Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita, 2004).
Menurut Harvey (2000), validasi merupakan suatu proses evaluasi kecermatan dan keseksamaan yang dihasilkan oleh suatu prosedur dengan nilai yang dapat diterima.
Validasi metode analisis adalah suatu tindakan penilaian terhadap parameter tertentu berdasarkan percobaan laboratorium, untuk membuktikan bahwa parameter tersebut memenuhi persyaratan untuk penggunaannya (Harmita, 2004).
Menurut Harvey (2000), validasi merupakan suatu proses evaluasi kecermatan dan keseksamaan yang dihasilkan oleh suatu prosedur dengan nilai yang dapat diterima.
spektrofotometer serapan (SSA) adalah alat analisis logam yang paling diandalkan saat ini. spektrofotometer serapan atom terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
spektrofotometer serapan (SSA) adalah alat analisis logam yang paling diandalkan saat ini. spektrofotometer serapan atom terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
2. PUSAT
PENELITIAN
KIMIA
-
LIPI
RCChem Learning Centre
Latar Belakang Percobaan Recovery
• Dalam suatu pengujian contoh, analit yang terkait
dalam matriks contoh harus dilarutkan/diekstraksi/
dibebaskan sebelum dapat diukur.
• Agar hasil pengujian akurat maka efisiensi
pelarutan/ekstraksi itu harus 100%
• Selain itu, analit tidak boleh hilang (menguap, masih
terikat pada kolom pemisahan, lolos pada penyaringan
dsb.) selama proses preparasi contoh berlangsung.
3. PUSAT
PENELITIAN
KIMIA
-
LIPI
RCChem Learning Centre
RECOVERY
§ Kapan recovery harus diperhitungkan dalam metode analisis?
• Apabila prosedur pre-treatment contoh atau preparasi contoh pada
metode yang digunakan cukup panjang
• Sebagai ilustrasi, recovery tidak perlu diperhitungkan apabila contoh
hanya disaring dengan membran dan setelah itu siap diinjeksikan pada
kolom HPLC.
§ Faktor apa saja yang ingin dilihat dari percobaan recovery?
• Apakah analit 100% lepas dari matriks pada proses destruksi
atau ekstraksi
• Apakah melalui proses hidrolisa sebagian analit tidak ada yang
rusak, sehingga pada tahap pengukuran hanya sebagian saja yang
terukur
• Apakah pada proses pre-treatment contoh yang cukup panjang
(mis pada analisis residu pestisida) sebagian analit tidak hilang
dijalan?
4. PUSAT
PENELITIAN
KIMIA
-
LIPI
RCChem Learning Centre
Bagaimana Design Percobaan Recovery?
§ Apa yang diperlukan untuk percobaan Recovery?
• Contoh
• Standar Analit
§ Pada percobaan recovery, apa yang dilakukan terhadap contoh dan
standar analit diatas?
• Sejumlah diketahui standar analit ditambahkan kedalam contoh
• Sejumlah sama contoh seperti diatas, dianalisis terpisah.
§ Mengapa harus ada contoh pada percobaan Recovery?
• Gangguan yang ada pada analisis sebenarnya harus dipertahankan
• Seberapa banyak (100%, 95% atau 50%) analit lepas dari contoh tidak
akan dapat terpantau apabila pada percobaan hanya digunakan standar
analit
• Pemakaian standar analit hanya akan dapat memberikan informasi
mengenai ada tidaknya analit yang hilang pada proses preparasi contoh.
§ Apakah dapat CRM digunakan untuk percobaan Recovery?
• Dapat, asalkan CRM yang digunakan berupa matriks dan bukan senyawa
murni.
• Apa kelemahannya apabila digunakan CRM berupa senyawa murni?
5. PUSAT
PENELITIAN
KIMIA
-
LIPI
RCChem Learning Centre
Design Percobaan Recovery menggunakan CRM
§ Pembelian CRM selalu disertai dengan sertifikat CRM tersebut
§ Diandaikan pd sertifikat tertulis, konsentrasi analit =
CCRM (ppm) + (ppm)
adalah nilai ketidakpastian konsentrasi
§ Untuk percobaan recovery, ambil sejumlah tertentu CRM,
analisis menggunakan metode yang akan divalidasi.
§ Diandaikan hasil analisisnya adalah : Canalisis (ppm)
§ Ulangi percobaan diatas minimal 6 kali
§ Hitung nilai rata-rata Canalisis (ppm)
§ Recovery dihitung sebagai berikut:
Recovery = (Crata2 analisis/CCRM) x 100%
6. PUSAT
PENELITIAN
KIMIA
-
LIPI
RCChem Learning Centre
Studi Kasus Percobaan Recovery menggunakan
CRM dari pp’-DDE dalam Minyak Jagung
§ CCRM = 7,911 + 0,005 g/g
§ Dari 6 kali analisis yang dilakukan laboratorium meng-
gunakan metode yang sedang divalidasi, diperoleh data
bahwa konsentrasi rata-rata pp’-DDE dalam minyak
jagung adalah:
Crata-rata = 7,123 g/g
§ Recovery Metode = (7,123/7,911) x 100 %
= 90,04 %
7. PUSAT
PENELITIAN
KIMIA
-
LIPI
RCChem Learning Centre
PERCOBAAN RECOVERY MELALUI “SPIKE ”
1. Siapkan minimal 12 wadah dan masukkan kedalam masing-masing
wadah sejumlah sama contoh.
2. Buat ke-12 wadah berpasangan; dengan demikian akan terdapat
6 (enam) pasangan wadah berisikan sejumlah sama contoh
3. Untuk setiap pasangan wadah, masukkan kedalam hanya salah
satu dari ke-2 wadah tersebut, sejumlah diketahui analit (di-
”spike” dengan analit).
4. Diandaikan konsentrasi analit yang ditambahkan(C1)
5. Analisis semua (12) wadah
6. Untuk setiap pasangan wadah akan didapat 2 data yaitu:
• Konsentrasi analit dalam wadah yang hanya berisikan contoh
saja; yang diberi notasi Cspl
• Konsentrasi analit dalam wadah yang berisikan contoh yang
sudah dispike dengan analit; yang diberi notasi Cspike
8. PUSAT
PENELITIAN
KIMIA
-
LIPI
RCChem Learning Centre
Skema Percobaan Recovery pada HPLC
6 buah wadah ber-
isikan masing-ma-
sing 2 gr contoh
6 buah wadah berisikan masing-
masing 2 gr contoh yang telah
di spike dengan C1 (mg/L) analit
Terhadap 12 wadah diatas dilakukan
proses pre-treatment contoh
Terakhir kali contoh hasil ekstraksi di
larutkan dan di add kan masing-masing
dalam labu takar 10 mL
Dari tiap labu takar, diinjeksikan masing-
masing 20 L kedalam kolom HPLC
Dari 6 kali penetapan diperoleh
data konsentrasi rata-rata analit
dalam contoh = Cspl (mg/L)
Dari 6 kali penetapan diperoleh data
konsentrasi rata-rata analit dalam
contoh yang di ”spike” = Cspike (mg/L)
9. PUSAT
PENELITIAN
KIMIA
-
LIPI
RCChem Learning Centre
PERCOBAAN RECOVERY MELALUI “SPIKE ” (2)
7. Dari kedua data hasil analisis pada butir 6, % Recovery dapat
dihitung, melalui rumus:
Recovery (%) = {(Cspike-Cspl)/C1} x 100
dimana:
Cspike = konsentrasi analit dalam campuran
contoh + sejumlah tertentu analit
Cspl = konsentrasi analit dalam contoh (sampel)
C1 = konsentrasi analit yang ditambahkan
kedalam contoh.
10. PUSAT
PENELITIAN
KIMIA
-
LIPI
RCChem Learning Centre
Permasalahan Seputar Recovery
§ Recovery yang ideal adalah 100%
§ Nilai perolehan kembali dari analit yang ditambahkan (“spiking”)
biasanya lebih baik daripada analit yang terikat secara alami
(terikat lebih kuat) pada matriks contoh. Inilah kelemahan dari
uji perolehan kembali (Recovery)
§ Seberapa besar Recovery boleh bergeser dari angka 100% untuk
dapat dikatakan metode valid ditinjau dari Recovery-nya?
• Ada metode yang mempunyai Recovery hanya 70 %
• Yang menjadi isu adalah apabila Recovery rendah, perlukah hasil analisis
yang dilaporkan dikoreksi terhadap Recovery?
§ Apa perbedaan Recovery dan Akurasi?