Nehemia berdoa kepada Tuhan setelah mendengar berita tentang keadaan Yerusalem yang hancur. Ia mengaku dosa dan memohon ampunan dari Tuhan. Nehemia percaya bahwa hanya dengan berserah diri kepada Tuhan dan berdoa, masalahnya dapat teratasi.
2. Nehemia 1 : 4 – 11
Bapak/ibu yang diberkati Tuhan,
Dalam kehidupan ini tidak dipungkiri berbagai hal kita hadapi, baik
yang mendatangkan sukacita ataupun kesedihan. Kisah Nehemia
dalam pembacaan Alkitab kita di saat ini, ingin mengajarkan kita
bahwa dalam situasi apapun yang kita alami, berserahlah kepada
Tuhan, mengakui segala dosa dan mohonlah pengampunan
dariNya. Kesedihan yang dialami Nehemia direspon dengan
Tindakan berdoa dan menyerahkan kepada Tuhan, bukan disikapi
dengan tindakan memberontak, menyalahkan orang lain,
menyimpan dendam atau rasa sakit hati dan lain sebagaimana yang
sering kita lakukan dalam realita kehidupan. Dengan berdoa dan
menyerahkan dirinya pada Allah, kita belajar untuk tidak mengambil
keputusan yang gegabah, yang didasarkan atas emosi sesaat.
Peristiwa hidup yang mendatangkan kesedihan, baik itu masalah
ekonomi, kesehatan, Pendidikan, dan lain sebagainya dalam tiap
rumah tangga, tidak bisa kita atasi sendiri dan sangatlah
membutuhkan campur tangan Tuhan. Kita perlu Tuhan untuk
memberikan jalan keluar dari setiap masalah tersebut, dan hanya
melalui doa kita mendapat kekuatan baru, mendapat petunjuk
untuk mengatasi persoalan tersebut.
Bapak/ibu yang diberkati Tuhan,
Tuhan adalah sosok yang senantiasa setia diatas ketidaksetiaan kita.
Ia setia mendengar setiap permohonan, dan mengampuni serta
memulihkan hidup kita. Bangkit dari keterpurukan memang
bukanlah hal yang mudah, namun bila kita berusaha dan memiliki
pengharapan yang teguh kepada Tuhan, persoalan hidup seberat
apapun itu, kita tetap yakin dan percaya bahwa ada Tuhan yang
ambil alih, Tuhan yang berdaulat. Imani sungguh bahwa rancangan
Tuhan adalah rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan
kecelakaan.
Semoga Tuhan Yesus Kristus senantiasa memberkati kita semua.
Amin