SlideShare a Scribd company logo
SALURAN KOMUNIKASI POLITIK
Ragam Saluran Komunikasi Politik
Komunikator politik pada waktu tertentu dapat berfungsi sebagai
saluran/ media, dan pada waktu yang lain berfungsi sebagai keduanya
(komunikator dan saluran)
Birokrasi (pemerintah) misalnya, di satu pihak merupakan komunikator
yang menyampaikan pesan-pesan yang berasal dari pemerintah,
namun dalam kesempatan lain ia juga dapat berfungsi sebagai saluran
bagi lewatnya informasi yang berasal dari khalayak masyarakat
Fungsi yang ganda itu terutama ditemui pada unsur-unsur yang
bersifat organisasional/institusional seperti pemerintah, partai politik,
kelompok kepentingan, kelompok penekan, dan media massa
Ragam Saluran Komunikasi Politik
Saluran komunikasi politik adalah segala sesuatu pihak atau
unsur yang memungkinkan sampainya pesan-pesan politik
Menurut Almond dan Powell saluran komunikasi politik tersebut
antara lain:
1. Struktur wawanmuka informal
2. Struktur sosial tradisional
3. Struktur masukan (input) politik
4. Struktur keluaran (output) politik
5. Media massa
Struktur Wawanmuka Informal
Wawanmuka = Tatapmuka / face to face
Struktur ini merupakan saluran yang efektif dalam penyampaian
pesan-pesan politik.
Saluran ini bersifat bebas dalam arti tidak terikat oleh struktur
yang formal, walaupun tidak semua orang memiliki akses ke
saluran ini dalam kadar yang sama
Struktur Wawanmuka Informal
Mereka yang memiliki akses ke saluran informal ini biasanya
akan memperoleh lebih banyak informasi ketimbang yang tidak
memilikinya, meskipun hal ini masih ditentukan oleh beberapa
faktor lain
Pertemuan dan komunikasi tatap muka memberi keuntungan
yang tak sedikit, seperti dapat menyerap langsung aspirasi
masyarakat tanpa perantara, terkesan populis, lebih persuasif,
dan mudahnya membentuk karakter politik sang kandidat.
Struktur Sosial Tradisional
Saluran ini ditentukan oleh posisi sosial pihak yang
berkomunikasi (khalayak maupun sumber)
Dalam masyarakat tradisional susunan struktur sosial yang ada
memuat aturan-aturan yang menentukan baik pola maupun arus
komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat tersebut
Struktus sosial tersebut, walaupun tidak mutlak, umumnya
bersifat preskriptif, dimana individu tidak lagi bebas untuk
menentukan sendiri peran komunikasi mereka, melainkan harus
disesuaikan dengan posisi sosial si individu yang bersangkutan
Struktur Sosial Tradisional
Pye (1963) menggambarkan karakteristik yang mencolok dari
proses komunikasi pada masyarakat tradisional, sebagai berikut:
a.Tidak terorganisir sebagai suatu sistem
b.Peserta komunikasi berperilaku atas dasar posisi sosial/politik
yang diduduki oleh yang bersangkutan dalam masyarakatnya
c. Informasi biasanya mengalir mengikuti garis hirarkhi sosial
atau menurut pola hubungan sosial yang berlaku
d.Proses komunikasi tersebut tidak independen dari aturan
hubungan sosial
Struktur Sosial Tradisional
Contoh:
Pada saat pemilu, para pemuka adat, pemuka agama, dan
pemimpin otoritas suatu kelompok seringkali mendapat
kunjungan politis. Tak lain tak bukan, demi mendapatkan
legitimasi kelompok pemilih secara stuktural
Struktur Masukan (Input) Politik
Yang dimaksud dengan struktur masukan adalah struktur yang
memungkinkan terbentuknya/dihasilkannya input bagi sistem
politik yang dimaksud
Struktur-struktur input politik seperti serikat sekerja, kelompok-
kelompok kepentingan, dan partai politik, merupakan saluran
informasi yang bermakna dalam komunikasi politik
Kehadiran saluran ini – apabila bebas dari kontrol pemerintah –
merupakan kesempatan bagi warga negara biasa untuk
mempunyai saluran ke elit politik
Struktur Keluaran (Output) Politik
Adalah struktur formal dari pemerintahan yang memungkinkan
pemimpin politik mengkomunikasikan petunjuk bagi
pelaksanaan peraturan dengan cara yang efisien dan jelas
Efisien, karena jalur pemerintahan, dengan kewenangan dan
wibawanya, dapat menyampaikan pesan secara mudah
Jelas, karena mereka yang berada dalam jajaran birokrasi pasti
memiliki bahasa yang “sama”, yang memungkinkan pengertian-
pengertian menjadi lebih jelas di antara sesama mereka,
ketimbang orang-orang yang berada di luar jalur tersebut
Media Massa
Saluran media massa dalam rangka komunikasi politik selalu
dikaitkan dengan konsep-konsep mengenai:
a. Kebebasan media massa
b. Independensi media massa dari control yang berasal dari
luar dirinya (pemerintah, pemegang saham, dll)
c. Integritas media massa sendiri pada misi yang diembannya
Ketiga hal tersebut membawa konsekuensi yang berbeda dalam
pelaksanaan peran media massa sebagai saluran kom. politik
Saluran yang lain
Saluran-saluran lain yang juga berperan dalam penyampaian
pesan-pesan politik, diantaranya lobbying, media tradisional,
demontrasi, kesenian dan kebudayaan, sastra, media-media
khusus seperti telepon, koran dinding, spanduk, brosur, leaflet,
rapat umum, gossip, rumor
Media Massa dalam Komunikasi Politik
Kepentingan-kepentingan yang laten (tidak dinyatakan secara
terang-terangan) di tengah masyarakat dapat dibuat menjadi
ekspilisit melalui media komunikasi yang netral
Otonomi media komunikasi memungkinkan suatu arus informasi
yang bebas dari masyarakat ke pemerintahan, dan di dalam
pemerintahan sendiri, serta dari suatu struktur politik ke struktur
politik yang lain.
Media massa pembangunan
Pada sebagian masyarakat transisional media massa seringkali
digunakan sebagai alat persatuan nasional dan modernisasi.
Hal ini seringkali membuat penguasa merasa memiliki hak untuk
mengatur media massa sehingga membuat independensi
mereka menjadi dipertanyakan.
Bagaimana idealnya posisi media massa pada masyarakat seperti
ini?
Karakteristik media massa
1. Interpretasi informasi melalui media massa tentunya akan
dilakukan oleh para pemimpin opini. Pemimpin opini itu
sendiri akan amat dipengaruhi oleh hubungan antar
personanya (jaringan sosialnya). Pengaruh dari pemimpin
opini ini lebih kuat dalam hal persuasi ketimbang media
massa
Karakteristik media massa
2. Media massa dapat dibuktikan mempunyai efek politik
dalam suatu kelangsungan sistem politik. Kekuatan media,
dalam kaitan ini, menurut Gurevitch dan Blumler bersumber
dalam tiga hal, yaitu struktural, psikologis, dan bersifat
normatif
• Akar struktural kekuatan media massa bersumber pada kemampuannya
yang unik untuk menyediakan khalayak bagi para politisi yang ukuran dan
komposisinya tidak akan diperoleh melalui alat yang lain
• Akar psikologis dari kekuatan media bersumber pada hubungan
kepercayaan dan keyakinan yang berhasil diperoleh oleh organisasi media
dari anggota khalayaknya
• Sifat normatif media bersumber pada prinsip-prinsip demokrasi mengenai
kebebasan menyatakan pendapat, kebutuhan akan perlindungan terhadap
warga negara dari penyalahgunaan kekuatan politik, yang memberi
legitimasi kepada peran independensi media dari kendali politik
Galnoor (dalam Nasution, 1990) menekankan masalah
pemanfaatan saluran ini karena menurut pendapatnya mobilitas
politik dan masalah akses ke jaringan komunikasi merupakan
prasyarat bagi tumbuhnya partisipasi politik.
Suatu partisipasi politik dalam kaitannya dengan komunikasi politik, menurut
Galnoor mencakup hal-hal berikut:
• Kemampuan memprakarsai suatu pesan informasi oleh para individu yang
menginginkan sesuatu dari sistem politik, atau memberikan respon
terhadap sesuatu yang akan atau telah dilaksanakan.
• Pemanfaatan secara otonom jaringan komunikasi politik yang ada, dalam
pengertian bukan sekedar hasil mobilisasi dari atas.
• Upaya informasional yang bukan sekedar suatu praktek berkomunikasi,
tetapi benar-benar sebagai suatu upaya untuk memperoleh dampak –
yakni menyampaikan pesan-pesan kekuasaan untuk mempengaruhi
kemudi sistem politik yang bersangkutan.
Selanjutnya ia mengatakan bahwa pemanfaatan saluran komunikasi
politik tersebut berhubungan dengan dua tahap perkembangan politik
yang demokratis, yaitu:
• Partisipasi responsif, dimana anggota masyarakat memberikan
suara, menyampaikan keluhan, kepada para pejabat, dan barangkali
mengidentifikasikan diri merka melalui tanda-tanda identitas
tertentu. Nemun dalam tahap ini, konsepsi masyarakat mengenai
politik masih dalam pola subject participant atau pelaku peserta,
dan peranan mereka sebagai komunikator politik yang otonom
masih relatif terbatas.
• Partisipasi dengan keterikatan atau commited
participation dimana masyarakat berkampanye dan
mengorganisir diri sendiri karena mereka akan berhasil
mengubah keadaan. Komitmen mereka berkaitan
dengan tingkat keampuhan yang tinggi (dari upaya
bersama tersebut) dan dibuktikan dengan investasi
sumber-sumber politik pribadi milik mereka seperti:
waktu, dana, kontak-kontak, dan reputasi. Para
partisipan dalam tahap ini benar-benar terlibat dalam
politik baik secara pribadi maupun psikologis.
SELESAI

More Related Content

What's hot

KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
Diana Amelia Bagti
 
soskom
soskom soskom
soskom
Fery Zahuri
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
mankoma2012
 
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikator PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikator Politik
Diana Amelia Bagti
 
Fungsi dan tujuan komunikasi
Fungsi dan tujuan komunikasiFungsi dan tujuan komunikasi
Fungsi dan tujuan komunikasiRaz Lan
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Apa itu komunikasi
Apa itu komunikasiApa itu komunikasi
Apa itu komunikasi
Syahremie Teja
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
Fatimah Bilqis
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massa
AWAN PUTIH
 
Peranan opinion leaders di indonesia
Peranan opinion leaders di indonesiaPeranan opinion leaders di indonesia
Peranan opinion leaders di indonesia
Muchlis Soleiman
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Muchlis Soleiman
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
University of Andalas
 
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
Diana Amelia Bagti
 
Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi Massa
SMP N1 Salak
 
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
Diana Amelia Bagti
 

What's hot (19)

KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikasi Politik 1
 
soskom
soskom soskom
soskom
 
36046847 komunikasi-politik
36046847 komunikasi-politik36046847 komunikasi-politik
36046847 komunikasi-politik
 
Agenda Setting Theory
Agenda Setting TheoryAgenda Setting Theory
Agenda Setting Theory
 
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikator PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Komunikator Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Komunikator Politik
 
Fungsi dan tujuan komunikasi
Fungsi dan tujuan komunikasiFungsi dan tujuan komunikasi
Fungsi dan tujuan komunikasi
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Partisipasi politik
Partisipasi politikPartisipasi politik
Partisipasi politik
 
Apa itu komunikasi
Apa itu komunikasiApa itu komunikasi
Apa itu komunikasi
 
Komunikasi massa
Komunikasi massaKomunikasi massa
Komunikasi massa
 
Pengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massaPengenalan kepada komunikasi massa
Pengenalan kepada komunikasi massa
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
Peranan opinion leaders di indonesia
Peranan opinion leaders di indonesiaPeranan opinion leaders di indonesia
Peranan opinion leaders di indonesia
 
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasiPeranan opinion leader dalam proses komunikasi
Peranan opinion leader dalam proses komunikasi
 
Komunikasi Politik
Komunikasi PolitikKomunikasi Politik
Komunikasi Politik
 
Media dan Demokrasi
Media dan DemokrasiMedia dan Demokrasi
Media dan Demokrasi
 
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Hot Isu Komunikasi Politik
 
Presentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi MassaPresentation Komunikasi Massa
Presentation Komunikasi Massa
 
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog PolitikKOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
KOMUNIKASI POLITIK - Demagog Politik
 

Similar to saluran komunikasi politik

2971189.ppt
2971189.ppt2971189.ppt
2971189.ppt
AbnelaFobia
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50Arin Sfaaez
 
Infrastruktur politik ppkn
Infrastruktur politik ppknInfrastruktur politik ppkn
Infrastruktur politik ppkn
Ricky Aquinaldo
 
Nfrastruktur politik
Nfrastruktur politikNfrastruktur politik
Nfrastruktur politik
Al-faqir Hilal Ibnu Hanbal
 
Makalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baruMakalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baruMuhidin Sewank
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
Septian Muna Barakati
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Ikhwan Setiawan
 
Bab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politikBab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politik
Marsella Wijaya
 
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptxMateri-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
andilukman7
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Hana Medina
 
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam MasyarakatProses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
Daris Ilma
 
Infrastruktur Politik
Infrastruktur PolitikInfrastruktur Politik
Infrastruktur Politik
nandasyifaf
 

Similar to saluran komunikasi politik (20)

2971189.ppt
2971189.ppt2971189.ppt
2971189.ppt
 
Sistem politik 50
Sistem politik 50Sistem politik 50
Sistem politik 50
 
Infrastruktur politik ppkn
Infrastruktur politik ppknInfrastruktur politik ppkn
Infrastruktur politik ppkn
 
Nfrastruktur politik
Nfrastruktur politikNfrastruktur politik
Nfrastruktur politik
 
Makalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baruMakalah sistem pers era orde baru
Makalah sistem pers era orde baru
 
Bener 2
Bener 2Bener 2
Bener 2
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015Makalah ilmu politik 2015
Makalah ilmu politik 2015
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
Makalah ilmu politik pa kamburi (2)
 
Makalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburiMakalah ilmu politik pa kamburi
Makalah ilmu politik pa kamburi
 
Artikel kwn
Artikel kwnArtikel kwn
Artikel kwn
 
Bab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politikBab 1 budaya_politik
Bab 1 budaya_politik
 
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptxMateri-Kuliah-Kompol-1.pptx
Materi-Kuliah-Kompol-1.pptx
 
Kliping
KlipingKliping
Kliping
 
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan BernegaraDemokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
Demokrasi dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara
 
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam MasyarakatProses Komunikasi Dalam Masyarakat
Proses Komunikasi Dalam Masyarakat
 
Modul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xiModul p kn kelas xi
Modul p kn kelas xi
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Infrastruktur Politik
Infrastruktur PolitikInfrastruktur Politik
Infrastruktur Politik
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 

saluran komunikasi politik

  • 2. Ragam Saluran Komunikasi Politik Komunikator politik pada waktu tertentu dapat berfungsi sebagai saluran/ media, dan pada waktu yang lain berfungsi sebagai keduanya (komunikator dan saluran) Birokrasi (pemerintah) misalnya, di satu pihak merupakan komunikator yang menyampaikan pesan-pesan yang berasal dari pemerintah, namun dalam kesempatan lain ia juga dapat berfungsi sebagai saluran bagi lewatnya informasi yang berasal dari khalayak masyarakat Fungsi yang ganda itu terutama ditemui pada unsur-unsur yang bersifat organisasional/institusional seperti pemerintah, partai politik, kelompok kepentingan, kelompok penekan, dan media massa
  • 3. Ragam Saluran Komunikasi Politik Saluran komunikasi politik adalah segala sesuatu pihak atau unsur yang memungkinkan sampainya pesan-pesan politik Menurut Almond dan Powell saluran komunikasi politik tersebut antara lain: 1. Struktur wawanmuka informal 2. Struktur sosial tradisional 3. Struktur masukan (input) politik 4. Struktur keluaran (output) politik 5. Media massa
  • 4. Struktur Wawanmuka Informal Wawanmuka = Tatapmuka / face to face Struktur ini merupakan saluran yang efektif dalam penyampaian pesan-pesan politik. Saluran ini bersifat bebas dalam arti tidak terikat oleh struktur yang formal, walaupun tidak semua orang memiliki akses ke saluran ini dalam kadar yang sama
  • 5. Struktur Wawanmuka Informal Mereka yang memiliki akses ke saluran informal ini biasanya akan memperoleh lebih banyak informasi ketimbang yang tidak memilikinya, meskipun hal ini masih ditentukan oleh beberapa faktor lain Pertemuan dan komunikasi tatap muka memberi keuntungan yang tak sedikit, seperti dapat menyerap langsung aspirasi masyarakat tanpa perantara, terkesan populis, lebih persuasif, dan mudahnya membentuk karakter politik sang kandidat.
  • 6. Struktur Sosial Tradisional Saluran ini ditentukan oleh posisi sosial pihak yang berkomunikasi (khalayak maupun sumber) Dalam masyarakat tradisional susunan struktur sosial yang ada memuat aturan-aturan yang menentukan baik pola maupun arus komunikasi yang berlangsung dalam masyarakat tersebut Struktus sosial tersebut, walaupun tidak mutlak, umumnya bersifat preskriptif, dimana individu tidak lagi bebas untuk menentukan sendiri peran komunikasi mereka, melainkan harus disesuaikan dengan posisi sosial si individu yang bersangkutan
  • 7. Struktur Sosial Tradisional Pye (1963) menggambarkan karakteristik yang mencolok dari proses komunikasi pada masyarakat tradisional, sebagai berikut: a.Tidak terorganisir sebagai suatu sistem b.Peserta komunikasi berperilaku atas dasar posisi sosial/politik yang diduduki oleh yang bersangkutan dalam masyarakatnya c. Informasi biasanya mengalir mengikuti garis hirarkhi sosial atau menurut pola hubungan sosial yang berlaku d.Proses komunikasi tersebut tidak independen dari aturan hubungan sosial
  • 8. Struktur Sosial Tradisional Contoh: Pada saat pemilu, para pemuka adat, pemuka agama, dan pemimpin otoritas suatu kelompok seringkali mendapat kunjungan politis. Tak lain tak bukan, demi mendapatkan legitimasi kelompok pemilih secara stuktural
  • 9. Struktur Masukan (Input) Politik Yang dimaksud dengan struktur masukan adalah struktur yang memungkinkan terbentuknya/dihasilkannya input bagi sistem politik yang dimaksud Struktur-struktur input politik seperti serikat sekerja, kelompok- kelompok kepentingan, dan partai politik, merupakan saluran informasi yang bermakna dalam komunikasi politik Kehadiran saluran ini – apabila bebas dari kontrol pemerintah – merupakan kesempatan bagi warga negara biasa untuk mempunyai saluran ke elit politik
  • 10. Struktur Keluaran (Output) Politik Adalah struktur formal dari pemerintahan yang memungkinkan pemimpin politik mengkomunikasikan petunjuk bagi pelaksanaan peraturan dengan cara yang efisien dan jelas Efisien, karena jalur pemerintahan, dengan kewenangan dan wibawanya, dapat menyampaikan pesan secara mudah Jelas, karena mereka yang berada dalam jajaran birokrasi pasti memiliki bahasa yang “sama”, yang memungkinkan pengertian- pengertian menjadi lebih jelas di antara sesama mereka, ketimbang orang-orang yang berada di luar jalur tersebut
  • 11. Media Massa Saluran media massa dalam rangka komunikasi politik selalu dikaitkan dengan konsep-konsep mengenai: a. Kebebasan media massa b. Independensi media massa dari control yang berasal dari luar dirinya (pemerintah, pemegang saham, dll) c. Integritas media massa sendiri pada misi yang diembannya Ketiga hal tersebut membawa konsekuensi yang berbeda dalam pelaksanaan peran media massa sebagai saluran kom. politik
  • 12. Saluran yang lain Saluran-saluran lain yang juga berperan dalam penyampaian pesan-pesan politik, diantaranya lobbying, media tradisional, demontrasi, kesenian dan kebudayaan, sastra, media-media khusus seperti telepon, koran dinding, spanduk, brosur, leaflet, rapat umum, gossip, rumor
  • 13. Media Massa dalam Komunikasi Politik Kepentingan-kepentingan yang laten (tidak dinyatakan secara terang-terangan) di tengah masyarakat dapat dibuat menjadi ekspilisit melalui media komunikasi yang netral Otonomi media komunikasi memungkinkan suatu arus informasi yang bebas dari masyarakat ke pemerintahan, dan di dalam pemerintahan sendiri, serta dari suatu struktur politik ke struktur politik yang lain.
  • 14. Media massa pembangunan Pada sebagian masyarakat transisional media massa seringkali digunakan sebagai alat persatuan nasional dan modernisasi. Hal ini seringkali membuat penguasa merasa memiliki hak untuk mengatur media massa sehingga membuat independensi mereka menjadi dipertanyakan. Bagaimana idealnya posisi media massa pada masyarakat seperti ini?
  • 15. Karakteristik media massa 1. Interpretasi informasi melalui media massa tentunya akan dilakukan oleh para pemimpin opini. Pemimpin opini itu sendiri akan amat dipengaruhi oleh hubungan antar personanya (jaringan sosialnya). Pengaruh dari pemimpin opini ini lebih kuat dalam hal persuasi ketimbang media massa
  • 16. Karakteristik media massa 2. Media massa dapat dibuktikan mempunyai efek politik dalam suatu kelangsungan sistem politik. Kekuatan media, dalam kaitan ini, menurut Gurevitch dan Blumler bersumber dalam tiga hal, yaitu struktural, psikologis, dan bersifat normatif
  • 17. • Akar struktural kekuatan media massa bersumber pada kemampuannya yang unik untuk menyediakan khalayak bagi para politisi yang ukuran dan komposisinya tidak akan diperoleh melalui alat yang lain • Akar psikologis dari kekuatan media bersumber pada hubungan kepercayaan dan keyakinan yang berhasil diperoleh oleh organisasi media dari anggota khalayaknya • Sifat normatif media bersumber pada prinsip-prinsip demokrasi mengenai kebebasan menyatakan pendapat, kebutuhan akan perlindungan terhadap warga negara dari penyalahgunaan kekuatan politik, yang memberi legitimasi kepada peran independensi media dari kendali politik
  • 18. Galnoor (dalam Nasution, 1990) menekankan masalah pemanfaatan saluran ini karena menurut pendapatnya mobilitas politik dan masalah akses ke jaringan komunikasi merupakan prasyarat bagi tumbuhnya partisipasi politik.
  • 19. Suatu partisipasi politik dalam kaitannya dengan komunikasi politik, menurut Galnoor mencakup hal-hal berikut: • Kemampuan memprakarsai suatu pesan informasi oleh para individu yang menginginkan sesuatu dari sistem politik, atau memberikan respon terhadap sesuatu yang akan atau telah dilaksanakan. • Pemanfaatan secara otonom jaringan komunikasi politik yang ada, dalam pengertian bukan sekedar hasil mobilisasi dari atas. • Upaya informasional yang bukan sekedar suatu praktek berkomunikasi, tetapi benar-benar sebagai suatu upaya untuk memperoleh dampak – yakni menyampaikan pesan-pesan kekuasaan untuk mempengaruhi kemudi sistem politik yang bersangkutan.
  • 20. Selanjutnya ia mengatakan bahwa pemanfaatan saluran komunikasi politik tersebut berhubungan dengan dua tahap perkembangan politik yang demokratis, yaitu: • Partisipasi responsif, dimana anggota masyarakat memberikan suara, menyampaikan keluhan, kepada para pejabat, dan barangkali mengidentifikasikan diri merka melalui tanda-tanda identitas tertentu. Nemun dalam tahap ini, konsepsi masyarakat mengenai politik masih dalam pola subject participant atau pelaku peserta, dan peranan mereka sebagai komunikator politik yang otonom masih relatif terbatas.
  • 21. • Partisipasi dengan keterikatan atau commited participation dimana masyarakat berkampanye dan mengorganisir diri sendiri karena mereka akan berhasil mengubah keadaan. Komitmen mereka berkaitan dengan tingkat keampuhan yang tinggi (dari upaya bersama tersebut) dan dibuktikan dengan investasi sumber-sumber politik pribadi milik mereka seperti: waktu, dana, kontak-kontak, dan reputasi. Para partisipan dalam tahap ini benar-benar terlibat dalam politik baik secara pribadi maupun psikologis.