sekaligus
memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi dan tembakau, karena tidak langsung
berkaitan dengan kebutuhan perang. Monopoli tebu dan gula, pemaksaan menanam
pohon jarak dan kapas pada lahan pertanian dan perkebunan merusak tanah.
• Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan daerah
sendiri dan menunjang kegiatan perang). Konsekuensinya tugas rakyat beserta semua
kekayaan dikorbankan untuk kepentingan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan
rakyat baik fisik maupun material.
• Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini dikarenakan dengan disalurkannya uang
pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
7. ASPEK BUDAYA
• Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa belanda dan inggris yang menyebabkan
pendidikan yang lebih tinggi terasa mustahil.
• Banyak guru-guru yang dipekerjakan sebagai pejabat-pejabat pada masa itu yang
menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.
• Adanya pemaksaan yang dilakukan oleh pemerintah jepang agar masyarakat indonesia
terbiasa melakukan penghormatan kepada tenno ( kaisar) yang dipercayai sebagai keturunan
dewa matahari ( omiterasi omikami). Sistem penghormatan kepada kaisar dengan cara
membungkukkan badan menghadap tenno, disebut dengan seikeirei. Penghormatan seikerei
ini, biasanya diikuti dengan menyanyikan lagu kebangsaan jepang ( kimigayo).
8. DAMPAK POSITIF PENDUDUKAN JEPANG
ASPEK POLITIK
• Melarang penggunaan bahasa belanda.
• Dibentuknya bpupki dan ppki untuk mempersiapkan kemerdekaan indonesia. Dari sini muncullah
ide pancasila.
• Memberi kesempatan kepada bangsa indonsia untuk turut mengambil bagian dalam
pemerintahan negara. Untuk itu pada tanggal 5 september 1943, jepang membentuk badan
pertimbangan karesidenan (syu sangi kai) dan badan pertimbangan kota praja istimewa (syi
sangi in). Banyak orang indonesia yang menduduki jabatan-jabatan tinggi dalam pemerintahan.
• Mendukung semangat anti-belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat
nasionalisme indonesia. Antara lain menolak pengaruh-pengaruh belanda, misalnya perubahan
nama batavia menjadi jakarta.
9. ASPEK EKONOMI
• Didirikannya kumyai yaitu koperasi yang
bertujuan untuk kepentingan bersama.
• Diperkenalkan suatu sistem baru bagi
pertanian yaitu line system (sistem
pengaturan bercocok tanam secara
efisien) yang bertujuan untuk
meningkatkan produksi pangan.
ASPEK MILITER
• Jepang dengan terprogram melatih dan
mempersenjatai pemuda-pemuda indonesia
demi kepentingan jepang pada awalnya,
namun oleh pemuda hal ini dijadikan modal
untuk berperang.
• Peninggalan peralatan militer dan
infrastruktur perang yang digunakan oleh
jepang dapat digunakan sebagai modal untuk
mempertahankan kemerdekaan. Setelah
jepang menyerah terhadap sekutu, banyak
tangsi-tangsi dan peralatan militer jepang
yang dikuasai oleh pejuang indonesia.
10. • Munculnya sikap persatuan untuk mengusir penjajahan
• Sejak pendudukan jepang, tradisi kerja bakti secara massal melalui kinrohosi/ tradisi
kebaktian di dalam masyarakat indonesia juga berkembang. Adanya tradisi kebaktian,
kerja keras dan ulet dalam mengerjakan tugas.
• Bangsa indonesia mengalami berbagai pembaharuan akibat didikkan jepang yang
menumbuhkan kesadaran dan keyakinan yang tinggi akan harga dirinya.
• Pembentukan strata masyarakat hingga tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (rt)
atau tonarigumi.
ASPEK MILITER
11. ASPEK BUDAYA
• Jepang telah memberikan kebebasan kepada bangsa indonesia untuk meng-gunakan bahasa
indonesia sebagai bahasa pengantar, bahasa komunikasi, bahasa penulisan dan sebagainya.
Sebaliknya, bahasa belanda tidak boleh digunakan. Papan nama dalam toko, rumah makan, atau
perusahaan yang berbahasa belanda diganti dengan bahasa indonesia atau bahasa jepang. Surat
kabar dan film yang berbahasa belanda dilarang beredar. Bahasa indonesia juga dijadikan
sebagai pelajaran utama, sedangkan bahasa jepang dijadikan sebagai bahasa wajib. Dengan
semakin meluasnya penggunaan bahasa indonesia, komunikasi antarsuku di indonesia semakin
intensif yang pada akhirnya semakin merekatkan keinginan untuk merdeka. Pada 1 april 1943
dibangun pusat kebudayaan di jakarta, yang bernama “keimin bunka shidoso”.
• Jepang mendirikan keimin bunka shidosho (pusat kebudayaan) tanggal 1 april 1943 di jakarta.
Fungsi lembaga ini mewadahi aktivitas budayawan indonesia.
12. • Pada tanggal 20 oktober 1943 atas desakan dari beberapa tokoh indonesia didirikanlah komisi
(penyempurnaan) bahasa indonesia. Tugas komisi adalah menentukan terminologi, yaitu istilah-
istilah modern dan menyusun suatu tata bahasa normatif dan menentukan kata-kata yang
umum bagi bahasa indonesia. Berdirinya komisi penyempurnaan bahasa indonesia itu pada
akhirnya berhasil mengkodifikasi 7.000 istilah bahasa indonesia modern (saat itu).
• Jepang membentuk persatuan aktris film indonesia (persafi). Persafi mendorong artis-artis
profesional dan amatir indonesia bereksperimen dengan mementaskan lakon-lakon terjemahan
bahasa asing ke bahasa indonesia. Sandiwara, sebagai salah satu bentuk seni peran, juga
berkembang di bawah pendudukan jepang karena sebelum perang pasifik, pertunjukan
sandiwara hampir tidak dikenal di indonesia.
• Mendirikan sekolah-sekolah seperti sd 6 tahun, smp 9 tahun, dan slta
• Dalam pendidikan dikenalkannya sistem nippon sentris dan diperkenalkannya kegiatan upacara
dalam sekolah.