Dokumen tersebut membahas tentang intoleransi beragama, termasuk definisi, contoh, faktor penyebab, dan solusi untuk menghindari sikap intoleransi. Dokumen ini juga mengutip pandangan tokoh agama tentang pentingnya toleransi antar umat beragama.
2. Kelompok 13 Raja Sangen
KETUA : Ni Loh Putu Santika Dewi
ANGGOTA :
1. Incan Laksamana Wijaya
2. Carly
3. Tomie
4. Sani
5. Vivi Pertiwi
6. Masliana
7. Rio Wahyudiwanto
8. Mitha
9. Rama Mudihyati
10. Ervina Alvionita
11. Arsa Diang Sari
223010302064
223020302178
223030302382
223030702195
223010212035
223020303229
223030702216
223030703204
223020202051
223020703005
223030403048
223030302428
3. Intoleransi Beragama
suatu pembentukan agama yang
menganiaya agama lain karena
"dianggap salah", ironisnya membuat
agama yang menganiaya menjadi
salah dan merusak legitimasinya
sendiri.
dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia,
toleransi adalah sikap/sifat
menenggang berupa menghargai
serta, memperbolehkan suatu
pendirian, pendapat, pandangan,
kepercayaan maupun yang lainnya
yang berbeda dengan pendirian
sendiri.
Arnold Toynbee
W.J.S. Purwadarminta
4. pelanggaran kebebasan beragama, merujuk
pada tindakan penghilangan, pembatasan,
atau pengurangan hak dan kebebasan dasar
setiap orang untuk berfikir, berkeyakinan, dan
beragama yang dilakukan oleh negara.
Sementara tindakan intoleransi adalah sikap
dan tindakan yang tidak menghargai hak-hak
fundamental pemeluk agama tertentu dalam
menjalankan keyakinan agama yang berbeda
dengan keyakinannya yang dilakukan oleh
individu atau kelompok dalam masyarakat.
Intoleransi Beragama
Wahid Institute
5. Contoh Intoleransi Beragama
Pemberhetian pembangunan baru
Gereja Paroki Santo Joseph oleh
Forum Umat Islam Bersatu (FUIB)
di Tanjung Balai Karimun,
Kepulauan Riau,
Seorang Biksu dan
umatnya dilarang
ibadah di Tangerang
6. Para pemuka agama dalam hari toleransi internasional 2019
"Jadi toleransi tidak bicara tentang mencari
persamaan, tapi toleransi itu semakin
nampak ketika bisa menghargai dan
menghormati apa yang baik dalam agama
pihak lain,"
"Tentu sebagai (perwakilan dari) agama
Buddha kita selalu mengingatkan bahwa
toleransi itu penting sehingga menumbuhkan
rasa keakraban di antara kita bersama,"
"Pertama bahwa toleransi bukan suatu niscaya, dia (toleransi) adalah harus diperjuangkan oleh setiap orang yang hidup dalam perbedaan.
Di mana perbedaan ada, keharmonisan diperlukan dalam toleransi. Kedua, bahwa dalam situasi bangsa saat ini (yang) tersegregasi oleh
banyak persoalan politik dan ideologi yang dikembangkan, sangat penting untuk kita di hari toleransi internasional ini untuk kembali
menguatkan, menyegarkan semangat (tentang toleransi),"
menjelaskan bahwa toleransi tidak
sekadar jargon belaka, tapi juga
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Pertama, kemajemukan adalah
keniscayaan maka tadi kami angkat dengan
penuh rasa syukur bahwa bangsa Indonesia
ditakdirkan sebagai bangsa majemuk.
Namun, dapat hidup dalam harmoni dan
toleransi cukup tinggi,"
Romo Heri Wibbowo
(katolik)
Biksu Indhamedho
(Buddha)
Din Syamsuddin
(Islam)
Rudi Gunawijaya
(Khonghucu)
Jimi Sorbin
(Kristen)
9. Temuan dari studi literatur mengungkap aspek dan indikator karakter toleransi yaitu
• kedamaian,
• menghargai perbedaan dan individu, serta
• kesadaran.
Cara atau solusi Menghindari Sikap Intoleransi :
Dalam buku Pluralisme, Konflik, dan Perdamaian (2002) oleh Elga Sarapung, beberapa cara
menghindari sikap intoleransi sebagai berikut:
1. Tidak memaksakan kehendak diri sendiri kepada orang lain.
2. Peduli terhadap lingkungan sekitar.
3. Tidak mementingkan suku bangsa sendiri atau sikap yang menganggap suku bangsanya lebih baik.
4. Tidak menonjolkan suku, agama, ras, golongan, maupun budaya tertentu.
5. Tidak menempuh tindakan yang melanggar norma untuk mencapai tujuan.
6. Tidak mencari keuntungan diri sendiri daripada kesejahteraan orang lain
Aspek toleransi & Solusi