1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinik, diagnosa, dan konsep askep preeklampsia pada ibu hamil. Preeklampsia adalah hipertensi disertai proteinuria yang terjadi pada kehamilan akibat gangguan fungsi plasenta.
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dan gastroenteritis. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gastritis, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan gastritis secara farmakologi dan non farmakologi."
Dokumen tersebut merangkum aspek-aspek penting dalam penatalaksanaan anak dengan campak, meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, diagnosis, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan perencanaan pemulangan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, klasifikasi, manifestasi klinik, diagnosa, dan konsep askep preeklampsia pada ibu hamil. Preeklampsia adalah hipertensi disertai proteinuria yang terjadi pada kehamilan akibat gangguan fungsi plasenta.
Multiple vehicle trauma merupakan trauma yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas yang melibatkan lebih dari satu kendaraan. Kecelakaan lalu lintas dapat menyebabkan berbagai cedera seperti syok hipovolemik akibat perdarahan dan syok neurogenik yang dapat mengancam jiwa pasien. Oleh karena itu, diperlukan penatalaksanaan yang tepat untuk menyelamatkan pasien.
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil penelitian tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan gastritis dan gastroenteritis. Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar gastritis, etiologi, patofisiologi, gejala klinis, pemeriksaan penunjang, dan penatalaksanaan gastritis secara farmakologi dan non farmakologi."
Dokumen tersebut merangkum aspek-aspek penting dalam penatalaksanaan anak dengan campak, meliputi definisi, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi, diagnosis, penatalaksanaan, dan asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan perencanaan pemulangan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan diabetes mellitus (DM) dalam konteks keluarga di rumah. Dokumen menjelaskan pengertian DM, gejala, diagnosis, dan faktor risiko DM seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dan dislipidemia. Dokumen juga membahas tahapan asuhan keperawatan untuk klien DM mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang risiko perilaku kekerasan pada pasien gangguan jiwa, meliputi pengertian, penyebab, manifestasi klinis, akibat, dan penatalaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan, yang menjelaskan pengertian, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, diagnosa, komplikasi, dan penanganannya. Hipertensi dalam kehamilan dapat berupa hipertensi karena kehamilan atau hipertensi kronik, dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin.
Persalinan normal Ny. I berjalan lancar. Ia mengalami kontraksi dan pelepasan lendir sejak malam sebelumnya. Pemeriksaan menunjukkan persalinan Kala I fase laten dengan pembukaan 2 cm. Selama proses, kondisi ibu dan janin baik. Pembukaan terus bertambah hingga mencapai 10 cm malam harinya, menandakan persalinan akan segera selesai.
Dokumen ini membahas tentang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak, termasuk penyebabnya (virus dan faktor lingkungan), gejalanya (batuk pilek dan sesak napas), penanganannya (istirahat, obat penurun panas, makanan bergizi), dan pencegahannya (imunisasi, kebersihan, hindari asap rokok).
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Laporan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipospadia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hipospadia adalah kelainan bawaan dimana muara uretra terletak di bagian ventral penis. Laporan ini menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, klasifikasi, perkembangan embrionik, masalah, pemeriksaan penunjang, prinsip terapi, dan manajemen keperawatan pasien hipospadia.
Persalinan normal terjadi ketika bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu pada usia kehamilan cukup bulan melalui proses kontraksi rahim yang teratur disertai perubahan serviks menjadi membuka dan tipis serta diakhiri dengan keluarnya plasenta secara utuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada ibu hamil, termasuk penjelasan tentang definisi anemia, gejala-gejalanya, penyebabnya, bahayanya bagi ibu dan bayi, serta cara mencegah dan mengatur gizi yang tepat untuk ibu hamil.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan Primary Health Care (PHC) untuk mencapai kesehatan untuk semua. PHC adalah strategi global yang ditetapkan pada tahun 1978 untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan dasar, promosi kesehatan, dan partisipasi masyarakat. Pendekatan ini bertujuan agar setiap orang dapat hidup sehat dan produktif.
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Dokumen tersebut membahas definisi, epidemiologi, klasifikasi, jenis, faktor risiko, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan, serta pencegahan stroke. Secara ringkas, stroke didefinisikan sebagai gangguan otak akibat penyumbatan atau pendarahan pembuluh darah, dengan epidemiologi yang meningkat dan menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia.
This document provides an overview of strokes, including:
- Strokes are caused by a blockage or rupture of an artery to the brain, cutting off oxygen flow.
- Symptoms include weakness, paralysis, difficulty speaking or swallowing.
- Diagnosis involves medical imaging, blood tests, and physical exams to determine the type and location of blockage or rupture.
- Treatment depends on the type of stroke but may include clot-busting drugs, surgery, medication, and lifestyle changes to prevent future strokes.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan klien dengan diabetes mellitus (DM) dalam konteks keluarga di rumah. Dokumen menjelaskan pengertian DM, gejala, diagnosis, dan faktor risiko DM seperti obesitas, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dan dislipidemia. Dokumen juga membahas tahapan asuhan keperawatan untuk klien DM mulai dari pengkajian, perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang risiko perilaku kekerasan pada pasien gangguan jiwa, meliputi pengertian, penyebab, manifestasi klinis, akibat, dan penatalaksanaannya."
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi dalam kehamilan, yang menjelaskan pengertian, faktor risiko, patofisiologi, gejala, klasifikasi, diagnosa, komplikasi, dan penanganannya. Hipertensi dalam kehamilan dapat berupa hipertensi karena kehamilan atau hipertensi kronik, dan dapat menyebabkan berbagai komplikasi serius bagi ibu dan janin.
Persalinan normal Ny. I berjalan lancar. Ia mengalami kontraksi dan pelepasan lendir sejak malam sebelumnya. Pemeriksaan menunjukkan persalinan Kala I fase laten dengan pembukaan 2 cm. Selama proses, kondisi ibu dan janin baik. Pembukaan terus bertambah hingga mencapai 10 cm malam harinya, menandakan persalinan akan segera selesai.
Dokumen ini membahas tentang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada anak, termasuk penyebabnya (virus dan faktor lingkungan), gejalanya (batuk pilek dan sesak napas), penanganannya (istirahat, obat penurun panas, makanan bergizi), dan pencegahannya (imunisasi, kebersihan, hindari asap rokok).
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai asuhan keperawatan untuk kejang demam pada An. R di RSUP Dr. Sardjito.
2. Termasuk definisi, gejala klinis, pemeriksaan pendukung, dan penatalaksanaan kejang demam.
3. Juga memberikan informasi mengenai prognosis, risiko kejang berulang, risiko epilepsi, dan edukasi untuk orang tua.
Laporan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipospadia di RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Hipospadia adalah kelainan bawaan dimana muara uretra terletak di bagian ventral penis. Laporan ini menjelaskan definisi, etiologi, manifestasi klinis, klasifikasi, perkembangan embrionik, masalah, pemeriksaan penunjang, prinsip terapi, dan manajemen keperawatan pasien hipospadia.
Persalinan normal terjadi ketika bayi, plasenta, dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu pada usia kehamilan cukup bulan melalui proses kontraksi rahim yang teratur disertai perubahan serviks menjadi membuka dan tipis serta diakhiri dengan keluarnya plasenta secara utuh.
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada ibu hamil, termasuk penjelasan tentang definisi anemia, gejala-gejalanya, penyebabnya, bahayanya bagi ibu dan bayi, serta cara mencegah dan mengatur gizi yang tepat untuk ibu hamil.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan Primary Health Care (PHC) untuk mencapai kesehatan untuk semua. PHC adalah strategi global yang ditetapkan pada tahun 1978 untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui pelayanan kesehatan dasar, promosi kesehatan, dan partisipasi masyarakat. Pendekatan ini bertujuan agar setiap orang dapat hidup sehat dan produktif.
Implementasi asuhan keperawatan pada klien dengan Artritis Gout meliputi pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Diagnosa yang ditemukan adalah kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit Artritis Gout dan ketidakmampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Intervensi meliputi pendidikan kesehatan tentang penyakit dan cara merawat pasien. Implementasi dan evaluasi menunjukkan tujuan keperawatan tercapai den
Dokumen tersebut membahas definisi, epidemiologi, klasifikasi, jenis, faktor risiko, tanda dan gejala, komplikasi, penatalaksanaan, serta pencegahan stroke. Secara ringkas, stroke didefinisikan sebagai gangguan otak akibat penyumbatan atau pendarahan pembuluh darah, dengan epidemiologi yang meningkat dan menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia.
This document provides an overview of strokes, including:
- Strokes are caused by a blockage or rupture of an artery to the brain, cutting off oxygen flow.
- Symptoms include weakness, paralysis, difficulty speaking or swallowing.
- Diagnosis involves medical imaging, blood tests, and physical exams to determine the type and location of blockage or rupture.
- Treatment depends on the type of stroke but may include clot-busting drugs, surgery, medication, and lifestyle changes to prevent future strokes.
The document discusses stroke, including risk factors, signs and symptoms, and the importance of rapid treatment. It outlines the "Stroke Chain of Survival and Recovery" which includes early detection, emergency dispatch, pre-hospital transport and management, emergency department triage, evaluation and specific therapies, and fibrinolytic drug therapy. Rapid recognition of stroke, emergency medical response, and treatment are critical to limiting neurological damage and improving patient outcomes.
Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit virus yang ditularkan nyamuk Aedes aegypti. Gejalanya bervariasi mulai dari ringan hingga syok. Pencegahannya melalui 3M (menguras, menutup, mengubur) untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan darah. Pengobatannya bersifat suportif dengan infus cairan untuk mengatasi dehidrasi
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Hipertensi dijelaskan dan diklasifikasi berdasarkan tekanan darah. Faktor risiko dan penyebab hipertensi pada lanjut usia diuraikan, termasuk perubahan struktural dan fungsional pembuluh darah. Tanda dan gejala, pemeriksaan pendukung, serta penatalaksanaan hipertensi melalui terapi non-obat dan obat dijelaskan.
I. KONSEP DASAR
A. Pengertian
Kejang demam adalah kebangkitan kejang yang terjadi pada kenakan suhu tubuh (suhu rektal lebih dari 38 oC) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium. Menurut konsensus Statment on Febrite Seizures (1980), kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, biasanya terjadi antara umur 3 bulan dan 5 tahun, berhubungan dengan deman tetapi tidak pernah terbukti adanya infeksi intrakranial atau penyebab tertentu. Anak yang pernah kejang tanpa demam dan bayi berumur kurang dari 4 minggu tidak termasuk.
Akhir-akhir ini, kejang demam diklasifikasikan menjadi 2 golongan, yaitu kejang demam sederhana yang biasanya berlangsung 15 menit dan kejang demam komplikasi yang berlangsung 15 menit dan umum, fokal, atau multipel (lebih 1 kali kejang dalam 24 jam)
B. Etiologi
1. Infeksi
2. Gangguan metabolik
3. Proses desak ruang intrakranial
4. Epilepsi
C. Patofisiologi
D. Diagnosis Banding
Ada 2 macam kejang demam yaitu :
1. Kejang demam sederhana
a. Kejang demam yang memenuhi modifikasi kriteria, livingstone.
b. Umum diantara 6 bulan – 4 tahun.
c. Lama kejang kurang dari 15 menit.
d. Kejang bersifat umum.
e. Kejang yang terjadi dalam waktu 16 jam setelah timbulnya demam.
f. Tidak ada kelainan neurologik, baik klinis maupun laboratorium.
g. EEG normal 1 minggu setelah ganglatan kejang.
2. Kejang demam komplikasi
Kejang demam yang tidak memenuhi salah satu kriteria living stome diatas digolongkan kepada epilepsi yang di provokasi oleh demam, kejang kelompok ini mempunyai suatu dasar kelainan yang menyebabkan timbulnya kejang, sedangkan demam hanya merupakan faktor pencetus.
Makalah ini membahas tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini memiliki gejala demam tinggi, perdarahan, dan penurunan trombosit darah. Penanganannya berfokus pada mengatasi dehidrasi dan perdarahan dengan pemberian cairan dan trombosit secara intravena."
Laporan pendahuluan ini membahas tentang asuhan keperawatan pasien dengan hipertensi di Poli 158 Rumah Sakit Dr. Kariadi Semarang. Dokumen ini menjelaskan pengertian hipertensi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, pathways, diagnosa keperawatan, dan intervensi untuk menangani pasien hipertensi. Secara keseluruhan laporan ini memberikan gambaran menyeluruh tentang penatalaksanaan keperawatan pas
A stroke occurs when the blood supply to the brain is interrupted or reduced, causing brain cells to die. It is a medical emergency. There are two main types of strokes: ischemic, caused by a blockage in a blood vessel, and hemorrhagic, caused by a ruptured blood vessel. Symptoms vary depending on the affected area of the brain but can include paralysis, confusion, and headaches. Diagnostic tests including CT scans and MRI images are used to determine the type and location of the stroke. Treatment options depend on the type of stroke but may include clot-busting drugs or surgery to repair damaged blood vessels. Prevention is key through controlling risk factors like high blood pressure, diabetes, and smoking.
Satuan acara penyuluhan ini membahas tentang pencegahan dan perawatan anak kejang demam. Penyuluhan ini diselenggarakan di POLI ANAK RS Dr. Sardjito Yogyakarta pada 2 April 2005 dengan tujuan membantu orang tua memahami penyakit kejang demam dan perawatannya. Materi penyuluhan mencakup pengertian, penyebab, gejala, pencegahan, komplikasi, dan pengobatan kejang demam. Kegiatan terdiri dari
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Satuan acara penyuluhan mengenai hipertensi selama 15 menit untuk Tn. A dan keluarganya. Materi penyuluhan mencakup pengertian, penyebab, gejala, komplikasi, dan pencegahan hipertensi. Evaluasi dilakukan dengan tes awal dan akhir serta observasi partisipasi dan respons keluarga.
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan tentang hipertensi yang diadakan untuk ibu S. Penyuluhan ini membahas tentang pengertian, gejala, penyebab, komplikasi, dan pengobatan hipertensi serta cara pencegahannya melalui pola makan sehat dan olahraga. Tujuan dari penyuluhan ini adalah agar ibu S dapat memahami hipertensi dan menerapkan pencegahan hipertensi secara tepat dalam ke
Penyuluhan ini memberikan informasi tentang hipertensi kepada keluarga pasien. Materi penyuluhan mencakup pengertian, penyebab, gejala, komplikasi, dan cara penanganan hipertensi, termasuk diet yang dianjurkan dan yang dihindari. Metode penyuluhan menggunakan ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi dengan durasi 15 menit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Satuan acara penyuluhan membahas tentang penyakit rheumatik dengan tujuan memberikan pemahaman tentang pengertian, penyebab, gejala, dan cara pencegahan serta perawatan rheumatik. Materi penyuluhan mencakup definisi rheumatik, faktor risiko seperti genetik dan infeksi, gejala seperti nyeri dan bengkak pada sendi, komplikasi kesehatan seperti anemia, serta langkah-langkah
Penyuluhan memberikan penjelasan tentang gastroenteritis kepada pasien dan keluarganya. Topik penyuluhan meliputi pengertian, penyebab, gejala, pencegahan, dan penatalaksanaan gastroenteritis. Harapannya setelah penyuluhan, pasien dan keluarga dapat memahami cara menangani gastroenteritis di rumah.
1. SATUAN ACARA PENYULUHAN
RESIKO KOMPLIKASI HIPERTENSI : STROKE
Pokok Bahasan : Komplikasi Hipertensi : Stroke.
Sasaran : Keluarga Ny.M.
Target : Ny. M dan Keluarga.
Waktu : 30 menit.
Hari/Tanggal : Sabtu, 05 Juni 2004.
Tempat : Rumah Ny. M.
I. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)
Keluarga memahami tentang resiko hipertensi.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan keluarga dapat :
1. Menyebutkan definisi stroke.
2. Keluarga dapat menyebutkan faktor-faktor resiko terjadinya stroke.
3. Keluarga mampu mengenal tanda dan gejala stroke.
4. Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan terhadap stroke.
I. GARIS BESAR MATERI
5. Pengertian stroke.
6. Faktor-faktor resiko terjadinya stroke.
7. Tanda dan gejala stroke.
8. Pencegahan terhadap stroke.
II. METODE
Ceramah dan tanya jawab
III. MEDIA
Leaflet, gambar, alat peraga
IV. PENYULUH
Sakiyan
V. KEGIATAN PEENYULUHAN
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Audien
1. Pembukaan 5 menit o Mengucapkan salam
o Perkenalan
o Menjelaskan tujuan
o Menjawab salam
o Memperhatikan
o Memperhatikan
2. Penyampaian
materi
20 menit o Menyampaikan materi :
pe-ngertian stroke, faktor-
faktor resiko terjadinya
stroke, tanda dan gejala
stroke, pencegahan
terjadinya stroke.
o Memberikan kesempatan
bertanya.
o Menjawab pertanyaan
o Memperhatikan
o Bertanya hal yang
kurang jelas
o Memperhatikan
1
2. 3. Penutup 5 menit o Evaluasi dan
menyimpulkan materi
o Memberikan reinforcement
o Kontrak waktu.
o Mengucapkan salam
o Memperhatikan
o Mengucapkan
terima kasih
o Memberikan
alternatif waktu
o Menjawab salam
Bahan Rujukan
Price & Wilson, 1994, Patofisiologi konsep klinis proses-proses penyakit , EGC, Jakarta
Soeparman & Waspadji, 1999, Ilmu penyakit Dalam Jilid II, FK UI, Jakarta
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2001, Manfaat Serat Untuk Kesehatan, RSPAD Gatot Soebroto,
Jakarta.
2