Dengan memahami konsep riba, maka kita akan lebih waspada dengan turunan-turunannya yang terkadang berkedok sebuah nama "indah dan elegan" supaya menarik perhatian, padahal pada hakikatnya adalah riba yang haram.
“Sungguh akan datang kepada manusia itu suatu masa, tidak tersisa seorangpun dari mereka kecuali memakan riba. Dan barang siapa yang tidak memakannya, pasti terkena debunya” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
“Barangsiapa yang mengumpukan harta dari jalan yang haram, kemudian dia menyedekahkan harta itu, maka sama sekali dia tidak akan memperoleh pahala, bahkan dosa akan menimpanya”. (HR Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban, dan al-Hakim).
Allah tidak akan menerima sedekah yang diperoleh dari riba, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak akan menerima sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Muslim)
Dengan memahami konsep riba, maka kita akan lebih waspada dengan turunan-turunannya yang terkadang berkedok sebuah nama "indah dan elegan" supaya menarik perhatian, padahal pada hakikatnya adalah riba yang haram.
“Sungguh akan datang kepada manusia itu suatu masa, tidak tersisa seorangpun dari mereka kecuali memakan riba. Dan barang siapa yang tidak memakannya, pasti terkena debunya” (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah).
“Barangsiapa yang mengumpukan harta dari jalan yang haram, kemudian dia menyedekahkan harta itu, maka sama sekali dia tidak akan memperoleh pahala, bahkan dosa akan menimpanya”. (HR Ibn Khuzaimah, Ibn Hibban, dan al-Hakim).
Allah tidak akan menerima sedekah yang diperoleh dari riba, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak akan menerima sesuatu kecuali yang baik.” (HR. Muslim)
Riba adalah aqad bathil dengan sifat tertentu, sama saja apakah di dalamnya ada tambahan maupun tidak. Perhatikanlah, anda memahami bahwa jual beli dirham dengan dirham yang pembayarannya ditunda adalah riba; dan di dalamnya tidak ada tambahan.
Panduan bagi teman-teman khususnya muslim yang ingin memulai bisnis atau pun mengembangkan bisnis, maka mulailah bangun dan kembangkan Bisnis sesuai Syariah, insyAllah berkah duani akhirat. :)
Riba adalah aqad bathil dengan sifat tertentu, sama saja apakah di dalamnya ada tambahan maupun tidak. Perhatikanlah, anda memahami bahwa jual beli dirham dengan dirham yang pembayarannya ditunda adalah riba; dan di dalamnya tidak ada tambahan.
Panduan bagi teman-teman khususnya muslim yang ingin memulai bisnis atau pun mengembangkan bisnis, maka mulailah bangun dan kembangkan Bisnis sesuai Syariah, insyAllah berkah duani akhirat. :)
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
4. Sejarah Riba
Orang Yahudi mengharamkan riba sesama mereka tetapi
menghalalkannya kalau dilakukan pada pihak lain. Hal inilah yang
mendorong umat Yahudi memakan riba dari fihak lain dan menurut al-
Qur'an, perbuatan semacam ini dikatakan sebagai hal memakan riba.
Menurut Muhammad Assad, dalam The Message of the Qur'an
dinyatakan, bahwa setelah dibebaskan oleh Nabi Musa dari belenggu
perbudakan Fir'aun, bangsa Yahudi mendapatkan berbagai kenikmatan
hidup. Tetapi sesudah itu, terutama setelah masa Nabi Isa, bangsa
Yahudi mengalami malapetaka dan kesengsaraan dalam sejarah
mereka.
Salah satu sebabnya adalah karena mereka suka menjalankan praktek
riba dan memakan harta manusia secara batil. Dalam kitab orang
Yahudi sendiri (Taurat dan Zabur) telah dilarang praktek-praktek riba.
Allah Swt berfirman, “Maka disebabkan kedzaliman orang-orang
Yahudi, Kami haramkan atas mereka (memakan makanan) yang baik-
baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka
banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, dan disebabkan
mereka memakan riba, padahal sesungguhnya mereka telah dilarang
darinya, dan karena mereka memakan harta orang dengan jalan yang
batil. Kami telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara
mereka itu siksa yang pedih.” (An-Nisa`: 160-161)
5. Al ‘ilmu qablal qauli wal ‘amal (Ilmu itu
sebelum perkataan dan perbuatan)
Allah Swt berfirman, “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat
berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan
mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba,
padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.
Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus
berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya
dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah.
Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya ”. (Q.S. Al Baqarah 2 : 275)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa orang yang melakukan riba dibangkitkan pada
hari kiamat nanti dalam keadaan gila dan tercekik”. (HR Ibnu Abu Hatim)
Rasulullah Saw di malam beliau melakukan isra melewati suatu kaum yang
mempunyai perut besar-besar seperti rumah. Maka beliau Saw bertanya
(kepada jibril) tentang mereka, lalu dikatakan bahwa mereka adalah orang-orang
yang memakan riba. (HR Imam Baihaqi)
Ibnu Abbas ra berkata, “Wahyu yang paling akhir diturunkan kepada
Rasulullah Saw adalah ayat mengenai riba”. (HR. Bukhari)
Ibnu Taimiyah rh berkata, “Tidak ada suatu ancaman hukuman atas dosa besar
selain syirik yang disebut dalam Al-Qur`an yang lebih dahsyat daripada riba”.
6. Diturunkannya Ayat Riba
Siti Aisyah berkata, “Ketika diturunkan ayat-ayat
terakhir surat Al-Baqarah yang menyangkut
masalah riba maka Rasulullah Saw keluar
menuju masjid lalu membacakan ayat-ayat
tersebut dan beliau mengharamkan jual beli
khamr”. (HR. Ahmad)
Salah seorang Imam berkata, “Setelah riba dan
semua sarananya diharamkan maka diharamkan
pula khamr dan semua sarana yang
membantunya, seperti memperjualbelikan dan
lain sebagainya”.
7. Bab Riba adalah bab yang paling sulit
Bab riba merupakan bab paling sulit kebanyakan ahli fiqih
Umar bin Khatthab ra berkata (dalam khutbahnya), “Barangkali
aku akan melarang kalian bebebrapa hal yang baik buat kalian
dan akan memerintahkan kepada kalian beberapa hal yang
tidak layak bagi kalian. Sesungguhnya ayat Al-Qur’an yang
diturunkan paling akhir adalah ayat riba. Dan sesunggunya
Rasulullah Saw wafat, sedangkan beliau belum menjelaskannya
kepada kami. Maka tinggalkanlah hal-hal yang meragukan
kalian untuk melakukan hal-hal yang tidak meragukan kalian”.
(HR. Ahmad & Ibnu Majah)
Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya perkara yang halal itu
jelas dan perkara yang haram jelas (pula). Sedangkan di antara
keduanya terdapat hal-hal yang syubhat. Maka barangsiapa
yang memelihara dirinya dari hal-hal yang syubhat berarti ia
telah membersihkan agama dan kehormatannya. Dan
barangsiapa yang terjerumus ke dalam hal-hal yang syubhat
berarti ia telah terjerumus ke dalam hal yang haram”. (HR.
Bukhari dan Muslim)
8. Daftar Isi
Realita
Riba
Hikmah
Perbedaan teori haq dan bathil
Contoh praktik haq
Contoh praktik bathil
Simulasi
PR
9. Realita
Apakah kita tahu tentang RIBA?
Apakah riba itu berarti hanya bunga
saja?
Apakah kita terkena riba?
10. Apakah kita kena Riba?
Rasulullah Saw bersabda, “Kelak akan datang
kepada manusia suatu zaman yang dalam
zaman itu mereka memakan riba”. Ketika
ditanyakan kepadanya bahwa apakah semua
orang (melakukannya)? Maka beliau Saw,
“Barangsiapa yang tidak memakannya dari
kalangan mereka, maka ia terkena oleh debu
(getah)-nya” (HR. Ahmad, Abu Dawud,
Nasa’i & Ibnu Majah).
12. Pengertian Riba
1. Pengertian secara bahasa :
a. الزيادة (bertambah) yaitu meminta tambahan dari
sesuatu yang dihutangkan
b. النام (berkembang/berbunga) yaitu membungakan
harta uang atau yang lainnya yang dipinjamkan
kepada orang lain
c. Berlebihan atau menggelembung
2. Pengertian secara istilah :
Riba adalah akad yang terjadi dengan penukaran
tertentu, tidak diketahui sama atau tidak menurut
aturan syara’ atau terlambat salah satunya.
13. Macam-macam Riba
1. Riba jali/nasi’ah
- ialah berlebih salah satu dari dua pertukaran yang
diperjualbelikan
- Riba yang nyata
- Bila yang diperjualbelikan sejenis, berlebih
timbangannya pada barang-barang yang ditimbang,
berlebih takarannya pada barang-barang yang
ditakar dan berlebih ukurannya pada barang-
barang yang diukur.
2. Riba khafi atau Riba al-fadhl atau al-buyu’
- Riba yang tersembunyi
- terkait dengan 6 komoditi yaitu emas, perak, gandum, biji-bijian,
garam dan kurma.
- larangannya adalah menukar atau menjual komoditi yang sama
dengan jumlah yang berbeda.
14. Enam Komoditi yang Menimbulkan Riba
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu, bahwa
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ُ
بَهَّذال
ُ
ِبَهَّذالِب
ُ
ةَّضِفال َو ُ
ِةَّضِفْالِب
ُ
ربْال َو
ُِ
ربْالِب
ُِعَّشال َو
ُ
ْري
ُِ
ْريِعَّشالِب
ُ
رْمَّتال َو ُِ
رْمَّتالِب
ُ
حْلِمْال َو
،ِحْلِمْالِب
ُ
الْثِم
،ٍلْثِمِب
اادَي
،ٍدَيِب
ُْنَمَف ُ
َداَز
ُِوَأ
ُ
َدا َزَتْسا
ُ
ْدَقَف
،ىَب ْرَأ
آلْا
ُ
ذ ِخ
يِطْعمْالِو
ُ
ِهْيِف ُ
اء َوَس
“Emas dengan emas, perak dengan perak, burr dengan
burr, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma dan garam
dengan garam harus sama (timbangannya), serah terima di
tempat (tangan dengan tangan). Barangsiapa menambah
atau minta tambah maka dia terjatuh dalam riba, yang
mengambil dan yang memberi dalam hal ini adalah sama.”
(HR. Muslim)
Pendapat jumhur ulama, bahwa barang-barang lain dapat
diqiyaskan dengan enam barang di atas, bila ‘illat (sebab
hukumnya) sama.
15. Hal yang Menimbulkan Riba
1. Tidak sama nilainya
2. Tidak sama ukurannya menurut syara’,
baik timbangan, takaran maupun
ukuran
3. Tidak tunai di majelis akad
16. Rekayasa Menghilangkan Dinar
1 Dinar Emas 10 Dollar Gold 10 Dollar in Gold Coin
• Nota-nota dan sertifikat emas mulai ditarik dari peredaran pada akhir 1928.
• Pada tahun 1934, Presiden Roosevelt menandatangani House Joint Resolution no 192 yang
melarang masyarakat memiliki koin emas.
• Masyarakat wajib menukar koin-koin emas kepada uang kertas di bank-bank pemerintah.
10 Dollar us
100.000 Rupiah
20 Dollar Singapura
17. Rekayasa Menghilangkan Dirham
1 Dirham Perak 10 Dollar us Silver 10 Dollar us in Silver Coin
10 Dollar us
100.000 Rupiah
20 Dollar Singapura
18. Akhirnya Terjadilah Cara Menentukan
Rate Dinar Dirham yang Salah
Emas/troy ounce
(8 dinar)
=
Rp ???
1054 dolar us US$ 1 = rp 10.000?
19. Akhirnya Kertas Dianggap Sama
Dengan Emas & Perak
=
=
Dengan kertas yang sama tapi dapat Telur Lebih Banyak karena
Gambar & Angkanya Beda
21. Maka Terjadilah Jual Beli Uang
Hampa
dollar amerika
dollar singapura
rupiah indonesia
rp 1 = s$ 0.0002
S$ 1 = rp 5000
Pinjam us$ 1
milyar
Tukar ke rp rp 10 triliyun
Tukar ke s$ s$ 2 milyar
Tukar ke us$ us$ 1.2
milyar
Bayar hutang us$ 1 milyar
Untung
(arbitrage)
us$ 200 juta
Bisa ambil untung dalam
sekejap (arbitrage) dengan
tukar menukar kertas (jual
beli uang kertas)
22. Contoh Praktek Riba
Mukhabarah, juga dikenal dengan istilah muzara’ah :
ialah menyewa lahan dengan bayaran sebagian dari
apa yang dihasilkan dari lahan itu
Muzabanah: ialah membeli buah kurma gemading yang
ada di pohonnya dengan pembayaran berupa buah
kurma yang telah dipetik (masak).
Muhaqalah yaitu membeli biji-bijian yang masih hijau
dengan biji-bijian yang telah masak (ijon).
Sesungguhnya ketiga hal di atas dan yang semisal
dengannya diharamkan karena adanya persamaan
yang tidak diketahui atau disebut juga mufadalah (ada
kelebihan pada salah satu pihaknya).
Segala sesuatu yang menjurus ke riba adalah haram
dan semua sarana yang membantunya.
23. Contoh Praktek Riba (Pertukaran)
Pertukaran uang yang tidak sama nilai intrinsiknya (Rp 100.000 dengan
Rp receh 99.000)—maka Rp 1000 adalah riba karena tidak ada
imbangannya (tidak tamasul/sama nilainya)
Pinjaman uang dengan lebih (pinjam Rp 1 juta, dikembalikan ditambah
10% dari pokok pinjaman)—maka 10% dari pokok adalah riba tidak ada
imbangannya (tidak tamasul/sama nilainya)
Pertukaran 1 liter beras ketan dengan 2 liter beras dolog maka
pertukaran tersebut adalah riba karena beras harus ditukar dengan yang
sejenis dan tidak dilebihkan.Maka solusinya adalah beras ketannya dijual
dulu kemudian uangnya dibelikan beras dolog atau dikonversikan ke nilai
uang hingga sama nilainya.
Seseorang akan membangun rumah membeli bata, uangnya diserahkan
tanggal 5 Desember 1996, sedangkan batu-batanya diambil nanti ketika
pembangunan rumah dimulai maka perbuatan ini adalah riba karena
terlambat salah satunya dan berpisah sebelum serah terima barang.
Seseorang yang menukar 5 gram emas 22 karat dengan 5 gram emas 12
karat termasuk riba walaupun sama ukurannya tetapi berbeda nilai
(harganya) atau menukarkan 5 gram emas 22 karat dengan 10 gram
emas 12 karat yang harganya sama, juga termasuk riba sebab walaupun
harganya sama, ukurannya berbeda.
24. Hikmah Dilarang Riba (1)
Allah Swt berfirman, “Allah memusnahkan riba dan
menyuburkan sedekah [177]. Dan Allah tidak menyukai
setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu
berbuat dosa [178]”. (Q.S. Al Baqarah 2 : 276)
[177]. Yang dimaksud dengan memusnahkan riba ialah
memusnahkan harta itu atau meniadakan berkahnya.
Dan yang dimaksud dengan menyuburkan sedekah ialah
memperkembangkan harta yang telah dikeluarkan
sedekahnya atau melipat gandakan berkahnya.
Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah menerima
sedekah dan mengambilnya dengan tangan kanan-Nya,
lalu memeliharanya untuk seseorang di antara kalian
sebagaimana seseorang di antara kalian memelihara anak
kuda atau anak untanya sehingga sesuap makanan benar-
benar menjadi seperti bukit Uhud (besarnya)”. (HR. Ahmad
& Tirmidzi berkata “hasan shahih”)
25. Hikmah Dilarang Riba (2)
[178]. Maksudnya ialah orang-orang yang
menghalalkan riba dan tetap melakukannya.
Ibnu Katsir berkata, “Orang yang melakukan riba
itu pada hakikatnya tidak rela dengan rizki yang
halal yang dibagikan oleh Allah untuknya. Ia
kurang puas dengan apa yang disyariatkan oleh
Allah untuknya yaitu usaha yang diperbolehkan.
Untuk itu ia berusaha dengan cara memakan
harta orang lain secara bathil melalui berbagai
usaha yang jahat. Ia adalah orang yang ingkar
terhadap nikmat yang diperolehnya lagi suka
aniaya dengan memakan harta orang lain secara
bathil.
26. Perbedaan Ilmu Haq dan
Bathil
Jual Beli vs Riba
Allah Swt berfirman, “Orang-orang yang makan
(mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran
(tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang
demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama
dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual
beli dan mengharamkan riba”. (Q.S Al Baqarah 2 :
275)
28. Contoh Praktek Bathil
Jual beli uang (pasar uang)
Jual beli barang yang tidak jelas (burung
yang terbang, ikan di dalam kolam, kebun
yang buahnya masih muda)
Jual beli hutang (obligasi)
Bursa saham
Bursa komoditi
Jual beli dengan uang kartal
29. Dampak Riba
Uang idle (menumpuk di bank) dengan
disimpan di tabungan dan deposito.
Uang tidak masuk sektor riil (perdagangan)
tapi masuk pasar palsu (saham, obligasi,
reksadana, valas, bursa komoditi) sehingga
akses dana untuk sektor riil (perdagangan) sulit.
Menghilangkan pola bagi hasil bagi rugi
(mudharabah)
Menghilangkan potensi zakat, infaq & shadaqah
30. PR
Bertanya kpd ahlinya, apa itu riba?
Apakah mereka tahu ijon itu bagian dari
riba?
Tahukah kita kalau jual beli dengan
uang kartal itu riba?
31. Q.S. AL-A’RAF 96: “Jika suatu penduduk bumi
beriman dan bertakwa akan dilimpahlan berkah
dari langit dan dari bumi “