1. Rencana keperawatan ini membahas tentang ketidakefektifan jalan nafas dan risiko hipertensi pada keluarga Tn. M yang disebabkan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan dan mengenal penyakit. Tujuan jangka panjangnya adalah mengatasi ISPA dan mencegah hipertensi pada Tn. M, sedangkan tujuan jangka pendeknya adalah meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam mengen
Pasien wanita berusia 34 tahun mengeluh mudah cemas, nyeri pinggang, dan lemasnya tangan serta kaki selama sebulan terakhir setelah berselisih dengan suami. Pemeriksaan status mental menunjukkan mood hipotim dan afek cemas, namun orientasi, daya ingat, dan pemikiran masih baik. Diagnosis lanjut disarankan untuk mendiagnosis lebih lanjut.
1. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada anak "Z" keluarga Tn. "S" dan risiko penyakit menular akibat sanitasi lingkungan yang buruk.
2. Prioritas masalah utama adalah ISPA pada anak "Z" dengan skor 5, diikuti risiko penyakit menular akibat sanitasi lingkungan dengan skor 3 2/3.
3. Rencana tindakan keperawatan meliputi peningkatan pengetahuan keluarga tentang ISPA dan
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan pada Ny. A yang menderita hipertensi. Terdapat pengkajian identitas, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, data biologis, analisis masalah, diagnosa keperawatan, dan intervensi yang dilakukan untuk mengatasi nyeri dada, defisit nutrisi, dan gangguan mobilitas akibat hipertensi.
Pasien wanita berusia 34 tahun mengeluh mudah cemas, nyeri pinggang, dan lemasnya tangan serta kaki selama sebulan terakhir setelah berselisih dengan suami. Pemeriksaan status mental menunjukkan mood hipotim dan afek cemas, namun orientasi, daya ingat, dan pemikiran masih baik. Diagnosis lanjut disarankan untuk mendiagnosis lebih lanjut.
1. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) pada anak "Z" keluarga Tn. "S" dan risiko penyakit menular akibat sanitasi lingkungan yang buruk.
2. Prioritas masalah utama adalah ISPA pada anak "Z" dengan skor 5, diikuti risiko penyakit menular akibat sanitasi lingkungan dengan skor 3 2/3.
3. Rencana tindakan keperawatan meliputi peningkatan pengetahuan keluarga tentang ISPA dan
Dokumen tersebut merangkum asuhan keperawatan pada Ny. A yang menderita hipertensi. Terdapat pengkajian identitas, riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, data biologis, analisis masalah, diagnosa keperawatan, dan intervensi yang dilakukan untuk mengatasi nyeri dada, defisit nutrisi, dan gangguan mobilitas akibat hipertensi.
Keluarga Tn. A memiliki masalah gizi kurang pada anaknya, An. S, yang ditandai dengan berat badan dan tinggi badan di bawah standar. Keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan gizi An. S yang berisiko mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya."
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Testimoni obat herbal asma
Testimoni Asma
Saluran Pernapasan
Masalah saluran pernapasan seperti asma dan alergi dapat diminimalkan dengan mengonsumsi Spirulina Pacifica. Spirulina Pacifica dapat mengurang alergi, meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mengurangi keluhan yang disebabkan karena alergi.
Prof Kabinawa dalam bukunya Spirulina Ganggang Penggempur Aneka Penyakit mengatakan pigmen hjau kebiruan dalam Spirulina yaitu Phycocyanin terbukti dapat meningkatkan system kekebalan tubuh.
Ridwan Hashim dalam bukunya Sea Cucumber A Malaysian Heritage mengatakan bahwa Sticophus hermanii yang digunakan sebagai ekstrak teripang dalam Jeli Gamat memeliki Therapeutic Effect sebagai antibakteri. Bakteri Streptococus pnemoniae merupakan salah satu penyebab sinusitis, nutrisi esensial dalam Jeli Gamat dan Spirulina pacifica secara sinergis membangun system kekebalan tubuh menjadi lebih baik.
nurahmanNama : M. Nurahman
Usia : 15 th
Alamat : Bandung
Diceritakan oleh Ibu Sandiyah ( Ibunda M. Nurahman )
Sebelum
Sejak bayi usia 15 hari Nurahman sudah mengalami gangguan kesehatan yaitu batuk yang hampir terus menerus. Sejak kecil sudah sering menjadi pasien rawat inap di rumah sakit, dan menjalani rawat jalansecara teratur di Bandung . Usia 6 bulan mengalami sesak nafas, membuat saya sangat iba, sejak umur 4 bln sampai umur 11 tahun saya bertekad untuk terus mencari jalan kesembuhan baginya. Berobat jalan, kontrol rutin tiap bulan masih terus dilakukan hingga thn 2004.
Setelah
Oktober 2004 saya bertemu dengan seorang SSP Luxor yang menjelaskan kepada saya tentang Gamat & Spirulina. Saya berikan kedua produk tersebut kepada Nurahman Jeli Gamat 3.x1sdm/ hr dan Spirulina 2×3 tablet/hr. Setelah 1 minggu mulai terlihat ada perubahan sesak nafas berkurang. Satu bulan kemudian semakin jelas terlihat perubahan yang positif asmanya jarang kambuh . Satu tahun berlalu anak saya tidak dirawat di rumah sakit lagi, jauh berbeda jika dibandingkan dengan riwayat kesehatannya dahulu . Kesembuhan Nurahman dari Asma selama 11 tahun merupakan hasil dari upaya saya mencari jalan kesembuhan yang tiada henti.
Keluarga Tn. S mengalami masalah managemen regimen terapeutik yang tidak efektif untuk pengobatan hipertensi Ny. T. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi, mengambil keputusan untuk berobat, merawat Ny. T, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Keluarga Tn. I menghadapi masalah kesehatan berupa TBC pada Tn. I yang berusia 65 tahun. Keluarga ini terdiri atas Tn. I, Ny. C istri Tn. I berusia 60 tahun, dan tinggal di rumah sederhana. Tn. I baru mengikuti program pengobatan TBC selama 2,5 bulan meskipun gejala penyakit sudah dirasakan 4 bulan lalu. Keluarga kurang memahami penyebab
Dokumen tersebut berisi pengkajian kasus pasien dengan diagnosa asma bronkial. Terdapat identitas pasien, keluhan utama berupa sesak nafas, dan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan suara paru-paru mengi serta terpasang oksigen. Didiagnosis dengan gangguan kebersihan jalan nafas berhubungan dengan hiperventilasi.
Laporan praktikum anamnesa memberikan informasi tentang definisi, tujuan, jenis, tahapan, dan komponen anamnesa. Anamnesa adalah pengkajian untuk mendapatkan data pasien melalui wawancara. Tujuannya adalah mendapatkan informasi medis, psikososial, dan lingkungan pasien. Terdapat dua jenis anamnesa yaitu autoanamnesa dan alloanamnesa. Tahapannya terdiri dari orientasi, kerja, dan
Modul ini membahas tentang pemberian pelayanan tindak lanjut untuk berbagai kondisi kesehatan anak, seperti pneumonia, diare persisten, disentri, malaria, campak dengan komplikasi mata dan mulut, masalah pemberian makan, anak kurus, dan anemia. Modul ini memberikan pedoman lengkap tentang penilaian dan tindakan yang harus dilakukan selama kunjungan ulang untuk masing-masing kondisi tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Satuan acara pembelajaran ini membahas tentang penyuluhan diare yang akan dilaksanakan di Puskesmas Sicincin pada tanggal 1 Maret 2013. Penyuluhan akan memberikan penjelasan mengenai pengertian, gejala, penyebab, bahaya, dan pencegahan diare serta cara membuat larutan gula garam. Tujuannya adalah agar klien dan keluarga dapat memahami tentang di
Keluarga Tn. A memiliki masalah gizi kurang pada anaknya, An. S, yang ditandai dengan berat badan dan tinggi badan di bawah standar. Keluarga kurang mampu memenuhi kebutuhan gizi An. S yang berisiko mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya."
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Testimoni obat herbal asma
Testimoni Asma
Saluran Pernapasan
Masalah saluran pernapasan seperti asma dan alergi dapat diminimalkan dengan mengonsumsi Spirulina Pacifica. Spirulina Pacifica dapat mengurang alergi, meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mengurangi keluhan yang disebabkan karena alergi.
Prof Kabinawa dalam bukunya Spirulina Ganggang Penggempur Aneka Penyakit mengatakan pigmen hjau kebiruan dalam Spirulina yaitu Phycocyanin terbukti dapat meningkatkan system kekebalan tubuh.
Ridwan Hashim dalam bukunya Sea Cucumber A Malaysian Heritage mengatakan bahwa Sticophus hermanii yang digunakan sebagai ekstrak teripang dalam Jeli Gamat memeliki Therapeutic Effect sebagai antibakteri. Bakteri Streptococus pnemoniae merupakan salah satu penyebab sinusitis, nutrisi esensial dalam Jeli Gamat dan Spirulina pacifica secara sinergis membangun system kekebalan tubuh menjadi lebih baik.
nurahmanNama : M. Nurahman
Usia : 15 th
Alamat : Bandung
Diceritakan oleh Ibu Sandiyah ( Ibunda M. Nurahman )
Sebelum
Sejak bayi usia 15 hari Nurahman sudah mengalami gangguan kesehatan yaitu batuk yang hampir terus menerus. Sejak kecil sudah sering menjadi pasien rawat inap di rumah sakit, dan menjalani rawat jalansecara teratur di Bandung . Usia 6 bulan mengalami sesak nafas, membuat saya sangat iba, sejak umur 4 bln sampai umur 11 tahun saya bertekad untuk terus mencari jalan kesembuhan baginya. Berobat jalan, kontrol rutin tiap bulan masih terus dilakukan hingga thn 2004.
Setelah
Oktober 2004 saya bertemu dengan seorang SSP Luxor yang menjelaskan kepada saya tentang Gamat & Spirulina. Saya berikan kedua produk tersebut kepada Nurahman Jeli Gamat 3.x1sdm/ hr dan Spirulina 2×3 tablet/hr. Setelah 1 minggu mulai terlihat ada perubahan sesak nafas berkurang. Satu bulan kemudian semakin jelas terlihat perubahan yang positif asmanya jarang kambuh . Satu tahun berlalu anak saya tidak dirawat di rumah sakit lagi, jauh berbeda jika dibandingkan dengan riwayat kesehatannya dahulu . Kesembuhan Nurahman dari Asma selama 11 tahun merupakan hasil dari upaya saya mencari jalan kesembuhan yang tiada henti.
Keluarga Tn. S mengalami masalah managemen regimen terapeutik yang tidak efektif untuk pengobatan hipertensi Ny. T. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah hipertensi, mengambil keputusan untuk berobat, merawat Ny. T, menciptakan lingkungan yang mendukung, dan memanfaatkan fasilitas kesehatan.
Keluarga Tn. I menghadapi masalah kesehatan berupa TBC pada Tn. I yang berusia 65 tahun. Keluarga ini terdiri atas Tn. I, Ny. C istri Tn. I berusia 60 tahun, dan tinggal di rumah sederhana. Tn. I baru mengikuti program pengobatan TBC selama 2,5 bulan meskipun gejala penyakit sudah dirasakan 4 bulan lalu. Keluarga kurang memahami penyebab
Dokumen tersebut berisi pengkajian kasus pasien dengan diagnosa asma bronkial. Terdapat identitas pasien, keluhan utama berupa sesak nafas, dan hasil pemeriksaan fisik yang menunjukkan suara paru-paru mengi serta terpasang oksigen. Didiagnosis dengan gangguan kebersihan jalan nafas berhubungan dengan hiperventilasi.
Laporan praktikum anamnesa memberikan informasi tentang definisi, tujuan, jenis, tahapan, dan komponen anamnesa. Anamnesa adalah pengkajian untuk mendapatkan data pasien melalui wawancara. Tujuannya adalah mendapatkan informasi medis, psikososial, dan lingkungan pasien. Terdapat dua jenis anamnesa yaitu autoanamnesa dan alloanamnesa. Tahapannya terdiri dari orientasi, kerja, dan
Modul ini membahas tentang pemberian pelayanan tindak lanjut untuk berbagai kondisi kesehatan anak, seperti pneumonia, diare persisten, disentri, malaria, campak dengan komplikasi mata dan mulut, masalah pemberian makan, anak kurus, dan anemia. Modul ini memberikan pedoman lengkap tentang penilaian dan tindakan yang harus dilakukan selama kunjungan ulang untuk masing-masing kondisi tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Satuan acara pembelajaran ini membahas tentang penyuluhan diare yang akan dilaksanakan di Puskesmas Sicincin pada tanggal 1 Maret 2013. Penyuluhan akan memberikan penjelasan mengenai pengertian, gejala, penyebab, bahaya, dan pencegahan diare serta cara membuat larutan gula garam. Tujuannya adalah agar klien dan keluarga dapat memahami tentang di
Pneumonia pada anak merupakan infeksi paru-paru yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Dokumen ini membahas identitas pasien, keluhan utama berupa sesak nafas, riwayat penyakit dan pengobatan, hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium, diagnosis pneumonia, serta penatalaksanaan yang diberikan seperti obat-obatan dan edukasi kesehatan.
Gastritis adalah peradangan pada lambung yang dapat disebabkan oleh faktor diet, alkohol, obat-obatan, atau infeksi. Gejala klinis meliputi nyeri perut, mual, dan muntah. Diagnosa didukung oleh pemeriksaan fisik, tes darah, dan endoskopi. Penatalaksanaan meliputi diet lunak, antasida, dan obat antiinflamasi.
Makalah ini membahas tentang dispepsia dengan 3 poin utama:
1. Mengdefinisikan dispepsia sebagai keluhan perut atas yang berulang atau berkelanjutan
2. Menjelaskan etiologi dispepsia seperti pola makan tidak teratur, obat-obatan, alkohol, dan stres
3. Menguraikan tanda dan gejala umum dispepsia seperti nyeri perut atas, mual, dan mudah kenyang
Berdasarkan data yang diberikan, terdapat dua prioritas masalah utama pada keluarga Tn. P, yaitu kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi untuk anak balita dan ayah merupakan perokok aktif. Intervensi awal yang dapat diberikan adalah pemberian edukasi gizi untuk ibu dan penyuluhan untuk mengurangi merokok bagi ayah.
Dokumen tersebut merangkum asuhan kebidanan keluarga berencana pada Ny. S yang menggunakan metode kontrasepsi pil kombinasi. Terdapat identifikasi data dasar, diagnosa masalah, rencana asuhan, dan implementasi asuhan yang diberikan.
Asuhan keperawatan untuk Ny. W dengan diagnosis bronchitis kronis mencakup evaluasi gejala sesak napas dan nafas tidak teratur serta pemberian terapi oksigen dan obat-obatan. Perawatan fokus pada meningkatkan kemampuan bernafas dan kebersihan saluran pernapasan.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdf
Rencana keperawatan keluarga
1. RENCANA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan jalan nafas pada keluarga Tn. M khususnya An. K berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengambil keputusan
yang tepat untuk mengatasi ISPA
Tujuan Jangka
Panjang
Tujuan Jangka
Pendek
EVALUASI
Intervensi
Kriteria Standar
Setelah
dilaksanakan 2
kali kunjungan
ISPA yang
diderita An. K
sembuh dan jalan
nafas kembali
lancar.
1. Setelah
dilaksanakan
tindakan
keperawatan
selama 2 x 15 mnt
Tn. N dapat
mengenal masalah
kesehatan dengan
menjelaskan
masalah kesehatan.
Respon
verbal
ISPA adalah penyakit saluran
pernafasan akut dengan batuk dan
pilek.
Penyebab ISPA :
o Kurang gizi
o Imunisasi tidak lengkap
o Lingkungan yang tidak sehat
Tanda dan gejala ISPA
o Batuk
o Pilek
o Demam
o Nafas cepat
o Suara Parau
o Nyeri tenggorokan
o Gali pengetahuan tentang ISPA
o Beri motivasi keluarga untuk
mengemukakan pendapatnya
tentang ISPA.
o Diskusikan bersama keluarga
mengenai pengertian penyebab
dan gejala ISPA.
o Bimbing keluarga untuk
menjelaskan ulang pengertian
penyebab tanda dan gejala ISPA.
o Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
2. Setelah penyuluhan
1 x 15 mnt keluarga
dapat mengambil
keputusan dengan
tindakan yang
cepat.
Respon
verbal
Keputusan keluarga
2. 3. Setelah tindakan 1
x 15 mnt keluarga
Tn. N dapat
merawat Anggota
keluarga yang sakit
ISPA.
Respon
verbal
Psikomotor
Perawatan ISPA :
o Jika panas dikompres
o Jika pilek bersihkan hidung
dengan saputangan yang bersih
o Beri minum yang banyak (ASI).
o Awasi kondisi bila bertambah
parah.
o Diskusikan bersama keluarga
tentang pencegahan ISPA.
o Berikan kesempatan yang kurang
dimengerti.
o Tanyakan kembali tentang apa
yang dijelaskan.
Merawat anggota
keluarga yang sakit
ISPA
Psikomotor Cara membuat obat tradisional batuk
dan pilek (Jeruk-Kecap):
o Siapkan baki dan pengalas
o Potong jeruk nipis, kemudian jeruk
diperas dan ainya disaring.
o Ambil kecap sebanyak 1 sendok
makan, kemudian dituang kedalam
gelas.
o Ambil 1 sendok makan air jeruk
nipis, kemudian tuangkan kedalam
gelas berisi kecap.
o Aduk hingga merata
o Berikan pada anak untuk diminum
o Demonstrasikan cara pembuatan
obat tradisional.
o Beri kesempatan keluarga untuk
re demonstrasi.
4. Keluarga mampu
untuk
memodifikasi
lingkungan yang
dapat mendukung
kesehatan.
Verbal
Psikomotor
Pencegahan ISPA :
o Menjauhkan rokok dari penderita
batuk.
o Jaga kebersihan lingkungan.
o Imunisasi lengkap
o Berikan makanan yang bergizi.
Kebersihan lingkungan:
o Diskusikan bersama keluarga
tentang pencegahan ISPA.
o Berikan kesempatan klien tentang
pencegahan ISPAbertanya.
o Tanyakan kembali hal-hal yang
dijelaskan.
o Beri re inforcement positif atas
3. o Rumah dibersihkan
o Pakaian dibereskan jangan
digantung.
o Jendela dibuka.
o Debu dibersihkan.
jawaban yang diberikan keluarga.
o Praktekkan dan laksanakan
kebersihan lingkungan.
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
Respon
verbal
Fasilitas kesehatan untuk berobat
ISPA:
o Puskesmas
o Rumah sakit
o Bidan
o Dokter
o Jelaskan pada keluarga tentang
fasilitas kesehatan yang biasa
digunakan.
o Motivasi keluarga untuk
mengunjungi fasilitas kesehatan
yang dipilih.
o Beri re inforcement positif atas
keputusan keluarga.
o Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui.
o Beri re inforcement positif
terhadap jawaban dari pertanyaan
yang diberikan petugas.
4. 2. Risiko terjadinya Hipertensi pada keluarga Tn.M khususnya Tn. M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal karakteristik
penyakit dan perawatannya.
Tujuan Jangka
Panjang
Tujuan Jangka
Pendek
EVALUASI
Intervensi
Kriteria Standar
Setelah dilakukan
asuhan
keperawatan
selama 2 kali
kunjungan Risiko
hipertensi pada
Tn. M tidak
menjadi aktual.
1. Setelah
dilaksanakan
tindakan
keperawatan selama
2 x 15 mnt Tn. M
dapat mengenal
masalah kesehatan
dengan menjelaskan
masalah kesehatan.
Respon
verbal
Hipertensi adalah keadaan dimana
seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal.
Penyebab Hipertensi :
o Bertambahnya umur
o Stres psikologis
o Hereditas (keturunan)
o Gaya hidup
Tanda dan gejala Hipertensi
o Sakit kepala
o Nyeri tengkuk
o Tekanan darah diatas normal
o Gali pengetahuan tentang
hipertensi
o Beri motivasi keluarga untuk
mengemukakan pendapatnya
tentang hipertensi
o Diskusikan bersama keluarga
mengenai pengertian penyebab
dan gejala hipertensi.
o Bimbing keluarga untuk
menjelaskan ulang pengertian
penyebab tanda dan gejala
hipertensi.
o Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan.
2. Setelah penyuluhan
1 x 15 mnt keluarga
dapat mengambil
keputusan dengan
tindakan yang
cepat.
Respon
verbal
Keputusan keluarga
5. 3. Setelah tindakan 1 x
15 mnt keluarga Tn.
M dapat merawat
Anggota keluarga
yang sakit
hipertensi.
Respon
verbal
Psikomotor
Pengobatan tradisional yang dapat
digunakan dalam menurunkan hipertensi
adalah dengan jus mentimun.
o Diskusikan bersama keluarga
tentang pencegahan hipertensi.
o Berikan kesempatan bertanya
yang kurang dimengerti.
o Tanyakan kembali tentang apa
yang dijelaskan.
Merawat anggota
keluarga yang sakit
hipertensi
Psikomotor Cara membuat obat tradisional untuk
hipertensi (jus mentimun) :
Mentimun 2/3 biji dicuci, diparut atau
diblender kemudian tambahkan setengah
gelas air atau secukupnya sampai menjadi
jus mentimun, tambahkan air jeruk nipis dan
gula pasir secukupnya.
o Demonstrasikan cara pembuatan
obat tradisional.
o Beri kesempatan keluarga untuk
re-demonstrasi.
4. Keluarga mampu
untuk memodifikasi
lingkungan yang
dapat mendukung
kesehatan.
Verbal
Psikomotor
Pencegahan hipertensi :
a. Mengurangi mengkonsumsi rokok
dan minum kopi
b. Mengurangi makanan berlemak
seperti santan dan jeroan.
c. Kontrol tekanan darah secara rutin.
d. Diskusikan bersama keluarga
tentang pencegahan hipertensi.
e. Berikan kesempatan klien
tentang pencegahan hipertensi
bertanya.
f. Tanyakan kembali hal-hal yang
dijelaskan.
g. Beri re inforcement positif atas
jawaban yang diberikan
keluarga.
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
Respon
verbal
Fasilitas kesehatan untuk berobat ISPA:
a. Puskesmas
b. Rumah sakit
c. Bidan
d. Dokter
e. Jelaskan pada keluarga tentang
fasilitas kesehatan yang biasa
digunakan.
f. Motivasi keluarga untuk
mengunjungi fasilitas kesehatan
6. yang dipilih.
g. Beri re inforcement positif atas
keputusan keluarga.
h. Beri kesempatan keluarga untuk
bertanya tentang hal-hal yang
belum diketahui.
i. Beri re inforcement positif
terhadap jawaban dari
pertanyaan yang diberikan
petugas.