SlideShare a Scribd company logo
i
RESUME
EKONOMI INTERNASIONAL
untuk memenuhi sebagai tugas
Ujian Akhir Semester
Oleh :
Anggi Ferdianza
11150507
6L – MKP
C 1.4 SELASA
FAKULTAS MANAJEMEN
STIE BINA BANGSA
SERANG
2018
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada kita semua
buah kecerdasan yaitu otak, dengan kapasitor memori yang besar, sehingga kita
sebagai khalifah di muka bumi ini, merupakan makhluk yang paling mulia
derajatnya dari sebaik-baik kejadian dari semua makhluk yang diciptakan Allah.
Shalawat dan salam senantiasa terpanjatkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju dunia yang terang benderang,
sampai dengan saat ini. Alhamdulillahirobbil alamin, dalam kesempatan kali ini penulis
beserta kolega nya telah menyelesaikan satu buah makalah yang berjudul “EKONOMI
INTERNASIONAL” makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok mata kuliah Ekonomi
Internasional, yang dalam hal ini sekaligus bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada pembaca mengenai Ekonomi Internasional.
Tidak banyak kata yang dapat diutarakan penulis, mengingat manusia adalah
tempatnya salah, oleh sebab itu kami sadar bahwa makalah ini memiliki kekurangan
dan kelebihan. Sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat di harapkan.
Serang, 19 Mei 2018
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................................... 2
BAB I
PEMBAHASAN
A. Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta
Asing ..................................................................................................................................... 3
B. Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC)................................................... 8
C. Neraca Pembayaran Internasional .......................................................................9
D. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash, Open Account,
Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private Compensation............ 21
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................................................. 41
B. Saran...................................................................................................................................... 44
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 4
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling
ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan
internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat,
misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang
mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya.
Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang
dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri.
Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh
prinsip-prinsip keunggulan komparatif, dari segi itulah saya mengambil tema
tentang pengaruh perdagangaan internasional terhadap perekonomian dalam
negri. Kita selaku Negara sedang berkembang sangat memperhatikan
kesejahteraan masyarakat dan Negara di bandingkan lingkungan hidup maka
dari pada itu perdagangan internasional di bidang misalkan ekspor impor
sangat mempengaruhi perekonomian dalam negri kita ini. Mengapa demikian
karena kita ketahui pajak atau bea cukai dalam melakukan kegiatan transaksi
ekspor impor sangat besar dibandingkan pendapatan Negara lainya hal
tersebut sangat menunjang kesejahteran dalam negeri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang perlu
dibahas dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
a. Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta
Asing ?
b. Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC) ?
c. Neraca Pembayaran Internasional ?
2
d. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash, Open
Account, Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit,
Private Compensation Kebijaksanaan Ekonomi Internasional ?
C. Tujuan
a. Mengetahui Tentang Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-
istilah dalam Kurs Valuta Asing.
b. Mengetahui Tentang Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC).
c. Mengetahui Tentang Neraca Pembayaran Internasional.
d. Mengetahui Tentang Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash,
Open Account, Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private
Compensation Kebijaksanaan Ekonomi Internasional.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta
Asing
2.1 PASAR VALUTA ASING (VALAS)
2.1.1 Pengertian Valuta Asing dan Mekanisme Kerja Valuta Asing
Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang
dalam bahasa asing dikenal dengan foreign exchange (Forex)
merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang
sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila
valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa
pembatasan. Dan tempat bertemunya penawaran dan permintaan valuta
asing disebut dengan Bursa Valuta Asing atau Foreign Exchange
Market. Menurut Madura (2000:58) pasar valas adalah pasar yang
memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-
transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika diartikan
secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang (valuta)
suatu negara dengan mata uang negara lainnya.
Sedangkan tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan
Foreign Exchange Rate di Indonesia dikenal dengan Kurs Valuta
Asing. Kuncoro (1996:105) menjelaskan bahwa semua kegiatan bisnis
internasional memerlukan transfer uang dari satu negara ke negara lain
sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan
pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba
yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling)
ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk
mengkonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar
diperlukan adanya pasar Valuta Asing.
Di bursa valas ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang
yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan
4
profit atau keuntungan dari posisi transaksi yang dilakukan. Di bursa
valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $1000 dan 1 pip
nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda
dengan nilai dolar yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa
valas sangat bervariasi, yaitu 6000/8000 dan 10.000 rupiah. Transaksi
di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arah dalam mengambil
keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu
ditutup dengan menjual (sell) ataupun sebaliknya, melakukan penjualan
dahulu, lalu ditutup dengan membeli. Pergerakan pasar valuta asing
berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang
berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang,
Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB,
ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul
13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung
pukul 20.30–10.30 WIB. Dalam perkembangan sejarahnya, bank
sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing yang
terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta asing
yang bebas. Menurut survei BIS (Bank International for Settlement,
bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai
transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per
harinya. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga
yang tinggi tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif yang
paling populer karena ROI (return on investmentatau tingkat
pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi
rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat
tersebut, maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi.
Karena hal inilah wajar ketika tahun 1997 terjadikrisis keungan di
Negara di Asia begitpuntahun 1991 diAmerika
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi
diluar bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional
dari perdagangan valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang
saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang berbeda
diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak
ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda
5
tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”.
Namun dalam prakteknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.
2.1.2 Fungsi pokok Pasar Valas
Nopirin (1987:165-166) menyebutkan beberapa fungsi pokok
pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran
internasional yaitu:
Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana
dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan
dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang
dilakukan oleh bank-bank serta pedagang.
Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu
segera diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka
pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya
perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit.
Memungkinkan dilakukannya hedging. Seorang pedagang
melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama melakukan
transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk
menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs.
2.1.3 Jenis-jenis Pasar Valas
Pasar valas dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Pasar Spot (Pasar Tunai)
Menurut Madura (2000:58-66) kurs spot adalah nilai tukar berjalan
suatu valuta.Kemudian yang dimaksud pasar spot adalah pasar yang
memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan suatu valuta.
Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan
segera. Disebut juga actual market atau physical market.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi spot terdiri dari
transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja.
Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi:
6
Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata
uang lain diselesaikan dalam hari yang sama.
Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman
dilakukan pada hari berikutnya.
Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah
perjanjian.
Menurut Hamdi (2000:20) contoh transaksi spot yaitu pada tanggal
22 Desember 1996 seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk
uang saku anaknya yang akan sekolah diluar negeri. maka seorang
ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money
changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling
price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan
selling price pada tanggal 22 Desember 1996 adalah US$1 = Rp
5.500 maka perhitungannya:
Jumlah Rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x selling
price
= US$ 10.000 x Rp 5.5000
= Rp 55.000.000,-
maka untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp 55.000.000,-
yang harus diserahkan paling lambat tanggal 24 Desember 2004 (2 x
24 jam atau t +2).
2. Pasar Forward
Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar
suatu valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di masa depan
yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud
Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan
kontrak forward mata uang.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan
transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan pada suatu
tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana transaksi forward
akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak
menyetujui kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara
ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya
7
terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh
tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan.
Transaksi forward biasanya terjadi bila eksportir, importir, atau
pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus
membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu
tanggal tertentu di masa mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila
suatu perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari
dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan
bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman
untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs
spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan
membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun
perusahaan belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli
Mark.
Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan
US Dolar dengan Mark menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi
perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari
sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan
membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark).
Dengan danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000.
akan lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari
sekarang.
Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark,
maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward
dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang.
Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan
mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya
perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
3. Pasar Currency Options
Menurut Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency
Options merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak
8
currency options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan
sebagai call atau put. Suatu currency call Options menyediakan
hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu
(yang dinamakan dengan strike price atau exercise price) dalam
suatu periode waktu tertentu.
Currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang-
hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. currency put
options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan
harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put
options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang
akan diterima di masa depan.
Menurut Madura (2000:131) contoh dari transaksi currency call
options yaitu ada kemungkinan perusahaan sebuah perusahaan
akan membutuhkan valuta asing di masa depan, tetapi perusahaan
tidak begitu yakin. Sebagai contoh, anggaplah sebuah perusahaan
AS terlibat dalam tender sebuah poyek di Jerman. Jika proyek
tersebut jatuh kepada perusahaan tersebut maka perusahaan akan
membutuhkan kira-kira DM625.00 untuk membeli bahan baku dan
jasa di Jerman, namun perusahaan tidak tahu apakah tawaran akan
diterima atau tidak sampai tiga bulan ke depan.
Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50 dan
premium call option-nya adalah $ 0,02 per unit. Perusahaan akan
membayar $1250 per opsi (62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10
kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah maksimum
pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500
(62.500 x $0,5).
2.1.4 Pelaku Valas
Pergerakan nilai valuta asing yang selalu berubah-ubah dari waktu ke
waktu karena hukum demand dan supply selalu melibatkan berbagai
pelaku pasar yang mempunyai berbagai kepentingan. Pelaku pasar
tersebut antara lain adalah :
9
1. Perusahaan.
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi
perusahaan selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-
sumber daya yang baru dan yang lebih murah. Bisanya kita
menyebut kegiatan ini dengan kegiatan impor. Dan perusahaan
juga akan selalu melakukan kegiatan eksplorasi market untuk
memperluas jaringan distribusi barang dan jasa yang telah di
produksi oleh perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan timbul
pendapatan dalam mata uang lain. Biasanya kita menyebut
kegitatan tersebut dengan ekspor. Karena ada kegiatan impor dan
ekspor inilah perusahaan kadang memerlukan mata uang negara
lain dengan jumlah yang cukup besar.
2. Individu
Masyarakat atau perorangan dapat melakukan transaksi valuta
asing di sebabkan oleh beberapa faktor.
kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi
pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan.
kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri.
Contoh : ada sebuah keluarga yang melakukan perjalanan keluar
negeri sebut saja negara Amerika. Pada saat mereka akan
melakukan kegiatan konsumsi di Amerika maka mereka tidak bisa
membayarnya dengan rupiah karena mata uang yang berlaku di
Amerika adalah dolar Amerika, sehingga mereka mau tidak mau
harus menukarkan uangnya terlebih dahulu ke dalam dolar
Amerika.
Contoh lainnya adalah seorang ayah yang akan membiayai sekolah
anaknya di Australia maka sang ayah harus menukarkan uangnya
kedalam bentuk Australian dolar terlebih dahulu.
3. Bank Umum.
Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai
keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan
10
uangnya kedalam bentuk mata uang lain. Untuk memenuhi
kewajibannya dalam bentuk valuta asing.
4. Pialang Pasar valas atau Broker.
Broker adalah perusahaan yang menjadi perantara terjadinya
transaksi valuta asing. Mereka membantu kita untuk mencarikan
pembeli ataupun penjual.
5. Pemerintah.
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai
tujuan antara lain membayar hutang luar negeri, menerima
pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam
mata uang local.
6. Bank Sentral.
Di banyak negara bank sentral adalah lembaga independent yang
bertugas menstabilkan mata uangnya. Biasanya bank sentral
melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai
tukar mata uangnya yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi.
7. Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs
antar valas. Peran serta Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas
semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka
justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.
Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau
komersial yang perlu dilindungi di pasar valas.
2.2 Sistem Kurs
Setiap negara mempunyai sebuah mata uang yang menunjukkan atau
menetapkan harga-harga dari setiap barang dan jasa yang ada. Didunia ini
terdapat begitu banyak mata uang yang jumlahnya sama dengan jumlah negara
yang ada di dunia.
11
Kurs mempunyai peranan sentral dalam hubungan perdagangan Internasional.
Karena kurs memungkinkan kita untuk membandingkan harga-harga segenap
barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara. Mata uang selalu
menghadapi kemungkinan penurunan nilai tukar (kurs) atau depresiasi
terhadap mata uang lainnya, atau sebaliknya mengalami kenaikan nilai tukar.
Kebijakan pemerintah terhadap kurs valuta asing akan sangat mempengaruhi
kondisi perdagangan internasional (ekspor dan impor) negara yang
bersangkutan, sehingga perlu dipahami bagaimana pemerintah mempengaruhi
nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang asing.
Madura (1995) secara umum membuat klasifikasi sistem kurs berdasarkan
tingkat keterlibatan pemerintah menjadi 4 (empat) sistem kurs sebagai berikut:
1) Fixed Exchange Rate System (sistem kurs tetap)
Dalam sistem kurs tetap ini, kurs dijaga pada kurs yang tetap, atau hanya
dimungkinkan berfluktuasi dalam batas-batas yang sempit. Apabila terjadi
fluktuasi yang mengarah tajam, baik menguat maupun melemah,
pemerintah melakukan intervensi untuk menstabilkan kurs sesuai dengan
tingkat yang dianggap wajar atau yang dikehendaki.
2) Freely Floating Exchange Rate System (sistem Kurs Mengambang Bebas).
Dalam sistem kurs mengambang bebas (Freely Floating Exchange Rate
System), nilai mata uang ditentukan oleh kekuatan pasar tanpa ada campur
tangan pemerintah. Kurs yang terjadi merupakan tingkat keseimbangan dari
jumlah permintaan dengan jumlah penawaran dari mata uang yang
bersangkutan terhadap mata uang asing lainnya.
3) Managed Floating Exchange Rate System (Sistem Kurs Mengambang
Terkendali).
Sistem kurs yang sampai saat ini sering digunakan untuk menentukan kurs
suatu mata uang terhadap mata uang asing adalah diantara sistem kurs tetap
dan sistem kurs mengambang bebas. Maksudnya bahwa kadang-kadang
kurs dibiarkan bebas sesuai kekuatan pasar dan suatu saat pemerintah
melakukan intervensi untuk menjaga agar kurs tetap sesuai dengan yang
diinginkan. Sistem kurs yang seperti ini yang disebut sebagai kurs
12
mengambang terkendali. Bank sentral tidak perlu melakukan pengawasan
secara terus menerus, pemerintah dapat juga melakukan intervensi apabila
fluktuasinya sedemikian besar sehingga mengancam stabilitas
perekonomian atau apabila diyakini bahwa intervensi yang dilakukan
mempunyai efek terhadap perbaikan perekonomian.
4) Pegged Exchange Rate System (Sistem Kurs Tertambat).
Banyak negara melakukan kesepakatan untuk menggunakan sistem kurs
tertambat, dimana kurs mata uang dari negara yang bersangkutan secara
tetap dikaitkan dengan mata uang negara lain atau sekelompok negara yang
merupakan mitra dagang utama.
Dasar Pertimbangan Penetapan Nilai tukar .
1. Preferensi suatu negara terhadap keterbukaan ekonominya, terbuka atau
tertutup. Maka ditentukan fixed exchange rate atau nilai tukar fleksibel
sebagai prioritas utama.
2. Kemandirian dalam melaksanakan kebijakan moneter yang independen
maka nilai tukar fleksibel. Tetapi bila negara tersebut memiliki sistem nilai
tukar tetap maka dibutuhkan cadangan devisa yang sangat besar untuk
menjaga kredibilitas sistem nilai tukar tersebut.
3. Underlying shock pada pasar uang dan pasar barang. Pasar barang lebih
besar dari pasar uang maka pilihan terbaik floating exchange rate.
Sebaliknya menggunakan fixed exchange rate. Dalam hal keduanya tidak
dominan maka kebijakan yang terbaik adalah managed floating.
(dikemukakan oleh Garber dan Svenson).
Fungsi nilai tukar pertama, berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan
neraca pembayaran, dengan sasaran akhir menjaga kecukupan cadangan
devisa.
Kedua adalah untuk menjaga kestabilan pasar domestik. Ketiga, sebagai
instrument moneter khususnya bagi negara yang menerapkan suku bunga dan
13
nilai tukar sebagai sasaran operasional kebijakan moneter. Keempat, adalah
sebagai nominal anchor dalam pengendalian inflasi.
B. Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC) Sifat Perusahaan
Multinasional, Faktor yang mempengaruhi keputusan Perusahaan Multinasional
Karena begitu banyaknya karakteristik Multinasional Company
(MNC) maka sangat sukar untuk memberi definisi yang dapat mencakup
semua karakteristik sehingga suatu perusahaan dapat dengan pasti disebut
MNC. Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatif yang harus
dipenuhi sehingga perusahaan tersebut digolongkan sebagai MNC, seperti
misalnya apakah perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua
aktivitas yang mendatangkan pendapatan dibeberapa Negara. Sedang yang
lain memberi definisi lebih pragmatic seperti misalmya jumlah Negara
dimana perusahaan itu beroperasi atau total assets atau penjualan yang
dilakukan oleh cabangnya di Negara lain. Untuk lebih sederhananya
baiklah MNC kita beri definisi saja sebagai perusahaan yang kegiatan
bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak dibeberapa
Negara. Cabang di luar negeri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk,
tetapi juga operasi/kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh
perusahaan induk.
SIFAT MNC
Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di
luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri.
Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi
langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau
membeli perusahaan di luar negeri.
Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang
satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk
mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun
yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures).
14
Tijuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga
berbeda. Ada MNC yang brmaksud untuk melakukan ekspansi secara
vertikal. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan
cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut
oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertiakal ini misalnya
perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana
terdapat sumber minyak yang kemudian dapat di proses lebih lanjut oleh
perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi horizontal dengan cara
mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper
sama dengan perusahaan induk.
Sebelum produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di
luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman dibidang bisnis
internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar
internasional yang selalu menunjukkan peningkatan. Dengan
berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf
pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat
melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membuka kantor
pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan
perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran
produk menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan
cabang produksi di luar negeri. Langkah ini perlu dengan perhitungan yang
cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta
pemerintah Negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan
tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya,
dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan
daripada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di
luar negeri ini harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi risiko yang
tinggi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MNC
15
Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri
adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-
duanya.
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang
di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a. Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui
ekspor, mungkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan
langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Di
samping itucabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk
memberikan pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual
ini akan lebih efisien apabila dilakukan oleh cabang luar negeri.
b. Ekspor ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tariff Negara
lain. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan
produk di Negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi.
Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahan kurs
mata uang. Apabila mata uang Negara asal perusahaan induk mengalami
apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat
menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila
perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri.
c. Apabila tujuan pendirian cabang di luar negeri itu untuk mencapai
keuntungan maksimum maka pertimbangan efesiensi biaya di berbagai
Negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk
melakukan ekspansi di Negara yang upah buruhnya rendah (biasanya
Negara berkembang), terutama apakah produk yang dihasilkan itu
sifatnya padat tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang sering menjadi
daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak sering terjadinya
pemogokan.
Faktor biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transport.
Dengan membuka cabang, biaya transport dapat ditekan di samping biaya
16
transport, pajak yang relatif lebih rendah dapat merupakan daya tarik bagi
MNC.
FAKTOR NONEKONOMI
Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk
ekspansi, faktor sosial dan politik di Negara hendak dituju perlu
diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari.
Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap
perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang
dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan
menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari Negara
penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat
perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari
pengalaman (sejarah) kebijaksanaan Negara penerima terhadap perusahaan
asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi ke sana. Hal lain yang
tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik Negara penerima. Keadaan
politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di Negara
itu.
KEKUATAN BERSAING MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi
internasional yang dilakukan adalah barangnya relative sophisticated,
sangat berariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan
dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian
ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin
lebih efisien dibanding kontrak antar pembeli dan penjual yang
independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama
“institutional comparative advantage” dari MNC.
b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena
penggunaan teknologi melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC
17
dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar
negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun
manajemen
c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni
mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi
tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui cabang-
cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus
disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan.
d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan
cara misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu
bagian tertentu dari proses produksi.
e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan
keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis
perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional.
f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi
horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan
perang harga atau subsidi untuk merebut pasar.
g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota
yang diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan proteksi tersebut
atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri,
yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga
keuntungan dapat ditransfer tanpa bias dideteksi.
EFEK GLOBAL MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan
kesejahtaraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti.
18
MNC dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian
dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total
investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila
naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya
investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana
internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang
menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi
empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang
dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah
menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya
menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen
(menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang
berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan
modal di Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap
investasi global masih dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam
kaitannya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan
efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai
berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif
kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor
produksi,perbedaan biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan
dukungan informasi yang komplit,dan proses pengambilan keputusan yang
tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien
sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi
ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas
input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain tidak
menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi
internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan
keuntungan perdagangan internasional.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal
ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang
MNC disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal
sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun
19
tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk
mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula
MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan
perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam
kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang ekonomis
yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi
satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R
& D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC
ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara global
efisiensi ekonomi akan meningkat.
Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat
menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC
juara dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang
optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat
untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam
pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat
mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC
kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara
induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan
mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun.
Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka
sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi
perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan
pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang
polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi.
Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara
keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost).
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif
maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya
untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka
MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja tetapi
juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian
MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak
dengan dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap
20
kesejahteraan secara global masih merupakan isyu yang sampai kini belum
terpecahkan.
MANFAAT MNC BAGI NEGARA INDUK
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di
luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun resiko yang
lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk
kenaikan deviden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi
karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional,
faktor produksi yang melimpah di negara induk akan memperoleh manfaat
sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan
manfaatnya akan lebih besar dari pada kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih
murah yang dihasilkan negara lain yang biaya produksinya lebih rendah.
Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk
memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di
bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di
mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
KONFLIK YANG MUNCUL DI NEGARA INDUK
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC
biasanya didasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara
sektoral, regional, maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa
penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi,
penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri.
a. Pergeseran tenaga kerja
Isyu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan
perusahaan) di luar negeri terhadap pasar tenaga kerja di dala negeri
masih diperdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa
pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri.
Kegiatan produksi ynag mestinya dapat dilakukan di dalam negeri
21
tetapi dilakukan di luar negeri sehingga tenaga kerja di dalam negeri
menjadi kelebihan. Namun demikain kegiatan MNC di luar negeri ini
dapat pula menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Efek netonya
masih belum pasti apakah lebih besar penggeseran tenaga kerja atau
sebaliknya lebih besar penciptaan lapangan kerja.
b. Berkurangnya keunggulan modal dan teknologi
MNC sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan
dikombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini
akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal teknologi di
dalam negeri dapat berkurang ; kedua kegiatan industri dalam negeri
dapat menyusut digantikan di luar negeri dan sumber pendapatan
nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntunagn MNC yang
dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat
terpengaruh oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar
negeri.
c. Penghindaran pajak
Melalui praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama
dengan cabang MNC) yang sering disebut transfer pricing serta tax
holiday dan insentif yang diberikan oleh negara peneriman MNC dapat
menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila ahl ini terjadi maka
negara induk akan dirugikan.
d. Merongrong kebijaksanaan ekonomi negara induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan
ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan
kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke
negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya
cabang MNC di negara lain.
Secara makro ekonomi, MNC mempunayi akses terhadap pasar modal
internasional yang dapat dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan
moneter negra asal yang sifatnya restriktif.
22
MANFAAT BAGI NEGARA PENERIMA
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup; pembentukan modal,
menaikan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta
memperbaiki posisi neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering
muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal
nasional. Apabila pengusaha local dapat terdorong untuk melakukan
investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak
maka kenaikan stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi
perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal
masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke
negara induk keuntungan yang diperoleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran
MNC tidak hanya menaikkan pendapatan dan menambah kesempatan kerja,
tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian
dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja.
Efek yang nyata nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak
dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan
kualitas produk serta mendorong peningkatan efesiensi di negara penerima.
Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai
kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya
MNC telah pergi.
KERUGIAN BAGI NEGARA PENERIMA
Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima
umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin
penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai melalui kebijaksanaan
pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat mengguanakan
produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik
dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk
tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang diperoleh. Tujuan-tujuan
23
ini akan dihambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara
penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke
negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk
menjual barang di pasar lokal.
Masalah lain adalah bahewa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan
ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat
padat modal atau yang berorientasi ekspor, seperti pada assembling barang
elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik
akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.
PENGATURAN MNC OLEH NEGARA PENERIMA
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah :
a. Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian
tentang kemungkinan efek MNC di masa mendatang terhadap
ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya
dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC
tersebut ditolak kehadirannya.
b. Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi
asing atau penentuan pemilikian, sehingga memberi peluang pada
wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil
keputusan.
c. Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya
membatasi bahan yang di impor, penentuan harga produk, pengaturan
tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap
lingkungan.
d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang
boleh dikirim balik ke negara induk.
e. Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC
24
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada
pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi,
brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya memberi toleransi untuk
patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui Undang-undang PMA
dan daftar negatif untuk investasi.
C. Neraca Pembayaran Internasional
1. Pengertian Neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi
internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara
penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran
(keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial
merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan
transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry
bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu
lagi sebagai debit.
2. Tujuan dan fungsi neraca pembayaran internasional
2.1 Tujuan Neraca Pembayaran Internasional
a. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil
langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini
termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan
penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca
pembayaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil
kebijkan di bidang moneter dan fiskal.
c. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui
pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan
nasional.
25
d. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil
kebijakan di bidang politik perdagangan Internasional.
2.2 Fungsi Neraca Pembayaran Internasional
a. Mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi (ekspor/impor,
hubungan uang piutang, penanaman modal)
b. Mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal.
c. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap
pendapatan nasional
d. Mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional
e. Mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negri terhadap
pendapatan nasional
f. Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar
pemerintah dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat
melanjutkan masuknya barang-barang luar negeri dan dapat
menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya.
g. Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam
hubungan internasional dari suatu negara.
3. SISTEM PENCATATAN NERACA PEMBAYARAN
Sistem pencatatan dilakukan dengan menggunakan variabel debet dan
kredit. Transaksi yang dicatat di sebelah kredit disebut transaksi kredit dan
transaksi yang dicatat di sebelah debet disebut transaksi debet.
A. Transaksi Debet
Adalah transaksi yang menyebakan terjadinya pembayaran
kepada penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus
uang keluar yang terjadi antar negara. Transaksi ini disebut transaksi
negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi
cadangan devisa. Transaksi debet meliputi:
 impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa
asuransi, dan ongkos makelar kepada penduduk negara lain.
 pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain.
 pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain
26
 investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
 investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
 penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain
 penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri
B. Transaksi Kredit
Adalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari
penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang masuk
yang terjadi antarnegara. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+),
yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa
negara.. Transaski kredit meliputi:
 ekspor barang ke negara lain
 penerimaan jasa transfortasi, asurasni, ongkos makelar dari negara lain.
 penerimaan bunga dan deviden dari penduduk negara lain
 penerimaan hadiah dan kririman uang dari penduduk negara lain
 investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
di dalam negeri
 investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di
dalam negeri
 penjualan emas kepada penduduk dari negara lain
 penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam
negeri
Contoh : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas,
pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI
pada pihak luar negeri (Inggris). Pinjaman ini merupakan suatu credit
entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama akan
diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset
financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi)
dalam sterlingmerupakan suatu aset.
Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman
jangka pendek kepada negara lain.
27
Neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang
dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain.
penduduk disini dalam artian adalah :
1. Orang perorangan/individu
Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara
(misalnya para turis) dianggap sebagai penduduk di mana mereka
mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka
memperoleh center of interest.
2. Badan hukum
Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara
dimana Badan Hukum tersebut memperoleh status sebagai Badan
Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai
penduduk luar negeri.
3. Pemerintah
Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari
negara yang diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar
dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereaka wakili. Transaksi
yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi
internasional.
4. KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca
dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar
transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara
dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor
barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan
menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi
ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade)
28
yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor
dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan
atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta
penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut
dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga
dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga
dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu
arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk
membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang
tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid),
dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau
bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit.
Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara
lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi
yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.
Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk
negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi
penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di
wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi
kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun.
Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara
29
lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang
yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan
pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah
kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang
berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di
sebelah debit.
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi
utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi
ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat
wesel.
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap
transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan,
pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account
(transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan
utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current
account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya,
maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan
saldo kredit monetary acomodating.
Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional
dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor
barang-barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi
perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral.
b. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam
harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu
negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi:
30
transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka
panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening
penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis
dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan
ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca
Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi
debitnya.
Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia
Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari
penerbitan resmi, antara lain :
1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun
anggaran oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia.
2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap
tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Bank
Indonesia.
3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan
sekali oleh Bank Indonesia.
4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan
oleh Badan Pusat Statistik setahun sekali.
5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan
sekali.
Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang
diterbitkan oleh berbagai penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka-
angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan-perbedaan tersebut kemungkinan
merupakan akibat :
31
1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda.
2. Penggunaan sistematika yang berbeda.
3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai.
4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu
masih merupakan angka sementara, sedangkan angka yang lainnya
merupakan angka yang sudah diperbaiki.
Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam
Laporan Tahunan Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang
bentuknya paling sesuai dengan bentuk yang disarankan oleh lembaga moneter
dunia yaitu International Monetary Fund (IMF).
5. PENGARUH NERACA PEMBAYARAN LUAR NEGERI TERHADAP
PEREKONOMIAN INDONESIA
Secara umum apabila kita ingin mengkaji lebih mendalam terkait
pengaruh neraca pembayaran luar negeri bagi Indonesia, maka kita harus
mengetahui terlebih dahulu mengenai proses penyeimbangan kembali neraca
pembayaran, karena pengaruh dari pada neraca pembayaran terlihat secara
jelas pada proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran. Di dalam
proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran tersebut terdiri dari 3
komponen, yaitu tingkat harga, tingkat kurs, dan sektor moneter.
1. Tingkat harga
Neraca pembayaran yang surplus dapat menyebabkan bertambahnya
uang yang beredar di masyarakat. Sebaliknya jika neraca pembayaran defisit
akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Pertambahan uang yang beredar
menyebabkan kenaikan harga, dan sebaliknya berkurangnya uang yang
beredar menyebabakan penurunan harga. Surplus neraca pembayaran akan
meningkatakan jumlah uang yang beredar, harga naik dan inflasi yang akan
mengakibatkan daya saing produsen dalam negeri menurun dibandingkan
produsen luar negeri, hal ini akan meningkatkan impor daripada impor.
Kenaikan impor dan penurunan ekspor keduanya bersama-sama mendorong
32
berkurangnya surplus neraca pembayaran proses penyeimbangan ini akan
berjalan terus menerus dengan surplus neraca pembayaran suatu negara
dibarengi dengan derfisit neraca pembayaran negara asing. Jumlah uang yang
beredar dinegara asing akan berkurang maka harga akan turun dan terjadi
inflasi, berarti daya saing produsennya meningkat, terjadi peningkatan ekspor
dan penurunan impor negara asing tersebut.
2. Tingkat kurs
Dalam penyeimbangan melalui tingkat kurs ini adalah devaluasi untuk
defisit dan revaluasi untuk surplus. Keberhasilan devaluasi untuk
menghilangkan atau mengurangi ketidakseimbangan tergantung pada
elastisitas permintaan dan penawaran valuta asing.
3. Sektor moneter
Pendekatan sektor moneter neraca pembayaran menganggap bahwa
timbulnya ketidak seimbangan neraca pembayaran karena ketidakseimbangan
portopolio yaitu saldo kas yang terjadi berbeda dengan saldo kas yang
diinginkan masyarakat. Menyamakan saldo kas yang terjadi dengan yang
diinginkan inilah yang menyebabkan timbulnya ketidakseimbangan neraca
pembayaran dan berfluktuasinya kurs valuta asing. Ketidakseimbangan neraca
pembayaran adalah semata-mata merupakan gejala moneter, oleh karena itu
mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam sistem kurs tetap tidak akan
ada hasilnya. Mempengaruhi jumlah uang secara efektif akan dapat dilakukan
dalam sistem kurs bebas, dalam penyeimbangan neraca pembayaran. Pengaruh
timbal balik antara kebijaksanaan moneter dinegara-negara lain hanya akan
berpengaruh kepada kurs dan tidak pada neraca pembayaran.
D. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash, Open Account, Comersial
Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private Compensation John Stuart Mill dan
David Ricardo
Perdagangan internasional selalu menimbulkan 2 aktifitas utama yaitu
ekspor dan impor. Dari aktifitas ekspor impor ini kemudian timbullah
33
pertanyaan bagaimana cara melakukan pembayaran dalam transaksi
perdagangan tersebut? Sebelum membahas cara-cara pembayaran dalam
perdagangan internasional, baik kita tahu terlebih dahulu faktor penyebab
terjadinya perdagangan internasional ini. Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pembayaran internasional diantaranya sebagai berikut :
a. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara
b. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara
c. Komunikasi antar negara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun
pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi dan berukuran
besar masih menyita waktu
Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang
dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional
berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Pembayaran
internasional pada umumnya dilaksanakan melalui Bank. Hal ini karena cara
pembayaran secara tunai dirasa kurang praktis jika digunakan untuk lalu lintas
perdagangan internasional. Oleh karena itu muncullah cara-cara pembayaran
yang lain. Di Indonesia, berdasarkan ketentuan pasal 3 Peraturan Pemerintah
No. 1 Tahun 1982 tentang Tata Cara Ekspor Impor dan Lalu Lintas Devisa, cara
pembayaran dalam transaksi ekspor impor dapat dilakukan dengan :
1. Pembayaran di muka (Advance Payment)
2. Perhitungan kemudian (Open Account)
3. Wesel Inkaso (Collection Draft)
4. Konsinyasi (Consigment)
5. Letter of Credit (L/C)
6. Cara pembayaran lain yang lazim dalam perdagangan luar negeri sesuai
dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli
Pada dasarnya pemerintah tidak membatasi penggunaan cara pembayaran yang
lain berdasarkan kesepakatan bersama, bahkan memberikan kelonggarang-
kelonggaran agar frekuensi kegiatan perdagangan internasional semakin
meningkat untuk menambah devisa negara dan berguna bagi jalannya
34
pembangunan nasional. Dengan demikian eksportir maupun importir yang akan
melakukan transaksi perdagangan dapa memilih salah satu cara pembayaran
yang ada yang dipandang sesuai dan memberikan banyak keuntungan.
1. Pembayaran di muka (Advance Payment)
Pembayaran di muka (Advance Payment) ini dilakukan dengan cara
pembeli membayar harga barang sebelum barang tersebut diterimanya atau
dikirimkan kepadanya. Ini berarti bahwa pembeli telah memberika kredit
kepada penjual (buyer’s credit), sehingga penjual dengan kredit tersebut
dapat menyiapkan barang yang akan dikirimkannya kepada pembeli.
Setelah barang dikirimkan, si penjual mengirim dokumen pengangkutan
disertai invoice yang mencantumkan pembayaran telah dilakukan di muka.
Cara ini tentunya sangat menguntungkan penjual karena selain penjual
mendapatkan kredit, ia juga menerima pembayaran atas barang yang dijual
tanpa adanya resiko.
Namun cara pembayaran seperti ini mempunyai beberapa kelemahan,
antara lain sebagai berikut :
a. Untuk pembelian barang tersebut, importir harus menyediakan dana
walaupun barang yang dibelinya belum diterimanya.
b. Dengan cara ini, importir menanggung beberapa macam resiko. Yaitu
resiko mengenai sesuai tidaknya barang yang akan datang dengan
barang yang dipesan, resiko keterlambatan datangnya barang dan
resiko yang timbul dari jujur tidaknya pihak eksportir
c. Pembeli juga menanggung resiko yaitu kemungkinan penjual tidak
mengirimkan barang yang telah dibayarnya. Jika hal tersebut terjadi
pembeli tidak mempunyai bukti otentik untuk dapat menuntut penjual
melalui pengadilan.
35
Dengan demikian, cara semacam ini tidak banyak dipakai dalam
perdagangan internasional. Cara pembayaran semacam ini biasanya
disyaratkan oleh eksportir dimana importir belum dikenal oleh eksportir
atau dimana eksportir kurang percaya akan kredibilitas importir.
Ada beberapa metode pembayaran transaksi advance payment ini, yaitu
dengan menggunakan :
a. Surat wesel bank atas tunjuk
Biasa disebut bankers sight draft, dapat didefinisikan sebagai surat
perintah yang dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank
korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu
yang disebutkan dalam surat wesel, kepada si pembawa surat wesel
atau kepada pihak tertentu seperti yang disebutkan di dalamnya.
b. Telegraphic transfer
Biasa disingkat dengan menggunakan singkatan T/T, prinsipnya tidak
berbeda dengan wesel bank atas tunjuk seperti yang diuraikan diatas.
Perbedaan antara kedua cara pembayaran tersebut hanya terletak pada
cara yang dipergunakan untuk mengirimkan berita kepada pihak payee.
Kalau surat wesel bank, pemberitahuan kepada payee biasanya
dilakukan dengan menggunakan pengiriman lewat pos, sedangkan
transaksi telegraphic transfer berita pembayaran dikirimkan lewat telex.
Dengan sendirinya pengiriman berita perintah pembayaran teresebut
oleh pihak bank domestik sebagai drawer dilakukan dengan
menggunakan kata-kata sandi.
c. L/C tunai
Merupakan suatu alat pembayaran yang dikeluarkan oleh bank dimana
bank memberikan wewenang kepada seseorang atau suatu badan yang
namanya disebut dalam L/C tersebut untuk menulis cek atau menarik
surat wesel atas sejumlah uang tertentu yang harus dibayar bilamana
diminta. Pembayaran dengan menggunakan L/C tunai ini biasanya
dilakukan dalam keadaan dimana importir tidak mau membayar harga
36
barang yang diimpornya sebelum barang yang dipesannya
meninggalkan negara pengekspor dan dimana eksportir menolak
mengirimkan barang ke negara pengimpor sebelum ia memperoleh
kepastian atas terselenggaranya pembayaran dengan segera.
d. Traveler’s L/C
Merupakan surat dagang dimana bank memberikan otoritas kepada
seseorang seperti yang ditunjuk dalam L/C tersebut untuk menarik
surat wesel atas tunjuk terhadap bank yang mengeluarkan L/C dengan
cara menunjukan L/C tersebut kepada pihak bank korespondensinya di
negara lain. L/C semacam ini banyak dipergunakan oleh pedagang-
pedagang yang keluar negeri dengan maksud berbelanja barang-barang
dagangan berupa barang-barang kelontong.
e. Traveler’s check
Banyak digunakan oleh wisatawan. Travelers Check tersebut oleh para
wisatawan dapat ditukarkan dengan mata uang negara dimana travelers
check tersebut diuangkan atau ditukarkan dengan mata uang lainnya
tergantung kepada aturan yang berlaku di negara bersangkutan, pada
bank-bank atau bahkan mungkin juga dapat langsung dibelanjakan di
toko-toko besar di negara tertentu yang lembaga-lembaga finansialnya
sudah cukup maju.
Pada azasnya, travelers check merupakan surat wesel yang ditarik oleh
sebuah bank yang memerintahkan dirinya sendiri untuk memberikan
sejumlah uang atas tunjuk kepada orang yang namanya dicantumkan
dalam travelers check tersebut.
Agar travelers check diterima oleh kebanyakan bank di negara lain,
perlu dipenuhi syarat : (1) adanya kepercayaan yang cukup besar dari
bank-bank di berbagai negara terhadap bank atau lembaga keuangan
yang menerbitkan travelers check tersebut, (2) nilai yang tercantum
dalam travelers check dinyatakan dalam mata uang kuat dan (3)
travelers check tersebut tidak mudah dipalsu
37
f. International money order
Mirip dengan banker’s sight draft , perbedaanya yang pokok ialah
kalau dalam banker’s sight draft bank yang menarik surat wesel harus
memiliki saldo pada bank yang bertindak sebagai drawee, dalam
money order hal itu tidak diperlukan. Untuk transaksi money order
biasanya transfer yang harus dibayar oleh pihak pengirim uang relatif
sangat rendah.
g. Cek perorangan (personal check)
Dalam artian yang luas, yang dimaksdu dengan cek perorangan
meliputi disamping cek yang dikeluarkan oleh orang perorangan juga
cek yang dikeluarkan lembaga-lembaga non-bank. Bagi pengirim,
pembayaran dengan cara ini sangat menguntungkan. Disamping
mudah, penerbitan rekeningnya di bank tendensinya memakan waktu
cukup lama. Dari penerima di lain pihak, transaksi seperti ini kurang
menguntungkan, sebab untuk menguangkannya memakan waktu.
h. Uang kertas dan uang logam
Seperti halnya pembayaran dengan menggunakan cek perorangan,
transaksi dengan menggunakan mata uang asing yang dapat berupa
uang kertas atau uang logam relatif sangat kecil. Pada umumnya yang
melakukan pembayaran dengan menggunakan mata uang asing ialah
wisatawan.
2. Perhitungan kemudian (Open Account)
Metode open account ini merupakan salah satu cara membiayai
transaksi perdagangan internasional dan bukan merupakan cara
melaksanakan pembayaran. Dari segi pembiayaan transaksi perdagangan,
metode open account dapat dipandang sebagai lawan dari pada metode
pembayaran di muka. Dalam sistem pembayaran ini, pihak eksportir
mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen-dokumen
untuk meminta pembayaran. Commercial invoice atau faktur dipakai
sebagai tanda hutang. Pembayaran dilakukan setelah barang tersebut laku
38
atau setelah satu/tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai perjanjian
yang disepakati.
Sistem pembayaran ini dapat terjadi apabila :
a. Ada kepercayaan penuh antara eksportir dan importir
b. Barang-barang dan dokumen akan langsung dikirim kepada pembeli
c. Eksportir kelebihan dana
d. Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang melarang
transfer pembayaran impor tersebut ke dalam rekening eksportir
Resiko-resiko yang dapat terjadi dalam sistem pembayaran ini antara lain :
a. Resiko bagi eksportir sangat besar disebabkan tidak dipergunakannya
dokumen-dokumen yang menjamin pembayaran tersebut.
b. Eksprtir harus membiayai seluruh transaksi tersebut
c. Resiko yang timbul akibat adanya perubahan kurs devisa dalam cara
ini juga sangat besar
d. Kelemahan lain sistem pembayaran ini yaitu, bahwa pihak eksportir
tidak mendapat perlindungan karena tidak adanya kepastian dari pihak
importir untuk membayar barang dagangan yang telah dikirimkannya.
Sehingga memicu perselisihan.
e. Penyelesaian perselisihan akan menimbulkan biaya bagi eksportir.
Disamping kelemahan-kelemahan tersebut, cara pembayaran open account
ini mempunyai segi-segi yang menguntungkan yaitu :
a. Prosedurnya sangat sederhana.
b. Karena prosedur yang sederhana tesebut, maka biaya pelaksanaannya
akan rendah.
c. Bagi importir cara semacam ini sangat menguntungkan sebab untuk
transaksi ini importir tidak perlu menyediakan modal.
3. Wesel Inkaso (Collection Draft)
Yang dimaksud dengan cara pembayaran collection draft adalah
penagihan pembayaran dari pembeli dilakukan melalui Bank, yaitu
pengiriman dokumen ekspor kepada importir (tertarik/tertagih/drawee)
39
dengan menggunakan jasa Bank untuk menagih pembayarannya. Jadi
eksportir baru memperoleh pembayaran setelah dananya tertagih atau
dibayar oleh importir.
Penyerahan dokumen kepada importir didasarkan pada :
a. D/P (Document against Payment): penyerahan dokumen kepada
importir dilakukan apabila importir telah membayar
b. D/A (Document against Acceptance): penyerahan dokumen kepada
importir dilakukan apabila importir telah menerima weselnya.
Untung‑rugi cara pembayaran collection draft yaitu cara pembayaran ini
lebih menguntungkan pembeli (importir), karena pemesanan barang tidak
diikuti dengan kewajiban menyetor dana. Bagi eksportir, cara pembayaran
ini tidak menguntungkan karena tidak adanya kepastian pembayaran oleh
importir. Walaupun kepemilikan barang masih tetap ditangan eksportir,
resiko yang dihadapi adalah jika importir menolak melakukan pembayaran /
akseptasi meskipun barang dan dokumen sudah dikirim. Eksportir akan
mengalami kesulitan untuk mengurus barang‑barang yang sudah berada di
luar negeri. Demikian pula walaupun akseptasi telah dilakukan oleh
importir, masih ada resiko yaitu tidak adanya pembayaran pada saat jatuh
tempo jadi Importir bisa saja membayar dalam waktu yang sangat lama
bahkan tidak melakukan pembayaran apa-apa (fraud) dan tidak mengambil
document ekspor pada tempat Importir melakukan Banking. Cara
pembayaran ini biasanya dilakukan oleh pihak-pihak yang telah saling
percaya dan telah menjalin kerjasama dalam jangka waktu yang relatif
lama. Cara pembayaran collection draft ini diatur dalam URC (Uniform
Rules for Collection) edisi terakhir.
4. Konsinyasi (Consigment)
Konsinyasi merupakan sistem pengiriman barang-barang ekspor pada
importir di luar negeri di mana barang-barang tersebut dikirim oleh ekspotir
sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harga yang telah
40
ditetapkan oleh eksportir, barang-barang yang tidak terjual akan
dikembalikan kepada eksportir.
Dalam sistem ini eksportir memegang hak milik atas barang, sedangkan
importir hanya merupakan pihak yang dititipi barang untuk dijual. Hal ini
terjadi karena pengiriman barang belum menemukan pembeli. Penjualan
barang di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar Bebas (Free Market)
atau Bursa Dagang (Commodites Exchange) dengan cara lelang.
Untung ‑ rugi pembayaran dengan konsinyasi biasanya cara ini paling
menguntungkan bagi importir karena tidak perlu modal yang besar untuk
menjual barang, modal yang dikeluarkan paling hanya space untuk gudang
atau tempat menjualnya. Sedangkan bagi eksportir timbul resiko, antara lain
kemungkinan lamanya modal tertahan karena menunggu sampai terjualnya
barang, atau adanya keterlambatan pembayaran walau barang sudah terjual.
Untuk mengurangi resiko, eksportir dapat menggunakan jasa "bonded
warehouse" (entreport) sebagai pihak yang menyimpan barang untuk
dititipkan sampai barang terjual.
5. Letter of Credit (L/C)
'Letter of Credit' yang biasa disingkat L/C, yang dimaksud di sini
adalah commercial letter of credit' yang dapat didefinisikan sebagai surat
yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli sejumlah barang di
mana bank sendiri yang mengakseptir dan membayar surat wesel yang
ditarik oleh eksportir. Dengan demikian surat wesel yang dibuat oleh
eksportir tidak ditarik atas importir, melainkan atas bank. Jadi surat
weselnya bukan lagi merupakan 'trade bill' melainkan 'bank bi!l', yang oleh
karenanya biasa disebut juga 'bank draft'. Dari sini dapat kita lihat lebih
tingginya jaminan atas terbayarnya surat wesel dalam hal menggunakan
'letter of credit' daripada menggunakan 'commercial bill of exchange'.
Berdasarkan L/C, maka bank yang terlibat setuju mengadakan
pembayaran atas dokumen-dokumen yang diserahkan, bila menurut
pengamatannya telah memenuhi persyaratan L/C. Bank sama sekali tidak
terikat dan tidak punya kepentingan atas kontrak-kontrak barang yang
dikapalkan. Bila barang yang dikapalkan tersebut ternyata salah atau rendah
41
mutunya, tetapi dokumen yang bersangkutan memenuhi syarat, maka
importir lah yang bertanggung jawab atas pembayarannya, kendatipun
dokumen-dokumen tersebut telah dipalsukan.
Tujuan penggunaan L/C adalah untuk memberikan jaminan
pembayaran kepada eksportir atas barang yang dijualnya, sedangkan bagi
importir memberikan jaminan bahwa banknya (Issuing Bank) tidak akan
melakukan pembayaran, sebelum persyaratan yang ditentukan dalam L/C
telah dipenuhi.
Pada pokoknya ada tiga pihak dalam transaksi 'letter of credit', yaitu:
a. 'opener' yang sering disebut juga 'account', yaitu pihak yang
mengajukan perrnintaan pembukaan letter of credit kepada bank.
Sebagai 'opener' dalam pemiagaan intemasional adalah importir,
b. 'issuer' atau 'issuing bank', yaitu bank di negara importir yang
mengeluarkan letter of credit atas permintaan importir,
c. 'beneficiary' yang disebut juga accredite, yaitu pihak untuk siapa letter
of credit dibuka. Dalam perdagangan intemasional, pihak beneficiary
adalah eksportir.
Di samping ketiga pihak tersebut di atas dalam transaksi 'letter of
credit' sering ada tiga pihak lagi yang sifatnya membantu memperlancar
pelaksanaan transaksi 'letter of credit' tersebut. Mereka adalah :
a. 'the confirming bank', yang bertindak menjamin kredit tersebut.
b. 'the notifying bank', yang atas permintaan 'issuing bank' akan
memberitahukan kepada 'beneficiary' bahwa telah dibuka L/C
untuknya,
c. 'the negotiating bank', yaitu bank di negara eksportir yang membayar
atau mengakseptir surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
Mengenai prosedur penggunaan 'letter of credit', pada garis besarnya
dapat dituturkan sebagai berikut:
42
a. Eksportir dan importir saling bersepakat untuk mengadakan transaksi
jual beli atas sejumlah barang, dengan syarat-syarat pembayaran
misalnya: pembayaran dilakukan dengan 'irrevocable letter of credit'
( =· letter of credit yang tidak dapat dibatalkan) dan eksportir akan
menarik surat wesel yang harus dibayar dalam waktu 90 hari.
b. Sesudah ada persetujuan tersebut importir mengajukan permohonan
pembukaan L/C dengan cara mengisi formulir yang disajikan oleh bank
di tempatnya dan kemudian diserahkan kepada bank tersebut.
c. Kalau bank memandang bahwa kredit kepada importir cukup terjamin,
maka bank menerbitkan 'letter of credit'. 'Letter of credit' ini kemudian
dikirimkan kepada bank cabangnya atau bank korespondennya di
negara eksportir.
d. Kalau bank yang menerima "letter of credit' tersebut menyetujui
kredit tersebut maka olehnya eksportir diberitahu bahwa atas
permintaan importir telah dibuka 'letter of credit' untuknya.
e. Setelah eksportir menyerahkan semua dokumen-dokumen
eksportir dapat menerima pembayaran atas surat wesel yang
ditariknya atas 'issuing bank'. Yang mengadakan pembayaran atau
akseptasi ini adalah bank yang menerima dokumen-dokumen tersebut.
f. Surat wesel beserta dengan semua dokumen yang diperlukan oleh
'conforming bank' dikirimkan kepada 'issuing bank', Oleh karena dalam
contoh surat wesel pembayarannya baru dilaksanakan sesudah
sembilan puluh hari, maka bank hanya memberi akseptasi saja atas
surat wesel tersebut. Dengan diakseptinya surat wesel tersebut pada
umumnya surat wesel dapat diperjualbelikan.
g. Kalau barang sudah sampai di ternpat importir, bank dapat memberi
izin kepada importir untuk menerima barang tersebut. Bank dapat juga
meminta kepada importir untuk menandatangani 'trust receipt', yang
merupakan perjanjian bahwa sebelum pembayaran seluruhnya
43
dilaksanakan oleh importir hak milik atas barang ada di tangan bank.
Dengan cara ini biasanya barang tersebut disimpan dalam gudang dan
surat untuk mengeluarkan barang dari gudang diurus sendiri oleh bank.
Kalau importir ingin mengambil barang tersebut dari gudang, misalnya
dengan maksud untuk menjual atau untuk memakainya, terlebih dahulu
ia harus mendapatkan izin dari bank.
h. Sesudah tiga bulan lewat, tiba saatnya bagi importir untuk membayar
seluruh hutangnya kepada bank. Apabila importir telah membayar surat
wesel tersebut dan 'issuing bank' telah menyelesaikan pembayarannya
kepada 'confirming bank', maka berarti bahwa transaksi 'letter of
credit' telah berakhir. Andaikan terjadi importir tidak melunasi seluruh
kewajibannya, maka kerugian yang timbul akan dipikul bersama oleh
'issuing bank' dan 'confirming bank'.
44
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memenuhi
kebutuhan akan produk-produk yang tidak diproduksi dalam negeri dan dapat
mengefesiensi biaya produksi dalam negeri.
Selain itu dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat
memperluas pasar atau menambah pasar dan memungkin untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang modern.
Dengan adanya perdagangan internasional maka pendapatan negara dari
kegiatan ekspor dapat menghasilkan keuntungan bagi negara yang lebih tinggi.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional
ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan
kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan
intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang
akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris
dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji
empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih
cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki
kecukupan modal dan sebagainya.
Aliran klasik muncul pada abad ke 18 yaitu dimasa revolusi industri
dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan
ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran
klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan
teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan
teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya
terjadi sebaliknya dan perekonomian mengalami kemacetan
45
Para pelopor teori klasik sangat menentang teori tersebut. Logam mulia tak
mungkin ditumpuk dengan surplus ekspor karena penumpukan tersebut akan
sia-sia. Logam mulia akan mengalir dengan sendirinya melalui perdagangan
internasional (price specie flow merchanism). Ekspor naik berarti logam mulia
masuk ke dalam negeri akibatnya uang yang beredar bertambah, pertambahan
tersebut menyebabkan harga dalam negeri naik dan akhirnya logam mulia
akan kembali lagi keluar sebagai akibat masuknya barang impor. Dengan
adanya spesialisasi, maka negara akan menghasilkan suatu produk yang
mempunyai keunggulan mutlak atau keuntungan komperatif.
Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas
antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana
terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara.
Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut
maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.
kelemahan teori klasik Comparative Advantage tidak dapat menjelaskan mengapa
terdapat perbedaan fungsi produksi antara 2 negara. Sedangkan kelebihannya
adalah perdagangan internasional antara dua negara tetap dapat terjadi walaupun
hanya 1 negara yang memiliki keunggulan absolut asalkan masing-masing dari
negara tersebut memiliki perbedaan dalam cost Comparative Advantage atau
production Comparative Advantage.
Berdasarkan paparan diatas,maka kami dapat menyimpulkan bahwa:
a. Dalam perjalanannya pemikiran Adam Smith maupun David Ricardo
sedikit banyak mempegaruhi teori perekonomian dunia. Teori
Komparatif Ricardo bisa dikatakan menjadi sebuah titik awal ekspansi
perusahaan-perusahaan untuk melakukan transaksi maupun perdagangan
dengan dunia di luar negara asalnya. Jika dilihat dari perspektif
hubungan internasional, semakin maraknya Multinational Corporations
(MNCs) maupun Transnational Corporations (TNCs) berkembang di
dunia ini, yang di dalam ilmu hubungan internasional merupakan sebuah
kajiandalam diskurus Transnasionalisme sedikit banyak juga bisa
dikatakan terpengaruh oleh pemikiran Ricardo maupun Smith.
46
b. Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang
menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak
dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya
yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga
barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara
maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.
c. Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin
merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional.
Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam
memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti
model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-
negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi
bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara
langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh
dan modal dalam negara.
d. Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian
dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya
yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih
akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model
tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai
mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-
barang yang melewati batas suatu Negara. Jadi tariff atau bea masuk adalah
Kuota adalah pembatasan jumlah barang yang boleh masuk (kuota
impor) dan jumlah barang yang boleh keluar (kuota ekspor). Kuota yang
diterapkan oleh pemerintah biasanya dilakukan dengan cara memperkenankan
impor ataupun ekspor suatu barang dengan jumlah yang dibatasi.
47
Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang
memproduksi, menjual, mengekspor, atau pun mengimpor barang dan jasa
untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Dengan subsidi, harga jual suatu
barang dapat terjangkau oleh masyarakat.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa
kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis
mohon maaf apabila pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami
sajikan, dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah
48
DAFTAR PUSTAKA
a. Kindle berger, Charles,dkk. 1995. Ekonomi Internasional. Universiti of
California at Davis: Erlangga
b. Krugman,Paul R. 2004. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan.
Jakarta: INDEKS
c. Kuncoro, Mudrajat. 2001, Manajemen Keuangan Internasional:
Pengantar Bisnis Global. Yogyakarta: BPFE
d. Madura, Jeff. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Florida
Atlantic Universiti: Erlangga
e. Waluya, Harry. 1995. Ekonomi Internasional. Jakarta : PT.RINEKA
CIPTA
f. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta:
BPFE.

More Related Content

What's hot

Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
meri yulina
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingIqmal Muttaqin
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Vera Handayani
 
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakorPasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakorSaldzi Rakhman
 
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Vera Handayani
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
Wahono Diphayana
 
Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2
DamayYanti
 
Resume i
Resume iResume i
Resume i
indraaaim
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Yoyo Sudaryo
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
Montisa Rizki
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
Mang Engkus
 
Makalah Valuta Asing
Makalah Valuta AsingMakalah Valuta Asing
Makalah Valuta Asing
nurohadawiyah
 
Resume 2
Resume 2Resume 2
Resume 2
ajengpuspi
 
Gambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalGambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasional
Aldy Rostyawan
 
Valuta Asing ppt
Valuta Asing pptValuta Asing ppt
Valuta Asing ppt
BundaF
 
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasBursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasDody Dermawan
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
ajengpuspi
 

What's hot (19)

Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Contoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asingContoh Makalah Valuta asing
Contoh Makalah Valuta asing
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
Modul 3 KB 4
Modul 3 KB 4Modul 3 KB 4
Modul 3 KB 4
 
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakorPasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
Pasar valuta asing (valas) dan faktor fakor
 
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
Pasar valuta asing
Pasar valuta asingPasar valuta asing
Pasar valuta asing
 
Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2Ekonomi internasional resume ke 2
Ekonomi internasional resume ke 2
 
Resume i
Resume iResume i
Resume i
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 5
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi MoneterBMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
BMP ESPA4227 Ekonomi Moneter
 
Makalah Valuta Asing
Makalah Valuta AsingMakalah Valuta Asing
Makalah Valuta Asing
 
Resume 2
Resume 2Resume 2
Resume 2
 
Modul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneterModul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneter
 
Gambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasionalGambaran umum ekonomi internasional
Gambaran umum ekonomi internasional
 
Valuta Asing ppt
Valuta Asing pptValuta Asing ppt
Valuta Asing ppt
 
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasBursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 

Similar to Resume Ekonomi Internasional UAS

KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxKELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
andromedawibowo
 
Resume ke 2
Resume ke 2Resume ke 2
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
meri yulina
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
Tiwi Pratiwi
 
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
muhaiminmuhaimin14
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
meri yulina
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
meri yulina
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
mellameilawati
 
Manajemen Investasi "FOREX"
Manajemen Investasi "FOREX"Manajemen Investasi "FOREX"
Manajemen Investasi "FOREX"
icoonng
 
valuta asing.docx
valuta asing.docxvaluta asing.docx
valuta asing.docx
DewiRizkiAnggraini1
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
intanratnasari6
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)
ine srinurjanah
 
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen KeuanganTugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
NiaKusnia
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
reni setyo noviya sari
 
Materi ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalMateri ekonomi internasional
Materi ekonomi internasional
Sita Nurhalimah
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
herlina lina
 
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
muhaiminmuhaimin14
 
Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1
Star Team
 
PULANGAN PELABURAN FOREX 10% - 15% SETIAP 25 HARI + KEUNTUNGAN DAGANGAN FOREX...
PULANGAN PELABURAN FOREX 10% - 15% SETIAP 25 HARI + KEUNTUNGAN DAGANGAN FOREX...PULANGAN PELABURAN FOREX 10% - 15% SETIAP 25 HARI + KEUNTUNGAN DAGANGAN FOREX...
PULANGAN PELABURAN FOREX 10% - 15% SETIAP 25 HARI + KEUNTUNGAN DAGANGAN FOREX...
Tuan Syed Yacob Aziz
 

Similar to Resume Ekonomi Internasional UAS (20)

KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptxKELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
KELOMPOK 6_PASAR VALUTA ASING DAN NILAI TUKAR.pptx
 
Resume ke 2
Resume ke 2Resume ke 2
Resume ke 2
 
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
Resume pertemuan ke 9 sampai 14 01 (1)
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
 
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
Resume pertemuan ke_2_sampai_pertemuan_ke_7[1]
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Manajemen Investasi "FOREX"
Manajemen Investasi "FOREX"Manajemen Investasi "FOREX"
Manajemen Investasi "FOREX"
 
valuta asing.docx
valuta asing.docxvaluta asing.docx
valuta asing.docx
 
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
 
Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)Ekonomi internasional (2)
Ekonomi internasional (2)
 
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen KeuanganTugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Materi ekonomi internasional
Materi ekonomi internasionalMateri ekonomi internasional
Materi ekonomi internasional
 
Makalah 2
Makalah 2Makalah 2
Makalah 2
 
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
Resume pertemuan ke_9_sampai_14_01[1]
 
Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1Fx trading-e-book-part-1
Fx trading-e-book-part-1
 
PULANGAN PELABURAN FOREX 10% - 15% SETIAP 25 HARI + KEUNTUNGAN DAGANGAN FOREX...
PULANGAN PELABURAN FOREX 10% - 15% SETIAP 25 HARI + KEUNTUNGAN DAGANGAN FOREX...PULANGAN PELABURAN FOREX 10% - 15% SETIAP 25 HARI + KEUNTUNGAN DAGANGAN FOREX...
PULANGAN PELABURAN FOREX 10% - 15% SETIAP 25 HARI + KEUNTUNGAN DAGANGAN FOREX...
 

Recently uploaded

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Resume Ekonomi Internasional UAS

  • 1. i RESUME EKONOMI INTERNASIONAL untuk memenuhi sebagai tugas Ujian Akhir Semester Oleh : Anggi Ferdianza 11150507 6L – MKP C 1.4 SELASA FAKULTAS MANAJEMEN STIE BINA BANGSA SERANG 2018
  • 2. ii KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada kita semua buah kecerdasan yaitu otak, dengan kapasitor memori yang besar, sehingga kita sebagai khalifah di muka bumi ini, merupakan makhluk yang paling mulia derajatnya dari sebaik-baik kejadian dari semua makhluk yang diciptakan Allah. Shalawat dan salam senantiasa terpanjatkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju dunia yang terang benderang, sampai dengan saat ini. Alhamdulillahirobbil alamin, dalam kesempatan kali ini penulis beserta kolega nya telah menyelesaikan satu buah makalah yang berjudul “EKONOMI INTERNASIONAL” makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok mata kuliah Ekonomi Internasional, yang dalam hal ini sekaligus bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai Ekonomi Internasional. Tidak banyak kata yang dapat diutarakan penulis, mengingat manusia adalah tempatnya salah, oleh sebab itu kami sadar bahwa makalah ini memiliki kekurangan dan kelebihan. Sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat di harapkan. Serang, 19 Mei 2018 Penyusun
  • 3. iii DAFTAR ISI COVER KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang................................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1 C. Tujuan................................................................................................................................... 2 BAB I PEMBAHASAN A. Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta Asing ..................................................................................................................................... 3 B. Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC)................................................... 8 C. Neraca Pembayaran Internasional .......................................................................9 D. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash, Open Account, Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private Compensation............ 21 BAB III PENUTUP A. Simpulan.............................................................................................................................. 41 B. Saran...................................................................................................................................... 44 Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 4
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat, misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya. Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri. Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh prinsip-prinsip keunggulan komparatif, dari segi itulah saya mengambil tema tentang pengaruh perdagangaan internasional terhadap perekonomian dalam negri. Kita selaku Negara sedang berkembang sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan Negara di bandingkan lingkungan hidup maka dari pada itu perdagangan internasional di bidang misalkan ekspor impor sangat mempengaruhi perekonomian dalam negri kita ini. Mengapa demikian karena kita ketahui pajak atau bea cukai dalam melakukan kegiatan transaksi ekspor impor sangat besar dibandingkan pendapatan Negara lainya hal tersebut sangat menunjang kesejahteran dalam negeri. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang perlu dibahas dari penulisan makalah ini sebagai berikut: a. Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta Asing ? b. Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC) ? c. Neraca Pembayaran Internasional ?
  • 5. 2 d. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash, Open Account, Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private Compensation Kebijaksanaan Ekonomi Internasional ? C. Tujuan a. Mengetahui Tentang Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah- istilah dalam Kurs Valuta Asing. b. Mengetahui Tentang Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC). c. Mengetahui Tentang Neraca Pembayaran Internasional. d. Mengetahui Tentang Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash, Open Account, Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private Compensation Kebijaksanaan Ekonomi Internasional.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta Asing 2.1 PASAR VALUTA ASING (VALAS) 2.1.1 Pengertian Valuta Asing dan Mekanisme Kerja Valuta Asing Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang dalam bahasa asing dikenal dengan foreign exchange (Forex) merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa pembatasan. Dan tempat bertemunya penawaran dan permintaan valuta asing disebut dengan Bursa Valuta Asing atau Foreign Exchange Market. Menurut Madura (2000:58) pasar valas adalah pasar yang memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi- transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika diartikan secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang (valuta) suatu negara dengan mata uang negara lainnya. Sedangkan tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan Foreign Exchange Rate di Indonesia dikenal dengan Kurs Valuta Asing. Kuncoro (1996:105) menjelaskan bahwa semua kegiatan bisnis internasional memerlukan transfer uang dari satu negara ke negara lain sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling) ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk mengkonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar diperlukan adanya pasar Valuta Asing. Di bursa valas ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan
  • 7. 4 profit atau keuntungan dari posisi transaksi yang dilakukan. Di bursa valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $1000 dan 1 pip nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda dengan nilai dolar yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa valas sangat bervariasi, yaitu 6000/8000 dan 10.000 rupiah. Transaksi di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arah dalam mengambil keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu ditutup dengan menjual (sell) ataupun sebaliknya, melakukan penjualan dahulu, lalu ditutup dengan membeli. Pergerakan pasar valuta asing berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang, Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB, ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul 13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung pukul 20.30–10.30 WIB. Dalam perkembangan sejarahnya, bank sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing yang terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta asing yang bebas. Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per harinya. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif yang paling populer karena ROI (return on investmentatau tingkat pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat tersebut, maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi. Karena hal inilah wajar ketika tahun 1997 terjadikrisis keungan di Negara di Asia begitpuntahun 1991 diAmerika Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda
  • 8. 5 tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”. Namun dalam prakteknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis. 2.1.2 Fungsi pokok Pasar Valas Nopirin (1987:165-166) menyebutkan beberapa fungsi pokok pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran internasional yaitu: Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank serta pedagang. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit. Memungkinkan dilakukannya hedging. Seorang pedagang melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama melakukan transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs. 2.1.3 Jenis-jenis Pasar Valas Pasar valas dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu: 1. Pasar Spot (Pasar Tunai) Menurut Madura (2000:58-66) kurs spot adalah nilai tukar berjalan suatu valuta.Kemudian yang dimaksud pasar spot adalah pasar yang memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan suatu valuta. Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan segera. Disebut juga actual market atau physical market. Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi spot terdiri dari transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja. Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi:
  • 9. 6 Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata uang lain diselesaikan dalam hari yang sama. Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman dilakukan pada hari berikutnya. Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah perjanjian. Menurut Hamdi (2000:20) contoh transaksi spot yaitu pada tanggal 22 Desember 1996 seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk uang saku anaknya yang akan sekolah diluar negeri. maka seorang ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan selling price pada tanggal 22 Desember 1996 adalah US$1 = Rp 5.500 maka perhitungannya: Jumlah Rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x selling price = US$ 10.000 x Rp 5.5000 = Rp 55.000.000,- maka untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp 55.000.000,- yang harus diserahkan paling lambat tanggal 24 Desember 2004 (2 x 24 jam atau t +2). 2. Pasar Forward Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar suatu valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di masa depan yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak forward mata uang. Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan pada suatu tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana transaksi forward akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak menyetujui kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya
  • 10. 7 terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan. Transaksi forward biasanya terjadi bila eksportir, importir, atau pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu di masa mendatang. Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila suatu perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun perusahaan belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli Mark. Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan US Dolar dengan Mark menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark). Dengan danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000. akan lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari sekarang. Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark, maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang. Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar $510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya perubahan kurs spot 90 hari ke depan. 3. Pasar Currency Options Menurut Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency Options merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak
  • 11. 8 currency options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan sebagai call atau put. Suatu currency call Options menyediakan hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu (yang dinamakan dengan strike price atau exercise price) dalam suatu periode waktu tertentu. Currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang- hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. currency put options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang akan diterima di masa depan. Menurut Madura (2000:131) contoh dari transaksi currency call options yaitu ada kemungkinan perusahaan sebuah perusahaan akan membutuhkan valuta asing di masa depan, tetapi perusahaan tidak begitu yakin. Sebagai contoh, anggaplah sebuah perusahaan AS terlibat dalam tender sebuah poyek di Jerman. Jika proyek tersebut jatuh kepada perusahaan tersebut maka perusahaan akan membutuhkan kira-kira DM625.00 untuk membeli bahan baku dan jasa di Jerman, namun perusahaan tidak tahu apakah tawaran akan diterima atau tidak sampai tiga bulan ke depan. Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50 dan premium call option-nya adalah $ 0,02 per unit. Perusahaan akan membayar $1250 per opsi (62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10 kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah maksimum pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500 (62.500 x $0,5). 2.1.4 Pelaku Valas Pergerakan nilai valuta asing yang selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu karena hukum demand dan supply selalu melibatkan berbagai pelaku pasar yang mempunyai berbagai kepentingan. Pelaku pasar tersebut antara lain adalah :
  • 12. 9 1. Perusahaan. Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi perusahaan selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber- sumber daya yang baru dan yang lebih murah. Bisanya kita menyebut kegiatan ini dengan kegiatan impor. Dan perusahaan juga akan selalu melakukan kegiatan eksplorasi market untuk memperluas jaringan distribusi barang dan jasa yang telah di produksi oleh perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan timbul pendapatan dalam mata uang lain. Biasanya kita menyebut kegitatan tersebut dengan ekspor. Karena ada kegiatan impor dan ekspor inilah perusahaan kadang memerlukan mata uang negara lain dengan jumlah yang cukup besar. 2. Individu Masyarakat atau perorangan dapat melakukan transaksi valuta asing di sebabkan oleh beberapa faktor. kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan. kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri. Contoh : ada sebuah keluarga yang melakukan perjalanan keluar negeri sebut saja negara Amerika. Pada saat mereka akan melakukan kegiatan konsumsi di Amerika maka mereka tidak bisa membayarnya dengan rupiah karena mata uang yang berlaku di Amerika adalah dolar Amerika, sehingga mereka mau tidak mau harus menukarkan uangnya terlebih dahulu ke dalam dolar Amerika. Contoh lainnya adalah seorang ayah yang akan membiayai sekolah anaknya di Australia maka sang ayah harus menukarkan uangnya kedalam bentuk Australian dolar terlebih dahulu. 3. Bank Umum. Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan
  • 13. 10 uangnya kedalam bentuk mata uang lain. Untuk memenuhi kewajibannya dalam bentuk valuta asing. 4. Pialang Pasar valas atau Broker. Broker adalah perusahaan yang menjadi perantara terjadinya transaksi valuta asing. Mereka membantu kita untuk mencarikan pembeli ataupun penjual. 5. Pemerintah. Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai tujuan antara lain membayar hutang luar negeri, menerima pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam mata uang local. 6. Bank Sentral. Di banyak negara bank sentral adalah lembaga independent yang bertugas menstabilkan mata uangnya. Biasanya bank sentral melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai tukar mata uangnya yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi. 7. Spekulan dan Arbitraser Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs antar valas. Peran serta Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas. Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau komersial yang perlu dilindungi di pasar valas. 2.2 Sistem Kurs Setiap negara mempunyai sebuah mata uang yang menunjukkan atau menetapkan harga-harga dari setiap barang dan jasa yang ada. Didunia ini terdapat begitu banyak mata uang yang jumlahnya sama dengan jumlah negara yang ada di dunia.
  • 14. 11 Kurs mempunyai peranan sentral dalam hubungan perdagangan Internasional. Karena kurs memungkinkan kita untuk membandingkan harga-harga segenap barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara. Mata uang selalu menghadapi kemungkinan penurunan nilai tukar (kurs) atau depresiasi terhadap mata uang lainnya, atau sebaliknya mengalami kenaikan nilai tukar. Kebijakan pemerintah terhadap kurs valuta asing akan sangat mempengaruhi kondisi perdagangan internasional (ekspor dan impor) negara yang bersangkutan, sehingga perlu dipahami bagaimana pemerintah mempengaruhi nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang asing. Madura (1995) secara umum membuat klasifikasi sistem kurs berdasarkan tingkat keterlibatan pemerintah menjadi 4 (empat) sistem kurs sebagai berikut: 1) Fixed Exchange Rate System (sistem kurs tetap) Dalam sistem kurs tetap ini, kurs dijaga pada kurs yang tetap, atau hanya dimungkinkan berfluktuasi dalam batas-batas yang sempit. Apabila terjadi fluktuasi yang mengarah tajam, baik menguat maupun melemah, pemerintah melakukan intervensi untuk menstabilkan kurs sesuai dengan tingkat yang dianggap wajar atau yang dikehendaki. 2) Freely Floating Exchange Rate System (sistem Kurs Mengambang Bebas). Dalam sistem kurs mengambang bebas (Freely Floating Exchange Rate System), nilai mata uang ditentukan oleh kekuatan pasar tanpa ada campur tangan pemerintah. Kurs yang terjadi merupakan tingkat keseimbangan dari jumlah permintaan dengan jumlah penawaran dari mata uang yang bersangkutan terhadap mata uang asing lainnya. 3) Managed Floating Exchange Rate System (Sistem Kurs Mengambang Terkendali). Sistem kurs yang sampai saat ini sering digunakan untuk menentukan kurs suatu mata uang terhadap mata uang asing adalah diantara sistem kurs tetap dan sistem kurs mengambang bebas. Maksudnya bahwa kadang-kadang kurs dibiarkan bebas sesuai kekuatan pasar dan suatu saat pemerintah melakukan intervensi untuk menjaga agar kurs tetap sesuai dengan yang diinginkan. Sistem kurs yang seperti ini yang disebut sebagai kurs
  • 15. 12 mengambang terkendali. Bank sentral tidak perlu melakukan pengawasan secara terus menerus, pemerintah dapat juga melakukan intervensi apabila fluktuasinya sedemikian besar sehingga mengancam stabilitas perekonomian atau apabila diyakini bahwa intervensi yang dilakukan mempunyai efek terhadap perbaikan perekonomian. 4) Pegged Exchange Rate System (Sistem Kurs Tertambat). Banyak negara melakukan kesepakatan untuk menggunakan sistem kurs tertambat, dimana kurs mata uang dari negara yang bersangkutan secara tetap dikaitkan dengan mata uang negara lain atau sekelompok negara yang merupakan mitra dagang utama. Dasar Pertimbangan Penetapan Nilai tukar . 1. Preferensi suatu negara terhadap keterbukaan ekonominya, terbuka atau tertutup. Maka ditentukan fixed exchange rate atau nilai tukar fleksibel sebagai prioritas utama. 2. Kemandirian dalam melaksanakan kebijakan moneter yang independen maka nilai tukar fleksibel. Tetapi bila negara tersebut memiliki sistem nilai tukar tetap maka dibutuhkan cadangan devisa yang sangat besar untuk menjaga kredibilitas sistem nilai tukar tersebut. 3. Underlying shock pada pasar uang dan pasar barang. Pasar barang lebih besar dari pasar uang maka pilihan terbaik floating exchange rate. Sebaliknya menggunakan fixed exchange rate. Dalam hal keduanya tidak dominan maka kebijakan yang terbaik adalah managed floating. (dikemukakan oleh Garber dan Svenson). Fungsi nilai tukar pertama, berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan neraca pembayaran, dengan sasaran akhir menjaga kecukupan cadangan devisa. Kedua adalah untuk menjaga kestabilan pasar domestik. Ketiga, sebagai instrument moneter khususnya bagi negara yang menerapkan suku bunga dan
  • 16. 13 nilai tukar sebagai sasaran operasional kebijakan moneter. Keempat, adalah sebagai nominal anchor dalam pengendalian inflasi. B. Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC) Sifat Perusahaan Multinasional, Faktor yang mempengaruhi keputusan Perusahaan Multinasional Karena begitu banyaknya karakteristik Multinasional Company (MNC) maka sangat sukar untuk memberi definisi yang dapat mencakup semua karakteristik sehingga suatu perusahaan dapat dengan pasti disebut MNC. Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatif yang harus dipenuhi sehingga perusahaan tersebut digolongkan sebagai MNC, seperti misalnya apakah perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua aktivitas yang mendatangkan pendapatan dibeberapa Negara. Sedang yang lain memberi definisi lebih pragmatic seperti misalmya jumlah Negara dimana perusahaan itu beroperasi atau total assets atau penjualan yang dilakukan oleh cabangnya di Negara lain. Untuk lebih sederhananya baiklah MNC kita beri definisi saja sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak dibeberapa Negara. Cabang di luar negeri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk, tetapi juga operasi/kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk. SIFAT MNC Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri. Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures).
  • 17. 14 Tijuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga berbeda. Ada MNC yang brmaksud untuk melakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertiakal ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat di proses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk. Sebelum produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman dibidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukkan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membuka kantor pemasaran. Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaannya. Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Langkah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah Negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya, dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan daripada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MNC
  • 18. 15 Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua- duanya. Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain : a. Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Di samping itucabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efisien apabila dilakukan oleh cabang luar negeri. b. Ekspor ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tariff Negara lain. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di Negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahan kurs mata uang. Apabila mata uang Negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri. c. Apabila tujuan pendirian cabang di luar negeri itu untuk mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan efesiensi biaya di berbagai Negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk melakukan ekspansi di Negara yang upah buruhnya rendah (biasanya Negara berkembang), terutama apakah produk yang dihasilkan itu sifatnya padat tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak sering terjadinya pemogokan. Faktor biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transport. Dengan membuka cabang, biaya transport dapat ditekan di samping biaya
  • 19. 16 transport, pajak yang relatif lebih rendah dapat merupakan daya tarik bagi MNC. FAKTOR NONEKONOMI Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di Negara hendak dituju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari Negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan Negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi ke sana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik Negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di Negara itu. KEKUATAN BERSAING MNC Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut : a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institutional comparative advantage” dari MNC. b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC
  • 20. 17 dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui cabang- cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan. d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi. e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional. f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar. g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri, yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bias dideteksi. EFEK GLOBAL MNC Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti.
  • 21. 18 MNC dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan. MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit,dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan perdagangan internasional. Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun
  • 22. 19 tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat. Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost). Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap
  • 23. 20 kesejahteraan secara global masih merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan. MANFAAT MNC BAGI NEGARA INDUK Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun resiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan deviden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di negara induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari pada kerugiannya. Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang dihasilkan negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah. KONFLIK YANG MUNCUL DI NEGARA INDUK Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional, maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri. a. Pergeseran tenaga kerja Isyu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terhadap pasar tenaga kerja di dala negeri masih diperdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. Kegiatan produksi ynag mestinya dapat dilakukan di dalam negeri
  • 24. 21 tetapi dilakukan di luar negeri sehingga tenaga kerja di dalam negeri menjadi kelebihan. Namun demikain kegiatan MNC di luar negeri ini dapat pula menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Efek netonya masih belum pasti apakah lebih besar penggeseran tenaga kerja atau sebaliknya lebih besar penciptaan lapangan kerja. b. Berkurangnya keunggulan modal dan teknologi MNC sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan dikombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal teknologi di dalam negeri dapat berkurang ; kedua kegiatan industri dalam negeri dapat menyusut digantikan di luar negeri dan sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntunagn MNC yang dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruh oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri. c. Penghindaran pajak Melalui praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC) yang sering disebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara peneriman MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila ahl ini terjadi maka negara induk akan dirugikan. d. Merongrong kebijaksanaan ekonomi negara induk Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain. Secara makro ekonomi, MNC mempunayi akses terhadap pasar modal internasional yang dapat dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan moneter negra asal yang sifatnya restriktif.
  • 25. 22 MANFAAT BAGI NEGARA PENERIMA Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup; pembentukan modal, menaikan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran. Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha local dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka kenaikan stock modal ini semuanya berasal dari MNC. Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang diperoleh. Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikkan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja. Efek yang nyata nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan kualitas produk serta mendorong peningkatan efesiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi. KERUGIAN BAGI NEGARA PENERIMA Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat mengguanakan produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang diperoleh. Tujuan-tujuan
  • 26. 23 ini akan dihambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal. Masalah lain adalah bahewa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi ekspor, seperti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima. PENGATURAN MNC OLEH NEGARA PENERIMA Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah : a. Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mendatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya. b. Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau penentuan pemilikian, sehingga memberi peluang pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan. c. Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang di impor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan. d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara induk. e. Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC
  • 27. 24 Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya memberi toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui Undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi. C. Neraca Pembayaran Internasional 1. Pengertian Neraca pembayaran Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran (keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu lagi sebagai debit. 2. Tujuan dan fungsi neraca pembayaran internasional 2.1 Tujuan Neraca Pembayaran Internasional a. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran. b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiskal. c. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
  • 28. 25 d. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan Internasional. 2.2 Fungsi Neraca Pembayaran Internasional a. Mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi (ekspor/impor, hubungan uang piutang, penanaman modal) b. Mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal. c. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional d. Mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional e. Mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negri terhadap pendapatan nasional f. Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar pemerintah dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat melanjutkan masuknya barang-barang luar negeri dan dapat menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya. g. Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam hubungan internasional dari suatu negara. 3. SISTEM PENCATATAN NERACA PEMBAYARAN Sistem pencatatan dilakukan dengan menggunakan variabel debet dan kredit. Transaksi yang dicatat di sebelah kredit disebut transaksi kredit dan transaksi yang dicatat di sebelah debet disebut transaksi debet. A. Transaksi Debet Adalah transaksi yang menyebakan terjadinya pembayaran kepada penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang keluar yang terjadi antar negara. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa. Transaksi debet meliputi:  impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa asuransi, dan ongkos makelar kepada penduduk negara lain.  pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain.  pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain
  • 29. 26  investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain  investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain  penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain  penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri B. Transaksi Kredit Adalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang masuk yang terjadi antarnegara. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.. Transaski kredit meliputi:  ekspor barang ke negara lain  penerimaan jasa transfortasi, asurasni, ongkos makelar dari negara lain.  penerimaan bunga dan deviden dari penduduk negara lain  penerimaan hadiah dan kririman uang dari penduduk negara lain  investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di dalam negeri  investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di dalam negeri  penjualan emas kepada penduduk dari negara lain  penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam negeri Contoh : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas, pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI pada pihak luar negeri (Inggris). Pinjaman ini merupakan suatu credit entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama akan diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi) dalam sterlingmerupakan suatu aset. Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman jangka pendek kepada negara lain.
  • 30. 27 Neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian adalah : 1. Orang perorangan/individu Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para turis) dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka memperoleh center of interest. 2. Badan hukum Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan Hukum tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri. 3. Pemerintah Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi internasional. 4. KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut. a. Transaksi Dagang (Trade Account) Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade)
  • 31. 28 yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit. b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment) Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit. c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid), dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit. Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara lain, termasuk dalam transaksi kredit. d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment) Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit. e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan) Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun. Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara
  • 32. 29 lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di sebelah debit. f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1) Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating) Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan, pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account (transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya, maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit monetary acomodating. Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: a. Transaksi Berjalan (Current Account) Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor barang-barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral. b. Neraca Modal (Capital Account) Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi:
  • 33. 30 transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek. c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions) Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi debitnya. Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara lain : 1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia. 3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh Bank Indonesia. 4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik setahun sekali. 5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali. Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang diterbitkan oleh berbagai penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka- angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan-perbedaan tersebut kemungkinan merupakan akibat :
  • 34. 31 1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda. 2. Penggunaan sistematika yang berbeda. 3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai. 4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu masih merupakan angka sementara, sedangkan angka yang lainnya merupakan angka yang sudah diperbaiki. Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam Laporan Tahunan Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk yang disarankan oleh lembaga moneter dunia yaitu International Monetary Fund (IMF). 5. PENGARUH NERACA PEMBAYARAN LUAR NEGERI TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA Secara umum apabila kita ingin mengkaji lebih mendalam terkait pengaruh neraca pembayaran luar negeri bagi Indonesia, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran, karena pengaruh dari pada neraca pembayaran terlihat secara jelas pada proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran. Di dalam proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran tersebut terdiri dari 3 komponen, yaitu tingkat harga, tingkat kurs, dan sektor moneter. 1. Tingkat harga Neraca pembayaran yang surplus dapat menyebabkan bertambahnya uang yang beredar di masyarakat. Sebaliknya jika neraca pembayaran defisit akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Pertambahan uang yang beredar menyebabkan kenaikan harga, dan sebaliknya berkurangnya uang yang beredar menyebabakan penurunan harga. Surplus neraca pembayaran akan meningkatakan jumlah uang yang beredar, harga naik dan inflasi yang akan mengakibatkan daya saing produsen dalam negeri menurun dibandingkan produsen luar negeri, hal ini akan meningkatkan impor daripada impor. Kenaikan impor dan penurunan ekspor keduanya bersama-sama mendorong
  • 35. 32 berkurangnya surplus neraca pembayaran proses penyeimbangan ini akan berjalan terus menerus dengan surplus neraca pembayaran suatu negara dibarengi dengan derfisit neraca pembayaran negara asing. Jumlah uang yang beredar dinegara asing akan berkurang maka harga akan turun dan terjadi inflasi, berarti daya saing produsennya meningkat, terjadi peningkatan ekspor dan penurunan impor negara asing tersebut. 2. Tingkat kurs Dalam penyeimbangan melalui tingkat kurs ini adalah devaluasi untuk defisit dan revaluasi untuk surplus. Keberhasilan devaluasi untuk menghilangkan atau mengurangi ketidakseimbangan tergantung pada elastisitas permintaan dan penawaran valuta asing. 3. Sektor moneter Pendekatan sektor moneter neraca pembayaran menganggap bahwa timbulnya ketidak seimbangan neraca pembayaran karena ketidakseimbangan portopolio yaitu saldo kas yang terjadi berbeda dengan saldo kas yang diinginkan masyarakat. Menyamakan saldo kas yang terjadi dengan yang diinginkan inilah yang menyebabkan timbulnya ketidakseimbangan neraca pembayaran dan berfluktuasinya kurs valuta asing. Ketidakseimbangan neraca pembayaran adalah semata-mata merupakan gejala moneter, oleh karena itu mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam sistem kurs tetap tidak akan ada hasilnya. Mempengaruhi jumlah uang secara efektif akan dapat dilakukan dalam sistem kurs bebas, dalam penyeimbangan neraca pembayaran. Pengaruh timbal balik antara kebijaksanaan moneter dinegara-negara lain hanya akan berpengaruh kepada kurs dan tidak pada neraca pembayaran. D. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash, Open Account, Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private Compensation John Stuart Mill dan David Ricardo Perdagangan internasional selalu menimbulkan 2 aktifitas utama yaitu ekspor dan impor. Dari aktifitas ekspor impor ini kemudian timbullah
  • 36. 33 pertanyaan bagaimana cara melakukan pembayaran dalam transaksi perdagangan tersebut? Sebelum membahas cara-cara pembayaran dalam perdagangan internasional, baik kita tahu terlebih dahulu faktor penyebab terjadinya perdagangan internasional ini. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pembayaran internasional diantaranya sebagai berikut : a. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara b. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara c. Komunikasi antar negara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi dan berukuran besar masih menyita waktu Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Pembayaran internasional pada umumnya dilaksanakan melalui Bank. Hal ini karena cara pembayaran secara tunai dirasa kurang praktis jika digunakan untuk lalu lintas perdagangan internasional. Oleh karena itu muncullah cara-cara pembayaran yang lain. Di Indonesia, berdasarkan ketentuan pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1982 tentang Tata Cara Ekspor Impor dan Lalu Lintas Devisa, cara pembayaran dalam transaksi ekspor impor dapat dilakukan dengan : 1. Pembayaran di muka (Advance Payment) 2. Perhitungan kemudian (Open Account) 3. Wesel Inkaso (Collection Draft) 4. Konsinyasi (Consigment) 5. Letter of Credit (L/C) 6. Cara pembayaran lain yang lazim dalam perdagangan luar negeri sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli Pada dasarnya pemerintah tidak membatasi penggunaan cara pembayaran yang lain berdasarkan kesepakatan bersama, bahkan memberikan kelonggarang- kelonggaran agar frekuensi kegiatan perdagangan internasional semakin meningkat untuk menambah devisa negara dan berguna bagi jalannya
  • 37. 34 pembangunan nasional. Dengan demikian eksportir maupun importir yang akan melakukan transaksi perdagangan dapa memilih salah satu cara pembayaran yang ada yang dipandang sesuai dan memberikan banyak keuntungan. 1. Pembayaran di muka (Advance Payment) Pembayaran di muka (Advance Payment) ini dilakukan dengan cara pembeli membayar harga barang sebelum barang tersebut diterimanya atau dikirimkan kepadanya. Ini berarti bahwa pembeli telah memberika kredit kepada penjual (buyer’s credit), sehingga penjual dengan kredit tersebut dapat menyiapkan barang yang akan dikirimkannya kepada pembeli. Setelah barang dikirimkan, si penjual mengirim dokumen pengangkutan disertai invoice yang mencantumkan pembayaran telah dilakukan di muka. Cara ini tentunya sangat menguntungkan penjual karena selain penjual mendapatkan kredit, ia juga menerima pembayaran atas barang yang dijual tanpa adanya resiko. Namun cara pembayaran seperti ini mempunyai beberapa kelemahan, antara lain sebagai berikut : a. Untuk pembelian barang tersebut, importir harus menyediakan dana walaupun barang yang dibelinya belum diterimanya. b. Dengan cara ini, importir menanggung beberapa macam resiko. Yaitu resiko mengenai sesuai tidaknya barang yang akan datang dengan barang yang dipesan, resiko keterlambatan datangnya barang dan resiko yang timbul dari jujur tidaknya pihak eksportir c. Pembeli juga menanggung resiko yaitu kemungkinan penjual tidak mengirimkan barang yang telah dibayarnya. Jika hal tersebut terjadi pembeli tidak mempunyai bukti otentik untuk dapat menuntut penjual melalui pengadilan.
  • 38. 35 Dengan demikian, cara semacam ini tidak banyak dipakai dalam perdagangan internasional. Cara pembayaran semacam ini biasanya disyaratkan oleh eksportir dimana importir belum dikenal oleh eksportir atau dimana eksportir kurang percaya akan kredibilitas importir. Ada beberapa metode pembayaran transaksi advance payment ini, yaitu dengan menggunakan : a. Surat wesel bank atas tunjuk Biasa disebut bankers sight draft, dapat didefinisikan sebagai surat perintah yang dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu yang disebutkan dalam surat wesel, kepada si pembawa surat wesel atau kepada pihak tertentu seperti yang disebutkan di dalamnya. b. Telegraphic transfer Biasa disingkat dengan menggunakan singkatan T/T, prinsipnya tidak berbeda dengan wesel bank atas tunjuk seperti yang diuraikan diatas. Perbedaan antara kedua cara pembayaran tersebut hanya terletak pada cara yang dipergunakan untuk mengirimkan berita kepada pihak payee. Kalau surat wesel bank, pemberitahuan kepada payee biasanya dilakukan dengan menggunakan pengiriman lewat pos, sedangkan transaksi telegraphic transfer berita pembayaran dikirimkan lewat telex. Dengan sendirinya pengiriman berita perintah pembayaran teresebut oleh pihak bank domestik sebagai drawer dilakukan dengan menggunakan kata-kata sandi. c. L/C tunai Merupakan suatu alat pembayaran yang dikeluarkan oleh bank dimana bank memberikan wewenang kepada seseorang atau suatu badan yang namanya disebut dalam L/C tersebut untuk menulis cek atau menarik surat wesel atas sejumlah uang tertentu yang harus dibayar bilamana diminta. Pembayaran dengan menggunakan L/C tunai ini biasanya dilakukan dalam keadaan dimana importir tidak mau membayar harga
  • 39. 36 barang yang diimpornya sebelum barang yang dipesannya meninggalkan negara pengekspor dan dimana eksportir menolak mengirimkan barang ke negara pengimpor sebelum ia memperoleh kepastian atas terselenggaranya pembayaran dengan segera. d. Traveler’s L/C Merupakan surat dagang dimana bank memberikan otoritas kepada seseorang seperti yang ditunjuk dalam L/C tersebut untuk menarik surat wesel atas tunjuk terhadap bank yang mengeluarkan L/C dengan cara menunjukan L/C tersebut kepada pihak bank korespondensinya di negara lain. L/C semacam ini banyak dipergunakan oleh pedagang- pedagang yang keluar negeri dengan maksud berbelanja barang-barang dagangan berupa barang-barang kelontong. e. Traveler’s check Banyak digunakan oleh wisatawan. Travelers Check tersebut oleh para wisatawan dapat ditukarkan dengan mata uang negara dimana travelers check tersebut diuangkan atau ditukarkan dengan mata uang lainnya tergantung kepada aturan yang berlaku di negara bersangkutan, pada bank-bank atau bahkan mungkin juga dapat langsung dibelanjakan di toko-toko besar di negara tertentu yang lembaga-lembaga finansialnya sudah cukup maju. Pada azasnya, travelers check merupakan surat wesel yang ditarik oleh sebuah bank yang memerintahkan dirinya sendiri untuk memberikan sejumlah uang atas tunjuk kepada orang yang namanya dicantumkan dalam travelers check tersebut. Agar travelers check diterima oleh kebanyakan bank di negara lain, perlu dipenuhi syarat : (1) adanya kepercayaan yang cukup besar dari bank-bank di berbagai negara terhadap bank atau lembaga keuangan yang menerbitkan travelers check tersebut, (2) nilai yang tercantum dalam travelers check dinyatakan dalam mata uang kuat dan (3) travelers check tersebut tidak mudah dipalsu
  • 40. 37 f. International money order Mirip dengan banker’s sight draft , perbedaanya yang pokok ialah kalau dalam banker’s sight draft bank yang menarik surat wesel harus memiliki saldo pada bank yang bertindak sebagai drawee, dalam money order hal itu tidak diperlukan. Untuk transaksi money order biasanya transfer yang harus dibayar oleh pihak pengirim uang relatif sangat rendah. g. Cek perorangan (personal check) Dalam artian yang luas, yang dimaksdu dengan cek perorangan meliputi disamping cek yang dikeluarkan oleh orang perorangan juga cek yang dikeluarkan lembaga-lembaga non-bank. Bagi pengirim, pembayaran dengan cara ini sangat menguntungkan. Disamping mudah, penerbitan rekeningnya di bank tendensinya memakan waktu cukup lama. Dari penerima di lain pihak, transaksi seperti ini kurang menguntungkan, sebab untuk menguangkannya memakan waktu. h. Uang kertas dan uang logam Seperti halnya pembayaran dengan menggunakan cek perorangan, transaksi dengan menggunakan mata uang asing yang dapat berupa uang kertas atau uang logam relatif sangat kecil. Pada umumnya yang melakukan pembayaran dengan menggunakan mata uang asing ialah wisatawan. 2. Perhitungan kemudian (Open Account) Metode open account ini merupakan salah satu cara membiayai transaksi perdagangan internasional dan bukan merupakan cara melaksanakan pembayaran. Dari segi pembiayaan transaksi perdagangan, metode open account dapat dipandang sebagai lawan dari pada metode pembayaran di muka. Dalam sistem pembayaran ini, pihak eksportir mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen-dokumen untuk meminta pembayaran. Commercial invoice atau faktur dipakai sebagai tanda hutang. Pembayaran dilakukan setelah barang tersebut laku
  • 41. 38 atau setelah satu/tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai perjanjian yang disepakati. Sistem pembayaran ini dapat terjadi apabila : a. Ada kepercayaan penuh antara eksportir dan importir b. Barang-barang dan dokumen akan langsung dikirim kepada pembeli c. Eksportir kelebihan dana d. Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang melarang transfer pembayaran impor tersebut ke dalam rekening eksportir Resiko-resiko yang dapat terjadi dalam sistem pembayaran ini antara lain : a. Resiko bagi eksportir sangat besar disebabkan tidak dipergunakannya dokumen-dokumen yang menjamin pembayaran tersebut. b. Eksprtir harus membiayai seluruh transaksi tersebut c. Resiko yang timbul akibat adanya perubahan kurs devisa dalam cara ini juga sangat besar d. Kelemahan lain sistem pembayaran ini yaitu, bahwa pihak eksportir tidak mendapat perlindungan karena tidak adanya kepastian dari pihak importir untuk membayar barang dagangan yang telah dikirimkannya. Sehingga memicu perselisihan. e. Penyelesaian perselisihan akan menimbulkan biaya bagi eksportir. Disamping kelemahan-kelemahan tersebut, cara pembayaran open account ini mempunyai segi-segi yang menguntungkan yaitu : a. Prosedurnya sangat sederhana. b. Karena prosedur yang sederhana tesebut, maka biaya pelaksanaannya akan rendah. c. Bagi importir cara semacam ini sangat menguntungkan sebab untuk transaksi ini importir tidak perlu menyediakan modal. 3. Wesel Inkaso (Collection Draft) Yang dimaksud dengan cara pembayaran collection draft adalah penagihan pembayaran dari pembeli dilakukan melalui Bank, yaitu pengiriman dokumen ekspor kepada importir (tertarik/tertagih/drawee)
  • 42. 39 dengan menggunakan jasa Bank untuk menagih pembayarannya. Jadi eksportir baru memperoleh pembayaran setelah dananya tertagih atau dibayar oleh importir. Penyerahan dokumen kepada importir didasarkan pada : a. D/P (Document against Payment): penyerahan dokumen kepada importir dilakukan apabila importir telah membayar b. D/A (Document against Acceptance): penyerahan dokumen kepada importir dilakukan apabila importir telah menerima weselnya. Untung‑rugi cara pembayaran collection draft yaitu cara pembayaran ini lebih menguntungkan pembeli (importir), karena pemesanan barang tidak diikuti dengan kewajiban menyetor dana. Bagi eksportir, cara pembayaran ini tidak menguntungkan karena tidak adanya kepastian pembayaran oleh importir. Walaupun kepemilikan barang masih tetap ditangan eksportir, resiko yang dihadapi adalah jika importir menolak melakukan pembayaran / akseptasi meskipun barang dan dokumen sudah dikirim. Eksportir akan mengalami kesulitan untuk mengurus barang‑barang yang sudah berada di luar negeri. Demikian pula walaupun akseptasi telah dilakukan oleh importir, masih ada resiko yaitu tidak adanya pembayaran pada saat jatuh tempo jadi Importir bisa saja membayar dalam waktu yang sangat lama bahkan tidak melakukan pembayaran apa-apa (fraud) dan tidak mengambil document ekspor pada tempat Importir melakukan Banking. Cara pembayaran ini biasanya dilakukan oleh pihak-pihak yang telah saling percaya dan telah menjalin kerjasama dalam jangka waktu yang relatif lama. Cara pembayaran collection draft ini diatur dalam URC (Uniform Rules for Collection) edisi terakhir. 4. Konsinyasi (Consigment) Konsinyasi merupakan sistem pengiriman barang-barang ekspor pada importir di luar negeri di mana barang-barang tersebut dikirim oleh ekspotir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harga yang telah
  • 43. 40 ditetapkan oleh eksportir, barang-barang yang tidak terjual akan dikembalikan kepada eksportir. Dalam sistem ini eksportir memegang hak milik atas barang, sedangkan importir hanya merupakan pihak yang dititipi barang untuk dijual. Hal ini terjadi karena pengiriman barang belum menemukan pembeli. Penjualan barang di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar Bebas (Free Market) atau Bursa Dagang (Commodites Exchange) dengan cara lelang. Untung ‑ rugi pembayaran dengan konsinyasi biasanya cara ini paling menguntungkan bagi importir karena tidak perlu modal yang besar untuk menjual barang, modal yang dikeluarkan paling hanya space untuk gudang atau tempat menjualnya. Sedangkan bagi eksportir timbul resiko, antara lain kemungkinan lamanya modal tertahan karena menunggu sampai terjualnya barang, atau adanya keterlambatan pembayaran walau barang sudah terjual. Untuk mengurangi resiko, eksportir dapat menggunakan jasa "bonded warehouse" (entreport) sebagai pihak yang menyimpan barang untuk dititipkan sampai barang terjual. 5. Letter of Credit (L/C) 'Letter of Credit' yang biasa disingkat L/C, yang dimaksud di sini adalah commercial letter of credit' yang dapat didefinisikan sebagai surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli sejumlah barang di mana bank sendiri yang mengakseptir dan membayar surat wesel yang ditarik oleh eksportir. Dengan demikian surat wesel yang dibuat oleh eksportir tidak ditarik atas importir, melainkan atas bank. Jadi surat weselnya bukan lagi merupakan 'trade bill' melainkan 'bank bi!l', yang oleh karenanya biasa disebut juga 'bank draft'. Dari sini dapat kita lihat lebih tingginya jaminan atas terbayarnya surat wesel dalam hal menggunakan 'letter of credit' daripada menggunakan 'commercial bill of exchange'. Berdasarkan L/C, maka bank yang terlibat setuju mengadakan pembayaran atas dokumen-dokumen yang diserahkan, bila menurut pengamatannya telah memenuhi persyaratan L/C. Bank sama sekali tidak terikat dan tidak punya kepentingan atas kontrak-kontrak barang yang dikapalkan. Bila barang yang dikapalkan tersebut ternyata salah atau rendah
  • 44. 41 mutunya, tetapi dokumen yang bersangkutan memenuhi syarat, maka importir lah yang bertanggung jawab atas pembayarannya, kendatipun dokumen-dokumen tersebut telah dipalsukan. Tujuan penggunaan L/C adalah untuk memberikan jaminan pembayaran kepada eksportir atas barang yang dijualnya, sedangkan bagi importir memberikan jaminan bahwa banknya (Issuing Bank) tidak akan melakukan pembayaran, sebelum persyaratan yang ditentukan dalam L/C telah dipenuhi. Pada pokoknya ada tiga pihak dalam transaksi 'letter of credit', yaitu: a. 'opener' yang sering disebut juga 'account', yaitu pihak yang mengajukan perrnintaan pembukaan letter of credit kepada bank. Sebagai 'opener' dalam pemiagaan intemasional adalah importir, b. 'issuer' atau 'issuing bank', yaitu bank di negara importir yang mengeluarkan letter of credit atas permintaan importir, c. 'beneficiary' yang disebut juga accredite, yaitu pihak untuk siapa letter of credit dibuka. Dalam perdagangan intemasional, pihak beneficiary adalah eksportir. Di samping ketiga pihak tersebut di atas dalam transaksi 'letter of credit' sering ada tiga pihak lagi yang sifatnya membantu memperlancar pelaksanaan transaksi 'letter of credit' tersebut. Mereka adalah : a. 'the confirming bank', yang bertindak menjamin kredit tersebut. b. 'the notifying bank', yang atas permintaan 'issuing bank' akan memberitahukan kepada 'beneficiary' bahwa telah dibuka L/C untuknya, c. 'the negotiating bank', yaitu bank di negara eksportir yang membayar atau mengakseptir surat wesel yang ditarik oleh eksportir. Mengenai prosedur penggunaan 'letter of credit', pada garis besarnya dapat dituturkan sebagai berikut:
  • 45. 42 a. Eksportir dan importir saling bersepakat untuk mengadakan transaksi jual beli atas sejumlah barang, dengan syarat-syarat pembayaran misalnya: pembayaran dilakukan dengan 'irrevocable letter of credit' ( =· letter of credit yang tidak dapat dibatalkan) dan eksportir akan menarik surat wesel yang harus dibayar dalam waktu 90 hari. b. Sesudah ada persetujuan tersebut importir mengajukan permohonan pembukaan L/C dengan cara mengisi formulir yang disajikan oleh bank di tempatnya dan kemudian diserahkan kepada bank tersebut. c. Kalau bank memandang bahwa kredit kepada importir cukup terjamin, maka bank menerbitkan 'letter of credit'. 'Letter of credit' ini kemudian dikirimkan kepada bank cabangnya atau bank korespondennya di negara eksportir. d. Kalau bank yang menerima "letter of credit' tersebut menyetujui kredit tersebut maka olehnya eksportir diberitahu bahwa atas permintaan importir telah dibuka 'letter of credit' untuknya. e. Setelah eksportir menyerahkan semua dokumen-dokumen eksportir dapat menerima pembayaran atas surat wesel yang ditariknya atas 'issuing bank'. Yang mengadakan pembayaran atau akseptasi ini adalah bank yang menerima dokumen-dokumen tersebut. f. Surat wesel beserta dengan semua dokumen yang diperlukan oleh 'conforming bank' dikirimkan kepada 'issuing bank', Oleh karena dalam contoh surat wesel pembayarannya baru dilaksanakan sesudah sembilan puluh hari, maka bank hanya memberi akseptasi saja atas surat wesel tersebut. Dengan diakseptinya surat wesel tersebut pada umumnya surat wesel dapat diperjualbelikan. g. Kalau barang sudah sampai di ternpat importir, bank dapat memberi izin kepada importir untuk menerima barang tersebut. Bank dapat juga meminta kepada importir untuk menandatangani 'trust receipt', yang merupakan perjanjian bahwa sebelum pembayaran seluruhnya
  • 46. 43 dilaksanakan oleh importir hak milik atas barang ada di tangan bank. Dengan cara ini biasanya barang tersebut disimpan dalam gudang dan surat untuk mengeluarkan barang dari gudang diurus sendiri oleh bank. Kalau importir ingin mengambil barang tersebut dari gudang, misalnya dengan maksud untuk menjual atau untuk memakainya, terlebih dahulu ia harus mendapatkan izin dari bank. h. Sesudah tiga bulan lewat, tiba saatnya bagi importir untuk membayar seluruh hutangnya kepada bank. Apabila importir telah membayar surat wesel tersebut dan 'issuing bank' telah menyelesaikan pembayarannya kepada 'confirming bank', maka berarti bahwa transaksi 'letter of credit' telah berakhir. Andaikan terjadi importir tidak melunasi seluruh kewajibannya, maka kerugian yang timbul akan dipikul bersama oleh 'issuing bank' dan 'confirming bank'.
  • 47. 44 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memenuhi kebutuhan akan produk-produk yang tidak diproduksi dalam negeri dan dapat mengefesiensi biaya produksi dalam negeri. Selain itu dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memperluas pasar atau menambah pasar dan memungkin untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang modern. Dengan adanya perdagangan internasional maka pendapatan negara dari kegiatan ekspor dapat menghasilkan keuntungan bagi negara yang lebih tinggi. Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki kecukupan modal dan sebagainya. Aliran klasik muncul pada abad ke 18 yaitu dimasa revolusi industri dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya terjadi sebaliknya dan perekonomian mengalami kemacetan
  • 48. 45 Para pelopor teori klasik sangat menentang teori tersebut. Logam mulia tak mungkin ditumpuk dengan surplus ekspor karena penumpukan tersebut akan sia-sia. Logam mulia akan mengalir dengan sendirinya melalui perdagangan internasional (price specie flow merchanism). Ekspor naik berarti logam mulia masuk ke dalam negeri akibatnya uang yang beredar bertambah, pertambahan tersebut menyebabkan harga dalam negeri naik dan akhirnya logam mulia akan kembali lagi keluar sebagai akibat masuknya barang impor. Dengan adanya spesialisasi, maka negara akan menghasilkan suatu produk yang mempunyai keunggulan mutlak atau keuntungan komperatif. Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan. kelemahan teori klasik Comparative Advantage tidak dapat menjelaskan mengapa terdapat perbedaan fungsi produksi antara 2 negara. Sedangkan kelebihannya adalah perdagangan internasional antara dua negara tetap dapat terjadi walaupun hanya 1 negara yang memiliki keunggulan absolut asalkan masing-masing dari negara tersebut memiliki perbedaan dalam cost Comparative Advantage atau production Comparative Advantage. Berdasarkan paparan diatas,maka kami dapat menyimpulkan bahwa: a. Dalam perjalanannya pemikiran Adam Smith maupun David Ricardo sedikit banyak mempegaruhi teori perekonomian dunia. Teori Komparatif Ricardo bisa dikatakan menjadi sebuah titik awal ekspansi perusahaan-perusahaan untuk melakukan transaksi maupun perdagangan dengan dunia di luar negara asalnya. Jika dilihat dari perspektif hubungan internasional, semakin maraknya Multinational Corporations (MNCs) maupun Transnational Corporations (TNCs) berkembang di dunia ini, yang di dalam ilmu hubungan internasional merupakan sebuah kajiandalam diskurus Transnasionalisme sedikit banyak juga bisa dikatakan terpengaruh oleh pemikiran Ricardo maupun Smith.
  • 49. 46 b. Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional. c. Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional. Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara- negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh dan modal dalam negara. d. Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional. Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang- barang yang melewati batas suatu Negara. Jadi tariff atau bea masuk adalah Kuota adalah pembatasan jumlah barang yang boleh masuk (kuota impor) dan jumlah barang yang boleh keluar (kuota ekspor). Kuota yang diterapkan oleh pemerintah biasanya dilakukan dengan cara memperkenankan impor ataupun ekspor suatu barang dengan jumlah yang dibatasi.
  • 50. 47 Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang memproduksi, menjual, mengekspor, atau pun mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Dengan subsidi, harga jual suatu barang dapat terjangkau oleh masyarakat. B. Saran Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami sajikan, dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah
  • 51. 48 DAFTAR PUSTAKA a. Kindle berger, Charles,dkk. 1995. Ekonomi Internasional. Universiti of California at Davis: Erlangga b. Krugman,Paul R. 2004. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan. Jakarta: INDEKS c. Kuncoro, Mudrajat. 2001, Manajemen Keuangan Internasional: Pengantar Bisnis Global. Yogyakarta: BPFE d. Madura, Jeff. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Florida Atlantic Universiti: Erlangga e. Waluya, Harry. 1995. Ekonomi Internasional. Jakarta : PT.RINEKA CIPTA f. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta: BPFE.