PPT ini berisi pengantar untuk mengenal tentang siapa anak usia dini, batasan anak dalam UU Perlindungan Anak, masa penting dalam rentangan usia dini, satuan lembaga PAUD, pentingnya PAUD, tujuan PAUD, dan prinsip PAUD
PPT ini berisi pengantar untuk mengenal tentang siapa anak usia dini, batasan anak dalam UU Perlindungan Anak, masa penting dalam rentangan usia dini, satuan lembaga PAUD, pentingnya PAUD, tujuan PAUD, dan prinsip PAUD
materi Ini adalah milik ust fauzul adhim (penulis buku buku best dan pakar parenting islam indonesia), Saya sudah ijin untuk publish dan penulis mempersilahkan materi ini di copy paste dan share untuk kebaikan.
denganharapan ini sebagai salah satu jariyah beliau juga
Ini adalah materi karya ust M. Fauzil Adhim yang kami dapatkan langsung dari beliau saat menjadi pembicara di salah satu seminarnya, beliau mempersilahkan copy paste dan share ulang untuk kebaikan. ikuti udate langsung dari twitter beliau @Kupinang
silahkan semoga bermanfaat
materi Ini adalah milik ust fauzul adhim (penulis buku buku best dan pakar parenting islam indonesia), Saya sudah ijin untuk publish dan penulis mempersilahkan materi ini di copy paste dan share untuk kebaikan.
denganharapan ini sebagai salah satu jariyah beliau juga
Ini adalah materi karya ust M. Fauzil Adhim yang kami dapatkan langsung dari beliau saat menjadi pembicara di salah satu seminarnya, beliau mempersilahkan copy paste dan share ulang untuk kebaikan. ikuti udate langsung dari twitter beliau @Kupinang
silahkan semoga bermanfaat
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. 2
AUD: Permainan & Kasih Sayang
• AUD: masa paling pas untuk memupuk perkembangan
kognitif, fisik, sosial, bahasa, emosional dan moral
• AUD harus terfokus pada permainan & kasih sayang, bukan
teori akademik
• Proses internalisasi tidak hanya berlangsung instruksional,
tetapi juga interaksi pedagogis yang mengutamakan
sentuhan emosional
• Anak pada stadium praoperasional hanya mampu
melakukan aktivitas dalam situasi konkret, artinya: bukan
verbal tetapi konkret
• Pembinaan pengetahuan dihasilkan melalui permainan dan
eksperimentasi, selain juga kooperatif.
• Apabila AUD melakukan permainan tertentu & bekerja
sama dengan temannya, maka mereka mendapat
pengetahuan baru.
3. 3
Kenyataan saat ini….!
• Pada umumnya sistem KBM, guru yang aktif,
murid mengiyakan, mendengar, dan melaksanakan
• Seharusnya guru terbatas mencatat, mengawasi,
dan memerhatikan perkembangan anak
• Biarkan anak-anak bebas bermain sesuai dengan
keinginan, karena anak sejak lahir sudah bermain.
• Dia memainkan tangannya, kakinya, mulutnya,
jarinya, hidungnya, bibirnya, hidung mamanya.
Itulah dunia anak.
• Kodrat AUD harus diberi kesempatan bermain
sebanyak-banyaknya, bila ada anak kecil sampai
duduk termenung harus dicurigai.
5. PPeemmaakkssaaaann BBaaccaa--TTuulliiss--HHiittuunngg
• Para pendidik AUD mengakui bahwa tuntutan
acapkali datang dari wali murid agar
kemampuan baca-tulis-hitung mulai diajarkan di
taman kanak-kanak
• Tuntutan demikian karena di SD banyak sekali
diberlakukan tes masuk, terutama dilakukan
oleh SD favorit
• Bila anak-anak tidak bisa calistung, lulusan TK
tidak diterima di SD favorit
• Tes tertulis masuk SD jadi beban tersendiri
bagi para guru TK
• Ada guru TK bertanya kepada para orang tua
murid yang datang mendaftarkan anaknya ke
TK. “Ibu-ibu, putra-putrinya sudah bisa
membaca dan menulis atau belum?” Ironis
…. bukan?!
5
6. 6
Ada 3 Faktor Kekeliruan Pemaksaan
Calistung AUD
• Pertama, pada umumnya orang tua merasa
bangga jika anaknya yang baru belajar di TK
sudah bisa membaca menulis dan berhitung.
Ada tuntutan dari orang tua terhadap anaknya
yang masih di TK agar bisa calistung. Kalau
tidak, dianggap kuno.
• Kedua, banyak pengelola dan guru TK yang
tidak memahami hakikat pendidikan AUD
dengan baik, yang mengedepankan prinsip
belajar sambil bermain. Mereka justru
menyelenggarakan TK tak ubahnya seperti SD
dan menggunakan model pembelajaran kelas.
7. 7
Ada 3 Faktor Kekeliruan Pemaksaan
Calistung AUD
• Ketiga, banyak SD-SD terutama yang dalam
persepsi masyarakat termasuk SD-SD
favorit, melakukan over acting dengan
memberlakukan tes masuk bagi siswa SD
berupa kemampuan membaca, menulis, dan
berhitung. Akibatnya, baik para pengelola
maupun guru TK merasa tertekan jika tidak
mengajarkan baca-tulis-hitung. Bahkan
banyak TK kemudian menyelenggarakan les
baca, tulis, dan hitung, untuk mempersiapkan
anak agar bisa masuk SD.
8. 8
KODRAT ANAK
• Bermain; di benak anak-anak tidak ada sesuatu
dalam hidup ini yang mencemaskan. Bagi mereka,
kehidupan mengalir begitu indah dan penuh rasa
optimistis. Oleh karena itu, proses pembelajaran di
AUD/TK harus disesuaikan dengan kodratnya, yaitu
dalam bentuk belajar sambil bermain dan
bermain seraya belajar.
• Pendidikan di AUD/TK harus mampu memberi
kesempatan kepada anak untuk menikmati
keindahan hidup pada masanya.
• Jangan dipaksa belajar calistung jika belum siap.
Memaksakan pengajaran calistung sama saja
dengan merampas kehidupannya.
9. 9
KODRAT ANAK
• Jangan pula guru-guru SD over acting
menggelar tes masuk bagi calon murid baru.
Paling mungkin, anak-anak diajak ngobrol,
ditanya nama orang tuanya, cita-citanya. Bila
mereka bisa menjawab lancar saja sudah bagus.
• Yang paling diperlukan pada masa AUD/TK adalah
pengembangan aspek-aspek psikologis. Teori
akademis, seperti calistung tidak diperlukan,
kecuali kalau sudah terlihat jelas ada minat dan
kesiapan calistung pada anak itu. Indikatornya
adalah anak sering bertanya tentang bacaan atau
angka-angka tertentu
10. 10
PEMBELAJARAN MAT & AKADEMIK
• Harus melalui pengalaman dan pengamatan,
bukan dengan teori
• Anak-anak memelajari matematika melalui
kegiatan tertentu. Misalnya permainan yg ada
hubungan dengan:
- Persamaan (matching)
- Penjenisan (sorting)
- Pereguan (pairing)
- Susunan aturan (ordering)
• Pendidik AUD/TK harus memahami bahwa
anak hanya boleh memahami konsep
matematika melalui pengalaman konkret.
Untuk itu perlu alat bantu mengajar (media)
11. BAHAYA PEMAKSAAN CALISTUNG
• Bila kita salah kaprah memaksakan anak-anak
AUD/TK belajar calistung, akan merusak
seluruh kehidupan anak.
• Akibatnya bisa dirasakan ketika mereka sudah
besar
• Beragam potensi yang dimiliki anak bangsa
tidak akan tumbuh dan berkembang karena
terjadi salah asuh dan salah kaprah dalam
penyelenggaraan pendidikan TK.
• Memaksakan anak TK belajar calistung tidak
akan menjadikan mereka enjoy.
11
12. 12
BAHAYA PEMAKSAAN CALISTUNG
• Anak belajar di TK harus merasa asyik dalam
belajar sambil bermain, sehingga mereka
mampu mengeluarkan seluruh potensinya.
• Anak tidak boleh melakukan sesuatu
karena dipaksa.
• Mengajarkan kemampuan calistung kepada
anak-anak usia prasekolah tidak berarti
dilarang. Pemaksaan dan melarang adalah
sama salahnya.
13. BAHAYA PEMAKSAAN CALISTUNG
• Kesalahan yang sering muncul dalam penyelenggaraan
AUD/TK selama ini adalah memandang pendidikan TK
sebagai pendidikan formal layaknya sekolah.
• Pemaksaan terhadap AUD belajar calistung, apalagi
diberi PR, anak disuruh menghafal konsep, jelas
tidak benar.
• Ibarat komputer bila diberi perintah macam-mcam akan
hang. Bila otak yang hang, lama-lama bisa hancur/
kopyor. Bukan hasil bagus yang dicapai, tetapi malah
berdampak negatif.
• Terkait dengan perkembangan bahasa, jika kosakata
yang dimiliki anak belum cukup, akan membahayakan
perkembangan psikologis anak. Akibatnya, anak melihat
sekolah sebagai tempat penyiksaan.
13
14. Pembelajaran Calistung Yang Benar
• Berikan kepada anak pembelajaran
senyaman mungkin.
• Pendekatannya dilakukan secara
individual, bukan klasikal.
• Harus dilakukan sambil bermain, karena
bermain merupakan kebutuhan anak
sesuai perkembangannya.
• Guru harus pintar melihat anak, apakah
sudah siap belajar calistung atau belum.
14
15. Pembelajaran Calistung Yang Benar
• Jika secara psikologis anak sudah matang
(maturation) dan siap (readiness) boleh diberikan.
Tetapi bila belum, jangan dipaksakan.
• Biarkan anak membuat gambar bangunan
tingkat 40 atau menggambar gajah belalainya
ada 10. Atau anak menggambar pohon akarnya
di atas, menggambar manusia telinganya 10. Ini
namanya kreativitas.
• Ajaklah anak bercakap-cakap, bertanya, dan
menjawabnya sendiri. Guru TK harus
cerewet, harus banyak omong. Ini untuk
memperkaya kosakata anak sehingga bisa
menjadi modal belajar membaca dan menulis.
15
16. SOSIALISASI MASALAH CALISTUNG
Edaran yang tidak diperkenankan dalam
penyelenggaraan TK, yaitu:
• Mengadakan wisuda pada acara penutupan
sekolah (TK).
• Memakaikan kosmetik dan perhiasan yang
berlebihan kepada anak
• Memberikan pelajaran calistung kepada anak
• Mengadakan testing pada akhir semester
atau akhir tahun
• Memberikan pekerjaan rumah
• Mengajarkan kepada anak nyanyian, syair, dan
tarian yang bukan untuk anak
16
17. SOSIALISASI MASALAH CALISTUNG
• Membiarkan anak bermain tanpa
pengawasan
• Berbohong kepada anak
• Tidak menepati janji
• Menakut-nakuti anak
• Pilih kasih terhadap anak
• Menggunakan bahasa kasar terhadap
anak
• Bersikap keras terhadap anak
17
18. Bermain Meningkatkan Kecerdasan
Bentuk permainan yang cocok untuk
TK/PAUD:
• Permainan fisik; kejar-kejaran menangkap
teman, gobag sodor, bergulingan, dll
• Lagu anak-anak; bernyanyi sambil bergerak,
menari, atau berpura-pura menjadi sesuatu/
seseorang
• Bermain teka-teki & berpikir logis-matematis;
dakon tujuannya untuk mengembangkan
kemampuan berpikir logis & matematis anak
18
19. Bermain Meningkatkan Kecerdasan
• Bermain dengan benda-benda; menggunakan
obyek seperti air, pasir, kerikil, dan balok dapat
membantu anak mengembangkan potensi
• Bermain peran; sandiwara, drama, dll menjadikan
anak memeran-kan diri sebagai orang lain.
Menirukan karakter manusia, misalnya, anak
berperan sebagai penjual dan pembeli, atau guru
dan siswa, atau orang tua dan anak. Permainan ini
sangat baik untuk mengembangkan kemampuan
berbahasa, keterampilan berkomunikasi, dan
memahami peran-peran sosial dalam masyarakat.
19
20. Prinsip-prinsip Bermain TK/PAUD
• Bermain senantiasa mengandung unsur suasana
yang menyenangkan bagi anak
• Bermain dilakukan oleh anak berdasarkan
motivasi internal
• Bermain tidak mengandung unsur paksaan sama
sekali, betul-betul dilakukan oleh anak secara
suka-rela
• Bermain mengandung unsur imajinasi, tujuannya
anak dapat mengembangkan daya khayalnya
secara luas tanpa batas.
• Dalam bermain, anak betul-betul terlibat secara
aktif.
20
21. 21
Prinsip-prinsip Bermain TK/PAUD
Catatan:
• Kecerdasan anak tidak akan bisa
berkembang apabila mendapat kekerasan.
Kegiatan belajar harus dibuat menyenangkan,
sehingga anak tidak merasa berada dalam
ancaman.
• Dengan membuat anak gembira, mereka
akan mudah menyerap pengetahuan/
pengalaman.
• Cara mendidik yang paling sederhana
adalah memberikan keteladanan dan suasana
kasih sayang.
22. 22
Active Learning
• Metode pendidikan yg terbaik bagi AUD adalah
metode active learning (belajar secara akfif).
Anak tidak dianggap sebagai objek tetapi sebagai
subjek.
• Tugas guru & orang tua hanya memberikan
fasilitas, membimbing, dan mengawasi
• Misal; guru menjelaskan tentang macam-macam
profesi. Anak-anak masuk ke dalam kelompok
sesuai dengan cita-citanya. Tugas guru adalah
merencanakan apa yang penting dari masing-masing
profesi tsb. Lalu, anak-anak diminta
mendemonstrasikannya dihadapan kelompok lain.
Tiap kelompok dapat bertanya tentang profesi-profesi
tsb.
23. 23
Active Learning
Syarat-syaratnya:
• Memerlukan sar-pras yang tidak sedikit
• Membutuhkan guru yang tidak hanya bisa
berdiri di depan kelas tapi juga harus bisa
berpikir inovatif, membimbing anak-anak.
• Orang tua dapat mengajar anak bermain
di kebun atau halaman rumah, mengenali
berbagai macam bunga di taman. Biarkan
mereka menyentuh, meneliti dan mencium
harumnya bunga-bunga tsb.
24. BERMAIN
24
Nabi Muhammad SAW menganjurkan:
• Agar para orangtua mengajari anak-anak
mereka menunggang kuda, memanah, dan
berenang sejak usia dini.
Yahudi mengajari anak-anak mereka main
piano, menembak, dan berlari.
Jepang setelah perang dunia ke II mengajari
main bisbol.
Bangsa Brasil, identik dengan sepakbola.
Bangsa Rusia, identik dengan catur dan balet.
25. 3 KEMAMPUAN DASAR BAGI
MANUSIA UNTUK BELAJAR
25
• KEMAMPUAN PENGLIHATAN
(VISUAL)
• KEMAMPUAN PENDENGARAN
(AUDITORI)
• KEMAMPUAN RAGA (KINESTETIK)
26. CARLES H. WOLFGANG
26
BAHWA UNTUK MEMBANGUN
KECERDASAN JAMAK ANAK USIA DINI,
PERLU DILAKUKAN STIMULASI MELALUI
TIGA MAIN:
• MAIN SENSORIMOTOR (FUNGSIONAL)
• MAIN PERAN MAKRO DAN MIKRO
(SIMBOLIK)
• MAIN PEMBANGUNAN SIFAT CAIR DAN
TERSTRUKTUR (MAIN DENGAN
ATURAN)
27. BELAJAR MELALUI BERMAIN
27
PEPATAH: “ALL WORK AND NO PLAY
MAKES JACK A DULL BOY. ALL WORK
AND NO PLAY MAKE JACK A MERE TOY”
(PEKERJAAN MELULU TANPA MAIN
MEMBUAT JACK JADI ANAK YANG
DUNGU. PEKERJAAN MELULU TANPA
MAIN MENJADIKAN JACK HANYA
SEBUAH MAINAN)
28. PLATO, SOCRATES
28
• Anak memiliki moda-moda main alamiah
yang mereka temukan sendiri.
• Bagaimana main bisa digunakan sebagai
metode dalam pendidikan.
• Contoh di Mesir: permainan aritmatika
dicipkan sebagai hal yang menyenangkan
dan menghibur.
• Jadi belajar bukanlah semata-mata proses
menempatkan informasi ke dalam pikiran
anak dan kemudian meminta anak
menyebutkannya.
29. Lanjutan……
29
• Anak-anak harus main dengan informasi
baru untuk memahami informasi itu sendiri.
• Anak-anak menggunakan mainan dan
gerak tubuh secara simbolis dalam main
sebagai usaha memahami benda-benda
dan pengalaman dalam dinia nyata
mereka.