3. PROSES BERDIRINYA DINASTI AL-
AYYUBIYAH
Keruntuhan Dinasti Fatimiyah dan awalnya berdiri Dinasti Ayyubiyah.
Keruntuhan Dinasti Fatimiyah pada masa khalifah Al-Adid Bilah pada tahun 567H / 1171M
Khalifah terakhir berada dalam kondisi yang sudah lemah karena serbuan pasukan salib, konflik
interen pemerintahan dan melanda paceklik atau paceklik selama tujuh tahun di wilayah
kekuasaan Dinasti tersebut. Dalam keadaan yang demikian datanglah panglima Syirkuh beserta
Shalahuddin Al-Ayyubi yang ditugaskan oleh Nuruddin Zangi.
Ia mendampingi pamannya Asaduddin Syirkuh yang mendapat tugas dari Nuruddin Zangi.
Untuk membantu Bani Fatimiyah di Mesir.
Karena Shalahuddin telah berjasa dalam menyelamatnkan Mesir dari serangan tentara Shalib.
Khalifah Abbasiyah memberi gelar Al-Mu’iz lil Amirul Mukiminin karena Shalahuddin yang
begitu kuat sehingga Abbasiyah menyerahkan Mesir, Noba, Yaman, Tripoli, Plestina, Surya dan
Maroko dibawah kekuasaan Shalahuddin.
4. Shalahuddin Al-Ayyubi khalifah
pertama Ayyubiyah
• Al-Ayyubiyah merupakan Dinasti yang berkuasa di Mesir dan Suriah dari tahun 561-582H /
1172-1193M. Pendiri Dinasti ini ialah Shalahudin Yusuf Al-Ayyubi, putra Najamuddin bin Ayyub
seorang berkebangsaan suku Kurdi Azer baijan. Shalahuddin lahir di Tarkit, Irak pada tahun
532H / Februari 1193M. ayahnya sebagai seorang gubernur Suriah dan pemimpin Garnisun
(tentara di Baalbaek) Shalahuddin terpengaruh dan termotivasi menjadi panglima militer.
• Pada tahun 569H / 1174M Shalahuddin memproklamirkan dirinya sebagai sultan di Mesir
dengan nama Dinasti Ayyubiyah yang terlepas dari kekuasaan Suriah maupun Bani Abbas di
Baghdad.
5. Profil Pemimpin Dinasti Al Ayyubiyah
Salahuddin Al-Ayyubi
Sultan Mesir dan Syria
Masa kekuasaan 1174 M. – 4 Maret-1193 M.
Dinobatkan 1174 M.
Nama lengkap Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi
Pemakaman
Masjid Umayyah, Damaskus,
Syria
Pendahulu Nuruddin Zengi
Pengganti Al-Aziz
Dinasti Ayyubiyyah
Ayah Najmuddin Ayyub
6. Tempat Berdirinya Dinasti Al Ayyubiyah
Ibu kota Kairo (1174–1250)
Bahasa
Arab
Kurdish3
Coptic
Agama Islam Sunni
Bentuk
Pemerintahan
Monarki
Sultan
- 1174–1193 Saladin (first)
- 1331–1341 Al-Afdal (last reported)
Sejarah
- Didirikan 1171
- Dibubarkan 13411
7. WILAYAH KEKUASAAN DINASTI
AYYUBIYAH (usaha penyatuan Arab)
Setelah mulai berkuasa,
Shalahuddin Yusuf Al-
Ayyubi tidak membuat
suatu kekuasaan yang
terpusat di Mesir. Justru
ia membagi wilayah
kekuasaan ke saudara-
saudara dan
keturunannya. Hal ini
mengakibatkan muncul
beberapa cabang Dinasti.
8. MASA PEMERINTAHAN DINASTI
AYYUBIYAH
Setelah mulai berkuasa, Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi tidak membuat suatu kekuasaan yang
terpusat di Mesir. Justru ia membagi wilayah kekuasaan ke saudara-saudara dan keturunannya.
Usaha-usaha mengembalikan madzhab sunni :
• Mendirikan madrasah-madrasah yang menganut paham Syafi’i dan Maliki.
• Mengganti kadi-kadi Syiah dengan kadi-kadi Suni.
• Mengganti pegawai yang korupsi.
• Memecat pegawai yang bersekongkol dengan penjahat
9. • Dalam masa pemerintahan Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi juga
menghadapi beberapa pemberontakan dari luar, yaitu:
• a. Tentara salib. Mereka adalah orang-orang Kristen Franka.
Kekuasaan Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi semakin besar dan mereka
khawatir dan merasa terancam, untuk itu mereka minta bantuan
Perancis, Inggris, Jerman, Byzantium, dan Paus untuk mengambil
kembali daerah-daerah kekuasaan yang telah diambil Shalahuddin
Yusuf Al-Ayyubi.
• b. Almaric , raja Yerussalem.
• c. Tentara Baldwin IV.
• d. Raynald de Chatillon (penguasa Benteng Kerak di sebelah
timur laut Mati).
• e. Raja Baldwin V.
Dalam masa pemerintahan
Shalahuddin Yusuf Al-Ayyubi
menghadapi beberapa
pemberontakan dari
kalangan sendiri (dari
dalam), yaitu:
a. Nuruddin
Zangi. Dia merasa tersaingi
oleh Shalahuddin Yusuf A
l-Ayyubi. Dia merasa
kebesarannya sudah diambil
alih dan tidak menepati janji
untuk membantu
Nuruddin Zangi agar
memerangi tentara salib di
Kerak dan Syaubak.
b. Hajib. Kepala
rumah tangga khalifah Al-
Adid, ia merasa haknya
dikurangi.
c. Ass-Sin. Yang
dipimpin oleh Syekh Sinan.
10. Setelah Baitul Maqdis
dikuasai oleh Shalahuddin
Yusuf Al-Ayyubi, Paus
Gregori mengumandangakn
perang salib.
Peperanganpun terjadi
dalam waktu yang
bertahun-tahun lamanya.
Dan diakhiri dengan
perjanjian damai. Setelah
perang melawan tentara
Salib selesai, Shalahuddin
Yusuf Al-Ayyubi
memindahkan pusat
pemerintahannya ke
Damaskus. Ia meninggal
disana tahun 1193M dalam
usia 57 tahun.