2. PENE
Seorang anak laki-laki
dengan rasa ingin tahu yang
tinggi dan sedikit ceroboh.
JEMA
Seorang anak perempuan
yang pintar dan berwawasan
luas. Dia adalah salah satu
bagian dari Duta Bahasa.
DUA TOKOH DALAM KOMIK
5. Pene: “Assalamualaikum, selamat pagi, Jema.”
Jema: “Waalaikumsalam, selamat pagi. Ada apa, Pene?”
Pene: “Tidak ada apa-apa. Bagaimana salam ku? Lengkap, kan?”
Jema: “Ah! Tidak juga, masih ada yang kurang. Harusnya ada Tabik Pun,
karena Tabik Pun adalah salam yang dipergunakan oleh Masyarakat Lampung.”
Pene: “Oh iya. Maaf, aku baru tahu, Jem. Kalau begitu yang lengkap begini ya,
Assalamualaikum, selamat pagi, tabik pun!”
Jema: “Nah! Ini baru betul. Lain kali jangan lupa menggunakan Tabik Pun
sebagai salam ya, Pene.”
INFORMASI PENTING
Tabik Pun merupakan ciri khas salam dari Lampung. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia, kata "tabik" artinya ungkapan dalam memberikan salam. Dari
Ucapan salam "tabik pun" dapat kita lihat bahwa masyarakat Lampung begitu
mencintai budayanya. Ketika seseorang mengucapkan “Tabik Pun”, maka
dijawab dengan “Iya Pun”.
7. Jema: “Pene! Jangan lupa hari ini ada Sakai Sambayan. Kemarin, Pak RT sudah memberitahu seluruh
warga desa.”
Pene: “Sakai Sambayan apa, Jem? Nama bunga atau nama tumbuhan, ya?”
Jema: “Bukan! Sebagai bagian dari Masyarakat Lampung harusnya kamu tahu apa itu Sakai Sambayan,
Pene. Sakai Sambayan adalah gotong royong, diingat-ingat, ya.”
Pene: “Oh, hehe. Ayo kita melakukan Sakai Sambayan sekarang!”.
Jema: “Ayo! Karena dengan melakukan Sakai Sambayan, bumi kita menjadi bersih dan Lestari.”
INFORMASI PENTING
Sakai Sambayan adalah kegiatan tolong-menolong dan gotong royong antar individu
maupun masyarakat. Sakai Sambayan mengandung beberapa nilai religius diantaranya
(bermoral tinggi, berjiwa besar, saling membantu). Sehingga mampu membangun
kepribadian yang saling peduli satu dengan yang lainnya,
9. Jema: "Pene, kamu makan apa saja hari ini?“
Pene: "Aku makan banyak! Ada berbagai jenis makanan. Tetapi, yang
paling enak adalah sefruit.“
Jema: "Hah? Sefruit itu apa, Pene?“
Pene: "Sefruit itu adalah makanan khas dari Provinsi Lampung. Masa kamu
tidak tahu, Jem.“
Jema: "Itu seruit, Pene! Bukan sefruit. Aku pun juga 'mengan' seruit tadi.“
Pene: "Hah, 'mengan’? Apa itu?“
Jema: "Waduh, kamu juga tidak tahu apa itu arti 'mengan'? Jadi, 'mengan'
itu adalah sebuah kata dalam bahasa Lampung yang artinya makan.
Pene: "Oalah, kalau lagi kecewa, bisa dong bilang mengan atei?"Jema:"
Wah, ternyata lagi ada yang kecewa nih, hehehe."
INFORMASI PENTING
Kata ‘Mengan’ adalah kata dalam bahasa Lampung yang berarti makan.
Selain itu, ‘Seruit’ adalah makanan khas dari Provinsi Lampung. Hidangan
Seruit biasanya berupa ikan goreng atau bakar yang dicampur dengan
sambal terasi dan tempoyak (olahan durian).
11. Pene: "Jema, kenapa banyak tulisan-tulisan 'Lampung sai Wawai' di jalan?“
Jema: "Supaya semua orang tahu bahwa Lampung itu adalah daerah yang
indah.“
Pene: "Wawai itu bukannya baju ya, Jem? Kok Indah? Oh, yang indah itu
bajunya, ya?“
Jema: "Bukan, Pene! Kamu harus bisa membedakan wawai dengan kawai.
Wawai itu indah, kalau kawai baru baju.“
Pene: "Oh begitu, ya. Kenapa kata wawai yang dipilih untuk mencerminkan
provinsi Lampung?“
Jema: "Karena Provinsi Lampung itu memang indah dari segi bahasa, letak
geografisnya, dan kebudayaan yang sangat khas. Selain itu, Lampung
memiliki banyak tempat wisata yang indah.”
Pene: "Wah! Aku jadi semakin bangga tinggal di Provinsi Lampung."
INFORMASI PENTING
Frasa "Lampung sai Wawai" berarti "Lampung yang Indah." Lampung
adalah provinsi yang indah karena memiliki budaya yang sangat khas.
Selain itu, Lampung juga indah karena memiliki wisata alam yang luar
biasa, seperti pegunungan, pantai, air terjun, dan lain-lain.