Pohon kelapa memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia. Tanaman ini memberikan mata pencaharian kepada tujuh juta orang dan berbagai industri bahan baku kelapa berkembang. Sumber daya serbuk gergaji yang dihasilkan dari pemotongan kayu juga melimpah namun sering terbuang. Limbah ini sebaiknya dimanfaatkan agar tidak mencemari lingkungan. Diperlukan teknologi alternatif untuk memanfaatkan sumber daya alam se
1. Sumber daya sabut kelapa
Salah satu komoditas pertanian yang memiliki posisi strategis di Indonesia adalah tanaman kelapa
(Cocos nucifera. L). Tanaman ini menempati urutan kedua setelah tanaman padi dalam hal penyerapan
tenaga kerja yaitu mencapai tujuh juta orang di seluruh Indonesia. Kelapa merupakan tanaman tropis
yang sudah dikenal lama oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terlihat dari penyebaran tanaman kelapa di
hamper seluruh wilayah Nusantara. Pohon kelapa merupakan pohon yang paling banyak kegunaannya
karena hampir tiap bagian dari pohon tersebut dapat dimanfaaatkan dan memiliki nilai ekonomis
sehingga banyak orang yang menamakannya “pohon kehidupan” (the tree of life). Berbagai ragam
industri berbahan baku kelapa telah berkembang mulai dari yang tradisional sampai modern. Adanya
potensi bahan baku yang cukup besar serta didukung oleh tekknologi pengolahan produk kelapa yang
semakin dikuasai memberi peluang dilakukannya diversifikasi produk dan pengembangan pasar di dalam
maupun di luar negeri (Gunawan dkk, 2010).
Sumber daya serbuk gergaji
Berbagai macam pohon dan tanaman baikyang berdaun lebar maupun berdaun sempit/kecil
tumbuh subur di Wilayah Negara RepublikIndonesia. Pohon yang ada di lingkungan kita,menghasilkan
kayu yang dapat dimanfaatkan untukberbagai keperluan. Dalam prows pemanfaatankayu sebagian
besar digergaji terlebih dahulu,menghasilkan limbah serbuk gergaji. Limbahserbuk gergaji yang
melimpah di lingkungan kitabanyak yang terbuang, bahkan tidak dimanfaatkandan hanya dibakar saja.
Padahal pembakaran serbuk gergaji ini masih menimbulkan dampakpada lingkungan. Sejumlah efek
samping negatifyang cukup berarti diantaranya polusi udara dankerusakan lingkungan disebabkan
pemilihan carayang kurang tepat (Ginting, 1998). Bahan-bahanyang ada dilingkungan sebaiknya
dimanfaatkanagar tidak menimbulkan dampak negatif terhadapkehidupan. Oleh karena itu, penerapan
teknologi yang memberi alternatif pemecahan masalah perlu dikembangkan (Sujarwata dan Sarwi,
2006).