SlideShare a Scribd company logo
1
TEORI PERMINTAAN AKAN
UANG KLASIK DAN KEYNES
2
Perkembangan Teori
Moneter
 Dalam membahas mengenai perkembangan teori moneter,
kita lebih menitikberatkan pada teori moneter mengenai
permintaan akan uang karena hal inilah yang merupakan
bidang yang sejak awal menjadi kancah perdebatan antara
berbagai aliran teori moneter. Sedangkan dalam teori
penawaran uang tidak dijumpai perbedaan-perbedaan yang
fundamental seperti halnya teori permintaan uang.
Kesepakatan para ekonom nampak lebih nyata disini.
 Pada mulanya teori yang terutama memusatkan
pembahannya pada nilai uang dalam jangka panjang (long
run) dan faktor-faktor yang menentukan tingkat harga
umum. Dalam membahas persoalan ini kemudian muncul
sarjana-sarjana yang saling berbeda pendapat.
3
Kelompok Pertama
Menganggap bahwa uang diterima
masyarakat karena uang itu dibuat dari
barang-barang berharga ataupun karena uang
itu dapat ditukarkan secara bebas dengan
barang-barang berharga tadi. Inilah yang
menjadi dasar perkembangan kelompok
”Commodity Theory”.
4
Kelompok Kedua
Mengatakan bahwa, uang diterima masyarakat
karena setiap orang menhetahui uang itu dapat
ditukarkan dengan barang-barang dan jasa-jasa,
dengan kata lain bukan karena nilai intrinsiknya
akan tetapi karena uang itu mempunyai kualitas alat
pembayaran dalam masyarakat. Pendapat inilah yang
menjadi dasar Quantity Theory yang disebut ”Pure
Quantity Theory”. Dalam Quantity Theory ini ada
beberapa pandangan yang akan dijelaskan sejak awal
perkembangannya. Quantity Theory (teori Kuantitas)
adalah teori yang menjelaskan nilai uang.
5
Perkembangan Teori Kuantitas
Uang (Quantity Theory of Money)
dari Mazhab Klasik.
1. Teori Kuantitas Sederhana (Crude
Quantity Theory) Ricardo
2. Transaction Equation atau Transaction
Velocity Approach
3. Income Flow Equation of Exchange
4. Cambridge Equation of Exchange
6
Teori Kuantitas Sederhana
(Crude Quantity Theory)
Ricardo
 Ricardo telah memecahkan masalah nilai uang
dengan memperhatikan hubungan yang lurus
antara jumlah uang dengan harga barang. Dia telah
mengambil kesimpulan bahwa jumlah uang
dengan nilai uang mempunyai hubungan terbalik.
 Bila pendapat itu dihubungkan dengan harga maka
pendapat Ricardo diatas dapat dinyatakan sebagai
berikut:
 “Bila jumlah uang naik dua kali lipat, hargapun
akan naik dua kali lipat, demikian pula
sebaliknya”
7
Teori Kuantitas Sederhana
(Crude Quantity Theory)
Ricardo
 Rumus:
M = k.p atau P = 1/k.M
M = Jumlah Uang Beredar
P = Tingkat harga
K = Merupakan factor proporsional yang konstan
 Dengan kata lain teori Ricardo menyatakan bahwa
jumlah uang langsung proporsional terhadap
tingkat harga atau tingkat harga langsung
proporsional dengan jumlah uang.
P = f(M)
8
Teori Kuantitas Sederhana
(Crude Quantity Theory)
Ricardo
 Maka apbila M (jumlah uang beredar) naik dua
kali maka harga akan naik dua kali pula. Karena
itu untuk menstabilkan tingkat harga hanya
diperlukan stabilisasi jumlah uang.
 Teori kuantitas ini terlalu sederhana, karena tidak
memperhitungkan faktor cepatnya peredaran uang
atau V, atau faktor permintaan terhadap uang.
Lagi pula teori tersebut tidak sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya yang terjadi dalam
masyarakat.
9
Transaction Equation atau
Transaction Velocity Approach
 Ini merupakan penyempurnaan daripada teori
yang sebelumnya dilakukan oleh Irving Fisher. Ia
menyatakan bahwa yang menentukan nilai uang
ada 3 faktor yaitu:
– Jumlah uang beredar (M)
– Cepatnya peredaran uang (V)
– Jumlah barang yang diperdagangkan atau volume
barang yang diperdagangkan (T)
 Rumus Fisher, Transaction Equation adalah:
MV = PT atau P = MV/T
10
Transaction Equation atau
Transaction Velocity Approach
Persamaan MV = PT menyatakan bahwa jumlah
total uang yang dikelurkan oleh pembeli sama
dengan jumlah total uang yang diterima oleh
penjual. Saat ini, yang dimaksud dengan M
adalah uang giral ditambah dengan uang kartal.
Seperti diketahui bahwa kaum klasik
beranggapan:
1. Uang hanya untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga
2. Dalam jangka pendek Velocity of Money adalah tetap
3. Barang-barang dan jasa-jasa jumlahnya tetap karena
perekonomian dianggap sudah mencapai full employment
11
Transaction Equation atau
Transaction Velocity Approach
Berdasarkan tiga anggapan diatas maka
sebenarnya teori Fisher dapat dikatakan
”bahwa dalam jangka pendek tingkat harga
umum (P) berubah secara proporsional
dengan perubahan supply uang (M). Hal ini
sama dengan pendapat Crude Quantity Theori
dari Ricardo.
12
Income Flow Equation of
Exchange
Variasi lain daripada teori kuantitas uang adalah
income flow equation of exchange yang dapat
dinyatakan denga rumus sebagai berikut:
MVy =PyTy atau Py= MVy/Ty
– M = Jumlah uang beredar
– Vy = Income velocity dari uang
– Py = Harga rata-rata semua barang dan jasa yang
tercakup dalam Ty
– Ty = Volume barang jadi (barang akhir) dan jasa yang
diperdagangkan
13
Income Flow Equation of
Exchange
 Ini berarti persamaan tersebut menyatakan bahwa
pendapatan nasional sama dengan jumlah total
pengeluaran untuk barang-barang jadi (Akhir).
 M adalah sama dengan M pada transaction
equation. Vy lebih kecil dari V karena Vy hanya
meliputi jumlah pengeluaran uang yang digunakan
untuk konsumsi barang-barang akhir saja.
 Variabel Vy danTy dari pada Income flow
equation adalah lebih realistis lagi dibandingkan
dengan V dan T dari Transaction equation Irving
Fisher.
14
Cambridge Equation of
Exchange
 Merupakan bentuk lain dari teori kuantitas
daripada uang yang dikemukakan oleh
Marshall, Pigou, Robertson dan Keynes.
Cambridge Equation mengenal dua versi,
yaitu:
1. Cash balance Equation: M=k.PT
2. Income Version: M=k.PQ=ky
15
Cash Balance Equation
 M = k.PT (D.H. Robertson)
 K = Kebalikan dari V
 Jika V menunjukkan beberapa kali tiap-tiap
rupiah berpindah tangan dari yang satu ke yang
lainnya dalam suatu jangka waktu tertentu, maka
k menunjukkan berapa lama rata-rata tiap rupiah
mengaso didalam kas selama jangka waktu
tertentu, jadi K = 1/v, maka secara ilmu hitung
rumus MV = PT sama dengan rumus M = k.PT
16
Income Version
 M = k.PQ = kY (Marshall)
 Rumus: M = k.Y
 M = Jumlah uang beredar
 k = Bagian dari pendapatan nasional yang ingin
dipegang dalam bentuk uang
 Y = Pendapatan Nasional
 Kalau teori kuantitas yang lain lebih menitikberatkan
pada hubungan antara uang dan harga, maka rumus
Mashal merupakan hubungan antara Jumlah uang
dengan pendapatan nasional.
 Teori Marshal ini merupakan dasar dari ”demand for
money”. Selanjutnya pandangan dari Marshal (kY)
inilah, benih “liquidity Preference Theory” dari Keynes.
17
Kesimpulan dari Teori
Kuantitas secara umum
 Adanya tambahan JUB akan dibelanjakan semua tanpa
dipikirkan kemungkinannya untuk ditabung
 Velocity of money (V) dan volume transaksi (T)
dianggap tetap dan hanya dipengaruhi oleh faktor-
faktor nonmoneter (faktor kelembagaan.
 Tambahan JUB tidak akan mempengaruhi sector riel
(classical dichotomy)
 Tingkat harga umum akan selalu berubah mengikuti
JUB
18
Income Payment Approach
(Liquidity Preperence) J.M.
Keynes
Keynes membedakan 3 motif untuk apa
orang menahan uang. Berdasarkan
“psychological Law of Consumers
Behavior” yaitu:
– Transaction Motive (motif transaksi)
– Precautionary motive (motif berjaga-jaga)
– Speculative motive (motif spekulasi)
19
Income Payment Approach
(Liquidity Preperence) J.M.
Keynes
Adanya tiga motif inilah yang
menimbulkan tiga macam demand
terhadap uang , yaitu:
– Demand untuk transaksi
– Demand untuk keperluan berjaga-jaga
– Demand untuk keperluan spekulasi
20
Income Payment Approach
(Liquidity Preperence) J.M.
Keynes
Demand Untuk Keperluan transaksi :
Lt = Lt (Y)
Artinya permintaan uang untuk transaksi dan
berjaga-jaga tergantung pada tingkat
pendapatan (Y)
21
Permintaan uang untuk
transaksi dan berjaga-jaga
 Perlunya seseorang ataupun masyarakat (pemerintah)
selalu menginginkan memegang uang kas untuk tujuan-
tujuan ini disebabkan karena penerimaan tidak selalu
selaras (sepadan) dengan pengeluaran. Hal ini disebabkan
karena adanya kesenjangan waktu atau time lag antara
penerimaan dan pengeluaran uang.
 Permintaan uang untuk tujuan transaksi meningkat jika
penerimaan dan pengeluaran tidak sinkron pada berbagai
keadaan, hutang-hutang tidak secara sempurna dapat
dibagi atau ada biaya (transaksi) untuk membuat hutang.
Permintaan uang untuk transaksi dianggap tergantung pada
tingkat pendapatan
22
Permintaan uang untuk
transaksi dan berjaga-jaga
 Permintaan uang untuk berjaga-jaga merupakan
refleksi dari ketidaktentuan yang menyangkut
(berkaitan dengan) pendapatan dan pengeluaran.
Mengikuti pendapat Keynes, kita anggap bahwa
permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga adalah
fungsi daripada tingkat pendapatan (Y).
 Permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga
dikaitkan dengan pendapatan adalah sejalan
bahwa cadangan untuk sesuatu hal yang tak
terduga dikaitkan dengan skala operasinya.
23
Kurva Permintaan Uang untuk
Transaksi dan Berjaga-jaga
k
Fungsi LT
k = Kecondongan LT
= Sudut yang dibentuk
oleh fungsi LT dan Y
Y0 Y1 Y
LT
LT1
LT0
24
Income Payment Approach
(Liquidity Preperence) J.M.
Keynes
Demand untuk keperluan spekulasi :
LL = Li
Artinya permintaan uang untuk keperluan
spekulasi tergantung pada tingkat bunga i
25
Permintaan uang untuk
spekulasi
 Uang kas diinginkan untuk dipegang karena uang
ini dapat melakukan spekulasi pada tingkat bunga
yang akan datang.
 Spekulasi ini dikaitkan dengan ketidaktentuan
harapan (Uncertainty expectation) dari tingkat
bunga yang akan datang.
 Tujuan spekulasi pemegangan uang kas adalah:
mencari untuk atau menghindari kerugian dari
perubahan nilai-nilai obligasi.
26
Permintaan uang untuk
spekulasi
 Yang dimaksud dengan spekulasi disini adalah spekulasi
dalam surat-surat berharga khususnya obligasi. Para spekulan
membeli surat-surat berharga (obligasi) pada waktu obligasi
murah, dan menjulanya pada waktu surat obligasi mahal.
Dengan cara begini spekulan mendapat keuntungan.
 Jadi menurunnya harga obligasi mempunyai tendensi yang
mengakibatkan jumlah uang diminta masyarakat dengan motif
spekulasi berkurang. Sebaliknya, meningkatnya harga
obligasi akan mengakibatkan jumlah uang yang dibutuhkan
masyarakat dengan motif spekulasi meningkat.
 Hubungan antara tingkat bunga dengan surat obligasi adalah
meningkatnya tingkat bunga bertendensi mengakibatkan
menurunnya harga obligasi (Pob) dan sebaliknya menurunnya
tingkat bunga bertendensi mengakibatkan meningkatnya
harga obligasi.
27
Permintaan uang untuk
spekulasi
Kesimpulan teoritis tentang motif spekulasi
dari Keynes adalah: pada waktu tingkat
bunga tinggi jumlah uang yang diminta
masyarakat untuk motif spekulasi sedikit,
sedangkan pada waktu tingkat bunga rendah
jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat
untuk motif spekulasi besar. Berarti tingkat
bunga dan motif memegang uang untuk
spekulasi mempunyai hubungan terbalik
28
Kurva Permintaan Uang Untuk
Spekulasi
i2
io
i1
LS1LSo LS2
i
29
Fungsi permintaan uang dari Keynes
(Fungsi Liquidity Preference) Fungsi
penawaran uang dan liquidity trap
 Bentuk fungsi permintaan akan uang (preferensi
likuiditas) dalam jangka pendek, terutama
merupakan fungsi dari pendapatan dan tingkat
bunga yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
L = L (Y,i) atau L = LT (Y) + LS (i)
 Permintaan transaksi dan berjaga-jaga. LT = LT
(Y) adalah searah dengan perubahan pendapatan.
Permintaan uang untuk spekulasi LS = LS (i)
adalah berlawanan dengan tingkat bunga. Total
permintaan uang : L (Y,i) menjadi L = LT (Y) +
LS (i).
30
Kurva Permintaan Uang Total
i1
MS1
i0
MS2
0
MS3i
Liquidity Trap
(Kurva Md)
Liquidity Preference L = L (y,i)
Ms → Md
31
Perbedaan Teori Moneter Klasik
dan Teori Moneter Keynes
KLASIK KEYNES
1.Menganggap nilai uang adalah stabil
2.Menolak anggapan bahwa fenomena-
fenomena moneter sebagai variabel yang
sanggup mempengaruhi perekonomian
secara keseluruhan
3.Adanya tambahan jumlah uang beredar
tak akan mempengaruhi sektor riil
(Classical Dichotomy).
4.Permintaan dan penawaran uang
menentukan tingkat harga umum.
5.V dan T dianggap tetap dan hanya
dipengaruhi faktor-faktor non moneter.
1.Menganggap nilai uang adalah tidak stabil.
2.Fenomena-fenomena moneter merupakan
variable-variabelyang dapat mempengaruhi
perekonomian secara keseluruhan.
3.Tambahan jumlah uang beredar akan
mempengaruhi sektor riel.
4.Permintaan dan penawaran uang akan
menentukan tingkat bunga.
5.V dan T dapat berubah-ubah sesuai dengan
keadaan perekonomian yang terjadi.
32
Perbedaan Teori Moneter Klasik
dan Teori Moneter Keynes
KLASIK KEYNES
6. Adanya hubungan langsung antara
kelebihan uang tunai dimasyarakat
dan kecenderungan perubahan harga.
7. Belum secara jelas memasukkan motif
spekulasi untuk permintaan akan uang,
yang ada baru unsur transaksi dan
berjaga-jaga.
8. Harapan perubahan harga dimasa
mendatang bukan merupakan factor
penting dalam menentukan besarnya
permintaan uang.
9. Berlaku untuk perekonomian yang
sector perekonomiannya belum rumit.
10. Cocok untuk situasi yang terjadi
inflasi dalam waktu yang lama
(inflatoir)
6. Hubungan secara tidak langsung antara
kelebihan uang tunai dimasyarakat
dengan kecenderungan perubahan
harga yaitu melalui tingkat bunga.
7. Telah memasukkan unsur spekulasi,
disamping unsur transaksi dan berjaga-
jaga.
8. Harapan perubahan harga dimasa
mendatang merupakan factor-faktor
penting yang menentukan besarnya
permintaan akan uang.
9. Berlaku untuk perekonomian yang
sector keuangannya sudah maju. Pasar
modalnya terorganisasi dengan baik.
10. Cocok untuk perekonomian yang tidak
inflantoir.
33
Perbedaan Teori Moneter Klasik
dan Teori Moneter Keynes
KLASIK KEYNES
11. Bentuk Fungsi Permintaan uang adalah:
 Md = k.PT
 Md = k.Y
 Permintaan akan uang adalah Proporsion dengan
tingkat pendapatan nasional. Atau dengan kata
lain permintaan akan uang tergantung dari tinggi
rendahnya pendapatan nasional.
 Md = Permintaan akan uang
 Y = Tingkat pendapatan nasional
 k = Bagian dari pendapatan nasional yang ingin
dipegang masyarakat dalam bentuk uang.
12. Fungsi Permintaan uang mempunyai sifat yang
stabil karena VT dianggap berubah secara lambat,
sejalan dengan factor kelembagaan.
13. Lebih menekankan fungsi uang sebagai Medium
of Exchange.
11.Bentuk situasi permintaan uang adalah:
L = (Y,i)
L = LT + LL
L = LT (Y) + LL (i)
Atau
Md = K.Y + LL (i)
Artinya:
Permintaan akan uang tergantung dari tingkat
pendapatan nasional dan tingkat bunga.
•L = Md = Permintaan akan uang
•LT = Permintaan akan uang untuk motif transaksi dan
berjaga-jaga.
•LL = Permintaan akan uang untuk motif spekulasi.
12.Fungsi permintaan uang adalah fungsi yang tidak
stabil, karena adanya faktor uncertainty dan
expectation.
13.Fungsi uang selain sebagai medium of exchange,
juga sebagai store of value.

More Related Content

What's hot

BMP ESPA4221
BMP ESPA4221BMP ESPA4221
BMP ESPA4221
Mang Engkus
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiNoeghraha Prathama
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Khaerul Kurniawan
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Yesica Adicondro
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
gadis sriyamti
 
Penaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi PermintaanPenaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi Permintaan
Nailul Alfiyah
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
Mang Engkus
 
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisBMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
Mang Engkus
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
turah11
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
alexbaskara
 
Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uang
Yesica Adicondro
 
Slide Bab Iv
Slide Bab IvSlide Bab Iv
Slide Bab Ivbagioandi
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)
irfan firdaus
 
Pertemuan ke iv teori konsumsi
Pertemuan ke iv  teori konsumsiPertemuan ke iv  teori konsumsi
Pertemuan ke iv teori konsumsi
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

What's hot (20)

BMP ESPA4221
BMP ESPA4221BMP ESPA4221
BMP ESPA4221
 
Presentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islamiPresentasi kebijakan moneter islami
Presentasi kebijakan moneter islami
 
Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )Uts ekonomi moneter ( uang )
Uts ekonomi moneter ( uang )
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregatIlmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
Ilmu Ekonomi Makro Permintaan agregat
 
Analisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LMAnalisa kurva IS-LM
Analisa kurva IS-LM
 
Penaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi PermintaanPenaksiran Fungsi Permintaan
Penaksiran Fungsi Permintaan
 
kebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintahkebijakan harga pemerintah
kebijakan harga pemerintah
 
Teori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikroTeori ekonomi mikro
Teori ekonomi mikro
 
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi JasaBMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
BMP EKMA4369 Manajemen Operasi Jasa
 
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus BisnisBMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
BMP EKMA4478 Analisis Kasus Bisnis
 
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
Pembentukan keseimbangan ekonomi makro juga melibatkan konsep permintaan agre...
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
 
Uang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uangUang beredar dan permintaan uang
Uang beredar dan permintaan uang
 
Slide Bab Iv
Slide Bab IvSlide Bab Iv
Slide Bab Iv
 
Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)Perilaku konsumen (mikro)
Perilaku konsumen (mikro)
 
Euro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrencyEuro bank dan eurocurrency
Euro bank dan eurocurrency
 
Pertemuan ke iv teori konsumsi
Pertemuan ke iv  teori konsumsiPertemuan ke iv  teori konsumsi
Pertemuan ke iv teori konsumsi
 
Modul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitasModul 8 elastisitas
Modul 8 elastisitas
 
Bagian v-teori-eksternalitas
Bagian v-teori-eksternalitasBagian v-teori-eksternalitas
Bagian v-teori-eksternalitas
 

Similar to Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1

Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uang
Msiregar Ok
 
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 -  Teori permintaan uang.pptxEMon 4 -  Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
RahmadKhadafi2
 
macam macamTeori Permintaan Uang (1).ppt
macam macamTeori Permintaan Uang (1).pptmacam macamTeori Permintaan Uang (1).ppt
macam macamTeori Permintaan Uang (1).ppt
khansakayyisa2
 
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxTM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
indahrahmawati80
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
SiyumienWoen
 
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfsep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
YosephineLumbanraja
 
Teori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas UangTeori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas Uang
Nana Tauran Sidik
 
UANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASIUANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASI
Muhammad Rafi Kambara
 
2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang
Msiregar Ok
 
Permintaan uang
Permintaan uangPermintaan uang
Permintaan uang
Desirobianisah
 
Keseimbangan is lm
Keseimbangan is lmKeseimbangan is lm
Keseimbangan is lm
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Teoripermintaanuang-2023pptx
Teoripermintaanuang-2023pptxTeoripermintaanuang-2023pptx
Teoripermintaanuang-2023pptx
VinsensiusSFil
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uangYusron Blacklist
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uangYusron Blacklist
 
Penawaran_Uang_dan_kegiatan_ekonomi.pptx
Penawaran_Uang_dan_kegiatan_ekonomi.pptxPenawaran_Uang_dan_kegiatan_ekonomi.pptx
Penawaran_Uang_dan_kegiatan_ekonomi.pptx
frymelda
 
PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGhildarusdiana
 
Teori ekonomi makro lanjutan
Teori ekonomi makro lanjutanTeori ekonomi makro lanjutan
Teori ekonomi makro lanjutanBayu Andra
 
Uang dan inflasi
Uang dan inflasiUang dan inflasi
Uang dan inflasi
9elevenStarUnila
 
Teori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangTeori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangrikimaulana23
 

Similar to Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1 (20)

Permintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uangPermintaan dan penawaran_uang
Permintaan dan penawaran_uang
 
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 -  Teori permintaan uang.pptxEMon 4 -  Teori permintaan uang.pptx
EMon 4 - Teori permintaan uang.pptx
 
macam macamTeori Permintaan Uang (1).ppt
macam macamTeori Permintaan Uang (1).pptmacam macamTeori Permintaan Uang (1).ppt
macam macamTeori Permintaan Uang (1).ppt
 
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptxTM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
TM 4_Teori Permintaan Uang.pptx
 
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdfBAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
BAB 9 MAKRO KELAS A MANAJEMEN.pdf
 
What is money
What is moneyWhat is money
What is money
 
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdfsep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
sep_204_slide_minggu_ke_-_11___keseimbangan_di_pasar_uang.pdf
 
Teori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas UangTeori Kuantitas Uang
Teori Kuantitas Uang
 
UANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASIUANG DAN INFLASI
UANG DAN INFLASI
 
2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang2. teory permintaan uang
2. teory permintaan uang
 
Permintaan uang
Permintaan uangPermintaan uang
Permintaan uang
 
Keseimbangan is lm
Keseimbangan is lmKeseimbangan is lm
Keseimbangan is lm
 
Teoripermintaanuang-2023pptx
Teoripermintaanuang-2023pptxTeoripermintaanuang-2023pptx
Teoripermintaanuang-2023pptx
 
Bab 10 keseimbangan pasar uang
Bab 10   keseimbangan pasar uangBab 10   keseimbangan pasar uang
Bab 10 keseimbangan pasar uang
 
Bab 11 permintaan-penawaran uang
Bab 11   permintaan-penawaran uangBab 11   permintaan-penawaran uang
Bab 11 permintaan-penawaran uang
 
Penawaran_Uang_dan_kegiatan_ekonomi.pptx
Penawaran_Uang_dan_kegiatan_ekonomi.pptxPenawaran_Uang_dan_kegiatan_ekonomi.pptx
Penawaran_Uang_dan_kegiatan_ekonomi.pptx
 
PERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANGPERMINTAAN AKAN UANG
PERMINTAAN AKAN UANG
 
Teori ekonomi makro lanjutan
Teori ekonomi makro lanjutanTeori ekonomi makro lanjutan
Teori ekonomi makro lanjutan
 
Uang dan inflasi
Uang dan inflasiUang dan inflasi
Uang dan inflasi
 
Teori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uangTeori teori uang, dan motif memegang uang
Teori teori uang, dan motif memegang uang
 

Recently uploaded

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
EnforceA Real Solution
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Anisa Rizki Rahmawati
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
FachrulAchast
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
hoiriyono
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
AcengRohmana1
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
AhmadVikriKhoirulAna
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
meincha1152
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
UNIVERSITAS LAMPUNG, SEKOLAH TINGGI AGAMA HINDU LAMPUNG
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
RoyhanHidayatulloh
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
f4hmizakaria123
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
anthoniusaldolemauk
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
LidyaManuelia1
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
muhammadarsyad77
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
MarkusPiyusmanZebua
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Tommy Priyatna
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
fadilahsaleh427
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
bidakara2016
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (19)

Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
Dapat SP2DK, Harus Apa? Bagimana cara merespon surat cinta DJP?
 
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
Prosedur Ekspor : Studi Kasus Ekspor Briket ke Yaman dan Proses Produksi Brik...
 
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di IndonesiaPenghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
Penghitungan Kerugian Keuangan Negara di Indonesia
 
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
PPT SEMPRO PENGARUH JIWA KEWIRAUSAHAAN MOTIVASI DAN MODAL USAHA TERHADAP PERK...
 
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptxMETODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
METODE MODI (MODIFIED DISTRIBUTION METHODE).pptx
 
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
Risiko Tindak PPT & PPSPM SRA TAHUN 2023
 
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniahreksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
reksadana syariah lutfi nihayatul khusniah
 
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.pptCost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
Cost Benefit Analysisss perhitunngan.ppt
 
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptxPPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
PPT DANA DESAKEBIJAKAN PENERAPAN DANA DESA-1.pptx
 
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islamaktivitas ekonomi dalam perspektif islam
aktivitas ekonomi dalam perspektif islam
 
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptxPPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
PPT Reksadana (Reksadana ekonomi syariah).pptx
 
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplinEKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
EKONOMI INDUSTRI ilmu tentang industri dan disiplin
 
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptxPendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
Pendapatan dan beban dalam Akuntansi.pptx
 
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptxPERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
PERUSAHAAN PEMBIAYAAN LEASING SYARIAH .pptx
 
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptxModul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
Modul Ajar Kurikulum Merdeka Tahun 2024.pptx
 
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptxKebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
Kebijakan Pembangunan, Pasar, Negara & Masyarakat Sipil.pptx
 
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdfPengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
Pengertian Surplus Konsumen dan Produsen.pdf
 
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptxSesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
Sesi 4_Kelompok 3 Kode Etik Profesi Akuntan Publik.pptx
 
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptxMETODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
METODE STEPPING STONE (BATU LONCATANA) REVISI.pptx
 

Teori permintaan-akan-uang-klasik-dan-keynes1

  • 1. 1 TEORI PERMINTAAN AKAN UANG KLASIK DAN KEYNES
  • 2. 2 Perkembangan Teori Moneter  Dalam membahas mengenai perkembangan teori moneter, kita lebih menitikberatkan pada teori moneter mengenai permintaan akan uang karena hal inilah yang merupakan bidang yang sejak awal menjadi kancah perdebatan antara berbagai aliran teori moneter. Sedangkan dalam teori penawaran uang tidak dijumpai perbedaan-perbedaan yang fundamental seperti halnya teori permintaan uang. Kesepakatan para ekonom nampak lebih nyata disini.  Pada mulanya teori yang terutama memusatkan pembahannya pada nilai uang dalam jangka panjang (long run) dan faktor-faktor yang menentukan tingkat harga umum. Dalam membahas persoalan ini kemudian muncul sarjana-sarjana yang saling berbeda pendapat.
  • 3. 3 Kelompok Pertama Menganggap bahwa uang diterima masyarakat karena uang itu dibuat dari barang-barang berharga ataupun karena uang itu dapat ditukarkan secara bebas dengan barang-barang berharga tadi. Inilah yang menjadi dasar perkembangan kelompok ”Commodity Theory”.
  • 4. 4 Kelompok Kedua Mengatakan bahwa, uang diterima masyarakat karena setiap orang menhetahui uang itu dapat ditukarkan dengan barang-barang dan jasa-jasa, dengan kata lain bukan karena nilai intrinsiknya akan tetapi karena uang itu mempunyai kualitas alat pembayaran dalam masyarakat. Pendapat inilah yang menjadi dasar Quantity Theory yang disebut ”Pure Quantity Theory”. Dalam Quantity Theory ini ada beberapa pandangan yang akan dijelaskan sejak awal perkembangannya. Quantity Theory (teori Kuantitas) adalah teori yang menjelaskan nilai uang.
  • 5. 5 Perkembangan Teori Kuantitas Uang (Quantity Theory of Money) dari Mazhab Klasik. 1. Teori Kuantitas Sederhana (Crude Quantity Theory) Ricardo 2. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach 3. Income Flow Equation of Exchange 4. Cambridge Equation of Exchange
  • 6. 6 Teori Kuantitas Sederhana (Crude Quantity Theory) Ricardo  Ricardo telah memecahkan masalah nilai uang dengan memperhatikan hubungan yang lurus antara jumlah uang dengan harga barang. Dia telah mengambil kesimpulan bahwa jumlah uang dengan nilai uang mempunyai hubungan terbalik.  Bila pendapat itu dihubungkan dengan harga maka pendapat Ricardo diatas dapat dinyatakan sebagai berikut:  “Bila jumlah uang naik dua kali lipat, hargapun akan naik dua kali lipat, demikian pula sebaliknya”
  • 7. 7 Teori Kuantitas Sederhana (Crude Quantity Theory) Ricardo  Rumus: M = k.p atau P = 1/k.M M = Jumlah Uang Beredar P = Tingkat harga K = Merupakan factor proporsional yang konstan  Dengan kata lain teori Ricardo menyatakan bahwa jumlah uang langsung proporsional terhadap tingkat harga atau tingkat harga langsung proporsional dengan jumlah uang. P = f(M)
  • 8. 8 Teori Kuantitas Sederhana (Crude Quantity Theory) Ricardo  Maka apbila M (jumlah uang beredar) naik dua kali maka harga akan naik dua kali pula. Karena itu untuk menstabilkan tingkat harga hanya diperlukan stabilisasi jumlah uang.  Teori kuantitas ini terlalu sederhana, karena tidak memperhitungkan faktor cepatnya peredaran uang atau V, atau faktor permintaan terhadap uang. Lagi pula teori tersebut tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya yang terjadi dalam masyarakat.
  • 9. 9 Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach  Ini merupakan penyempurnaan daripada teori yang sebelumnya dilakukan oleh Irving Fisher. Ia menyatakan bahwa yang menentukan nilai uang ada 3 faktor yaitu: – Jumlah uang beredar (M) – Cepatnya peredaran uang (V) – Jumlah barang yang diperdagangkan atau volume barang yang diperdagangkan (T)  Rumus Fisher, Transaction Equation adalah: MV = PT atau P = MV/T
  • 10. 10 Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach Persamaan MV = PT menyatakan bahwa jumlah total uang yang dikelurkan oleh pembeli sama dengan jumlah total uang yang diterima oleh penjual. Saat ini, yang dimaksud dengan M adalah uang giral ditambah dengan uang kartal. Seperti diketahui bahwa kaum klasik beranggapan: 1. Uang hanya untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga 2. Dalam jangka pendek Velocity of Money adalah tetap 3. Barang-barang dan jasa-jasa jumlahnya tetap karena perekonomian dianggap sudah mencapai full employment
  • 11. 11 Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach Berdasarkan tiga anggapan diatas maka sebenarnya teori Fisher dapat dikatakan ”bahwa dalam jangka pendek tingkat harga umum (P) berubah secara proporsional dengan perubahan supply uang (M). Hal ini sama dengan pendapat Crude Quantity Theori dari Ricardo.
  • 12. 12 Income Flow Equation of Exchange Variasi lain daripada teori kuantitas uang adalah income flow equation of exchange yang dapat dinyatakan denga rumus sebagai berikut: MVy =PyTy atau Py= MVy/Ty – M = Jumlah uang beredar – Vy = Income velocity dari uang – Py = Harga rata-rata semua barang dan jasa yang tercakup dalam Ty – Ty = Volume barang jadi (barang akhir) dan jasa yang diperdagangkan
  • 13. 13 Income Flow Equation of Exchange  Ini berarti persamaan tersebut menyatakan bahwa pendapatan nasional sama dengan jumlah total pengeluaran untuk barang-barang jadi (Akhir).  M adalah sama dengan M pada transaction equation. Vy lebih kecil dari V karena Vy hanya meliputi jumlah pengeluaran uang yang digunakan untuk konsumsi barang-barang akhir saja.  Variabel Vy danTy dari pada Income flow equation adalah lebih realistis lagi dibandingkan dengan V dan T dari Transaction equation Irving Fisher.
  • 14. 14 Cambridge Equation of Exchange  Merupakan bentuk lain dari teori kuantitas daripada uang yang dikemukakan oleh Marshall, Pigou, Robertson dan Keynes. Cambridge Equation mengenal dua versi, yaitu: 1. Cash balance Equation: M=k.PT 2. Income Version: M=k.PQ=ky
  • 15. 15 Cash Balance Equation  M = k.PT (D.H. Robertson)  K = Kebalikan dari V  Jika V menunjukkan beberapa kali tiap-tiap rupiah berpindah tangan dari yang satu ke yang lainnya dalam suatu jangka waktu tertentu, maka k menunjukkan berapa lama rata-rata tiap rupiah mengaso didalam kas selama jangka waktu tertentu, jadi K = 1/v, maka secara ilmu hitung rumus MV = PT sama dengan rumus M = k.PT
  • 16. 16 Income Version  M = k.PQ = kY (Marshall)  Rumus: M = k.Y  M = Jumlah uang beredar  k = Bagian dari pendapatan nasional yang ingin dipegang dalam bentuk uang  Y = Pendapatan Nasional  Kalau teori kuantitas yang lain lebih menitikberatkan pada hubungan antara uang dan harga, maka rumus Mashal merupakan hubungan antara Jumlah uang dengan pendapatan nasional.  Teori Marshal ini merupakan dasar dari ”demand for money”. Selanjutnya pandangan dari Marshal (kY) inilah, benih “liquidity Preference Theory” dari Keynes.
  • 17. 17 Kesimpulan dari Teori Kuantitas secara umum  Adanya tambahan JUB akan dibelanjakan semua tanpa dipikirkan kemungkinannya untuk ditabung  Velocity of money (V) dan volume transaksi (T) dianggap tetap dan hanya dipengaruhi oleh faktor- faktor nonmoneter (faktor kelembagaan.  Tambahan JUB tidak akan mempengaruhi sector riel (classical dichotomy)  Tingkat harga umum akan selalu berubah mengikuti JUB
  • 18. 18 Income Payment Approach (Liquidity Preperence) J.M. Keynes Keynes membedakan 3 motif untuk apa orang menahan uang. Berdasarkan “psychological Law of Consumers Behavior” yaitu: – Transaction Motive (motif transaksi) – Precautionary motive (motif berjaga-jaga) – Speculative motive (motif spekulasi)
  • 19. 19 Income Payment Approach (Liquidity Preperence) J.M. Keynes Adanya tiga motif inilah yang menimbulkan tiga macam demand terhadap uang , yaitu: – Demand untuk transaksi – Demand untuk keperluan berjaga-jaga – Demand untuk keperluan spekulasi
  • 20. 20 Income Payment Approach (Liquidity Preperence) J.M. Keynes Demand Untuk Keperluan transaksi : Lt = Lt (Y) Artinya permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga tergantung pada tingkat pendapatan (Y)
  • 21. 21 Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga  Perlunya seseorang ataupun masyarakat (pemerintah) selalu menginginkan memegang uang kas untuk tujuan- tujuan ini disebabkan karena penerimaan tidak selalu selaras (sepadan) dengan pengeluaran. Hal ini disebabkan karena adanya kesenjangan waktu atau time lag antara penerimaan dan pengeluaran uang.  Permintaan uang untuk tujuan transaksi meningkat jika penerimaan dan pengeluaran tidak sinkron pada berbagai keadaan, hutang-hutang tidak secara sempurna dapat dibagi atau ada biaya (transaksi) untuk membuat hutang. Permintaan uang untuk transaksi dianggap tergantung pada tingkat pendapatan
  • 22. 22 Permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga  Permintaan uang untuk berjaga-jaga merupakan refleksi dari ketidaktentuan yang menyangkut (berkaitan dengan) pendapatan dan pengeluaran. Mengikuti pendapat Keynes, kita anggap bahwa permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga adalah fungsi daripada tingkat pendapatan (Y).  Permintaan uang untuk tujuan berjaga-jaga dikaitkan dengan pendapatan adalah sejalan bahwa cadangan untuk sesuatu hal yang tak terduga dikaitkan dengan skala operasinya.
  • 23. 23 Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi dan Berjaga-jaga k Fungsi LT k = Kecondongan LT = Sudut yang dibentuk oleh fungsi LT dan Y Y0 Y1 Y LT LT1 LT0
  • 24. 24 Income Payment Approach (Liquidity Preperence) J.M. Keynes Demand untuk keperluan spekulasi : LL = Li Artinya permintaan uang untuk keperluan spekulasi tergantung pada tingkat bunga i
  • 25. 25 Permintaan uang untuk spekulasi  Uang kas diinginkan untuk dipegang karena uang ini dapat melakukan spekulasi pada tingkat bunga yang akan datang.  Spekulasi ini dikaitkan dengan ketidaktentuan harapan (Uncertainty expectation) dari tingkat bunga yang akan datang.  Tujuan spekulasi pemegangan uang kas adalah: mencari untuk atau menghindari kerugian dari perubahan nilai-nilai obligasi.
  • 26. 26 Permintaan uang untuk spekulasi  Yang dimaksud dengan spekulasi disini adalah spekulasi dalam surat-surat berharga khususnya obligasi. Para spekulan membeli surat-surat berharga (obligasi) pada waktu obligasi murah, dan menjulanya pada waktu surat obligasi mahal. Dengan cara begini spekulan mendapat keuntungan.  Jadi menurunnya harga obligasi mempunyai tendensi yang mengakibatkan jumlah uang diminta masyarakat dengan motif spekulasi berkurang. Sebaliknya, meningkatnya harga obligasi akan mengakibatkan jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat dengan motif spekulasi meningkat.  Hubungan antara tingkat bunga dengan surat obligasi adalah meningkatnya tingkat bunga bertendensi mengakibatkan menurunnya harga obligasi (Pob) dan sebaliknya menurunnya tingkat bunga bertendensi mengakibatkan meningkatnya harga obligasi.
  • 27. 27 Permintaan uang untuk spekulasi Kesimpulan teoritis tentang motif spekulasi dari Keynes adalah: pada waktu tingkat bunga tinggi jumlah uang yang diminta masyarakat untuk motif spekulasi sedikit, sedangkan pada waktu tingkat bunga rendah jumlah uang yang dibutuhkan masyarakat untuk motif spekulasi besar. Berarti tingkat bunga dan motif memegang uang untuk spekulasi mempunyai hubungan terbalik
  • 28. 28 Kurva Permintaan Uang Untuk Spekulasi i2 io i1 LS1LSo LS2 i
  • 29. 29 Fungsi permintaan uang dari Keynes (Fungsi Liquidity Preference) Fungsi penawaran uang dan liquidity trap  Bentuk fungsi permintaan akan uang (preferensi likuiditas) dalam jangka pendek, terutama merupakan fungsi dari pendapatan dan tingkat bunga yang dapat dirumuskan sebagai berikut: L = L (Y,i) atau L = LT (Y) + LS (i)  Permintaan transaksi dan berjaga-jaga. LT = LT (Y) adalah searah dengan perubahan pendapatan. Permintaan uang untuk spekulasi LS = LS (i) adalah berlawanan dengan tingkat bunga. Total permintaan uang : L (Y,i) menjadi L = LT (Y) + LS (i).
  • 30. 30 Kurva Permintaan Uang Total i1 MS1 i0 MS2 0 MS3i Liquidity Trap (Kurva Md) Liquidity Preference L = L (y,i) Ms → Md
  • 31. 31 Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes KLASIK KEYNES 1.Menganggap nilai uang adalah stabil 2.Menolak anggapan bahwa fenomena- fenomena moneter sebagai variabel yang sanggup mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan 3.Adanya tambahan jumlah uang beredar tak akan mempengaruhi sektor riil (Classical Dichotomy). 4.Permintaan dan penawaran uang menentukan tingkat harga umum. 5.V dan T dianggap tetap dan hanya dipengaruhi faktor-faktor non moneter. 1.Menganggap nilai uang adalah tidak stabil. 2.Fenomena-fenomena moneter merupakan variable-variabelyang dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan. 3.Tambahan jumlah uang beredar akan mempengaruhi sektor riel. 4.Permintaan dan penawaran uang akan menentukan tingkat bunga. 5.V dan T dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan perekonomian yang terjadi.
  • 32. 32 Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes KLASIK KEYNES 6. Adanya hubungan langsung antara kelebihan uang tunai dimasyarakat dan kecenderungan perubahan harga. 7. Belum secara jelas memasukkan motif spekulasi untuk permintaan akan uang, yang ada baru unsur transaksi dan berjaga-jaga. 8. Harapan perubahan harga dimasa mendatang bukan merupakan factor penting dalam menentukan besarnya permintaan uang. 9. Berlaku untuk perekonomian yang sector perekonomiannya belum rumit. 10. Cocok untuk situasi yang terjadi inflasi dalam waktu yang lama (inflatoir) 6. Hubungan secara tidak langsung antara kelebihan uang tunai dimasyarakat dengan kecenderungan perubahan harga yaitu melalui tingkat bunga. 7. Telah memasukkan unsur spekulasi, disamping unsur transaksi dan berjaga- jaga. 8. Harapan perubahan harga dimasa mendatang merupakan factor-faktor penting yang menentukan besarnya permintaan akan uang. 9. Berlaku untuk perekonomian yang sector keuangannya sudah maju. Pasar modalnya terorganisasi dengan baik. 10. Cocok untuk perekonomian yang tidak inflantoir.
  • 33. 33 Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes KLASIK KEYNES 11. Bentuk Fungsi Permintaan uang adalah:  Md = k.PT  Md = k.Y  Permintaan akan uang adalah Proporsion dengan tingkat pendapatan nasional. Atau dengan kata lain permintaan akan uang tergantung dari tinggi rendahnya pendapatan nasional.  Md = Permintaan akan uang  Y = Tingkat pendapatan nasional  k = Bagian dari pendapatan nasional yang ingin dipegang masyarakat dalam bentuk uang. 12. Fungsi Permintaan uang mempunyai sifat yang stabil karena VT dianggap berubah secara lambat, sejalan dengan factor kelembagaan. 13. Lebih menekankan fungsi uang sebagai Medium of Exchange. 11.Bentuk situasi permintaan uang adalah: L = (Y,i) L = LT + LL L = LT (Y) + LL (i) Atau Md = K.Y + LL (i) Artinya: Permintaan akan uang tergantung dari tingkat pendapatan nasional dan tingkat bunga. •L = Md = Permintaan akan uang •LT = Permintaan akan uang untuk motif transaksi dan berjaga-jaga. •LL = Permintaan akan uang untuk motif spekulasi. 12.Fungsi permintaan uang adalah fungsi yang tidak stabil, karena adanya faktor uncertainty dan expectation. 13.Fungsi uang selain sebagai medium of exchange, juga sebagai store of value.