SlideShare a Scribd company logo
1 of 58

SISTEM RESERTIFIKASI DAN
SISTEM PEMBOBOTAN SKP
• Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker adalah serangkaian
proses sistematis yang dilakukan oleh organisasi profesi (IAI) guna
menyatakan bahwa seorang apoteker dinilai telah memenuhi
standar kompetensi yang telah ditetapkan.
• Sertifikasi Kompetensi bagi Apoteker hanya dilakukan sekali
melalui proses yang disebut Uji Kompetensi Apoteker Indonesia
(UKAI). Setelah memperoleh Sertifikat Kompetensi, seorang
Apoteker akan memperoleh SuratTanda Registrasi Apoteker
(STRA) dan memperoleh Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) atau
Surat Izin KerjaApoteker (SIKA) sepanjang memenuhi persyaratan
yang telah ditentukan (Pasal 40 dan Pasal 55 PP 51/2009).
• Pasal 9 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin
KerjaTenaga Kefarmasian : Sertifikat Kompetensi berlaku selama
5 (lima) tahun. Perbaruan atas Sertifikat Kompetensi yang telah
habis masa berlakunya dilakukan melalui mekanisme Uji
Kompetensi Kembali/Ulang yang untuk selanjutnya disebut Re-
Sertifikasi.
PP 51/2009 : Pekerjaan Kefarmasian
PRAKTEK APOTEKER:
APOTEKER
Praktek/Kerja
Syarat Legal
Status
Syarat Legal
Administratif
Syarat
Kompetensi
Syarat Profesi
Organisasi
Sertf. Kompetensi
Ujian Kompetensi
Sertifikasi
STR-
Apoteker
Standar
Profesi
Rekomenda
si
Binwas
Surat Ijin
Praktek
Binwas
Wewenang
Syarat
Keahlian
Syarat
Legitimasi
MENTERI
Dinkes Kab/Kota
PP 51/2009 : Pekerjaan Kefarmasian
Sertifikasi dan Kompetensi APOTEKER:
APOTEKER
Syarat Legal
Status
Syarat
Kompetensi
Syarat Profesi
Organisasi
Sertf. Kompetensi
Ujian Kompetensi
Sertifikasi
Standar
Profesi
Binwas
Syarat
Keahlian
Sertifikat Kompetensi
profesi berlaku 5 (lima)
tahun dan dapat
diperpanjang untuk setiap
5 (lima) tahun melalui Ujian
Kompetensi profesi apabila
Apoteker akan tetap
menjalankan Pekerjaan
Kefarmasian. [Pasal 37 (3)]
Ujian Kompetensi akan dilakukan :
1. Oleh suatu Lembaga Independen (Komite Farmasi Nasional )
2. Anggota Komite terdiri atas : Pemerintah, Akademisi, Org. Profesi
MENTERI
STRA
UU
KETENTUAN UMUM
Program Pendidikan Apoteker Berkelanjutan (P2AB) adalah
serangkaian upaya sistematis pembelajaran seumur hidup
untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi
apoteker yang meliputi berbagai pengalaman/pelatihan
keprofesian setelah pendidikan formal dasar yang bertujuan
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan moral
serta sikap professional apoteker agar apoteker senantiasa
layak untuk menjalankan profesinya (CPD : Continuing
Professional Development)
Sertifikasi Ulang (re-sertifikasi) adalah proses pemberian
keterangan tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang
apoteker untuk menjalankan praktek kefarmasian di seluruh
Indonesia setelah melalui serangkaian program pengembangan
pendidikan berkelanjutan yang memenuhi persyaratan
• Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi adalah tim semi otonom
yang dibentuk oleh Pengurus Daerah yang mempunyai
tugas untuk mengelola dan menyelenggarakan Program
Sertifikasi, Re-Sertifikasi dan Program Pengembangan
Pendidikan Apoteker Berkelanjutan (Program P2AB) di
Daerah yang bersangkutan.
• Satuan Kredit Profesi(SKP) adalah ukuran atas kegiatan
pendidikan berkelanjutan yang dilakukan oleh Apoteker
selama kurun waktu berlakunya Sertifikat Kompetensi dan
Rekomendasi.
• Portofolio adalah sekumpulan informasi pribadi yang berisi
catatan atau dokumen atas pencapaian prestasi dalam
menjalankan praktik profesi dan/atau pendidikan
profesinya
PENYELENGGARA RE-SERTIFIKASI
• Re-Sertifikasi diselenggarakan olehTim Sertifikasi dan Re-
Sertifikasi Daerah dengan membentukVerifikator (Pengurus
Cabang dan/atau Pengurus Himpunan Seminat) sesuai
dengan kebutuhan yang menjalankan tugas dan fungsi
berdasarkan Pedoman ini.
BIAYA PENYELENGGARAAN RE-SERTIFIKASI
• Biaya-biaya yang timbul pada penyelenggaraan Re-
Sertifikasi (untuk kepentingan verifikasi faktual, verifikasi
administratif, transportasi, akomodasi dan lain-lain)
ditanggung oleh pemohon yang besarnya ditentukan oleh
Pengurus Daerah bersamaTim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi
dalam bentuk SK Pengurus Daerah berdasarkan
perhitungan yang terencana dan rasional.
SYARAT ADMINISTRATIF RE-SERTIFIKASI
Untuk dapat mengikuti Program Re-Sertifikasi, Apoteker harus
memenuhi Syarat Administratif sebagai berikut :
• Mengajukan Permohonan kepadaTim Sertifikasi dan Re-
Sertifikasi di Daerah dengan mengisi formulir yang telah
disiapkan.
• Mengisi lengkap borang-borang dalam Buku Log (Log Book).
• Mengisi lengkap berkas-berkas dalam Portofolio Pembelajaran.
• Membayar biaya penyelenggaraan Re-Sertifikasi.
• Membayar Sertifikat Kompetensi bagi yang LolosVerifikasi
• Syarat-syarat dan ketentuan lain mengenai kepesertaan Re-
Sertifikasi ditentukan olehTim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi.
SYARAT TEKNIS RE-SERTIFIKASI
Untuk dapat mengajukan administrasi permohonan sebagaimana
dimaksud pada Pasal D tersebut di atas, seorangApoteker dalam 5
(lima) tahun yang terhitung sejak terbitnya Sertifikat Kompetensi
harus memenuhi SyaratTeknis sebagai berikut :
Untuk Bidang Pelayanan Kefarmasian
• Melaksanakan praktik minimal kumulatif selama 2.000 jam (dua
ribu jam) yang terdistribusi secara proporsional; yang setara
dengan 30 SKP
• Memenuhi SKP-Praktik sekurangnya sebanyak 60 SKP
Untuk Bidang Distribusi dan Industri/Produksi
• Melaksanakan pekerjaan kefarmasian sebagaimana mestinya.
Untuk kedua bidang
• Memenuhi SKP-Pembelajaran sekurangnya sebanyak 60 SKP
• Memenuhi SKP-Pengabdian sekurangnya sebanyak 7,5 SKP
Proporsi SKP
No Domain Kegiatan
Porsi
Pencapain
yang
dianjurkan
Nilai
Maksimum
dalam 1
tahun
Nilai
Maksimum
dalam 5
tahun
1. Kinerja Profesional 40 - 50% 12 - 15 60 - 75
2. Kinerja Pembelajaran 40 - 50% 12 - 15 60 - 75
3.
Kinerja Pengabdian
Masyarakat
5 - 15% 1,5 - 4,5 7,5 – 22,5
4.
Kinerja Publikasi
ilmiah/popular
0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5
5.
Kinerja
Pengembangan ilmu
0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5
Target SKP
• Dalam 5 (lima) tahun dibutuhkan 150 SKP yang terbagi
dalam 5 (lima) Kinerja
• Pencapaian SKP dalam 5 (lima) tahun diharapkan
terdistribusi dengan baik. Contoh tahun 1 = 30 SKP, tahun 2
= 31 SKP, tahun 3 = 32 SKP dst. Bukan tahun 1 = 15 SKP,
tahun 2 = 40 SKP, tahun 3 = 35 SKP, tahun 4 = 15 SKP dan
tahun 5 = 45 SKP
• Kinerja Profesional (berasal dari praktik), merupakan
persyaratan utama seseorang dapat mengikuti proses
Resertifikasi
PENERAPAN BOBOT SKP
Menggunakan Sistem Integral Treshold :
• Pencapaian SKP tidak didominasi oleh salah satu
domain
• Pencapaian SKP mengikuti struktur/konfigurasi
domain secara proporsional
• Bila ada salah satu domain yang dominan (misal,
Pembelajaran = 120 SKP), maka hanya akan dihitung
sebanyak batas maksimal dari domain yang
bersangkutan
Satuan Kredit Profesi (SKP) sebagaimana dimaksud dibuktikan dengan
kepemilikan Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh Organisasi Profesi,
dengan ketentuan sebagai berikut :
• Bobot SKP-Pembelajaran dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan
oleh IAI (baik PP dan/atau PD), diakui sesuai dengan fokus pekerjaan
kefarmasianApoteker yang bersangkutan.
• Bobot SKP dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh Organisasi
Profesi di luar IAI, hanya diakui dan dipandang sebagai Kegiatan
Pembelajaran atau Kegiatan Pengabdian Masyarakat (sebagai SKP-
Pembelajaran atau SKP-Pengabdian) sesuai konversi bobot SKP
yang ditentukan
• Penentuan bobot SKP dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh
IAI hanya dapat ditetapkan melalui SK Pengurus Pusat atau SK
Pengurus Daerah.
• Penentuan mengenai besarnya konversi bobot SKP atas Sertifikat-
SKP yang Organisasi Profesi di luar IAI hanya dapat dilakukan oleh
Badan dan/atauTim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi.
No
Perolehan Pengetahuan/Keterampilan
sesudah mengikuti kegiatan
Konstanta
Konversi
1. Tidak ada pengetahuan/keterampilan tapi
informasi yang diperoleh memberikan
penyegaran pengetahuan dan keterampilan
0,25
2. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan
yang dikuasai setelah mengikuti kegiatan tetapi
tidak berpengaruh langsung terhadap
pelaksanaan praktik.
0,5
3. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan
yang secara langsung berpengaruh positif
terhadap pelaksanaan praktik
0,75
Konstanta Konversi SKP dari Kegiatan Pembelajaran atau
Kegiatan Pengabdian Masyarakat di luar IAI
PEMBOBOTAN SKP
No. Kegiatan Praktik Profesi
Nilai maksimal bobot
SKP selama 5 tahun
Alat Bukti
1
Wajib melaksanakan praktik
profesi minimal kumulatif 2000
jam untuk 5 (lima) tahun yang
terdistribusi secara proporsional
30 SKP
Daftar Hadir,Tilikan Skrining
Resep, PMR, Lembar Konseling,
Informed Consent dll
2
Setiap kelebihan dari angka 2000
jam : setiap 100 jam praktik setara
dengan 1 SKP.
Max 20 SKP
Daftar Hadir,Tilikan Skrining
Resep, PMR, Lembar Konseling,
Informed Consent dll
3 Monitoring dan melaporkan ESO 2 SKP Laporan MESO
4 Menjadi Pendamping Minum Obat 2 SKP /Pasien / Paket Informed Consent
5
Memberi Edukasi Ke Kelompok
Pasien (Minimal 10 Orang)
3 SKP Daftar Hadir, materi edukasi
6 Terlibat Dalam Pokja Kefarmasian
2 SKP / Surat Keputusan
(SK)
Surat Keputusan Institusi yang
berwenang
7 Melakukan Penjaminan Mutu 5 SKP untuk 5 tahun
Standar Prosedur Operasional,
Catatan, Rekaman, Daftar Tilik
8
Membuat dan menyediakan
brosur/leaflet untuk informasi aktif
5 SKP untuk 5 tahun Brosur/leaflet
9
Melaksanakan Peraturan
Organisasi
5 SKP untuk 5 tahun
Papanisasi, Baju Seragam,
Larangan Apotek Panel
No. Kegiatan Praktik Profesi
Nilai maksimal
bobot SKP
selama 5 tahun
Alat Bukti
1.
Bekerja selama 5 tahun di bidang
distribusi
15 SIKA
2. Melakukan PenyimpananYang Baik 4 SPO Penyimpanan
3. Melakukan pelatihan CDOB 3
SPO, Pedoman, dan
Catatan Pelatihan
4. Melakukan prinsip dasar seleksi 4
SPO Kriteria SeleksiObat,
SPO Estimasi Kebutuhan
Obat (Perencanaan)
5.
Melakukan Inventory Control
Management
4 Pareto-ABC
6.
Melakukan pengadaan yang baik
dan benar
4
SPO Pengadaan, Surat
Pesanan, SPO Penerimaan,
Check list Penerimaan dan
SPO Penyimpanan
7.
Melakukan monitoring dan
pengawasan suhu dan kelembaban
tempat penyimpanan
4
SPO Pengendalian
lingkungan, penyimpanan
serta catatan suhu dan
kelembaban
No. Kegiatan Praktik Profesi
Nilai maksimal
bobot SKP
selama 5 tahun
Alat Bukti
8.
Melakukan perawatan peralatan
penyimpanan (refrigerator dsb)
3
SPO dan Catatan
Pembersihan Peralatan
9.
Melakukan tindakan pencegahan
dan pengendalian resiko /
Corrective Action Preventive Action
4
SPOTindakan Perbaikan
dan Pencegahan serta
Pengendalian Perubahan
Proses Kritis
10.
Melakukan penyimpanan yang baik
dan benar untuk penyimpanan
yang diatur peraturan (Narkotika
dan Psikotropika)
4
SPO Penyimpanan
Narkotika dan atau
Psikotropika
11.
Melakukan penanganan obat
khusus (sitostatika, narkotika,
psikotropika)
4
SPO Penanganan Obat
Khusus
12. Melakukan pencegahan pencurian 2
Standar Gudang
Penyimpanan
13.
Melakukan distribusi dan
transportasi yang baik
4
SPO Distribusi Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
serta SPOTransportasi
(dilakukan sendiri maupun
pihak III)
No. Kegiatan Praktik Profesi
Nilai maksimal
bobot SKP
selama 5 tahun
Alat Bukti
14.
Melakukan analisa dan verifikasi
pemesanan oleh pelanggan
2
SPO dan Check listAnalisa dan
Verifikasi Pemesanan,
Kualifikasi Pelanggan
15.
Melakukan pengelolaan obat
rusak dan kadaluwarsa
2
SPO Monitoring ED Obat, SPO
Penyimpanan Obat ED atau
Rusak
16. Melakukan pemusnahan obat 2 SPO Pemusnahan Obat
17.
Melakukan penanganan obat
kembalian dan obat yang ditarik
2
SPO Penarikan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan,
SPO Penanganan Keluhan
Pelanggan dan SPO
Penanganan Produk
Kembalian
18.
Melakukan informasi tentang
obat yang ditarik kembali
2
SPO Penarikan Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
19.
Melakukan upaya pencegahan
penyalah gunaan dan pemalsuan
obat
3
SPO Penerimaan Obat, dan
SPO Pengawasan Mutu Obat
20.
Melakukan tata kelola
administrasi dan pelaporan
3
Catatan, buku, rekapitulasi dan
laporan
NO AKTIVITASCPD SKP ALAT BUKTI
KINERJA PROFESIONAL INDUSTRI
1. Bekerja selama 5 tahun di bidang
industri
15
Pengawasan Mutu
1. Melakukan uji laboratorium dan
validasi metoda analisa
10 SPO Metoda Analisa, SPO
Validasi Metoda Analisas dan
Sertifikat HasilAnalisis
2. Melakukan uji stabilitas 10 SPO Uji/Studi Stabilitas, SPO
Retained Samples
3. Melakukan Cara Berlaboratorium
Yang Baik
10 Pedoman GLP
4. Melakukan Inspeksi Diri 5 SPO PembentukanTim,
Jadwal Inspeksi Diri dan
Laporan Hasil Inspeksi Diri
5. Melakukan Penanganan Keluhan
Konsumen, Obat Kembalian Dan
PenarikanObat Jadi
5 SPO Penanganan Keluhan
Konsumen, Penarikan Obat,
SPO Penanganan Keluhan
Pelanggan dan SPO
Penanganan Produk
Kembalian
NO AKTIVITAS CPD SKP
KINERJA PROFESIONAL
Pengawasan Mutu
6. Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi
dan Validasi
10 SPO Melakukan Kalibrasi,
Kualifikasi dan Validasi
7. Melakukan UKK dan K3 (EHS) 5 Hasil Audit EHS, Adanya
Sistem Penanganan Bahan,
Bahan Kemas, Produk
Ruahan, Produk Antara dan
Produk Jadi, Hasil Evaluasi
terhadap mehanical dan elec-
trical safety
8. Melakukan Penyusunan Data
Pendukung Untuk Registrasi
5 Arsip Data Penilaian/
Registrasi
NO AKTIVITAS CPD SKP
KINERJA PROFESIONAL
Pemastian Mutu
1. Melakukan penyelidikan kegagalan,
penyimpangan bets, prosedur
pengolahan dan pengemasan ulang
10 SPO Kegagalan Produksi
2. Melakukan Rancang Bangun Fasilitas
Dan Sertifikasi CPOB
10 Gambar Lay Out Gedung
3. Melakukan Inspeksi Diri 10 SPO Pembentukan Tim, Jadwal
Inspeksi Diri dan Laporan Hasil
Inspeksi Diri
4. Melakukan Penanganan Keluhan
Konsumen, Obat Kembalian Dan
Penarikan Obat Jadi
10 SPO Penanganan Keluhan
Konsumen, Penarikan Obat, SPO
Penanganan Keluhan Pelanggan
dan SPO Penanganan Produk
Kembalian
5. Melakukan Penilaian Pemasok 10 SPO Penilaian Pemasok, Dan
Hasil Monitoring Pemasok
6. Melakukan Pengelolaan
Pengendalian Dokumen
10 SPO Pengelolaan Pengendalian
Dokumen
NO AKTIVITASCPD SKP
KINERJA PROFESIONAL
Produksi
1. Memahami Desain Formula 10 Laporan Evaluasi terhadap Desain
Formula danValidasi Proses
Pembuatan
2. Melakukan Penanganan
Bahan/Material
5 Data MSDS Bahan/ Material,
Penyimpan an Bahan/MaterialYang
Baik
3. Melakukan Proses Pembuatan
Obat
10 SPO Pengolahan Induk dan
Prosedur Pengemasan Induk untuk
setiap produk/ukuran bets yang
diperlukan, SPO untuk setiap
kegiatan, Hasil Evaluasi Kapasitas
Produksi, dll
4. Melakukan UKK dan K3 (EHS) 5 HasilAudit EHS, Adanya Sistem
Penanganan Bahan, Bahan Kemas,
Produk Ruahan, Produk Antara dan
Produk Jadi, Hasil Evaluasi
terhadap mehanical dan electrical
safety
NO AKTIVITAS CPD SKP
KINERJA PROFESIONAL
Produksi
5. Melakukan Rancang Bangun
Fasilitas Dan Sertifikasi CPOB
10 Gambar Lay Out Gedung
6. Melakukan Inspeksi Diri 5 SPO Pembentukan Tim, Jadwal
Inspeksi Diri dan Laporan Hasil
Inspeksi Diri
7. Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi
dan Validasi
5 SPO Melakukan Kalibrasi,
Kualifikasi dan Validasi
8. Melakukan Pengendalian
Perubahan
10 SPO Pengendalian Perubahan
(yang meliputi tata cara
penyampaian usul perubahan
dan seluruh kriteria perubahan
yang harus dicakup)
NO AKTIVITAS CPD SKP
KINERJA PROFESIONAL
Penelitian Dan Pengembangan Produk
1. Memahami Formulasi 15 Data Bahan, MSDS, Formulasi
Obat
2. Memahami Teknologi Farmasi 15 Daftar Mesin Yang Digunakan,
Catatan Scale Up, Hasil Validasi
Proses, Dokumen Induk Produksi
dan Pengemasan
3. Melakukan Pengembangan
Bahan Kemas
15 Data Bahan Kemas, Hasil
Percobaan, Hasil Uji Stabilitas
4. Melakukan Penyusunan Data
Pendukung Untuk Registrasi
15 Arsip Data Penilaian/ Registrasi
NO AKTIVITAS CPD SKP
KINERJA PROFESIONAL
Manajemen Persediaan
1. Melakukan Pengadaan Bahan,
Barang Untuk Produksi
20 Perencanaan Produksi,
Perencanaan Pembelian,
Prakiraan Pemasaran
2. Melakukan Pengelolaan Gudang
dan Pengelolaan Penyimpanan
20 SPO Pengelolaan Gudang, SPO
Penyimpanan Obat, Monitoring
Lingkungan Penyimpanan
3. Melakukan Production Planning
And Inventory Control
20 Analisa ABC, Perencanaan
Produksi, Hasil Analisa
Persediaan
NO AKTIVITAS CPD SKP
KINERJA PROFESIONAL
Regulatory And Product Information
1. Melakukan Proses Penilaian/
Registrasi Produk
10 Data Penilaian/Registrasi Obat
2. Menerapkan, Mensosialisasikan,
Menyusun Peraturan Dan
Ketentuan
10 Kumpulan Peraturan, Peraturan
Institusi, Hasil Sosialisasi
Ketentuan
3. Melakukan Proses Sertifikasi 10 Data Pendukung Sertifikasi,
Sertifikat
4. Melakukan Informasi Produk
Kepada Klayan
5 Bahan Informasi, Cara dan Media
Pemberian Informasi
5. Melakukan Proses Permohonan
Izin Dan Melakukan Pelaporan
Hasil Uji Klinik
10 Data Pendukung Uji Klinik, Izin
Pelaksana an Uji Klinik dan
Laporan Hasil Uji Klinik
6. Melakukan Pelaporan MESO 5 Laporan MESO
7. Melakukan Penanganan Keluhan
Konsumen, Obat Kembalian Dan
Penarikan Obat Jadi
10 SPO Penanganan Keluhan
Konsumen, Penarikan Obat, SPO
Penanganan Keluhan Pelanggan
dan SPO Penanganan Produk
Kembalian
No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi
1
Membaca Jurnal Dan Menjawab
Pertanyaan Uji Diri
2 SKP per paket atau modul
2 Partisipasi Dalam Seminar
Peserta (per 2-3 jam)
Nasional = 1 SKP
Internasional= 1,5 SKP
Pembicara(per sesi)
Nasional = 3 SKP
Internasional = 4,5 SKP
Moderator(per sesi)
Nasional = 1 SKP
Internasional = 1,5 SKP
Panitia(per kegiatan)
Nasional = 1 SKP
Internasional = 1,5 SKP
No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi
3 Partisipasi Dalam Workshop
Peserta (per 2-3 jam)
Nasional = 1,5 SKP
Internasional= 2,5 SKP
Pembicara(per sesi)
Nasional = 4,5 SKP
Internasional = 6,5 SKP
Fasilitator/Instruktur(per sesi)
Nasional = 3 SKP
Internasional = 4,5 SKP
Panitia(per kegiatan)
Nasional = 1,5 SKP
Internasional = 2,5 SKP
4
Partisipasi Dalam Kursus atau
Pelatihan
Peserta (per 1 jam)
Nasional = 1 SKP
Internasional= 1,5 SKP
Pembicara (per sesi)
Nasional = 6 SKP
Internasional = 9 SKP
Fasilitator/Instruktur (per sesi)
Nasional = 3 SKP
Internasional = 4,5 SKP
No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi
4
Partisipasi Dalam Kursus atau
Pelatihan
Panitia (per kegiatan)
Nasional = 2 SKP
Internasional = 3 SKP
Pelaksanaan :
 maksimum 8 jam/hari
 maksimum 3 hari
 lebih dari 3 hari dihitung 3 hari
5 MelakukanTinjauan Kasus 2 SKP
6
Kajian Peer Review
Penyaji
Peserta Aktif
Ket (Minimal Anggota Peer Adalah 3
Orang)
Penyaji = 3 SKP
Pendengar = 2 SKP
No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi
7
Diskusi Kefarmasian Bersama
Pakar
(Minimal Peserta Diskusi 5 Orang
Apoteker)
Penyaji = 3 SKP
Pendengar = 2 SKP
8 Sebagai peserta Magang (Internship)
36 SKP
Pelaksanaan minimal 1 (satu) bulan
9
Menyelesaikan pendidikan S-2 yang
berkaitan dengan Kefarmasian
50 SKP
10
Menyelesaikan pendidikan S-3 yang
berkaitan dengan Kefarmasian
75 SKP
Nilai SKP (untuk peserta, penyaji makalah/pembicara/nara sumber,
moderator, panitia) dari sebuah kegiatan Re-Sertifikasi dibedakan
berdasarkankegiatan yang diikuti oleh peserta dengan skala :
Lokal/daerah; Nasional dan Internasional.
Perhitungan nilai SKP juga mempertimbangkan hal-hal :
1. Kedalaman materi atau topik
2. Kualitas/kompetensi pembicara/pengajar
3. Lama pelaksanaan
4. Pengaruh /dampak pengetahuan yang diperoleh terhadap
pelaksanaan praktik/kerja :
• Tidak ada pengetahuan maupun ketrampilan yang dipelajari
namun informasi yang diterima memberikan penyegaran
pengetahuan dan keterampilan
• Ada pengetahuan dan atau keterampilan yang dikuasai
setelah mengikuti kegiatan
• Ada pengetahuan dan atau keterampilan yang ditingkatkan
dan dikuasai setelah mengikuti kegiatan yang secara langsung
mempengaruhi praktek/kerja atau pelayanan kepada pasien.
KONVERSI BOBOT SKP-PEMBELAJARAN
• Apoteker dapat mengikuti berbagai kegiatan yang
diselenggarakan oleh berbagai instansi dalam lingkup
nasional maupun internasional.
• Pemberian SKP bagi peserta seminar/ workshop atau
pelatihan yang diselenggarakan oleh institusi
kesehatan/kefarmasian adalah jamak (lazim)
• Berbagai instansi fasilitas kefarmasian (Apotek,Klinik,
RS, PBF, Industri dll) dapat melakukan kerjasama
dengan Himpunan Seminat Apoteker yang sesuai atau
Organisasi Profesi untuk menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran (seminar, workshop, pelatihan dll).
Untuk memberikan apresiasi bagi Apoteker yang
melakukan kegiatan pembelajaran Ikatan Apoteker
Indonesia melakukan suatu konversi bobot SKP dengan
ketentuan sebagai berikut :
Penentuan konversi SKP atas kegiatan pembelajaran
dalam ranah bidang kefarmasian adalah mengikutiTabel
berikut :
• SKP yang diperoleh dari kegiatan yang tidak
mendapatkan SKP dari Ikatan Apoteker Indonesia
(misalnya mengikuti kegiatan workshop yang dilakukan
oleh Organisasi ProfesiTertentu atau Pemerintah) akan
dikonversi ke dalam SKP IAI sebagaimana dalamTabel,
sepanjang materinya terkait dengan peningkatan
kompetensi apoteker.
Untuk kelebihan jumlah SKP dari Kinerja
Pembelajaran, dapat disimpan dan digunakan
sebagai persyaratan untuk resertifikasi tahap
berikutnya dengan bobot nilai 50% dari kelebihan
jumlah SKP yang dikumpulkan.
Namun demikian kepada anggota tersebut tetap
harus melakukan pengumpulan SKP dari Kinerja
yang ada secara proporsional
No Kegiatan Pembelajaran
Konstanta
Konversi
A. Ranah Bidang Kefarmasian
1. Tidak berhubungan dengan fokus pekerjaan
kefarmasian yang ditekuni sehingga tidak berpengaruh
terhadap kinerja
0,25
2. Ada hubungan dengan fokus praktik/pekerjaan
kefarmasian yang ditekuni (diselenggarakan oleh
Seminat di luar Bidangnya) tetapi tidak berpengaruh
terhadap kinerja
0,50
3. Sangat mendukung fokus praktik/pekerjaan kefarmasian
yang ditekuni sehingga berpengaruh terhadap kinerja
(tetapi tidak diselenggarakan oleh IAI)
0,75
4. Sangat mendukung fokus praktik/pekerjaan kefarmasian
yang ditekuni sehingga berpengaruh positif terhadap
kinerja praktik sehari-hari (diselenggarakan oleh IAI)
1
5. Kefarmasian Umum (per-UU, manajemen farmasi,
kapita selekta farmasi), diselenggarakan oleh IAI
1
Penentuan konversi SKP atas kegiatan pembelajaran
dalam ranah bidang non-kefarmasian adalah mengikuti
Tabel berikut : (tetap dalam lingkup Profesi Bidang
Kesehatan)
• Penentuan bobot SKP yang diperoleh dari kegiatan di
luar negeri (misalnya sebagai pembicara/peserta/
moderator di suatu kursus atau simposium) akan
disesuaikan dengan nilai yang berlaku di Indonesia.
• Penentuan mengenai besarnya konversi bobot SKP
atas Sertifikat-SKP hanya dapat dilakukan oleh Komite
dan/atauTim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi.
No Kegiatan Pembelajaran
Konstanta
Konversi
B. Ranah Bidang Non-Kefarmasian (dalam lingkup Kesehatan)
1. Tidak ada pengetahuan/keterampilan, tapi informasi
yang diperoleh memberikan penyegaran pengetahuan
dan keterampilan
0,25
2. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang
dikuasai setelah mengikuti kegiatan.
0,5
3. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang
secara langsung mempengaruhi praktek/kerja atau
pelayanan kepada pasien.
0,75
NO KINERJA PENGABDIAN MASYARAKAT
1. Melakukan Penyuluhan Narkoba/HIV/AIDS/TB Dll 3 SKP
2. Melakukan Penyuluhan Keamanan Obat/Obat
Tradisional/Kosmetika/Pangan, dll
Pemahaman cara pembuatan “Produk” yang baik
dsb
3 SKP
3. Memberikan pemahaman mengenai cara
distribusi dan penyimpanan obat yang baik dan
benar kepada masyarakat atau fasilitas
pelayanan kefarmasian dsb
3 SKP
4. Melakukan Baksos Pengobatan Masal
2 SKP per kegiatan
( 8 jam )
5. Melakukan Pembinaan POS YANDU/LANSIA 2 SKP
6.
Menjadi Pengurus Aktif di IAI dan Himpunan
Seminat
5 SKP / tahun
PUBLIKASI
1 Tinjauan Kasus Yang Di Publikasikan 3 SKP
2 Studi Pustaka Membuat Resume 3 SKP
3 Menulis/Menerjemahkan Buku
Sendiri = 10 SKP
Bersama = 20 SKP
Monograf = 4/2 SKP
4 Editing Buku Yang terkait dengan Profesi Apoteker 6 SKP
5 Karya Ilmiah Popular 3 SKP
6 Mengasuh Rubrik Kesehatan/ Kefarmasian Di Media 3 SKP
PENGEMBANGAN ILMU
1 Penelitian Sendiri/Bersama 10 SKP
2 Supervisor Dalam Jurnal Club/Case Reiew 2 SKP
3 Memberikan Ceramah Kepada Sesama Apoteker 3 SKP
4 Menjadi Preseptor PKPA 3 SKP / Surat Keputusan (SK)
5 Penguji Komprehensif 3 SKP / SK IAI
6 Menjadi Preseptor Magang
3 SKP / bulan (minimal
magang 1 bulan)
LOG BOOK
adalah buku/dokumen yang berisi rangkuman tertulis yang
disampaikan oleh Apoteker guna memenuhi ketentuan Re-
Sertifikasi.
Isi Log Book :
1. Borang Registrasi
2. Borang Penilaian Diri
3. Borang Praktik Profesi
4. Borang Rencana Pengembangan Diri (RPD)
BORANG REGISTRASI
Borang Registrasi dimaksudkan untuk mendapatkan data anggota
pemohon Re-Sertifikasi Apoteker.
Lampiran dalam Borang Registrasi :
1. Fotocopy KTP yang masih berlaku
2. Fotocopy KTA yang masih berlaku
3. Fotocopy STRA yang masih berlaku
4. Fotocopy Rekomendasi terakhir dari PC/PD IAI yang diperoleh
5. Fotocopy SIPA/SIKA terakhir yang diperoleh
6. Fotocopy SK Pengangkatan Pegawai
7. Fotocopy Sertifikat Kompetensi Apoteker akan atau habis masa
berlakunya
8. Fotocopy Sertifikat SKP (SKP-Praktik, SKP-Pembelajaran, dan
SKP-Pengabdian)
9. Rekapitulasi Perolehan SKP
10. Isian Lengkap Borang dalam Buku Log (Log Book)
11. Isian Lengkap Berkas dalam Portofolio Pembelajaran
BORANG PENILAIAN DIRI
Borang Penilaian Diri (Lampiran 2 dan 3) dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi terkait aktifitas anggota selama
menjalankan praktik kefarmasian.
Lampiran dalam Borang Penilaian Diri :
1) Kehadiran harian Praktik Apoteker
2) Rekap kehadiran Praktik Apoteker
BORANG PRAKTIK PROFESI
Borang Praktik Profesi (Lampiran 4) berisi data/informasi terkait pelaksanaan
praktik kefarmasian yang telah dilaksanakan oleh Apoteker selama usia
Sertifikat Kompetensi.
Cakupan Borang Praktik Profesi :
1) Data Sertifikat Kompetensi yang dimiliki
2) Data Pendukung (STRA, Rekomendasi, SIPA/SIKA)
3) Riwayat Praktik 5 tahun terakhir
4) Tempat dan Jadwal Praktik
5) Laporan Kinerja Praktik (sesuai bidang) Kefarmasian
Bentuk Laporan :
 File Format EXCEL
 Faktual : Diverifikasi oleh Cabang/Himpunan Seminat
 Data : Diteruskan olehTim S&R ke BSP
INSTRUMEN PRAKTIK PROFESI
Merupakan alat (tool) terdokumentasi bagiApoteker dalam
membuktikan teknis praktik dan interaksinya dengan pasien.
Instumen Praktik Profesi yang dipergunakan :
1) Lembar DaftarTilik Skrining Resep
2) Dokumen Patient Medication Record (PMR)
3) Standar Prosedur Operasional
4) Nota Informed Consent
Bentuk Laporan :
 Dokumen pengerjaannya di lapangan
 Faktual : Diverifikasi oleh Cabang/Himpunan Seminat
 Data : Diteruskan olehTim S&R ke BSP
Langkah menyusun RPD
1. Pikirkan pekerjaan Anda selama ini: kesalahan, kekurangan,
ketidakpuasan sehingga Anda merasa perlu meningkatkan
kemampuan profesi Anda
2. Pikirkan ’VISI’ jangka panjang dan jangka pendek Anda kemudian
jadwalkan pencapaiannya
3. Mulai pikirkan prioritas dari apa yang ingin Anda capai
4. Yakinkan bahwa Anda sudah mempertimbangkan karir jangka
panjang
5. Lalu susun daftar kegiatan CPD Anda untuk 5 tahun mendatang
(prioritas) yang dapat dirinci per tahun, timbang betul kepentingan
pilihan untuk meningkatkan mutu praktek Anda
ITULAH RPD ANDA
6. Tinjaulah secara berkala 5 langkah di atas
7. Jangan lupa menetapkan kapan masing-masing kegiatan CPD
itu akan diambil/dilakukan
BORANG RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (RPD)
Borang Rencana Pengembangan Diri (Lampiran 5) dimaksudkan untuk
membantu apoteker dalam merancang pembelajaran dirinya selama
5 tahun ke depan dalam periodisasi setiap tahun.
Cakupan Borang Rencana Pengembangan Diri (RPD) :
1) RPD dalam Kinerja Praktik Profesional
2) RPD dalam Kinerja Pembelajaran
3) RPD dalam Kinerja Pengabdian
4) RPD dalam Kinerja Publikasi Ilmiah/Populer
5) RPD dalam Kinerja Pengembangan Ilmu
Bentuk Laporan :
 File Format Word
 Faktual : Diverifikasi oleh Cabang
 Data : Diteruskan olehTim S&R ke Badan SP
BERKAS PORTOFOLIO
Berkas-berkas portofolio pembelajaran dimaksudkan untuk
memahami dan menghayati Standar Kompetensi Apoteker
Indonesia dalam suatu aplikasi praktik kefarmasian yang
menjadi fokusApoteker.
Cakupan Berkas Portofolio :
1) Portofolio Data Pribadi
2) Lembar Isian Portofolio Pembelajaran
3) Rekapitulasi Portofolio
STANDAR KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA
1. Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian Secara Profesional dan
Etik
2. Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait Dengan Penggunaan
Sediaan Farmasi
3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat
Kesehatan
4. Mampu Memformulasi dan Memproduksi Sediaan Farmasi dan
Alat Kesehatan Sesuai Standar Yang Berlaku
5. Mempunyai Ketrampilan Dalam Pemberian Informasi Sediaan
Farmasi dan Alat Kesehatan
6. Mampu Berkontribusi Dalam Upaya Preventif dan Promotif
Kesehatan Masyarakat
7. Mampu Mengelola Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Sesuai
Dengan Standar Yang Berlaku
8. Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan Mampu Membangun
Hubungan Interpersonal Dalam Melakukan Praktik Kefarmasian
9. Mampu Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi Yang Berhubungan Dengan Kefarmasian
Portofolio Data Pribadi
Mencakup :
1) Data Pribadi
2) Riwayat Pendidikan Formal
3) Pengalaman Akademik
a. Penghargaan dan Pencapaian Profesional
b. Pendidikan ProfesiTer-Sertifikasi
c. Keikutsertaan dalam Lokakarya/Seminar/Pelatihan
d. Publikasi dalam Konferensi
e. Pengalaman sebagai Pembicara
4) Riwayat Pekerjaan
Lembar Isian Portofolio Pembelajaran
4Tahap :
1) Tahap 1 : Pertanyaan Refleksi (2 pertanyaan)
2) Tahap 2 : Persiapan (3 pertanyaan)
3) Tahap 3 : Pelaksanaan (1 pertanyaan)
4) Tahap 4 : Evaluasi (7 pertanyaan)
PENANGANAN PERMOHONAN
Re-SERTIFIKASI
N
o.
FUNGSI PC
SEMI
NAT
VERIFI
KATOR
TIM
S&R
BSP
PP
IAI
1. Menerima Berkas Pemohon  
2. Pemeriksaan Kelengkapan
Pemohon
 
3. Entri Data Pemohon  
4. Verifikasi Faktual 
5. VerifikasiAdministratif 
6. Pengambilan Keputusan 
(rekom)

7. Penerbitan Sertifikat 
8. Keterangan mekanisme
Treatment

SKP DALAM DINAMIKA
MOBILITAS ANGGOTA
• Pergerakan Apoteker sangat Dinamis dan Mobil
• SKP tetap harus terdokumentasi dalam dinamika mobilitas tersebut
• Mendukung Re-Sertifikasi
PC-1
ANGGOTAAKAN BERMUTASI
Borang
+Rekm
PD-1
File SKP
PD-2
Ket
SKP
Borang
+Rekm
Non
KonversiSKP
Konversi
SKP
PC-3
Ket
SKP
ANGGOTATERMUTASI ANTAR CABANG
Borang
Rekm
SPP
File
Borang
SEMINATA
SEMINATA
SEMINAT B
SEMINAT B
PC-2
File SKP
File
Borang
Konversi SKP
ANGGOTATERMUTASI ANTAR DAERAH
Ket
SKP
Rekm
TATA CARA PENGAJUAN SKP
Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan
seminar, simposium, lokakarya, workshop, kursus dan pelatihan
tingkat daerah dan nasional adalah sebagai berikut :
• Panitia pelaksana mengajukan surat permohonan ke
pengurus daerah setempat dengan melampirkan proposal
kegiatan yang antara lain memuat : Latar Belakang,Tujuan,
Sasaran, Metoda, Jadwal Pelaksanaan, SusunanAcara
(Waktu, Durasi dan Uraian Kegiatan) dan Susunan
Kepanitiaan
• Pengurus daerah / tim setempat melakukan verifikasi
permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan
dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk
selanjutnya dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan
• Panitia membayar biaya penilaian dan pengakuan SKP
kepada Pengurus Daerah
• Pengurus Daerah setempat menyampaikan Surat Keputusan
kepada panitia
Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan
tinjauan kasus, Kajian peer review dan diskusi dengan pakar
adalah sebagai berikut :
• Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang
setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat
dengan melampirkan:Topik yang akan dibahas, daftar
peserta diskusi yang dilengkapi dengan no. anggota serta
waktu dan lokasi penyelenggaraan tinjauan kasus, Kajian peer
review dan diskusi dengan pakar.
• Tim/Pengurus Daerah setempat melakukan verifikasi
permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan
dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk
selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan.
• Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan
kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat.
Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan
bakti sosial adalah sebagai berikut :
• Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang
setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat
dengan melampirkan proposal yang antara lain memuat :
Lokasi bakti sosial, sasaran/jumlah yang akan diobati, waktu
bakti sosial, data anggota yang terlibat dalam bakti sosial dan
tenaga kesehatan lain yang terlibat.
• Tim/Pengurus Daerah setempat melakukan verifikasi
permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan
dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk
selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan.
• Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan
kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat.
Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan
penyuluhan adalah sebagai berikut :
• Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang
setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat
dengan melampirkan:Topik yang akan disuluhkan, sasaran
penyuluhan, tempat dan waktu penyuluhan.
• Tim/Pengurus daerah setempat melakukan verifikasi
permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan
dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk
selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan.
• Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan
kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat.

More Related Content

Similar to 15574625364.ppt

PENYUSUNAN-DUPAK-ANALIS-KEPEGAWAIAN_UNS.pptx
PENYUSUNAN-DUPAK-ANALIS-KEPEGAWAIAN_UNS.pptxPENYUSUNAN-DUPAK-ANALIS-KEPEGAWAIAN_UNS.pptx
PENYUSUNAN-DUPAK-ANALIS-KEPEGAWAIAN_UNS.pptxDedyDarmanHarefa
 
Paparan kebijakan pelatihan adminkes
Paparan kebijakan pelatihan adminkesPaparan kebijakan pelatihan adminkes
Paparan kebijakan pelatihan adminkesWiandhariEsaBBPKCilo
 
sistem mata kredit KPM.pptx
sistem mata kredit KPM.pptxsistem mata kredit KPM.pptx
sistem mata kredit KPM.pptxULDPIPGKTB
 
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI.pptx
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI.pptxLEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI.pptx
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI.pptxgudangarsip1
 
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdfPedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdfbasken
 
Resertifikasi dan masa transisi
Resertifikasi dan masa transisiResertifikasi dan masa transisi
Resertifikasi dan masa transisiIskani kasim
 
Penilaian dan Penghitungan AK 270721.pptx
Penilaian dan Penghitungan AK 270721.pptxPenilaian dan Penghitungan AK 270721.pptx
Penilaian dan Penghitungan AK 270721.pptxZulkarnain619989
 
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptxzetiradesviananda
 
Sosialisasi Plataran Sehat Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesahatan_KTKI.pdf
Sosialisasi Plataran Sehat Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesahatan_KTKI.pdfSosialisasi Plataran Sehat Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesahatan_KTKI.pdf
Sosialisasi Plataran Sehat Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesahatan_KTKI.pdfAsepfaizal
 
Langkah-langkah persiapan akreditasi di puskesmas
Langkah-langkah persiapan akreditasi di puskesmasLangkah-langkah persiapan akreditasi di puskesmas
Langkah-langkah persiapan akreditasi di puskesmasnursadji
 
Langkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktpLangkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktpnursadji
 
Langkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktpLangkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktpnursadji
 
Langkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktpLangkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktpnursadji
 
(SAP) Bank Soal Uji Kompetensi Gizi.pdf
(SAP) Bank Soal Uji Kompetensi Gizi.pdf(SAP) Bank Soal Uji Kompetensi Gizi.pdf
(SAP) Bank Soal Uji Kompetensi Gizi.pdfElaNurmalah1
 
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesi
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesiSistem sertifikasi-kompetensi-profesi
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesiindra gunawan
 
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesi
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesiSistem sertifikasi-kompetensi-profesi
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesiindra gunawan
 
TaklimatPBPPP2022_smkfss.pptx
TaklimatPBPPP2022_smkfss.pptxTaklimatPBPPP2022_smkfss.pptx
TaklimatPBPPP2022_smkfss.pptxilla2019zz
 
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924UFDK
 

Similar to 15574625364.ppt (20)

PENYUSUNAN-DUPAK-ANALIS-KEPEGAWAIAN_UNS.pptx
PENYUSUNAN-DUPAK-ANALIS-KEPEGAWAIAN_UNS.pptxPENYUSUNAN-DUPAK-ANALIS-KEPEGAWAIAN_UNS.pptx
PENYUSUNAN-DUPAK-ANALIS-KEPEGAWAIAN_UNS.pptx
 
Paparan kebijakan pelatihan adminkes
Paparan kebijakan pelatihan adminkesPaparan kebijakan pelatihan adminkes
Paparan kebijakan pelatihan adminkes
 
sistem mata kredit KPM.pptx
sistem mata kredit KPM.pptxsistem mata kredit KPM.pptx
sistem mata kredit KPM.pptx
 
11125637.ppt
11125637.ppt11125637.ppt
11125637.ppt
 
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI.pptx
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI.pptxLEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI.pptx
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI.pptx
 
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdfPedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
Pedoman CPD 2021_Progress CPD Online_Ok.pdf
 
Resertifikasi dan masa transisi
Resertifikasi dan masa transisiResertifikasi dan masa transisi
Resertifikasi dan masa transisi
 
Penilaian dan Penghitungan AK 270721.pptx
Penilaian dan Penghitungan AK 270721.pptxPenilaian dan Penghitungan AK 270721.pptx
Penilaian dan Penghitungan AK 270721.pptx
 
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
01-Pengenalan LSBU & ISO 9001 INKINDO.pptx
 
Sosialisasi Plataran Sehat Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesahatan_KTKI.pdf
Sosialisasi Plataran Sehat Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesahatan_KTKI.pdfSosialisasi Plataran Sehat Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesahatan_KTKI.pdf
Sosialisasi Plataran Sehat Direktorat Peningkatan Mutu Tenaga Kesahatan_KTKI.pdf
 
Langkah-langkah persiapan akreditasi di puskesmas
Langkah-langkah persiapan akreditasi di puskesmasLangkah-langkah persiapan akreditasi di puskesmas
Langkah-langkah persiapan akreditasi di puskesmas
 
Langkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktpLangkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktp
 
Langkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktpLangkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktp
 
Langkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktpLangkah2 persiapan akreditasi fktp
Langkah2 persiapan akreditasi fktp
 
(SAP) Bank Soal Uji Kompetensi Gizi.pdf
(SAP) Bank Soal Uji Kompetensi Gizi.pdf(SAP) Bank Soal Uji Kompetensi Gizi.pdf
(SAP) Bank Soal Uji Kompetensi Gizi.pdf
 
Info susulan uji kom 2014
Info susulan uji kom 2014Info susulan uji kom 2014
Info susulan uji kom 2014
 
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesi
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesiSistem sertifikasi-kompetensi-profesi
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesi
 
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesi
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesiSistem sertifikasi-kompetensi-profesi
Sistem sertifikasi-kompetensi-profesi
 
TaklimatPBPPP2022_smkfss.pptx
TaklimatPBPPP2022_smkfss.pptxTaklimatPBPPP2022_smkfss.pptx
TaklimatPBPPP2022_smkfss.pptx
 
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
BNSP Modul Pelatihan Asesor Kompetensi f 18 mar 0924
 

More from puspapameswari

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Penulisan proposal hibah (trik lolos hibah)
Penulisan proposal hibah (trik lolos hibah)Penulisan proposal hibah (trik lolos hibah)
Penulisan proposal hibah (trik lolos hibah)puspapameswari
 
PERTEMUAN KE 7 - ASSIGNMENT MAKSIMALISASI.pdf
PERTEMUAN KE 7 - ASSIGNMENT MAKSIMALISASI.pdfPERTEMUAN KE 7 - ASSIGNMENT MAKSIMALISASI.pdf
PERTEMUAN KE 7 - ASSIGNMENT MAKSIMALISASI.pdfpuspapameswari
 
Aspek Teknis (Operasi) (skb).ppt
Aspek Teknis (Operasi) (skb).pptAspek Teknis (Operasi) (skb).ppt
Aspek Teknis (Operasi) (skb).pptpuspapameswari
 
PANDUAN XII_PPM KHASRAD STIKES PERINTIS.pptx
PANDUAN XII_PPM KHASRAD  STIKES PERINTIS.pptxPANDUAN XII_PPM KHASRAD  STIKES PERINTIS.pptx
PANDUAN XII_PPM KHASRAD STIKES PERINTIS.pptxpuspapameswari
 
Rusdinal PENYUSUNAN LAPORAN EVALUASI DIRI.pptx
Rusdinal PENYUSUNAN LAPORAN EVALUASI DIRI.pptxRusdinal PENYUSUNAN LAPORAN EVALUASI DIRI.pptx
Rusdinal PENYUSUNAN LAPORAN EVALUASI DIRI.pptxpuspapameswari
 
Aspek Pasar dan Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis.pptx
Aspek Pasar dan Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis.pptxAspek Pasar dan Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis.pptx
Aspek Pasar dan Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis.pptxpuspapameswari
 
(Revisi) RUNDOWN ACARA PKKMB 34.pdf
(Revisi) RUNDOWN ACARA PKKMB 34.pdf(Revisi) RUNDOWN ACARA PKKMB 34.pdf
(Revisi) RUNDOWN ACARA PKKMB 34.pdfpuspapameswari
 
PKKMB APT 34 2023 UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA (1).pptx
PKKMB APT 34 2023 UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA (1).pptxPKKMB APT 34 2023 UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA (1).pptx
PKKMB APT 34 2023 UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA (1).pptxpuspapameswari
 
392185039-Farmakovigilance.pptx
392185039-Farmakovigilance.pptx392185039-Farmakovigilance.pptx
392185039-Farmakovigilance.pptxpuspapameswari
 
DOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptx
DOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptxDOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptx
DOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptxpuspapameswari
 
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptxBiaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptxpuspapameswari
 

More from puspapameswari (14)

PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Penulisan proposal hibah (trik lolos hibah)
Penulisan proposal hibah (trik lolos hibah)Penulisan proposal hibah (trik lolos hibah)
Penulisan proposal hibah (trik lolos hibah)
 
PERTEMUAN KE 7 - ASSIGNMENT MAKSIMALISASI.pdf
PERTEMUAN KE 7 - ASSIGNMENT MAKSIMALISASI.pdfPERTEMUAN KE 7 - ASSIGNMENT MAKSIMALISASI.pdf
PERTEMUAN KE 7 - ASSIGNMENT MAKSIMALISASI.pdf
 
Aspek Teknis (Operasi) (skb).ppt
Aspek Teknis (Operasi) (skb).pptAspek Teknis (Operasi) (skb).ppt
Aspek Teknis (Operasi) (skb).ppt
 
PANDUAN XII_PPM KHASRAD STIKES PERINTIS.pptx
PANDUAN XII_PPM KHASRAD  STIKES PERINTIS.pptxPANDUAN XII_PPM KHASRAD  STIKES PERINTIS.pptx
PANDUAN XII_PPM KHASRAD STIKES PERINTIS.pptx
 
Rusdinal PENYUSUNAN LAPORAN EVALUASI DIRI.pptx
Rusdinal PENYUSUNAN LAPORAN EVALUASI DIRI.pptxRusdinal PENYUSUNAN LAPORAN EVALUASI DIRI.pptx
Rusdinal PENYUSUNAN LAPORAN EVALUASI DIRI.pptx
 
Aspek Pasar dan Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis.pptx
Aspek Pasar dan Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis.pptxAspek Pasar dan Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis.pptx
Aspek Pasar dan Pemasaran Dalam Studi Kelayakan Bisnis.pptx
 
(Revisi) RUNDOWN ACARA PKKMB 34.pdf
(Revisi) RUNDOWN ACARA PKKMB 34.pdf(Revisi) RUNDOWN ACARA PKKMB 34.pdf
(Revisi) RUNDOWN ACARA PKKMB 34.pdf
 
PKKMB APT 34 2023 UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA (1).pptx
PKKMB APT 34 2023 UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA (1).pptxPKKMB APT 34 2023 UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA (1).pptx
PKKMB APT 34 2023 UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA (1).pptx
 
392185039-Farmakovigilance.pptx
392185039-Farmakovigilance.pptx392185039-Farmakovigilance.pptx
392185039-Farmakovigilance.pptx
 
DOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptx
DOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptxDOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptx
DOKUMENTASI FARMASI KLINIS.pptx
 
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptxBiaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
Biaya_Modal_Perusahaan.Desyetti2021.pptx
 
ch08_Location.pptx
ch08_Location.pptxch08_Location.pptx
ch08_Location.pptx
 
ch12_Inventory.pptx
ch12_Inventory.pptxch12_Inventory.pptx
ch12_Inventory.pptx
 

Recently uploaded

PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxindah849420
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxArdianAdhiwijaya
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxZuheri
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 

Recently uploaded (20)

PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptxFRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
FRAKTUR CALVARIA FOTO WATERS PERBEDAAN OA RA.pptx
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdfPentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
Pentingnya-Service-Excellent-di-Rumah-Sakit.pdf
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptxProses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
Proses Keperawatan Pada Area Keperawatan Gawat Darurat.pptx
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptxKETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
KETIDAKBERDAYAAN DAN KEPUTUSASAAN (1).pptx
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 

15574625364.ppt

  • 2. • Sertifikasi Kompetensi Profesi Apoteker adalah serangkaian proses sistematis yang dilakukan oleh organisasi profesi (IAI) guna menyatakan bahwa seorang apoteker dinilai telah memenuhi standar kompetensi yang telah ditetapkan. • Sertifikasi Kompetensi bagi Apoteker hanya dilakukan sekali melalui proses yang disebut Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI). Setelah memperoleh Sertifikat Kompetensi, seorang Apoteker akan memperoleh SuratTanda Registrasi Apoteker (STRA) dan memperoleh Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) atau Surat Izin KerjaApoteker (SIKA) sepanjang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan (Pasal 40 dan Pasal 55 PP 51/2009). • Pasal 9 ayat (2) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik dan Izin KerjaTenaga Kefarmasian : Sertifikat Kompetensi berlaku selama 5 (lima) tahun. Perbaruan atas Sertifikat Kompetensi yang telah habis masa berlakunya dilakukan melalui mekanisme Uji Kompetensi Kembali/Ulang yang untuk selanjutnya disebut Re- Sertifikasi.
  • 3. PP 51/2009 : Pekerjaan Kefarmasian PRAKTEK APOTEKER: APOTEKER Praktek/Kerja Syarat Legal Status Syarat Legal Administratif Syarat Kompetensi Syarat Profesi Organisasi Sertf. Kompetensi Ujian Kompetensi Sertifikasi STR- Apoteker Standar Profesi Rekomenda si Binwas Surat Ijin Praktek Binwas Wewenang Syarat Keahlian Syarat Legitimasi MENTERI Dinkes Kab/Kota
  • 4. PP 51/2009 : Pekerjaan Kefarmasian Sertifikasi dan Kompetensi APOTEKER: APOTEKER Syarat Legal Status Syarat Kompetensi Syarat Profesi Organisasi Sertf. Kompetensi Ujian Kompetensi Sertifikasi Standar Profesi Binwas Syarat Keahlian Sertifikat Kompetensi profesi berlaku 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang untuk setiap 5 (lima) tahun melalui Ujian Kompetensi profesi apabila Apoteker akan tetap menjalankan Pekerjaan Kefarmasian. [Pasal 37 (3)] Ujian Kompetensi akan dilakukan : 1. Oleh suatu Lembaga Independen (Komite Farmasi Nasional ) 2. Anggota Komite terdiri atas : Pemerintah, Akademisi, Org. Profesi MENTERI STRA UU
  • 5. KETENTUAN UMUM Program Pendidikan Apoteker Berkelanjutan (P2AB) adalah serangkaian upaya sistematis pembelajaran seumur hidup untuk meningkatkan dan mengembangkan kompetensi apoteker yang meliputi berbagai pengalaman/pelatihan keprofesian setelah pendidikan formal dasar yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan moral serta sikap professional apoteker agar apoteker senantiasa layak untuk menjalankan profesinya (CPD : Continuing Professional Development) Sertifikasi Ulang (re-sertifikasi) adalah proses pemberian keterangan tanda pengakuan terhadap kemampuan seorang apoteker untuk menjalankan praktek kefarmasian di seluruh Indonesia setelah melalui serangkaian program pengembangan pendidikan berkelanjutan yang memenuhi persyaratan
  • 6. • Tim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi adalah tim semi otonom yang dibentuk oleh Pengurus Daerah yang mempunyai tugas untuk mengelola dan menyelenggarakan Program Sertifikasi, Re-Sertifikasi dan Program Pengembangan Pendidikan Apoteker Berkelanjutan (Program P2AB) di Daerah yang bersangkutan. • Satuan Kredit Profesi(SKP) adalah ukuran atas kegiatan pendidikan berkelanjutan yang dilakukan oleh Apoteker selama kurun waktu berlakunya Sertifikat Kompetensi dan Rekomendasi. • Portofolio adalah sekumpulan informasi pribadi yang berisi catatan atau dokumen atas pencapaian prestasi dalam menjalankan praktik profesi dan/atau pendidikan profesinya
  • 7. PENYELENGGARA RE-SERTIFIKASI • Re-Sertifikasi diselenggarakan olehTim Sertifikasi dan Re- Sertifikasi Daerah dengan membentukVerifikator (Pengurus Cabang dan/atau Pengurus Himpunan Seminat) sesuai dengan kebutuhan yang menjalankan tugas dan fungsi berdasarkan Pedoman ini. BIAYA PENYELENGGARAAN RE-SERTIFIKASI • Biaya-biaya yang timbul pada penyelenggaraan Re- Sertifikasi (untuk kepentingan verifikasi faktual, verifikasi administratif, transportasi, akomodasi dan lain-lain) ditanggung oleh pemohon yang besarnya ditentukan oleh Pengurus Daerah bersamaTim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi dalam bentuk SK Pengurus Daerah berdasarkan perhitungan yang terencana dan rasional.
  • 8. SYARAT ADMINISTRATIF RE-SERTIFIKASI Untuk dapat mengikuti Program Re-Sertifikasi, Apoteker harus memenuhi Syarat Administratif sebagai berikut : • Mengajukan Permohonan kepadaTim Sertifikasi dan Re- Sertifikasi di Daerah dengan mengisi formulir yang telah disiapkan. • Mengisi lengkap borang-borang dalam Buku Log (Log Book). • Mengisi lengkap berkas-berkas dalam Portofolio Pembelajaran. • Membayar biaya penyelenggaraan Re-Sertifikasi. • Membayar Sertifikat Kompetensi bagi yang LolosVerifikasi • Syarat-syarat dan ketentuan lain mengenai kepesertaan Re- Sertifikasi ditentukan olehTim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi.
  • 9. SYARAT TEKNIS RE-SERTIFIKASI Untuk dapat mengajukan administrasi permohonan sebagaimana dimaksud pada Pasal D tersebut di atas, seorangApoteker dalam 5 (lima) tahun yang terhitung sejak terbitnya Sertifikat Kompetensi harus memenuhi SyaratTeknis sebagai berikut : Untuk Bidang Pelayanan Kefarmasian • Melaksanakan praktik minimal kumulatif selama 2.000 jam (dua ribu jam) yang terdistribusi secara proporsional; yang setara dengan 30 SKP • Memenuhi SKP-Praktik sekurangnya sebanyak 60 SKP Untuk Bidang Distribusi dan Industri/Produksi • Melaksanakan pekerjaan kefarmasian sebagaimana mestinya. Untuk kedua bidang • Memenuhi SKP-Pembelajaran sekurangnya sebanyak 60 SKP • Memenuhi SKP-Pengabdian sekurangnya sebanyak 7,5 SKP
  • 10. Proporsi SKP No Domain Kegiatan Porsi Pencapain yang dianjurkan Nilai Maksimum dalam 1 tahun Nilai Maksimum dalam 5 tahun 1. Kinerja Profesional 40 - 50% 12 - 15 60 - 75 2. Kinerja Pembelajaran 40 - 50% 12 - 15 60 - 75 3. Kinerja Pengabdian Masyarakat 5 - 15% 1,5 - 4,5 7,5 – 22,5 4. Kinerja Publikasi ilmiah/popular 0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5 5. Kinerja Pengembangan ilmu 0 - 25% 0 - 7,5 0 - 37,5
  • 11. Target SKP • Dalam 5 (lima) tahun dibutuhkan 150 SKP yang terbagi dalam 5 (lima) Kinerja • Pencapaian SKP dalam 5 (lima) tahun diharapkan terdistribusi dengan baik. Contoh tahun 1 = 30 SKP, tahun 2 = 31 SKP, tahun 3 = 32 SKP dst. Bukan tahun 1 = 15 SKP, tahun 2 = 40 SKP, tahun 3 = 35 SKP, tahun 4 = 15 SKP dan tahun 5 = 45 SKP • Kinerja Profesional (berasal dari praktik), merupakan persyaratan utama seseorang dapat mengikuti proses Resertifikasi
  • 12. PENERAPAN BOBOT SKP Menggunakan Sistem Integral Treshold : • Pencapaian SKP tidak didominasi oleh salah satu domain • Pencapaian SKP mengikuti struktur/konfigurasi domain secara proporsional • Bila ada salah satu domain yang dominan (misal, Pembelajaran = 120 SKP), maka hanya akan dihitung sebanyak batas maksimal dari domain yang bersangkutan
  • 13. Satuan Kredit Profesi (SKP) sebagaimana dimaksud dibuktikan dengan kepemilikan Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh Organisasi Profesi, dengan ketentuan sebagai berikut : • Bobot SKP-Pembelajaran dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh IAI (baik PP dan/atau PD), diakui sesuai dengan fokus pekerjaan kefarmasianApoteker yang bersangkutan. • Bobot SKP dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh Organisasi Profesi di luar IAI, hanya diakui dan dipandang sebagai Kegiatan Pembelajaran atau Kegiatan Pengabdian Masyarakat (sebagai SKP- Pembelajaran atau SKP-Pengabdian) sesuai konversi bobot SKP yang ditentukan • Penentuan bobot SKP dalam Sertifikat-SKP yang diterbitkan oleh IAI hanya dapat ditetapkan melalui SK Pengurus Pusat atau SK Pengurus Daerah. • Penentuan mengenai besarnya konversi bobot SKP atas Sertifikat- SKP yang Organisasi Profesi di luar IAI hanya dapat dilakukan oleh Badan dan/atauTim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi.
  • 14. No Perolehan Pengetahuan/Keterampilan sesudah mengikuti kegiatan Konstanta Konversi 1. Tidak ada pengetahuan/keterampilan tapi informasi yang diperoleh memberikan penyegaran pengetahuan dan keterampilan 0,25 2. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang dikuasai setelah mengikuti kegiatan tetapi tidak berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan praktik. 0,5 3. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang secara langsung berpengaruh positif terhadap pelaksanaan praktik 0,75 Konstanta Konversi SKP dari Kegiatan Pembelajaran atau Kegiatan Pengabdian Masyarakat di luar IAI
  • 16. No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti 1 Wajib melaksanakan praktik profesi minimal kumulatif 2000 jam untuk 5 (lima) tahun yang terdistribusi secara proporsional 30 SKP Daftar Hadir,Tilikan Skrining Resep, PMR, Lembar Konseling, Informed Consent dll 2 Setiap kelebihan dari angka 2000 jam : setiap 100 jam praktik setara dengan 1 SKP. Max 20 SKP Daftar Hadir,Tilikan Skrining Resep, PMR, Lembar Konseling, Informed Consent dll 3 Monitoring dan melaporkan ESO 2 SKP Laporan MESO 4 Menjadi Pendamping Minum Obat 2 SKP /Pasien / Paket Informed Consent 5 Memberi Edukasi Ke Kelompok Pasien (Minimal 10 Orang) 3 SKP Daftar Hadir, materi edukasi 6 Terlibat Dalam Pokja Kefarmasian 2 SKP / Surat Keputusan (SK) Surat Keputusan Institusi yang berwenang 7 Melakukan Penjaminan Mutu 5 SKP untuk 5 tahun Standar Prosedur Operasional, Catatan, Rekaman, Daftar Tilik 8 Membuat dan menyediakan brosur/leaflet untuk informasi aktif 5 SKP untuk 5 tahun Brosur/leaflet 9 Melaksanakan Peraturan Organisasi 5 SKP untuk 5 tahun Papanisasi, Baju Seragam, Larangan Apotek Panel
  • 17. No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti 1. Bekerja selama 5 tahun di bidang distribusi 15 SIKA 2. Melakukan PenyimpananYang Baik 4 SPO Penyimpanan 3. Melakukan pelatihan CDOB 3 SPO, Pedoman, dan Catatan Pelatihan 4. Melakukan prinsip dasar seleksi 4 SPO Kriteria SeleksiObat, SPO Estimasi Kebutuhan Obat (Perencanaan) 5. Melakukan Inventory Control Management 4 Pareto-ABC 6. Melakukan pengadaan yang baik dan benar 4 SPO Pengadaan, Surat Pesanan, SPO Penerimaan, Check list Penerimaan dan SPO Penyimpanan 7. Melakukan monitoring dan pengawasan suhu dan kelembaban tempat penyimpanan 4 SPO Pengendalian lingkungan, penyimpanan serta catatan suhu dan kelembaban
  • 18. No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti 8. Melakukan perawatan peralatan penyimpanan (refrigerator dsb) 3 SPO dan Catatan Pembersihan Peralatan 9. Melakukan tindakan pencegahan dan pengendalian resiko / Corrective Action Preventive Action 4 SPOTindakan Perbaikan dan Pencegahan serta Pengendalian Perubahan Proses Kritis 10. Melakukan penyimpanan yang baik dan benar untuk penyimpanan yang diatur peraturan (Narkotika dan Psikotropika) 4 SPO Penyimpanan Narkotika dan atau Psikotropika 11. Melakukan penanganan obat khusus (sitostatika, narkotika, psikotropika) 4 SPO Penanganan Obat Khusus 12. Melakukan pencegahan pencurian 2 Standar Gudang Penyimpanan 13. Melakukan distribusi dan transportasi yang baik 4 SPO Distribusi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan serta SPOTransportasi (dilakukan sendiri maupun pihak III)
  • 19. No. Kegiatan Praktik Profesi Nilai maksimal bobot SKP selama 5 tahun Alat Bukti 14. Melakukan analisa dan verifikasi pemesanan oleh pelanggan 2 SPO dan Check listAnalisa dan Verifikasi Pemesanan, Kualifikasi Pelanggan 15. Melakukan pengelolaan obat rusak dan kadaluwarsa 2 SPO Monitoring ED Obat, SPO Penyimpanan Obat ED atau Rusak 16. Melakukan pemusnahan obat 2 SPO Pemusnahan Obat 17. Melakukan penanganan obat kembalian dan obat yang ditarik 2 SPO Penarikan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian 18. Melakukan informasi tentang obat yang ditarik kembali 2 SPO Penarikan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 19. Melakukan upaya pencegahan penyalah gunaan dan pemalsuan obat 3 SPO Penerimaan Obat, dan SPO Pengawasan Mutu Obat 20. Melakukan tata kelola administrasi dan pelaporan 3 Catatan, buku, rekapitulasi dan laporan
  • 20. NO AKTIVITASCPD SKP ALAT BUKTI KINERJA PROFESIONAL INDUSTRI 1. Bekerja selama 5 tahun di bidang industri 15 Pengawasan Mutu 1. Melakukan uji laboratorium dan validasi metoda analisa 10 SPO Metoda Analisa, SPO Validasi Metoda Analisas dan Sertifikat HasilAnalisis 2. Melakukan uji stabilitas 10 SPO Uji/Studi Stabilitas, SPO Retained Samples 3. Melakukan Cara Berlaboratorium Yang Baik 10 Pedoman GLP 4. Melakukan Inspeksi Diri 5 SPO PembentukanTim, Jadwal Inspeksi Diri dan Laporan Hasil Inspeksi Diri 5. Melakukan Penanganan Keluhan Konsumen, Obat Kembalian Dan PenarikanObat Jadi 5 SPO Penanganan Keluhan Konsumen, Penarikan Obat, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian
  • 21. NO AKTIVITAS CPD SKP KINERJA PROFESIONAL Pengawasan Mutu 6. Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi 10 SPO Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi 7. Melakukan UKK dan K3 (EHS) 5 Hasil Audit EHS, Adanya Sistem Penanganan Bahan, Bahan Kemas, Produk Ruahan, Produk Antara dan Produk Jadi, Hasil Evaluasi terhadap mehanical dan elec- trical safety 8. Melakukan Penyusunan Data Pendukung Untuk Registrasi 5 Arsip Data Penilaian/ Registrasi
  • 22. NO AKTIVITAS CPD SKP KINERJA PROFESIONAL Pemastian Mutu 1. Melakukan penyelidikan kegagalan, penyimpangan bets, prosedur pengolahan dan pengemasan ulang 10 SPO Kegagalan Produksi 2. Melakukan Rancang Bangun Fasilitas Dan Sertifikasi CPOB 10 Gambar Lay Out Gedung 3. Melakukan Inspeksi Diri 10 SPO Pembentukan Tim, Jadwal Inspeksi Diri dan Laporan Hasil Inspeksi Diri 4. Melakukan Penanganan Keluhan Konsumen, Obat Kembalian Dan Penarikan Obat Jadi 10 SPO Penanganan Keluhan Konsumen, Penarikan Obat, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian 5. Melakukan Penilaian Pemasok 10 SPO Penilaian Pemasok, Dan Hasil Monitoring Pemasok 6. Melakukan Pengelolaan Pengendalian Dokumen 10 SPO Pengelolaan Pengendalian Dokumen
  • 23. NO AKTIVITASCPD SKP KINERJA PROFESIONAL Produksi 1. Memahami Desain Formula 10 Laporan Evaluasi terhadap Desain Formula danValidasi Proses Pembuatan 2. Melakukan Penanganan Bahan/Material 5 Data MSDS Bahan/ Material, Penyimpan an Bahan/MaterialYang Baik 3. Melakukan Proses Pembuatan Obat 10 SPO Pengolahan Induk dan Prosedur Pengemasan Induk untuk setiap produk/ukuran bets yang diperlukan, SPO untuk setiap kegiatan, Hasil Evaluasi Kapasitas Produksi, dll 4. Melakukan UKK dan K3 (EHS) 5 HasilAudit EHS, Adanya Sistem Penanganan Bahan, Bahan Kemas, Produk Ruahan, Produk Antara dan Produk Jadi, Hasil Evaluasi terhadap mehanical dan electrical safety
  • 24. NO AKTIVITAS CPD SKP KINERJA PROFESIONAL Produksi 5. Melakukan Rancang Bangun Fasilitas Dan Sertifikasi CPOB 10 Gambar Lay Out Gedung 6. Melakukan Inspeksi Diri 5 SPO Pembentukan Tim, Jadwal Inspeksi Diri dan Laporan Hasil Inspeksi Diri 7. Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi 5 SPO Melakukan Kalibrasi, Kualifikasi dan Validasi 8. Melakukan Pengendalian Perubahan 10 SPO Pengendalian Perubahan (yang meliputi tata cara penyampaian usul perubahan dan seluruh kriteria perubahan yang harus dicakup)
  • 25. NO AKTIVITAS CPD SKP KINERJA PROFESIONAL Penelitian Dan Pengembangan Produk 1. Memahami Formulasi 15 Data Bahan, MSDS, Formulasi Obat 2. Memahami Teknologi Farmasi 15 Daftar Mesin Yang Digunakan, Catatan Scale Up, Hasil Validasi Proses, Dokumen Induk Produksi dan Pengemasan 3. Melakukan Pengembangan Bahan Kemas 15 Data Bahan Kemas, Hasil Percobaan, Hasil Uji Stabilitas 4. Melakukan Penyusunan Data Pendukung Untuk Registrasi 15 Arsip Data Penilaian/ Registrasi
  • 26. NO AKTIVITAS CPD SKP KINERJA PROFESIONAL Manajemen Persediaan 1. Melakukan Pengadaan Bahan, Barang Untuk Produksi 20 Perencanaan Produksi, Perencanaan Pembelian, Prakiraan Pemasaran 2. Melakukan Pengelolaan Gudang dan Pengelolaan Penyimpanan 20 SPO Pengelolaan Gudang, SPO Penyimpanan Obat, Monitoring Lingkungan Penyimpanan 3. Melakukan Production Planning And Inventory Control 20 Analisa ABC, Perencanaan Produksi, Hasil Analisa Persediaan
  • 27. NO AKTIVITAS CPD SKP KINERJA PROFESIONAL Regulatory And Product Information 1. Melakukan Proses Penilaian/ Registrasi Produk 10 Data Penilaian/Registrasi Obat 2. Menerapkan, Mensosialisasikan, Menyusun Peraturan Dan Ketentuan 10 Kumpulan Peraturan, Peraturan Institusi, Hasil Sosialisasi Ketentuan 3. Melakukan Proses Sertifikasi 10 Data Pendukung Sertifikasi, Sertifikat 4. Melakukan Informasi Produk Kepada Klayan 5 Bahan Informasi, Cara dan Media Pemberian Informasi 5. Melakukan Proses Permohonan Izin Dan Melakukan Pelaporan Hasil Uji Klinik 10 Data Pendukung Uji Klinik, Izin Pelaksana an Uji Klinik dan Laporan Hasil Uji Klinik 6. Melakukan Pelaporan MESO 5 Laporan MESO 7. Melakukan Penanganan Keluhan Konsumen, Obat Kembalian Dan Penarikan Obat Jadi 10 SPO Penanganan Keluhan Konsumen, Penarikan Obat, SPO Penanganan Keluhan Pelanggan dan SPO Penanganan Produk Kembalian
  • 28. No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi 1 Membaca Jurnal Dan Menjawab Pertanyaan Uji Diri 2 SKP per paket atau modul 2 Partisipasi Dalam Seminar Peserta (per 2-3 jam) Nasional = 1 SKP Internasional= 1,5 SKP Pembicara(per sesi) Nasional = 3 SKP Internasional = 4,5 SKP Moderator(per sesi) Nasional = 1 SKP Internasional = 1,5 SKP Panitia(per kegiatan) Nasional = 1 SKP Internasional = 1,5 SKP
  • 29. No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi 3 Partisipasi Dalam Workshop Peserta (per 2-3 jam) Nasional = 1,5 SKP Internasional= 2,5 SKP Pembicara(per sesi) Nasional = 4,5 SKP Internasional = 6,5 SKP Fasilitator/Instruktur(per sesi) Nasional = 3 SKP Internasional = 4,5 SKP Panitia(per kegiatan) Nasional = 1,5 SKP Internasional = 2,5 SKP 4 Partisipasi Dalam Kursus atau Pelatihan Peserta (per 1 jam) Nasional = 1 SKP Internasional= 1,5 SKP Pembicara (per sesi) Nasional = 6 SKP Internasional = 9 SKP Fasilitator/Instruktur (per sesi) Nasional = 3 SKP Internasional = 4,5 SKP
  • 30. No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi 4 Partisipasi Dalam Kursus atau Pelatihan Panitia (per kegiatan) Nasional = 2 SKP Internasional = 3 SKP Pelaksanaan :  maksimum 8 jam/hari  maksimum 3 hari  lebih dari 3 hari dihitung 3 hari 5 MelakukanTinjauan Kasus 2 SKP 6 Kajian Peer Review Penyaji Peserta Aktif Ket (Minimal Anggota Peer Adalah 3 Orang) Penyaji = 3 SKP Pendengar = 2 SKP
  • 31. No. Jenis Kegiatan Pebelajaran Bobot SKP per sesi 7 Diskusi Kefarmasian Bersama Pakar (Minimal Peserta Diskusi 5 Orang Apoteker) Penyaji = 3 SKP Pendengar = 2 SKP 8 Sebagai peserta Magang (Internship) 36 SKP Pelaksanaan minimal 1 (satu) bulan 9 Menyelesaikan pendidikan S-2 yang berkaitan dengan Kefarmasian 50 SKP 10 Menyelesaikan pendidikan S-3 yang berkaitan dengan Kefarmasian 75 SKP
  • 32. Nilai SKP (untuk peserta, penyaji makalah/pembicara/nara sumber, moderator, panitia) dari sebuah kegiatan Re-Sertifikasi dibedakan berdasarkankegiatan yang diikuti oleh peserta dengan skala : Lokal/daerah; Nasional dan Internasional. Perhitungan nilai SKP juga mempertimbangkan hal-hal : 1. Kedalaman materi atau topik 2. Kualitas/kompetensi pembicara/pengajar 3. Lama pelaksanaan 4. Pengaruh /dampak pengetahuan yang diperoleh terhadap pelaksanaan praktik/kerja : • Tidak ada pengetahuan maupun ketrampilan yang dipelajari namun informasi yang diterima memberikan penyegaran pengetahuan dan keterampilan • Ada pengetahuan dan atau keterampilan yang dikuasai setelah mengikuti kegiatan • Ada pengetahuan dan atau keterampilan yang ditingkatkan dan dikuasai setelah mengikuti kegiatan yang secara langsung mempengaruhi praktek/kerja atau pelayanan kepada pasien.
  • 33. KONVERSI BOBOT SKP-PEMBELAJARAN • Apoteker dapat mengikuti berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh berbagai instansi dalam lingkup nasional maupun internasional. • Pemberian SKP bagi peserta seminar/ workshop atau pelatihan yang diselenggarakan oleh institusi kesehatan/kefarmasian adalah jamak (lazim) • Berbagai instansi fasilitas kefarmasian (Apotek,Klinik, RS, PBF, Industri dll) dapat melakukan kerjasama dengan Himpunan Seminat Apoteker yang sesuai atau Organisasi Profesi untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (seminar, workshop, pelatihan dll).
  • 34. Untuk memberikan apresiasi bagi Apoteker yang melakukan kegiatan pembelajaran Ikatan Apoteker Indonesia melakukan suatu konversi bobot SKP dengan ketentuan sebagai berikut : Penentuan konversi SKP atas kegiatan pembelajaran dalam ranah bidang kefarmasian adalah mengikutiTabel berikut : • SKP yang diperoleh dari kegiatan yang tidak mendapatkan SKP dari Ikatan Apoteker Indonesia (misalnya mengikuti kegiatan workshop yang dilakukan oleh Organisasi ProfesiTertentu atau Pemerintah) akan dikonversi ke dalam SKP IAI sebagaimana dalamTabel, sepanjang materinya terkait dengan peningkatan kompetensi apoteker.
  • 35. Untuk kelebihan jumlah SKP dari Kinerja Pembelajaran, dapat disimpan dan digunakan sebagai persyaratan untuk resertifikasi tahap berikutnya dengan bobot nilai 50% dari kelebihan jumlah SKP yang dikumpulkan. Namun demikian kepada anggota tersebut tetap harus melakukan pengumpulan SKP dari Kinerja yang ada secara proporsional
  • 36. No Kegiatan Pembelajaran Konstanta Konversi A. Ranah Bidang Kefarmasian 1. Tidak berhubungan dengan fokus pekerjaan kefarmasian yang ditekuni sehingga tidak berpengaruh terhadap kinerja 0,25 2. Ada hubungan dengan fokus praktik/pekerjaan kefarmasian yang ditekuni (diselenggarakan oleh Seminat di luar Bidangnya) tetapi tidak berpengaruh terhadap kinerja 0,50 3. Sangat mendukung fokus praktik/pekerjaan kefarmasian yang ditekuni sehingga berpengaruh terhadap kinerja (tetapi tidak diselenggarakan oleh IAI) 0,75 4. Sangat mendukung fokus praktik/pekerjaan kefarmasian yang ditekuni sehingga berpengaruh positif terhadap kinerja praktik sehari-hari (diselenggarakan oleh IAI) 1 5. Kefarmasian Umum (per-UU, manajemen farmasi, kapita selekta farmasi), diselenggarakan oleh IAI 1
  • 37. Penentuan konversi SKP atas kegiatan pembelajaran dalam ranah bidang non-kefarmasian adalah mengikuti Tabel berikut : (tetap dalam lingkup Profesi Bidang Kesehatan) • Penentuan bobot SKP yang diperoleh dari kegiatan di luar negeri (misalnya sebagai pembicara/peserta/ moderator di suatu kursus atau simposium) akan disesuaikan dengan nilai yang berlaku di Indonesia. • Penentuan mengenai besarnya konversi bobot SKP atas Sertifikat-SKP hanya dapat dilakukan oleh Komite dan/atauTim Sertifikasi dan Re-Sertifikasi.
  • 38. No Kegiatan Pembelajaran Konstanta Konversi B. Ranah Bidang Non-Kefarmasian (dalam lingkup Kesehatan) 1. Tidak ada pengetahuan/keterampilan, tapi informasi yang diperoleh memberikan penyegaran pengetahuan dan keterampilan 0,25 2. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang dikuasai setelah mengikuti kegiatan. 0,5 3. Ada peningkatan pengetahuan/keterampilan yang secara langsung mempengaruhi praktek/kerja atau pelayanan kepada pasien. 0,75
  • 39. NO KINERJA PENGABDIAN MASYARAKAT 1. Melakukan Penyuluhan Narkoba/HIV/AIDS/TB Dll 3 SKP 2. Melakukan Penyuluhan Keamanan Obat/Obat Tradisional/Kosmetika/Pangan, dll Pemahaman cara pembuatan “Produk” yang baik dsb 3 SKP 3. Memberikan pemahaman mengenai cara distribusi dan penyimpanan obat yang baik dan benar kepada masyarakat atau fasilitas pelayanan kefarmasian dsb 3 SKP 4. Melakukan Baksos Pengobatan Masal 2 SKP per kegiatan ( 8 jam ) 5. Melakukan Pembinaan POS YANDU/LANSIA 2 SKP 6. Menjadi Pengurus Aktif di IAI dan Himpunan Seminat 5 SKP / tahun
  • 40. PUBLIKASI 1 Tinjauan Kasus Yang Di Publikasikan 3 SKP 2 Studi Pustaka Membuat Resume 3 SKP 3 Menulis/Menerjemahkan Buku Sendiri = 10 SKP Bersama = 20 SKP Monograf = 4/2 SKP 4 Editing Buku Yang terkait dengan Profesi Apoteker 6 SKP 5 Karya Ilmiah Popular 3 SKP 6 Mengasuh Rubrik Kesehatan/ Kefarmasian Di Media 3 SKP PENGEMBANGAN ILMU 1 Penelitian Sendiri/Bersama 10 SKP 2 Supervisor Dalam Jurnal Club/Case Reiew 2 SKP 3 Memberikan Ceramah Kepada Sesama Apoteker 3 SKP 4 Menjadi Preseptor PKPA 3 SKP / Surat Keputusan (SK) 5 Penguji Komprehensif 3 SKP / SK IAI 6 Menjadi Preseptor Magang 3 SKP / bulan (minimal magang 1 bulan)
  • 41. LOG BOOK adalah buku/dokumen yang berisi rangkuman tertulis yang disampaikan oleh Apoteker guna memenuhi ketentuan Re- Sertifikasi. Isi Log Book : 1. Borang Registrasi 2. Borang Penilaian Diri 3. Borang Praktik Profesi 4. Borang Rencana Pengembangan Diri (RPD)
  • 42. BORANG REGISTRASI Borang Registrasi dimaksudkan untuk mendapatkan data anggota pemohon Re-Sertifikasi Apoteker. Lampiran dalam Borang Registrasi : 1. Fotocopy KTP yang masih berlaku 2. Fotocopy KTA yang masih berlaku 3. Fotocopy STRA yang masih berlaku 4. Fotocopy Rekomendasi terakhir dari PC/PD IAI yang diperoleh 5. Fotocopy SIPA/SIKA terakhir yang diperoleh 6. Fotocopy SK Pengangkatan Pegawai 7. Fotocopy Sertifikat Kompetensi Apoteker akan atau habis masa berlakunya 8. Fotocopy Sertifikat SKP (SKP-Praktik, SKP-Pembelajaran, dan SKP-Pengabdian) 9. Rekapitulasi Perolehan SKP 10. Isian Lengkap Borang dalam Buku Log (Log Book) 11. Isian Lengkap Berkas dalam Portofolio Pembelajaran
  • 43. BORANG PENILAIAN DIRI Borang Penilaian Diri (Lampiran 2 dan 3) dimaksudkan untuk mendapatkan informasi terkait aktifitas anggota selama menjalankan praktik kefarmasian. Lampiran dalam Borang Penilaian Diri : 1) Kehadiran harian Praktik Apoteker 2) Rekap kehadiran Praktik Apoteker
  • 44. BORANG PRAKTIK PROFESI Borang Praktik Profesi (Lampiran 4) berisi data/informasi terkait pelaksanaan praktik kefarmasian yang telah dilaksanakan oleh Apoteker selama usia Sertifikat Kompetensi. Cakupan Borang Praktik Profesi : 1) Data Sertifikat Kompetensi yang dimiliki 2) Data Pendukung (STRA, Rekomendasi, SIPA/SIKA) 3) Riwayat Praktik 5 tahun terakhir 4) Tempat dan Jadwal Praktik 5) Laporan Kinerja Praktik (sesuai bidang) Kefarmasian Bentuk Laporan :  File Format EXCEL  Faktual : Diverifikasi oleh Cabang/Himpunan Seminat  Data : Diteruskan olehTim S&R ke BSP
  • 45. INSTRUMEN PRAKTIK PROFESI Merupakan alat (tool) terdokumentasi bagiApoteker dalam membuktikan teknis praktik dan interaksinya dengan pasien. Instumen Praktik Profesi yang dipergunakan : 1) Lembar DaftarTilik Skrining Resep 2) Dokumen Patient Medication Record (PMR) 3) Standar Prosedur Operasional 4) Nota Informed Consent Bentuk Laporan :  Dokumen pengerjaannya di lapangan  Faktual : Diverifikasi oleh Cabang/Himpunan Seminat  Data : Diteruskan olehTim S&R ke BSP
  • 46. Langkah menyusun RPD 1. Pikirkan pekerjaan Anda selama ini: kesalahan, kekurangan, ketidakpuasan sehingga Anda merasa perlu meningkatkan kemampuan profesi Anda 2. Pikirkan ’VISI’ jangka panjang dan jangka pendek Anda kemudian jadwalkan pencapaiannya 3. Mulai pikirkan prioritas dari apa yang ingin Anda capai 4. Yakinkan bahwa Anda sudah mempertimbangkan karir jangka panjang 5. Lalu susun daftar kegiatan CPD Anda untuk 5 tahun mendatang (prioritas) yang dapat dirinci per tahun, timbang betul kepentingan pilihan untuk meningkatkan mutu praktek Anda ITULAH RPD ANDA 6. Tinjaulah secara berkala 5 langkah di atas 7. Jangan lupa menetapkan kapan masing-masing kegiatan CPD itu akan diambil/dilakukan
  • 47. BORANG RENCANA PENGEMBANGAN DIRI (RPD) Borang Rencana Pengembangan Diri (Lampiran 5) dimaksudkan untuk membantu apoteker dalam merancang pembelajaran dirinya selama 5 tahun ke depan dalam periodisasi setiap tahun. Cakupan Borang Rencana Pengembangan Diri (RPD) : 1) RPD dalam Kinerja Praktik Profesional 2) RPD dalam Kinerja Pembelajaran 3) RPD dalam Kinerja Pengabdian 4) RPD dalam Kinerja Publikasi Ilmiah/Populer 5) RPD dalam Kinerja Pengembangan Ilmu Bentuk Laporan :  File Format Word  Faktual : Diverifikasi oleh Cabang  Data : Diteruskan olehTim S&R ke Badan SP
  • 48. BERKAS PORTOFOLIO Berkas-berkas portofolio pembelajaran dimaksudkan untuk memahami dan menghayati Standar Kompetensi Apoteker Indonesia dalam suatu aplikasi praktik kefarmasian yang menjadi fokusApoteker. Cakupan Berkas Portofolio : 1) Portofolio Data Pribadi 2) Lembar Isian Portofolio Pembelajaran 3) Rekapitulasi Portofolio
  • 49. STANDAR KOMPETENSI APOTEKER INDONESIA 1. Mampu Melakukan Praktik Kefarmasian Secara Profesional dan Etik 2. Mampu Menyelesaikan Masalah Terkait Dengan Penggunaan Sediaan Farmasi 3. Mampu Melakukan Dispensing Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 4. Mampu Memformulasi dan Memproduksi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Sesuai Standar Yang Berlaku 5. Mempunyai Ketrampilan Dalam Pemberian Informasi Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan 6. Mampu Berkontribusi Dalam Upaya Preventif dan Promotif Kesehatan Masyarakat 7. Mampu Mengelola Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan Sesuai Dengan Standar Yang Berlaku 8. Mempunyai Ketrampilan Organisasi dan Mampu Membangun Hubungan Interpersonal Dalam Melakukan Praktik Kefarmasian 9. Mampu Mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Yang Berhubungan Dengan Kefarmasian
  • 50. Portofolio Data Pribadi Mencakup : 1) Data Pribadi 2) Riwayat Pendidikan Formal 3) Pengalaman Akademik a. Penghargaan dan Pencapaian Profesional b. Pendidikan ProfesiTer-Sertifikasi c. Keikutsertaan dalam Lokakarya/Seminar/Pelatihan d. Publikasi dalam Konferensi e. Pengalaman sebagai Pembicara 4) Riwayat Pekerjaan
  • 51. Lembar Isian Portofolio Pembelajaran 4Tahap : 1) Tahap 1 : Pertanyaan Refleksi (2 pertanyaan) 2) Tahap 2 : Persiapan (3 pertanyaan) 3) Tahap 3 : Pelaksanaan (1 pertanyaan) 4) Tahap 4 : Evaluasi (7 pertanyaan)
  • 52. PENANGANAN PERMOHONAN Re-SERTIFIKASI N o. FUNGSI PC SEMI NAT VERIFI KATOR TIM S&R BSP PP IAI 1. Menerima Berkas Pemohon   2. Pemeriksaan Kelengkapan Pemohon   3. Entri Data Pemohon   4. Verifikasi Faktual  5. VerifikasiAdministratif  6. Pengambilan Keputusan  (rekom)  7. Penerbitan Sertifikat  8. Keterangan mekanisme Treatment 
  • 53. SKP DALAM DINAMIKA MOBILITAS ANGGOTA • Pergerakan Apoteker sangat Dinamis dan Mobil • SKP tetap harus terdokumentasi dalam dinamika mobilitas tersebut • Mendukung Re-Sertifikasi PC-1 ANGGOTAAKAN BERMUTASI Borang +Rekm PD-1 File SKP PD-2 Ket SKP Borang +Rekm Non KonversiSKP Konversi SKP PC-3 Ket SKP ANGGOTATERMUTASI ANTAR CABANG Borang Rekm SPP File Borang SEMINATA SEMINATA SEMINAT B SEMINAT B PC-2 File SKP File Borang Konversi SKP ANGGOTATERMUTASI ANTAR DAERAH Ket SKP Rekm
  • 55. Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan seminar, simposium, lokakarya, workshop, kursus dan pelatihan tingkat daerah dan nasional adalah sebagai berikut : • Panitia pelaksana mengajukan surat permohonan ke pengurus daerah setempat dengan melampirkan proposal kegiatan yang antara lain memuat : Latar Belakang,Tujuan, Sasaran, Metoda, Jadwal Pelaksanaan, SusunanAcara (Waktu, Durasi dan Uraian Kegiatan) dan Susunan Kepanitiaan • Pengurus daerah / tim setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk Surat Keputusan • Panitia membayar biaya penilaian dan pengakuan SKP kepada Pengurus Daerah • Pengurus Daerah setempat menyampaikan Surat Keputusan kepada panitia
  • 56. Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan tinjauan kasus, Kajian peer review dan diskusi dengan pakar adalah sebagai berikut : • Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat dengan melampirkan:Topik yang akan dibahas, daftar peserta diskusi yang dilengkapi dengan no. anggota serta waktu dan lokasi penyelenggaraan tinjauan kasus, Kajian peer review dan diskusi dengan pakar. • Tim/Pengurus Daerah setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan. • Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat.
  • 57. Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan bakti sosial adalah sebagai berikut : • Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat dengan melampirkan proposal yang antara lain memuat : Lokasi bakti sosial, sasaran/jumlah yang akan diobati, waktu bakti sosial, data anggota yang terlibat dalam bakti sosial dan tenaga kesehatan lain yang terlibat. • Tim/Pengurus Daerah setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan. • Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat.
  • 58. Tata cara pengajuan penilaian dan pengakuan SKP kegiatan penyuluhan adalah sebagai berikut : • Pemohon mengajukan permohonan ke pengurus cabang setempat untuk diteruskan ke Pengurus Daerah setempat dengan melampirkan:Topik yang akan disuluhkan, sasaran penyuluhan, tempat dan waktu penyuluhan. • Tim/Pengurus daerah setempat melakukan verifikasi permohonan dan apabila sudah memenuhi persyaratan dilanjutkan dengan penilaian dan penetapan SKP untuk selanjutnya dituangkan dalam bentuk surat keputusan. • Pengurus Daerah setempat menyampaikan surat keputusan kepada pemohon melalui pengurus cabang setempat.