Slaid ini memaparkan perbahasan mengenai pemerintahan Khilafah Umawiyyah di al-Andalus, bermula dengan zaman Khalifah 'Abd al-Rahman al-Nasir li Din Allah
Ilmu Tasawuf telah tumbuh dan berkembang sejak lama, tepatnya sejak zamannya Nabi Muhammad Saw. Ilmu Tasawuf memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat menjadi alat untuk menghadapi kehidupan ini. Dengan tasawuf, orang-orang besar Islam seperti Diponegoro, Imam Bonjol, dan Cik Di Tiro menentang penjajahan. Dengan tasawuf, Amir Abdul Kadir al-Jazairi berani melawan Prancis.
Pada abad kedua, Tasawuf hanya terkenal di Kufah dan Bashrah. Baru pada permulaan abad ketiga, Tasawuf mulai tumbuh dan berkembang secara luas ke kota-kota lain, bahkan hingga ke kota Baghdad. Pada masa itu, esensi Tasawuf terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Ilmu Jiwa, Ilmu Akhlak, dan Ilmu Metafisika atau ilmu tentang hal yang gaib.
Potongan dari Buku
Potongan Buku
Judul Buku : Perkembangan dan Pemurnian Tasawuf
Penulis : Prof. Dr. Hamka
Penerbit : Republika
Cetakan : I, Juni 2016
Slaid ini memaparkan perbahasan mengenai pemerintahan Khilafah Umawiyyah di al-Andalus, bermula dengan zaman Khalifah 'Abd al-Rahman al-Nasir li Din Allah
Ilmu Tasawuf telah tumbuh dan berkembang sejak lama, tepatnya sejak zamannya Nabi Muhammad Saw. Ilmu Tasawuf memiliki banyak manfaat, salah satunya dapat menjadi alat untuk menghadapi kehidupan ini. Dengan tasawuf, orang-orang besar Islam seperti Diponegoro, Imam Bonjol, dan Cik Di Tiro menentang penjajahan. Dengan tasawuf, Amir Abdul Kadir al-Jazairi berani melawan Prancis.
Pada abad kedua, Tasawuf hanya terkenal di Kufah dan Bashrah. Baru pada permulaan abad ketiga, Tasawuf mulai tumbuh dan berkembang secara luas ke kota-kota lain, bahkan hingga ke kota Baghdad. Pada masa itu, esensi Tasawuf terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Ilmu Jiwa, Ilmu Akhlak, dan Ilmu Metafisika atau ilmu tentang hal yang gaib.
Potongan dari Buku
Potongan Buku
Judul Buku : Perkembangan dan Pemurnian Tasawuf
Penulis : Prof. Dr. Hamka
Penerbit : Republika
Cetakan : I, Juni 2016
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Sejarah Dinasti Al-Ayyyubiyah
1. Sejarah Berdirinya Dinasti Ayyubiyah
BAB I : pendahuluan
Alhamdulillah, kita patut bersyukur pada Allah SWT yang telah memberi nikmat,
sehingga saya bisa menyelesikan makalah ini Salahuddin Ayyubi (1137–1193) (Salah al Din
Yusuf Ibn Ayyub; (ايوب ابن يوسف الدين صاله) mendirikan Dinasti Ayyubid bangsa Kurdi di
Mesir dan Suriah. Dia juga terkenal di kalangan Nasrani dan Muslim dengan kemampuannya
sebagai pemimpin perang dan keahliannya dalam peperangan yang disertai juga dengan sifat
kesateriaan dan belas kasihannya semasa Perang Salib. Sultan Salahuddin Al Ayyubi juga
adalah seorang ulama. Beliau memberikan catatan kaki dan berbagai macam penjelasan dalam
kitab hadits Abu Dawud,
2. BAB II
PERKEMBANGAN PERADABAN ISLAM PADA MASA KEKUASAAN
DINASTI AYYUBIYAH DI MESIR (1137 – 1193 M)
1. Latar Belakang Berdirinya dinasti Ayyubiyah
Ayyubiyah adalah sebuah dinasti sunni yang berkuasa dimesir, suriah, sebagian yaman,
irak, mekah, hejaz dan dyarbakir. Dinasti ini didirikan oleh salahuddin alayyubi pada tahun
1174M. nama lengkapnya adalah salahuddin yusuf ibn ayyub ia berasal dari suku kerdi
hadzbani, ia adalah putra najmudin ayyub dan keponakan asaddudin syirkuh. Najmudin ayub
dan asadudin syirkuh hijrah dari kampung halamanya didekat danau fan ke takrit, irak.
Salahuddin lahir dibenteng takrit pada tahun 532H atau 1137M. ketika ayahnya menjadi
penguasa seljuk di takrit, pada saat itu ayah dan pamannya mengabdi kepada imaddudin zanky,
seorang gubernur seljuk untuk kota mousul, irak. Ketika imaduddin berhasil merebut wilayah
balbek, libanon pada tahun 534H (1139M). najmudin ayub diangkat menjadi gubernur balbek
dan menjadi abdi raja suryah, yakni nuruddin mahmud. Selama dibalbek inilah salahudin
menekuni teknik dan strategi perang serta politik. Selanjutnya dia mempelajari teologi sunni
selama sepuluh tahun didamaskus, dalam lingkungan istana nuruddin.
2. Biografi Tokoh Salahuddin Al-Ayyubi
Shalahuddin Al-Ayyubi berasal dari bangsa Kurdi Ayahnya Najmuddin Ayyub dan
pamannya Asaduddin Syirkuh hijrah (migrasi) meninggalkan kampung halamannya dekat
danau Fan dan pindah ke daerah Tikrit (Irak). Shalahuddin lahir di benteng Tikrit, Irak tahun
532 H/1137 M, ketika ayahnya menjadi penguasa Seljuk di Tikrit. Saat itu, baik ayah maupun
pamannya mengabdi kepada 1Imaduddin Zanky, gubernur Seljuk untuk kota Mousul, Irak.
Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah 1Balbek, Lebanon tahun 534 H/1139 M,
Najmuddin Ayyub (ayah Shalahuddin) diangkat menjadi gubernur Balbek dan menjadi
pembantu dekat Raja Suriah 1Nuruddin Mahmud. Selama di Balbek inilah, Shalahuddin
mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik perang, strategi, maupun politik. Setelah itu,
Shalahuddin melanjutkan pendidikannya di Damaskus untuk mempelajari
teologi Sunni selama sepuluh tahun, dalam lingkungan istana Nuruddin. Pada tahun 1169,
Shalahudin diangkat menjadi seorang wazir (konselor).
3. Bersama dengan pamannya, salahuddin melawan tentara perang salib pada tahun 559-
564H (1164-1168M). mereka berhasil mengusirnya dari mesir sejak saat itu asaduddin syirkuh
diangkat menjadi perdana menteri khilafah fathimiyah. Setelah pamannya meninggal jabatan
perdana menteri dipercayakan kepada salahuddin al ayyubi pada tahun 1169M. disana, ia
mewarisi peranan sulit yaitu mempertahankan mesir dan melawan penyerbuan dari kerajaan
latin jerrussalem. Pada saat itu tidak ada seorangpun yang menyangka dia dapat bertahan lama
dimesir namun keberhasilan salahuddin dalam mematahkan serangan tentara dan pasukan
romawi bzantium yang melancarkan perang salib kedua terhadap mesir membuat para tentara
mengakuinya sebagai penggganti pamannya.
3. Masa pemerintahan dinasti ayyubiyah
Pada awal kedudukannya sebagai perdana menteri, ia masih menghormati simbol-simbol
syiaha pada pemerintahan al adid lidinillah. Namun setelah al adid meninggal pada tahun
1171M, salahuddin menyatakan loyalitasnya kepada khalifah abbasiyah (al mustadi) dibagdad
dan secara formal menandai berakhirnya rezim fathimiyah di kairo. Ia tetap mempertahankan
lembaga-lembaga ilmiah yang didirikan oleh dinasti fathimiyah tetapi mengubah orientasi
keagamaannya dari syiah menjadi sunni. Hal ini sesuai dengan perintah sultan nuruddin dia
memerintahkan salahuddin untuk mengambil kekuasaan dari tangan khilafah fathimiyah dan
mengembalikannya kepada khilafah abbasiyah di bagdad.
Penaklukan mesir oleh salahuddin pada tahun 1171M tersebut membuka jalan bagi
pembentukan mazhab-mazhab hukum sunni dimesir. Salahuddin memberlakukan mazhab
hanafi, sebelumnya mazhab syafiiyah yang berlaku didinasti fatiniyah. Keberhasilan tersebut
mendorongnya untuk menjadi penguasa otonom dimesir. Dalam mengsolidasikan
kekuatannya, ia memanfaatkan keluarganya untuk melakukan ekspansi kewilayah lain.
Saudaranya dikirim untuk menguasai yaman pada tahun 1173M. taqiyuddin, keponakannya
diperintahkan untuk melawan tentara salib di dimyat. Adapun syihabuddin, pamannya diberi
kekuasaan untuk menduduki mesir hulu. Dari mesir, salahuddin juga dapat menyatukan syiria
dan mesofotamiya menjadi sebuah kesatuan negara muslim. Pada tahun 1174 ia menrebut
damaskus kemudian alippo tahun 1185 dan merebut mousul pada 1186.
4. Pada masa pemerintahan salhudidin kekuatan militernya terkenal sangat tangguh
pasukannya diperkuat oleh pasukan Barbar turki, dan afrika ia juga membangun tembok kota
diakiro dan bukit muqattam sebagai benteng pertahanan. Dalam hal perekonomian, ia bekerja
sama dengan penguasa muslim diwilayah lain. Disamping itu, ia juga menggalakan
perdaganggan dengan kota-kota dilaut tengah, lautan hindia dan menyempurnakan sistem
perpajakan atas dasar inilah ia melancarkan gerakan offensif (penyerangan dengan
membabibuta) untuk merebut al quds (jerussalem) dari tangan tentara salib yang dipimpin oleh
guy de lusignan di hittin. Akhirnya pasukannya berhasil menguasai jerussalem pada tahun
1187M. ini berarti jerussalem dapat dikuasai oleh orang muslim untuk kedua kalinya setelah
delapan puluh tahun dikuasai oleh kaum kristiani. Setelah kejadian itu orang-orang frank
tersingkirkan, meskipun hanya untuk sementara. Usaha besar-besaran telah dilakukan pasukan
salib dari inggris, prancis dan jerman pada tahun 1189-1192M namun tidak berhasil mengubah
kedudukan salahuddin. Setelah perang berakhir salahuddin memindahkan pusat pemerintahan
ke damaskus.
Perjuangan salahuddin dalam merealisasikan tujuan-tujuan utamanya yaitu mengeluarkan
kaum salib dari baitul makdis dan mengembalikan pada persatuan umat islam, telah
menghabiskan kekuatannya dan mengganggu kesehatannya. Ia meninggal dan dimakamkan di
damaskus pada tahun 1193M, setelah dua puluh lima tahun memerintah sebelum meninggal ia
membagikan kekaisaran ayyubiyah kepada para anggota keluarga. Oleh karena itu,
pengendalian dari pusat tetap berada dibawah kekuasaan almalik al adil (saudaranya) dan
keponakannya al kamil mereka membagi imperiumnya menjadi sejumlah kerajaan kecil mesir,
damaskus, alleppo dan kerajaan mousul sesuai dengan gagasan saljuk bahwa negara
merupakan warisan keluarga raja. Meskipun demikian ayyubiyah tidak mengalami perpecahan,
karena dengan loyalitas kekeluargaan mesir di integrasikan dalam berbagai imperium. Mereka
menata pemerintahan dengan sistem birokrasi masa lampau yang telah berkembang dinegara-
negara mesir dan siriya melalui distribusi iqta kepada pejabat-pejabat militer yang
berpengaruh.
Ayyubiyah secara khusus enggan melanjutkan pertempuran melawan sisa-sisa kekuatan
pasukan salib. Mereka lebih memprioritaskan untuk mempertahankan mesir, karena kesatuan
mulai melemah akhirnya pada masa pemerintahan al kamil, dinasti ayyubiyah yang bertempat
di Diyar bakr dan al jazirah mendapat tekanan dari dinasti seljuk rum dan dinasti khiwarazim
syah. Selanjutnya, al kamil mengembalikan jerussalem kepada kaisar fredrick II yang
membawa kedamaian dan kestabilan ekonomi bagi mesir dan syiria. Oleh karena itu, pada masa
5. tersebut perdagangan kembali dikuasai oleh kekuatan kristen mediterrania. Setelah al kamil
meninggal yakni pada tahun 1238M, dinasti ayyubiyah dirongrong oleh pertentangan-
pertentangan intern pemerintah.
4. Berakhirnya Dinasti Ayyubiyah
Runtuhnya dinasti ayyubiyah dimulai pada masa pemrintahan sultan ash shalih. Pada masa
pemerintahan ash shalih terjadi serangan pasukan budak (mamluk) dari turki yang berhasil
merebut kekuasaan dimesir. Walupun sebelumnya pasukannya berhasil menaklukan perang
salib ke enam yang dipimpin ranja perancis ST Louis, Setelah ash shalih meninggal pada tahun
1249M, kaum mamluk mengangkat istri ash shalih, syajarat ad durr sebagai sultan. Dengan
demikian berakhirlah pemerintahan dinasti ayyubiyah dimesir. Meskipun demikian dinasti
ayyubiyah masih berkuasa disuryah. Pada tahun 1260M tentara mongol hendak menyerbu
mesir. Komando tentara islam dipegang oleh qutuz, panglima perang mamluk. Dalam
pertempuran diain jalut, qutuz berhasil mengalahkan tentara mongol dengan gemilang.
Selanjutnya, qutuz mengambil alih kekuasaan dinasti ayyubiyah. Sejak itu, berakhirlah
kekuasaan dinasti ayyubiyah.
5. perkembangan dinasti ayyubiyah.
Ilmu Pengetahuan Pada Masa Dinasti Ayyubiyah
Sebagaimana dinasti-dinasti sebelumnya, dinasti ayyubiyah juga mencapai kemajuan yang
gemilang dibidang ilmu pengetahuan diantaranya.
A. Bidang pendidikan
Pemerintahan dinasti ayyubiyah telah berhasil menjadikan damaskus sebagai kota
pendidikan hal ini ditandai dengan dibangunnya dar al hadis al kamilah pada tahun 1222M dan
madrasha ash shauhiyyaha pada tahun 1239M. Dar al hadis al kamilah dibangun untuk
mengajarkan pokok-pokok hukum yang secara umum terdapat didalam mazhab hukum sunni.
Adapun madrasha ash shauhiyyaha berperan sebagai pusat pengajaran empat mazhab.
6. B. Bidang arsitektur
Kemajuan dalam bidang arsitektur dapat dilihat pada monumen bangsa arab, bangunan
masjid dibeirut yang mirip gereja dan istana-istana yang menyerupai gereja.
C. Bidang filsafat dan keilmuan
Bukti kongkrit dari kemajuan filsafat dan keilmuan pada dinasti ayyubiyah adalah adelasd
of bath, karya-karya orang arab tentang astronomi dan geometri, penerjemahan bidang
kedokteran. Pada bidang kedokteran juga telah didirikan sebuah rumah sakit bagi orang yang
menderita cacat pikiran.
D. Bidang industri
Kemajuan dinasti ayyubiyah dibidang industri dibuktikan dengan dibuatnya kincir oleh
seorang siriya yang lebih canggih dibanding buatan orang barat. Terdapat pabrik karpet, pabrik
kain dan pabrik gelas.
E. Bidang ekonomi dan perdagangan
Dalam hal perekonomian dinasti bekerja sama dengan penguasa muslim diwilayah lain.
Disamping itu, ia juga menggalakkan perdagangan dengan kota-kota dilaut tengah, lautan
hindia dan menyempurnakan sistim perpajakan. Pada bidang perdagangan, dinasti ini
membawa pengaruh bagi eropa dan negara-negara yang dikuasainya. Dieropa terdapat
perdagangan agriculture dan industri. Hal ini menimbulkan perdagangan internasional melalui
jalur laut, sejak saat itu dunia ekonomi dan perdangan sudah mengguakan sistem kredit, bank
termasuk Letter of Credit (lc), bahkan ketika itu sudah ada uang yang terbuat dari emas. Selain
itu juga dimulai percetakan mata uang dirham campuran (fulus). Percetakan fulus yang
merupakan mata uang dari tembaga dimulai pada masa pemerintahan sultan muhammad al
kamil ibn al adil al ayyubi, percetakan unag fulus tersebut dimaksudkan sebagai alat tukar
terhadap barang-barang yang tidak signifikan denga rasio 48 fulus untuk setiap dirhamnya.
F. Bidang militer
Pada masa pemerintahan salahuddin, kekuatan militernya terkenal sangat tangguh.
Pasukannya diperkuat oleh pasukan Barbar, turki dan afrika. Ia juga membangun tembok kota
di kairo dan muqattam sebagai benteng pertahanan. Selain memiliki alat-alat perang seperti
kuda pedang dan panah dinasti ini juga memiliki burung elang sebagai kepala burung-burung
dalam peperangan. Disamping itu adanya perang salib membawa dampak positif, keuntungan
dibidang industri, perdagangan dan intelektual misalnya dengan adanya irigasi.
7. G. Bidang kebudayaan
Salahuddin al ayyubi menjadi tokoh yang meneladankan satu konsep dan budaya, yaitu
perayaan hari lahir nabi Muhammad SAW yang kita kenal dengan sebutan maulud
atau maulid. Maulud atau maulid ini berasal dari kata milad yang berarti tahun dan bermakna
seperti pada istilah ulang tahun.
6. Sebab-Sebab Terjadinya Perang Salib
Perang Salib (491 H – 692 H/ 1097 M – 1292 M) ialah suatu peperangan yang dilakukan
oleh umat Kristen Eropa terhadap umat Islam dengan tujuan untuk membebaskan Palestina,
khususnya kota suci Yerusalam dan kekuasaan umaat Islam. Perang Salib ini berlangsung
selama kurang ± 200 tahun, terdiri atas tujuh gelombang yang menyebabkan berjuta-juta orang
gugur baik dari pihak Islam maupun pihak Kristen.
Peperangan tersebut dinamakan Perang Salib karena tentara Kristen memakai lambang
Salib dalam rangka mempersatukan umat Kristen untuk menghadapi umat Islam. Sebenarnya
Perang Salib ini bukanlah semata-mata perang agama tetapi ada latar belakang lain yang
mempengaruhinya, antara lain
Pertama, Perebutan kekuasaan antara Timur dan Barat yang berlangsung sejak zaman
Rumawi di Barat, dan Persia (Sekarang Iran) di Timur, padahal Persia dahulu dikenal beragama
Majusi.
Kedua, Agama Kristen berkembang pesat di Eropa setelah Paus Paulus mengalihkan
kiblatnya ke Roma dan menjauhkan dari ajaran aslinya di tempat kelahirannya di Timur.
Kemudian datang agama Islam menghancurkan penjajahan Eropa yang bertopeng agama
Kristen di Syiria, Mesir dan Afrika Utara. Islam masuk ke daratan Eropa yaitu dengan
menguasai Andalusia (Spanyol) di Barat dan Konstantinopel di Timur. Dengan masuknya
Islam ke Eropa maka orang Kristen di Eropa menggalang persatuan untuk menghadapi
kekuasaan Islam.
Ketiga, Di bidang perdagangan Eropa ingin sekali menguasai kembali pelabuhan-
pelabuhandi laut Tengah, sehingga mereka dapat menguasai perdagangan antara Timur dan
Barat.
Keempat, Sebagian pembesar Eropa ingin menguasai tanah-tanah yang subur di negara
Timur, untuk itu mereka memberikan peluang kepada budak-budak untuk memerdekakan diri
dengan jalan ikut Perang Salib.
Kelima, Para peziarah dari Eropa sering menbuat kekacauan selama berada di Palestina.
Mereka membawa obor dan pedang serta pasukan pengawal yang bersenjata lengkap, sering
8. menimbulkan kerusuhan di antara mereka. Untuk lebih menganmankan suasana, penguasa
Islam melarang peziarah membawa senjata serta obor, tetapi larangan itu mereka anggap
sebagai suatu penghinaan terhadap ajaran Kristen, apa lagi sebagian dari peziarah itu terdiri
dari penjahat-penjahat yang ingin menghapus dosanya. Para pemimpin agama Kristen
mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa para penjahat tidak akan diampuni dosanya
kecuali bila mereka melakukan ziarah ke Baitul Maqdis.
7. Meneladani Sipat-Sipat Shalahuddin Al Ayyubi, Pahlawan Islam Dari Seratus Medan
Pertempuran (1137 – 1193 M) SULTAN SALAHUDDIN AL-AYYUBI,
Namanya telah terpateri di hati sanubari pejuang Muslim yang memiliki jiwa patriotik dan
heroik, telah terlanjur terpahat dalam sejarah perjuangan umat Islam karena telah mampu
menyapu bersih, menghancurleburkan tentara salib yang merupakan gabungan pilihan dari
seluruh benua Eropa.
Konon guna membangkitkan kembali ruhjihad atau semangat di kalangan Islam yang saat itu telah tidur
nyenyak dan telah lupa akan tongkat estafet yang telah diwariskan oleh Nabi Muhammad saw., maka
Salahuddinlah yang mencetuskan ide dirayakannya kelahiran Nabi Muhammad saw. Melalui media
peringatan itu dibeberkanlah sikap ksatria dan kepahlawanan pantang menyerah yang ditunjukkan melalui
“Siratun Nabawiyah”. Hingga kini peringatan itu menjadi tradisi dan membudaya di kalangan umat Islam.
Jarang sekali dunia menyaksikan sikap patriotik dan heroik bergabung menyatu dengan sifat
perikemanusian seperti yang terdapat dalam diri pejuang besar itu. Rasa tanggung jawab terhadap agama
(Islam) telah ia baktikan dan buktikan dalam menghadapi serbuan tentara ke tanah suci Palestina selama dua
puluh tahun, dan akhirnya dengan kegigihan, keampuhan dan kemampuannya dapat memukul mundur
tentara Eropa di bawah pimpinan Richard Lionheart dari Inggris.
Hendaklah diingat, bahwa Perang Salib adalah peperangan yang paling panjang dan dahsyat penuh
kekejaman dan kebuasan dalam sejarah umat manusia, memakan korban ratusan ribu jiwa, di mana topan
kefanatikan membabi buta dari Kristen Eropa menyerbu secara menggebu-gebu ke daerah Asia Barat yang
Islam.
Seorang penulis Barat berkata, “Perang Salib merupakan salah satu bagian sejarah yang paling gila
dalam riwayat kemanusiaan. Umat Nasrani menyerbu kaum Muslimin dalam ekspedisi bergelombang
selama hampir tiga ratus tahun sehingga akhirnya berkat kegigihan umat Islam mereka mengalami
kegagalan, berakibat kelelahan dan keputusasaan. Seluruh Eropa sering kehabisan manusia, daya dan dana
serta mengalami kebangkrutan sosial, bila bukan kehancuran total. Berjuta-juta manusia yang tewas dalam
medan perang, sedangkan bahaya kelaparan, penyakit dan segala bentuk malapetaka yangdapat dibayangkan
berkecamuk sebagai noda yang melekat pada muka tentara Salib. Dunia Nasrani Barat saat itu memang
dirangsang ke arah rasafanatik agama yang membabi buta oleh Peter The Hermit dan para pengikutnya guna
membebaskan tanah suci Palestina dari tangan kaum Muslimin.