SlideShare a Scribd company logo
USULAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Sendok Edibel dari Pati Sagu (Metroxylon Spp.) yang Aman dan Ramah
Lingkungan
BIDANG KEGIATAN :
PKM Gagasan Tertulis
Diusulkan oleh :
Rochiyat G64070021 2007
Rezky Abadi Abdi A24080003 2008
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2
2011
2
ii
LEMBAR PENGESAHAN
USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : Sendok Edibel dari Pati Sagu (Metroxylon spp.) yang
Aman dan Ramah Lingkungan
2. Bidang Kegiatan : (X) PKM-GT () PKM-IA
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Rochiyat
b. NIM : 085720166187
c. Jurusan : Ilmu Komputer
d. Institut : Institut Pertanian Bogor
e. Alamat Rumah : Jl. Siliwangi No. 218 Losari, Cirebon
f. No Tel./HP : 085711509309
g. Alamat Email : rochiyat@live.com
5. Anggota Pelaksana /Penulis : 2 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar:Prof. Dr. Ir. H. Moch. Hasjim Bintoro D. M. Agr
b. NIM : 19480108 197404 1 001
c. Nomor Telepon : 08121105120
d. Alamat Rumah : Perumdos IPB Dramaga, Bogor
Bogor, 3 Maret 2011
Menyetujui,
Pembina UKM KetuaPelaksana
KSR PMI Unit 1 IPB
Prof. Dr. Ir. H. M. H. Bintoro D. M. Agr Rochiyat
NIP.19480108 197404 1 001 NIM.G64070021
Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping
Kemahasiswaan & Akademik
Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono,MS. Prof. Dr. Ir. H. M. H. Bintoro D. M. Agr
NIP. 195581228 98503 1 003 NIP. 19480108 197404 1 001
ii
Bogor, 4 Maret 2011
Penulis
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
kekuatan dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal program
kreativitas mahasiswayang berjudul “Sendok Edibel dari Pati Sagu (Metroxylon
Spp.) yang Aman dan Ramah Lingkungan”. Shalawat dan salam semoga tercurah
pula kepada Rasulullah Muhammad SAW, dan para sahabatnya.
Karya tulis ini berisi tentang pemanfaatansagu sebagai bahan pembuatan
sendok edibel menggantikan sendok plastik yang tidak ramah linkungan. Sendok
edibel dari pati sagu merupakan inovasi dari pangan tanaman sagu. Sendok ini
tidak mengandung efek samping baik untuk konsumen maupun linkungan.
Sehingga dalam penggunaannya sebagai pengganti sendok plastik perlu
disosialisasikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. H. M. H. Bintoro
D. M. Agr. sebagai dosen pembimbing yang banyak memberi bimbingan dan
arahan kepada penulis dalam melakukan penulisan. Juga penulis tak lupa untuk
mengucapkan terima kasih kepada UKM KSR PMI Unit 1 IPB yang banyak
memberikan motivasi bagi penulis. Penulis berharap karya tulis ini bermanfaat
bagi penulis, mahasiswa, dan penikmat pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
iii
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
RINGKASAN.........................................................................................................vi
PENDAHULUAN....................................................................................................1
Latar Belakang....................................................................................................1
Rumusan Masalah...............................................................................................2
Tujuan Penulisan................................................................................................2
Manfaat Penulisan..............................................................................................2
GAGASAN..............................................................................................................2
KESIMPULAN........................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................9
iv
v
DAFTAR GAMBAR
1 Tanaman Sagu (Metroxylon spp.)....................................................................3
2 Komposisi Sampah di TPS (LP3M ITS, 2006)................................................5
3 Diagram alir pembuatan sendok edibel dari pati sagu.....................................6
v
vi
RINGKASAN
Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon
sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb.).Tepung sagu memiliki ciri fisik yang
mirip dengan tepung tapioka (wikipedia.com).Sagu merupakan tanaman penghasil
karbohidrat yang paling produktif.Potensi produksi sagu di Indonesia diperkirakan
sekitar 5 juta ton pati kering per tahun.Konsumsi pati sagu dalam negeri hanya
sekitar 210 ton atau baru 4-5% dari potensi produksi.Areal sagu terluas terdapat di
Papua (1,2 juta ha) dan Papua Nugini (1,0 juta ha) yang merupakan 90% dari total
areal sagu dunia (Flach, 1996).
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi
dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti
berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses
alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya(UU pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 11
Tahun 1998).
Limbah plastik merupakan masalah yang sudah dianggap serius bagi
pencemaran lingkungan khususnya bagi pencemaran tanah. Bahan plastik
merupakan bahan organik yang tidak bisa terurai oleh bakteri.Pemerintah
menghimbau masyarakat untuk melakukan 3 hal terhadap plastik, yaitu reduce
(mengurangi penggunaan plastik), reuse (menggunakan kembali) dan recycle
(mendaurulang). Akan tetapi alat untuk mendaur ulang sampah plastik sangat
mahal, diperlukan biaya investasi tinggi. Oleh karena itu akhirnya dibuat berbagai
upaya untuk mendaur ulang plastik (Waluyohadi, 2004).
Oleh karena itu, perlu diadakannya pengganti dari plastik terutama sebagai
alat makan yang aman dan ramah lingkungan. Kami memberikan solusi dengan
menggunakan sendok edibel dari pati sagu (Metroxylon Spp.) yang aman dan
ramah lingkungan. Selain mudah dalam pembuatannya juga dapat mengurangi
pencemaran lingkungan, sehingga perlu digalakkan penggunaan sendok edibel
dari pati sagu.
vi
vii
vii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon
sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb.).Tepung sagu memiliki ciri fisik yang
mirip dengan tepung tapioka (wikipedia.com).Sagu merupakan tanaman penghasil
karbohidrat yang paling produktif.Potensi produksi sagu di Indonesia diperkirakan
sekitar 5 juta ton pati kering per tahun.Konsumsi pati sagu dalam negeri hanya
sekitar 210 ton atau baru 4-5% dari potensi produksi.Areal sagu terluas terdapat di
Papua (1,2 juta ha) dan Papua Nugini (1,0 juta ha) yang merupakan 90% dari total
areal sagu dunia (Flach, 1996). Hutan Sagu alam yang luas terdapat di sepanjang
dataran rendah pantai dan muara sungai di Irian Jaya, Seram, Halmahera dan
Riau. Didaerah lain hutan sagu yang ada sekarang kebanyakan merupakan kebun
sagu yang mekiar menjadi hutan karena tidak ada pemeliharaan (Heyne, 1950).
Namun dari segi pemanfaatan, Indonesia masih jauh tertinggal dibanding
Malaysia dan Thailand yang masing-masing hanya memiliki areal sagu seluas
1,5% dan 0,2%. Tepung sagu mengandung amilosa 27% dan amilopektin
73%.Kandungan kalori, karbohidrat, protein, dan lemak tepung sagu setara
dengan tepung tanaman penghasil karbohidrat lainnya. Pati sagu juga dapat
digunakan dalam industri kosmetik, kertas, etanol, dan tekstil (Warta penelitian,
2007).
Pemanfaatan sagu sebagai pangan sumber karbohidrat ternyata secara
nasional juga paling rendah dibanding komoditas pangan nonberas lainnya, seperti
singkong, ubi jalar, kentang, dan jagung. Padahal sagu sangat potensial sebagai
sumber karbohidrat, yaitu mengandung 84,7 gram per 100 gram bahan. Bahkan
dibandingkan dengan tepung jagung dan terigu, kandungan karbohidrat tepung
sagu relatif lebih tinggi. Sejumlah faktor yang terlibat dalam mengeraskan produk
antara lain peranan lipid, protein, dan migrasi uap air dari produk (Charley, 1982).
Menurut Collison (1968), retrogradasi terjadi karena adanya kecenderungan yang
kuat dari gugus hidroksil molekul-molekul pati untuk saling membentuk ikatan
hidrogen.
Dilain pihak, penggunaan plastik yang semakin banyak menjadikan
pencemaran lingkungan.Pencemaran lingkungan adalah masuknya makhluk
hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya
tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU
pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Plastik tidak akan hancur didalam tanah dalam beberapa tahun.
Penggunaan plastik beresiko menimbulkan kanker dan kerusakan ginjal, maupun
penyakit lainnya tergantung bahan yang dikandungnya.Sendok plastik juga
merupakan salah satunya yang menyebabkan pencemaran lingkungan.Penggunaan
sendok plastik juga dapat menimbulkan membahayakan lingkungan.Oleh karena
itu, perlu adanya inovasi yang dapat dijadikan alat makan pengganti sendok
plastik yang aman dan ramah lingkungan serta mempunyai aneka rasa yang dapat
1
2
dipilih.Sendok edibel dari pati sagu merupakan salah satu inovasi yang dapat
mengatasi masalah tersebut.
Rumusan Masalah
Pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari sehingga membiasakan
kita sampai tergantung dengannya. Dilain pihak, pemerhati lingkungan sangat
memperhatikan dalam penggunaan plastik yang tidak ramah lingkungan.
Termasuk pemakain sendok plastik yang biasa digunakan untuk alat makan.
Plastik sendiri tidak lapuk dalam kurun waktu puluhan tahun. Oleh karena
itu, perlu adanya inovasi baru sebagai pengganti alat makan yang praktis dan
ramah lingkungan. Disamping itu, potensi produksi sagu di Indonesia
diperkirakan sekitar 5 juta ton pati kering per tahun. Konsumsi pati sagu dalam
negeri hanya sekitar 210 ton atau baru 4-5% dari potensi produksi (Warta
Penelitian, 2007). Sedangkan yang dimanfaatkan masih belum optimal.
Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah untuk mengoptimalkan sagu sebagai bahan
dasar pengganti plastik, diversifikasi pangan fsagu, dan mengurangi pencemaran
lingkungan.
Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan ini adalah memberikan pemikiran baru tentang sendok
edibel dari pati sagu sebagai pengganti sendok plastik. Sendok edibel dari pati
sagu sebagai diversifikasi pangan sagu menjadi inovasi yang dapat mengurangi
pencemaran lingkungan sehingga penggunaan sendok plastik dapat dikurangi
untuk dikonsumsi masyarakat.
GAGASAN
Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon
sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb.).Tepung sagu memiliki ciri fisik yang
mirip dengan tepung tapioka (wikipedia.com).Sagu merupakan tanaman penghasil
karbohidrat yang paling produktif.Potensi produksi sagu di Indonesia diperkirakan
sekitar 5 juta ton pati kering per tahun.Konsumsi pati sagu dalam negeri sekitar
210 ton atau baru 4-5% dari potensi produksi.Areal sagu terluas terdapat di Papua
(1,2 juta ha) dan Papua Nugini (1,0 juta ha) yang merupakan 90% dari total areal
sagu dunia (Flach, 1996). Hutan Sagu alam yang luas terdapat di sepanjang
dataran rendah pantai dan muara sungai di Irian Jaya, Seram, Halmahera dan
Riau. Didaerah lain hutan sagu yang ada sekarang kebanyakan merupakan kebun
sagu yang mekiar menjadi hutan karena tidak ada pemeliharaan (Heyne, 1950).
Sebutan sagu sering digunakan untuk menamai tepung yang dihasilkan
dari pokok batang berbagai macam pohon palma, tidak khusus yang berasal dari
2
3
Metroxylon. Maka sebutan pohon penghasil sagu juga mencakup berbagai genus
palma. Genera palma yang tercakup disamping Metroxylon ialah Arecastrum
(Cocos), Arenga (aren), Borassus (lontar), Caryota (nibung), Copernicia (gebang),
(Eugeissona (jato atau kajatoa, dayak, tunjang pipit, Melayu Kalimantan Barat),
Manicaria, Mauritia, Phoenix (sebangsa kurma), dan Roystonea. Bahkan Cyas
(pakis haji) yang bukan palma dimasukkan pula dalam kelompok pohon penghasil
sagu (Deinim, 1948; Heyne, 1950; PERSAKI, 1965; Moore, 1973; Dissanayake,
1977; Ruddle, 1977; Dransfield, 1977; Johnson, 1977; Schuiling&Flach, 1985).
Gambar 1 Tanaman Sagu (Metroxylon spp.)
Sementara itu di negara lain seperti Malaysia dan Jepang, tanaman sagu
sudah dikembangkan sejak beberapa dasawarsa yang lalu (Widjono dan Lakuy
2000). Sagu mempunyai banyak kegunaan, di mana hampir semua bagian
tanaman mempunyai manfaat tersendiri.Batangnya dapat dimanfaatkan sebagai
tiang atau balok jembatan, daunnya sebagai atap rumah, pelepahnya untuk dinding
rumah, dan acinya sebagai sumber karbohidrat (bahan pangan) dan untuk industri
(Haryanto dan Pangloli 1992).Aci sagu dapat diolah menjadi berbagai jenis
makanan ringan yang memberi peluang bagi berkembangnya industri rumah
tangga.Batang merupakan komponen hasil utama pada tanaman sagu. Tepung
sagu diperoleh dari empulur sehingga pengolahan hasilnya cukup berat dan
memerlukan alat yang khusus pula (Zain Kanro, M. et al, 2000).
Suatu pertanyaan besar bagi kita dengan masalah lingkungan yang
merugikan dalam penggunaan plastik yaitu mengapa plastik begitu banyak
dipakai? Plastik memang mempunyai beberapa keunggulan sifat antara lain : ia
kuat tetapi ringan, tidak berkarat, bersifat termoplastis, yaitu dapat direkat
menggunakan panas, serta dapat diberi label atau cetakan dengan berbagai kreasi.
Selain itu plastik juga mudah untuk diubah bentuk.
Sesudah Perang Dunia II, berbagai jenis kemasan plastik fleksibel muncul
dengan pesat. Sebagai bahan pembungkus, plastik dapat digunakan dalam bentuk
3
4
tunggal, komposit atau berupa lapisan multilapis dengan bahan lain, (apakah itu
antara plastik dengan plastik yang beda jenis, plastik dengan kertas atau lainnya).
Kombinasi tersebut dinamakan aminasi. Dengan demikian, kombinasi dari
berbagai janis plastik dapat menghasilkan ratusan jenis kemasan (Sutrisno, 2006).
Selain mempunyai banyak keunggulan, ternyata kemasan atau wadah
plastik menyimpan kelemahan, yaitu kemungkinan terjadinya migrasi atau
berpindahnya zat-zat monomer dari bahan plastik ke dalam makanan, terutama
jika makanan tersebut tak cocok dengan kemasan atau wadah penyimpannya
(Sutrisno, 2006).
Tabel 1 Temperatur Leleh Plastik
No Tipe Plastik Temperatur Leleh
1 PET (Polyethylene Terephtalate) 700
C – 800
C
2 HDPE (High Density Polyethylene) 700
C – 800
C
3 PVC (Polyvinyl Chloride) 700
C – 1000
C
4 LDPE (Low Density Polyethylene) 700
C – 800
C
5 PP (Polypropylene) 1600
C – 1700
C
6 PS (Polystyrene) 800
C – 950
C
7 Multilayer Pengecoran
Walaupun plastik fleksibel tetapi plastik memiliki banyak kekurangan
yaitu kemungkinan terjadinya migrasi atau berpindahnya zat-zat monomer dari
bahan plastik ke dalam makanan, terutama jika makanan tersebut tak cocok
dengan kemasan atau wadah penyimpannya (Sutrisno, 2006). Akibat penggunaan
plastik termasuk sendok plastik terjadi pencemaran yang dikelompokkan dalam
beberapa kategori pencemaran. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya
mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara.
Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh
kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang
atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya(UU pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 1998).
4
5
Gambar 2 Komposisi Sampah di TPS (LP3M ITS, 2006)
Limbah plastik ini menjadi isu yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini,
karena volume kantong plastik yang terbuang semakin hari semakin banyak,
sekitar 500 juta hingga satu miliar kantong plastik dikonsumsi masyarakat di
seluruh dunia per hari. Padahal plastik adalah bahan yang memerlukan waktu 500-
1000 tahun untuk membuatnya terurai di alam. Pemerintah menghimbau
masyarakat untuk melakukan 3 hal terhadap plastik, yaitu reduce (mengurangi
penggunaan plastik), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaurulang).
Akan tetapi alat untuk mendaur ulang sampah plastik sangat mahal, diperlukan
biaya investasi tinggi. Oleh karena itu akhirnya dibuat berbagai upaya untuk
mendaur ulang plastik. Waluyohadi (2004) memperkenalkan cara daur ulang
plastik yang murah dan mudah, yaitu dengan cara menggoreng dengan oli.
Limbah plastik merupakan masalah yang sudah dianggap serius bagi
pencemaran lingkungan khususnya bagi pencemaran tanah. Bahan plastik
merupakan bahan organik yang tidak bisa terurai oleh bakteri. Dan alangkah
baiknya jika limbah plastik tersebut dapat digunakanlagi dengan cara mendaur
ulang dan dijadikan produk baru. Upaya pengelolaan daur ulang sampah plastik
telah banyak dilakukan oleh pemerintah, seperti dengan menyediakan
tempatsampah yang sudah dipecah menjadi beberapa kategori sampah (sampah
basah dan sampah kering). Akan tetapi strategi ini masih belum memberikan hasil
yang signifikan dalam reduksi jumlah sampah plastik. Dengan kata lain,
manajemen yang ada saat ini belum sepenuhnya berjalan efektif. Masih banyak
masyarakat yang membuang sampah tidak berdasarkan kategori sampah.
Peningkatan pemahaman kepada masyarakat perlu dilakukan baik dengan
sosialisasi secara langsung maupun tidak langsung. Seperti yang diungkapkan
oleh Vesilind et al (2003) menyatakan bahwa dalam implementasi sebuah
manajemen/pengelolaan sampah dalam sebuah komunitas, hal pertama yang
dilakukan adalah dengan melakukan reduksi sampah langsung pada sumber
penghasil sampah.
Dibutuhkan sebuah cara efektif agar dalam aktivitas ini, sampah plastik
yang terkumpul sudah terpisah berdasarkan kategori jenis plastik, sehingga proses
daur ulang di tingkat selanjutnya dapat dilakukan lebih efisien. Pengelolaan daur
ulang sampah plastik yang ergonomis dan terintegrasi dengan baik akan dapat
membantu kegiatan atau program strategis dalam upaya pengurangan jumlah
sampah plastik yang efektif. Dalam proses suatu sistem ada 6 aspek yang perlu
diperhatikan yaitu secara teknis, ekonomis, ergonomis, sosio-kultural, bisa
dipertanggungjawabkan, hemat energi, dan turut melestarikan lingkungan
(Manuaba, 2004). Dengan memperhatikan keenam aspek atau kriteria inilah yang
akan digunakan dalam penyusunan manajemen/pengelolaan daur ulang sampah
plastik ini.
Oleh karena itu, pemanfaatan sagu sebagai pengganti dari sendok plastik
sangat membantu dalam pelestarian lingkungan. Disamping tidak ada efek
samping seperti sendok plastik, sendok edibel terbuat dari pati sagu juga dapat
diberi beberapa rasa yang kita sukai, baik rasa jeruk, apel, barbeque, pedas, dan
5
6
lain sebagainya. Proses pembuatan sendok yang terbuat dari sagu tidak susah
sehingga dapat dimanfaatkan dalam skala rumah tangga ataupun industri.
Gambar 3 Diagram alir pembuatan sendok edibel dari pati sagu
Proses pembuatan sagu pati sagu kemudian dimasak menggunakan wajan
sampai matang kemudian masukkan alat header uap air untuk mengeluarkan uap
air langsung dimasukan kedalam adonan sagu sampai adonan mengental.
Selanjutnya diberi perasa jeruk,apel, barbeque, pedas, dan lain sebagainya sesuai
keinginan. Kemudian dicetak ke alat cetakan sendok, kemudian bubur sagu
ditekan dan kemudian dikeringkan.
KESIMPULAN
Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon
sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb.).Tepung sagu memiliki ciri fisik yang
mirip dengan tepung tapioka (wikipedia.com).Sedikit produksi yang
dimanfaatkan. Disamping itu, penggunaan plastik terutama sendok plastik yang
6
7
digunakan untuk makan semakin banyak sehingga terjadi pencemaran lingkungan.
Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk melakukan 3 hal terhadap plastik,
yaitu reduce (mengurangi penggunaan plastik), reuse (menggunakan kembali) dan
recycle (mendaurulang). Akan tetapi alat untuk mendaur ulang sampah plastik
sangat mahal, diperlukan biaya investasi tinggi. Oleh karena itu, perlu
diadakannya pengganti dari plastik terutama sebagai alat makan yang aman dan
ramah lingkungan. Kami memberikan solusi dengan menggunakan sendok edibel
dari pati sagu (Metroxylon Spp.) yang aman dan ramah lingkungan. Selain mudah
dalam pembuatannya juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan, sehingga
perlu digalakkan penggunaan sendok edibel dari pati sagu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2007. Tanaman Sagu sebagai Sumber Energi Alternatif. Warta
Penelitian. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia.
Collison, R. 1968. Swelling and Gelation of Starch. Didalam J.A. Radely Starch
and Its Derivatives Chapman and Hall Ltd. London
Deinum, Hk. 1948. Sago. Dalam: CCJ. Van Hall & C. Van de Koppel, De
Landbouw in de Indische Archipel. Deel IIA. N.V. Uitgeverij W. Van Hoeve. ‘s-
Gravenhage. Hal 604-621
Dransfield, J. 1997. Dryland sago palm. Sago-76: papers of the First International
Sago Symposium, Kuala Lumpur (ed Koonlin Tan). Hal 77-83
Flach, M. and F. Rumawas, eds. (1996). Plant Resources of South-East Asia
(PROSEA) No. 9: Plants Yielding Non-Seed Carbohydrates. Leiden: Blackhuys.
Hardi Pratiwi, Irma et al,. 2006. Sistem Pengelolaan Sampah Plastik Terintegrasi
Dengan Pendekatan Ergonomi Total Guna Meningkatkan Peran Serta Masyarakat
(Studi Kasus : Surabaya). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Haryanto, B. dan P. Pangloli. 1992. Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Kanisius,
Yogyakarta. 140 hlm.
Heyne, K. 1950. De nuttige palnten van Indonesie. Deel I. N.V. Uitgeverij W.
Van Hoeve’s-Gravenhage. 1450 h.
Johnson, D. 1977. Distribution of sago making in the old world. Sago-76: papers
of the First International Sago Symposium. Kuala Lumpur (ed Koonlin Tan). Hal
65-67
Koswara, Sutrisno. 2006. Bahaya di balik Kemasan Plastik.
http://www.bookpangan.com
7
8
Moore, Jr., H.E. 1973. The major group of palms and their distribution. L.H.
Bailey Hortorium, New York State Collage of Agriculturae and Life Sciences:
New York
Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No
04/MENKLH/1982.
PERSAKI. 1965. Beberapa keterangan tentang sagu (Metroxylon sp.). Lembaga
Penelitian Hutan. Bogor
Ruddle, K. R. 1977. Sago int the world. Sago-76: Papers of the First International
Sago Symposium Kuala Lumpur (ed. Koonlin Tan)
Sagu[Selasa, 1 Maret 2011 22:55 Wikipedia.com]
Schuiling, D.L., & M. Flach. 1985. Guidelines for the cultivation of sago palm.
Department of Tropical Corp Science. Agriculture University of Wageningen. The
Netherlands.
Waluyohad. 2004. Studi Pengolahan Limbah Plastik menjadi Material Baru.
Skripsi.Bandung: ITB.
Widjono, A., R. Aser, dan Amisnaipa. 2000. Identifikasi, karakterisasi, dan
koleksi jenisjenis sagu. Prosiding Seminar Hasil-Hasil Sistem Usaha Tani Papua.
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. hlm. 9−16.
Zain Kanro, M. et al. 2000. Tanaman Sagu dan Pemanfaatannya di Propinsi
Papua. Papua: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua.
http://www.scribd.com/doc/7777351/Pencemaran-lingkungan
http://www.wikipedia.com
8
9
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Kelompok
Nama : Rochiyat
NRP : G64070021
Fak/Program studi : MIPA/Ilmu Komputer
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat/Tgl lahir : Cirebon, 1 Juni 1989
: Jl. Siliwangi No. 218 Desa Astanalanggar Dukuh
Kec. Losari Kab. Cirebon Jawa Barat 145192
No telp/HP : 085720166187
E-mail : rochiyat@gmail.com
Ketua Kelompok
Rochiyat
G64070021
Nama : Rezky Abadi Abdi
NRP : A24080003
Fak/Program studi : Pertanian/Agronomi dan hortikultura
Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat/Tgl lahir : Makassar, 19 Maret 1990
Alamat : Jl. Revolusi, Pasangkayu, Mamuju Utara
No telp/HP : 085242826991
E-mail : rezkyabadi@rocketmail.com
Anggota 1
Rezky Abadi Abdi
A24080003
9
10
Biodata Dosen Pendamping
1. Nama lengkap dan gelar : Prof. Dr. Ir. H. M. H. Bintoro D. M. Agr
2. Golongan pangkat dan NIP:IV/edan19480108 197404 1 001
3. Jabatan fungsional : Guru Besar
4. Jabatan Struktural :Kepala Bagian Ekofisiologi Tanaman
5. Fakultas/Program studi : Pertanian/Agronomi Hortikultura
6. Perguruan tinggi : Institut Pertanian Bogor
7. Bidang keahlian : Ekofisiologi Tanaman
Dosen Pendamping
Prof. Dr. Ir. H. M. H. Bintoro D. M. Agr
NIP.19480108 197404 1 001
10

More Related Content

What's hot

Lingukungan Hidup&Pembangunan Berkelanjutan
Lingukungan Hidup&Pembangunan BerkelanjutanLingukungan Hidup&Pembangunan Berkelanjutan
Lingukungan Hidup&Pembangunan Berkelanjutanafilahs
 
5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122
MDendy1
 
13. lap kompos
13. lap kompos13. lap kompos
13. lap kompos
LatifahAnnisa2
 
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
nastya chila
 
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMAPelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMAcynthiakweenedy
 
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanHubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Ipin Okehzz
 
Pemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
Pemanfaatan Lingkungan Hidup GeografiPemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
Pemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
Rendy Fedias
 
Buku Kekinian Kehati Indonesia
Buku Kekinian Kehati IndonesiaBuku Kekinian Kehati Indonesia
Buku Kekinian Kehati Indonesia
Muhamad Rizky
 
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Sufriadi Ayi
 
Lapporan k ompos
Lapporan k omposLapporan k ompos
Lapporan k ompos
gandha saputra
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
deviarsel
 
Ppt mpg
Ppt mpgPpt mpg
Pelestarian lingkungan hidup ppt
Pelestarian lingkungan hidup pptPelestarian lingkungan hidup ppt
Pelestarian lingkungan hidup ppt
M Rizqi Amaluddin
 
Ekologi dan-lingkungan
Ekologi dan-lingkunganEkologi dan-lingkungan
Ekologi dan-lingkunganShoetiaone
 
Makalah ekologi umum
Makalah ekologi umumMakalah ekologi umum
Makalah ekologi umum
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairLaporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Elsa S Pujiantari Husin
 
Artikel aplikasi komputer
Artikel aplikasi komputerArtikel aplikasi komputer
Artikel aplikasi komputer
Rody Gusnantoro
 
Mengembangkan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mengembangkan Pengelolaan Lingkungan HidupMengembangkan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mengembangkan Pengelolaan Lingkungan HidupSandra Virgie
 
IPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan PelestarianyaIPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
Alifia
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
Linda Rosita
 

What's hot (20)

Lingukungan Hidup&Pembangunan Berkelanjutan
Lingukungan Hidup&Pembangunan BerkelanjutanLingukungan Hidup&Pembangunan Berkelanjutan
Lingukungan Hidup&Pembangunan Berkelanjutan
 
5 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-201401225 article text-8-1-10-20140122
5 article text-8-1-10-20140122
 
13. lap kompos
13. lap kompos13. lap kompos
13. lap kompos
 
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
Ppt geografi (berwawasan lingkungan)
 
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMAPelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
Pelestarian lingkungan hidup GEOGRAFI SMA
 
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan BerkelanjutanHubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
Hubungan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
 
Pemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
Pemanfaatan Lingkungan Hidup GeografiPemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
Pemanfaatan Lingkungan Hidup Geografi
 
Buku Kekinian Kehati Indonesia
Buku Kekinian Kehati IndonesiaBuku Kekinian Kehati Indonesia
Buku Kekinian Kehati Indonesia
 
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
Proposal kegiatan hari lingkungan lplhi11
 
Lapporan k ompos
Lapporan k omposLapporan k ompos
Lapporan k ompos
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 
Ppt mpg
Ppt mpgPpt mpg
Ppt mpg
 
Pelestarian lingkungan hidup ppt
Pelestarian lingkungan hidup pptPelestarian lingkungan hidup ppt
Pelestarian lingkungan hidup ppt
 
Ekologi dan-lingkungan
Ekologi dan-lingkunganEkologi dan-lingkungan
Ekologi dan-lingkungan
 
Makalah ekologi umum
Makalah ekologi umumMakalah ekologi umum
Makalah ekologi umum
 
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cairLaporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
Laporan kimia-lingkungan-pembuatan-pupuk-cair
 
Artikel aplikasi komputer
Artikel aplikasi komputerArtikel aplikasi komputer
Artikel aplikasi komputer
 
Mengembangkan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mengembangkan Pengelolaan Lingkungan HidupMengembangkan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Mengembangkan Pengelolaan Lingkungan Hidup
 
IPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan PelestarianyaIPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
IPS - Lingkungan Hidup dan Pelestarianya
 
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
PROPOSAL PKM PEMANFAATAN ARANG AKTIF ABU SEKAM PADI UNTUK PENJERNIHAN AIR LIM...
 

Similar to Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari

Bab i
Bab iBab i
Bab i
itaokta
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
Gita Puspita
 
MATERI-1.ppt
MATERI-1.pptMATERI-1.ppt
MATERI-1.ppt
FirdaSitiNurfahrida2
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
Zuhriah As'ad
 
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphyPkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Felly Shafira
 
Eco friendly
Eco friendlyEco friendly
Eco friendly
yurikenatasya
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
Operator Warnet Vast Raha
 
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKpptPENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
umafadzilia1
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
Repository Ipb
 
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.pptPPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
nizamburhanudin
 
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasEssay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
KaitoDExcel
 
Zero Waste Research
Zero Waste ResearchZero Waste Research
Zero Waste Research
SMTI Pontianak
 
Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono
Satria
 
Dari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkungan
Dari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkunganDari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkungan
Dari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkungan
Ade Hugosancez
 
The Danger of Plastic Bag
The Danger of Plastic BagThe Danger of Plastic Bag
The Danger of Plastic BagFitria Istikara
 
PROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdfPROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdf
ADNANNAUFALRAID1
 
Karya Ilmiah Daur Ulang Limbah Plastik
Karya Ilmiah Daur Ulang Limbah PlastikKarya Ilmiah Daur Ulang Limbah Plastik
Karya Ilmiah Daur Ulang Limbah Plastik
inezya thalita
 

Similar to Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari (20)

Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Pengelolaan Sampah
Pengelolaan SampahPengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah
 
MATERI-1.ppt
MATERI-1.pptMATERI-1.ppt
MATERI-1.ppt
 
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsionalpengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
pengolahan Limbah padat organik menjadi produk fungsional
 
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphyPkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
Pkmp 12-undip-sita-rainbow tissue-aromateraphy
 
Eco friendly
Eco friendlyEco friendly
Eco friendly
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
Makalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkunganMakalah kesehatan lingkungan
Makalah kesehatan lingkungan
 
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKpptPENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
PENGETAHUAN SAMPAH PLASTIKppt
 
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIFBRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
BRlKET AMPAS SAGU SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF
 
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.pptPPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
PPT-UEU-Pendidikan-Lingkungan-Hidup-Pertemuan-3a.ppt
 
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasEssay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
 
Zero Waste Research
Zero Waste ResearchZero Waste Research
Zero Waste Research
 
Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono Global warming - Sukistono
Global warming - Sukistono
 
Dari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkungan
Dari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkunganDari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkungan
Dari sampah plastik menjadi bbm ramah lingkungan
 
The Danger of Plastic Bag
The Danger of Plastic BagThe Danger of Plastic Bag
The Danger of Plastic Bag
 
PROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdfPROKER 1 - Presentasi.pdf
PROKER 1 - Presentasi.pdf
 
Karya Ilmiah Daur Ulang Limbah Plastik
Karya Ilmiah Daur Ulang Limbah PlastikKarya Ilmiah Daur Ulang Limbah Plastik
Karya Ilmiah Daur Ulang Limbah Plastik
 

Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari

  • 1. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA Sendok Edibel dari Pati Sagu (Metroxylon Spp.) yang Aman dan Ramah Lingkungan BIDANG KEGIATAN : PKM Gagasan Tertulis Diusulkan oleh : Rochiyat G64070021 2007 Rezky Abadi Abdi A24080003 2008 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
  • 3. ii LEMBAR PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : Sendok Edibel dari Pati Sagu (Metroxylon spp.) yang Aman dan Ramah Lingkungan 2. Bidang Kegiatan : (X) PKM-GT () PKM-IA 3. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap : Rochiyat b. NIM : 085720166187 c. Jurusan : Ilmu Komputer d. Institut : Institut Pertanian Bogor e. Alamat Rumah : Jl. Siliwangi No. 218 Losari, Cirebon f. No Tel./HP : 085711509309 g. Alamat Email : rochiyat@live.com 5. Anggota Pelaksana /Penulis : 2 orang 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar:Prof. Dr. Ir. H. Moch. Hasjim Bintoro D. M. Agr b. NIM : 19480108 197404 1 001 c. Nomor Telepon : 08121105120 d. Alamat Rumah : Perumdos IPB Dramaga, Bogor Bogor, 3 Maret 2011 Menyetujui, Pembina UKM KetuaPelaksana KSR PMI Unit 1 IPB Prof. Dr. Ir. H. M. H. Bintoro D. M. Agr Rochiyat NIP.19480108 197404 1 001 NIM.G64070021 Wakil Rektor Bidang Dosen Pendamping Kemahasiswaan & Akademik Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono,MS. Prof. Dr. Ir. H. M. H. Bintoro D. M. Agr NIP. 195581228 98503 1 003 NIP. 19480108 197404 1 001 ii
  • 4. Bogor, 4 Maret 2011 Penulis iii KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT atas segala limpahan kekuatan dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan proposal program kreativitas mahasiswayang berjudul “Sendok Edibel dari Pati Sagu (Metroxylon Spp.) yang Aman dan Ramah Lingkungan”. Shalawat dan salam semoga tercurah pula kepada Rasulullah Muhammad SAW, dan para sahabatnya. Karya tulis ini berisi tentang pemanfaatansagu sebagai bahan pembuatan sendok edibel menggantikan sendok plastik yang tidak ramah linkungan. Sendok edibel dari pati sagu merupakan inovasi dari pangan tanaman sagu. Sendok ini tidak mengandung efek samping baik untuk konsumen maupun linkungan. Sehingga dalam penggunaannya sebagai pengganti sendok plastik perlu disosialisasikan. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Ir. H. M. H. Bintoro D. M. Agr. sebagai dosen pembimbing yang banyak memberi bimbingan dan arahan kepada penulis dalam melakukan penulisan. Juga penulis tak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada UKM KSR PMI Unit 1 IPB yang banyak memberikan motivasi bagi penulis. Penulis berharap karya tulis ini bermanfaat bagi penulis, mahasiswa, dan penikmat pada umumnya. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. iii
  • 5. iv DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................iii DAFTAR ISI...........................................................................................................iv DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v RINGKASAN.........................................................................................................vi PENDAHULUAN....................................................................................................1 Latar Belakang....................................................................................................1 Rumusan Masalah...............................................................................................2 Tujuan Penulisan................................................................................................2 Manfaat Penulisan..............................................................................................2 GAGASAN..............................................................................................................2 KESIMPULAN........................................................................................................6 DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................7 DAFTAR RIWAYAT HIDUP.................................................................................9 iv
  • 6. v DAFTAR GAMBAR 1 Tanaman Sagu (Metroxylon spp.)....................................................................3 2 Komposisi Sampah di TPS (LP3M ITS, 2006)................................................5 3 Diagram alir pembuatan sendok edibel dari pati sagu.....................................6 v
  • 7. vi RINGKASAN Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb.).Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan tepung tapioka (wikipedia.com).Sagu merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang paling produktif.Potensi produksi sagu di Indonesia diperkirakan sekitar 5 juta ton pati kering per tahun.Konsumsi pati sagu dalam negeri hanya sekitar 210 ton atau baru 4-5% dari potensi produksi.Areal sagu terluas terdapat di Papua (1,2 juta ha) dan Papua Nugini (1,0 juta ha) yang merupakan 90% dari total areal sagu dunia (Flach, 1996). Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya(UU pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 1998). Limbah plastik merupakan masalah yang sudah dianggap serius bagi pencemaran lingkungan khususnya bagi pencemaran tanah. Bahan plastik merupakan bahan organik yang tidak bisa terurai oleh bakteri.Pemerintah menghimbau masyarakat untuk melakukan 3 hal terhadap plastik, yaitu reduce (mengurangi penggunaan plastik), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaurulang). Akan tetapi alat untuk mendaur ulang sampah plastik sangat mahal, diperlukan biaya investasi tinggi. Oleh karena itu akhirnya dibuat berbagai upaya untuk mendaur ulang plastik (Waluyohadi, 2004). Oleh karena itu, perlu diadakannya pengganti dari plastik terutama sebagai alat makan yang aman dan ramah lingkungan. Kami memberikan solusi dengan menggunakan sendok edibel dari pati sagu (Metroxylon Spp.) yang aman dan ramah lingkungan. Selain mudah dalam pembuatannya juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan, sehingga perlu digalakkan penggunaan sendok edibel dari pati sagu. vi
  • 9. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb.).Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan tepung tapioka (wikipedia.com).Sagu merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang paling produktif.Potensi produksi sagu di Indonesia diperkirakan sekitar 5 juta ton pati kering per tahun.Konsumsi pati sagu dalam negeri hanya sekitar 210 ton atau baru 4-5% dari potensi produksi.Areal sagu terluas terdapat di Papua (1,2 juta ha) dan Papua Nugini (1,0 juta ha) yang merupakan 90% dari total areal sagu dunia (Flach, 1996). Hutan Sagu alam yang luas terdapat di sepanjang dataran rendah pantai dan muara sungai di Irian Jaya, Seram, Halmahera dan Riau. Didaerah lain hutan sagu yang ada sekarang kebanyakan merupakan kebun sagu yang mekiar menjadi hutan karena tidak ada pemeliharaan (Heyne, 1950). Namun dari segi pemanfaatan, Indonesia masih jauh tertinggal dibanding Malaysia dan Thailand yang masing-masing hanya memiliki areal sagu seluas 1,5% dan 0,2%. Tepung sagu mengandung amilosa 27% dan amilopektin 73%.Kandungan kalori, karbohidrat, protein, dan lemak tepung sagu setara dengan tepung tanaman penghasil karbohidrat lainnya. Pati sagu juga dapat digunakan dalam industri kosmetik, kertas, etanol, dan tekstil (Warta penelitian, 2007). Pemanfaatan sagu sebagai pangan sumber karbohidrat ternyata secara nasional juga paling rendah dibanding komoditas pangan nonberas lainnya, seperti singkong, ubi jalar, kentang, dan jagung. Padahal sagu sangat potensial sebagai sumber karbohidrat, yaitu mengandung 84,7 gram per 100 gram bahan. Bahkan dibandingkan dengan tepung jagung dan terigu, kandungan karbohidrat tepung sagu relatif lebih tinggi. Sejumlah faktor yang terlibat dalam mengeraskan produk antara lain peranan lipid, protein, dan migrasi uap air dari produk (Charley, 1982). Menurut Collison (1968), retrogradasi terjadi karena adanya kecenderungan yang kuat dari gugus hidroksil molekul-molekul pati untuk saling membentuk ikatan hidrogen. Dilain pihak, penggunaan plastik yang semakin banyak menjadikan pencemaran lingkungan.Pencemaran lingkungan adalah masuknya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982). Plastik tidak akan hancur didalam tanah dalam beberapa tahun. Penggunaan plastik beresiko menimbulkan kanker dan kerusakan ginjal, maupun penyakit lainnya tergantung bahan yang dikandungnya.Sendok plastik juga merupakan salah satunya yang menyebabkan pencemaran lingkungan.Penggunaan sendok plastik juga dapat menimbulkan membahayakan lingkungan.Oleh karena itu, perlu adanya inovasi yang dapat dijadikan alat makan pengganti sendok plastik yang aman dan ramah lingkungan serta mempunyai aneka rasa yang dapat 1
  • 10. 2 dipilih.Sendok edibel dari pati sagu merupakan salah satu inovasi yang dapat mengatasi masalah tersebut. Rumusan Masalah Pemakaian plastik dalam kehidupan sehari-hari sehingga membiasakan kita sampai tergantung dengannya. Dilain pihak, pemerhati lingkungan sangat memperhatikan dalam penggunaan plastik yang tidak ramah lingkungan. Termasuk pemakain sendok plastik yang biasa digunakan untuk alat makan. Plastik sendiri tidak lapuk dalam kurun waktu puluhan tahun. Oleh karena itu, perlu adanya inovasi baru sebagai pengganti alat makan yang praktis dan ramah lingkungan. Disamping itu, potensi produksi sagu di Indonesia diperkirakan sekitar 5 juta ton pati kering per tahun. Konsumsi pati sagu dalam negeri hanya sekitar 210 ton atau baru 4-5% dari potensi produksi (Warta Penelitian, 2007). Sedangkan yang dimanfaatkan masih belum optimal. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah untuk mengoptimalkan sagu sebagai bahan dasar pengganti plastik, diversifikasi pangan fsagu, dan mengurangi pencemaran lingkungan. Manfaat Penulisan Manfaat penulisan ini adalah memberikan pemikiran baru tentang sendok edibel dari pati sagu sebagai pengganti sendok plastik. Sendok edibel dari pati sagu sebagai diversifikasi pangan sagu menjadi inovasi yang dapat mengurangi pencemaran lingkungan sehingga penggunaan sendok plastik dapat dikurangi untuk dikonsumsi masyarakat. GAGASAN Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb.).Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan tepung tapioka (wikipedia.com).Sagu merupakan tanaman penghasil karbohidrat yang paling produktif.Potensi produksi sagu di Indonesia diperkirakan sekitar 5 juta ton pati kering per tahun.Konsumsi pati sagu dalam negeri sekitar 210 ton atau baru 4-5% dari potensi produksi.Areal sagu terluas terdapat di Papua (1,2 juta ha) dan Papua Nugini (1,0 juta ha) yang merupakan 90% dari total areal sagu dunia (Flach, 1996). Hutan Sagu alam yang luas terdapat di sepanjang dataran rendah pantai dan muara sungai di Irian Jaya, Seram, Halmahera dan Riau. Didaerah lain hutan sagu yang ada sekarang kebanyakan merupakan kebun sagu yang mekiar menjadi hutan karena tidak ada pemeliharaan (Heyne, 1950). Sebutan sagu sering digunakan untuk menamai tepung yang dihasilkan dari pokok batang berbagai macam pohon palma, tidak khusus yang berasal dari 2
  • 11. 3 Metroxylon. Maka sebutan pohon penghasil sagu juga mencakup berbagai genus palma. Genera palma yang tercakup disamping Metroxylon ialah Arecastrum (Cocos), Arenga (aren), Borassus (lontar), Caryota (nibung), Copernicia (gebang), (Eugeissona (jato atau kajatoa, dayak, tunjang pipit, Melayu Kalimantan Barat), Manicaria, Mauritia, Phoenix (sebangsa kurma), dan Roystonea. Bahkan Cyas (pakis haji) yang bukan palma dimasukkan pula dalam kelompok pohon penghasil sagu (Deinim, 1948; Heyne, 1950; PERSAKI, 1965; Moore, 1973; Dissanayake, 1977; Ruddle, 1977; Dransfield, 1977; Johnson, 1977; Schuiling&Flach, 1985). Gambar 1 Tanaman Sagu (Metroxylon spp.) Sementara itu di negara lain seperti Malaysia dan Jepang, tanaman sagu sudah dikembangkan sejak beberapa dasawarsa yang lalu (Widjono dan Lakuy 2000). Sagu mempunyai banyak kegunaan, di mana hampir semua bagian tanaman mempunyai manfaat tersendiri.Batangnya dapat dimanfaatkan sebagai tiang atau balok jembatan, daunnya sebagai atap rumah, pelepahnya untuk dinding rumah, dan acinya sebagai sumber karbohidrat (bahan pangan) dan untuk industri (Haryanto dan Pangloli 1992).Aci sagu dapat diolah menjadi berbagai jenis makanan ringan yang memberi peluang bagi berkembangnya industri rumah tangga.Batang merupakan komponen hasil utama pada tanaman sagu. Tepung sagu diperoleh dari empulur sehingga pengolahan hasilnya cukup berat dan memerlukan alat yang khusus pula (Zain Kanro, M. et al, 2000). Suatu pertanyaan besar bagi kita dengan masalah lingkungan yang merugikan dalam penggunaan plastik yaitu mengapa plastik begitu banyak dipakai? Plastik memang mempunyai beberapa keunggulan sifat antara lain : ia kuat tetapi ringan, tidak berkarat, bersifat termoplastis, yaitu dapat direkat menggunakan panas, serta dapat diberi label atau cetakan dengan berbagai kreasi. Selain itu plastik juga mudah untuk diubah bentuk. Sesudah Perang Dunia II, berbagai jenis kemasan plastik fleksibel muncul dengan pesat. Sebagai bahan pembungkus, plastik dapat digunakan dalam bentuk 3
  • 12. 4 tunggal, komposit atau berupa lapisan multilapis dengan bahan lain, (apakah itu antara plastik dengan plastik yang beda jenis, plastik dengan kertas atau lainnya). Kombinasi tersebut dinamakan aminasi. Dengan demikian, kombinasi dari berbagai janis plastik dapat menghasilkan ratusan jenis kemasan (Sutrisno, 2006). Selain mempunyai banyak keunggulan, ternyata kemasan atau wadah plastik menyimpan kelemahan, yaitu kemungkinan terjadinya migrasi atau berpindahnya zat-zat monomer dari bahan plastik ke dalam makanan, terutama jika makanan tersebut tak cocok dengan kemasan atau wadah penyimpannya (Sutrisno, 2006). Tabel 1 Temperatur Leleh Plastik No Tipe Plastik Temperatur Leleh 1 PET (Polyethylene Terephtalate) 700 C – 800 C 2 HDPE (High Density Polyethylene) 700 C – 800 C 3 PVC (Polyvinyl Chloride) 700 C – 1000 C 4 LDPE (Low Density Polyethylene) 700 C – 800 C 5 PP (Polypropylene) 1600 C – 1700 C 6 PS (Polystyrene) 800 C – 950 C 7 Multilayer Pengecoran Walaupun plastik fleksibel tetapi plastik memiliki banyak kekurangan yaitu kemungkinan terjadinya migrasi atau berpindahnya zat-zat monomer dari bahan plastik ke dalam makanan, terutama jika makanan tersebut tak cocok dengan kemasan atau wadah penyimpannya (Sutrisno, 2006). Akibat penggunaan plastik termasuk sendok plastik terjadi pencemaran yang dikelompokkan dalam beberapa kategori pencemaran. Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya(UU pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 11 Tahun 1998). 4
  • 13. 5 Gambar 2 Komposisi Sampah di TPS (LP3M ITS, 2006) Limbah plastik ini menjadi isu yang banyak dibicarakan akhir-akhir ini, karena volume kantong plastik yang terbuang semakin hari semakin banyak, sekitar 500 juta hingga satu miliar kantong plastik dikonsumsi masyarakat di seluruh dunia per hari. Padahal plastik adalah bahan yang memerlukan waktu 500- 1000 tahun untuk membuatnya terurai di alam. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk melakukan 3 hal terhadap plastik, yaitu reduce (mengurangi penggunaan plastik), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaurulang). Akan tetapi alat untuk mendaur ulang sampah plastik sangat mahal, diperlukan biaya investasi tinggi. Oleh karena itu akhirnya dibuat berbagai upaya untuk mendaur ulang plastik. Waluyohadi (2004) memperkenalkan cara daur ulang plastik yang murah dan mudah, yaitu dengan cara menggoreng dengan oli. Limbah plastik merupakan masalah yang sudah dianggap serius bagi pencemaran lingkungan khususnya bagi pencemaran tanah. Bahan plastik merupakan bahan organik yang tidak bisa terurai oleh bakteri. Dan alangkah baiknya jika limbah plastik tersebut dapat digunakanlagi dengan cara mendaur ulang dan dijadikan produk baru. Upaya pengelolaan daur ulang sampah plastik telah banyak dilakukan oleh pemerintah, seperti dengan menyediakan tempatsampah yang sudah dipecah menjadi beberapa kategori sampah (sampah basah dan sampah kering). Akan tetapi strategi ini masih belum memberikan hasil yang signifikan dalam reduksi jumlah sampah plastik. Dengan kata lain, manajemen yang ada saat ini belum sepenuhnya berjalan efektif. Masih banyak masyarakat yang membuang sampah tidak berdasarkan kategori sampah. Peningkatan pemahaman kepada masyarakat perlu dilakukan baik dengan sosialisasi secara langsung maupun tidak langsung. Seperti yang diungkapkan oleh Vesilind et al (2003) menyatakan bahwa dalam implementasi sebuah manajemen/pengelolaan sampah dalam sebuah komunitas, hal pertama yang dilakukan adalah dengan melakukan reduksi sampah langsung pada sumber penghasil sampah. Dibutuhkan sebuah cara efektif agar dalam aktivitas ini, sampah plastik yang terkumpul sudah terpisah berdasarkan kategori jenis plastik, sehingga proses daur ulang di tingkat selanjutnya dapat dilakukan lebih efisien. Pengelolaan daur ulang sampah plastik yang ergonomis dan terintegrasi dengan baik akan dapat membantu kegiatan atau program strategis dalam upaya pengurangan jumlah sampah plastik yang efektif. Dalam proses suatu sistem ada 6 aspek yang perlu diperhatikan yaitu secara teknis, ekonomis, ergonomis, sosio-kultural, bisa dipertanggungjawabkan, hemat energi, dan turut melestarikan lingkungan (Manuaba, 2004). Dengan memperhatikan keenam aspek atau kriteria inilah yang akan digunakan dalam penyusunan manajemen/pengelolaan daur ulang sampah plastik ini. Oleh karena itu, pemanfaatan sagu sebagai pengganti dari sendok plastik sangat membantu dalam pelestarian lingkungan. Disamping tidak ada efek samping seperti sendok plastik, sendok edibel terbuat dari pati sagu juga dapat diberi beberapa rasa yang kita sukai, baik rasa jeruk, apel, barbeque, pedas, dan 5
  • 14. 6 lain sebagainya. Proses pembuatan sendok yang terbuat dari sagu tidak susah sehingga dapat dimanfaatkan dalam skala rumah tangga ataupun industri. Gambar 3 Diagram alir pembuatan sendok edibel dari pati sagu Proses pembuatan sagu pati sagu kemudian dimasak menggunakan wajan sampai matang kemudian masukkan alat header uap air untuk mengeluarkan uap air langsung dimasukan kedalam adonan sagu sampai adonan mengental. Selanjutnya diberi perasa jeruk,apel, barbeque, pedas, dan lain sebagainya sesuai keinginan. Kemudian dicetak ke alat cetakan sendok, kemudian bubur sagu ditekan dan kemudian dikeringkan. KESIMPULAN Sagu adalah butiran atau tepung yang diperoleh dari teras batang pohon sagu atau rumbia (Metroxylon sago Rottb.).Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan tepung tapioka (wikipedia.com).Sedikit produksi yang dimanfaatkan. Disamping itu, penggunaan plastik terutama sendok plastik yang 6
  • 15. 7 digunakan untuk makan semakin banyak sehingga terjadi pencemaran lingkungan. Pemerintah juga menghimbau masyarakat untuk melakukan 3 hal terhadap plastik, yaitu reduce (mengurangi penggunaan plastik), reuse (menggunakan kembali) dan recycle (mendaurulang). Akan tetapi alat untuk mendaur ulang sampah plastik sangat mahal, diperlukan biaya investasi tinggi. Oleh karena itu, perlu diadakannya pengganti dari plastik terutama sebagai alat makan yang aman dan ramah lingkungan. Kami memberikan solusi dengan menggunakan sendok edibel dari pati sagu (Metroxylon Spp.) yang aman dan ramah lingkungan. Selain mudah dalam pembuatannya juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan, sehingga perlu digalakkan penggunaan sendok edibel dari pati sagu. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2007. Tanaman Sagu sebagai Sumber Energi Alternatif. Warta Penelitian. Bogor: Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Collison, R. 1968. Swelling and Gelation of Starch. Didalam J.A. Radely Starch and Its Derivatives Chapman and Hall Ltd. London Deinum, Hk. 1948. Sago. Dalam: CCJ. Van Hall & C. Van de Koppel, De Landbouw in de Indische Archipel. Deel IIA. N.V. Uitgeverij W. Van Hoeve. ‘s- Gravenhage. Hal 604-621 Dransfield, J. 1997. Dryland sago palm. Sago-76: papers of the First International Sago Symposium, Kuala Lumpur (ed Koonlin Tan). Hal 77-83 Flach, M. and F. Rumawas, eds. (1996). Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) No. 9: Plants Yielding Non-Seed Carbohydrates. Leiden: Blackhuys. Hardi Pratiwi, Irma et al,. 2006. Sistem Pengelolaan Sampah Plastik Terintegrasi Dengan Pendekatan Ergonomi Total Guna Meningkatkan Peran Serta Masyarakat (Studi Kasus : Surabaya). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Haryanto, B. dan P. Pangloli. 1992. Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Kanisius, Yogyakarta. 140 hlm. Heyne, K. 1950. De nuttige palnten van Indonesie. Deel I. N.V. Uitgeverij W. Van Hoeve’s-Gravenhage. 1450 h. Johnson, D. 1977. Distribution of sago making in the old world. Sago-76: papers of the First International Sago Symposium. Kuala Lumpur (ed Koonlin Tan). Hal 65-67 Koswara, Sutrisno. 2006. Bahaya di balik Kemasan Plastik. http://www.bookpangan.com 7
  • 16. 8 Moore, Jr., H.E. 1973. The major group of palms and their distribution. L.H. Bailey Hortorium, New York State Collage of Agriculturae and Life Sciences: New York Pencemaran menurut SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup No 04/MENKLH/1982. PERSAKI. 1965. Beberapa keterangan tentang sagu (Metroxylon sp.). Lembaga Penelitian Hutan. Bogor Ruddle, K. R. 1977. Sago int the world. Sago-76: Papers of the First International Sago Symposium Kuala Lumpur (ed. Koonlin Tan) Sagu[Selasa, 1 Maret 2011 22:55 Wikipedia.com] Schuiling, D.L., & M. Flach. 1985. Guidelines for the cultivation of sago palm. Department of Tropical Corp Science. Agriculture University of Wageningen. The Netherlands. Waluyohad. 2004. Studi Pengolahan Limbah Plastik menjadi Material Baru. Skripsi.Bandung: ITB. Widjono, A., R. Aser, dan Amisnaipa. 2000. Identifikasi, karakterisasi, dan koleksi jenisjenis sagu. Prosiding Seminar Hasil-Hasil Sistem Usaha Tani Papua. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. hlm. 9−16. Zain Kanro, M. et al. 2000. Tanaman Sagu dan Pemanfaatannya di Propinsi Papua. Papua: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua. http://www.scribd.com/doc/7777351/Pencemaran-lingkungan http://www.wikipedia.com 8
  • 17. 9 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Ketua Kelompok Nama : Rochiyat NRP : G64070021 Fak/Program studi : MIPA/Ilmu Komputer Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor Jenis kelamin : Laki-laki Tempat/Tgl lahir : Cirebon, 1 Juni 1989 : Jl. Siliwangi No. 218 Desa Astanalanggar Dukuh Kec. Losari Kab. Cirebon Jawa Barat 145192 No telp/HP : 085720166187 E-mail : rochiyat@gmail.com Ketua Kelompok Rochiyat G64070021 Nama : Rezky Abadi Abdi NRP : A24080003 Fak/Program studi : Pertanian/Agronomi dan hortikultura Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor Jenis kelamin : Laki-laki Tempat/Tgl lahir : Makassar, 19 Maret 1990 Alamat : Jl. Revolusi, Pasangkayu, Mamuju Utara No telp/HP : 085242826991 E-mail : rezkyabadi@rocketmail.com Anggota 1 Rezky Abadi Abdi A24080003 9
  • 18. 10 Biodata Dosen Pendamping 1. Nama lengkap dan gelar : Prof. Dr. Ir. H. M. H. Bintoro D. M. Agr 2. Golongan pangkat dan NIP:IV/edan19480108 197404 1 001 3. Jabatan fungsional : Guru Besar 4. Jabatan Struktural :Kepala Bagian Ekofisiologi Tanaman 5. Fakultas/Program studi : Pertanian/Agronomi Hortikultura 6. Perguruan tinggi : Institut Pertanian Bogor 7. Bidang keahlian : Ekofisiologi Tanaman Dosen Pendamping Prof. Dr. Ir. H. M. H. Bintoro D. M. Agr NIP.19480108 197404 1 001 10