Sebelum kita bisa menjelaskan mengapa currency bisa salah (bisa inflasi dan bisa deflasi), kita harus bisa menjelaskan mengapa currency bisa benar (bisa tidak inflasi dan bisa tidak deflasi). Untuk bisa me-nyata-kan sesuatu kita perlu menyatakannya.Message writing ini seperti menyatakan suatu akad dalam sebuah serah-terima, sebuah prakata (preface) yang menyediakan arah ke sesuatu yang lebih penting bagi quotation (signifier) dan currency (signified)
Dokumen tersebut membahas tentang instrumen moneter dalam Islam, termasuk konsep uang komoditas dan uang fiat, fungsi uang menurut beberapa pemikir Islam seperti Al-Ghazali dan Ibnu Khaldun, serta bentuk-bentuk transaksi seperti qard, rahn, musyarakah, dan murabahah. Dokumen ini menjelaskan bahwa uang memiliki peran penting sebagai alat tukar dan pengukur nilai, meskipun hanya emas dan perak yang
Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang umum diterima dan digunakan untuk membeli barang dan jasa. Uang memiliki fungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai. Uang harus memenuhi syarat seperti dapat diterima secara umum, tahan lama, dan nilainya stabil. Ada dua jenis uang yaitu logam dan kertas.
Uang dapat didefinisikan sebagai alat tukar yang umum diterima dalam pertukaran barang dan jasa. Uang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai. Berbagai jenis uang yang pernah ada meliputi uang logam, uang kertas, serta uang berdasarkan nilainya seperti uang penuh dan uang tanda.
Dokumen tersebut merangkum tentang sejarah, pengertian, fungsi, teori nilai, dan permintaan serta penawaran uang. Uang pertama kali digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri melalui berburu dan barter, kemudian berkembang menjadi alat tukar yang diterima secara umum berupa uang logam dan uang kertas. Uang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai serta mendorong pertumbuhan
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMuhammad Idris
Teks tersebut membahas tentang konsep uang dalam ekonomi Islam dan konvensional. Secara ringkas, teks menjelaskan bahwa dalam ekonomi Islam uang dianggap sebagai public goods dan flow concept, sedangkan modal dianggap sebagai private goods dan stock concept. Sementara dalam ekonomi konvensional, pandangan tentang sifat uang dan modal masih beragam dan terdapat perdebatan.
Makalah ini membahas konsep uang dalam perspektif ekonomi Islam dengan membandingkannya dengan pandangan ekonomi konvensional. Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang mengalir (flow concept) dan merupakan barang publik, bukan modal pribadi. Fungsi utamanya adalah sebagai alat tukar dan pengukur nilai, bukan sarana penyimpanan nilai seperti dalam pandangan konvensional.
Dokumen tersebut membahas tentang instrumen moneter dalam Islam, termasuk konsep uang komoditas dan uang fiat, fungsi uang menurut beberapa pemikir Islam seperti Al-Ghazali dan Ibnu Khaldun, serta bentuk-bentuk transaksi seperti qard, rahn, musyarakah, dan murabahah. Dokumen ini menjelaskan bahwa uang memiliki peran penting sebagai alat tukar dan pengukur nilai, meskipun hanya emas dan perak yang
Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang umum diterima dan digunakan untuk membeli barang dan jasa. Uang memiliki fungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai. Uang harus memenuhi syarat seperti dapat diterima secara umum, tahan lama, dan nilainya stabil. Ada dua jenis uang yaitu logam dan kertas.
Uang dapat didefinisikan sebagai alat tukar yang umum diterima dalam pertukaran barang dan jasa. Uang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai. Berbagai jenis uang yang pernah ada meliputi uang logam, uang kertas, serta uang berdasarkan nilainya seperti uang penuh dan uang tanda.
Dokumen tersebut merangkum tentang sejarah, pengertian, fungsi, teori nilai, dan permintaan serta penawaran uang. Uang pertama kali digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri melalui berburu dan barter, kemudian berkembang menjadi alat tukar yang diterima secara umum berupa uang logam dan uang kertas. Uang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai serta mendorong pertumbuhan
Makalah Uang & Kebijakan Moneter dalam Ekonomi IslamMuhammad Idris
Teks tersebut membahas tentang konsep uang dalam ekonomi Islam dan konvensional. Secara ringkas, teks menjelaskan bahwa dalam ekonomi Islam uang dianggap sebagai public goods dan flow concept, sedangkan modal dianggap sebagai private goods dan stock concept. Sementara dalam ekonomi konvensional, pandangan tentang sifat uang dan modal masih beragam dan terdapat perdebatan.
Makalah ini membahas konsep uang dalam perspektif ekonomi Islam dengan membandingkannya dengan pandangan ekonomi konvensional. Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang mengalir (flow concept) dan merupakan barang publik, bukan modal pribadi. Fungsi utamanya adalah sebagai alat tukar dan pengukur nilai, bukan sarana penyimpanan nilai seperti dalam pandangan konvensional.
Teori permintaan uang menurut Keynes terdiri dari tiga motif yaitu transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi, dimana motif transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh pendapatan sedangkan motif spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga."
Dokumen tersebut menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang, termasuk definisi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan kurva permintaan serta penawaran uang."
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaAn Nisbah
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan dan pemikiran mengenai uang dari masa ke masa, dimulai dari zaman pra-uang hingga berkembangnya uang barang, uang kertas, dan uang kredit. Dokumen tersebut juga membahas fungsi-fungsi uang serta perbedaan pandangan uang antara sistem ekonomi konvensional dan Islam."
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Teori kuantitas uang menjelaskan hubungan antara jumlah uang beredar, kecepatan peredaran uang, dan tingkat harga. Terdapat dua pendekatan utama dalam teori ini, yaitu pendekatan transaksi dan pendekatan pendapatan. Pendekatan transaksi menjelaskan hubungan antara jumlah uang, kecepatan peredaran uang, dan jumlah transaksi melalui persamaan Fisher. Sedangkan pendekatan pendapatan menjelaskan hubungan antara jumlah
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, sejarah, dan fungsi uang serta jenis-jenisnya. Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang umum diterima, yang berawal dari sistem barter dan berkembang menjadi logam mulia, kertas, atau uang elektronik. Uang memiliki fungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, penyimpan nilai, serta mendorong aktivitas ekonomi.
Dokumen tersebut membahas sejarah, pengertian, jenis, fungsi, teori, permintaan dan penawaran, serta standar mata uang. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan perjalanan uang dari masa pra-barter hingga berkembang menjadi alat tukar yang mudah dipergunakan, yaitu uang, serta peranannya dalam perekonomian.
Faktor yang mempengaruhi permintaan uang mencakup faktor V (kecepatan peredaran uang), motif transaksi, motif persiapan, dan motif spekulatif. Faktor T adalah jumlah barang yang diperdagangkan. Permintaan uang dipengaruhi oleh kecepatan peredaran uang, tingkat pendapatan dan produksi, tingkat bunga, dan perkiraan masa depan.
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alamsyamsulalameconomic
Teks tersebut membahas teori moneter Keynesian dan pandangan Keynes terhadap penawaran uang. Keynes berpandangan bahwa jumlah uang bersifat endogen dan dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi, berbeda dengan pandangan monetaris yang menganggapnya eksogen. Keynes juga menekankan mekanisme transmisi tidak langsung antara kebijakan moneter dengan ekonomi, dan menggunakan model ekonometri skala besar untuk menggambarkannya.
Makalah ini membahas konsep dasar ekonomi Islam, konsep uang dan sejarah kebijakan moneter Islam, serta kebijakan moneter dalam ekonomi Islam. Konsep dasar ekonomi Islam berlandaskan nilai-nilai tauhid, kepemilikan, keseimbangan, dan keadilan sosial. Uang berperan sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai. Kebijakan moneter Islam diarahkan untuk mencapai stabilitas ekonomi dan kesejah
Teori permintaan uang klasik, Keynes, dan pasca-Keynes membahas motif pemegangan uang, hubungan antara jumlah uang beredar dan tingkat harga, serta faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang. Teori klasik fokus pada hubungan antara penawaran dan permintaan uang, sedangkan Keynes dan pasca-Keynes memperhitungkan ketidakpastian dan spekulasi dalam memilih uang atau aset lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi uang, perbedaan sistem barter dan uang, syarat-syarat uang, fungsi uang dalam perekonomian, jenis-jenis uang yang pernah digunakan seperti emas dan perak, jenis-jenis uang yang beredar seperti uang kartal, uang kertas, uang logam, uang giral, dan uang kuasi. Dokumen ini juga membahas teori permintaan uang menurut pandangan klasik dan Keynes serta proses
Dokumen tersebut membahas tentang konsep uang dan perkembangannya secara historis. Secara garis besar, uang berawal dari sistem barter dan berkembang menjadi alat tukar berbentuk logam mulia seperti emas dan perak. Uang kemudian berkembang menjadi berbagai jenis seperti uang kertas, uang logam, serta uang elektronik. Dokumen juga menjelaskan syarat-syarat agar suatu benda dapat berfungsi se
Dokumen tersebut membahas tentang definisi uang, sejarah uang dan bank, fungsi uang, jenis-jenis uang, pasar uang, dan sejarah singkat perkembangan perbankan di Indonesia.
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangansman 2 mataram
Modul ini membahas tentang uang dan lembaga keuangan yang terdiri dari tiga kegiatan belajar. Kegiatan pertama membahas sejarah perkembangan uang, pengertian, fungsi dan jenis-jenis uang. Kegiatan kedua membahas inflasi, penyebab dan dampaknya. Kegiatan ketiga membahas bank, jenis bank, produk bank, lembaga keuangan non bank, kredit dan peranannya. Siswa diharapkan memahami konsep-konsep tersebut setel
Teori permintaan uang menurut Keynes terdiri dari tiga motif yaitu transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi, dimana motif transaksi dan berjaga-jaga dipengaruhi oleh pendapatan sedangkan motif spekulasi dipengaruhi oleh tingkat suku bunga."
Dokumen tersebut menjelaskan konsep permintaan dan penawaran uang, termasuk definisi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan kurva permintaan serta penawaran uang."
Perkembangan dan pemikiran uang dari masa ke masaAn Nisbah
Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan dan pemikiran mengenai uang dari masa ke masa, dimulai dari zaman pra-uang hingga berkembangnya uang barang, uang kertas, dan uang kredit. Dokumen tersebut juga membahas fungsi-fungsi uang serta perbedaan pandangan uang antara sistem ekonomi konvensional dan Islam."
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Teori kuantitas uang menjelaskan hubungan antara jumlah uang beredar, kecepatan peredaran uang, dan tingkat harga. Terdapat dua pendekatan utama dalam teori ini, yaitu pendekatan transaksi dan pendekatan pendapatan. Pendekatan transaksi menjelaskan hubungan antara jumlah uang, kecepatan peredaran uang, dan jumlah transaksi melalui persamaan Fisher. Sedangkan pendekatan pendapatan menjelaskan hubungan antara jumlah
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, sejarah, dan fungsi uang serta jenis-jenisnya. Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang umum diterima, yang berawal dari sistem barter dan berkembang menjadi logam mulia, kertas, atau uang elektronik. Uang memiliki fungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, penyimpan nilai, serta mendorong aktivitas ekonomi.
Dokumen tersebut membahas sejarah, pengertian, jenis, fungsi, teori, permintaan dan penawaran, serta standar mata uang. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan perjalanan uang dari masa pra-barter hingga berkembang menjadi alat tukar yang mudah dipergunakan, yaitu uang, serta peranannya dalam perekonomian.
Faktor yang mempengaruhi permintaan uang mencakup faktor V (kecepatan peredaran uang), motif transaksi, motif persiapan, dan motif spekulatif. Faktor T adalah jumlah barang yang diperdagangkan. Permintaan uang dipengaruhi oleh kecepatan peredaran uang, tingkat pendapatan dan produksi, tingkat bunga, dan perkiraan masa depan.
Moneter (money supply endegenous keynes) ala Syamsul Alamsyamsulalameconomic
Teks tersebut membahas teori moneter Keynesian dan pandangan Keynes terhadap penawaran uang. Keynes berpandangan bahwa jumlah uang bersifat endogen dan dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi, berbeda dengan pandangan monetaris yang menganggapnya eksogen. Keynes juga menekankan mekanisme transmisi tidak langsung antara kebijakan moneter dengan ekonomi, dan menggunakan model ekonometri skala besar untuk menggambarkannya.
Makalah ini membahas konsep dasar ekonomi Islam, konsep uang dan sejarah kebijakan moneter Islam, serta kebijakan moneter dalam ekonomi Islam. Konsep dasar ekonomi Islam berlandaskan nilai-nilai tauhid, kepemilikan, keseimbangan, dan keadilan sosial. Uang berperan sebagai alat tukar, satuan hitung, dan penyimpan nilai. Kebijakan moneter Islam diarahkan untuk mencapai stabilitas ekonomi dan kesejah
Teori permintaan uang klasik, Keynes, dan pasca-Keynes membahas motif pemegangan uang, hubungan antara jumlah uang beredar dan tingkat harga, serta faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan uang. Teori klasik fokus pada hubungan antara penawaran dan permintaan uang, sedangkan Keynes dan pasca-Keynes memperhitungkan ketidakpastian dan spekulasi dalam memilih uang atau aset lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi uang, perbedaan sistem barter dan uang, syarat-syarat uang, fungsi uang dalam perekonomian, jenis-jenis uang yang pernah digunakan seperti emas dan perak, jenis-jenis uang yang beredar seperti uang kartal, uang kertas, uang logam, uang giral, dan uang kuasi. Dokumen ini juga membahas teori permintaan uang menurut pandangan klasik dan Keynes serta proses
Dokumen tersebut membahas tentang konsep uang dan perkembangannya secara historis. Secara garis besar, uang berawal dari sistem barter dan berkembang menjadi alat tukar berbentuk logam mulia seperti emas dan perak. Uang kemudian berkembang menjadi berbagai jenis seperti uang kertas, uang logam, serta uang elektronik. Dokumen juga menjelaskan syarat-syarat agar suatu benda dapat berfungsi se
Dokumen tersebut membahas tentang definisi uang, sejarah uang dan bank, fungsi uang, jenis-jenis uang, pasar uang, dan sejarah singkat perkembangan perbankan di Indonesia.
M odul ekonomi sma uang dan lembaga keuangansman 2 mataram
Modul ini membahas tentang uang dan lembaga keuangan yang terdiri dari tiga kegiatan belajar. Kegiatan pertama membahas sejarah perkembangan uang, pengertian, fungsi dan jenis-jenis uang. Kegiatan kedua membahas inflasi, penyebab dan dampaknya. Kegiatan ketiga membahas bank, jenis bank, produk bank, lembaga keuangan non bank, kredit dan peranannya. Siswa diharapkan memahami konsep-konsep tersebut setel
Uang didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum untuk membeli barang dan jasa. Uang harus memenuhi persyaratan psikologis dan teknis seperti tahan lama, stabil, mudah dipindahtangankan, dan diterima secara luas. Uang berfungsi sebagai alat tukar, satuan hitung, penyimpan nilai, alat pembayaran, dan penunjuk harga. Jenis uang meliputi uang kartal, uang giro, log
Teori teori uang, dan motif memegang uangrikimaulana23
Dokumen tersebut membahas tentang teori-teori uang dan motif memegang uang. Secara ringkas, dibahas mengenai definisi uang, fungsi-fungsi uang, teori nilai uang seperti teori kuantitas dan teori preferensi likuidasi Keynes, serta motif memegang uang menurut Keynes yakni motif transaksi, berjaga-jaga, dan spekulatif.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian uang dan bank. Secara ringkas, uang dijelaskan sebagai alat tukar yang umum diterima untuk membeli barang dan jasa serta membayar hutang, sedangkan bank dijelaskan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan."
Dokumen tersebut membahas tentang uang dan bank. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang sejarah, pengertian, jenis, dan fungsi uang serta peranan bank dalam sistem keuangan. Dokumen tersebut juga menjelaskan tentang kebijakan moneter yang bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi.
konsep kapital sosial, Modal Sosial, potensi dan aktualisasinya untuk pembang...HisnuddinLubis
Kapital sosial: less tangible, relasi sosial, terkait dengan orang lain, tidak terukur, melekat pada hubungan sosial (belajar sosiologi menjadi penting).
Disampaikan dalam Kuliah Program Pasca Sarjana Fisipol UGM oleh Prof, Sunyoto Usman
Similar to Quotation menjadi Message sebagai Currency (20)
System, System’s environment, and Understanding.pptxDidi Sugandi
Belajar membedakan (to make distinction, distinguish) dan tetap menyatukan kebedaan (différance), sehingga tidak menghasilkan pemisahan (separation). Terutama ketika membaca “sistem-sistem sosial” (social systems)
This document discusses different Greek terms for knowledge:
- Gnosis refers to knowledge gained through senses and contemplation.
- Epistemein refers to knowledge gained through doing and having a skill. It means to know by doing.
- The document argues that true knowledge requires both gnosis (contemplation) and epistemein (doing), not one or the other. You have to both think about something and do or experience it to really understand it.
The document discusses relationships, economies, and businesses. It states that relationships are the ecosystem of an economy and that relationships and connections are a broader domain than just functions. Ruining relationships can ruin everything. It also discusses how trees and birds can relate various things like people to nature. A relationship connects both the relating object and the related objects simultaneously.
The document discusses different types of transformations including translation, dilation, rotation, and inversion that can occur when viewing an object from different perspectives. It also discusses how thoughts are in constant motion from the present to the past to the future and how thoughts relate to possible worlds. The document recommends watching a YouTube video that reveals Moebius transformations.
Dokumen ini membahas tentang pemodelan sistem yang dapat menangani masalah harga sekaligus menyediakan solusi berupa informasi harga. Pemodelan sistem diibaratkan seperti bahasa pemrograman Java yang dapat menampilkan solusi ketika membaca masalah dan sebaliknya.
(Disclaimer: The video clip in this slide is NOT mine; Video clip dalam slide ini BUKAN milik saya; )
Barangkali anda perlu men-download presentasi ini sebelum bisa menyaksikan videonya -- You might need to download first before you can watch the video
Why i don't like the idea of convincing others, let alone myself;
Pragmatic practice; no proposition allowed, no theorizing beforehand; Paradox of belief; No proposition whatsoever;
Upaya menemukan (to discover) sebuah 'normal'Didi Sugandi
Dokumen ini membahas masalah pengukuran nomik yang diidentikkan dengan pengukuran satuan pengukuran itu sendiri. Dokumen ini menjelaskan hubungan antara realitas, model realitas di dalam pikiran, dan efektor. Tujuannya adalah menemukan hubungan antara pikiran dengan dunia nyata serta menemukan panjang garis a yang merupakan contoh dari masalah pengukuran nomik.
Dokumen membahas relasi antara makna, arti, nilai dan harga. Ia menjelaskan bahwa bahasa Inggris hanya memiliki kata yang setara untuk makna, harga dan nilai, tetapi tidak untuk arti. Dokumen ini juga menyatakan bahwa tanpa arti maka nilai tidak akan ada.
Sistem antisipatoris (anticipatory system) LAWANG.pptDidi Sugandi
Dokumen ini menjelaskan sistem antisipatoris bernama LAWANG yang dapat memprediksi harga masa depan berdasarkan data kutipan harga saat ini yang diunggah pengguna. Sistem ini secara real-time mengumpulkan data transaksi aktual dari mesin kasir di pedagang dan menampilkan informasi harga terkini secara langsung di pasar maupun secara online. LAWANG bekerja di perbatasan antara model ekonomi virtual dan sistem pasar nyata
Pengembangan agrikultur didukung (supported) dan dilayani (serviced) oleh ictDidi Sugandi
Dokumen tersebut membahas bagaimana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat mendukung dan melayani aktivitas agrikultur untuk meningkatkan ketahanan pangan. TIK dapat digunakan untuk menghasilkan, menyebarkan, dan memanfaatkan pengetahuan bersama guna pengembangan agrikultur berkelanjutan. Kerangka kerja yang diusulkan memiliki empat strategi utama: manajemen strategis, pengembangan pengetahuan, komunik
Mengapa rupiah sulit menjadi 'unit of account' jika hanya merujuk kepada mata...Didi Sugandi
1. The document discusses the difficulty of the Indonesian Rupiah becoming a "unit of account" if it only refers to other currencies.
2. It explains that a unit of account is used to value economic items like goods, services, assets and liabilities, and is one of the main functions of money.
3. For a currency to be a strong unit of account, it needs to be backed by a commodity reserve so its value is stable and not influenced by other currencies. Linking the Rupiah to a commodity reserve like rice would reduce inflation.
Dengan siapa aku bernafas_metafisikanya bernafas (metaphysics of breathing)Didi Sugandi
Dokumen ini membahas metafisika dari penciptaan dan bernafas. Secara metafisik, ciptaan tidak pernah berada di luar proses penciptaan dan hanya dapat mengalami perasaan seperti sukacita, cinta, dan kasih sayang dalam proses tersebut. Untuk memahami hal ini, kita perlu belajar mengalami nafas kita sendiri dan menyadari siapa yang bernafas bersama kita.
Apakah hal itu berada di dalam diri kita, ataukah diri kita berada dalam hal ...Didi Sugandi
Tulisan ini membahas hubungan antara diri manusia dengan makna dan pengetahuan. Manusia dibandingkan dengan biji yang berada di dalam buah, menunjukkan bahwa kita berada di dalam "sesuatu yang lebih besar". Pengetahuan tidak mendahului pemahaman, tetapi pemahamanlah yang akan menumbuhkan pengetahuan. Makna ada sebelum arti dan merupakan dasar bagi pemahaman, pengenalan, dan pengetahuan kita.
Value, use value, exchange value and price mapping, modeling, measuring, emul...Didi Sugandi
(preview version) emulating an economy: parameterizing faster than real process through mapping and modeling; in order to understand (cognition) and so can act (volition) in order ..in an economy. To be the change we want to see, in the world and in ourselves
This presentation is intelligible--means “able/possible to be understood; comprehensible”--only if its animation sequences are observed. please download, and run it offline.
1. Quotation menjadi Message sebagai Currency
Menumbuhkan Currencies dengan Quotations:
• Untuk bisa me-nyata-kan sesuatu, kita
(masing-masing diri kita) perlu menyatakan hal itu:
so we can stop searching and start finding (discovering)
• Sebelum kita bisa menjelaskan mengapa currency bisa salah – bisa
inflasi dan bisa deflasi - kita perlu menjelaskan mengapa currency
bisa benar – bisa tidak inflasi dan bisa tidak deflasi
•Neither exchange nor ordered relation would be conceivable to us
unless our subjectivity could establish a relationship between a
relator in general and an individual relatum. [Gotthard Günther]
Didi Sugandi, dsugandi@gmail.com - 24 February 2013
“eksistensi karena” “eksistensi untuk”
2. Mengapa Currency?
• Apa itu currency: John Kutyn: "Nature of Money":
– "Money must be distinguished from currency. Currency is that which is
used in trade as a means of exchange. While money is a form of
currency, currency is much broader. Money may be thought of as
currency which is issued by authority of the state. Currency may be
anything which either through custom or use is used in trade as a means
of exchange. For example, a promissory note may be used as currency
to effect exchanges of goods and services within a community. However,
a promissory note is not issued under the authority of the state, is not a
chattel, and being a debt , does not provide for a final discharge of
debts. Since it is a debt, it’s acceptance depends on the character and
credit of the person who made the promise to pay money. It has a dual
purpose, it can be used to claim money from the issuer, or it can act as
currency. Simply put, a promise to pay money is not money, though it
may be used as currency.“
• Dalam ekonomi komunitas Cina: sebuah janji atau pengakuan utang
misalnya yang ditulis pada secarik kertas (atau bahkan lisan!) bisa menjadi
currency.
3. Mengapa memperbanyak macam currency itu penting
Menumbuhkan relasi struktural ontologis: 'kalau ada namanya, harus ada
alamatnya' -> terkait re-usability : findability dan usability (bahkan
untuk/oleh pikiran kita sendiri!) --- setiap data bukanlah data sampai ia
melekat kepada 'maklum-nya' (meminjam pernyataan Ibn Arabi: "Pengetahuan
bukanlah pengetahuan jika ia tidak melekat pada ma'lum-nya“ "Maklum
adalah object dari data / informasi / pengetahuan' (atau ‘statement’ /
pernyataan) Relasi struktural ontologis: concerns the truth or reality of
things
Menumbuhkan relasi struktural epistemologis: (1) sesuatu harus bisa
dipercaya, DAN (2) sesuatu itu harus bisa membuktikan kepercayaan yang
diberikan kepadanya. Relasi struktural epistemologis: concerns the
respective clarity of states of mind
Sama halnya seperti pada konsep ‘laik terbang’, misalnya: Harus memenangkan
kepercayaan – dipercayai - bahwa benda itu bisa terbang DAN Benda itu harus
bisa membuktikan kepercayaan yang diberikan kepadanya: “bahwa benar ia
bisa terbang”
4. Memperbanyak hal yang bisa menumbuhkan kepercayaan yang mampu
mengemban kepercayaan itu (eksistensinya) sendiri
• Untuk bisa diakui (dipercaya) dan bisa membuktikan pengakuan
(kepercayaan) yang diletakkan di dalam dirinya, yang perlu mewujud
pada sesuatu adalah sebuah kualitas 'aku adalah dia sebagai aku‘;
• Sebaik-baiknya sesuatu ialah ketika:
Hayek in “A Commodity Reserve Currency”, 1943:
“Since the collection of commodities could always be exchanged
against a fixed sum of money [price], its aggregate price [price-level]
could never fall below that figure [price]; and, since money would be
redeemable at the same (or an only slightly different) rate, their
aggregate price [price-level] could never rise above that figure
[price]” – [bracketed notes added by me: Didi Sugandi]
Ketika currencies juga in terms of ‘segala-sesuatu-yang-lain-selain-dirinya‘
– ia menumbuhkan ‘bilateral exchange values’of each and every other values -
(barang-barang, komoditas dsb) laksana dirinya, - maka ia (sebagai “nilai
agregasi”, pluralistik) tak akan mengalami inflasi ataupun deflasi.
“ia adalah ‘segala-sesuatu-lainnya' laksana (sebagai) dirinya”
Filosofi Sunda lawas mengenal: 'aing innya eta ingnya aing‘ yang maknanya
adalah “aku adalah dia sebagai aku’. “Segala-sesuatu-lainnya - ‘the others’ - dalam
bahasa Sunda dinamakan sebagai ‘dia”. Bukan aku (dia) namun aku juga (aing)
5. Messages sebagai Currencies
• Seperti setiap hal yang lain-lain juga:
– Ada ‘good promise’, dan ada ‘bad promise’; Ada ‘good standard’ dan ada ‘bad standard’;
Ada ‘good money’, dan ada ‘bad money’; Ada ‘good message’ dan ada ‘bad message’; dsb..
• Tetapi tidak akan ada ‘good money’ tiba-tiba. Tidak akan ada ‘good-anything’ tiba-tiba. Ataupun
kebalikannya. Tidak akan ada yang tiba-tiba tidak ada. (Kecuali dengan campur tangan Tuhan
)
• Tidak ada sesuatu hal-pun yang bisa menjadi benar/baik hanya karena iatiba-
tibadidefinisikan atau dideskripsikan sebagai “benar/baik”. Demikian pula
kebalikannya.
• Namun bisa ia mewujudkan dirinya sendiri (wajada) dalam proses exchange (serah-
terima) antara fungsi “content dan form”, antara “suatu penghubung” (relator:
form: “menjadi penghubung”) dengan “hal-hal-yang-dihubungkan” (relatum:
content: “sebagai keterhubungan”).
• Ini adalah belajar being in the HOW (baca: in the way in which it happens) bagaimana
the Orders dan atau Rules emerge, berfungsi, dan bertumbuh (evolve) bukan hanya karena
pengaruh manajerial (directed) tetapi juga secara natural, organik, spontaneous,
mendayagunakan instrumen untuk discovery - mengungkap relasi-relasi kolektif of each and
every other things yang lebih penting (karena potential bisa dipercaya) bagi kolektif itu sendiri.
Quotation menjadi Message sebagai Currency
6. Pentingnya Proses di dalam apa kita me-wajada-kan,
me-NYATA-kan:
becoming in the HOW (=“in the way in which it happens”)
• …the monopoly of government of issuing money has not only deprived us of good
money but has also deprived us of the only process by which we can find out
what would be good money [F. A. Hayek, A FREE-MARKET MONETARY SYSTEM]
• “We do not even quite know what exact qualities we want because in the two
thousand years in which we have used coins and other money, we have never been
allowed to experiment with it, we have never been given a chance to find out
what the best kind of money would be”. - [ibid.]
• Proses penting itu adalah berjalan – bertindak, narindak, melangkah di dalam
‘bagaimana mendaya-gunakan instrumen untuk penemuan - discovery’:
– Bagaimana memiliki ability to make better use of symbolic utterance, to connect
the idea with some actions
– Cognition dan volition (the power of choosing or determining: will)
• Lihat juga Searching for possible continuations melalui pengungkapan
kebedaan: "computing with collaborative minds" [Didi Sugandi, 2006]
7. Friedrich Hayek dalam paparan pada the Gold and
Monetary Conference, New Orleans, November 10, 1977:
“if we ever again are going to have a decent money, it will not come from
government: it will be issued by private enterprise, because providing the
public with good money which it can trust and use can not only be an
extremely profitable business; it imposes on the issuer a discipline to
which the government has never been and cannot be subject. It is a
business which competing enterprise can maintain only if it gives the
public as good a money as anybody else”
ideas appear in two capacities, as it were, as part of their object and as ideas about
that object. While in the natural sciences the contrast between the object of our study and
our explanation of it coincides with the distinction between ideas and objective facts, in the
social sciences it is necessary to draw a distinction between those ideas which are
constitutive of the phenomena we want to explain and the ideas which either we
ourselves or the very people whose actions we have to explain may have formed
about these phenomena and which are not the cause of, but theories about, the
social structures [F A Hayek; THE COUNTER-REVOLUTION OF SCIENCE, p.36 downloadable
here ]
But how come? The answer is: “It’s in the how, in the way it is constituted or
realized, not in the way it is defined or theorized” Hal ini tidak sulit untuk
dimengerti jika kita ingat sesuatu yang dikatakan Hayek:
8. Two kinds of competitionyang menumbuhkan relasi proemial :
messages menghantar (mediating) dan mendekatkan (immediating) -
menjadi prakata (preface) ke sesuatu yang lebih penting dari dirinya sendiri
1. one competition leading to the choice of standard which may come to be generally
accepted,
– Kondisi ini mungkin untuk tercapai karena sifat “publishing”-nya. Karena peng-umuman-nya maka
validasi atau verifikasi data – apakah correspond dengan objective facts atau tidak - akan lebih
dini, lebih segera terungkap. Data teragregasi (=“content”: relatum) yang mudah terverifikasi
correspond dengan objective facts-nya akan menjadi terpercaya: ‘standard’
2. another one leading to the selection of the particular institutions [entities] which can
be trusted in issuing money [currency] of that standard.
– Kondisi ini mungkin untuk tercapai karena sifat aggregative (re-)sourcing sistem Lawang itu
sendiri; Pada gilirannya nanti sistem (=form : “relator”) akan melahirkan tatanan spontan
(spontaneous, emerging order) yang “menyulitkan untuk membohongi (berbohong)” sekaligus
juga “menyulitkan untuk dibohongi”. Insentif untuk menyatakan data yang benar semakin nyata.
Dua kompetisi ini penumbuh relasi struktural antara “content of form (=hal-hal yang
dihubungkan: relata jika plural, relatum jika singular)” dengan “form” (= penghubung,
relator) - adalah kompetisi hakiki, yang dimaksud oleh Hayek. Proemial adalah
prelude, prefacing = an action or event serving as an introduction to something more
important. Proemial (Greek: prooimion = prelude) - Maka kompetisi ini sebenarnya
perihal men-serah-terima-kan (exchange): mensegerakan relasi-relasi yang lebih
penting dibanding dirinya sendiri, namun ia sendiri semakin menjadi dirinya sendiri,
terkait “content maupun “form”
[Lihat juga “An operator (NOT admissible in classic logic) which exchanges form and
content - by Gotthard Günther” ]
9. Quotation menjadi Message - yang “memberi guna (quality)”,
memungkinkan ia menjadi “good message”
• Quotation adalah pernyataan/message yang diumumkan. Dalam bahasa
Sanskrit quotation adalah “patraka”; “Price-quotation” dalam bahasa Sanskrit
adalah “mulyapatraka” (“Mulya” adalah “pricy/costly”: ingat ungkapan “logam
mulia” dsb)
• Dalam kodifikasi pengetahuan - untuk bisa 'berlaku' (conceivable, intelligible,
bisa dibayangkan, bisa dimengerti) bagi orang lain atau oleh sebanyak-
banyaknya orang – Message perlu mewujud sebagai the signifier (penanda)
sekaligus juga menjadi the signified (yang ditanda-kan).
• Dalam metabahasa lanjut kita bisa lihat bahwa currency adalah suatu
manifestasi (wujud) sebuah'note' - sebuah message - maka currency (atau
uang, misalnya) seharusnya adalah laksana*)
– signifier (penanda, tag) dan sekaligus
– signified (yang di-tanda-kan, mark)
Agar bisa ia menjadi sebuah prelude/preface, prakata (akad) yang
menumbuhkan proses penemuan arah ke relasi “more important” bagi
keduabelah pihak: signifier dan signified
• *) Dalam bahasa Sanskrit kata laksana memiliki pengertian ‘quality yang
mendefinisikan (define)‘ dan ‘quality’ itu sendiri adalah makna dari kata Sanskrit
‘gunah’ (guna)
10. Message-writing ke dalam sistem Lawang adalah
meng-akad-kan: me-NYATA-kan arah ke
discovery “relasi yang lebih penting”
• Perkara ontologis itu
begini: “kalau namanya
ada, alamatnya harus ada”.
Kalau ada sifatnya, dzatnya
harus ada; Kalau ada data,
informasi, maka object dari
data, object dari informasi
(dalam bahasa Arabik:
"ma'lum"-nya) harus ada.
• Perkara epistemologi itu
begini: "kalau sesuatu
dipercaya, ia harus bisa
membuktikan kepercayaan
yang diberikan kepadanya".
Dalam bahasa Inggeris ini
perkara "intelligibility".
Sesuatu itu intelligible (laik)
kalau memenuhi dua
syarat: (1) memperoleh
kepercayaan dan (2) bisa
membuktikan kepercayaan
yang diberikan kepadanya.
11. Cukup dengan menggunakan SMS saja -
(selain via internet / web browser)
• Untuk BERTANYA (Query) ke sistem LAWANG, kirim sms ke nomor XXX-
XXX-XXXX berisi:
– TD<spasi>Nama_komoditi<koma>Nama_Kota<koma>
Nama_pasar
• Untuk MENGISI (Posting) ke sistem LAWANG, kirim sms ke nomor XXX-
XXX-XXXX berisi:
– SD<spasi>Nama_komoditi<koma>Nama_pasar<koma>Nama_Ko
ta<koma>Harga<koma>Kuantitas<koma>Satuan
Note:
“Kuantitas” adalah kuantitas yang ada/dimiliki
“Satuan” misalnya: kg, liter, ekor dlsb. yang berlaku umum di suatu pasar
daerah tertentu.
12. Tetapi karena kita melukisnya bersama,
kita perlu melihat gambar besarnya – ‘hasilnya’ - juga
• Walau hanya sekedar mengisi databukan bertanya seorang user akan mendapat
respon dari sistem segera setelah ia mem-posting sebuah data: stata sistem (system
state) termutakhir meng-ikut-sertakan input terakhir dari kontributor - yakni data
dari user tersebut.
• Sangat crucial, penting; Seseorang perlu ikut merasakan – mengalami menjadi
dan sebagai subjective subject, bukan sekedar objective subject - bahwa ia
adalah unsur dari pembentukan stata sistem. Karena itulah maka sistem
(“Lawang”) perlu menumbuhkan dan memelihara responsiveness-nya (sistem
harus interaktif) dan real-time. Menulis, menyatakan message (“mem-posting
data”) adalah ibarat menyatakan akad dalam suatu serah-terima
(exchange), yaitu menumbuhkan message itu sendiri menjadi prakata (prelude,
preface) laksana menyediakan proses menemukan arah ke “hubungan yang
lebih penting” bagi kedua sisi: pihak signifier (quotation) maupun signified
(currency)
• Melalui akses web-browser, peta harga (price map) interaktif dan realtime bisa
disaksikan
• What such a competitive process can accomplish, Hayek argued, is the discovery of
possibilities and preferences that no one had hitherto realized (Hayek, 1968).
13. Interaksi dasar dengan sistem Lawang via SMS
• Dalam sistem Lawang, harga terhubungkan, “attached” dengan object dari
harga tersebut yakni “barang/benda-nya”. “Ini harganya, yang ini (atau itu)
bendanya”. Spesifik.
• Quantity akan tercatatkan.
14. Appendiks 1: A relation, a relationship and the relatum (Gotthard Günther)
• Jangan dirancukan:
• Hubungan = relation
• Keterhubungan = relationship (= berupa relator = Penghubung)
• Hal-hal yang dihubungkan = relatum jika individual; Jika plural: relata
• Relata adalah entitas-entitas (plural) yang dihubungkan oleh keterhubungan (relationship), oleh
the relator (penghubung); Sebuah hubungan (relation) adalah totalitas yang mewujud – emerge
karena keterhubungan (relationship) DAN hal-hal plural yang dihubungkan (relata). Maka, Hubungan
(Relation) adalah keduanya: Keterhubungan (berupa Relator) DAN Hal-hal jamak yang
dihubungkan (the Relata).
• Ketiga pembedaan ini: Hubungan (relation), Penghubung (relator), dan Hal-hal yang secara individual
dihubungkan (relatum) akan memampukan kita mengerti soal BAGAIMANA pembedaan form dan content
atau, antara subjektivitas dan objektivitas tercermin dalam “suatu algoritma” spesifik (= HOW = “the
way in which it happens” - “processuality” - bukan sekedar dalam pendeskripsiannya/teorinya).
• Pembedaan antara form dan content of form secara algoritmatikal ekuivalen dengan pembedaan antara
keterhubungan (relationship: berupa relator) dan ‘individual yang dihubungkan’ (relatum).
Selalu, ketika istilah'subject' digunakan ia dimaknai sebagai relator dan ketika, disadari atau tidak, merujuk
'objects' ia adalah perihal relata. Namun ketika istilah 'relation' digunakan (yakni “penghubung” DAN “yang
dihubungkan”) ia terjebak merujuk situasi majemuk subjek-objek lebur tak-bisa diurai. Akhirnya subjektivitas
yang terlibatkan pada relasi menyeluruh selalu adalah objective subject bukannya subjective subject -
yang akibatnya menimbulkan pemisahan: dalam proses self-reference, sebagai image dirinya sendiri (“the
I”) dan pada proses hetero-reference sebuah image dari other egos, “the Thous” (Du, the Yous).
• Jadi jelas mengapa logika klasik tak mampu menangani problem subjektivitas. Sebuah two-
valued logic (kalau itu memang relasional) hanya deals dengan relations, artinya: sintesa pre-
established antara relationship (relator) dan relatum. Maka theory of types atau bahkan metalanguage
juga mengimplikasikan relations sebagai relata. Apa yang tak pernah dibahas teori tradisional itu
adalah prosesualitas tentang relationship (sebagai relator) sebagaimana (= menjadi)
penghubung individual relatum. Penting disadari bahwa ini adalah prosesualitas, bukan teori atau
pendeskripsian koneksi–koneksi yang mungkin antara sebuah relation dengan sebuah relatum.
15. Appendiks 2: Cognition and Volition [Gotthard Günther]
• How could the distinction between form and content be reflected in any sort of logical algorithm if the
classic tradition of logic insists that in all logical relations that are used in abstract calculi the division between
form and content is absolute?
• Neither exchange nor ordered relation would be conceivable to us unless our subjectivity could
establish a relationship between a relator in general and an individual relatum. Thus the
proemial relationship provides a deeper foundation of logic as an abstract potential from which
the classic relations of symmetrical exchange and proportioned order emerge.
• It does so, because the proemial relationship constitutes relation as such; it defines the difference
between relation and unity—or, which is the same—between a distinction and what is
distinguished, which is again the same as the difference between subject and object.
– [from Gotthard Günther, Cognition and Volition, Cybernetics Technique in Brain Research and the
Educational Process, 1971 Fall Conference of American Society for Cybernetics, Washington D.C., 119-
135], selengkapnya di http://www.vordenker.de/ggphilosophy/c_and_v.pdf
– Proemial adalah prelude, prefacing = an action or event serving as an introduction to
something more important. Proemial (Greek: prooimion = prelude)
– Definition of VOLITION
• 1 - an act of making a choice or decision; also : a choice or decision made
• 2 - the power of choosing or determining : will
• Good Message bisa laksana prakata, akad (‘preface’) ke “something more important”
16. Rujukan
• A Commodity Reserve Currency [from F.A. Hayek – Individualism and Economic Order]
https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/a-commodity-reserve-currency-from-fa-hayek-individualism-
and-economic-order/413375102413
• A FREE-MARKET MONETARY SYSTEM [F. A. Hayek] https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/a-
free-market-monetary-system-f-a-hayek/409719222413
• Cabai Merah dan Kebenaran-nya: Hak-nya [versi Reloaded1, 13 Mei 2011]
https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/cabai-merah-dan-kebenaran-nya-hak-nya-versi-reloaded1-13-
mei-2011/10150184426277414
• LawangTani: Layanan informasi harga pasar produk pertanian mewujudkan real societal
economy: real goods, real price, real time https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/lawangtani-
layanan-informasi-harga-pasar-produk-pertanian-mewujudkan-real-societ/418518102413
• Kodifikasi Pengetahuan untuk "computing with collaborative minds“
https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/kodifikasi-pengetahuan-untuk-computing-with-collaborative-
minds/10150490128777414
• Kepercayaan laksana*) sesuatu yang dipertukarkan: informasi harga, harga dan pemrosesan
informasi https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/kepercayaan-laksana-sesuatu-yang-dipertukarkan-
informasi-harga-harga-dan-pemrose/10151040001322414
• Kodifikasi Pengetahuan (Knowledge Codification) – (set of pictures @ my FB Album)
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.3192931181717.247683.1219040856&type=3
• Menumbuhkan rantai-nilai & rantai-guna (a set of pictures @ my FB Album)
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.3119186458145.246221.1219040856&type=3
• “An operator (NOT admissible in classic logic: "Aristotelian") which exchanges form and content
- by Gotthard Günther” https://www.facebook.com/notes/didi-sugandi/an-operator-not-admissible-in-
classic-logic-aristotelian-which-exchanges-form-an/10151242494887414
• I, punched card, https://www.slideshare.net/dsugandi/i-punched-card
Editor's Notes
Belajar memahami in the HOW (“in the way in which it happens”) the Orders dan atau Rules emerge, berfungsi, dan bertumbuh (evolve) bukan hanya di bawah pengaruh manajerial (directed) tetapi juga secara spontan
How could the distinction between form and content be reflected in any sort of logical algorithm if the classic tradition of logic insists that in all logical relations that are used in abstract calculi the division between form and content is absolute? [Gotthard Gunther]
Mendayagunakan Lawang sebagai instrumen untuk discovery
Yang lebih presisi dan akurat dibanding “menyatakan” mungkin adalah “mengucapkan” (mengatakan sesuatu ke diri sendiri”)
Dalam ekonomi komunitas Cina: Sebuah janji atau misalnya pengakuan utang yang ditulis pada secarik kertas (atau bahkan lisan!) menjadi currency.
Relasi struktural ontologis concerns the truth or reality of things
Relasi struktural epistemologis concerns the respective clarity of states of mind
Hayek in “A Commodity Reserve Currency”, 1943: “Since the collection of commodities could always be exchanged against a fixed sum of money, its aggregate price [price level] could never fall below that figure [price]; and, since money would be redeemable at the same (or an only slightly different) rate, their aggregate price [price level] could never rise above that figure [price].
-------------------
Inflasi itu suatu “rate of change”.
-------------------
Price dan Price-level itu beda; Price-level itu “aggregate”
Jangan dirancukan hal ini dengan pendeskripsian hubungan yang mungkin antara suatu relation dengan relatum.
What such a competitive process can accomplish, Hayek argued, is the discovery of possibilities and preferences that no one had hitherto realized (Hayek, 1968).
Untuk bisa me-nyata-kan sesuatu kita perlu menyatakan hal itu; Untuk menemukan hal itu kita masing-masing perlu menemui hal itu.
The way in which it happens itu maksudnya di dalam prosesualitas-nya, “in the processes that constitute” (dalam proses-proses yang mewujudkan sesuatu, - bukan pada / berbeda dengan - deskripsi tentang hal itu)
.... ideas appear in two capacities, as it were, as part of their object and as ideas about that object. While in the natural sciences the contrast between the object of our study and our explanation of it coincides with the distinction between ideas and objective facts, in the social sciences it is necessary to draw a distinction between those ideas which are constitutive of the phenomena we want to explain and the ideas which either we ourselves or the very people whose actions we have to explain may have formed about these phenomena and which are not the cause of, but theories about, the social structures [F A Hayek; THE COUNTER-REVOLUTION OF SCIENCE, p.36 ]
Perkara content dan form; No 1 divergen, No 2 convergen; No 1 membedakan, no 2 menyatukan; No 1 disjunctive, no 2 conjunctive; Namun keduanya berjalan “sekaligus” (saling menumbuhkan)
Kata “guna” berasal dari bahasa Sansekerta “gunah” yang maknanya adalah “quality”;
Dalam bahasa Sanskrit kata laksana memiliki pengertian 'quality yang mendefinisikan (define)'
Kata “mark” bahasa Inggris sepadan dengan “alamaa” bahasa Arab, kemudian menjadi “alamat” dalam bahasa Indonesia memenuhi syarat “jika namanya ada, harus ada alamatnya”
Kalau nama ("name") ada tapi alamat (address)nya nggak ada nanti Ayu Tingting nggak bisa berhenti nyanyi: "dimanaaaa..dimanaaa dimanaaaa..." endlessly.
Walau hanya sekedar mengisi data (bukan bertanya), user akan mendapat respon dari sistem: stata sistem termutakhir, mengikut sertakan input terakhir dari konributor - yakni data dari user tersebut.
Sangat crucial, penting. Seseorang perlu ikut merasakan bahwa ia adalah bagian dari pembentukan stata sistem (system state). Karena itulah maka sistem perlu memelihara responsiveness-nya (interaktif) dan real-time.
Hayek: Bedakan antara proses-proses yang constitutive DENGAN theori/deskripsi tentang proses itu
How could the distinction between form and content be reflected in any sort of logical algorithm if the classic tradition of logic insists that in all logical relations that are used in abstract calculi the division between form and content is absolute?
.... ideas appear in two capacities, as it were, as part of their object and as ideas about that object. While in the natural sciences the contrast between the object of our study and our explanation of it coincides with the distinction between ideas and objective facts, in the social sciences it is necessary to draw a distinction between those ideas which are constitutive of the phenomena we want to explain and the ideas which either we ourselves or the very people whose actions we have to explain may have formed about these phenomena and which are not the cause of, but theories about, the social structures [F A Hayek; THE COUNTER-REVOLUTION OF SCIENCE, p.36 ]