Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...Kharrenyanyan1605
Artikel ini membincangkan peranan penting sekolah dan guru dalam membentuk nilai pelajar melalui penerapan nilai murni. Sekolah dan guru memainkan peranan utama dalam membentuk identiti dan sahsiah pelajar selain keluarga, dengan menjadikan budaya sekolah dan teladan guru sebagai faktor pengaruh utama dalam pembelajaran nilai. Oleh itu, tanggungjawab sekolah dan guru dalam membangunkan nilai pelajar perlu dilaks
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas peranan sekolah dan guru dalam membangun nilai-nilai pelajar melalui penerapan nilai-nilai mulia. Ia menjelaskan bahwa sekolah dan guru memainkan peran penting dalam mendidik pelajar agar memiliki akhlak yang baik melalui penerapan nilai-nilai mulia secara formal maupun tidak formal.
Dokumen ini membahas peranan sekolah dan guru dalam membangun nilai pelajar melalui penerapan nilai-nilai murni. Ia menjelaskan bahwa tujuan penerapan nilai murni adalah untuk menanamkan kesadaran dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama, serta membentuk sikap positif pelajar. Sekolah dan guru harus menciptakan lingkungan yang mendukung untuk menanamkan nilai-nilai tersebut, dan
Peranan Sekolah dan Guru dalam Pembangunan Nilai Pelajar Menerusi Penerapan N...Kharrenyanyan1605
Artikel ini membincangkan peranan penting sekolah dan guru dalam membentuk nilai pelajar melalui penerapan nilai murni. Sekolah dan guru memainkan peranan utama dalam membentuk identiti dan sahsiah pelajar selain keluarga, dengan menjadikan budaya sekolah dan teladan guru sebagai faktor pengaruh utama dalam pembelajaran nilai. Oleh itu, tanggungjawab sekolah dan guru dalam membangunkan nilai pelajar perlu dilaks
Tiga kalimat:
Dokumen ini membahas peranan sekolah dan guru dalam membangun nilai-nilai pelajar melalui penerapan nilai-nilai mulia. Ia menjelaskan bahwa sekolah dan guru memainkan peran penting dalam mendidik pelajar agar memiliki akhlak yang baik melalui penerapan nilai-nilai mulia secara formal maupun tidak formal.
Dokumen ini membahas peranan sekolah dan guru dalam membangun nilai pelajar melalui penerapan nilai-nilai murni. Ia menjelaskan bahwa tujuan penerapan nilai murni adalah untuk menanamkan kesadaran dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama, serta membentuk sikap positif pelajar. Sekolah dan guru harus menciptakan lingkungan yang mendukung untuk menanamkan nilai-nilai tersebut, dan
Dokumen tersebut membincangkan tentang organisasi dan sekolah serta peranan guru dalam sekolah. Ia menjelaskan unsur-unsur organisasi, fungsi sekolah, carta organisasi sekolah, rasional organisasi, dan peranan penting guru dalam mengurus bilik darjah untuk mencapai matlamat pendidikan secara berkesan.
Dokumen tersebut membahas tentang Standard Guru Malaysia (SGM) yang menetapkan kompetensi profesional bagi guru dan keperluan lembaga pelatihan guru. SGM digunakan sebagai panduan oleh semua pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan guru.
Profesi guru memerlukan pendidikan dan latihan khusus untuk meningkatkan pengetahuan dan kemahiran dalam mengajar. Guru bertanggungjawab memimpin pelajar dan berinteraksi dengan komuniti setempat untuk memastikan pembangunan pelajar.
Dokumen ini membahas tentang peranan guru Pendidikan Moral dan sekolah dalam merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan dan Rukunegara Malaysia. Guru Pendidikan Moral bertanggungjawab untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa sesuai dengan falsafah dan aspirasi negara. Sekolah juga memainkan peranan penting dalam membentuk budaya sekolah dan menyelenggarakan aktivitas yang mendukung pencapaian tujuan nasional.
(1) Budaya sekolah merupakan pandangan hidup yang dianut bersama oleh seluruh warga sekolah dan mencakup cara berpikir, berperilaku, serta nilai-nilai yang tercermin dalam komitmen dan loyalitas mereka. (2) Eksistensi budaya sekolah memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas sekolah karena berkaitan erat dengan perilaku warga sekolah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. (3) Pengembangan bud
Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) & Falsafah Pendidikan Guru (FPG)Noor Hidayah Ghazali
Dokumen tersebut membahas mengenai Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) dan Falsafah Pendidikan Guru (FPG) serta implikasinya terhadap pendidikan guru. FPK bertujuan membentuk insan yang seimbang secara menyeluruh, manakala FPG bertujuan membina insan guru yang berakhlak mulia dan berilmu untuk mendidik murid dengan cekap. Kedua-dua falsafah ini telah menyebabkan perubahan kurikulum dan
Guru memainkan peranan penting dalam pendidikan dan pembangunan negara. Dokumen ini menjelaskan berbagai peranan guru sebagai pengamal ilmu, pembentuk nilai, pendidik, agen sosialisasi, agen perubahan, dan pembina negara. Guru bertanggung jawab menyebarkan ilmu, menjadi teladan, dan membimbing murid untuk menjadi insan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dokumen tersebut membincangkan usaha untuk mempertingkatkan standard guru di Pahang. Ia menyenaraikan pandangan beberapa tokoh tentang sifat guru yang profesional dan berkualiti. Dokumen ini juga memperkenalkan Model Standard Guru Malaysia yang menetapkan tiga domain kompetensi untuk guru, termasuk amalan nilai, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang Falsafah Pendidikan Guru (FPG) dan Standard Guru Malaysia (SGM) yang memberikan panduan untuk meningkatkan profesionalisme keguruan. FPG dan SGM menegaskan pentingnya etika profesional, ilmu, dan kemahiran bagi guru untuk melaksanakan tanggung jawab mereka dalam mengajar serta meningkatkan pembelajaran murid.
Etika dalam keguruan melibatkan tingkah laku guru yang bertanggungjawab terhadap murid, ibu bapa, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan imej profesion. Guru perlu melaksanakan tugas dengan niat yang betul dan memberi contoh perlakuan yang baik serta mendorong murid ke arah kebaikan melalui disiplin dan adab tinggi.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan profesi keguruan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan peningkatan profesi keguruan untuk meningkatkan mutu guru agar lebih profesional, strategi yang dapat dilakukan meliputi pendidikan prajabatan dan selama menjabat, serta pengembangan kompetensi dan keterampilan profesional guru.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi sekolah, yang didefinisikan sebagai cara hidup sekolah yang mencerminkan nilai dan norma yang dikongsi bersama oleh warga sekolah. Budaya sekolah dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepemimpinan pentadbiran, pencapaian pelajar, dan disiplin sekolah. Membangun budaya sekolah yang positif memerlukan program-program dan aktivitas-aktivitas tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan pendidikan agama Islam secara formal. Pendidikan agama Islam bertujuan untuk membentuk pribadi insan kamil berdasarkan nilai-nilai etika Islam serta hubungan yang baik dengan Allah, manusia, diri sendiri dan alam sekitar. Tujuan pendidikan agama Islam secara formal adalah menetapkan kualifikasi, pengetahuan, kemampuan dan sikap yang harus dimiliki siswa setelah menyeles
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan di Malaysia yang bertujuan untuk membangun potensi individu secara menyeluruh agar menghasilkan warga negara yang berilmu, berketerampilan, berakhlak mulia, dan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sekolah memainkan peran penting dalam merealisasikan falsafah pendidikan nasional melalui aspek kepimpinan, budaya sekolah, kurikulum ekstrakurikuler, dan g
This paper explores the promise of that Open Educational Resources (OER) would democratise access to education and ennui of many within the movement as the revolution is always just around the corner. It develops from earlier work which asked whether OER is a challenge to, or a product of, neoliberalism within education, which questioned the reification of the self in OER and the focus on particular types of content which seemed to create open education in the image of the academy. The paper uses the idea of digital labour to explore digital inclusion, who does digital labour, who has the skills to perform digital labour and who and how do people benefit from digital labour. It suggests seeing education as an exchange of labour and reward makes visible the hidden aspects of work, in particular it highlights the skills required to do education as digital labour and the unequal access and distribution of those skills contributes to unequal access to education, even when it is freely available and openly licensed online. Uncovering the hidden tariff within OER allows us to see where and how might address these inequities. In particular how we can learn from older traditions of open education which see it as a common good. Developing models of Open Educational Practice (OEP) to overcome the visible and hidden barriers and realise the benefits of open education
Este documento describe los diferentes tipos de textos, incluyendo textos lingüísticos, mímicos, musicales e iconográficos. Explica que los textos periodísticos, científicos, literarios y administrativos son ejemplos de textos lingüísticos. También define los periódicos como impresos que se publican regularmente con noticias e información sobre sucesos actuales, y describe las secciones y géneros periodísticos comunes como noticias, reportajes y entrevistas.
Dokumen tersebut membincangkan tentang organisasi dan sekolah serta peranan guru dalam sekolah. Ia menjelaskan unsur-unsur organisasi, fungsi sekolah, carta organisasi sekolah, rasional organisasi, dan peranan penting guru dalam mengurus bilik darjah untuk mencapai matlamat pendidikan secara berkesan.
Dokumen tersebut membahas tentang Standard Guru Malaysia (SGM) yang menetapkan kompetensi profesional bagi guru dan keperluan lembaga pelatihan guru. SGM digunakan sebagai panduan oleh semua pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan guru.
Profesi guru memerlukan pendidikan dan latihan khusus untuk meningkatkan pengetahuan dan kemahiran dalam mengajar. Guru bertanggungjawab memimpin pelajar dan berinteraksi dengan komuniti setempat untuk memastikan pembangunan pelajar.
Dokumen ini membahas tentang peranan guru Pendidikan Moral dan sekolah dalam merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan dan Rukunegara Malaysia. Guru Pendidikan Moral bertanggungjawab untuk menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa sesuai dengan falsafah dan aspirasi negara. Sekolah juga memainkan peranan penting dalam membentuk budaya sekolah dan menyelenggarakan aktivitas yang mendukung pencapaian tujuan nasional.
(1) Budaya sekolah merupakan pandangan hidup yang dianut bersama oleh seluruh warga sekolah dan mencakup cara berpikir, berperilaku, serta nilai-nilai yang tercermin dalam komitmen dan loyalitas mereka. (2) Eksistensi budaya sekolah memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas sekolah karena berkaitan erat dengan perilaku warga sekolah dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah. (3) Pengembangan bud
Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) & Falsafah Pendidikan Guru (FPG)Noor Hidayah Ghazali
Dokumen tersebut membahas mengenai Falsafah Pendidikan Kebangsaan (FPK) dan Falsafah Pendidikan Guru (FPG) serta implikasinya terhadap pendidikan guru. FPK bertujuan membentuk insan yang seimbang secara menyeluruh, manakala FPG bertujuan membina insan guru yang berakhlak mulia dan berilmu untuk mendidik murid dengan cekap. Kedua-dua falsafah ini telah menyebabkan perubahan kurikulum dan
Guru memainkan peranan penting dalam pendidikan dan pembangunan negara. Dokumen ini menjelaskan berbagai peranan guru sebagai pengamal ilmu, pembentuk nilai, pendidik, agen sosialisasi, agen perubahan, dan pembina negara. Guru bertanggung jawab menyebarkan ilmu, menjadi teladan, dan membimbing murid untuk menjadi insan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Dokumen tersebut membincangkan usaha untuk mempertingkatkan standard guru di Pahang. Ia menyenaraikan pandangan beberapa tokoh tentang sifat guru yang profesional dan berkualiti. Dokumen ini juga memperkenalkan Model Standard Guru Malaysia yang menetapkan tiga domain kompetensi untuk guru, termasuk amalan nilai, pengetahuan, dan kemahiran pengajaran.
Dokumen tersebut membahas tentang Falsafah Pendidikan Guru (FPG) dan Standard Guru Malaysia (SGM) yang memberikan panduan untuk meningkatkan profesionalisme keguruan. FPG dan SGM menegaskan pentingnya etika profesional, ilmu, dan kemahiran bagi guru untuk melaksanakan tanggung jawab mereka dalam mengajar serta meningkatkan pembelajaran murid.
Etika dalam keguruan melibatkan tingkah laku guru yang bertanggungjawab terhadap murid, ibu bapa, masyarakat, dan negara untuk meningkatkan imej profesion. Guru perlu melaksanakan tugas dengan niat yang betul dan memberi contoh perlakuan yang baik serta mendorong murid ke arah kebaikan melalui disiplin dan adab tinggi.
Dokumen tersebut membahas mengenai peningkatan profesi keguruan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain tujuan peningkatan profesi keguruan untuk meningkatkan mutu guru agar lebih profesional, strategi yang dapat dilakukan meliputi pendidikan prajabatan dan selama menjabat, serta pengembangan kompetensi dan keterampilan profesional guru.
Dokumen tersebut membahas tentang budaya organisasi sekolah, yang didefinisikan sebagai cara hidup sekolah yang mencerminkan nilai dan norma yang dikongsi bersama oleh warga sekolah. Budaya sekolah dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kepemimpinan pentadbiran, pencapaian pelajar, dan disiplin sekolah. Membangun budaya sekolah yang positif memerlukan program-program dan aktivitas-aktivitas tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian dan tujuan pendidikan agama Islam secara formal. Pendidikan agama Islam bertujuan untuk membentuk pribadi insan kamil berdasarkan nilai-nilai etika Islam serta hubungan yang baik dengan Allah, manusia, diri sendiri dan alam sekitar. Tujuan pendidikan agama Islam secara formal adalah menetapkan kualifikasi, pengetahuan, kemampuan dan sikap yang harus dimiliki siswa setelah menyeles
Dokumen tersebut membahas tentang pendidikan di Malaysia yang bertujuan untuk membangun potensi individu secara menyeluruh agar menghasilkan warga negara yang berilmu, berketerampilan, berakhlak mulia, dan dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Sekolah memainkan peran penting dalam merealisasikan falsafah pendidikan nasional melalui aspek kepimpinan, budaya sekolah, kurikulum ekstrakurikuler, dan g
This paper explores the promise of that Open Educational Resources (OER) would democratise access to education and ennui of many within the movement as the revolution is always just around the corner. It develops from earlier work which asked whether OER is a challenge to, or a product of, neoliberalism within education, which questioned the reification of the self in OER and the focus on particular types of content which seemed to create open education in the image of the academy. The paper uses the idea of digital labour to explore digital inclusion, who does digital labour, who has the skills to perform digital labour and who and how do people benefit from digital labour. It suggests seeing education as an exchange of labour and reward makes visible the hidden aspects of work, in particular it highlights the skills required to do education as digital labour and the unequal access and distribution of those skills contributes to unequal access to education, even when it is freely available and openly licensed online. Uncovering the hidden tariff within OER allows us to see where and how might address these inequities. In particular how we can learn from older traditions of open education which see it as a common good. Developing models of Open Educational Practice (OEP) to overcome the visible and hidden barriers and realise the benefits of open education
Este documento describe los diferentes tipos de textos, incluyendo textos lingüísticos, mímicos, musicales e iconográficos. Explica que los textos periodísticos, científicos, literarios y administrativos son ejemplos de textos lingüísticos. También define los periódicos como impresos que se publican regularmente con noticias e información sobre sucesos actuales, y describe las secciones y géneros periodísticos comunes como noticias, reportajes y entrevistas.
1. Artikel ini membahas konsep moral dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Konsep moral terdiri dari konten, bentuk, dan dimensi moral. Konten moral meliputi peraturan dan kepribadian mulia. Bentuk moral terkait prinsip-prinsip moral. Dimensi moral terdiri dari pemikiran, perasaan, dan perilaku.
2. Faktor yang mempengaruhi pembentukan moral antara lain teknologi, pengaruh luar, komunikasi, teladan
The Geographical Indication Slavonski Kulin in CroatiaExternalEvents
Slavonski domaći kulin, or Slavonian home made kulin, is a paprika-flavored salami produced exclusively in Slavonia, Croatia using local ingredients and traditional methods. It was the first Croatian product to receive a protected geographical indication status. Kulin is made from high quality pork bred naturally on pastures and forests, along with homemade spices like garlic, peppers, and casing. The unique climate and production process involving drying in natural spaces gives kulin its recognized taste and quality as a premium product.
Este documento describe el nuevo modelo de enseñanza-aprendizaje que se está adoptando en la educación actual, impulsado por las TIC. Se propone pasar de un modelo centrado en el profesor a otro centrado en el estudiante, donde el estudiante sea el protagonista de su propio aprendizaje a través de la actividad, el trabajo en grupo y la evaluación formativa. Asimismo, se analizan los retos que supone esta transición tanto para los estudiantes como para los profesores.
Albert Bandura mengembangkan teori pembelajaran sosial-kognitif yang menyatakan bahwa individu belajar melalui pengamatan dan peniruan tingkah laku orang lain. Ia menjelaskan tiga komponen yang mempengaruhi pembelajaran moral seseorang yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bandura juga membedakan pemikiran intuisionis yang hanya mengutamakan ganjaran, dari pemikiran rasionalis yang mempertimbangkan
Dokumen tersebut membahas tentang nilai-nilai murni yang perlu dimiliki seseorang seperti kebaikan, kerja keras, ikhlas, dedikasi, toleransi, kasih sayang, keadilan, kerjasama, keberanian, syukur, berdikari, bersatu padu, kesederhanaan, kejujuran, dan berpikiran tinggi.
Komuniti Pembelajaran Profesional (PLC) adalah sekumpulan pendidik yang bekerja secara kolaboratif dan berterusan untuk meningkatkan pembelajaran murid melalui inkuiri dan kajian tindakan. PLC menekankan pembelajaran sebagai tujuan utama, kerjasama, dan penilaian berterusan berdasarkan pencapaian untuk meningkatkan kualiti pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya penerapan nilai-nilai murni dalam pendidikan di Malaysia. Nilai-nilai murni seperti kebaikan, kejujuran, dan kerjasama dipupuk melalui pelajaran moral, contoh teladan guru, dan kegiatan sekolah. Penerapan nilai-nilai murni bertujuan membentuk karakter pelajar dan memperkuat persatuan antar masyarakat beragam di Malaysia.
El documento describe los aspectos clave de las pruebas periciales. Explica que una prueba pericial surge del dictamen de peritos expertos sobre hechos litigiosos cuando se requiere conocimiento científico o técnico. Detalla los pasos del proceso de prueba pericial como la proposición del objeto de estudio, el nombramiento de peritos, la realización de la prueba y la presentación de un dictamen pericial firmado que incluye descripción, métodos, resultados y conclusiones. Además, señala que aunque los
Este documento resume los temas de la Unidad II de Química documentológica, incluyendo las materias primas y el proceso de fabricación del papel, las clases de papel y las determinaciones físicas y químicas que se pueden realizar en el papel. También cubre los diferentes tipos de tintas a lo largo de la historia, incluidos los colorantes sintéticos, y los análisis químicos y físicos que se pueden hacer en las tintas.
Este documento describe los procedimientos para inspeccionar la escena de un crimen. Detalla la importancia de documentar el lugar del hecho con fotografías y croquis para preservar evidencia. Explica que un equipo de especialistas como fotógrafos, planistas, médicos legistas y peritos en huellas dactilares y balística deben intervenir para recolectar pruebas. También cubre los pasos para proteger la escena, describirla por escrito y con un croquis, incluyendo medidas y detalles sobre el cadáver y
[Ringkasan]
Dokumen ini merupakan Huraian Sukatan Pelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Moral KBSR yang memberikan panduan kepada guru mengenai pengajaran dan pembelajaran lima bidang utama mata pelajaran ini. Dokumen ini menjelaskan konsep dan tujuan Pendidikan Moral, kandungan sukatan pelajaran, format empat lajur yang digunakan untuk menyampaikan maklumat, serta memberikan contoh aktiviti pembelajaran. Dokumen ini bertujuan membant
[Ringkasan]
Dokumen ini merupakan Huraian Sukatan Pelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Moral KBSR yang memberikan panduan kepada guru mengenai pengajaran dan pembelajaran lima bidang pembelajaran moral. Dokumen ini menjelaskan konsep Pendidikan Moral, matlamat, objektif, format empat lajur yang digunakan untuk menyampaikan nilai, kandungan akademik, hasil pembelajaran, dan cadangan aktiviti. Dokumen ini bertujuan membantu guru
[Ringkasan]
Dokumen ini merupakan Huraian Sukatan Pelajaran untuk mata pelajaran Pendidikan Moral di sekolah rendah. Ia menjelaskan lima bidang pembelajaran yang meliputi nilai-nilai berkaitan perkembangan diri, keluarga, masyarakat, alam sekitar, dan negara. Dokumen ini juga menyediakan panduan untuk guru merancang pengajaran dan pembelajaran menerusi empat lajur utama iaitu nilai, kandungan akademik
Dokumen tersebut merupakan Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral untuk Kurikulum Bersepadu Sekolah Rendah di Malaysia. Ia menjelaskan lima bidang pembelajaran Pendidikan Moral yang meliputi nilai-nilai berkaitan dengan perkembangan diri, diri dan keluarga, diri dan masyarakat, diri dan alam sekitar, serta diri dan negara. Dokumen ini menyediakan panduan untuk guru merancang pengajaran dan pembelaj
Tiga peranan penting guru dalam merealisasikan Falsafah Pendidikan Kebangsaan dan Falsafah Pendidikan Guru adalah (1) melaksanakan kurikulum dan kokurikulum secara menyeluruh dan bersepadu untuk membangunkan potensi murid, (2) meningkatkan pengetahuan dan kemahiran profesional secara berterusan, dan (3) menyemai nilai-nilai murni dan etika keguruan kepada murid.
Dokumen tersebut membahas tentang asas, dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan. Beberapa poin kuncinya adalah dasar pendidikan didasarkan pada filsafat yang mencakup sikap, aktivitas, dan isi. Fungsi pendidikan adalah mengembangkan pengetahuan, ketrampilan, nilai, dan sikap. Sedangkan tujuan pendidikan adalah sasaran yang akan dicapai oleh pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan modal insan yang seimbang melalui pendidikan di Malaysia, dengan fokus pada peranan guru dalam membentuk warganegara yang bertanggungjawab, berakhlak tinggi, berpengetahuan, dan dapat memperkukuhkan integrasi nasional."
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang Huraian Sukatan Pelajaran Pendidikan Moral KBSR. Terdapat lima bidang pembelajaran yang dikenal pasti untuk menyampaikan nilai-nilai moral kepada murid, iaitu nilai berkaitan dengan perkembangan diri, diri dan keluarga, diri dan masyarakat, diri dan alam sekitar, serta diri dan negara. Huraian Sukatan Pelajaran ini menjelaskan format empat lajur yang digunakan untuk mem
1. Tugasan Minggu Ke-4
(RumusanArtikel 3-Peranan Sekolah
danGuru dalam Pembangunan Nilai
Pelajar Menerusi Penerapan Nilai Murni)
NAMA : BRYAN MOLIKI@FELIX
2. Pendahuluan
•Dasar pendidikan Negara menumpukan pembentukkan insan secara menyeluruh dan bersepadu
dari segi JERIS iaitu jasmani, emosi, rohani dan intelek. (FPK)
•Melahirkan rakyat Malaysia yang berpengetahuan, berketerampilan, berakhlak mulia,
bertanggugjawab dan berkeupayaan mencapai kesejahteraan diri serta memberi sumbangan
terhadap keharmonian dan kemakmuran masyarakat dan negara.
3. Penerapan Nilai Murni dalam Pengajaran
dan Pembelajaran
•Sistem pendidikan menjadi asas yang penting menyampaikan ilmu.
•Nilai-nilai murni dipupuk secara formal dan tidak formal.
•Tidak formal = keluarga dan masyarakat/ formal = sekolah
•Penerapan nilai-nilai murni dalam setiap mata pelajaran.
•Pengaplikasian nilai-nilai murni dalam pelaksanaan
4. Peranan Sekolah dan Guru dalam
Pembangunan Nilai Murid
•Sekolah perlu mewujudkan suasana sekolah yang memberangsangkan dan budaya sekolah yang
positif.
•Guru sendiri perlu mengamalkan dan menghayati nilai murni yang hendak diajar.
•Guru perlu menjadi penjaga, model dan mentor kepada murid dimana, mencipta komuniti
moral, mengamal disiplin moral, membina kelas yang bercirikan demokrasi, mengajar nilai
merentas kurikulum, dsb.
5. Jenis dan Budaya Sekolah
•Wujud perbezaan jenis sekolah dengan pembentukan dan penghayatan akhlak murid.
•Budaya sekolah/persekitaran sekolah mempengaruhi pembentukan akhlak murid.
•Persekitaran fizikal & bukan fizikal
•Keperluan untuk mewujudkan budaya sekolah
6. Personaliti, Pengalaman Mengajar dan
Mata Pelajaran Yang Di ajar Oleh Guru.
•Minat guru terhadap pprofesyen perguruan menentukan tahap minat murid terhadap guru
tersebut.
•Motivasi guru menentukan minat guru/motivasi berkait rapat dengan personality guru
•Proses pembelajaran yang berjaya dibantu oleh sifat guru yang positif, komitmen, cara
penyampaian, aktiviti yang dilaksanakan dan kaedah pengajaran.
•Pengalaman mengajar.
•Penerapan nilai murni di dalam setiap mata pelajaran.