SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
subtema: Nirkertas dan Konservasi Pohon
MENJAGA TABUNGAN OKSIGEN DENGAN NIRKERTAS
MIFTACH MUHAMMAD FIRDAUS
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
worlddestruction11@gmail.com
Indonesia dijuluki sebagai paru-paru dunia sebagai wujud penghargaan karena kontribusinya sebagai
salah satu negara penghasil oksigen terbanyak di dunia, pencapaian ini tidak terlepas dari hutan-hutan di
Indonesia terutama hutan Kalimanatan dan Papua. Hutan Indonesia merupakan hutan yang menduduki urutan
ketiga terluas di dunia dengan hutan tropis (Tropic Forest ) dan hutan hujan (Rain Forest). Menurut data dari
Forest Watch Indonesia (FWI) 82 hektare luas daratan Indonesia masih ditutupi oleh hutan. Ini merupakan
sebuah prestasi yang patut dibanggakan mengingat hutan berfungsi sebagai penyeimbang alam. Tidak hanya
itu, hutan Indonesia juga memendam potensi besar sebagai sumber energi mikrobiologi dunia yang mana
energi ini hanya dapat ditemukan di hutan tropis.
Melihat betapa pentingnya hutan dalam sistem kehidupan yang berlangsung di alam, upaya pemanfaatan
SDA yang efisien sangat dibutuhkan masa sekarang dan masa yang akan datang. Sehingga tidak mengalami
konsumsi energi yang berlebihan. Namun, betapa memprihatinkan mengingat laju kehilangan hutan di
Indonesia yang seharusnya menurun justru meningkat setiap tahunnya.Menurut data laboratorium Global
Land Analysis and Discovery (GLAD) dari Universitas Maryland, menunjukan bahwa kehilangan tutupan
pohon di Indonesia tetap tinggi antara tahun 2001 dan 2015.Hal ini menunjukan bahwa peradaban bergerak
maju sejalan dengan perkembangan IPTEK, sedangkan kualitas lingkungan hidup dan keseimbagan serta
daya dukung ekologis dan ekosistem sebaliknya. Faktor inilah yang menimbulkan berbagai kerusakan
lingkungan hidup, salah satu kejadian yang berdampak paling signifikan adalah kebakaran hutan.
Dampak kebakaran yang sangat dirasakan manusia berupa kerugian ekonomis yaitu hilangnya manfaat
dari potensi hutan seperti kebutuhan akan bahan bangunan,bahan makanan, dan obat-obatan, serta satwa
untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani dan rekreasi. Kerugian yang langsung dirasakan adalah tidak
tersedianya udara bersih yang dihasilkan vegetasi hutan. Mengabaikan hal ini, persoalan pertumbuhan
pendududuk di Indonesia semakin meningkat yang menyebabkan peningkatan permnitaan kebutuhan akan
kertas.
Bahan baku kertas adalah kayu berasal dari pohon. Pabrik kertas harus menebang pohon dengan jenis
kualitas tertentu untuk menghasilkan kertas. Semakin banyak jumlah penduduk maka kebutuhan akan kertas
semakin meningkat dan semakin banyak pohon yang akan ditebang. Jika pembuatan kertas terus dilakukan
tanpa terkendali, itu sama saja dengan mengurangi pasokan oksigen yang sangat diperlukan demi
kelangsungan hidup kitadan malah menjadikan hutan sebagai racun, yaitu kertas. Disamping asal bahan baku
kertas dari pohonnya ternyata proses pembuatan kertas membutuhkan banyak energi dan bahan-bahan kimia
berbahaya.
Maka dari itu, dari kasus diatas maka perlu diadakan pelestarian atau konservasi dan penggunaan secara
arif. Seperti apa yang sudah dideklarasiakan oleh UNNES pada tahun 2010, ingin menjadikan diri sebagai
Universitas Konservasi. Hal ini memunculkan konsekuensi untuk berkomitmen dalam menjaga alam sekitar
beserta flora dan fauna yang ada di dalamnya, diantaranya melalui reboisasi atau penghijauan di berbagai
tempat terutama lahan kosong dan bukit yang gundul, pengelolaan sampah, dan upaya mewujudkan gerakan
Go Paperless.
Konservasi Pengelolaan Nirkertas
Nirkertas berasal dari dua kata yaitu nir dan kertas. Nir artinya tanpa atau tidak memakai. Jadi Nirkertas
adalah tanpa atau tidak menggunakan kertas.
Nirkertas merupakan upaya mengurangi atau meminimalisir produksi dan penggunaan kertas. Ini
merupakan upaya yang sedehana dan memiliki tujuan dan manfaat untuk mencegah masalah konsumsi
kebutuhan akan kertas yang berlebih yang menimbulkan dampak besar yaitu, Global Warming, pengurangan
pasokan udara yang bersih bagi mahluk hidup, dan pencemaran udara yang melampaui batas yang dapat
ditangani oleh manusia.
Bentuk penanggulangan masalah lingkungan sebenarnya telah disampaikan oleh para aktifis pecinta
lingkungan dalam koonsep 3R yaitu, Reduce, Reuse, Recycle. Mengikuti perkembangan IPTEK konsep 3R
berkembang menjadi konsep 4R yaitu, Reduce, Reuse, Recycle, Replace. Reduce artinya mengurangi
penggunaan, Reuse artinya menggunakan kembali, Recycle berarti kegiatan mengolah kembali, sedangkan
Replace berarti kegiatan mengganti bahan baku pembuatan yang aman dan terbarukan sekaligus ramah
lingkungan. Oleh sebab itu, budaya Paperless merupakan wujud pengaplikasian dari dua konsep 4R yakni,
Reduce dan Replace.
Budaya Go Paperless memiliki manfaat yang besar bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar,
bagi lingkungan sekitar sudah pasti membantu kelestarian hutan, degradasi hutan, deforestasi hutan di
Indonesia. Degradasi hutan adalah pengalihan hutan menjadi lahan pertanian atau pemukiman penduduk
atau pengurangan tajuk pohon di bawah ambang batas minimum 10% untuk jangka panjang dengan tinggi
pohon minimum 5 meter. (Insitu) dan area minimum 0.5 hektare (sumber : FAO). Sementara deforestasi
adalah kegiatan penebangan hutan atau penggundulan hutan. Manfaat lainnya dari budaya Go Paperless
terutama untuk manusia sendiri yakni, dari segi finansial dapat menekan biaya produksi suatu industri,
menambah jumlah pasokan udara yang bersih untuk masa depan, mengurangi polusi, mencegah terjadinya
Global Warming.
Budaya Go Paperless telah mengangkat isu penghematan kertas bahkan tidak menggunakan kertas
sama sekali, sehingga dapat menekan biaya administrasi. Namun dalam usaha penanaman karakter
paperless dengan berjiwa konservasi dan tentulah harus didukung oleh piranti-piranti teknologi informasi yang
memadai. Misalnya, hotspot bagi mahasisawa yang memerlukan komputer, laptop, handphone, dan lain-lain.
Di Indonesia, beberapa media massa mulai menyediakan Koran digital atau e-paper. misalnya kompas,
republika, tempo, dan lain-lain.Paperless terbagi menjadi dua bentuk yaitu, paperless office dan paperless
administrasi. Dalam pemakaiannya harus memperhatikan mengenai paperless office system untuk pekerjaan
perkantoran. Antara lain sebagai berikut :
1. Faktor sumber daya manusia (pengguna). Dalam hal ini pengguna paperless office system yaitu
masyarakat yang sudah faham terhadap teknologi dan informasi.
2. Faktor Dokumen
3. Faktor sistem aplikasi. Aplikasi yang digunakan harus mengedepankan pada keamanan data dan
kemudahan dalam pemakaian.
4. Faktor sosialisasi. Individu yang mengetahui paperless office harus mengenalkan sistem yang akan
dipakai kepada khalayak umum.
5. Faktor sarana pendukung. Misalnya, kebijakan perusahaan pengembang sistem, hardware,
infrastruktur jaringan, SDM tenaga bantu, dana, forum komunikasi, dan lain-lain.
6. Faktor Komunikasi. Penjelasan tentang bagaimana penggunaan paperless officesystem oleh seorang
visioner.
Go Paperless sebagai Tameng Konservasi Hutan
Gerakan Paperless merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kita, yaitu suatu kegiatan yang bertujuan
mengurangi pemakaian kertas atau sejenisnya, bukan meniadakannya sama sekali. Mengurangi pemakaian
kertas di Indonesia merupakan sebuah tindakan yang sulit mengingat kebutuhan Indonesia akan kertas yang
semakin meningkat tiap tahunnya, sebagian aktivitas masyarakat tidak bisa dilepaskan dari kertas, seperti
buku atau majalah, layanan administrasi, bungkus makanan, dan yang sangat boros adalah tisu.
Besarnya permintaan produk (kertas) di pasaran yang membengkak tidak dapat mencukupi kebutuhan
kayu sebagai bahan baku utamanya, Keadaan tersebut memicu munculnya oraktik illegal logging untuk
mencukupi kebutuhan industri demi memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
Gerakan Paperless merupakan aktivitas sederhana tetapi perlu mendapat perhatian dari masyarakat,
karena yang dibutuhkan adalah membangun kesadaran untuk membiasakannya. Banyak masyarakat yang
kurang peduli ataupun tidak tahu sama sekali bahwa kertas yang mereka pakai turut andil menyumbang dalam
kegiatan deforestasi. Padahal satu pohon bisa untuk menghidupi 3 orang secara gratis. Namun demikian, hal
tersebut tidak berarti apabila hanya sebagai renungan semata.
Banyak cara sederhana untuk menanggulangi kerusakan hutan salah satunya adalah paperless, seperti
mengurangi pemakaian kertas dan tisu, menggunakan secara optimal dua sisi kertas, menghindari mencetak
dokumen dengan menggunakan softcopy, memaksimalkan media IT (Teknologi dan Informasi), menggunakan
kertas daur ulang, menyerahkan sampah kertas ke pemulung atau industri daur ulang, dan beralih
menggunakan sapu tangan atau handuk sebagai pengganti tisu, beralih pada layanan administrasi online dan
kegiatan belajar mengajar serta ujian berbasis online sebagai pengganti formulir administrasi dan buku mata
pelajaran yang berbasis kertas.
Perlu adanya peran dari semua pihak, meskipun melalui hal-hal yang sederhana dalam aktivitas
paperless. Tidak perlu menyalahkan ada yang saling menyalahkan yang terpenting adalah kesadaran dan
peran nyata kita terhadap konservasi pohon di hutan itu sendiri karena semua itu merupakan tanggung jawab
yang kita pikul bersama. Dengan demikian upaya konservasi hutan sekaligus melestarikan semua biodiveritas
yang ada didalamnya dapat berjalan dengan progressive.
Pemerintah sendiri telah dengan gencar mengupayakan prinsip go paperless di kehidupan rakyat
indonesia di banyak daerah. Meskipun begitu, dalam usaha mewujudkan paperless tentulah harus ada rasa
kesadaran sendiri dari diri kita sendiri sebagai warga negara indonesia. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif
dari semua pihak walaupun melalui hal-hal yang kecil dan sederhana.
Sebagai masyarakat yang baik, kita tidak boleh acuh terhadap lingkungan sekitar. Kita dituntut untuk bijak
dalam melakukan segala hal, apalagi yang berhubungan langsung dengan alam sekitar. Sebagai contohnya
kegiatan nirkertas. Seperti halnya Paperless. Di UNNES sendiri sudah menerapkan kegiatan ini, dimulai dari
pengisian KRS dan pengumuman HRS dilakukan secara online. Hal ini merupakan hal positif yang perlu kita
contoh.
DAFTAR PUSTAKA
Retnoningsih, Amin. dkk. 2018. Pendidikan Konservasi.Semarang : UNNES PRESS.
Ratnaningsih, Dewi. 2018. Persepsi dan Personalitas Aplikasi Sistem Teknologi Informasi Nir-
Kertas. http://ojs.uajy.ac.id/index.php/modus/article/view/1707/1187. Diakses pada 21
September 2019 pukul 21:09:56 WIB.
Syahid, Muhammad. 2019. Konservasi Terkait Pengelolaan Limbah dan Nirkertas.
https://blog.unnes.ac.id/jetak/2015/11/19/konservasi-terkait-pengelolaan-limbah-dan-
nirkertas/. Diakses pada 21 September 2019 pukul 21:49:36 WIB.
Arifin, Nurul. 2018. Bagaimana Hutan Indonesia Sebagai Paru-Paru Dunia di Masa Depan ?.
https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/12/bagaimana-hutan-indonesia-sebagai-
paru-paru-dunia-di-masa-depan/. Diakses pada 21 September 2019 pukul 22:19:32 WIB.

More Related Content

What's hot

Materi-Keorganisasian-OSIS 2022.pptx
Materi-Keorganisasian-OSIS 2022.pptxMateri-Keorganisasian-OSIS 2022.pptx
Materi-Keorganisasian-OSIS 2022.pptxSudirmanSudirman34
 
LKMM-TD: AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) by Mudafiq
LKMM-TD: AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) by MudafiqLKMM-TD: AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) by Mudafiq
LKMM-TD: AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) by MudafiqMudafiq R. Pratama
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkobaRinaldi Asertua
 
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan Pembahasan
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan PembahasanFormulasi Bahasa Hasil Penelitian dan Pembahasan
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan PembahasanUwes Chaeruman
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobatelnong
 
makalah penelitian survei
makalah penelitian survei makalah penelitian survei
makalah penelitian survei Eli Meivawati
 
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBAKARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBAliza_virgianti
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahYunitha Rahmah
 
KEMENDAGRI BEM UNESA 2013
KEMENDAGRI BEM UNESA 2013KEMENDAGRI BEM UNESA 2013
KEMENDAGRI BEM UNESA 2013Laksmana Hendra
 
Contoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganContoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganAburafika
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaJuwita Yulianto
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiApriadi MA
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx10MThoriqShihab
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifRuyung Movia
 
Pergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaPergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaAnna Septiyani
 

What's hot (20)

Materi-Keorganisasian-OSIS 2022.pptx
Materi-Keorganisasian-OSIS 2022.pptxMateri-Keorganisasian-OSIS 2022.pptx
Materi-Keorganisasian-OSIS 2022.pptx
 
LKMM-TD: AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) by Mudafiq
LKMM-TD: AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) by MudafiqLKMM-TD: AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) by Mudafiq
LKMM-TD: AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) by Mudafiq
 
Masa Remaja
Masa RemajaMasa Remaja
Masa Remaja
 
Penilaian Kinerja
Penilaian KinerjaPenilaian Kinerja
Penilaian Kinerja
 
presentasi penyalahgunaan narkoba
 presentasi penyalahgunaan narkoba presentasi penyalahgunaan narkoba
presentasi penyalahgunaan narkoba
 
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan Pembahasan
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan PembahasanFormulasi Bahasa Hasil Penelitian dan Pembahasan
Formulasi Bahasa Hasil Penelitian dan Pembahasan
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 
PPT NAPZA
PPT NAPZAPPT NAPZA
PPT NAPZA
 
makalah penelitian survei
makalah penelitian survei makalah penelitian survei
makalah penelitian survei
 
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBAKARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
KARYA TULIS ILMIAH TENTANG NARKOBA
 
Power point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmahPower point seminar proposal yunita rahmah
Power point seminar proposal yunita rahmah
 
KEMENDAGRI BEM UNESA 2013
KEMENDAGRI BEM UNESA 2013KEMENDAGRI BEM UNESA 2013
KEMENDAGRI BEM UNESA 2013
 
Contoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapanganContoh laporan observasi lapangan
Contoh laporan observasi lapangan
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusiaMakalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
Makalah psikologi humanistik memandang hakikat manusia
 
Materi teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasiMateri teknik persidangan dalam organisasi
Materi teknik persidangan dalam organisasi
 
Kesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptxKesehatan Mental Remaja.pptx
Kesehatan Mental Remaja.pptx
 
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
01 Template PPT Sidang Skripsi.pptx
 
Review jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatifReview jurnal kualitatif
Review jurnal kualitatif
 
Pergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remajaPergaulan sehat untuk remaja
Pergaulan sehat untuk remaja
 

Similar to essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas

Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasEssay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasKaitoDExcel
 
Tugas Pendidikan Lingkungan Hidup
Tugas Pendidikan Lingkungan HidupTugas Pendidikan Lingkungan Hidup
Tugas Pendidikan Lingkungan HidupIndah Verjayanti
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan MOSES HADUN
 
selasa-16-Juni-20-Jam-13.30-Christianus-M.pptx
selasa-16-Juni-20-Jam-13.30-Christianus-M.pptxselasa-16-Juni-20-Jam-13.30-Christianus-M.pptx
selasa-16-Juni-20-Jam-13.30-Christianus-M.pptxssusere7fb6a
 
Makalah upaya pelestarian hutan
Makalah upaya pelestarian hutanMakalah upaya pelestarian hutan
Makalah upaya pelestarian hutanhenengsuseno
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiJackAbidin
 
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dariPkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dariAndre Cool
 
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...Oswar Mungkasa
 
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jerukregiandira739
 
MENUNTASKAN MASALAH KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIA
MENUNTASKAN MASALAH KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIAMENUNTASKAN MASALAH KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIA
MENUNTASKAN MASALAH KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIAAchmad Ramdhany Irdiansyah
 
Save nature for a bright future
Save nature for a bright futureSave nature for a bright future
Save nature for a bright futureh868
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasrizky hadi
 
Vol 11 No 3 (Jul-Sep 2003)
Vol 11 No 3 (Jul-Sep 2003)Vol 11 No 3 (Jul-Sep 2003)
Vol 11 No 3 (Jul-Sep 2003)Yoel Hendrawan
 
Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa
Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga SatwaPelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa
Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga SatwaDapu Creative Aceh
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingAba Abdillah
 

Similar to essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas (20)

Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertasEssay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
Essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas
 
Tugas Pendidikan Lingkungan Hidup
Tugas Pendidikan Lingkungan HidupTugas Pendidikan Lingkungan Hidup
Tugas Pendidikan Lingkungan Hidup
 
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
Tugas POSTER analisa lingkungan bangunan
 
selasa-16-Juni-20-Jam-13.30-Christianus-M.pptx
selasa-16-Juni-20-Jam-13.30-Christianus-M.pptxselasa-16-Juni-20-Jam-13.30-Christianus-M.pptx
selasa-16-Juni-20-Jam-13.30-Christianus-M.pptx
 
Makalah upaya pelestarian hutan
Makalah upaya pelestarian hutanMakalah upaya pelestarian hutan
Makalah upaya pelestarian hutan
 
Hutan dan upaya konservasi
Hutan dan upaya konservasiHutan dan upaya konservasi
Hutan dan upaya konservasi
 
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandiMakalah kawasan konservasi ahmad afandi
Makalah kawasan konservasi ahmad afandi
 
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dariPkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
Pkmgt 2011-rochiyat-sendok edibel dari
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
KELOPAK. Sumber informasi Kelola Sampah dengan Bijak. Edisi Perdana Tahun 201...
 
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit JerukBab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
Bab I Karya Tulis Ilmiah Tisu Berbahan Dasar Kulit Jeruk
 
MENUNTASKAN MASALAH KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIA
MENUNTASKAN MASALAH KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIAMENUNTASKAN MASALAH KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIA
MENUNTASKAN MASALAH KERUSAKAN HUTAN DI INDONESIA
 
Mawapres 2013
Mawapres 2013Mawapres 2013
Mawapres 2013
 
Save nature for a bright future
Save nature for a bright futureSave nature for a bright future
Save nature for a bright future
 
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor dasPeran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor das
 
Jurnal.pdf
Jurnal.pdfJurnal.pdf
Jurnal.pdf
 
Vol 11 No 3 (Jul-Sep 2003)
Vol 11 No 3 (Jul-Sep 2003)Vol 11 No 3 (Jul-Sep 2003)
Vol 11 No 3 (Jul-Sep 2003)
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
 
Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa
Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga SatwaPelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa
Pelestarian Cagar Alam dan Suaka Marga Satwa
 
Makalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+loggingMakalah+etika+illegal+logging
Makalah+etika+illegal+logging
 

essay menjaga tabungan oksigen dengan nirkertas

  • 1. subtema: Nirkertas dan Konservasi Pohon MENJAGA TABUNGAN OKSIGEN DENGAN NIRKERTAS MIFTACH MUHAMMAD FIRDAUS UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG worlddestruction11@gmail.com Indonesia dijuluki sebagai paru-paru dunia sebagai wujud penghargaan karena kontribusinya sebagai salah satu negara penghasil oksigen terbanyak di dunia, pencapaian ini tidak terlepas dari hutan-hutan di Indonesia terutama hutan Kalimanatan dan Papua. Hutan Indonesia merupakan hutan yang menduduki urutan ketiga terluas di dunia dengan hutan tropis (Tropic Forest ) dan hutan hujan (Rain Forest). Menurut data dari Forest Watch Indonesia (FWI) 82 hektare luas daratan Indonesia masih ditutupi oleh hutan. Ini merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan mengingat hutan berfungsi sebagai penyeimbang alam. Tidak hanya itu, hutan Indonesia juga memendam potensi besar sebagai sumber energi mikrobiologi dunia yang mana energi ini hanya dapat ditemukan di hutan tropis. Melihat betapa pentingnya hutan dalam sistem kehidupan yang berlangsung di alam, upaya pemanfaatan SDA yang efisien sangat dibutuhkan masa sekarang dan masa yang akan datang. Sehingga tidak mengalami konsumsi energi yang berlebihan. Namun, betapa memprihatinkan mengingat laju kehilangan hutan di Indonesia yang seharusnya menurun justru meningkat setiap tahunnya.Menurut data laboratorium Global Land Analysis and Discovery (GLAD) dari Universitas Maryland, menunjukan bahwa kehilangan tutupan pohon di Indonesia tetap tinggi antara tahun 2001 dan 2015.Hal ini menunjukan bahwa peradaban bergerak maju sejalan dengan perkembangan IPTEK, sedangkan kualitas lingkungan hidup dan keseimbagan serta daya dukung ekologis dan ekosistem sebaliknya. Faktor inilah yang menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan hidup, salah satu kejadian yang berdampak paling signifikan adalah kebakaran hutan. Dampak kebakaran yang sangat dirasakan manusia berupa kerugian ekonomis yaitu hilangnya manfaat dari potensi hutan seperti kebutuhan akan bahan bangunan,bahan makanan, dan obat-obatan, serta satwa untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani dan rekreasi. Kerugian yang langsung dirasakan adalah tidak tersedianya udara bersih yang dihasilkan vegetasi hutan. Mengabaikan hal ini, persoalan pertumbuhan pendududuk di Indonesia semakin meningkat yang menyebabkan peningkatan permnitaan kebutuhan akan kertas. Bahan baku kertas adalah kayu berasal dari pohon. Pabrik kertas harus menebang pohon dengan jenis kualitas tertentu untuk menghasilkan kertas. Semakin banyak jumlah penduduk maka kebutuhan akan kertas semakin meningkat dan semakin banyak pohon yang akan ditebang. Jika pembuatan kertas terus dilakukan tanpa terkendali, itu sama saja dengan mengurangi pasokan oksigen yang sangat diperlukan demi kelangsungan hidup kitadan malah menjadikan hutan sebagai racun, yaitu kertas. Disamping asal bahan baku kertas dari pohonnya ternyata proses pembuatan kertas membutuhkan banyak energi dan bahan-bahan kimia berbahaya. Maka dari itu, dari kasus diatas maka perlu diadakan pelestarian atau konservasi dan penggunaan secara arif. Seperti apa yang sudah dideklarasiakan oleh UNNES pada tahun 2010, ingin menjadikan diri sebagai Universitas Konservasi. Hal ini memunculkan konsekuensi untuk berkomitmen dalam menjaga alam sekitar beserta flora dan fauna yang ada di dalamnya, diantaranya melalui reboisasi atau penghijauan di berbagai tempat terutama lahan kosong dan bukit yang gundul, pengelolaan sampah, dan upaya mewujudkan gerakan Go Paperless.
  • 2. Konservasi Pengelolaan Nirkertas Nirkertas berasal dari dua kata yaitu nir dan kertas. Nir artinya tanpa atau tidak memakai. Jadi Nirkertas adalah tanpa atau tidak menggunakan kertas. Nirkertas merupakan upaya mengurangi atau meminimalisir produksi dan penggunaan kertas. Ini merupakan upaya yang sedehana dan memiliki tujuan dan manfaat untuk mencegah masalah konsumsi kebutuhan akan kertas yang berlebih yang menimbulkan dampak besar yaitu, Global Warming, pengurangan pasokan udara yang bersih bagi mahluk hidup, dan pencemaran udara yang melampaui batas yang dapat ditangani oleh manusia. Bentuk penanggulangan masalah lingkungan sebenarnya telah disampaikan oleh para aktifis pecinta lingkungan dalam koonsep 3R yaitu, Reduce, Reuse, Recycle. Mengikuti perkembangan IPTEK konsep 3R berkembang menjadi konsep 4R yaitu, Reduce, Reuse, Recycle, Replace. Reduce artinya mengurangi penggunaan, Reuse artinya menggunakan kembali, Recycle berarti kegiatan mengolah kembali, sedangkan Replace berarti kegiatan mengganti bahan baku pembuatan yang aman dan terbarukan sekaligus ramah lingkungan. Oleh sebab itu, budaya Paperless merupakan wujud pengaplikasian dari dua konsep 4R yakni, Reduce dan Replace. Budaya Go Paperless memiliki manfaat yang besar bagi diri sendiri, orang lain dan lingkungan sekitar, bagi lingkungan sekitar sudah pasti membantu kelestarian hutan, degradasi hutan, deforestasi hutan di Indonesia. Degradasi hutan adalah pengalihan hutan menjadi lahan pertanian atau pemukiman penduduk atau pengurangan tajuk pohon di bawah ambang batas minimum 10% untuk jangka panjang dengan tinggi pohon minimum 5 meter. (Insitu) dan area minimum 0.5 hektare (sumber : FAO). Sementara deforestasi adalah kegiatan penebangan hutan atau penggundulan hutan. Manfaat lainnya dari budaya Go Paperless terutama untuk manusia sendiri yakni, dari segi finansial dapat menekan biaya produksi suatu industri, menambah jumlah pasokan udara yang bersih untuk masa depan, mengurangi polusi, mencegah terjadinya Global Warming. Budaya Go Paperless telah mengangkat isu penghematan kertas bahkan tidak menggunakan kertas sama sekali, sehingga dapat menekan biaya administrasi. Namun dalam usaha penanaman karakter paperless dengan berjiwa konservasi dan tentulah harus didukung oleh piranti-piranti teknologi informasi yang memadai. Misalnya, hotspot bagi mahasisawa yang memerlukan komputer, laptop, handphone, dan lain-lain. Di Indonesia, beberapa media massa mulai menyediakan Koran digital atau e-paper. misalnya kompas, republika, tempo, dan lain-lain.Paperless terbagi menjadi dua bentuk yaitu, paperless office dan paperless administrasi. Dalam pemakaiannya harus memperhatikan mengenai paperless office system untuk pekerjaan perkantoran. Antara lain sebagai berikut : 1. Faktor sumber daya manusia (pengguna). Dalam hal ini pengguna paperless office system yaitu masyarakat yang sudah faham terhadap teknologi dan informasi. 2. Faktor Dokumen 3. Faktor sistem aplikasi. Aplikasi yang digunakan harus mengedepankan pada keamanan data dan kemudahan dalam pemakaian. 4. Faktor sosialisasi. Individu yang mengetahui paperless office harus mengenalkan sistem yang akan dipakai kepada khalayak umum. 5. Faktor sarana pendukung. Misalnya, kebijakan perusahaan pengembang sistem, hardware, infrastruktur jaringan, SDM tenaga bantu, dana, forum komunikasi, dan lain-lain. 6. Faktor Komunikasi. Penjelasan tentang bagaimana penggunaan paperless officesystem oleh seorang visioner.
  • 3. Go Paperless sebagai Tameng Konservasi Hutan Gerakan Paperless merupakan istilah yang tidak asing lagi bagi kita, yaitu suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi pemakaian kertas atau sejenisnya, bukan meniadakannya sama sekali. Mengurangi pemakaian kertas di Indonesia merupakan sebuah tindakan yang sulit mengingat kebutuhan Indonesia akan kertas yang semakin meningkat tiap tahunnya, sebagian aktivitas masyarakat tidak bisa dilepaskan dari kertas, seperti buku atau majalah, layanan administrasi, bungkus makanan, dan yang sangat boros adalah tisu. Besarnya permintaan produk (kertas) di pasaran yang membengkak tidak dapat mencukupi kebutuhan kayu sebagai bahan baku utamanya, Keadaan tersebut memicu munculnya oraktik illegal logging untuk mencukupi kebutuhan industri demi memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Gerakan Paperless merupakan aktivitas sederhana tetapi perlu mendapat perhatian dari masyarakat, karena yang dibutuhkan adalah membangun kesadaran untuk membiasakannya. Banyak masyarakat yang kurang peduli ataupun tidak tahu sama sekali bahwa kertas yang mereka pakai turut andil menyumbang dalam kegiatan deforestasi. Padahal satu pohon bisa untuk menghidupi 3 orang secara gratis. Namun demikian, hal tersebut tidak berarti apabila hanya sebagai renungan semata. Banyak cara sederhana untuk menanggulangi kerusakan hutan salah satunya adalah paperless, seperti mengurangi pemakaian kertas dan tisu, menggunakan secara optimal dua sisi kertas, menghindari mencetak dokumen dengan menggunakan softcopy, memaksimalkan media IT (Teknologi dan Informasi), menggunakan kertas daur ulang, menyerahkan sampah kertas ke pemulung atau industri daur ulang, dan beralih menggunakan sapu tangan atau handuk sebagai pengganti tisu, beralih pada layanan administrasi online dan kegiatan belajar mengajar serta ujian berbasis online sebagai pengganti formulir administrasi dan buku mata pelajaran yang berbasis kertas. Perlu adanya peran dari semua pihak, meskipun melalui hal-hal yang sederhana dalam aktivitas paperless. Tidak perlu menyalahkan ada yang saling menyalahkan yang terpenting adalah kesadaran dan peran nyata kita terhadap konservasi pohon di hutan itu sendiri karena semua itu merupakan tanggung jawab yang kita pikul bersama. Dengan demikian upaya konservasi hutan sekaligus melestarikan semua biodiveritas yang ada didalamnya dapat berjalan dengan progressive. Pemerintah sendiri telah dengan gencar mengupayakan prinsip go paperless di kehidupan rakyat indonesia di banyak daerah. Meskipun begitu, dalam usaha mewujudkan paperless tentulah harus ada rasa kesadaran sendiri dari diri kita sendiri sebagai warga negara indonesia. Oleh karena itu, diperlukan peran aktif dari semua pihak walaupun melalui hal-hal yang kecil dan sederhana. Sebagai masyarakat yang baik, kita tidak boleh acuh terhadap lingkungan sekitar. Kita dituntut untuk bijak dalam melakukan segala hal, apalagi yang berhubungan langsung dengan alam sekitar. Sebagai contohnya kegiatan nirkertas. Seperti halnya Paperless. Di UNNES sendiri sudah menerapkan kegiatan ini, dimulai dari pengisian KRS dan pengumuman HRS dilakukan secara online. Hal ini merupakan hal positif yang perlu kita contoh.
  • 4. DAFTAR PUSTAKA Retnoningsih, Amin. dkk. 2018. Pendidikan Konservasi.Semarang : UNNES PRESS. Ratnaningsih, Dewi. 2018. Persepsi dan Personalitas Aplikasi Sistem Teknologi Informasi Nir- Kertas. http://ojs.uajy.ac.id/index.php/modus/article/view/1707/1187. Diakses pada 21 September 2019 pukul 21:09:56 WIB. Syahid, Muhammad. 2019. Konservasi Terkait Pengelolaan Limbah dan Nirkertas. https://blog.unnes.ac.id/jetak/2015/11/19/konservasi-terkait-pengelolaan-limbah-dan- nirkertas/. Diakses pada 21 September 2019 pukul 21:49:36 WIB. Arifin, Nurul. 2018. Bagaimana Hutan Indonesia Sebagai Paru-Paru Dunia di Masa Depan ?. https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/01/12/bagaimana-hutan-indonesia-sebagai- paru-paru-dunia-di-masa-depan/. Diakses pada 21 September 2019 pukul 22:19:32 WIB.