Belajar membedakan (to make distinction, distinguish) dan tetap menyatukan kebedaan (différance), sehingga tidak menghasilkan pemisahan (separation). Terutama ketika membaca “sistem-sistem sosial” (social systems)
Ilmu Komunikasi mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan pesan kepada orang lain. Terdapat berbagai teori komunikasi yang membahas tingkat intrapersonal hingga massa, serta pendekatan struktural, kognitif, interaksional, dan kritis. Teori-teori tersebut berupaya menjelaskan fenomena komunikasi dengan berbagai perspektif.
6, kwh, vancelia dwi prasetyawati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpin...VanceliaPrasetyawati
Tiga gaya kepemimpinan utama yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah gaya kepemimpinan karismatis yang mampu menarik orang, gaya otoriter yang memusatkan keputusan pada pemimpin, dan gaya demokratis yang melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan.
Pengertian tentang psikologi komunikasiLugasRamadhan
LUGASRAMADHAN (05190000003)
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INDONESIA MAJU (IMA)
BERISI TENTANG PENGERTIAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI DARI BERBAGAI SUMBER
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian komunikasi dan ilmu komunikasi menurut para ahli serta fungsi dan definisi teori komunikasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses pertukaran informasi antara dua pihak atau lebih, ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari proses komunikasi, dan teori komunikasi adalah konsep yang menjelaskan fenomena komunikasi dalam kehidupan manusia
Dokumen tersebut membahas beberapa teori komunikasi, yaitu:
1. Teori struktural fungsional yang menjelaskan peran setiap individu dalam masyarakat.
2. Teori behavioral dan kognitif yang berfokus pada stimulus dan respon individu.
3. Teori kritis dan interpretif yang melihat komunikasi sebagai alat perekat masyarakat.
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfArthaSinaga2
Tugas Individu Matkul Sosiologi Komunikasi
Nama : Putri Artha Rejeki Sinaga
Nim : 44222010169
Jurusan : Public Relation
Dosen : Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom.
Sumber : Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Penulis Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos. M.Si
Robert T. Craig menemukan tujuh tradisi utama dalam teori komunikasi, yaitu semiotika, fenomenologis, sibernetika, sosiopsikologis, sosiokultural, kritik, dan retorika. Ketujuh tradisi ini memberikan pandangan berbeda tentang komunikasi, mulai dari proses tanda hingga pengaruh struktur kekuasaan, untuk memahami fenomena komunikasi secara lebih komprehensif.
Ilmu Komunikasi mempelajari usaha manusia dalam menyampaikan pesan kepada orang lain. Terdapat berbagai teori komunikasi yang membahas tingkat intrapersonal hingga massa, serta pendekatan struktural, kognitif, interaksional, dan kritis. Teori-teori tersebut berupaya menjelaskan fenomena komunikasi dengan berbagai perspektif.
6, kwh, vancelia dwi prasetyawati, hapzi ali, komunikasi dan model kepemimpin...VanceliaPrasetyawati
Tiga gaya kepemimpinan utama yang dijelaskan dalam dokumen tersebut adalah gaya kepemimpinan karismatis yang mampu menarik orang, gaya otoriter yang memusatkan keputusan pada pemimpin, dan gaya demokratis yang melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan.
Pengertian tentang psikologi komunikasiLugasRamadhan
LUGASRAMADHAN (05190000003)
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI INDONESIA MAJU (IMA)
BERISI TENTANG PENGERTIAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI DARI BERBAGAI SUMBER
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian komunikasi dan ilmu komunikasi menurut para ahli serta fungsi dan definisi teori komunikasi. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa komunikasi merupakan proses pertukaran informasi antara dua pihak atau lebih, ilmu komunikasi adalah ilmu yang mempelajari proses komunikasi, dan teori komunikasi adalah konsep yang menjelaskan fenomena komunikasi dalam kehidupan manusia
Dokumen tersebut membahas beberapa teori komunikasi, yaitu:
1. Teori struktural fungsional yang menjelaskan peran setiap individu dalam masyarakat.
2. Teori behavioral dan kognitif yang berfokus pada stimulus dan respon individu.
3. Teori kritis dan interpretif yang melihat komunikasi sebagai alat perekat masyarakat.
Review Buku Sosiologi Komunikasi by Putri Artha Rejeki Sinaga.pdfArthaSinaga2
Tugas Individu Matkul Sosiologi Komunikasi
Nama : Putri Artha Rejeki Sinaga
Nim : 44222010169
Jurusan : Public Relation
Dosen : Gadis Octory, S.Ikom, M.Ikom.
Sumber : Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Penulis Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, S.Sos. M.Si
Robert T. Craig menemukan tujuh tradisi utama dalam teori komunikasi, yaitu semiotika, fenomenologis, sibernetika, sosiopsikologis, sosiokultural, kritik, dan retorika. Ketujuh tradisi ini memberikan pandangan berbeda tentang komunikasi, mulai dari proses tanda hingga pengaruh struktur kekuasaan, untuk memahami fenomena komunikasi secara lebih komprehensif.
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - WordKaer Bikers
Dokumen tersebut membahas berbagai teori komunikasi umum yang terdiri atas teori-teori fungsional dan struktural, teori-teori behavioral dan kognitif, teori-teori konvensional dan interaksional, serta teori-teori kritis dan interpretif. Dokumen ini juga menjelaskan konteks-konteks komunikasi yang meliputi komunikasi intrapribadi, antarpribadi, kelompok, organisasi, dan massa.
SOSIOLOGI KOMUNIKASI MUHAMMADWAHIB SUHAIL 44222010223.pdfWahibb
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan konseptualisasi sosiologi komunikasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sosiologi komunikasi mempelajari interaksi sosial, pengaruh media massa terhadap perubahan sosial, dan jenis-jenis komunikasi yang terjadi dalam masyarakat seperti komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, sosial, dan massa.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan konseptualisasi sosiologi komunikasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sosiologi komunikasi mempelajari interaksi sosial, pengaruh media massa terhadap perubahan sosial, dan jenis-jenis komunikasi yang terjadi dalam masyarakat seperti komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, sosial, dan massa.
Bab pertama membahas tentang pengertian psikologi komunikasi, yaitu ilmu yang mempelajari proses komunikasi dengan menganalisis komponen-komponen yang terlibat seperti karakteristik komunikan, faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasi, dan hubungan antar individu dalam komunikasi. Psikologi komunikasi berfokus pada perilaku dan proses kesadaran individu dalam berkomunikasi.
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
Di abad modern ini ilmu komunikasi sangat berperan penting disetiap sektor, baik institusi, lembaga, organisasi, bahkan antarindividu. Dalam aktivitas kegiatan pembelajaran, komunikasi Ibarat jantung, karena komunikasi merupakan proses penyampaian pesan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan pendidikan kepada peserta didik. Dosen harus mampu menyampaikan komunikasi secara efektif dan cerdas.
Komunikasi yang efektif dan cerdas akan terbangun jika dosen mempunyai kemampuan untuk memproyeksikan dirinya pada peranan peserta didik. Sehingga komunikasi yang terjadi tidak terkesan menggurui, wajar dan mengalir tanpa adanya hambatan. Komunikasi yang efektif juga perlu disertai dengan sikap dan gaya berkomunikasi yang baik. Sikap antusiasme, bersungguh-sungguh, dan sopan adalah beberapa sikap yang akan membawa keberhasilan penyampaian komunikasi edukasi. Gaya berkomunikasi, misalnya sikap badan, cara berdiri, cara berpakaian, pandangan mata, suara dan gestur tubuh lainnya merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang keberhasilan komunikasi dalam pembelajaran.
Komunikasi antarpribadi antara Qulub, Arrafi dan Adit mengalami konflik karena perbedaan respon dari masing-masing individu. Arrafi memberikan respon positif sedangkan Adit memberikan respon negatif terhadap tawaran rokok dari Qulub. Qulub berusaha menghindari konflik dengan mengalihkan pembicaraan ke topik lain.
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN QulubSidiq
Cara menghadapi Disonansi kognitif dengan melakukan justifikasi, Justifikasi adalah Justifikasi adalah argumen yang mendemonstrasikan kebenaran dari sebuah klaim yang menggunakan pernyataan yang telah diterima sebelumnya dan bentuk matematis dari penalaran (Sarumaha). Justifikasi adalah pembuktian atau proses untuk menyodorkan fakta yang mendukung hipotesis atau proposisi (Keraf). Dengan adanya justifikasi ini, tidak hanya membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dianggap benar, tetapi juga dapat membangun pengetahuan yang lebih mendalam terhadap suatu masalah. Manfaat lainnya dari justifikasi adalah meningkatkan penalaran adaptif. Penalaran adaptif adalah kemampuan berpikir secara logis, melakukan hipotesis jawaban, eksplanatif (memberikan penjelasan) dan menilai kebenaran (justifikasi).
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN ArrafiShafaat
Komunikasi antarpribadi antara Qulub, Arrafi dan Adit mengalami konflik karena perbedaan respon setiap individu. Arrafi memberikan umpan balik positif seperti senyum dan antusias, sementara Adit memberikan tanggapan negatif dengan wajah masam dan bicara sedikit. Qulub berusaha menjaga harmoni dengan mengalihkan pembicaraan ke topik lain.
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
Teks tersebut membahas tentang pentingnya komunikasi cerdas dalam pendidikan kekinian. Komunikasi cerdas diperlukan agar peserta didik dapat menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0. Teks tersebut menjelaskan konsep komunikasi cerdas, bentuk-bentuk komunikasi cerdas dalam pembelajaran, dan pentingnya komunikasi cerdas bagi pendidikan dan pembelajaran masa kini.
Teks tersebut membahas tentang perspektif dan konteks komunikasi sebagai ilmu multidisiplin. Ada empat poin utama yang dibahas yaitu 1) perspektif output dan input dalam ilmu komunikasi, 2) komunikasi sebagai ilmu multidisiplin, 3) konteks-konteks ilmu komunikasi, dan 4) symbolic interactionism sebagai salah satu perspektif dalam komunikasi.
Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu dengan tujuan memberikan informasi atau mengubah sikap. Terdapat lima unsur komunikasi menurut Harold Lasswell yaitu komunikator, pesan, saluran, komunikan, dan efek.
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasimawan fadlli
Teks tersebut membahas tentang hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi menurut pandangan filsafat. Teks tersebut menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat sebagai subjek dan objek komunikasi, dan bahwa pandangan materialisme maupun idealisme memandang manusia secara sepihak, sementara pandangan eksistensialisme melihat manusia sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani.
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 3 - WordKaer Bikers
Dokumen tersebut membahas berbagai teori komunikasi umum yang terdiri atas teori-teori fungsional dan struktural, teori-teori behavioral dan kognitif, teori-teori konvensional dan interaksional, serta teori-teori kritis dan interpretif. Dokumen ini juga menjelaskan konteks-konteks komunikasi yang meliputi komunikasi intrapribadi, antarpribadi, kelompok, organisasi, dan massa.
SOSIOLOGI KOMUNIKASI MUHAMMADWAHIB SUHAIL 44222010223.pdfWahibb
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan konseptualisasi sosiologi komunikasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sosiologi komunikasi mempelajari interaksi sosial, pengaruh media massa terhadap perubahan sosial, dan jenis-jenis komunikasi yang terjadi dalam masyarakat seperti komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, sosial, dan massa.
Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup dan konseptualisasi sosiologi komunikasi. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan bahwa sosiologi komunikasi mempelajari interaksi sosial, pengaruh media massa terhadap perubahan sosial, dan jenis-jenis komunikasi yang terjadi dalam masyarakat seperti komunikasi antar pribadi, kelompok, organisasi, sosial, dan massa.
Bab pertama membahas tentang pengertian psikologi komunikasi, yaitu ilmu yang mempelajari proses komunikasi dengan menganalisis komponen-komponen yang terlibat seperti karakteristik komunikan, faktor yang mempengaruhi perilaku komunikasi, dan hubungan antar individu dalam komunikasi. Psikologi komunikasi berfokus pada perilaku dan proses kesadaran individu dalam berkomunikasi.
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
Di abad modern ini ilmu komunikasi sangat berperan penting disetiap sektor, baik institusi, lembaga, organisasi, bahkan antarindividu. Dalam aktivitas kegiatan pembelajaran, komunikasi Ibarat jantung, karena komunikasi merupakan proses penyampaian pesan penyebarluasan ilmu pengetahuan dan pendidikan kepada peserta didik. Dosen harus mampu menyampaikan komunikasi secara efektif dan cerdas.
Komunikasi yang efektif dan cerdas akan terbangun jika dosen mempunyai kemampuan untuk memproyeksikan dirinya pada peranan peserta didik. Sehingga komunikasi yang terjadi tidak terkesan menggurui, wajar dan mengalir tanpa adanya hambatan. Komunikasi yang efektif juga perlu disertai dengan sikap dan gaya berkomunikasi yang baik. Sikap antusiasme, bersungguh-sungguh, dan sopan adalah beberapa sikap yang akan membawa keberhasilan penyampaian komunikasi edukasi. Gaya berkomunikasi, misalnya sikap badan, cara berdiri, cara berpakaian, pandangan mata, suara dan gestur tubuh lainnya merupakan bagian yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang keberhasilan komunikasi dalam pembelajaran.
Komunikasi antarpribadi antara Qulub, Arrafi dan Adit mengalami konflik karena perbedaan respon dari masing-masing individu. Arrafi memberikan respon positif sedangkan Adit memberikan respon negatif terhadap tawaran rokok dari Qulub. Qulub berusaha menghindari konflik dengan mengalihkan pembicaraan ke topik lain.
Jurnal KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN QulubSidiq
Cara menghadapi Disonansi kognitif dengan melakukan justifikasi, Justifikasi adalah Justifikasi adalah argumen yang mendemonstrasikan kebenaran dari sebuah klaim yang menggunakan pernyataan yang telah diterima sebelumnya dan bentuk matematis dari penalaran (Sarumaha). Justifikasi adalah pembuktian atau proses untuk menyodorkan fakta yang mendukung hipotesis atau proposisi (Keraf). Dengan adanya justifikasi ini, tidak hanya membuktikan kebenaran dari sebuah pernyataan yang dianggap benar, tetapi juga dapat membangun pengetahuan yang lebih mendalam terhadap suatu masalah. Manfaat lainnya dari justifikasi adalah meningkatkan penalaran adaptif. Penalaran adaptif adalah kemampuan berpikir secara logis, melakukan hipotesis jawaban, eksplanatif (memberikan penjelasan) dan menilai kebenaran (justifikasi).
KONFLIK KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI PADA HUBUNGAN PERTEMANAN ArrafiShafaat
Komunikasi antarpribadi antara Qulub, Arrafi dan Adit mengalami konflik karena perbedaan respon setiap individu. Arrafi memberikan umpan balik positif seperti senyum dan antusias, sementara Adit memberikan tanggapan negatif dengan wajah masam dan bicara sedikit. Qulub berusaha menjaga harmoni dengan mengalihkan pembicaraan ke topik lain.
Komunikasi Cerdas: Kebutuhan Primer Pendidikan KekinianLSP3I
Teks tersebut membahas tentang pentingnya komunikasi cerdas dalam pendidikan kekinian. Komunikasi cerdas diperlukan agar peserta didik dapat menghadapi tantangan era revolusi industri 4.0. Teks tersebut menjelaskan konsep komunikasi cerdas, bentuk-bentuk komunikasi cerdas dalam pembelajaran, dan pentingnya komunikasi cerdas bagi pendidikan dan pembelajaran masa kini.
Teks tersebut membahas tentang perspektif dan konteks komunikasi sebagai ilmu multidisiplin. Ada empat poin utama yang dibahas yaitu 1) perspektif output dan input dalam ilmu komunikasi, 2) komunikasi sebagai ilmu multidisiplin, 3) konteks-konteks ilmu komunikasi, dan 4) symbolic interactionism sebagai salah satu perspektif dalam komunikasi.
Komunikasi didefinisikan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan melalui saluran tertentu dengan tujuan memberikan informasi atau mengubah sikap. Terdapat lima unsur komunikasi menurut Harold Lasswell yaitu komunikator, pesan, saluran, komunikan, dan efek.
Hakikat manusia sebagai pelaku komunikasimawan fadlli
Teks tersebut membahas tentang hakikat manusia sebagai pelaku komunikasi menurut pandangan filsafat. Teks tersebut menjelaskan bahwa manusia memiliki sifat sebagai subjek dan objek komunikasi, dan bahwa pandangan materialisme maupun idealisme memandang manusia secara sepihak, sementara pandangan eksistensialisme melihat manusia sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani.
This document discusses different Greek terms for knowledge:
- Gnosis refers to knowledge gained through senses and contemplation.
- Epistemein refers to knowledge gained through doing and having a skill. It means to know by doing.
- The document argues that true knowledge requires both gnosis (contemplation) and epistemein (doing), not one or the other. You have to both think about something and do or experience it to really understand it.
The document discusses relationships, economies, and businesses. It states that relationships are the ecosystem of an economy and that relationships and connections are a broader domain than just functions. Ruining relationships can ruin everything. It also discusses how trees and birds can relate various things like people to nature. A relationship connects both the relating object and the related objects simultaneously.
The document discusses different types of transformations including translation, dilation, rotation, and inversion that can occur when viewing an object from different perspectives. It also discusses how thoughts are in constant motion from the present to the past to the future and how thoughts relate to possible worlds. The document recommends watching a YouTube video that reveals Moebius transformations.
Dokumen ini membahas tentang pemodelan sistem yang dapat menangani masalah harga sekaligus menyediakan solusi berupa informasi harga. Pemodelan sistem diibaratkan seperti bahasa pemrograman Java yang dapat menampilkan solusi ketika membaca masalah dan sebaliknya.
(Disclaimer: The video clip in this slide is NOT mine; Video clip dalam slide ini BUKAN milik saya; )
Barangkali anda perlu men-download presentasi ini sebelum bisa menyaksikan videonya -- You might need to download first before you can watch the video
Why i don't like the idea of convincing others, let alone myself;
Pragmatic practice; no proposition allowed, no theorizing beforehand; Paradox of belief; No proposition whatsoever;
Upaya menemukan (to discover) sebuah 'normal'Didi Sugandi
Dokumen ini membahas masalah pengukuran nomik yang diidentikkan dengan pengukuran satuan pengukuran itu sendiri. Dokumen ini menjelaskan hubungan antara realitas, model realitas di dalam pikiran, dan efektor. Tujuannya adalah menemukan hubungan antara pikiran dengan dunia nyata serta menemukan panjang garis a yang merupakan contoh dari masalah pengukuran nomik.
Dokumen membahas relasi antara makna, arti, nilai dan harga. Ia menjelaskan bahwa bahasa Inggris hanya memiliki kata yang setara untuk makna, harga dan nilai, tetapi tidak untuk arti. Dokumen ini juga menyatakan bahwa tanpa arti maka nilai tidak akan ada.
Sistem antisipatoris (anticipatory system) LAWANG.pptDidi Sugandi
Dokumen ini menjelaskan sistem antisipatoris bernama LAWANG yang dapat memprediksi harga masa depan berdasarkan data kutipan harga saat ini yang diunggah pengguna. Sistem ini secara real-time mengumpulkan data transaksi aktual dari mesin kasir di pedagang dan menampilkan informasi harga terkini secara langsung di pasar maupun secara online. LAWANG bekerja di perbatasan antara model ekonomi virtual dan sistem pasar nyata
Pengembangan agrikultur didukung (supported) dan dilayani (serviced) oleh ictDidi Sugandi
Dokumen tersebut membahas bagaimana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat mendukung dan melayani aktivitas agrikultur untuk meningkatkan ketahanan pangan. TIK dapat digunakan untuk menghasilkan, menyebarkan, dan memanfaatkan pengetahuan bersama guna pengembangan agrikultur berkelanjutan. Kerangka kerja yang diusulkan memiliki empat strategi utama: manajemen strategis, pengembangan pengetahuan, komunik
Mengapa rupiah sulit menjadi 'unit of account' jika hanya merujuk kepada mata...Didi Sugandi
1. The document discusses the difficulty of the Indonesian Rupiah becoming a "unit of account" if it only refers to other currencies.
2. It explains that a unit of account is used to value economic items like goods, services, assets and liabilities, and is one of the main functions of money.
3. For a currency to be a strong unit of account, it needs to be backed by a commodity reserve so its value is stable and not influenced by other currencies. Linking the Rupiah to a commodity reserve like rice would reduce inflation.
Dengan siapa aku bernafas_metafisikanya bernafas (metaphysics of breathing)Didi Sugandi
Dokumen ini membahas metafisika dari penciptaan dan bernafas. Secara metafisik, ciptaan tidak pernah berada di luar proses penciptaan dan hanya dapat mengalami perasaan seperti sukacita, cinta, dan kasih sayang dalam proses tersebut. Untuk memahami hal ini, kita perlu belajar mengalami nafas kita sendiri dan menyadari siapa yang bernafas bersama kita.
Apakah hal itu berada di dalam diri kita, ataukah diri kita berada dalam hal ...Didi Sugandi
Tulisan ini membahas hubungan antara diri manusia dengan makna dan pengetahuan. Manusia dibandingkan dengan biji yang berada di dalam buah, menunjukkan bahwa kita berada di dalam "sesuatu yang lebih besar". Pengetahuan tidak mendahului pemahaman, tetapi pemahamanlah yang akan menumbuhkan pengetahuan. Makna ada sebelum arti dan merupakan dasar bagi pemahaman, pengenalan, dan pengetahuan kita.
Value, use value, exchange value and price mapping, modeling, measuring, emul...Didi Sugandi
(preview version) emulating an economy: parameterizing faster than real process through mapping and modeling; in order to understand (cognition) and so can act (volition) in order ..in an economy. To be the change we want to see, in the world and in ourselves
This presentation is intelligible--means “able/possible to be understood; comprehensible”--only if its animation sequences are observed. please download, and run it offline.
1) Mental models involve "naming the name" - there must be a process of assigning names to concepts before those concepts can be named.
2) The meaning triangle shows that a symbol of a concept is the name of that concept and also the name of its name.
3) A mental model, or representation, is constituted when an individual engages in the process of "naming the name", thereby observing themselves in the act of observation.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
System, System’s environment, and Understanding.pptx
1. System, System’s environment, and Understanding
Belajar membedakan (to make distinction, distinguish) dan tetap
menyatukan kebedaan (différance), sehingga tidak menghasilkan
pemisahan (separation). Terutama ketika membaca “sistem-
sistem sosial” (social systems).
Didi Sugandi, 8 April 2023
System System’s environment
Understanding
différance adalah istilah bahasa Perancis diciptakan oleh Jacques Derrida. Ini adalah konsep sentral dalam
dekonstruksi Derrida, sebuah pandangan kritis yang berkaitan dengan hubungan antara teks dan makna.
Istilah différance berarti "perbedaan dan penangguhan makna" ("difference and deferral of meaning“)
2. Sang penyair menggambarkan bahwa 人間
atau NIN-GEN bisa diterjemahkan sebagai
‘insan’ (= human being) terdiri dari NIN atau 人
yang berarti ‘manusia’ dan GEN-MA atau 間
yang berarti ‘ruang dan waktu di antara’.
Simbol 間 dihasilkan dari kesatuan dari sesuatu
buatan manusia (‘gerbang’) dengan sesuatu
yang alami (‘matahari’) -- ini tidak memiliki
padanan kata dalam bahasa Inggris.
人間 mewujudkan gagasan bahwa
ruangwaktu (spacetime)—di antara manusia
satu dengan manusia lainnya—
mendefinisikan insan otonom, dengan
membedakannya dari dan tetap
menghubungkannya dengan ‘yang lain’ (liyan).
“human being” by Shutaro Mukai in Concrete Poem
https://turtlell.tumblr.com/post/189077971873/human-
being-by-shutaro-mukai
3. Kedudukan sistem-sistem sosial (social systems) di antara sistem-sistem lain
menurut pembacaan/penglihatan Niklas Luhmann (1927-1998)
Luhmann, Niklas 1984. Social Systems. Stanford: Stanford University Press.
https://rauterberg.employee.id.tue.nl/lecturenotes/DDM110%20CAS/Luhmann-1984%20Social_Systems.pdf
4. Social Systems Theory (SST) emphasizes the distinction between system and its
environment or inside/outside (rather than part/whole)
• Social System Theory (SST) menekankan pembedaan antara sistem dan lingkungannya
atau di dalam dan di luar (alih-alih bagian-bagian (parts)/keseluruhan (whole))
Social Systems consist of communications between people; Social Systems consist not of
the people themselves!
• Sistem Sosial tertumbuhkan oleh—”terdirikan oleh”—komunikasi antar manusia;
• Sistem sosial tidak/bukan terdiri dari orang-orang itu sendiri
People (their minds and bodies) are outside social systems, they are not parts of society, but
parts of society’s environment!
• Manusia (pikiran dan tubuhnya) berada di luar sistem sosial, mereka bukan bagian dari
masyarakat, tetapi bagian dari lingkungan masyarakat!
Humans cannot communicate: only communications can communicate!
• Manusia tidak dapat berkomunikasi: hanya komunikasi yang dapat berkomunikasi!
Niklas Luhmann’s Social Systems Theory (SST) -- main points :
5. Paparan Heinz von Foerster membantu menjelaskan pernyataan Niklas Luhmann:
“Humans cannot communicate: only communications can communicate!”
Dalam karya tulis Heinz von Foerster berjudul “Notes on an epistemology for living things”
1972, ia menjelaskan—penomorannya sesuai urutan “notes” yang ia paparkan--sbb.:
8. A formalism necessary and sufficient for a theory of communication must not contain
primary symbols representing “communicabilia” (e.g., symbols, words, messages, etc.).
8.1. This is so, for if a “theory” of communication were to contain primary
communicabilia, it would not be a theory but a technology of communication, taking
communication for granted.
8.2. The nervous activity of one organism cannot be shared by another organism.
8.21. This suggests that indeed nothing is (can be) “communicated”.
NB: ‘formalism’ identik dengan ‘pengabstrakkan konseptual’, conceptual abstraction bagi
terbentuknya teori
6. Hanya jika atau ketika semua pihak menyadari/mengerti bahwasanya selalu—niscaya—ada
perbedaan (difference) di antara pengucapan (pengutaraan kata-kata, utterance) dan
informasi(-nya)—yaitu ‘inti’, ‘esensi’, atau ‘makna’ yang dicoba disampaikan menggunakan
pengucapan itu—maka suatu komunikasi akan bisa/mungkin terjadi (occurs); Niklas Luhmann
dalam What is communication?, 1992 menulis:
"communication occurs only when a difference of utterance and [its] information is
understood”
“komunikasi terjadi hanya ketika perbedaan antara pengutaraan dan informasi[nya]
dipahami”
Dalam pengertian seperti ini Luhmann membalikkan cara—bagaimana—komunikasi
dikonseptualisasikan (conceptualized). Alih-alih mendekati komunikasi dari 'makna yang
dimaksudkan’ (intended meaning) sebagaimana biasanya terjadi karena disengaja—
algorithmically—diatur (diprogramkan) seperti dalam ”komunikasi antar mesin”, Luhmann
menekankan pada ‘makna yang dipahami’ (understood meaning) yang selalu menjadi
karakteristik komunikasi antar manusia; Komunikasi yang dimaksud oleh Luhmann ini khas,—
sui generis—unik, di dalam sistem sosial, bahkan bagi Luhmann sistem sosial ADALAH
komunikasi; Social systems IS communications.
7. Istilah kontingensi ganda—double contingency—mengacu pada fakta bahwa ketika
seseorang berkomunikasi, ia selalu harus memperhitungkan cara/bagaimana komunikasi itu
akan diterima; Selain kontingensi (contingency)—yakni “keadaan yang masih diliputi
ketidakpastian dan berada di luar jangkauan”—yang satu ini :
"communication occurs only when a difference of utterance and [its] information is
understood” (“komunikasi terjadi hanya ketika perbedaan antara pengutaraan dan
informasi[nya] dipahami”)
Juga,—di dalam komunikasi antara manusia—yang membedakannya dengan dengan apa
yang terjadi dalam komunikasi antar mesin (between computers)—adalah fakta bahwasanya:
“it is the hearer, not the speaker, determines the meaning of an utterance.” (“Yang
menentukan makna suatu pengucapan adalah yang mendengar [‘receiver’], bukan yang
mengucapkannya [‘sender’]”)
Luhmann menganggap kontingensi ganda sebagai hal positif: sebagai pertanyaan
(question)—bukan masalah (problem)—yang justru memotivasi pembentukan sistem sosial.
Double contingency
8. Marking (penandaan) untuk “distinction”/”indication”
(dari George Spencer-Brown dalam bukunya ”Laws of Form”)
• Ketika membicarakan/mengungkapkan/menyatakan sesuatu hal, kita
mengedepankan “yang kita bicarakan” dan membelakangkan yang lebih
dari—atau di luar—hal tersebut (“the environment”)
• Yang dibicarakan (‘ini’) ada—diposisikan—di ‘latar depan’ (foreground)
• Yang lainnya (‘itu’) ada—diposisikan—di ‘latar belakang’ (background)
distinction
“ini” (this-side) “itu” (that-side)
9. “Communication as synthesis of three different selections, namely selection of information,
selection of the utterance of this information and a selective understanding or misunderstanding
of this utterance and its information”
In this sense Luhmann reverses the way in which communications are conceptualised. Instead of
approaching communication from an ‘intended meaning’ of the communication, he puts the emphasis on
the understood meaning. He writes: ‘Communication is made possible, so to speak, from behind, contrary to
the temporal course of the process’ (Luhmann, 1995a: 143).
Understanding is conceptualised
as the distinction between
information and utterance: for
a communication to be
understood the information has
to be distinguished from the
utterance.
Niklas Luhmann defined
information as a selection from
a repertoire of possibilities.
Every communication selects
what is being communicated
from everything that could
have been communicated.
With utterance Niklas Luhmann referred to the form of and reason for a
communication: how and why something has been said. One can say that the utterance
is the selection of a particular form and reason from all possible forms and reasons.
Seidl & Becker: Organizations as Distinction Generating and Processing Systems: Niklas Luhmann’s Contribution to
Organization Studies
(Luhmann, Niklas 1992, What is communication?)
10. Knowledge
Let a state distinguished by the distinction be marked with a mark:
of distinction.
Let the state be known by the mark.
Call the state the marked state.
(Judul “Knowledge” ini dinyatakan oleh George Spencer-Brown dalam Laws of Form hal. 4)
11. • We will not, […] call the concept (or model) of a system a system because we don't want
to call the concept (or model) of an organism, machine, or society an organism, machine,
or society, either. In other words, even in the highest registers of theoretical abstraction we
don't allow ourselves to apply to the means of knowledge (concepts, models, etc.) the
terminology of objects (Luhmann, Social Systems, p.3)
• This kind of (theoretically directed) conceptual abstraction should be carefully distinguished
from the (structurally directed) self-abstraction of the object. Conceptual abstraction
makes comparisons possible. Self-abstraction enables the reapplication of the same
structures within the object itself. One must keep the two strictly separate. Then, and only
then, can one tell if there is any overlap.(Luhmann, Social Systems, p.3)
• Conceptual abstraction ≈ Theory, concept, model, etc; Teori atau konsep adalah cara-cara
untuk memudahkan (memfasilitasi) pembandingan-pembandingan (the facilitation of
comparisons).
• Self-abstraction ≈ Method, means, ways etc; Method "have no goal other than producing
decisions between true and untrue" (Niklas Luhmann) - ia terdiri dari "operative steps with
the goal to indicate communications as true or untrue“ (‘It’s OK to be wrong but don’t lie’)
12. Why Theory? Why Method? (Niklas Luhmann)
Conceptual abstraction ≈ Theory, concept, model, idea etc.
• Teori atau konsep adalah cara-cara untuk memudahkan (memfasilitasi)
pembandingan-pembandingan (the facilitation of comparisons).
• Membandingkan teori dengan teori-teori yang lainnya, karena, tidak ada teori yang paling
benar tetapi beberapa teori lebih berguna—useful— dibanding dengan teori yang lainnya.
Self-abstraction ≈ Method, means, ways etc.
• Method “have no goal other than producing decisions between true and untrue”
- ia terdiri dari “operative steps with the goal to indicate communications as true
or untrue”
• (My Note: itulah sebabnya maka di dalam komunikasi “It’s OK to be wrong but don’t lie”)
13. the form of and the reason for — (verb-ing the nouns)
Ketika membicarakan form (wujud), yakni ‘apa’ (what), kita seharusnya juga bernalar
dan berbicara tentang ‘bagaimana’ (how) form (wujud) itu menjadi (becoming,
mewujud), tidak hanya semata-mata membicarakan apa (what) wujud itu saja.
Dengan mengamati perihal bagaimana-nya (the how), maka dengan sendirinya hal itu
akan juga terhubung dengan—yakni membuat kita bisa bernalar dan berbicara
tentang—alasan-alasan (reasons) ‘kenapa’ (why) ‘apa’ (yakni form) mewujud.
‘kenapa’ (why) adalah sesuatu yang berada di antara ‘apa’ (what) dan ‘bagaimana’
(how); kenapa (why) adalah relasi di antara relasi antara apa dengan bagaimana—a
relation between relation between what and how
Dengan pembacaan (reading) dan penalaran (reasoning) seperti di atas, kita akan
melihat bahwa idea, teori, konsep, definisi, istilah, pemerian (deskripsi), penjelasan
(explanation) dll—semua itu adalah form–adalah sesuatu yang bertumbuh. Wujud
(form) memang adalah sesuatu—hal—yang tumbuh, ber-ubah terus-menerus, ber-
metamorfosa; Wujud selalu maujud (becoming), “menjadi sesuatu yang lain dari yang
sebelumnya", dari dirinya sendiri ia dilahirkan kembali terus-menerus (“autopoiesis”).
Ex me ipsa renata sum dari diriku sendiri aku dilahirkan kembali
14. apa bagaimana
kenapa
Apa (What) berubah Bagaimana (How) berubah
Kenapa (Why) berubah
The process(es) leading to “It”
“It”
‘Kenapa’ (Why) adalah sesuatu yang berada di antara
‘Apa’ (What) dan ‘Bagaimana’ (How)
‘Kenapa’ (Why) adalah link (baca: relasi) yang
menghubungkan ‘Apa’ (What) dengan ‘Bagaimana’ (How)
Segala sesuatunya berubah terus-menerus, Nothing ‘is’, all is ‘in flux’
15. KENAPA – ‘thirdness’ – ‘utama’ – understanding (knowing why)
BAGAIMANA – ‘secondness’ – ‘madya’ – knowing how
APA – ‘firstness’ – ‘nista’ – knowing what
Pertigaan (trivium) ‘Pertanyaan’ (‘Question’)
Untuk bisa menjelaskan “Kenapa” (Why) dari sesuatu hal (What), kita harus berjalan dari
“Apa” (What) melalui pedalaman ”Bagaimana” (How) —agar bisa menjelaskan atau
setidaknya melihat—bagaimana sesuatu itu (“Apa”) menjadi hal itu (dirinya sendiri)
Kata ‘trivium’ berasal dari Medieval Latin, from Latin, meeting of three ways, crossroads
16. Segitiga ke-esā-an ‘Pertanyaan’ (wholeness of ‘Question’)
(“bagaikan hubungan di antara cahaya dengan bayangannya”)
Apa
(What)
Bagaimana (How)
cahaya
apa bagaimana
kenapa
kenapa (why) adalah relasi di antara relasi
antara apa (what) dan bagaimana (how)
Arti ‘eṣā’ dalam bahasa Sanskrit—antara lain—”all of this" (semuanya ini) atau "all these" (semua ini) https://sanskritdictionary.org/esa
Panjangnya ‘bagaimana’ bergantung pada
panjangnya ‘kenapa’ dan bergantung pada
kedudukan cahaya (‘matahari’ misalnya)
17. Jika ‘Apa’-nya (the What) adalah ‘gagas’ (‘ideas’), ‘konsep’, atau ‘teori’ (suatu ‘mental
object’), misalkan : “community-based information network” -- sekedar contoh
Ketika membicarakan form
(wujud), yakni ‘apa’ (what), kita
seharusnya juga bernalar dan
berbicara tentang ‘bagaimana’
(how) form (wujud) itu menjadi
(becoming, mewujud), tidak hanya
semata-mata membicarakan ‘apa’
(what) wujud itu saja.
Dengan mengamati perihal
bagaimana-nya (the how), maka
dengan sendirinya hal itu akan
juga terhubung dengan—yakni
membuat kita bisa bernalar dan
berbicara tentang—alasan-alasan
(reasons) ‘kenapa’ (why) ‘apa’
(yakni form) mewujud.
(𝑤ℎ𝑎𝑡)2 + (ℎ𝑜𝑤)2 = (𝑤ℎ𝑦)2
The length of the explanation of the 'how' depends on the length of the
explanation of the 'why' and depends on the position of the source of the light.
18. System System’s environment
understanding
Unit of communication
information utterance
understanding
Unit of communication
teori metode
understanding
Unit of communication
form form’s environment
understanding
Unit of communication
19. myself observing myself
“I am”
Heinz von Foerster (1911 – 2002) :
"I am the observed relation between myself and observing myself."
form form’s environment
understanding
form berubah form’s environment juga berubah
Dalam sistem kehidupan sosial, dalam sistem yang lahir dan tumbuh dari dalam dirinya sendiri—disebut
“autopoietic system”: link(s) adalah relationship(s) juga bertumbuh/berkembang
understanding juga berubah
The concept of information associated with an utterance (von Foerster in Notes on an
epistemology for living things) :
It is now possible to develop an exact definition for the concept of “information” associated
with an utterance. “Information” is a relative concept that assumes meaning only when
related to the cognitive structure of the observer of this utterance (the “recipient”).
20. Teori Metode
Understanding
conceptual abstraction
(theoretically directed)
self-abstraction
(structurally directed)
(theoretically directed) conceptual abstraction + (structurally directed) self-abstraction of the object
Conceptual abstraction makes comparisons possible.
menumbuhkan teori
Self-abstraction enables the reapplication of the same structures within the object itself.
menumbuhkan metode
“teori DAN metode” yang perlu menyatu, tentunya
Conceptual abstraction ≈ Theory, concept, model, etc; Teori atau konsep adalah cara-cara untuk
memudahkan (memfasilitasi) pembandingan-pembandingan (the facilitation of comparisons).
Self-abstraction ≈ Method, means, ways etc; Method "have no goal other than producing decisions between
true and untrue" - terdiri dari "operative steps with the goal to indicate communications as true or untrue“
“There is nothing so practical as a good theory” -- “Tidak ada yang lebih praktis selain teori yang bagus”
21. Marked state Unmarked state
distinction ≈ understanding ≈ “the saying of it”
“When I'm outside the saying of it, I get very quiet and rarely speak at all”
“Bisakah kita berada di dalam,—menyatu dengan—kata-kata yang kita ucapkan?”
22. • Foerster, H. von For Niklas Luhmann: How Recursive is Communication?
https://www.pdfdrive.com/for-niklas-luhmann-how-recursive-is-communication-
e22450458.html
• Foerster, H. von (1972). Notes on an epistemology for living things.
https://sites.evergreen.edu/arunchandra/wp-
content/uploads/sites/395/2018/05/epistemology.pdf
• Louis H Kaufmann, Virtual Logic,
http://homepages.math.uic.edu/~kauffman/VirtualLogic.pdf
• Luhmann, Niklas 1984. Social Systems. Stanford: Stanford University Press.
https://rauterberg.employee.id.tue.nl/lecturenotes/DDM110%20CAS/Luhmann-
1984%20Social_Systems.pdf
• Luhmann, Niklas 1992. What is communication?
https://www.unisalento.it/documents/20152/2157613/LUHMANN-What-is-
Communication.pdf/be0b724f-c4ad-0e5c-6398-
4e442bc85cd1?version=1.0&download=true
23. • Roth, Steffen, et.al., Approaching management and organization paradoxes
paradoxically: The case for the tetralemma as an expansive encasement strategy.
https://www.researchgate.net/publication/357025811_Approaching_management_an
d_organization_paradoxes_paradoxically_The_case_for_the_tetralemma_as_an_exp
ansive_encasement_strategy
• Roth, Steffen. Truth Tables, True Distinctions. Paradoxes of the Source Code of
Science, 2023, https://link.springer.com/article/10.1007/s11213-023-09640-4
• Seidl D. & Becker K. H., Organizations as Distinction Generating and Processing
Systems: Niklas Luhmann’s Contribution to Organization Studies
https://www.researchgate.net/publication/258174061_Organizations_as_Distinction_
Generating_and_Processing_Systems_Niklas_Luhmann's_Contribution_to_Organizati
on_Studies
• Spencer-Brown, G., Laws of Form, 1972, https://www.pdfdrive.com/laws-of-form-
d158637683.html
• Vanderstraeten,R. Parsons, Luhmann and the Theorem of Double Contingency,2002
Consulted: 21 October 2010 http://jcs.sagepub.com/content/2/1/77.full.pdf+html
“kebedaan” Différance is a French term coined by Jacques Derrida. It is a central concept in Derrida's deconstruction, a critical outlook concerned with the relationship between text and meaning. The term différance means "difference and deferral of meaning."
Niklas Luhmann, in What is Communication?:“Just like life and consciousness, communication is an emergent reality, a state of affairs sui generis. It arises through a synthesis of three different selections, namely, selection of information, selection of the utterance of this information, and a selective understanding or misunderstanding of this utterance and its information.”
sui generis adalah frasa Latin yang berarti "dari jenisnya sendiri, dalam kelas itu sendiri", oleh karena itu "unik"
Niklas Luhmann, in What is Communication?:“Just like life and consciousness, communication is an emergent reality, a state of affairs sui generis. It arises through a synthesis of three different selections, namely, selection of information, selection of the utterance of this information, and a selective understanding or misunderstanding of this utterance and its information.”
Seidl D. & Becker K. H., Organizations as Distinction Generating and Processing Systems: Niklas Luhmann’s Contribution to Organization Studies
Approaching management and organization paradoxes paradoxically: The case for the tetralemma as an expansive encasement strategy