Dokumen tersebut membahas tentang ekonomi internasional yang mencakup valuta asing, perusahaan multinasional, neraca pembayaran internasional, dan cara pembayaran transaksi internasional. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi dan mekanisme pasar valuta asing, teori perusahaan multinasional, komponen neraca pembayaran internasional, serta metode pembayaran secara tunai, kredit, dan letter of credit dalam transaksi perdagangan internasional.
Memahami Perdagangan Valuta Asing Sebagai Bentuk Alternatif InvestasiRizano Ahdiat R
Pasar valuta asing ( foreign exchange market, forex) atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per harinya.
Pasar Valuta Asing (Valas) - Pengertian, Tujuan dan FungsiDeni
Tugas mata kuliah International Business - STIE ASIA Malang
Presentasi tentang Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pasar Valuta Asing (Valas) atau terkenal dengan bahasa lainnya Foreign Exchange.
Lebih lengkap: https://klikpertiasia.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-fungsi-tujuan-pasar-valuta-asing-valas.html
Memahami Perdagangan Valuta Asing Sebagai Bentuk Alternatif InvestasiRizano Ahdiat R
Pasar valuta asing ( foreign exchange market, forex) atau disingkat valas merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya (pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia selama Menurut survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per harinya.
Pasar Valuta Asing (Valas) - Pengertian, Tujuan dan FungsiDeni
Tugas mata kuliah International Business - STIE ASIA Malang
Presentasi tentang Pengertian, Tujuan dan Fungsi Pasar Valuta Asing (Valas) atau terkenal dengan bahasa lainnya Foreign Exchange.
Lebih lengkap: https://klikpertiasia.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-fungsi-tujuan-pasar-valuta-asing-valas.html
PULANGAN PELABURAN FOREX 10% - 15% SETIAP 25 HARI + KEUNTUNGAN DAGANGAN FOREX...Tuan Syed Yacob Aziz
PELABURAN & PERDAGANGAN FOREX KINI MENJADI LEBIH MUDAH, UNTUNG, BERTERUSAN & TERJAMIN ! NIKMATI PULANGAN PELABURAN FOREX
10% - 15% SETIAP 25 HARI + KEUNTUNGAN DAGANGAN FOREX 20% - 50% SETIAP BULAN ! NIKMATI JUGA PENDAPATAN SEBAGAI AGEN FOREX YANG LUMAYAN !
IZZUAN
HP : 0197332168
EMAIL : izzuan8785@ymail.com
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. i
RESUME
EKONOMI INTERNASIONAL
untuk memenuhi sebagai tugas
Ujian Akhir Semester
Oleh :
Anggi Ferdianza
11150507
6L – MKP
C 1.4 SELASA
FAKULTAS MANAJEMEN
STIE BINA BANGSA
SERANG
2018
2. ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada kita semua
buah kecerdasan yaitu otak, dengan kapasitor memori yang besar, sehingga kita
sebagai khalifah di muka bumi ini, merupakan makhluk yang paling mulia
derajatnya dari sebaik-baik kejadian dari semua makhluk yang diciptakan Allah.
Shalawat dan salam senantiasa terpanjatkan kepada Nabi kita Muhammad SAW,
yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju dunia yang terang benderang,
sampai dengan saat ini. Alhamdulillahirobbil alamin, dalam kesempatan kali ini penulis
beserta kolega nya telah menyelesaikan satu buah makalah yang berjudul “EKONOMI
INTERNASIONAL” makalah ini dibuat sebagai tugas kelompok mata kuliah Ekonomi
Internasional, yang dalam hal ini sekaligus bertujuan untuk memberikan pengetahuan
kepada pembaca mengenai Ekonomi Internasional.
Tidak banyak kata yang dapat diutarakan penulis, mengingat manusia adalah
tempatnya salah, oleh sebab itu kami sadar bahwa makalah ini memiliki kekurangan
dan kelebihan. Sehingga kritik dan saran dari pembaca sangat di harapkan.
Serang, 19 Mei 2018
Penyusun
3. iii
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................................................... 2
BAB I
PEMBAHASAN
A. Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta
Asing ..................................................................................................................................... 3
B. Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC)................................................... 8
C. Neraca Pembayaran Internasional .......................................................................9
D. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash, Open Account,
Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private Compensation............ 21
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan.............................................................................................................................. 41
B. Saran...................................................................................................................................... 44
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 4
4. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ekonomi internasional adalah ilmu ekonomi yang membahas akibat saling
ketergantungan antara negara-negara di dunia, baik dari segi perdagangan
internasional maupun pasar kredit internasional. Sumber energi Amerika Serikat,
misalnya, sangat bergantung pada produsen luar negeri, sedangkan Jepang
mengimpor hampir setengah dari makanan yang di konsumsi oleh penduduknya.
Sebaliknya, negara-negara berkembang sangat membutukan teknologi yang
dikembangkan dan dihasilkan oleh negara-negara industri.
Dalam jangka panjang, pola perdagangan internasional ditentukan oleh
prinsip-prinsip keunggulan komparatif, dari segi itulah saya mengambil tema
tentang pengaruh perdagangaan internasional terhadap perekonomian dalam
negri. Kita selaku Negara sedang berkembang sangat memperhatikan
kesejahteraan masyarakat dan Negara di bandingkan lingkungan hidup maka
dari pada itu perdagangan internasional di bidang misalkan ekspor impor
sangat mempengaruhi perekonomian dalam negri kita ini. Mengapa demikian
karena kita ketahui pajak atau bea cukai dalam melakukan kegiatan transaksi
ekspor impor sangat besar dibandingkan pendapatan Negara lainya hal
tersebut sangat menunjang kesejahteran dalam negeri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang perlu
dibahas dari penulisan makalah ini sebagai berikut:
a. Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta
Asing ?
b. Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC) ?
c. Neraca Pembayaran Internasional ?
5. 2
d. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash, Open
Account, Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit,
Private Compensation Kebijaksanaan Ekonomi Internasional ?
C. Tujuan
a. Mengetahui Tentang Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-
istilah dalam Kurs Valuta Asing.
b. Mengetahui Tentang Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC).
c. Mengetahui Tentang Neraca Pembayaran Internasional.
d. Mengetahui Tentang Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash,
Open Account, Comersial Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private
Compensation Kebijaksanaan Ekonomi Internasional.
6. 3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Valuta Asing Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-istilah dalam Kurs Valuta
Asing
2.1 PASAR VALUTA ASING (VALAS)
2.1.1 Pengertian Valuta Asing dan Mekanisme Kerja Valuta Asing
Valuta asing atau yang biasa disebut dengan valas, atau yang
dalam bahasa asing dikenal dengan foreign exchange (Forex)
merupakan mata uang yang di keluarkan sebagai alat pembayaran yang
sah di negara lain. Valuta asing akan mempunyai suatu nilai apabila
valuta tersebut dapat ditukarkan dengan valuta lainnya tanpa
pembatasan. Dan tempat bertemunya penawaran dan permintaan valuta
asing disebut dengan Bursa Valuta Asing atau Foreign Exchange
Market. Menurut Madura (2000:58) pasar valas adalah pasar yang
memfasilitasi pertukaran valuta untuk mempermudah transaksi-
transaksi perdagangan dan keuangan internasional. Atau jika diartikan
secara sederhana, pasar valas adalah perdagangan mata uang (valuta)
suatu negara dengan mata uang negara lainnya.
Sedangkan tarif dari pertukaran mata uang ini disebut juga dengan
Foreign Exchange Rate di Indonesia dikenal dengan Kurs Valuta
Asing. Kuncoro (1996:105) menjelaskan bahwa semua kegiatan bisnis
internasional memerlukan transfer uang dari satu negara ke negara lain
sebagai contoh, suatu perusahaan multinasional AS yang mendirikan
pabrik di Inggris, pada akhir tahun buku selalu ingin mentransfer laba
yang diperoleh dari usahanya di Inggris (dalam bentuk Poundsterling)
ke kantor pusatnya di AS (dalam bentuk USD) maka untuk
mengkonversikan mata uang Poundsterling Inggris ke dalam US Dolar
diperlukan adanya pasar Valuta Asing.
Di bursa valas ini orang dapat membeli ataupun menjual mata uang
yang diperdagangkan. Secara obyektif adalah untuk mendapatkan
7. 4
profit atau keuntungan dari posisi transaksi yang dilakukan. Di bursa
valas dikenal istilah Lot dan Pip. 1 Lot nilainya adalah $1000 dan 1 pip
nilainya adalah $10. Sedangkan nilai dolar di bursa valas berbeda
dengan nilai dolar yang kita kenal di bank-bank. Nilai dolar di bursa
valas sangat bervariasi, yaitu 6000/8000 dan 10.000 rupiah. Transaksi
di valuta asing dapat dilakukan dengan cara dua arah dalam mengambil
keuntungannya. Seseorang dapat membeli dahulu (open buy), lalu
ditutup dengan menjual (sell) ataupun sebaliknya, melakukan penjualan
dahulu, lalu ditutup dengan membeli. Pergerakan pasar valuta asing
berputar mulai dari pasar Selandia Baru dan Australia yang
berlangsung pukul 05.00–14.00 WIB, terus ke pasar Asia yaitu Jepang,
Singapura, dan Hongkong yang berlangsung pukul 07.00–16.00 WIB,
ke pasar Eropa yaitu Jerman dan Inggris yang berlangsung pukul
13.00–22.00 WIB, sampai ke pasar Amerika Serikat yang berlangsung
pukul 20.30–10.30 WIB. Dalam perkembangan sejarahnya, bank
sentral milik negara-negara dengan cadangan mata uang asing yang
terbesar sekalipun dapat dikalahkan oleh kekuatan pasar valuta asing
yang bebas. Menurut survei BIS (Bank International for Settlement,
bank sentral dunia), yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai
transaksi pasar valuta asing mencapai lebih dari USD$1,4 triliun per
harinya. Mengingat tingkat likuiditas dan percepatan pergerakan harga
yang tinggi tersebut, valuta asing juga telah menjadi alternatif yang
paling populer karena ROI (return on investmentatau tingkat
pengembalian investasi) serta laba yang akan didapat bisa melebihi
rata-rata perdagangan pada umumnya. Akibat pergerakan yang cepat
tersebut, maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi.
Karena hal inilah wajar ketika tahun 1997 terjadikrisis keungan di
Negara di Asia begitpuntahun 1991 diAmerika
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi
diluar bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional
dari perdagangan valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang
saling berhubungan satu sama lainnya dimana mata uang yang berbeda
diperdagangkan, sehingga secara tidak langsung artinya bahwa “tidak
ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs yang berbeda-beda
8. 5
tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang bertransaksi”.
Namun dalam prakteknya perbedaan tersebut seringkali sangat tipis.
2.1.2 Fungsi pokok Pasar Valas
Nopirin (1987:165-166) menyebutkan beberapa fungsi pokok
pasar valuta asing dalam membantu lalu-lintas pembayaran
internasional yaitu:
Mempermudah pertukaran valuta asing serta pemindahan dana
dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan
dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang
dilakukan oleh bank-bank serta pedagang.
Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu
segera diselesaikan pembayaran atau penyerahan barangnya, maka
pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya
perjanjian atau kontrak jual beli dengan kredit.
Memungkinkan dilakukannya hedging. Seorang pedagang
melakukan hedging apabila dia pada saat yang sama melakukan
transaksi jual beli valuta asing yang berbeda, untuk
menghilangkan/mengurangi resiko kerugian akibat perubahan kurs.
2.1.3 Jenis-jenis Pasar Valas
Pasar valas dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu:
1. Pasar Spot (Pasar Tunai)
Menurut Madura (2000:58-66) kurs spot adalah nilai tukar berjalan
suatu valuta.Kemudian yang dimaksud pasar spot adalah pasar yang
memfasilitasi transaksi-transaksi nilai tukar berjalan suatu valuta.
Dimana komoditi atau valas dijual secara tunai dengan penyerahan
segera. Disebut juga actual market atau physical market.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi spot terdiri dari
transaksi valas yang biasanya selesai dalam maksimal dua hari kerja.
Dalam pasar spot, dibedakan atas tiga jenis transaksi:
9. 6
Cash, dimana pembayaran satu mata uang dan pengiriman mata
uang lain diselesaikan dalam hari yang sama.
Tom (kependekan dari tomorrow/besok), dimana pengiriman
dilakukan pada hari berikutnya.
Spot, dimana pengiriman diselesaikan dalam tempo 48 jam setelah
perjanjian.
Menurut Hamdi (2000:20) contoh transaksi spot yaitu pada tanggal
22 Desember 1996 seorang ayah membutuhkan US$ 10.000 untuk
uang saku anaknya yang akan sekolah diluar negeri. maka seorang
ayah tersebut dapat menghubungi bank-bank devisa atau money
changer untuk dapat mengetahui dan membuat kesepakatan selling
price pada tanggal tersebut. Apabila telah tercapai kesepakatan
selling price pada tanggal 22 Desember 1996 adalah US$1 = Rp
5.500 maka perhitungannya:
Jumlah Rupiah yang dibutuhkan = US$ yang dibutuhkan x selling
price
= US$ 10.000 x Rp 5.5000
= Rp 55.000.000,-
maka untuk mendapatkan US$ 10.000 diperlukan Rp 55.000.000,-
yang harus diserahkan paling lambat tanggal 24 Desember 2004 (2 x
24 jam atau t +2).
2. Pasar Forward
Menurut Madura (2000:58-66) Kurs forward adalah nilai tukar
suatu valuta dengan valuta lain pada suatu waktu di masa depan
yang dikuotasikan oleh bank-bank. Kemudian yang dimaksud
Pasar Forward adalah pasar yang memfasilitasi perdagangan
kontrak forward mata uang.
Menurut Kuncoro (1996:106-107) transaksi forward merupakan
transaksi valas dimana pengiriman mata uang dilakukan pada suatu
tanggal tertentu di masa datang. Kurs dimana transaksi forward
akan diselesaikan telah ditentukan pada saat kedua belah pihak
menyetujui kontrak untuk membeli dan menjual. Waktu antara
ditetapkannya kontrak dan pertukaran mata uang yang sebenarnya
10. 7
terjadi dapat bervariasi dari dua minggu hingga satu tahun. Jatuh
tempo kontrak forward biasanya satu, dua, tiga atau enam bulan.
Transaksi forward biasanya terjadi bila eksportir, importir, atau
pelaku ekonomi lain yang terlibat dalam pasar valas harus
membayar atau menerima sejumlah mata uang asing pada suatu
tanggal tertentu di masa mendatang.
Menurut Madura (2000:63) contoh transaksi forward yaitu apabila
suatu perusahaan akan membutuhkan 1 juta Mark Jerman, 90 hari
dari sekarang untuk mengimpor barang dari Jerman. Asumsikan
bahwa perusahaan tersebut dapat langsung membeli Mark Jerman
untuk pengiriman langsung (yaitu, dari pasar spot) dengan kurs
spot $0,50 per Mark. Berdasarkan kurs spot ini maka perusahaan
membutuhkan $500.000 ($0,50 per Mark x 1.000.000). namun
perusahaan belum memiliki dana saat ini juga untuk membeli
Mark.
Perusahaan dapat menunggu 90 hari dan kemudian menukarkan
US Dolar dengan Mark menurut kurs yang berlaku saat itu. Tetapi
perusahaan tidak mengetahui berapa kurs spot 90 hari dari
sekarang. Jika naik menjadi $0,60 per Mark, perusahaan akan
membutuhkan $600.000 ($0,60 per Mark x 1.000.000 Mark).
Dengan danya ini maka perusahaan akan merugi sebesar $100.000.
akan lebih baik perusahaan mengunci kurs untuk 90 hari dari
sekarang.
Dimana kurs forward 90 hari sekarang adalah $0,51 per mark,
maka perusahaan dapat melakukan perjanjian kontrak forward
dengan menggunakan kurs forward 90 hari dari sekarang.
Sehingga dana yang dibutuhkan perusahaan sebesar
$510.000 ($0,51 per Mark x 1.000.000 Mark). Maka dengan
mengunci kurs, perusahaan tidak perlu khawatir dengan adanya
perubahan kurs spot 90 hari ke depan.
3. Pasar Currency Options
Menurut Madura (2000:67-68) menjelaskan pasar Currency
Options merupakan pasar yang memfasilitasi perdagangan kontrak
11. 8
currency options. Kontrak currency options dapat diklasifikasikan
sebagai call atau put. Suatu currency call Options menyediakan
hak untuk membeli suatu valuta tertentu dengan harga tertentu
(yang dinamakan dengan strike price atau exercise price) dalam
suatu periode waktu tertentu.
Currency call options digunakan untuk meng-hedge hutang-
hutang valas yang harus dibayarkan di masa depan. currency put
options memberikan hak untuk menjual suatu valuta asing dengan
harga tertentu dalam suatu periode waktu tertentu. Currency put
options digunakan untuk meng-hedge piutang-piutang valas yang
akan diterima di masa depan.
Menurut Madura (2000:131) contoh dari transaksi currency call
options yaitu ada kemungkinan perusahaan sebuah perusahaan
akan membutuhkan valuta asing di masa depan, tetapi perusahaan
tidak begitu yakin. Sebagai contoh, anggaplah sebuah perusahaan
AS terlibat dalam tender sebuah poyek di Jerman. Jika proyek
tersebut jatuh kepada perusahaan tersebut maka perusahaan akan
membutuhkan kira-kira DM625.00 untuk membeli bahan baku dan
jasa di Jerman, namun perusahaan tidak tahu apakah tawaran akan
diterima atau tidak sampai tiga bulan ke depan.
Asumsikan bahwa exercise price bagi Mark adalah $0,50 dan
premium call option-nya adalah $ 0,02 per unit. Perusahaan akan
membayar $1250 per opsi (62.500 x $0.02) atau $12.500 untuk 10
kontrak. Dengan adanya opsi tersebut, jumlah maksimum
pengeluaran US Dolar untuk membeli Mark adalah $312.500
(62.500 x $0,5).
2.1.4 Pelaku Valas
Pergerakan nilai valuta asing yang selalu berubah-ubah dari waktu ke
waktu karena hukum demand dan supply selalu melibatkan berbagai
pelaku pasar yang mempunyai berbagai kepentingan. Pelaku pasar
tersebut antara lain adalah :
12. 9
1. Perusahaan.
Untuk meningkatkan daya saing dan menekan biaya produksi
perusahaan selalu melakukan eksplorasi terhadap berbagai sumber-
sumber daya yang baru dan yang lebih murah. Bisanya kita
menyebut kegiatan ini dengan kegiatan impor. Dan perusahaan
juga akan selalu melakukan kegiatan eksplorasi market untuk
memperluas jaringan distribusi barang dan jasa yang telah di
produksi oleh perusahaan tersebut yang pada akhirnya akan timbul
pendapatan dalam mata uang lain. Biasanya kita menyebut
kegitatan tersebut dengan ekspor. Karena ada kegiatan impor dan
ekspor inilah perusahaan kadang memerlukan mata uang negara
lain dengan jumlah yang cukup besar.
2. Individu
Masyarakat atau perorangan dapat melakukan transaksi valuta
asing di sebabkan oleh beberapa faktor.
kegiatan spekulasi, yaitu dengan memanfaatkan fluktuasi
pergerakan nilai valuta asing untuk memperoleh keuntungan.
kebutuhan konsumsi pada saat berada di luar negeri.
Contoh : ada sebuah keluarga yang melakukan perjalanan keluar
negeri sebut saja negara Amerika. Pada saat mereka akan
melakukan kegiatan konsumsi di Amerika maka mereka tidak bisa
membayarnya dengan rupiah karena mata uang yang berlaku di
Amerika adalah dolar Amerika, sehingga mereka mau tidak mau
harus menukarkan uangnya terlebih dahulu ke dalam dolar
Amerika.
Contoh lainnya adalah seorang ayah yang akan membiayai sekolah
anaknya di Australia maka sang ayah harus menukarkan uangnya
kedalam bentuk Australian dolar terlebih dahulu.
3. Bank Umum.
Bank umum melakukan transaksi jual beli valas untuk berbagai
keperluan antara lain melayani nasabah yang ingin menukarkan
13. 10
uangnya kedalam bentuk mata uang lain. Untuk memenuhi
kewajibannya dalam bentuk valuta asing.
4. Pialang Pasar valas atau Broker.
Broker adalah perusahaan yang menjadi perantara terjadinya
transaksi valuta asing. Mereka membantu kita untuk mencarikan
pembeli ataupun penjual.
5. Pemerintah.
Pemerintah melakukan transaksi valuta asing untuk berbagai
tujuan antara lain membayar hutang luar negeri, menerima
pendapatan dari luar negeri yang harus di tukarkan lagi kedalam
mata uang local.
6. Bank Sentral.
Di banyak negara bank sentral adalah lembaga independent yang
bertugas menstabilkan mata uangnya. Biasanya bank sentral
melakukan jual beli valuta asing dalam rangka menstabilkan nilai
tukar mata uangnya yang biasa disebut dengan kegiatan intervensi.
7. Spekulan dan Arbitraser
Arbitraser adalah orang yang mengeksploitasi perbedaan kurs
antar valas. Peran serta Spekulan dan arbitraser dalam pasar valas
semata-mata didorong oleh motif mengejar keuntungan. Mereka
justru menuai laba dari fluktuasi drastis yang terjadi di pasar valas.
Dengan kata lain, mereka tidak mempunyai transaksi bisnis atau
komersial yang perlu dilindungi di pasar valas.
2.2 Sistem Kurs
Setiap negara mempunyai sebuah mata uang yang menunjukkan atau
menetapkan harga-harga dari setiap barang dan jasa yang ada. Didunia ini
terdapat begitu banyak mata uang yang jumlahnya sama dengan jumlah negara
yang ada di dunia.
14. 11
Kurs mempunyai peranan sentral dalam hubungan perdagangan Internasional.
Karena kurs memungkinkan kita untuk membandingkan harga-harga segenap
barang dan jasa yang dihasilkan oleh berbagai negara. Mata uang selalu
menghadapi kemungkinan penurunan nilai tukar (kurs) atau depresiasi
terhadap mata uang lainnya, atau sebaliknya mengalami kenaikan nilai tukar.
Kebijakan pemerintah terhadap kurs valuta asing akan sangat mempengaruhi
kondisi perdagangan internasional (ekspor dan impor) negara yang
bersangkutan, sehingga perlu dipahami bagaimana pemerintah mempengaruhi
nilai tukar mata uangnya terhadap mata uang asing.
Madura (1995) secara umum membuat klasifikasi sistem kurs berdasarkan
tingkat keterlibatan pemerintah menjadi 4 (empat) sistem kurs sebagai berikut:
1) Fixed Exchange Rate System (sistem kurs tetap)
Dalam sistem kurs tetap ini, kurs dijaga pada kurs yang tetap, atau hanya
dimungkinkan berfluktuasi dalam batas-batas yang sempit. Apabila terjadi
fluktuasi yang mengarah tajam, baik menguat maupun melemah,
pemerintah melakukan intervensi untuk menstabilkan kurs sesuai dengan
tingkat yang dianggap wajar atau yang dikehendaki.
2) Freely Floating Exchange Rate System (sistem Kurs Mengambang Bebas).
Dalam sistem kurs mengambang bebas (Freely Floating Exchange Rate
System), nilai mata uang ditentukan oleh kekuatan pasar tanpa ada campur
tangan pemerintah. Kurs yang terjadi merupakan tingkat keseimbangan dari
jumlah permintaan dengan jumlah penawaran dari mata uang yang
bersangkutan terhadap mata uang asing lainnya.
3) Managed Floating Exchange Rate System (Sistem Kurs Mengambang
Terkendali).
Sistem kurs yang sampai saat ini sering digunakan untuk menentukan kurs
suatu mata uang terhadap mata uang asing adalah diantara sistem kurs tetap
dan sistem kurs mengambang bebas. Maksudnya bahwa kadang-kadang
kurs dibiarkan bebas sesuai kekuatan pasar dan suatu saat pemerintah
melakukan intervensi untuk menjaga agar kurs tetap sesuai dengan yang
diinginkan. Sistem kurs yang seperti ini yang disebut sebagai kurs
15. 12
mengambang terkendali. Bank sentral tidak perlu melakukan pengawasan
secara terus menerus, pemerintah dapat juga melakukan intervensi apabila
fluktuasinya sedemikian besar sehingga mengancam stabilitas
perekonomian atau apabila diyakini bahwa intervensi yang dilakukan
mempunyai efek terhadap perbaikan perekonomian.
4) Pegged Exchange Rate System (Sistem Kurs Tertambat).
Banyak negara melakukan kesepakatan untuk menggunakan sistem kurs
tertambat, dimana kurs mata uang dari negara yang bersangkutan secara
tetap dikaitkan dengan mata uang negara lain atau sekelompok negara yang
merupakan mitra dagang utama.
Dasar Pertimbangan Penetapan Nilai tukar .
1. Preferensi suatu negara terhadap keterbukaan ekonominya, terbuka atau
tertutup. Maka ditentukan fixed exchange rate atau nilai tukar fleksibel
sebagai prioritas utama.
2. Kemandirian dalam melaksanakan kebijakan moneter yang independen
maka nilai tukar fleksibel. Tetapi bila negara tersebut memiliki sistem nilai
tukar tetap maka dibutuhkan cadangan devisa yang sangat besar untuk
menjaga kredibilitas sistem nilai tukar tersebut.
3. Underlying shock pada pasar uang dan pasar barang. Pasar barang lebih
besar dari pasar uang maka pilihan terbaik floating exchange rate.
Sebaliknya menggunakan fixed exchange rate. Dalam hal keduanya tidak
dominan maka kebijakan yang terbaik adalah managed floating.
(dikemukakan oleh Garber dan Svenson).
Fungsi nilai tukar pertama, berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan
neraca pembayaran, dengan sasaran akhir menjaga kecukupan cadangan
devisa.
Kedua adalah untuk menjaga kestabilan pasar domestik. Ketiga, sebagai
instrument moneter khususnya bagi negara yang menerapkan suku bunga dan
16. 13
nilai tukar sebagai sasaran operasional kebijakan moneter. Keempat, adalah
sebagai nominal anchor dalam pengendalian inflasi.
B. Teori tentang Perusahaan Multinasional (MNC) Sifat Perusahaan
Multinasional, Faktor yang mempengaruhi keputusan Perusahaan Multinasional
Karena begitu banyaknya karakteristik Multinasional Company
(MNC) maka sangat sukar untuk memberi definisi yang dapat mencakup
semua karakteristik sehingga suatu perusahaan dapat dengan pasti disebut
MNC. Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatif yang harus
dipenuhi sehingga perusahaan tersebut digolongkan sebagai MNC, seperti
misalnya apakah perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua
aktivitas yang mendatangkan pendapatan dibeberapa Negara. Sedang yang
lain memberi definisi lebih pragmatic seperti misalmya jumlah Negara
dimana perusahaan itu beroperasi atau total assets atau penjualan yang
dilakukan oleh cabangnya di Negara lain. Untuk lebih sederhananya
baiklah MNC kita beri definisi saja sebagai perusahaan yang kegiatan
bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak dibeberapa
Negara. Cabang di luar negeri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk,
tetapi juga operasi/kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh
perusahaan induk.
SIFAT MNC
Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di
luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri.
Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi
langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau
membeli perusahaan di luar negeri.
Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang
satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk
mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun
yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures).
17. 14
Tijuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga
berbeda. Ada MNC yang brmaksud untuk melakukan ekspansi secara
vertikal. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan
cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut
oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertiakal ini misalnya
perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana
terdapat sumber minyak yang kemudian dapat di proses lebih lanjut oleh
perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi horizontal dengan cara
mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper
sama dengan perusahaan induk.
Sebelum produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di
luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman dibidang bisnis
internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar
internasional yang selalu menunjukkan peningkatan. Dengan
berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf
pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat
melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membuka kantor
pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan
perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran
produk menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan
cabang produksi di luar negeri. Langkah ini perlu dengan perhitungan yang
cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta
pemerintah Negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan
tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya,
dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan
daripada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di
luar negeri ini harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi risiko yang
tinggi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MNC
18. 15
Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri
adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-
duanya.
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang
di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a. Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui
ekspor, mungkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan
langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Di
samping itucabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk
memberikan pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual
ini akan lebih efisien apabila dilakukan oleh cabang luar negeri.
b. Ekspor ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tariff Negara
lain. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan
produk di Negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi.
Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahan kurs
mata uang. Apabila mata uang Negara asal perusahaan induk mengalami
apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat
menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila
perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri.
c. Apabila tujuan pendirian cabang di luar negeri itu untuk mencapai
keuntungan maksimum maka pertimbangan efesiensi biaya di berbagai
Negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC tertarik untuk
melakukan ekspansi di Negara yang upah buruhnya rendah (biasanya
Negara berkembang), terutama apakah produk yang dihasilkan itu
sifatnya padat tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang sering menjadi
daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak sering terjadinya
pemogokan.
Faktor biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transport.
Dengan membuka cabang, biaya transport dapat ditekan di samping biaya
19. 16
transport, pajak yang relatif lebih rendah dapat merupakan daya tarik bagi
MNC.
FAKTOR NONEKONOMI
Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk
ekspansi, faktor sosial dan politik di Negara hendak dituju perlu
diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari.
Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap
perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang
dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan
menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari Negara
penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat
perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari
pengalaman (sejarah) kebijaksanaan Negara penerima terhadap perusahaan
asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi ke sana. Hal lain yang
tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik Negara penerima. Keadaan
politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di Negara
itu.
KEKUATAN BERSAING MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi
internasional yang dilakukan adalah barangnya relative sophisticated,
sangat berariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan
dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian
ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin
lebih efisien dibanding kontrak antar pembeli dan penjual yang
independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama
“institutional comparative advantage” dari MNC.
b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena
penggunaan teknologi melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC
20. 17
dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar
negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun
manajemen
c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni
mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi
tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui cabang-
cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus
disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan.
d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan
cara misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu
bagian tertentu dari proses produksi.
e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan
keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis
perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional.
f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi
horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan
perang harga atau subsidi untuk merebut pasar.
g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota
yang diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara
memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan proteksi tersebut
atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri,
yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga
keuntungan dapat ditransfer tanpa bias dideteksi.
EFEK GLOBAL MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan
kesejahtaraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti.
21. 18
MNC dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian
dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total
investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila
naiknya investasi di cabang luar negeri tidak mengakibatkan turunnya
investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana
internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang
menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi
empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang
dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah
menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya
menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen
(menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang
berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan
modal di Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap
investasi global masih dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam
kaitannya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan
efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai
berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif
kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor
produksi,perbedaan biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan
dukungan informasi yang komplit,dan proses pengambilan keputusan yang
tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien
sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi
ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas
input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain tidak
menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi
internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan
keuntungan perdagangan internasional.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal
ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang
MNC disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal
sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun
22. 19
tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk
mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula
MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan
perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam
kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang ekonomis
yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi
satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R
& D ), penelolaan valuta asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC
ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara global
efisiensi ekonomi akan meningkat.
Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat
menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC
juara dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang
optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat
untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam
pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat
mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC
kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara
induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan
mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun.
Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka
sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi
perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan
pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang
polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi.
Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara
keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost).
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif
maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya
untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka
MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja tetapi
juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian
MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak
dengan dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap
23. 20
kesejahteraan secara global masih merupakan isyu yang sampai kini belum
terpecahkan.
MANFAAT MNC BAGI NEGARA INDUK
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di
luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun resiko yang
lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk
kenaikan deviden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi
karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional,
faktor produksi yang melimpah di negara induk akan memperoleh manfaat
sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan
manfaatnya akan lebih besar dari pada kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih
murah yang dihasilkan negara lain yang biaya produksinya lebih rendah.
Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk
memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di
bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di
mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
KONFLIK YANG MUNCUL DI NEGARA INDUK
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC
biasanya didasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara
sektoral, regional, maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa
penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi,
penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri.
a. Pergeseran tenaga kerja
Isyu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan
perusahaan) di luar negeri terhadap pasar tenaga kerja di dala negeri
masih diperdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa
pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri.
Kegiatan produksi ynag mestinya dapat dilakukan di dalam negeri
24. 21
tetapi dilakukan di luar negeri sehingga tenaga kerja di dalam negeri
menjadi kelebihan. Namun demikain kegiatan MNC di luar negeri ini
dapat pula menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Efek netonya
masih belum pasti apakah lebih besar penggeseran tenaga kerja atau
sebaliknya lebih besar penciptaan lapangan kerja.
b. Berkurangnya keunggulan modal dan teknologi
MNC sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan
dikombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini
akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal teknologi di
dalam negeri dapat berkurang ; kedua kegiatan industri dalam negeri
dapat menyusut digantikan di luar negeri dan sumber pendapatan
nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntunagn MNC yang
dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat
terpengaruh oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar
negeri.
c. Penghindaran pajak
Melalui praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama
dengan cabang MNC) yang sering disebut transfer pricing serta tax
holiday dan insentif yang diberikan oleh negara peneriman MNC dapat
menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila ahl ini terjadi maka
negara induk akan dirugikan.
d. Merongrong kebijaksanaan ekonomi negara induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan
ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan
kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke
negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya
cabang MNC di negara lain.
Secara makro ekonomi, MNC mempunayi akses terhadap pasar modal
internasional yang dapat dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan
moneter negra asal yang sifatnya restriktif.
25. 22
MANFAAT BAGI NEGARA PENERIMA
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup; pembentukan modal,
menaikan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta
memperbaiki posisi neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering
muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal
nasional. Apabila pengusaha local dapat terdorong untuk melakukan
investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak
maka kenaikan stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi
perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal
masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke
negara induk keuntungan yang diperoleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran
MNC tidak hanya menaikkan pendapatan dan menambah kesempatan kerja,
tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian
dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja.
Efek yang nyata nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak
dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan
kualitas produk serta mendorong peningkatan efesiensi di negara penerima.
Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat mempunyai
kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya
MNC telah pergi.
KERUGIAN BAGI NEGARA PENERIMA
Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima
umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin
penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai melalui kebijaksanaan
pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat mengguanakan
produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik
dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk
tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang diperoleh. Tujuan-tujuan
26. 23
ini akan dihambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara
penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke
negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk
menjual barang di pasar lokal.
Masalah lain adalah bahewa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan
ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat
padat modal atau yang berorientasi ekspor, seperti pada assembling barang
elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik
akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.
PENGATURAN MNC OLEH NEGARA PENERIMA
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah :
a. Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian
tentang kemungkinan efek MNC di masa mendatang terhadap
ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya
dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC
tersebut ditolak kehadirannya.
b. Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi
asing atau penentuan pemilikian, sehingga memberi peluang pada
wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil
keputusan.
c. Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya
membatasi bahan yang di impor, penentuan harga produk, pengaturan
tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap
lingkungan.
d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang
boleh dikirim balik ke negara induk.
e. Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC
27. 24
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada
pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi,
brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya memberi toleransi untuk
patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui Undang-undang PMA
dan daftar negatif untuk investasi.
C. Neraca Pembayaran Internasional
1. Pengertian Neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah catatan dari semua transaksi ekonomi
internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara
penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun atau dikatakan sebagai laporan arus pembayaran
(keluar dan masuk) untuk suatu negara. Neraca pembayaran secara esensial
merupakan sistem akuntansi yang mengukur kinerja suatu negara. Pencatatan
transaksi dilakukan dengan pembukuan berpasangan (double-entry
bookkeeping system), yaitu; tiap transaksi dicatat satu sebagai kredit dan satu
lagi sebagai debit.
2. Tujuan dan fungsi neraca pembayaran internasional
2.1 Tujuan Neraca Pembayaran Internasional
a. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil
langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini
termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan
penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca
pembayaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil
kebijkan di bidang moneter dan fiskal.
c. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui
pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan
nasional.
28. 25
d. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil
kebijakan di bidang politik perdagangan Internasional.
2.2 Fungsi Neraca Pembayaran Internasional
a. Mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi (ekspor/impor,
hubungan uang piutang, penanaman modal)
b. Mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiscal.
c. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap
pendapatan nasional
d. Mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional
e. Mendapatkan gambaran tentang pengaruh transaksi luar negri terhadap
pendapatan nasional
f. Sebagai suatu alat pembukuan dan alat pembayaran luar negeri agar
pemerintah dapat mengambil keputusan, apakah negara dapat
melanjutkan masuknya barang-barang luar negeri dan dapat
menyelesaikan pembayaran tepat pada waktunya.
g. Sebagai suatu alat untuk mengukur keadaan perekonomian dalam
hubungan internasional dari suatu negara.
3. SISTEM PENCATATAN NERACA PEMBAYARAN
Sistem pencatatan dilakukan dengan menggunakan variabel debet dan
kredit. Transaksi yang dicatat di sebelah kredit disebut transaksi kredit dan
transaksi yang dicatat di sebelah debet disebut transaksi debet.
A. Transaksi Debet
Adalah transaksi yang menyebakan terjadinya pembayaran
kepada penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus
uang keluar yang terjadi antar negara. Transaksi ini disebut transaksi
negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi
cadangan devisa. Transaksi debet meliputi:
impor barang dari negara lain, pembayaran jasa transfortasi, jasa
asuransi, dan ongkos makelar kepada penduduk negara lain.
pembayaran bunga dan deviden kepada penduduk negara lain.
pemberian hadiah dan pengiriman uang kepada penduduk negara lain
29. 26
investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
penduduk yang melakukan pembelian emas dari negara lain
penduduk yang menabungkan uangnya di bank luar negeri
B. Transaksi Kredit
Adalah transaksi yang menyebabkan terjadinya penerimaan dari
penduduk negara lain atau transaksi yang menyebabkan arus uang masuk
yang terjadi antarnegara. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+),
yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa
negara.. Transaski kredit meliputi:
ekspor barang ke negara lain
penerimaan jasa transfortasi, asurasni, ongkos makelar dari negara lain.
penerimaan bunga dan deviden dari penduduk negara lain
penerimaan hadiah dan kririman uang dari penduduk negara lain
investasi jangka panjang yang ditanamkan oleh penduduk negara lain
di dalam negeri
investasi jangka pendek yang ditanamkan oleh penduduk negara lain di
dalam negeri
penjualan emas kepada penduduk dari negara lain
penduduk negara lain yang menabungkan uangnya di bank dalam
negeri
Contoh : Suatu perusahaan RI meminjam Poundsterling Inggris. Jelas,
pinjaman ini merupakan peningkatan hutang penduduk/perusahaan RI
pada pihak luar negeri (Inggris). Pinjaman ini merupakan suatu credit
entry pada neraca pembayaran. Debit entry yang sama akan
diklasifikasikan sebagai suatu peningkatan dalam kepemilikan aset
financial luar negeri, yaitu rekening bank debitor RI (yang didenominasi)
dalam sterlingmerupakan suatu aset.
Memiliki aset dalam valuta asing sama seperti memberikan pinjaman
jangka pendek kepada negara lain.
30. 27
Neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang
dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain.
penduduk disini dalam artian adalah :
1. Orang perorangan/individu
Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara
(misalnya para turis) dianggap sebagai penduduk di mana mereka
mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka
memperoleh center of interest.
2. Badan hukum
Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara
dimana Badan Hukum tersebut memperoleh status sebagai Badan
Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai
penduduk luar negeri.
3. Pemerintah
Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari
negara yang diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar
dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereaka wakili. Transaksi
yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi
internasional.
4. KOMPONEN NERACA PEMBAYARAN
Berdasarkan neraca pembayaran kita dapat mengetahui bahwa neraca
dibagi ke dalam beberapa transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar
transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau pos-pos dasar suatu negara
dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Transaksi Dagang (Trade Account)
Transaksi dagang adalah semua transaksi ekspor dan impor
barang-barang (merchandise) dan jasa-jasa. Transaksi dagang dibedakan
menjadi transaksi barang (visible trade) yang merupakan transaksi
ekspor dan impor barang dagangan, dan transaksi jasa (invisible trade)
31. 28
yang merupakan transaksi eskpor dan impor jasa. Untuk transaksi ekspor
dicatat di sisi kredit, sedangkan transaksi impor dicatat di sisi debit.
b. Transaksi Pendapatan Modal (Income on Investment)
Transaksi pendapatan modal adalah semua transaksi penerimaan
atau pendapatan yang berasal dari penanaman modal di luar negeri serta
penerimaan pendapatan modal asing di negeri kita. Pendapatan tersebut
dapat berupa bunga, dividen, dan keuntungan lain. Penerimaan bunga
dan dividen merupakan transaksi kredit, sedangkan pembayaran bunga
dan dividen kepada penduduk negara asing merupakan transaksi debit.
c. Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi sepihak atau transaksi satu
arah, artinya transaksi tersebut tidak menimbulkan kewajiban untuk
membayar atas barang atau bantuan yang diberikan. Berikut ini yang
tergolong dalam transaksi unilateral adalah hadiah (gift), bantuan (aid),
dan transfer unilateral. Apabila suatu negara memberi hadiah atau
bantuan ke negara lain, maka transaksi ini termasuk transaksi debit.
Sebaliknya, jika suatu negara menerima hadiah atau bantuan dari negara
lain, termasuk dalam transaksi kredit.
d. Transaksi Penanaman Modal Langsung (Direct Investment)
Transaksi penanaman modal langsung adalah semua transaksi
yang berhubungan dengan jual beli saham dan jual beli perusahaan yang
dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.
Apabila terjadi pembelian saham atau perusahaan dari tangan penduduk
negara lain, maka pos direct investment didebit, dan bila terjadi
penjualan saham atau penduduk asing yang mendirikan perusahaan di
wilayah kekuasaannya, maka pos ini dikredit.
e. Transaksi Utang Piutang Jangka Panjang (Long Term Loan)
Transaksi utang piutang jangka panjang adalah semua transaksi
kredit jangka panjang yang pembayarannya lebih dari satu tahun.
Sebagai contoh transaksi penjualan obligasi kepada penduduk negara
32. 29
lain, menerima pembayaran kembali pinjaman-pinjaman jangka panjang
yang dipinjamkan kepada penduduk negara lain, atau mendapatkan
pinjaman jangka panjang dari negara lain, maka pos ini dicatat di sebelah
kredit, dan bila terjadi transaksi pembelian obligasi atau lainnya yang
berkaitan dengan utang piutang jangka panjang, maka pos ini dicatat di
sebelah debit.
f. Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short Term Capita1)
Transaksi utang piutang jangka pendek adalah semua transaksi
utang piutang yang jatuh temponya tidak lebih dari satu tahun. Transaksi
ini umumnya terdiri atas transaksi penarikan dan pembayaran surat-surat
wesel.
g. Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary Acomodating)
Transaksi lalu lintas moneter adalah pembayaran terhadap
transaksi-transaksi pada current account (transaksi perdagangan,
pendapatan modal, dan transaksi unilateral) dan investment account
(transaksi penanaman modal langsung, utang piutang jangka pendek, dan
utang piutang jangka panjang). Apabila jumlah pengeluaran current
account dan investment account lebih besar daripada penerimaannya,
maka perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan
saldo kredit monetary acomodating.
Dari transaksi tersebut, maka transaksi ekonomi internasional
dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Transaksi Berjalan (Current Account)
Transaksi berjalan adalah semua transaksi ekspor dan impor
barang-barang dan jasa-jasa. Secara umum meliputi: transaksi
perdagangan, transaksi pendapatan modal dan transaksi unilateral.
b. Neraca Modal (Capital Account)
Neraca modal adalah neraca yang menunjukkan perubahan dalam
harta kekayaan (asset) suatu negara di luar negeri dan aset asing di suatu
negara, di luar aset cadangan pemerintah. Neraca modal meliputi:
33. 30
transaksi penanaman modal langsung, transaksi utang piutang jangka
panjang dan transaksi utang piutang jangka pendek.
c. Selisih yang Belum Diperhitungkan (Error and Omissions)
Selisih yang belum diperhitungkan merupakan rekening
penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama persis
dengan nilai transaksi debit. Dengan adanya rekening selisih perhitungan
ini, maka jumlah total nilai transaksi kredit dari suatu Neraca
Pembayaran Internasional (NPI) akan selalu sama dengan transaksi
debitnya.
Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia
Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari
penerbitan resmi, antara lain :
1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun
anggaran oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia.
2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap
tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Bank
Indonesia.
3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan
sekali oleh Bank Indonesia.
4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan
oleh Badan Pusat Statistik setahun sekali.
5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan
sekali.
Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang
diterbitkan oleh berbagai penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka-
angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan-perbedaan tersebut kemungkinan
merupakan akibat :
34. 31
1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda.
2. Penggunaan sistematika yang berbeda.
3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai.
4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu
masih merupakan angka sementara, sedangkan angka yang lainnya
merupakan angka yang sudah diperbaiki.
Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam
Laporan Tahunan Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang
bentuknya paling sesuai dengan bentuk yang disarankan oleh lembaga moneter
dunia yaitu International Monetary Fund (IMF).
5. PENGARUH NERACA PEMBAYARAN LUAR NEGERI TERHADAP
PEREKONOMIAN INDONESIA
Secara umum apabila kita ingin mengkaji lebih mendalam terkait
pengaruh neraca pembayaran luar negeri bagi Indonesia, maka kita harus
mengetahui terlebih dahulu mengenai proses penyeimbangan kembali neraca
pembayaran, karena pengaruh dari pada neraca pembayaran terlihat secara
jelas pada proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran. Di dalam
proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran tersebut terdiri dari 3
komponen, yaitu tingkat harga, tingkat kurs, dan sektor moneter.
1. Tingkat harga
Neraca pembayaran yang surplus dapat menyebabkan bertambahnya
uang yang beredar di masyarakat. Sebaliknya jika neraca pembayaran defisit
akan mengurangi jumlah uang yang beredar. Pertambahan uang yang beredar
menyebabkan kenaikan harga, dan sebaliknya berkurangnya uang yang
beredar menyebabakan penurunan harga. Surplus neraca pembayaran akan
meningkatakan jumlah uang yang beredar, harga naik dan inflasi yang akan
mengakibatkan daya saing produsen dalam negeri menurun dibandingkan
produsen luar negeri, hal ini akan meningkatkan impor daripada impor.
Kenaikan impor dan penurunan ekspor keduanya bersama-sama mendorong
35. 32
berkurangnya surplus neraca pembayaran proses penyeimbangan ini akan
berjalan terus menerus dengan surplus neraca pembayaran suatu negara
dibarengi dengan derfisit neraca pembayaran negara asing. Jumlah uang yang
beredar dinegara asing akan berkurang maka harga akan turun dan terjadi
inflasi, berarti daya saing produsennya meningkat, terjadi peningkatan ekspor
dan penurunan impor negara asing tersebut.
2. Tingkat kurs
Dalam penyeimbangan melalui tingkat kurs ini adalah devaluasi untuk
defisit dan revaluasi untuk surplus. Keberhasilan devaluasi untuk
menghilangkan atau mengurangi ketidakseimbangan tergantung pada
elastisitas permintaan dan penawaran valuta asing.
3. Sektor moneter
Pendekatan sektor moneter neraca pembayaran menganggap bahwa
timbulnya ketidak seimbangan neraca pembayaran karena ketidakseimbangan
portopolio yaitu saldo kas yang terjadi berbeda dengan saldo kas yang
diinginkan masyarakat. Menyamakan saldo kas yang terjadi dengan yang
diinginkan inilah yang menyebabkan timbulnya ketidakseimbangan neraca
pembayaran dan berfluktuasinya kurs valuta asing. Ketidakseimbangan neraca
pembayaran adalah semata-mata merupakan gejala moneter, oleh karena itu
mengendalikan jumlah uang yang beredar dalam sistem kurs tetap tidak akan
ada hasilnya. Mempengaruhi jumlah uang secara efektif akan dapat dilakukan
dalam sistem kurs bebas, dalam penyeimbangan neraca pembayaran. Pengaruh
timbal balik antara kebijaksanaan moneter dinegara-negara lain hanya akan
berpengaruh kepada kurs dan tidak pada neraca pembayaran.
D. Cara-cara Pembayaran Transaksi Internasional Cash, Open Account, Comersial
Bills of Exchange, Letter of C-redit, Private Compensation John Stuart Mill dan
David Ricardo
Perdagangan internasional selalu menimbulkan 2 aktifitas utama yaitu
ekspor dan impor. Dari aktifitas ekspor impor ini kemudian timbullah
36. 33
pertanyaan bagaimana cara melakukan pembayaran dalam transaksi
perdagangan tersebut? Sebelum membahas cara-cara pembayaran dalam
perdagangan internasional, baik kita tahu terlebih dahulu faktor penyebab
terjadinya perdagangan internasional ini. Faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya pembayaran internasional diantaranya sebagai berikut :
a. Pembeli (importir) dan penjual (eksportir) terpisah oleh batas negara
b. Adanya perbedaan mata uang pada masing-masing negara
c. Komunikasi antar negara dengan teknologi mutakhir begitu cepat, namun
pengangkutan barang terutama yang berbobot berat, tinggi dan berukuran
besar masih menyita waktu
Pembayaran internasional adalah pembayaran atas transaksi yang
dilakukan oleh negara-negara yang terlibat dalam perdagangan internasional
berdasarkan kesepakatan yang telah dirundingkan sebelumnya. Pembayaran
internasional pada umumnya dilaksanakan melalui Bank. Hal ini karena cara
pembayaran secara tunai dirasa kurang praktis jika digunakan untuk lalu lintas
perdagangan internasional. Oleh karena itu muncullah cara-cara pembayaran
yang lain. Di Indonesia, berdasarkan ketentuan pasal 3 Peraturan Pemerintah
No. 1 Tahun 1982 tentang Tata Cara Ekspor Impor dan Lalu Lintas Devisa, cara
pembayaran dalam transaksi ekspor impor dapat dilakukan dengan :
1. Pembayaran di muka (Advance Payment)
2. Perhitungan kemudian (Open Account)
3. Wesel Inkaso (Collection Draft)
4. Konsinyasi (Consigment)
5. Letter of Credit (L/C)
6. Cara pembayaran lain yang lazim dalam perdagangan luar negeri sesuai
dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli
Pada dasarnya pemerintah tidak membatasi penggunaan cara pembayaran yang
lain berdasarkan kesepakatan bersama, bahkan memberikan kelonggarang-
kelonggaran agar frekuensi kegiatan perdagangan internasional semakin
meningkat untuk menambah devisa negara dan berguna bagi jalannya
37. 34
pembangunan nasional. Dengan demikian eksportir maupun importir yang akan
melakukan transaksi perdagangan dapa memilih salah satu cara pembayaran
yang ada yang dipandang sesuai dan memberikan banyak keuntungan.
1. Pembayaran di muka (Advance Payment)
Pembayaran di muka (Advance Payment) ini dilakukan dengan cara
pembeli membayar harga barang sebelum barang tersebut diterimanya atau
dikirimkan kepadanya. Ini berarti bahwa pembeli telah memberika kredit
kepada penjual (buyer’s credit), sehingga penjual dengan kredit tersebut
dapat menyiapkan barang yang akan dikirimkannya kepada pembeli.
Setelah barang dikirimkan, si penjual mengirim dokumen pengangkutan
disertai invoice yang mencantumkan pembayaran telah dilakukan di muka.
Cara ini tentunya sangat menguntungkan penjual karena selain penjual
mendapatkan kredit, ia juga menerima pembayaran atas barang yang dijual
tanpa adanya resiko.
Namun cara pembayaran seperti ini mempunyai beberapa kelemahan,
antara lain sebagai berikut :
a. Untuk pembelian barang tersebut, importir harus menyediakan dana
walaupun barang yang dibelinya belum diterimanya.
b. Dengan cara ini, importir menanggung beberapa macam resiko. Yaitu
resiko mengenai sesuai tidaknya barang yang akan datang dengan
barang yang dipesan, resiko keterlambatan datangnya barang dan
resiko yang timbul dari jujur tidaknya pihak eksportir
c. Pembeli juga menanggung resiko yaitu kemungkinan penjual tidak
mengirimkan barang yang telah dibayarnya. Jika hal tersebut terjadi
pembeli tidak mempunyai bukti otentik untuk dapat menuntut penjual
melalui pengadilan.
38. 35
Dengan demikian, cara semacam ini tidak banyak dipakai dalam
perdagangan internasional. Cara pembayaran semacam ini biasanya
disyaratkan oleh eksportir dimana importir belum dikenal oleh eksportir
atau dimana eksportir kurang percaya akan kredibilitas importir.
Ada beberapa metode pembayaran transaksi advance payment ini, yaitu
dengan menggunakan :
a. Surat wesel bank atas tunjuk
Biasa disebut bankers sight draft, dapat didefinisikan sebagai surat
perintah yang dibuat oleh bank domestik yang ditujukan kepada bank
korespondennya di negara lain untuk membayar sejumlah uang tertentu
yang disebutkan dalam surat wesel, kepada si pembawa surat wesel
atau kepada pihak tertentu seperti yang disebutkan di dalamnya.
b. Telegraphic transfer
Biasa disingkat dengan menggunakan singkatan T/T, prinsipnya tidak
berbeda dengan wesel bank atas tunjuk seperti yang diuraikan diatas.
Perbedaan antara kedua cara pembayaran tersebut hanya terletak pada
cara yang dipergunakan untuk mengirimkan berita kepada pihak payee.
Kalau surat wesel bank, pemberitahuan kepada payee biasanya
dilakukan dengan menggunakan pengiriman lewat pos, sedangkan
transaksi telegraphic transfer berita pembayaran dikirimkan lewat telex.
Dengan sendirinya pengiriman berita perintah pembayaran teresebut
oleh pihak bank domestik sebagai drawer dilakukan dengan
menggunakan kata-kata sandi.
c. L/C tunai
Merupakan suatu alat pembayaran yang dikeluarkan oleh bank dimana
bank memberikan wewenang kepada seseorang atau suatu badan yang
namanya disebut dalam L/C tersebut untuk menulis cek atau menarik
surat wesel atas sejumlah uang tertentu yang harus dibayar bilamana
diminta. Pembayaran dengan menggunakan L/C tunai ini biasanya
dilakukan dalam keadaan dimana importir tidak mau membayar harga
39. 36
barang yang diimpornya sebelum barang yang dipesannya
meninggalkan negara pengekspor dan dimana eksportir menolak
mengirimkan barang ke negara pengimpor sebelum ia memperoleh
kepastian atas terselenggaranya pembayaran dengan segera.
d. Traveler’s L/C
Merupakan surat dagang dimana bank memberikan otoritas kepada
seseorang seperti yang ditunjuk dalam L/C tersebut untuk menarik
surat wesel atas tunjuk terhadap bank yang mengeluarkan L/C dengan
cara menunjukan L/C tersebut kepada pihak bank korespondensinya di
negara lain. L/C semacam ini banyak dipergunakan oleh pedagang-
pedagang yang keluar negeri dengan maksud berbelanja barang-barang
dagangan berupa barang-barang kelontong.
e. Traveler’s check
Banyak digunakan oleh wisatawan. Travelers Check tersebut oleh para
wisatawan dapat ditukarkan dengan mata uang negara dimana travelers
check tersebut diuangkan atau ditukarkan dengan mata uang lainnya
tergantung kepada aturan yang berlaku di negara bersangkutan, pada
bank-bank atau bahkan mungkin juga dapat langsung dibelanjakan di
toko-toko besar di negara tertentu yang lembaga-lembaga finansialnya
sudah cukup maju.
Pada azasnya, travelers check merupakan surat wesel yang ditarik oleh
sebuah bank yang memerintahkan dirinya sendiri untuk memberikan
sejumlah uang atas tunjuk kepada orang yang namanya dicantumkan
dalam travelers check tersebut.
Agar travelers check diterima oleh kebanyakan bank di negara lain,
perlu dipenuhi syarat : (1) adanya kepercayaan yang cukup besar dari
bank-bank di berbagai negara terhadap bank atau lembaga keuangan
yang menerbitkan travelers check tersebut, (2) nilai yang tercantum
dalam travelers check dinyatakan dalam mata uang kuat dan (3)
travelers check tersebut tidak mudah dipalsu
40. 37
f. International money order
Mirip dengan banker’s sight draft , perbedaanya yang pokok ialah
kalau dalam banker’s sight draft bank yang menarik surat wesel harus
memiliki saldo pada bank yang bertindak sebagai drawee, dalam
money order hal itu tidak diperlukan. Untuk transaksi money order
biasanya transfer yang harus dibayar oleh pihak pengirim uang relatif
sangat rendah.
g. Cek perorangan (personal check)
Dalam artian yang luas, yang dimaksdu dengan cek perorangan
meliputi disamping cek yang dikeluarkan oleh orang perorangan juga
cek yang dikeluarkan lembaga-lembaga non-bank. Bagi pengirim,
pembayaran dengan cara ini sangat menguntungkan. Disamping
mudah, penerbitan rekeningnya di bank tendensinya memakan waktu
cukup lama. Dari penerima di lain pihak, transaksi seperti ini kurang
menguntungkan, sebab untuk menguangkannya memakan waktu.
h. Uang kertas dan uang logam
Seperti halnya pembayaran dengan menggunakan cek perorangan,
transaksi dengan menggunakan mata uang asing yang dapat berupa
uang kertas atau uang logam relatif sangat kecil. Pada umumnya yang
melakukan pembayaran dengan menggunakan mata uang asing ialah
wisatawan.
2. Perhitungan kemudian (Open Account)
Metode open account ini merupakan salah satu cara membiayai
transaksi perdagangan internasional dan bukan merupakan cara
melaksanakan pembayaran. Dari segi pembiayaan transaksi perdagangan,
metode open account dapat dipandang sebagai lawan dari pada metode
pembayaran di muka. Dalam sistem pembayaran ini, pihak eksportir
mengirimkan barang kepada importir tanpa adanya dokumen-dokumen
untuk meminta pembayaran. Commercial invoice atau faktur dipakai
sebagai tanda hutang. Pembayaran dilakukan setelah barang tersebut laku
41. 38
atau setelah satu/tiga bulan setelah tanggal pengiriman, sesuai perjanjian
yang disepakati.
Sistem pembayaran ini dapat terjadi apabila :
a. Ada kepercayaan penuh antara eksportir dan importir
b. Barang-barang dan dokumen akan langsung dikirim kepada pembeli
c. Eksportir kelebihan dana
d. Eksportir yakin tidak ada peraturan di negara importir yang melarang
transfer pembayaran impor tersebut ke dalam rekening eksportir
Resiko-resiko yang dapat terjadi dalam sistem pembayaran ini antara lain :
a. Resiko bagi eksportir sangat besar disebabkan tidak dipergunakannya
dokumen-dokumen yang menjamin pembayaran tersebut.
b. Eksprtir harus membiayai seluruh transaksi tersebut
c. Resiko yang timbul akibat adanya perubahan kurs devisa dalam cara
ini juga sangat besar
d. Kelemahan lain sistem pembayaran ini yaitu, bahwa pihak eksportir
tidak mendapat perlindungan karena tidak adanya kepastian dari pihak
importir untuk membayar barang dagangan yang telah dikirimkannya.
Sehingga memicu perselisihan.
e. Penyelesaian perselisihan akan menimbulkan biaya bagi eksportir.
Disamping kelemahan-kelemahan tersebut, cara pembayaran open account
ini mempunyai segi-segi yang menguntungkan yaitu :
a. Prosedurnya sangat sederhana.
b. Karena prosedur yang sederhana tesebut, maka biaya pelaksanaannya
akan rendah.
c. Bagi importir cara semacam ini sangat menguntungkan sebab untuk
transaksi ini importir tidak perlu menyediakan modal.
3. Wesel Inkaso (Collection Draft)
Yang dimaksud dengan cara pembayaran collection draft adalah
penagihan pembayaran dari pembeli dilakukan melalui Bank, yaitu
pengiriman dokumen ekspor kepada importir (tertarik/tertagih/drawee)
42. 39
dengan menggunakan jasa Bank untuk menagih pembayarannya. Jadi
eksportir baru memperoleh pembayaran setelah dananya tertagih atau
dibayar oleh importir.
Penyerahan dokumen kepada importir didasarkan pada :
a. D/P (Document against Payment): penyerahan dokumen kepada
importir dilakukan apabila importir telah membayar
b. D/A (Document against Acceptance): penyerahan dokumen kepada
importir dilakukan apabila importir telah menerima weselnya.
Untung‑rugi cara pembayaran collection draft yaitu cara pembayaran ini
lebih menguntungkan pembeli (importir), karena pemesanan barang tidak
diikuti dengan kewajiban menyetor dana. Bagi eksportir, cara pembayaran
ini tidak menguntungkan karena tidak adanya kepastian pembayaran oleh
importir. Walaupun kepemilikan barang masih tetap ditangan eksportir,
resiko yang dihadapi adalah jika importir menolak melakukan pembayaran /
akseptasi meskipun barang dan dokumen sudah dikirim. Eksportir akan
mengalami kesulitan untuk mengurus barang‑barang yang sudah berada di
luar negeri. Demikian pula walaupun akseptasi telah dilakukan oleh
importir, masih ada resiko yaitu tidak adanya pembayaran pada saat jatuh
tempo jadi Importir bisa saja membayar dalam waktu yang sangat lama
bahkan tidak melakukan pembayaran apa-apa (fraud) dan tidak mengambil
document ekspor pada tempat Importir melakukan Banking. Cara
pembayaran ini biasanya dilakukan oleh pihak-pihak yang telah saling
percaya dan telah menjalin kerjasama dalam jangka waktu yang relatif
lama. Cara pembayaran collection draft ini diatur dalam URC (Uniform
Rules for Collection) edisi terakhir.
4. Konsinyasi (Consigment)
Konsinyasi merupakan sistem pengiriman barang-barang ekspor pada
importir di luar negeri di mana barang-barang tersebut dikirim oleh ekspotir
sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harga yang telah
43. 40
ditetapkan oleh eksportir, barang-barang yang tidak terjual akan
dikembalikan kepada eksportir.
Dalam sistem ini eksportir memegang hak milik atas barang, sedangkan
importir hanya merupakan pihak yang dititipi barang untuk dijual. Hal ini
terjadi karena pengiriman barang belum menemukan pembeli. Penjualan
barang di luar negri dapat dilaksanakan melalui Pasar Bebas (Free Market)
atau Bursa Dagang (Commodites Exchange) dengan cara lelang.
Untung ‑ rugi pembayaran dengan konsinyasi biasanya cara ini paling
menguntungkan bagi importir karena tidak perlu modal yang besar untuk
menjual barang, modal yang dikeluarkan paling hanya space untuk gudang
atau tempat menjualnya. Sedangkan bagi eksportir timbul resiko, antara lain
kemungkinan lamanya modal tertahan karena menunggu sampai terjualnya
barang, atau adanya keterlambatan pembayaran walau barang sudah terjual.
Untuk mengurangi resiko, eksportir dapat menggunakan jasa "bonded
warehouse" (entreport) sebagai pihak yang menyimpan barang untuk
dititipkan sampai barang terjual.
5. Letter of Credit (L/C)
'Letter of Credit' yang biasa disingkat L/C, yang dimaksud di sini
adalah commercial letter of credit' yang dapat didefinisikan sebagai surat
yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli sejumlah barang di
mana bank sendiri yang mengakseptir dan membayar surat wesel yang
ditarik oleh eksportir. Dengan demikian surat wesel yang dibuat oleh
eksportir tidak ditarik atas importir, melainkan atas bank. Jadi surat
weselnya bukan lagi merupakan 'trade bill' melainkan 'bank bi!l', yang oleh
karenanya biasa disebut juga 'bank draft'. Dari sini dapat kita lihat lebih
tingginya jaminan atas terbayarnya surat wesel dalam hal menggunakan
'letter of credit' daripada menggunakan 'commercial bill of exchange'.
Berdasarkan L/C, maka bank yang terlibat setuju mengadakan
pembayaran atas dokumen-dokumen yang diserahkan, bila menurut
pengamatannya telah memenuhi persyaratan L/C. Bank sama sekali tidak
terikat dan tidak punya kepentingan atas kontrak-kontrak barang yang
dikapalkan. Bila barang yang dikapalkan tersebut ternyata salah atau rendah
44. 41
mutunya, tetapi dokumen yang bersangkutan memenuhi syarat, maka
importir lah yang bertanggung jawab atas pembayarannya, kendatipun
dokumen-dokumen tersebut telah dipalsukan.
Tujuan penggunaan L/C adalah untuk memberikan jaminan
pembayaran kepada eksportir atas barang yang dijualnya, sedangkan bagi
importir memberikan jaminan bahwa banknya (Issuing Bank) tidak akan
melakukan pembayaran, sebelum persyaratan yang ditentukan dalam L/C
telah dipenuhi.
Pada pokoknya ada tiga pihak dalam transaksi 'letter of credit', yaitu:
a. 'opener' yang sering disebut juga 'account', yaitu pihak yang
mengajukan perrnintaan pembukaan letter of credit kepada bank.
Sebagai 'opener' dalam pemiagaan intemasional adalah importir,
b. 'issuer' atau 'issuing bank', yaitu bank di negara importir yang
mengeluarkan letter of credit atas permintaan importir,
c. 'beneficiary' yang disebut juga accredite, yaitu pihak untuk siapa letter
of credit dibuka. Dalam perdagangan intemasional, pihak beneficiary
adalah eksportir.
Di samping ketiga pihak tersebut di atas dalam transaksi 'letter of
credit' sering ada tiga pihak lagi yang sifatnya membantu memperlancar
pelaksanaan transaksi 'letter of credit' tersebut. Mereka adalah :
a. 'the confirming bank', yang bertindak menjamin kredit tersebut.
b. 'the notifying bank', yang atas permintaan 'issuing bank' akan
memberitahukan kepada 'beneficiary' bahwa telah dibuka L/C
untuknya,
c. 'the negotiating bank', yaitu bank di negara eksportir yang membayar
atau mengakseptir surat wesel yang ditarik oleh eksportir.
Mengenai prosedur penggunaan 'letter of credit', pada garis besarnya
dapat dituturkan sebagai berikut:
45. 42
a. Eksportir dan importir saling bersepakat untuk mengadakan transaksi
jual beli atas sejumlah barang, dengan syarat-syarat pembayaran
misalnya: pembayaran dilakukan dengan 'irrevocable letter of credit'
( =· letter of credit yang tidak dapat dibatalkan) dan eksportir akan
menarik surat wesel yang harus dibayar dalam waktu 90 hari.
b. Sesudah ada persetujuan tersebut importir mengajukan permohonan
pembukaan L/C dengan cara mengisi formulir yang disajikan oleh bank
di tempatnya dan kemudian diserahkan kepada bank tersebut.
c. Kalau bank memandang bahwa kredit kepada importir cukup terjamin,
maka bank menerbitkan 'letter of credit'. 'Letter of credit' ini kemudian
dikirimkan kepada bank cabangnya atau bank korespondennya di
negara eksportir.
d. Kalau bank yang menerima "letter of credit' tersebut menyetujui
kredit tersebut maka olehnya eksportir diberitahu bahwa atas
permintaan importir telah dibuka 'letter of credit' untuknya.
e. Setelah eksportir menyerahkan semua dokumen-dokumen
eksportir dapat menerima pembayaran atas surat wesel yang
ditariknya atas 'issuing bank'. Yang mengadakan pembayaran atau
akseptasi ini adalah bank yang menerima dokumen-dokumen tersebut.
f. Surat wesel beserta dengan semua dokumen yang diperlukan oleh
'conforming bank' dikirimkan kepada 'issuing bank', Oleh karena dalam
contoh surat wesel pembayarannya baru dilaksanakan sesudah
sembilan puluh hari, maka bank hanya memberi akseptasi saja atas
surat wesel tersebut. Dengan diakseptinya surat wesel tersebut pada
umumnya surat wesel dapat diperjualbelikan.
g. Kalau barang sudah sampai di ternpat importir, bank dapat memberi
izin kepada importir untuk menerima barang tersebut. Bank dapat juga
meminta kepada importir untuk menandatangani 'trust receipt', yang
merupakan perjanjian bahwa sebelum pembayaran seluruhnya
46. 43
dilaksanakan oleh importir hak milik atas barang ada di tangan bank.
Dengan cara ini biasanya barang tersebut disimpan dalam gudang dan
surat untuk mengeluarkan barang dari gudang diurus sendiri oleh bank.
Kalau importir ingin mengambil barang tersebut dari gudang, misalnya
dengan maksud untuk menjual atau untuk memakainya, terlebih dahulu
ia harus mendapatkan izin dari bank.
h. Sesudah tiga bulan lewat, tiba saatnya bagi importir untuk membayar
seluruh hutangnya kepada bank. Apabila importir telah membayar surat
wesel tersebut dan 'issuing bank' telah menyelesaikan pembayarannya
kepada 'confirming bank', maka berarti bahwa transaksi 'letter of
credit' telah berakhir. Andaikan terjadi importir tidak melunasi seluruh
kewajibannya, maka kerugian yang timbul akan dipikul bersama oleh
'issuing bank' dan 'confirming bank'.
47. 44
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa
dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat memenuhi
kebutuhan akan produk-produk yang tidak diproduksi dalam negeri dan dapat
mengefesiensi biaya produksi dalam negeri.
Selain itu dengan adanya perdagangan internasional suatu Negara dapat
memperluas pasar atau menambah pasar dan memungkin untuk mempelajari
teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang modern.
Dengan adanya perdagangan internasional maka pendapatan negara dari
kegiatan ekspor dapat menghasilkan keuntungan bagi negara yang lebih tinggi.
Teori ini berpendapat bahwa pola dari perdagangan internasional
ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung. Model ini memperkirakan
kalau negara-negara akan mengekspor barang yang membuat penggunaan
intensif dari faktor pemenuh kebutuhan dan akan mengimpor barang yang
akan menggunakan faktor lokal yang langka secara intensif. Masalah empiris
dengan model H-o, dikenal sebagai Pradoks Leotief, yang dibuka dalam uji
empiris oleh Wassily Leontief yang menemukan bahwa Amerika Serikat lebih
cenderung untuk mengekspor barang buruh intensif dibanding memiliki
kecukupan modal dan sebagainya.
Aliran klasik muncul pada abad ke 18 yaitu dimasa revolusi industri
dimana suasana waktu itu merupakan awal bagi adanya perkembangan
ekonomi. Pada waktu itu sistem liberal sedang merajalela dan menurut aliran
klasik, ekonomi liberal itu disebabkan oleh adanya pacuan antara kemajuan
teknologi dan perkembangan jumlah penduduk. Mula-mula kemajuan
teknologi lebih cepat dari pertambahan jumlah penduduk, tetapi akhirnya
terjadi sebaliknya dan perekonomian mengalami kemacetan
48. 45
Para pelopor teori klasik sangat menentang teori tersebut. Logam mulia tak
mungkin ditumpuk dengan surplus ekspor karena penumpukan tersebut akan
sia-sia. Logam mulia akan mengalir dengan sendirinya melalui perdagangan
internasional (price specie flow merchanism). Ekspor naik berarti logam mulia
masuk ke dalam negeri akibatnya uang yang beredar bertambah, pertambahan
tersebut menyebabkan harga dalam negeri naik dan akhirnya logam mulia
akan kembali lagi keluar sebagai akibat masuknya barang impor. Dengan
adanya spesialisasi, maka negara akan menghasilkan suatu produk yang
mempunyai keunggulan mutlak atau keuntungan komperatif.
Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas
antara dua negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana
terjadi interaksi ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara.
Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut
maka perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.
kelemahan teori klasik Comparative Advantage tidak dapat menjelaskan mengapa
terdapat perbedaan fungsi produksi antara 2 negara. Sedangkan kelebihannya
adalah perdagangan internasional antara dua negara tetap dapat terjadi walaupun
hanya 1 negara yang memiliki keunggulan absolut asalkan masing-masing dari
negara tersebut memiliki perbedaan dalam cost Comparative Advantage atau
production Comparative Advantage.
Berdasarkan paparan diatas,maka kami dapat menyimpulkan bahwa:
a. Dalam perjalanannya pemikiran Adam Smith maupun David Ricardo
sedikit banyak mempegaruhi teori perekonomian dunia. Teori
Komparatif Ricardo bisa dikatakan menjadi sebuah titik awal ekspansi
perusahaan-perusahaan untuk melakukan transaksi maupun perdagangan
dengan dunia di luar negara asalnya. Jika dilihat dari perspektif
hubungan internasional, semakin maraknya Multinational Corporations
(MNCs) maupun Transnational Corporations (TNCs) berkembang di
dunia ini, yang di dalam ilmu hubungan internasional merupakan sebuah
kajiandalam diskurus Transnasionalisme sedikit banyak juga bisa
dikatakan terpengaruh oleh pemikiran Ricardo maupun Smith.
49. 46
b. Model Adam Smith ini memfokuskan pada keuntungan mutlak yang
menyatakan bahwa suatu negara akan memperoleh keuntungan mutlak
dikarenakan negara tersebut mampu memproduksi barang dengan biaya
yang lebih rendah dibandingkan negara lain. Menurut teori ini jika harga
barang dengan jenis sama tidak memiliki perbedaan di berbagai negara
maka tidak ada alasan untuk melakukan perdagangan internasional.
c. Model Ricardian memfokuskan pada kelebihan komparatif dan mungkin
merupakan konsep paling penting dalam teori pedagangan internasional.
Dalam Sebuah model Ricardian, negara mengkhususkan dalam
memproduksi apa yang mereka paling baik produksi. Tidak seperti
model lainnya, rangka kerja model ini memprediksi dimana negara-
negara akan menjadi spesialis secara penuh dibandingkan memproduksi
bermacam barang komoditas. Juga, model Ricardian tidak secara
langsung memasukan faktor pendukung, seperti jumlah relatif dari buruh
dan modal dalam negara.
d. Model Heckscgher-Ohlin dibuat sebagai alternatif dari model Ricardian
dan dasar kelebihan komparatif. Mengesampingkan kompleksitasnya
yang jauh lebih rumit model ini tidak membuktikan prediksi yang lebih
akurat. Bagaimanapun, dari sebuah titik pandangan teoritis model
tersebut tidak memberikan solusi yang elegan dengan memakai
mekanisme harga neoklasikal kedalam teori perdagangan internasional.
Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-
barang yang melewati batas suatu Negara. Jadi tariff atau bea masuk adalah
Kuota adalah pembatasan jumlah barang yang boleh masuk (kuota
impor) dan jumlah barang yang boleh keluar (kuota ekspor). Kuota yang
diterapkan oleh pemerintah biasanya dilakukan dengan cara memperkenankan
impor ataupun ekspor suatu barang dengan jumlah yang dibatasi.
50. 47
Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang
memproduksi, menjual, mengekspor, atau pun mengimpor barang dan jasa
untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Dengan subsidi, harga jual suatu
barang dapat terjangkau oleh masyarakat.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa
kesalahan baik dari isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis
mohon maaf apabila pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami
sajikan, dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah
51. 48
DAFTAR PUSTAKA
a. Kindle berger, Charles,dkk. 1995. Ekonomi Internasional. Universiti of
California at Davis: Erlangga
b. Krugman,Paul R. 2004. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan.
Jakarta: INDEKS
c. Kuncoro, Mudrajat. 2001, Manajemen Keuangan Internasional:
Pengantar Bisnis Global. Yogyakarta: BPFE
d. Madura, Jeff. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Florida
Atlantic Universiti: Erlangga
e. Waluya, Harry. 1995. Ekonomi Internasional. Jakarta : PT.RINEKA
CIPTA
f. Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan Internasional. Yogyakarta:
BPFE.