"Melompati Ramtoto: Keterampilan dan Kebahagiaan Anak-anak"
RPIK BB 2023-2043
1. RPIK BABAR
2023 - 2043
Rencana Pembangunan Industri
Kabupaten Bangka Barat
2023-2043
2. Latar Belakang
Kabupaten Bangka Barat terdiri dari 6 (enam)
kecamatan yaitu Kecamatan Muntok,Kecamatan
Simpang Teritip, Kecamatan Jebus, Kecamatan
Parittiga, Kecamatan Kelapa dan Kecamatan
Tempilang.
Wilayah Kabupaten Bangka Barat secara geografis
terletak di antara 105° 00'-106° 00'BT dan 01° 00'-
02°10'LS. Total luas wilayah daratan Kabupaten
Bangka Barat yang meliputi daratan pulau utama dan
pulau kecil adalah 2.851,00 K㎡ dengan populasi
penduduk pada tahun 2016 mencapai 200.684 jiwa dan
tingkat kepadatan 70 jiwa/K㎡2 serta luas wilayah laut
kewenangan mencapai 2.024,38 Km.
3. Latar Belakang
Untuk membangun sektor industri dalam arena
persaingan perekonomian nasional, sektor industri
perlu memiliki daya saing berkelanjutan.
Sesuai dengan amanat Undang - undang nomor 3
tahun 2014 tentang Perindustrian diharapkan
terwujudnya pesebaran pemerataan dan penguatan
industri.
Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota
disusun dengan memperhatikan potensi sumber daya
industri daerah, rencana tata ruang wilayah provinsi
dan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota serta
keserasian dan keseimbangan dengan kegiatan sosial
ekonomi dan daya dukung lingkungan.
4. Latar Belakang
Untuk membangun sektor industri dalam arena
persaingan perekonomian nasional, sektor industri
perlu memiliki daya saing berkelanjutan.
Sektor industri di Kabupaten Bangka Barat diharapkan
mampu menjadi penggerak utama pembangunan
ekonomi wilayah, dimana industrialisasi di Kabupaten
Bangka Barat diharapkan mampu memberikan
kontribusi signifikan dalam peningkatan nilai tambah,
lapangan kerja dan mampu memberikan kontribusi
yang besar dalam pembentukan daya saing wilayah.
5. Dalam penyusunan Rencana Pembangunan
Industri Kota Pangkalpinang 2021-2041,
sebagai bahan evaluasi dan analisis diacu 35
peraturan yang terdiri dari 1 UUD, 13 undang-
undang, 12 Peraturan Pemerintah (PP), 4
Peraturan menteri (Permen)/ kepala badan,
dan 5 Peraturan daerah (Perda).
Dasar Hukum
6. Sistematika Penulisan
Sistematika RPIK Bangka Barat tahun 2018-2038 mengacu pada Peraturan Menteri
Perindustrian Nomor 110 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan
Industri Provinsi dan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten/Kota, dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Dasar Hukum
1.3 Sistematika Penulisan
II. GAMBARAN KONDISI DAERAH TERKAIT
PEMBANGUNAN INDUSTRI
2.1 Kondisi Daerah
2.2 Sumber Daya Industri
2.3 Sarana dan Prasarana
III. VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH,
SERTA TUJUAN DAN SASARAN
PEMBANGUNAN INDUSTRI DAERAH
3.1 Visi dan Misi Pembangunan Daerah
3.2 Tujuan Pembangunan Industri Kabupaten
3.3 Sasaran Pembangunan Industri Kabupaten
7. IV. STRATEGI DAN PROGRAM
PEMBANGUNAN INDUSTRI KABUPATEN
4.1 Strategi Pembangunan Industri
4.2 Program Pembangunan Industri
4.2.1 Penetapan, Sasaran dan Program Pengembangan
Industri Unggulan Kabupaten
4.2.2 Pengembangan Perwilayahan Industri
4.2.3 Pembangunan Sumber Daya Industri
4.2.4 Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri
4.2.5 Pemberdayaan Industri
V. PENUTUP
9. Wilayah Kabupaten Bangka Barat
secara geografis terletak diantara
105o 00’ – 106o 00’ BT dan 01o 00’ –
02o 00’. Kabupaten Bangka Barat
memiliki luas wilayah ± 285.100,90 ha
yang terdiri dari luas daratan utama ±
284.886,05 ha dan luas daratan di
pulau kecil ± 214,85 ha. Wilayah
administrasi terbagi enam kecamatan,
empat kelurahan, 60 desa dan 177
dusun.
Aspek Geografis dan Batas
Wilayah
Simpang Teritip
27%
Munto
k
21%
Tempilang
20%
Parit
Tiga
15%
Jebus
15%
Kelapa
2%
Luas wilayah masing-masing kecamatan (Km2) sebagai
berikut: Kelapa ± 573,8, Tempilang ± 461,02, Muntok ±
505,94, Simpang Teritip ± 637,35, Jebus ± 351,93, dan
Paritiga ± 354,11
10. Penduduk dan
Ketenagakerjaan
Kepadatan penduduk di Kabupaten
Bangka Barat adalah Kecamatan
Muntok sebesar 104,25, Parit Tiga
101,82, Jebus 64,00, Tempilang 61,73,
Kelapa 60,04, dan Simpang Teritip
47,66 (Gambar 2). Jumlah penduduk
berumur 15 tahun keatas (Angkatan
kerja) 102.281orang. Sedangkan
bukan Angkatan kerja berjumlah
53.346 orang.
11. 01 Kawasan Peruntukan Indsutri
02
03
04
05
Kawasan Peruntukan Perkanan
Kawasan Peruntukan Pertambangan
Kawasan Peruntukan Pertanian
Kawasan Peruntukan Pariwisata
06
Kawasan Perkotaan dan Permukiman
Perdesaan
07 Kawasan Peruntukan Lainnya
Hierarki perkotaan wilayah Kabupaten
Bangka Barat sebagai berikut: 1) Kota
Muntok sebagai pusat kegiatan wilayah
(PKW); 2) Kota Kelapa dan Parittiga
sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL);
Pelangas, Air Putih, Jebus, Tempilang,
Bakit dan Ibul sebagai Pusat Pelayanan
Kawasan (PPK); dan Airnyatoh, Kundi,
Rukam, Kapit, Cupat, Kacung, Pusuk,
Kayuarang, Penyampak dan Sangku
sebagai Pusat Pelayanan Lokal ( PPL)
Rencana
Pengembangan Sistem
Perkotaan
12. a)Kawasan strategis berdasarkan kepentingan ekonomi meliputi: Kawasan kegiatan
ekonomi berbasis budidaya perkebunan di Kecamatan Kelapa, Simpangteritip, Tempilang,
dan Jebus dan Parittiga; Kawasan perkotaan Muntok, meliputi Muntok Lama dan Muntok
Baru sebagai pusat pelayanan utama wilayah, perdagangan dan jasa, wisata budaya dan
transportasi; dan Kawasan Tanjung Kalian dan sekitarnya, dengan fungsi pelabuhan
penyeberangan, terminal, kawasan wisata, dan Kawasan industri.
b)Kawasan strategis berdasarkan kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup,
yakni Kawasan kritis sekitar kolong yang tersebar di Kecamatan Muntok, Jebus, Parittiga
dan Tempilang.
c)Kawasan strategis berdasarkan kepentingan sosial dan budaya, yakni Kawasan
konservasi budaya Muntok Lama di Kecamatan Muntok.
.
Kawasan Strategis di
Kabupaten Bangka Barat
13. Performa Ekonomi
Kabupaten Bangka Barat
Performa ekonomi wilayah pada umumnya
digambarkan oleh PDRB. Nilai PDRB Kabupaten
Bangka Barat Tahun 2020 berdasarkan harga
konstan menduduki urutan pertama di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung, yakni sebesar
Rp10.306 miliar.
Berdasarkan hasil analisis LQ pada periode 2016 -
2020, sektor perekonomian yang memiliki nilai
sebesar 1,88 atau LQ >1 adalah industri
pengolahan/ manufacturing.Nilai LQ > 1 pada
industri pengolahan adalah sama seperti periode
sebelumnya 2012-2016. Hal ini menunjukkan
bahwa sektor tersebut dapat dipenuhi dari
Kabupaten Bangka Barat, bahkan dapat memenuhi
kebutuhan daerah lain diluar Kabupaten Bangka
Barat.